• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PETROFISIK MULTIMIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PETROFISIK MULTIMIN"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

BAB II

ANALISA PETROFISIK

ANALISA PETROFISIK MULTIM

 MULTIMIN 

IN 

2.1. Pengenalan

2.1. Pengenalan Multimin

 Multimin

Dal

Dalam am anaanalisilisis s evaevalualuasi si forformasmasi i dapdapat at dildilakuakukan kan dendengan gan 2 2 (du(dua) a) caracara. . YYaangng  pertama

 pertama adalah adalah metoda analisis metoda analisis petrofisika petrofisika tahap demi tahap demi tahap tahap ((deterministicdeterministic) yang) yang  biasa

 biasa disebut disebut dengan dengan determin. determin. Sedangkan Sedangkan yang yang kedua kedua adalahadalah multiminmultimin ((multimulti mineral 

mineral ) ) yyanang g ddipipererkekenanalklkan an ooleleh h ClClauaudde e MeMeyyer er ddan an lalan n SiSibbbibit t ddararii Sch

Schlumlumberberger pada tahun !"#$ger pada tahun !"#$. . MetMetode ini ode ini mermerupaupakan analikan analisis sis petpetrofrofisiisikaka dengan pendekatan pada peluang (

dengan pendekatan pada peluang ( probabilistic probabilistic).). %

%adadaa multiminmultimin  penentuan parameter petrofisika dari data log dilakukan secara  penentuan parameter petrofisika dari data log dilakukan secara  bersamaan

 bersamaan dengan dengan menghitung menghitung respon respon tiap tiap pengukuran pengukuran log log dari dari model model volumevolume  prediksi pada setiap kedalaman (&ambar ''!).

 prediksi pada setiap kedalaman (&ambar ''!). Dat

Data a yayang ng dapdapat at digdigunaunakan dalamkan dalam multiminmultimin  diant  diantaranaranya adalya adalah ah  log wirelinelog wireline** an

analalisisis is inini* i* +,+,D*D*  Infra  Infra Red Red SpectroscopySpectroscopy* * dan dan %et%etrogrografirafi. . -nt-ntuk uk pempemilihilihanan in

intertervaval l samsampepel l dadalam lam ananalalisiisiss multiminmultimin akaakan n memmempenpengargaruhi uhi hashasil il anaanalislisis*is* seh

sehiningggga a ununtutuk k set set lolog g yyanang g mememimililiki ki inintetervrval al samsampel pel yayang ng beberbrbededa a dadapapatt dilakukan kontrol pada interval sampelnya.

dilakukan kontrol pada interval sampelnya.

''! ''!

(2)
(3)

&ambar

&ambar ''!. ''!. onsep onsep MetodeMetode Multimin Multimin n

nalalisisa a pepetrtrofofisisikika a dedengngan an memetotodede mulmulti ti minmineraeral l  dapdapat at dildilakuakukan kan dendengangan  beberapa tahapan (&ambar ''2).

 beberapa tahapan (&ambar ''2).

&ambar ''2. /agan lir %enger0aan

&ambar ''2. /agan lir %enger0aan Multimin Multimin secara -mum secara -mum

''2 ''2

(4)

2.1.1. Pengumpulan dan Persiapan Data

2.1.1. Pengumpulan dan Persiapan Data

Dalam melakukan interpretasi petrofisika* ketersediaan data merupakan hal yang Dalam melakukan interpretasi petrofisika* ketersediaan data merupakan hal yang  penting

 penting baik baik data data digital digital maupun maupun data data bukan bukan digital. digital. Sehingga Sehingga diperlukan diperlukan tahaptahap  pengumpulan

 pengumpulan dan dan persiapan persiapan data. data. 1a1ahapan hapan ini ini tu0uannya tu0uannya agar agar mempermudahmempermudah  penger0aan

 penger0aan suatu interpretassuatu interpretasi i sumur. /iasanya data sumur. /iasanya data fisik yang fisik yang ada ada dimasukkan kedimasukkan ke da

dalamlam  spreadsheet spreadsheet yang nantinya akan digunakan untuk komputasi pada tahapyang nantinya akan digunakan untuk komputasi pada tahap selan0utnya menggunakan perangkat lunak tertentu.

selan0utnya menggunakan perangkat lunak tertentu.

2.1.1.1. Kelengapan Data Sumuran

2.1.1.1. Kelengapan Data Sumuran

1ahapan aal dalam melakukan interpretasi petrofisika adalah pengumpulan data 1ahapan aal dalam melakukan interpretasi petrofisika adalah pengumpulan data yang tersedia pada setiap sumur yang nantinya akan membantu dalam tahapan yang tersedia pada setiap sumur yang nantinya akan membantu dalam tahapan interpretasi. Datadata tersebut diantaranya adalah 

interpretasi. Datadata tersebut diantaranya adalah  a. 3ama Sumur 

a. 3ama Sumur 

 b. 4aporan akhir pemboran  b. 4aporan akhir pemboran

c. Data 4as yang tersedia c. Data 4as yang tersedia d. Deskripsi batuan inti d. Deskripsi batuan inti

d. nalisa batuan inti (,C45SC4) dan 0enis batuan inti

d. nalisa batuan inti (,C45SC4) dan 0enis batuan inti (Conventional5S6C)(Conventional5S6C) e. %engu0ian lapisan

e. %engu0ian lapisan f.

f. Mud Log  Mud Log  g. +,D g. +,D h.

h. Borehole Imag Borehole Imagee

''7 ''7

(5)

2.1.1.2. Kepala L!g "

2.1.1.2. Kepala L!g " Log Heade

 Log Header 

r ##

Me

Merurupapakakan n susumbmber er dadata ta yayang ng mememumuat at beberbrbagagai ai ininfoformrmasi asi tetentntanang g susumumur.r. 'nformasi yang ada seperti harga ,esistivitas (,m* ,mf) sangat berguna dalam 'nformasi yang ada seperti harga ,esistivitas (,m* ,mf) sangat berguna dalam interpretasi log dan

interpretasi log dan perhitungannya (&eorge s;uith dan Charles &ibson). /erikutperhitungannya (&eorge s;uith dan Charles &ibson). /erikut data yang dapat diambil dari kepala

data yang dapat diambil dari kepala loglog antara lainantara lain !.

