1.
1. TEORI PELTEORI PELURU AURU ATTAU JARUM AU JARUM SUNTIK ( HIPODERMSUNTIK ( HIPODERMIK )IK ) Teori Peluru atau Jarum Sunti (Hi!o"emi)
Teori Peluru atau Jarum Sunti (Hi!o"emi)
T
Teori eori ini ini muncul muncul pada pada 1950an 1950an oleh oleh Wilbur Wilbur Schram, Schram, kemkemudianudian dicabut kembali pada tahun 1970an karena khalayak sasaran media dicabut kembali pada tahun 1970an karena khalayak sasaran media massa ternyata tidak pasif. Hal ini didukun oleh !aul "a#arsfeld dan massa ternyata tidak pasif. Hal ini didukun oleh !aul "a#arsfeld dan $aymond %auer. "a#arsfeld menatakan bah&a khalayak yan diterpa $aymond %auer. "a#arsfeld menatakan bah&a khalayak yan diterpa peluru tidak 'atuh ter'erembab (peluru tidak menembus, efek tidak peluru tidak 'atuh ter'erembab (peluru tidak menembus, efek tidak s
seueuai ai dedennan an tu'tu'uuan an pepennemembbakak, , ssasasararan an sesennanan didittemembbakak).). Sed
Sedanankakan n %au%auer er menmenyatyatakakan an bahbah&a &a khkhalayalayak ak sebsebenaenarnrnya ya tidtidakak pa
pasisif f (m(menencacari ri yan yan didiininiinknkan an dari dari memedidia a mamassssa). a). !!adada a tatahuhunn 19
19*0*0anan, , mumuncncul ul teteorory y lilimimiteted d e+e+ecect t momodedel l oleh oleh HoHollanand. d. -i-iaa meny
menyatakatakan an bah&bah&a a pesan pesan kokomunikasmunikasi i efektiefektif f dalam dalam menymenyebarkebarkanan inf
inforormamasi, si, bukbukan an untuntuk uk menmenububah ah perperilailakuku. . ooooopeoper r dan dan /ah/ahodaoda menu
menun'ukn'ukan an bah&a bah&a perspersepsi epsi selekselektif tif menmenuranurani i efektiefektiitas itas suatsuatuu pesan.
pesan. T
Teori peluru eori peluru ini merupakan konsep a&al ini merupakan konsep a&al efek komunikasi massaefek komunikasi massa yan
yan oleoleh h parpara a pakpakar ar kokomumuniknikasi asi tahtahun un 1971970a0an n dindinamamakakan an pulpulaa Hypodermic needle theory ( teori 'arum suntik ) atau %ullet Theory Hypodermic needle theory ( teori 'arum suntik ) atau %ullet Theory ( teori peluru ). Teori ini ditampilkan tahun 1950an setelah peristi&a ( teori peluru ). Teori ini ditampilkan tahun 1950an setelah peristi&a penyiaran kaleidoskop stasiun radio siaran %S di merika ber'uduk penyiaran kaleidoskop stasiun radio siaran %S di merika ber'uduk The 2nansion fr
The 2nansion from 3ars ( 4om 3ars ( 4+endy+endy.1996 *8*5 )..1996 *8*5 ). T
Teori eori ini ini menasumsmenasumsikan ikan bah&a bah&a media media memiliki memiliki kekkekuatan uatan yanyan sanat perkasa, dan komunikan dianap pasif atau tidak tahu apa sanat perkasa, dan komunikan dianap pasif atau tidak tahu apa apa. Seoran komunikator dapat nmenambahkan peluru komunikasi apa. Seoran komunikator dapat nmenambahkan peluru komunikasi y
yanan bebeititu u aa'a'aib ib beberrddayaya a ((papasisif)f). . !!enenararuh uh mmededia ia ssebebaaaiai hy
hypopodederrmimic c inin'e'ectctioion n ('('ararum um susuntntikik) ) diddidukukunun oleh oleh mumuncncululnynyaa kek
kekuatan propaanda !eran -unia 2 uatan propaanda !eran -unia 2 (1918191) dan !eran -unia (1918191) dan !eran -unia 2222 (1991985).
(1991985). /arum
/arum Hipodermik Hipodermik pada pada hakekhakekatnya atnya adalah adalah model model komkomunikasiunikasi searah, berdasarkan anapan bah&a mass media
searah, berdasarkan anapan bah&a mass media memiliki penaruhmemiliki penaruh lansun, seera dan sanat menentukan terhadap audience. 3ass lansun, seera dan sanat menentukan terhadap audience. 3ass
media merupakan ambaran dari 'arum raksasa yan menyuntik audience yan pasif. !ada umumnya khalayak dianap hanya sekumpulan oran yan homoen danmudah dipenaruhi. Sehina, pesanpesan yan disampaikan pada mereka akan selalu diterima, bah&a media secara lansun dan cepat memiliki efek yan kuat tehadap komunikan.
-ari sini kita ketahui bah&a teori peluru adalah 6
Sebuah teori media yan memiliki dampak yan kuat terhadap audiencenya sehina tak 'aran menimbulkan sebuah budaya baru dan penyaampaiannya secara lansun dari komunikator yakni media kepada komunikan ( audience ).
Kelema#an "an euatan Teori Jarum Hi!o"ermi.
!ada dasarnya setiap theory memmpunyai kekuatan dan 'ua kelemahan. -an tentunya beberapa teori tersebut hanya bisa berkemban di masanya dan 'ua menalami penyempurnaan seperti teori ini yan 'ua terus menalami perkembanan.
Keuatan teori $arum %unti &
1. 3edia memiliki peranan yan kuat dan dapat mempenaruhi afektif, konisi dan behaiour dari audiencenya.
. !emerintah dalam hal ini penuasa dapat memanfaatkan media untuk kepentinan birokrasi ( neara otoriter ).
. udience dapat lebih mudah di penaruhi. 8. !esanya lebih mudah dipahami.
Kelema#an teori $arum %unti &
1. :eberadaan masyarakat yan tak lai homoen dapat menikis teori ini tinkat pendidikan masyarakat yan semakin meninkat.
. 3eninkatnya 'umlah media massa sehina masyarakat menentukan pilihan yan menarik bai dirinya.
. danya peran kelompok yan 'ua men'adi dasar audience untuk menerima pesan dari media tersebut.
E'e Teori Jarum Sunti
3asyarakat a&am akan mudah percaya denan media tanpa mecaritahu kebenarannya tetapi berbeda denan masyarakat yan aktif, dia akan mencari tahu kebenaran informasi dari media tersebut sesuai denan kebutuhannya.
onto# a%u%
ontoh kasus dari teori 'arum suntik yan bah&a publik sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk menolak informasi setelah ditembakkan oleh media komunikasi layaknya kemasukan obat bius melalui 'arum suntik. !eran media dalam kasus nuklir iran dimana ; men'adi instrumen kepentinan merika serikat terkait penembanan isu nuklir di iran, dalam hal ini ;; sebaai salah satu media yan ikut andil dalam menyebar luaskan isu tersebut sehina isu penembanan nuklir tersebut men'adi konsumsi masyarakat internasional.
2. TEORI KOMUNIKASI BANYAK TAHAP
3odel alir banyak tahap menabunkan proses komunikasi massa dan komunikasi interpersonal dalam diri khalayak, denan kata lain dua proses komunikasi ini salin mempenaruhi dalam menentukan dampak pesan oleh media massa. 3odel ini menyatakan bah&a pesan media massa sampai ke pada khalayak melalui suatu interaksi yan sanat kompleks. 3edia mencapai khalayak dapat secara lansun dan dapat pula melalui macammacam penerusan (relayin) secara berantin, baik melalui pemuka pendapat (opinion leaders) maupun melalui situasi salin berhubunan antara sesama
anota khalayak. :ema'uan teknoloi saat ini tentu sa'a membuat informasi media massa bisa di 'ankau oleh masyarakat, bahkan hina ke daerah pelosok. 3asyarakat pun tak lai hanya terantun pada keberadaan pemuka pendapat (opinion leader) dan kelompok ru'ukan dalam menentukan hadirnya informasi dan opini yan muncul terhadap pesan. :halayak pun kini lebih aktif mencari informasi melalui media massa. Selan'utnya interaksi sosial denan oran terdekat atau oran yan cukup berpenaruh akan memperkuat atau bahkan melemahkan efek pesan media massa yan telah dimiliki oleh seseoran.