!. Well NameWell Name 2.

2. Field Name Field Name 7.

7. Rig Name and Locatio Rig Name and Locationn << Latitude Latitude << Longitude Longitude << Eleation Eleation =. Datum =. Datum >.

>. Log Measured  Log Measured fromfrom ?.

?. !rilling Measured fr !rilling Measured fromom @.

@. Logging !ate Logging !ate #.

#. Run Number  Run Number 

".

". !epth !riller  !epth !riller  !$.

!$. !epth !epth Logger  Logger  !!.

!!. Bottom Bottom Logged  Logged  Interal  Interal  !2.

!2. "o"opp Logged  Logged  Interal  Interal  !7.

!7. #asing #asing  !riller  !riller  5 5 !epth !epth !=.

!=. #asing #asing  Logger  Logger  !>.

!>. Bit  Bit Si$eSi$e !?.

!?. Fluid " Fluid "ypeype 5 5 Fluid Leel  Fluid Leel  !@.

!@. !ensity !ensity 5 5 %iscosity%iscosity !#.

!#. p&  p&  5 5 Fluid  Fluid  Loss Loss !".

!". SourceSource of of SampleSample

''= ''=

(6)

2!.,mf A Measured "emperature 22.,mc A Measured "emperature 27. ,m A Borehole "emperature 2=. Source ,mf dan ,mc

2>. "ime since #irculation

2?. Ma' Recordable "emperature (/81)

(7)

1abel ''2. Contoh 'nventarisasi Data epala Sumur (Sumber %89%%9:)

2.1.1.$. %RD

Data +,D digunakan untuk kalibrasi hasil perhitungan pada volume mineral yang dihasilkan dari multimin. Data +,D aal yang didapat masih menggunakan satuan B berat sehingga perlu dirubah ke dalam satuan B volume.

B berat B C

D

=

(2.!)

(8)

1abel ''7. Contoh 'nventarisasi Data +,D (Sumber %89%%9:)

2.1.1.&. Data Pengu'ian Kandungan Lapisan

Data pengu0ian kandungan lapisan digunakan untuk memastikan isi kandungan fluida yang ada di reservoir dan untuk menentukan batas hidrokarbon dan air di reservoir tersebut.

1abel '' =. Contoh 'nventarisasi Data DS1 (Sumber %89%%9:)

(9)

2.1.1.(. R)AL

,C4 ( Routine #ore (nlysis) adalah data yang berisikan informasi mengenai  permeabilitas dan porositas batuan inti* factor foramasi resistivitas* eksponen  porositas* eksponen saturasi* dll. Data ini digunakan untuk membantu dalam  penentuan nilai a* m* dan n ketika menentukan nilai resistivitas air formasi pada temperature @@ E. Selain itu 0uga dapat membantu sebagai validasi data ketika  perhitungan petrofisika seperti perhitungan porositas dan saturasi air.

1abel '' >. Contoh 'nventarisasi Data ,C4 (Sumber %89%%9:)

(10)

2.1.1.*. Batuan Inti

#onensional core digunakan untuk mengetahui litologi batuan pada kedalaman tertentu. Data tersebut didapatkan dari hasil pengeboran yaitu ketika mata bor  menembus formasi batuan dan menghasilkan data batuan inti. Data batuan inti akan dibaa oleh lumpur pemboran naik ke permukaan* untuk kemudian dilakukan interpretasi sehingga dapat diperkirakan kedalaman dari litologi yang ditembus oleh mata bor.

1abel ''?. Contoh 'nventarisasi Data #ore (Sumber %89%%9:)

(11)
(12)

2.1.1.+. Mud log 

 Mud log  adalah data yang berisi tentang informasi aal dari suatu sumur yang diperoleh ketika proses pemboran. Data ini digunakan sebagai panduan aal dan validasi data.

1abel ''@. Contoh 'nventarisasi Data Mud Log  (Sumber %89%%9:)

(13)

2.1.1.,. Borehole Image

 Borehole image  adalah image  dari lubang bor* salah satu 0enisnya adalah EM' ( Fullbore Micro Imaginer ). EM' merekam atau memphoto hampir seluruh dinding lubang bor (hampir 7?$o) untuk lebih 0elasnya dibahas dalam pembahasan dual   porosity carbonate.

&ambar ''7. Contoh Borehole Image (Sumber %89%%9:)

(14)

2.2. Prealulasi dan !resi lingungan

2.2.1 Prealulasi

%rekalkulasi ( )RE#(L# ) ini digunakan untuk perhitungan 

• 1emperatur formasi dan tekanan formasi

• %roperti dari lumpur (,mf* ,m* dan ,mc) dari pengukuran sampel • Salinitas lumpur* filtrat lumpur* dari pengukuran sampel

• etebalan mudca*e dari alat resistivitas dan porositas •  )hoto+electric absorption cross+section, - 

• onduktivitas pada Fona terusir dan tidak terusir C1* C+G) dari resistivitas

yang terukur.

%rekalkulasi ini perlu dilakukan mengingat gradien temperatur dan tekanan yang selalu berubah terhadap fungsi kedalaman. 1emperatur formasi didapatkan dengan  persamaan linier regresi yaitu 

.

"f

=

g. !

+

"o (2.2)

dimana  D H kedalaman

g& H kemiringan ( gradien geothermal )  1f H temperature

1o H konstanta (temperatur permukaan)

-ntuk menentukan nilai suhu pada titik yang belum diketahui dapat digunakan dengan metode gradien temperatur dengan cara trend line dari perangkat lunak   spreadsheet  (&ambar ''=).