-enan kata lain, keberadaan komunikasi interpersonal seseoran tidak bisa di lepaskan dari prosesnya memaknai pesan yan disampaikan media massa. Walaupun demikian, model ini pun berpotensi menimbulkan kesalah pahaman berupa penambahan ataupun penuranan informasi akibat banyaknya tahapan yan dile&ati dan terantun pada kemampuan penyampai pesan. ;amun berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, topik pesan media massa 'ua men'adi penentu apakah interaksi sosial memberikan penaruh pada sikap dan perilaku indiidu. :elompok ru'ukan atau pemuka pendapat lebih dibutuhkan saat khalayak membutuhkan informasi menenai produk beresiko tini, seperti halnya pembelian smartphone, obat dan kendaraan. Sedankan topiktopik tertentu terkadan tidak masuk dalam perbincanan di interaksi sosial, sehina tidak memberikan penaruh apaapa pada sikap dan perilaku indiidu.
. TEORI PROSES SELEKTI*
Teori proses selektif ( selectie processes theory) ini merupakan hasil penelitian lan'utan tentan efek media massa pada !eran -unia 22 yan menatakan bah&a penerimaan selektif media massa menurani se'umlah dampak media. Teori ini menilai oran
cenderun melakukan selectie e<posure (terpaan selektif). 3ereka menolak pesan yan berbeda denan kepercayaan mereka.
Tahun 19*0, /oseph :lapper menerbitkan ka'ian penelitian efek media massa yan terabun dalam penelitian pasca peran tentan persuasi, penaruh pesona dan proses selektif. Sehina masyarakatlah yan secara selektif menentukan efek apa yan mereka inin dapatkan dari informasi yan diberikan oleh media. 3asyarakat pada umumnya akan menhindari informasi dari media yan secara fundamental kontradiktif atau berla&anan denan nilai nilai atau ideoloi yan selama ini mereka yakini. !enerimaan secara selektif ini akan menurani dampak media pada khalayak. :lapper menyimpulkan bah&a penaruh media itu lemah, presentase penaruhnya kecil bai pemilih dalam pemilihan umum, pasar saham, dan para peniklan.
+. TEORI PEM,ELAJARAN SOSIAL
-i'elaskan dalam teori pembela'aran sosial ini,khlayak atau pemirsa meniru apa yan mereka lihat dari teleisi,melalui suatu proses pembela'ran sosial tersebut. Hasil dari pembela'ran tersebut di'adikan ilmu. -enan demikian maka teori ini berkaitan denan teori 2!S,dimana dalam teori 2!S ini,di'elaskan sebab akibat dari pembela'aran tersebut dalam tayanan teleisi.
-. TEORI DI*USI INOASI
Teori difusi yan palin terkemuka dikemukakan oleh 4erett $oers dan para koleanya. $oers menya'ikan deksripsi yan menarik menenai menenai penyebaran denan proses perubahan sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi (atau komunikasi), dan konsek&ensikonsek&ensi. !erubahan seperti di atas dapat ter'adi secara internal dari dalam kelompok atau secara eksternal melalui kontak denan aenaen perubahan dari dunia luar. :ontak munkin ter'adi secara spontan atau dari ketidaksena'aan, atau hasil dari
rencana baian dari aenaen luar dalam &aktu yan berariasi, bisa pendek, namun serinkali memakan &aktu lama.
-alam difusi inoasi ini, satu ide munkin memerlukan &aktu bertahuntahun untuk dapat tersebar. $oers menyatakan bah&a pada realisasinya, satu tu'uan dari penelitian difusi adalah untuk menemukan sarana una memperpendek keterlambatan ini. Setelah terselenara, suatu inoasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi = munkin mereka berfunsi atau tidak, lansun atau tidak lansun, nyata atau laten ($oers dalam "ittle'ohn, 199* 6 *).
/. TEORI KULTIASI
Teori kultiasi yan di kemukakan oleh >eore >arbner me'elaskan bah&a keterkaitanya media massa (teleisi) denan tindak kekerasan. !ada teori ini beranapan bah&a teleise membanun keyakinan yan berlebihan, bah&a dunia itu sanat menakutkan. Hal ini karena apa yan penonton berat (heay ie&ers) lihat, cenderun menya'ikan acara kekerasan dan mereka beranapan bah&a tindakan yan mereka lihat ada dalam kehidupan seharihari.
Teleisi dalam mempenaruhi penonton denan menunakan simbolsimbol yan diunakan sebaai ambaran yan terlihat nyata dalam kehidupan seharihari. Seperti contoh6 dalm dunia teleisi seoran pen'ahat identik denan 'akcket hitam, kacamata hitam, dan memakai mobil 'ib. Seoran &anita cantik itu harus kelihatn lansin. 3aka 'ika seoran penonton berat melihat oran berpakaian seperti pen'ahat yan ada di teleisi, beranapan bah&a seseoran itu 'ua pen'ahat. Seoran yan di anap sebaai penonton berat, 'ika seoaran itu menonton teleisi selama 8 'am perhari dan tidak menutup kemunkinan akan terpenarh terhadap kekerasan , 'ika yan mereka lihat adalah acara kekerasan secara terus menerus.
kibat sealalu menonton teleisi yan berlebihan akan menubah sikap dan perilaku seseoaran .
!embaian penonton oleh 0arner Hea23 2ie4er% (penonton berat) menonton teleisi 8 'am? hari, udience Li0#t 2ie4r% (penonton rinan ) menonton kuran dari 8 'am ?hari, ;amu arbner tidak menanalisa penonton rinan karena dia beranapan bah&a penonton ini kemunkinan besar tidak akan terpenaruh oleh acara yan mereka tonton.
Teleisi audience -ampak
@ariable lain !erubahan sikap ulture sock
!ada dasarnya teleisi tidak selalu memberikan penaruh kepada seseoaran, baik penaruh dalam kekerasan dan hal baik sekalipun, namun ada ariable lain yan lebih biasa lebih mempenaruhi yaitu penalaman pribadi dan penalaman oran lain. :arena penalaman itu sanat berpenaruh terhadap sifat dan perilaku seseoran dan tanpa harus melihat acara teleisi yan serin menayankan adean kekerasan, seseoran keras 'ua karena &ataknya yan pada dasarnya sudah keras.
5. MODEL KOMUNIKASI SATU TAHAP (One Ste! *lo4 o' ommuni6ation)
3odel ini dicetuskan oleh !aul "a#ar sfeldtahun 1998. 3odel ini menabunkan model komunikasi 'arum hipodermik, model komunikasi satu tahap dan model komunikasi dua tahap. 3odel komunikasi tahap anda ini di dasar kan pada funsi penyebaran yan berurutan yan ter'adi pada kebanyakan situasi komunikasi. 3odel ini tidak memerlukan suatu 'umlah tertentu dari tahaptahap
yan mesti di lalui, dan tidak menerankan, suatu pesan harus menalir dari suatu sumber le&at saluransaluran media massa.