(15)

&ambar ''=. &rafik Linear  dari &radien 1emperatur 

Data yang dibutuhkan pada tahap prekalkulasi ini umumnya didapat dari header  log  yang telah dieksport dalam set 93' . Data tersebut antara lain seperti 14' (top log interal )* /4' (bottom log interal )* 141 (top log interal )* /41 (bottom log interal )*  !F! /drilling fluid density)* ,MS ( Resistiity mud sample)* MS1 (mud sample temperature)* ,MES ( Resistiity mud filtrate sample)* MES1 (mud   filtrate sample temperature)* ,MCS (resistiity mud ca*e sample)* MCS1 (mud  ca*e sample temperature)* dan /S (bit si$e). Sedangkan untuk interval yang digunakan sesuai dengan ,-3I3G ( Run Number ). 'nterval ini dipisahkan  berdasarkan pergantian bit si$e pada kedalaman tertentu dari suatu sumur. -ntuk 

melakukan prekalkulasi* terdapat beberapa tahapan diantaranya 

(16)

!. %ilih sumur dan interval yang akan dilakukan prekalkulasi.

2. lik  Petrophysics - Preal/ input yang diminta akan terisi secara langsung sesuai dengan set 93'* seperti tampilan gambar ''>.

7. %engisian nilai /41 dapat digunakan regressi terbaik antara kedalaman dan /41* seperti tampilan gambar ''>.

=. 1entukan input  dan output  yang digunakan.

(17)

&ambar ''>. 1ahap %rekalkulasi

(18)

K!ntr!l Kualitas

1erdapat dua macam kontrol kualitas /0uality #ontrol1* yaitu kualitas rekaman dan kualitas penyelidikan. ualitas rekaman dapat dilakukan dengan melihat kea0aran dari rekaman digital kemudian dikoreksi dengan menghapus atau mengosongkan atau mengambil harga ratarata di sekitarnya. Sedangakan untuk  kualitas penyelidikan dapat dilakukan dengan koreksi lingkungan. 6alaupun  sonde penyidik sudah dirancang sedemikian rupa agar tidak sensitif terhadap keadaan yang ber0arak dekat terhadap sonde* karena yang diharapkan 0ustru data mengenai keadaan alamiah bagian yang berada lebih 0auh masuk ke dalam formasi* tetapi sinyal parasit itu senantiasa ada. Dengan mengenal kondisi sekitar  yang dekat dengan  sonde (besarnya lubang bor* densitas lumpur* suhu* dan sebagainya.) dapat dilakukan koreksi yang dimaksud. %engalaman menun0ukkan  0ustru pada kondisi lubang bor yang kurang bagus biasanya di0umpai reservoir 

yang bagus karena buruknya hasil pemboran bisa 0adi disebabkan oleh porositas dan permeabilitas yang bagus* sehingga untuk mengapresiasi data pada kondisi lubang bor yang buruk diperlukan ke0elian yang ekstra.

2.2.2. K!resi Lingungan

oreksi lingkungan dilakukan karena perusahan 0asa logging yang digunakan tidak sama untuk setiap sumur. %arameterparameter yang dimiliki oleh masing masing perusahan pasti tidak sama dan terdapat beberapa perbedaan. 8al inilah yang mendasari perlu dilakukan koreksi lingkungan. Disamping itu ukuran lubang  bor karena penggereonggan maupun lainnya dan densitas lumpur yang digunakan berbeda. oreksi ini diperlukan agar bacaan yang akan digunakan memang terlihat sesuai dengan kondisi baah permukaan yang sesungguhnya  bukan karena pengaruh dari lubang bor. /eberapa log yang harus dilakukan koreksi lingkungan seperti log gamma ray* log neutron* log resistivitas* dan log densitas.

(19)

2.2.$. 0amma Ra

4og gamma ray perlu dilakukan koreksi karena pembacaannya berpengaruh terhadap kondisi kerusakan pada dinding sumur (wash out ). 8al tersebut disebabkan pada kondisi lubang geroong terisi oleh lumpur pemboran sehingga unsur radioaktif yang terbaca akan membaca lebih rendah karena sinar gamma akan terserap di lumpur terlebih dahulu sebelum sampai ke detektor.

oreksi yang dilakukan berdasarkan ukuran lubang bor dan densitas lumpur. pabila ukuran lubang bor lebih besar dari bit si$e (ter0adi penggeroongan) dan dengan menggunakan mud weight   densitas tinggi maka pembacaan gamma ray akan lebih besar karena yang terbaca sesungguhnya pada log gamma ray yaitu lumpur bukan formasi. /egitu sebaliknya dengan kondisi lubang bor yang mengalami penyempitan. %embacaan log gamma ray akan men0adi kecil.

-ntuk tahapan koreksi lingkungan gamma ray dilakukan dengan 

1. lik  Petrophysics > Environmental > Schlumerger !harts (sesuaikan dengan perusahaan 0asa logging yang digunakan) - 0amma Ra "P!r+#* seperti tampilan gambar ''?.

2. 1entukan input  dan output  yang akan digunakan.

&ambar ''?. 1ahap oreksi 4ingkungan &amma ,ay 2.2.&. Neutron

(20)

Secara teoritis koreksi neutron memang tidak memberikan perbedaan yang mencolok sebelum dan sesudah koreksi. 6alaupun begitu koreksi ini tetap dilakukan. Dalam koreksi log neutron yang perlu diperhatikan yaitu konversi nilai litologi dari limestone ke  sandstone. 3amun beberapa perusahaan 0asa logging  biasanya telah melakukan koreksi neutron sehingga tidak perlu dilakukan koreksi

lagi.

-ntuk tahapan koreksi lingkungan neutron dilakukan dengan 

!. lik   Petrophysics > Environmental > Schlumerger !harts JNPI "P!r1$3/ 1&3#* seperti tampilan gambar ''@.

2. 1entukan input  dan output  yang akan digunakan.