3odel ini menyatakan bah&a la'unya komunikasi dari komunikator kepada kemunikan terdapat 'umlah ArelayB yan berantianti. %eberapa komunikan menerima pesan lansun melalui saluran dari komunikator yan lainnya terpindahkan dari sumbernya beberapa kali. 3odel alir banyak tahap merupakan abunan dari semua model. 3odel ini menyatakan, pesanpesan media massa menyebar kepada khalayak melalui suatu interaksi yan amat kompleks. 3edia mencapai khalayak dapat secara lansun dan dapat pula melalui macammacam penerusan (relaying) secara
berantin, baik melalui pemukapemuka
masyarakat (opinionleaders) maupun melalui situasi salin berhubunan antara sesama anota khalayak.
7. MODEL KOMUNIKASI DUA TAHAP (T4o Ste! *lo4 o' ommuni6ation)
-isebut komunikasi dua tahap karena model komunikasi ini dimulai denan tahap pertama sebaai proses komunikasi massa dan tahap berikutnya sebaai proses komunikasi antar personal. Hal ini dikemukakan oleh !aul "a#arsfeld dan 4lihu :at#. Teori ini menambarkan pesan le&at media massa dan diterima oleh indiiduindiidu yan menaruh perhatian lebih pada media massa, sehina mereka men'adi oran yan terinformasi (&ell informed). 3eraka disebut sebaai opinion leader, yan akan meninterpretasikan setiap pesan yan diterimanya dan seterusnya mereka sampaikan kepada indiiduindiidu lainya secara antarpersonal denan menunakan bahasa dan aya penyampaian sesuai denan kemampuanya.
Sebaai contoh seoran sales promotion yan dalam hal ini sebaai opinion leader yan memiliki pemahaman lebih dibandinkan denan masyarakat lain terhadap apa yan inin di promosikan seperti produkproduk kecantikan, makanan dan mempromosikan
kepada oran lain. Seoran sales dianap berhasil, 'ika dalam mempromosikan suatu produknya berahasil mendapatkan sesoran yan terpenaruh dan inin membelinya, 'ika tidak berhasil dianap aal dan teori ini tidak beruana. ontoh lain seoran opinion leadaer adalah seoaran yan aktif dalam mencari informasi di berbaai media, baik teleisi, ma'alah, :oran dan radio. Setelah mendapatkan informasi seoran opinion leader lansun meninformasikan kepada halayak lainnya.
Teori ini meman berbeda denan teori peluru dan 'arum suntik yan menyebutkan bah&a media lebih dapat mempenaruhi secara lansun dan pada teori ini media memiliki perantara yan hal ini disebut denan opinion leader yan lebih memunkinkan dalam mempenaruhi khalayak ramai, karena seoran opinion leadaer dalam menyampaikan informasinya denan menunakan bahasa seharihari dan mudah di tankap oleh oran lain. -i 2ndonesia teori ini masih sanat di butuhkan, karena masyarakat relatif belum terkena media massa, :arena daya beli masyarakat 2ndonesia masih kuran, dalam hal ini daya beli masyarakat untuk membeli teleise dan media lainya.
8. MODEL KOMUNIKASI ,AN9AK TAHAP (Multi Ste! *lo4 o' ommuni6ation)
-alam model komunikasi ini la'unya komunikasi dari komunikat or kepada komunikan terdapat se'umlah saluran yan beranti anti.3aksudnya adalah, beberapa
komunikan menerima pesan lansun dari komunikator, lalu pesan
tersebut berpindah dan
menyebar ke komunikan selan'utnya melalui beberapa tahap.
1:. USE AND ;RATI*IATIONS MODEL
Cses and >ratiDcation Theory yan dikemukakan pertama kali oleh Elihu Katz (1978) dan Herbert Blumer merupakan
penembanan dari teori hipodermik. :halayak dianap aktif menunakan media yan diininkannya untuk memenuhi kebutuhannya. %erbeda denan teori hipodermik yan men'elaskan media sanat mempenaruhi khalayak secara lansun, sedan dalam teori ini khalayak yan di anap aktif dalam mencari informasi. Seperti pada saat ini banyak oranoran memilih 'e'arin social facebook untuk mencari informasi.
Katz , Blumer dan Gurevitch men'elaskan menenai asumsi dasar dari uses and ratiDcation theory, yaitu6
1. :halayak dianap aktif, artinya khalayak sebaai baian dari penunaan media massa diasumsikan lebih aktif dalam memilih media yan diiinkannya dan mempunyai tu'uan.
. -alam proses komnuikasi massa, inisiatif untuk pemuasan kebutuhan denan pemilihan media terletak pada khalayak.
Teori ini menun'ukkan bah&asanya yan men'adi permasalahan utama, bukanlah baaiman media menubah sikap dan perilaku audience, namun baaiman media memenuhi kebutuhan pribadi atau social audience Seperti halnya ketika pada tahun 1980 an !aul "a#arfeld melakukan penelitan terhadap masyarakat pendenar sebuah acara radio, seperti opera sabun. :ebanyakan yan mendenar acara opera sabun adalah kaum perempuan, karena mendenarkan opera sabun mereka mendapatkan ambaran seoran ibu rumah tana dan istri ideal atau setelah mendenarkan acara ini akan dapat melepaskan emosi yan mereka miliki.
Walaupun teori ini menekankanya audience dalam memilih media atau informasi yan mereka pilih sesuai denan kebutuhanhnya, namun ada penelitian lain yan menunkapkan bah&a penunaan media sebenarnya terkait denan kebiasaan dan ritual yan di lakukan audience
enda settin diperkenalkan oleh 3combs dan -" Sha& (197). sumsi teori ini adalah bah&a 'ika media memberi tekanan pada suatu peristi&a, maka media itu akan mempenaruhi khalayak untuk menanapnya pentin. /adi apa yan dianap pentin media, maka pentin 'ua bai masyarakat. -alam hal ini media diasumsikan memiliki efek yan sanat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan denan proses bela'ar bukan denan perubahan sikap dan pendapat.
enda settin men'elaskan beitu besarnya penaruh media berkaitan denan kemampuannya dalam memberitahukan kepada audiens menenai isuisu apasa'akah yan pentin. Sedikit kilas balik ke tahun 19, kolumnis Walter lippmanmenatakan bah&a media memiliki kemampuan untuk menciptakan pencitraanpencitraan ke hadapan publik. 3combs and Sha& melakukan analisis dan inestiasi terhadap 'alannya kampanye pemilihan presiden pada tahun 19*, 197 dan 197*. pada penelitiannya yan pertama (19*), mereka menemukan dua hal pentin, yakni kesadaran dan informasi. dalam menanalisa funsi aenda settinmedia ini mereka berkesimpulan bah&a media massa memiliki penaruh yan cukupsiniDkan terhadap apa yan pemilih bicarakan menenai kampanye politik tersebut,dan memberikan penaruh besar terhadap
isuisu apa yan pentin untuk dibicarakan. enda settin merupakan penciptaan kesadaran publik dan pemilihan isuisu manayan dianap pentin melalui sebuah tayanan berita. -ua asumsi mendasar dariteori ini adalah,
a. !ers dan media tidak mencerminkan realitas yan sebenarnya,melainkan mereka membentuk dan menkonstruk realitas tersebut.
b. 3ediamenyediakan beberapa isu dan memberikan penekanan lebih kepada isu tersebut yanselan'utnya memberikan kesempatan kepada publik untuk menentukan isu mana yanlebih pentin dibandinkan denan isu lainnya.
Sedikit banyaknya media memberikan penaruh kepada publik menenai isu mana yan lebih pentin dibandinkan denanisu lainnya. salah satu aspek yan palin pentin dari konsep aenda settin ini adalahmasalah &aktu pembinkaian fenomenafenomena tersebut, dalam artian bah&a tiaptiap media memiliki potensipotensi aenda settin yan berbedabeda satu sama lainnya, pendekatan ini dapat membantu kita untuk menanalisa kecenderunan kecenderunan suatu media misalnya dalam hal komunikasi politik mereka.