&ambar '' @. 1ahap oreksi 4ingkungan Neutron 2.2.(. "ensity

(21)

Secara teoritis koreksi densitas perlu dilakukan. 8al ini berkaitan dengan  perbedaan densitas pada kondisi lubang bor.

-ntuk tahapan koreksi lingkungan density dilakukan dengan 

!. lik   Petrophysics > Environmental > Schlumerger !harts JLDT "P!r1(a#* seperti tampilan gambar ''#

2. 1entukan input dan output  yang akan digunakan

&ambar ''#. 1ahap oreksi 4ingkungan !ensity

2.$. Pem3uatan 4!na

,espon dari pembacaan log pada litologi akan memberikan efek yang berbeda tiap kedalaman karena faktor kompaksi* peningkatan temperatur* dan lainlain. 8al tersebut men0adi dasar untuk membagi sumur ke dalam beberapa interval atau Fona. %embagian interval didasarkan pada dugaan ter0adinya low resistiity pada interval sumur tertentu untuk litologi  shaly sand . Dasar yang men0adi pegangan adalah harga resistivitas yang rendah dari rekaman logging. 6alaupun belum tentu resistivitas yang rendah berarti Fona low resistiity sehingga perlunya data lain sebagai pertimbangan dalam membagi interval sumur* seperti log gamma ray* log caliper* dan log porositas. Sedangkan untuk litologi karbonat didasarkan pada kandungan fluidanya. %ertimbangan lain dapat dilihat dari data produksi yang menun0ukkan kontak antara gas dan oil. Secara umum pembagian Fona dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi geologi pada tiap lapangan. Dalam hal ini

(22)

dibagi berdasarkan pengetahuan geologi di samping melihat bentukan log resistivitas* porositas neutron dan densitas.

-ntuk tahapan pembuatan Fona dilakukan dengan 

!. lik  #ell > $ie% > Te&t * seperti tampilan gambar ''".

2. lik   Insert > Set > !reate ne% set * dengan nama set KG39 (interpolasi L"ops).

7. lik Insert > Log * dengan nama set 23NE  (0enis  L lpha).

=. Masukkan depth ( 23NE4depth) dan nama ( 23NE423NE ) masingmasing Fona untuk setiap kedalaman.

&ambar ''". 1ahap %embuatan 2ona

2.&. Parameter Pic'ing 

%enentuan parameter ini bertu0uan untuk mengetahui nilai yang perlu dimasukkan dalam analisis. /erikut adalah contoh dari penentuan parameter untuk  pic*ett   5nphi5rt N 'plot  3D* &,D* &,3%8'* D13%8'.

2.&.1. Pic'ett  NPI5RT

,esistivitas air formasi merupakan salah satu parameter penting yang diperlukan untuk menentukan saturasi hidrokarbon. rus lstrik dapat mengalir di dalam

(23)

formasi batuan dikarenakan konduktivitas dari air yang dikandungnya. /atuan kering dan hidrokarbon adalah insulator yang baik kecuali beberapa mineral seperti graphit  dan sulfida besi.

,esistivitas air formasi dapat ditentukan dengan menggunakan  pic*ett5nphi5rt   pada Fona air. 3ilai resistivitas yang didapat merupakan nilai resistivitas air  formasi pada temperatur di kedalaman interval Fona air. -ntuk mengubah resistivitas tersebut men0adi berada pada temperatur permukaan maka digunakan chart yang dikeluarkan oleh Schlumberger.

-ntuk tahapan pic*ett N)&I+R"  dilakukan dengan 

!. lik #ell > $ie% > (plot > Pic'ett nphi)rt*&plot .

2. lik dua kali pada  &plot  - sum3u % 6  +,#)",T,)!-++*+t  dan sum3u 7 6 +,#)",T,)!-++*Nphi * seperti tampilan gambar ''!$. 7. %ilih color > e&pression .+)!-+  /li' Insert > Set > !reate ne% set *

untuk color bar rainbow.

(24)

&ambar ''!$. )ic*ett )lot  3%8' dan ,1

untuk menentukan nilai dari , 2 dapat dilakukan dengn konversi menggunakan  persamaan $ ! 2 ! 2 ?.@@ ?.@@ "   R R F  " 

+

=

+

$ ! 2 ! 2 2!.> 2!.> "   R R #  " 

+

=

+

, ! adalah ,esistivitas aal* , 2 adalah ,esistivitas akhir* 1! adalah Suhu aal* ''27

(25)

dan1!adalah Suhu akhir.

2.&.2. (plot Neutron 8  "ensity

arena log neutron dan density hanya mampu membaca pada Fona  flushed * maka titik air yang digunakan adalah nilai dari mud filtrate atau perpaduan antara mud   filtrate dengan fluida formasi yang tersisa pada daerah inaded . %lot ini hanya

digunakan untuk menentukan nilai koordinat dari  matri*s6 shale6 dry shale* dan fluida dari kumpulan data yang ada.

-ntuk tahapan +plot NeutronDensity dilakukan dengan  !. lik  #ell > $ie% > (plot  99.ND.:pl!t.

2. lik dua kalipada  &plot  - sum3u %6  +,#)",T,)!-++*Nphi  dan sum3u 7 6 +,#)",T,)!-++*+H-B* untuk skala arnanya digunakan S8I&, seperti tampilan &ambar ''!!.

(26)

&ambar ''!!. &,ICG, dan ,8 a. 1itik Eluida (E4)

 3ilai dari koordinat titik fluida bergantung dari 0enis fluida yang digunakan dalam pemboran. %enentuan titik fluida harus disesuaikan dengan nilai density dan neutron fluida tersebut. %ada fresh water  digunakan nilai ,8G ! dan salt water  digunakan nilai ,8G ! sedangkan untuk 3%8' digunakan nilai !.

 b. 1itik matriks M

1itik matrik ditentukan dengan memasukan nilai ,8G/ (density) dari matriks yang digunakan. :ika letaknya tidak tepat bisa dilakukan  penggeseran titik dengan syarat nilai density nya tetap.

c. 1itik shale ( S8)

(27)

1itik shale sebagai titik kanan baah dari kumpulan data* ditentukan dengan memplot titik pada titik yang memiliki tingkat shale yang tinggi ( berarna merah* dalam skala arna dari log &,). -ntuk mengetahui nilai neutron dan density dapat diketahui dengan cara double klik pada titik tersebut.

d. 1itik dry shale (DS8)

1itik dry shale  ditentukan dari nilai mineral lempung (dominan dalam +,D) tentukan nilai densitynya (,8G/)* untuk nilai neutron  diatur dan sesuaikan dengan data yang lain* sehingga letak koordinat titik D,8 (dryshale ) tegak lurus titik koordinat shale terhadap titik koordinat fluida.