2nti dari model scharm adalahpenoranisasian media, dimana di laksanakan funsifunsi seperti yan terdapat pada terdahulu yaitu encodin, interpretin,dandecodin. 3isalkan pada sebuah surat kabar, setiap hari surat kabar menerimase'umlah besar berita dan informasi. redaksi membaca dan menilai mana yan akandi muat. -i dalam proses ini di lakukan berita di modiDkasi untuk di tulis ulan ataudi tolak oleh mereka yan memiliki kepentinan dan tanun 'a&ab terhadap mediaini. /ika telah melakukan tahap ini selan'utnya
berita dan informasi di cetak men'adisebuah surat kabar yan kemudian di sebarluaskan ke masyarakat. pesan yan disampaikan oleh media massa tersebut akan menalir dari satu oran ke lai nya hinameluas.
1. MODEL MALET>KE
3alet#ke membuat modelnya berdasarkan elemenelemen tradisional yaitukomunikator, pesan media dan komunikan, adapun elemen lain yaitu tekanan ataukendala dari media dan citra media tersebut pada diri komunikasi.
da perbedaan 'enis adaptasi oleh komunikan terhadap media yan berbedabeda pula. Setiap media ada kelebihan dan kekuranan dan sifatsifat mediapun harus dianapmempunyai penaruh terhadap cara komunikan menunakannya, dan se'auh mana
isimedia tersebut.-alam konteks 3alat#ke menyatakan halhal yan relean untuk dibicarakan yaitu
a. /enis persepsi yan dituntut dari pihak komunikan contoh pemirsa,pembaca dll.
b. Se'auh mana komunikan terikat denan media secara ruan dan &aktu
c. !erbedaan &aktu antara peristi&a denan penerima pesan. itra media yan ada pada komunikan menimbulakn harapanharapan tentan isi mediatersebut.dan karenanya harus dianap memiliki penaruh terhadap cara komunikan memilih isi media tersebut.
%eberapa faktor atau ariabel lain dalam model ini yan dianap sebaai kausatif danindependen yaitu
a. itra diri media merupakan pandanan seseoran terhadap dirinya sendiri, peranan, sikap, menciptakansebuah disposisi dalam menerima pesan misalnya telah memperlihatkan bah&a kitamenolak informasi yan tidak sama denan nilainilai yan kita anut.
b. Struktur kepribadian komunikasi. hli psikoloi serin menap bah&a ada oranoran denan kateori tertentu yanmudah dpenaruhi oran lain. %
c. :onteks sosial komunikasi. Eaktor ini bisa berupa masyarakat disekitarnya, komunitas dimana kita tinal, atau 'uaoran oran yan berhubunan denannya.
d. :omunikan sebaai anota publik sebaai anota publik yan tidak teroranisasi seoran komunikan tidak menhadapituntutan yan besar untuk menanapi atau melakukan tindakantindakan tertentuseperti melakukan tatap muka.
-alam model ini sumber (source) dianap sebuah fase dari komunikasi massa yan diba&a oleh penyampai pesan. hannel adalah media yan menantarkan informasi, sedankan $eceier sebaai penerima dan recoder informasi.-estination berfunsi untuk meninterprestasi pesan men'adi sebuah makna dan feedback adalah respon dari destination kepada source
1-. MODEL M6NELL9
3odel ini menya'ikan berbaai komunikator tenah (intermediaty) yan berada diantara ke'adian dan pembaca. !roses yan diambarkan model ini adalah seoran reporter (koresponden) kantor berita asin melihat sebuah peristi&a dan menuliskannya
sebaai berita. Fan pertama dikirim adalah biro daerah, dari sana dikirimkan dalam bentuk yan lebih pendek ke biro pusat kantor berita tersebut, berita tersebut munkin diabunkan denan berita berita yan lain yan ada kaitannya dan kemudian dikirim ke biro nasional atau ke redaksi surat kabar, radio siaran, atau teliisi. :emudian ter'adi lai seleksi, apakah berita itu akan dibaca atau dile&atkan sa'a.