Dari  '+plot   ini digunakan untuk menentukan nilai dari porositas total  shale (dibutuhkan dalam penentuan porositas sonic)* dimana formula untuk penentuan  poritas total shale adalah sebagai berikut 

2.&.$. (plot Neutron 80amma Ra

 3ilai gamma ray dari matriks dan  shale akan bergantung pada sumur* alat logging* kontaktor logging. Cara yang dilakukan pada cross plot  ini sama dengan  penggunaan crossplot neutron density* akan ditentukan nilai titiktitik koordinat* fluida* shale6 dry shale dan matriks. %ada '+plot  ini nilainilai yang di0adikan tetap (konstan) yang digunakan sebagai patokan adalah nilai neutron hasil dari '+plot   3D.

(28)

&ambar ''!2. 1ampilan 7+plot  &,I,8G/

%enggunaan  '+plot  neutron I&, ini dapat digunakan untuk mengetahui nilai gamma ray dari matriks* shale  dan wet shale. tau 0uga bisa digunakan sebagai  panduan dalam menentukan nilai dari &, maksimum dan &, minimum

(disesuaikan dengan data log yang ada).

2.&.&. (0Plot  Neutron5 Sonic

%ada sumbu Y merupakan kumpulan nilai dari log  Neutron* sumbu Y merupakan kumpulan nilai dari log sonic* dengan pilihan log arnanya adalah log gamma ray. Dengan cara  ploting  yang hampir sama dengan pembuatan dua cross plot  yang diatas* maka yang men0adi patokan nilai (nilai konstan) adalah nilai dari

(29)

neutronnya. Sedangkan nilai dari sonic dapat diubah* disesuaikan dengan aturan sebelumnya.

&ambar ''!7. 1ampilan 7+plot  &,I,8G/

(30)

&ambar ''!=. 1ampilan 7+plot  &,I,8G/ 2.&.(. (0Plot Neutron0Sonic

%ada sumbu + merupakan kumpulan nilai dari log neutorn* sumbu Y merupakan kumpulan nilai dari log sonic* dengan pilihan log arnanya adalah log gamma ray dengan cara ploting4

(31)

&ambar ''!>. 1ampilan +plot &,I,8G/

2.(. N!rmalisasi L!g

4og normalisasi dibuat bertu0uan untuk menyamakan interval pada semua sumur. sehingga data yang dipakai memiliki patokan yang sama pada satu sumur  referensi. Cara menormalisasi suatu log tertentu dapat dilakukan sebagai berikut. lik Well 8 %iew 8 New 8 fre9uency. emudian lakukan tahap tersebut dua kali. &eser histogram sesuai dengan bayangan dari histogram yang men0adi standar 

dengan mengklik ikon .

(32)

&ambar !?. 1ampilan Erekuensi 8istogram

&ambar !@. 1ampilan .host  8istogram

(33)

2.*. Pem3uatan l!g Sinteti 

4og sintetik dibuat bertu0uan untuk membuat log atau memperbaiki log dikarenakan kondisi lubang bor yang kurang baik. 4angkahnya sebagai berikut. lik Ne% > $ie% > (plot . 1entukan log yang dianggap tidak terpengaruh oleh kondisi badhole4  Misal  log sonic. %lot log  yang dianggap tidak terpengaruh badhole  pada sumbu + /log sonic1  sedangkan yang akan dibuat log   sintetiknya  berada pada sumbu Y /log neutron correction16 dengan skala arna menggunakan

log gamma ray correction. lik OK 

&ambar !#. 1ampilan 7+plot  D1 s 3%8'ICG, 

(34)

Selan0utnya membuat regresi dari Oplot di atas. 3antinya regeresi tersbut akan digunakan untuk membuat log sintetik yang dibutuhkan. 4angkahnya sebagai  berikut. lik  .eneral > Evaluate. 'sikan parameter yang dibutuhkan seperti

tuliskan ekspresinya dengan format kondisional L 'EC ( badhole J $ * (nama macro)* log  yang akan diubah men0adi log  sintetik)

Simpan dengan output  L3%8'ISY3. lik   Start . emudian dengan cara yang sama ulangi langkah di atas tetapi dengan menggunakan log density4

&ambar !". 1ampilan Ealuate Badhole Synthetic

-ntuk melihat hasil analisis multimin dari model yang sudah dibuat* dapat dilihat dalam layout  yang sudah disediakan oleh &eolog* yaitu dengan cara klik  %ell > vie% > layout > composite layout*

(35)

&ambar 2$. 1ampilan Layout Log Sebelum dan Sesudah Dilakukan Sinteti* Log 

2.+. Model Mintenance

2.+.1. Log Uncertainties

-ncertainty (ketidakpastian) sangat penting perannya dalam analisis multimin. :ika ketidakpastian dari pengukuran relatif kecil* menun0ukkan perhitungan dengan nilai yang bagus* proses optimlisasi multimin akan meningkatkan dampak  relative dari pengukuran tersebut. Sedangkan 0ika nilai ketidakpastianya besar  mencerminkan pengukuran dengan nilai data yang tidak bagus* proses optimalisasi multimin akan menurunkan dampak relative dari seluruh pengukuran -ncertainty adalah nilai yang merefleksikan dari presisi pengukuran. -ncertainty  bergantung pada sifat fisik alat* kalibrasi alat* kondisi lubang bor* dan faktor 

lainnya. ariable uncertainty adalah hasil perhitungan menggunakan loglan dari koreksi lingkungan Schlumberger* alaupun loglan ini didasakran pada koreksi lingkungan* namun tidak menghasilkan log yang dikoreksi secara lingkungan.