1/. MODEL HAROLD D. LASS=ELL
3odel komunikasi ini berupa unkapan erbal yan dikenal denan paradimlass&ell yaitu 6
Who (siapa sumbernya)
Say &hat (apa yan disampaikan) 2n &hich channel (melalui media apa) To &hom (siapa sasarannya)
With &hat e+ect (apa penaruhnya)
"ass&ell menemukakan model ini kaitannya denan stratei komunikasi masa. -alam menentukan komponenkomponen perlu mendapat perhatian yan sanat cermat dan tepat karena taret khalayak sasarannya banyak.
ontoh6 deradasi moral pada enerasi muda 2ndonesia yan sifatnya hampir merata baik di kota maupun di pelosok desa, pemerintah mencanankan proram sosialisasi penaruh seks bebas. Topik seks bebas (say &hat) sasarannya adalah rema'a (to &hom) dan tu'uannya untuk memberikan pemahaman tentan seks bebas tersebut, sehina rema'a akan menolaknya. "ankah selan'utnya menentukan media massa (in &hich channel) yan akan diunakan dan sekalius memilih siapa komunikator yan kredibel dan acceptable (&ho) yan akan menyampaikan pesan tersebut.
15. MODEL SHANNON DAN =EAER
3odel ini melukiskan suatu sumber yan menyandi atau menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui saluran kepada seoran penerima yan mencipta ulan pesan tersebut. pemancar (transmitter) menubah pesan men'adi sinyal yan sesuai denan
saluran yan diunakan. Saluran (channel) adalah medium yan menirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receier). Sumber informasi ini adalah otak, transmitternya adalah mekanisme suara yan menhasilkan sinyal (katakata yanterucap). !enerima yakni mekanisme pendenaran, melakukan operasi sebaliknya yan dilakukan transmitter denan merekonstruksi pesan dari sinyal. Sasaran (destination) adalah oran yan men'adi tu'uan pesan itu. Sedankan anuan (noise) adalah setiap ransanan tambahan dan tidak dikehendaki yan dapat menanu kecermatan pesan yan disampaikan.
17. MODEL ,RUE =ESTLE9 DAN MALOLM M6LEAN
3odel ini menekankan pada peran gatekeeper dalam proses komunikasi massa. 3odel ini menambarkan baaimana indiidu dan oranisasi dalam suatusistem media menentukan peran apa sa'a yan akan disampaikan dan pesan apa sa'ayan harus dihapus atau dimodiDkasi. >atekeeper berperan sebaai aen dari audience %. atekeeper memilih diantara pesanpesan yan telah dikirim oleh sender . atekeeper dapat menubah isi pesan yan dikirim oleh komunikator sebelum pesan tersebut sampai kepada audience.
18. MODEL HU, (HI,ERT? UN;URAIT? ,OHN)
3odel ini menibaratkan komunikasi sebaai proses yan mirip denan peristi&a ketika sebuah batu kerikil dilemparkan ke dalam kolam. :erikil itu akan menimbulkan riakriak air yan akan terus membesar sampai menyentuh tepian kolam dan memantul kembali ke tenah pusat riak. ontent komunikasi (bisa berupa idea tauperisti&a) seperti batu kerikil yan dilemparkan ke dalam kolam permasalahan manusia.
ontoh6 kita analoikan pada topik saat ini dimana penakuan min $ais yan telah menerima se'umlah uan ber'umlah ratusan 'uta rupiah dari department kelautan dan perikanan untuk kampanye pemilihan presiden $2. !ernyataan min $ais denan aya bahasa
dan cara menemukakannya yan khas telah di sebarluaskan oleh media massa setelah melalui seleksi oleh atekeeper men'adi sebuah berita dan diterima khalayak denan Dlternya masinmasin yan disebarkan kembali melalui media massa.