(36)

lik Multimin > Log Uncertainties (gambar ''!?). -ntuk melakukan penentuan  batas ketidakpastian.

&ambar ''2!. 1ampilan :endela Multimin

2.+.2. Model Maintenance

 Model maintenance adalah suatu tahapan untuk membuat properti dari model yang akan digunakan dalam analisis multimin. lik Petrophysics  Multimin - Model Maintenance untuk menampilkan layar kosong mm8m!del8edit.

2.+.2.1. Model 

-ntuk penggunaan pertama* 7>bisa dilakukan dengan mengklik  Model  -  Ne% "err!n De;ault# maka akan muncul tampilan seperti pada gambar ''!@. Sedangkan untuk memilih model yang sudah dibuat klik  Model  - -pen dan pilih model yang akan digunakan.

(37)

&ambar ''22. 1ampilan Model Standar 8erron Mattesson

1erdapat dua model standar baaan dari &eolog yaitu a4 New /&erron !efaults1

Model standar dengan nilainilai (respon) yang didasarkan pada penelitian dari 8erron dan Mattesona!* dapat digunakan sebagai dasar dalam  pembuatan model lan0ut sesuai dengan kebutuhan.

b4 New /old !efaults1

Model standar dengan nilainilai (respon) yang digunakan sebelum  bergabungnya 8erron dan Mattesona* dapat digunakan sebagai dasar 

dalam pembuatan model khusus sesuai dengan kebutuhan.

2.+.2.2. Un'no%ns<

!

8erron* M.* and Matteson* . L9lemental Composition and 3uclear %arameters of Some Common Sedimentary Minerals* Nuclear .eophysics* ol @* 3o.7* pp 7#7=$?* !""7.

(38)

%ilh -n*nownsP untuk menampilkan submenusubmenu lainnya (gambar ''!#) yaitu

a.  Response  nilainilai (respon) dari tiaptiap data yang dipilih (olume)

 b.  )roperties  input sifatsifat fisik seperti densitas butir dan C9C /cation e'change capacity1

c. #onstraints  definisi dari pembatasan olume d.  Bounds  batasan dari olume

&ambar ''27. -n*nows 2.+.2.$. +esponses

-n*nowns berisi kolomkolom (gambar ''2$) pemilihan mineral dan fluida yang digunakan dalam pembuatan model. -n*nowns  berisi datadata atau informasi yang akan digunakan untuk perhitungan  Multimin. -mumnya digunakan lima input log (gamma ray* netron* C1* C+G) yang diperbolehkan untuk  menyelesaikan lima un*nown. 3amun 0umlah tersebut tergantung dari 0umlah e9uation yang digunakan (lihat pembahasan e;uation)

&ambar ''2=. 1ampilan dari -n*nowns

(39)

1erdapat tiga 0enis kolom -n*nowns* yaitu kolom Minerals* Flushed 2one Fluids /7$one) dan -nflushed 2one Fluids /-$one14

•  Minerals, pada bagian minerals memungkinkan untuk memilih (mencentang)

komponen mineral apa sa0a yang terdapat dalam model yang akan digunakan. :ika terdapat mineral yang tidak tercantum dalam daftar tersebut* dapat dilakukan penambahan secara manual dengan cara memilih special minerlas ( Spec Min1 atau Spec Min2) dan ubah responnya menyesuaikan dengan nilai dari mineral tersebut. 3ilai ketetapan untuk Spec Min1 untuk batubara dan untuk Spec Min 2 untuk ri0ang.

•  Flushed 2one Fluids /7 2one1  %ilih fluida yang terdapat pada Fona  flushed 

(+ $one). %ada flushed $one* minyak dan gas dapat dipilih secara bersamaan.  Multimin  mengasumsikan baha semua log dapat membaca hanya sampai  pada batas  flushed 2one* kecuali ,t yang dapat membaca sampai kedalaman -nflashed 2one. 4og neutron dan density digunakan dalam pembagian hidrokarbon antara minyak dan gas* keduanya dapat dibatasi bersama sebagai un*nows hanya pada  flushed 2one. Gleh sebab itu diperbolehkan untuk  memilih salah satu atau keduanya* namun pemilihan tersebut tidak akan mempengaruhi hasil perhitungan.

• -nflushed 2one Fluids /-$one1 tidak diperkenankan untuk memilih oil dan

gas secara bersama pada -nflushed 2one Fluids (- $one) terkecuali sebelum nya sudah dilakukan pengaturan atau pembatasan pada constraint atau respon e;uation untuk mendeskripsikan sifat dan batasan dari oil  dan gas tersebut. 2.+.2.&. Properties

lik Un'no%ns3 -  Properties. Maka akan muncul isian 7#able properties. -ntuk model rchie linier   maupun nonlinear hanya akan muncul satu kolom able yaitu L grain density (gambar ''2!)* yang harus diisi dengan nilai (respon) dari mineralmineral yang digunakan dalam pembuaan model. 1ampilan kolom kolom tersebut akan muncul berbedabeda tergantung dari pemilihan model yang digunakan (lihat bagian e9uation)

(40)

&ambar 

 ''

 2>. 1ampilan )roperties 2.+.2.(. !onstraints

lik Un'no%ns<- !onstraints. kan muncul kolom isian Lconstrainst . #onstraint  memiliki fungsi untuk memberikan batasan atau perumusan khusus.  3ilai matriks dianggap sebagai koefisien yang akan digunakan pada volume un*nowns. L#onstraint "ype pada kolom ketiga menun0ukkan metode dari  perumusan5 perhitungan. 1erdapat empat 0enis constraint type yaitu tool * QH* JH* dan HH. Sedangkan kolom terakhir memberikan pen0elasan atau hasil dari  perumusan terdapat pada kolom sebelumnya (bagian kanan). Sebagai contoh pada  program constraint la0ur pertama (%,G&I-3'1Y) dapat diartikan baha pada

model yang dibuat memiliki komposisi volume 

da beberapa ketentuan dalam constraint* diantaranya adalah 0umlah semua fraksi volume ( solid  dan fluid ) di unflashed 2one bernilai satu (%,G& -3'1Y). :umlah volume fraksi fluida pada flushed 2one sama dengan 0umlah volume fluida pada unflashed  2one* sebab keduanya adalah 0umlah dari total porositas ( )R3.  )3R3SI": ). Dan pada olume air di  flushed 2one memiliki nilai kurang dari

(atau sama dengan) volume air pada unflashed 2one ( )R3. 3IL M-!).

%ada kolom constraints type terdapat beberapa pilihan diantanya yaitu HH 1anda baha nilainya setara

tool esetaraan antara ruang solusi dengan pengukuran atau tool yang telah ditentukan nilainya pada kolom Lvalue. 1ool digunakan untuk 

(41)

menambahkan dera0at kebebasan dari suatu model* sehingga  pengguna dapat menghitung penambahan mineral atau fluida.

JH etidak seimbangan* nilai pada bagian kiri lebih besar dari pada nilai pada bagian sebelah kanan

QH etidak seimbangan* nilai pada bagian kiri lebih kecil dari pada nilai pada bagian sebelah kanan

1erdapat dua 0enis contraints* yaitu  program constraints  dan user constrains4  )rogram #onstraint seperti yang dipaparkan diatas. Sedangkanu untuk user 

constraint   merupakancontrainst yang dibuat oleh pengguna untuk memberikan  batasanbatasan tertentu dari informasi yang diperoleh* sehingga pada kolom ini nilainilai (respon) dari volume dapat diubah oleh pengguna. Cara mengaktifkan -ser constrains adalah dengan memilih L:es  pada kolom  selected4 -ser  #onstrains yang aktif biasanya ditandai dengan latar belakang berarna hi0au.

&ambar ''2?. 1ampilan #onstrainst 

2.+.2.*. Bounds

lik Un'no%ns<-  Bounds. %ada kolom Bounds (gambar ''27) memungkinkan untuk memasukan batasan dari volume padat atau fluida yang telah dipilih pada un*nowns. 'ni bertu0uan untuk pembatasan volume maksimal dari masingmasing fraksi fluida maupun padat. -ntuk perkiraan aal* batas atas 5 batas maksimum dari volume fraksi padat dianggap kurang dari !* sedangkan batas maksimum dari volume fluida kurang dari $.>$. 3ilainilai tersebut tidak men0adi patokan pasti*

(42)

namun dapat berubah nilai atau kisaranya sesuai dengan banyaknya dan keakuratan data yang dimiliki terkait volume tersebut (dari analisis reservoir dls).

&ambar '' 2@. 1ampilan Bounds 2.+.2.+. E4uations

%ada menu e9uations terdapat empat sub menu yaitu Wireline6 #ore6 7R!5IR dan  petrography4 lik E4uations - #ireline. %ada e9uations wireline dimungkinkan untuk memilih loglog dari  wireline  yang akan digunakan sebagai input pada  pembuatan model multimin* dapat ditentukan dengan cara memilih kolom ;selected< kemudian pilih L5es. olomkolom log yang terpilih akan akan memiliki latar belakang berarna hi0au seperti pada gambar ''2=. emudian tentukan metode perhitungan pada kolom Lmethod . 3ama nama log yang di0adikan input (dari set WIRE ) secara otomatis muncul pada kolom ketiga (kolom log)* pastikan nama tersebut sama dengan nama log tersebut pada set* karena nama yang otomatis muncul adalah penamaan standar. olom -ncertainty method /-nc Method ) adalah kolom untuk menentukan motode ketidakpastian yang akan digunakan* apakah dalam bentuk L alue atau nilai yang ditentukan atau dalam bentuk log input* yang diperoleh dari proses program (running ) log  uncertainty  (klik  petrophysics>multimin>log uncertainty)* dan dalam bentuk  interval 0ika menginginkan dalam range tertentu. :umlah kolom yang dipilih disesuaikan dari data yang dimiliki* semakin banyak data yang digunakan5 pilih maka semakin banyak 0umlah mineral yang dapat dilibatkan dalam pembuatan model ini.

(43)

&ambar ''2#. 1ampilan Wireline E9uations

%ada wireline e9uation ada bebrapa peraturan diantaranya adalah

a. LSonic transit time tidak bisa diganti5 dipilih dengan L#ompressional  elocity.

 b. 8anya terdapat tiga 0enis gamma ray yang bisa dipilih yaitu diantaranya L1otal gamma* LSpectral thorium* LSpectral potassium* LSpectral  uranium* L#ore total gamma* L#ore thorium* L#ore potassium dan L#ore uranium.

c. L"otal gamma tidak dapat dipilih dengan5 bersamaan dengan L #ore total   gamma.

d. LSpectral thorium tidak dapat dipilih dengan5 bersamaan L#ore thorium. e. LSpectral potassium tidak dapat dipilih dengan5 bersamaan L#ore

 potassium.

f. LSpectral uranium tidak dapat dipilih dengan5 bersamaan L#ore uranium.

2.,. =et!da

%ada menu e;uation terdapat kolom konduktifitas -nflushed $one (C1) dan unflushed $one (C+G)* terdapat beberapa pilihan model yang bisa digunakan diantaranya yaitu rchie (pendekatan 4inear atau pendekatan 3on4inear* Dual 6ater (pendekatan  Linear   atau pendekatan  Non+Linear )*  Non+Linear   6aOman Smits*  Non+Linear   :uhasF dan  Non+Linear  'ndonesia. %erbedaan model saturasi ini berfungsi dalam penentuan porositas efektif maupun porositas total dan 0uga dalam konsep dry clay =wet clay. Gleh karena itu pada tiap model memiliki

(44)

 beberapa perbedaan kolom volume* dimana satu model akan berbeda dengan model lainnya tergantung dari model yang digunakan. Modelmodel tersebut dipilih berdasarkan pendekatan geologinya.

2.,.1. Saturation Parameter

lik  Method  - Parameter untuk menampilkan 0endela pengaturan parameter  saturasi yang Lm dan Ln yang akan digunakan (gambar ''2>). -ntuk =7factor  formasi konstanta tortuosity La* secara otomatis akan bernilai ! dan tidak =7dapat diubah. Sedangkan untuk nilai eksponen sementasi Lm dan e ksponen saturasi Ln dapat diubah sesuai dengan data hasil analisis dari lapangan5 sumur bor. %ara meter  (factor saturasi) digunakan hanya untuk model rchie non+linear * memiliki nilai yang akan sama dengan nilai LmL dan Ln 0ika pada Fona tersebut memiliki nilai m dan n yang sama pula. -ntuk Fona dengan nilai Lm dan Ln yang berbeda maka berlaku perumusan

$.@> $.2> w

= × +

m

×

n

&ambar ''2". 1ampilan dari %arameter Saturasi ir dari rchie  2.,.2. $eri6y

lik veri6y -  Edit Parameter untuk menampilkan 0endela L%erification %arameter (gambar '' 2?) yang berfungsi untuk melakukan pengecekan terhadap nilainilai tambahan yang akan digunakan dalam pemodelan multimin. Datadata yang disikian bisa berasal dari f inal well report * DS1* maupun log header4

(45)

&ambar ''7$. 1ampilan %erification %arameter 

lik veri6y > $eri6y Model  untuk mengecek nilai update dari tiap perubahan nilai yang diinput. %erify model 0uga memiliki fungsi untuk menyatakan baha model yang dibuat tersebut dapat diterima ( successfully) atau tidak ( failed )* hal ini terkait dari 0umlah antara 0umlah respons (fraksi fluida dan solid) dengan 0umlah data e9uation yang digunakan.

Sedangkan untuk melihat hasil perhitungan $eri6y -  "isplay Statistics akan muncul 0endela seperti pada gambar ''2@. !isplay statistic berguna untuk melihat kesimpulan atau tingkat kepercayaan. Merupakan suatu nilai tunggal yang memperkirakan kualitas model secara matematis.

Semakin kecil angkanya maka semakin bagus* hal ini menandakan semakin sedikitnya campur tangan5 keikutsertaan mesin dalam pengolahan data. /egitupun dengan sebaliknya. 3amun nilai ini tidak men0adi landasan dalam analisis multimin. arena nilai sebenarnya akan muncul setelah dilakukan run analysis multimin.

(46)

&ambar ''7!. 1ampilan !isplay Statistics

:ika semua tahapan model sudah dibuat* maka tahap selan0utnya adalah menyimpan model yang sudah dibuat dengan mengklik kanan pada menu L model  dan pilih L sae as kemudian beri nama dalam format model * misalnya Loil)7one)up*model >.

2.,.$. Pemili?an parameter

%emilihan parameter dilakukan berdasarkan dua pertimbangan yaitu faktor secara geologi dan secara data hasil pengukuran laboratorium. -ntuk faktor geologi didasarkan dari kondisi atau data geologi regional maupun formasi* dapat 0uga diperoleh dari mud log  yang merupakan hasil pengamatan pada saat pemboran. Sedangkan dari data analisis laboratorium seperti data analisis air* +,D* dan data  batuan inti. Sedangkan untuk 0enis mineral apa sa0a yang akan digunakan* harus

memadukan antara dua faktor tersebut.

2.@. Run analisis

(47)

 Multimin  dapat di0alankan berdasarkan interval ataupun range  dari kedalaman. lik Petrophysics - Multimin - +un ,nalysis untuk menampilkan 0endela isian  parameter (gambar ''2#) yang akan digunakan dalam model  Multimin.  Run analysis berfungsi untuk pengaplikasian model volume pada tiap Fona dari model yang telah dibuat sebelumnya (model maintenance). 1entukan model (yang sudah disimpan sebelumnya) yang akan digunakan pada kolom  primary model6 dengan menggunakan model yang dianggap sesuai.

&ambar ''72. 1ampilan Run (nalysis

Referensi

Dokumen terkait

Ventilasi mekanis dengan prinsip peningkatan tekanan positif ventilasi serta positive end expiratory pressure (PEEP) dapat memberikan efek yang berbeda terhadap hemodinamik

Efek dari temperatur terhadap kekuatan impact pada beberapajenis material dapat menahan. energi impact yang relatif tinggi wala.upun pada temperatur

Pada variasi kedalaman (Df) akan memberikan nilai peningkatan sedikit lebih besar dari pada variasi jarak (L) hal ini dikarenakan setiap perubahan kedalaman

Walaupun efek perubahan iklim dan konsekuensi pemanasan global tidak dimengerti secara pasti, beberapa efek langsung terhadap pajanan peningkatan temperatur dapat diukur,

Faktor pendidikan orang tua dalam menstimulasi tumbuh kembang balita akan berdampak dan memberikan efek yang berbeda terhadap cara menstimulasi tumbuh kembang

Hasil analisa spektrum untuk memperkirakan kedalaman sumber anomali regional menunjukkan sumber anomali berada pada kedalaman 2600 meter, ini menunjukkan hasil yang tidak jauh

Gambar III.24 adalah contoh dari analisa petrofisika pada sumur AWI 1-2, kolom pertama adalah nilai kedalaman sumur, kolom kedua adalah kolom dengan log sinar gamma, kolom

Dari hasil perhitungan didapatkan efek refrigerasi (Qevap) meningkat seiring dengan naiknya temperatur air panas yang masuk ke SPH, peningkatan efek refrigerasi dan