Prinsip Kerja relay….. Prinsip Kerja relay…..
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut : Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :
• Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) • Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.
kontak saklar.
• Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/e
• Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.nergi listrik.
Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu: Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu: • Normally Open (NO), apabila kontak
• Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu-kontak tertutup saat relay dicatu • Normally Closed (NC), apabila kontak
• Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu-kontak terbuka saat relay dicatu
Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak yang lain.
Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).
Gambar Relay Prinsip Kerja Relay
Relay terdiri dari Coil & Contact
coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contactadalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja darir elay : ketikaCoil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup
Gambar Prinsip Kerja Relay
http://meriwardana.blogspot.com/2011/11/prinsip-kerja-relay.html
Modul relay ini dapat digunakan sebagai switch untuk menjalankan berbagai peralatan elektronik. Misalnya Lampu listrik, Motor listrik, dan berbagai peralatan elektronik lainnya. Kendali ON / OFF switch (relay), sepenuhnya ditentukan oleh nilai output sensor, yang setelah diproses Mikrokontroler akan menghasilkan perintah kepada relay untuk melakukan fungsi ON / OFF.
Jika Anda ingin mengendalikan 2 buah relay dari komputer atau laptop, maka modul SER-2REL sangat cocok untuk Anda karena modul ini memiliki 2 buah relay yang dapat dikontrol melalui komputer atau laptop menggunakan komunikasi data serial.
“Tapi laptop saya tidak punya port serial, yang ada cuma port USB saja…”
Tenang. Dengan menggunakan kabel konverter USB-to-Serial, maka modul SER-2REL dapat dikontrol melalui port USB, tanpa mengubah program sedikitpun! Jadi apapun komputer Anda, apapun laptop Anda, modul SER-2REL dapat Anda gunakan untuk berbagai keperluan seperti mengontrol beban b ertegangan AC 220V maupun beban bertegangan DC.
Modul ini dirancang sedemikian rupa untuk dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti eksperimen antarmuka komputer, mengontrol peralatan listrik (AC/DC), mengontrol sirine/alarm, bahkan motor AC induksi 3-fasa berukuran besar.
Modul SER-2REL disertai CD yang berisi program pengenali relay yang dibuat menggunakan VB.NET 2005 Express Edition, lengkap dengan l isting programnya sehingga Anda bisa mempelajari dan memodifikasi sesuai kebutuhan aplikasi Anda.
Download SER-2REL.ZIP + Source-code
(~111 KB)
Berikut adalah tampilan program kontrol SER-2REL:
Ketika tombol ON ditekan, maka program akan mengirimkan perintah kepada modul untuk mengaktifkan relay. Sebaliknya, jika tombol OFF ditekan, maka program akan mengirimkan perintah kepada modul untuk mematikan relay.
3.1.4 Pengkondisi Sinyal
Rangkaian pengkondisi sinyal berfungsi untuk
menguatkan dan membalik nilai tegangan keluaran dari rangkaian current to voltage converter .
Gambar 3.4 Rangkaian pengkondisi sinyal.
2.6 Mikrokontroler AVR ATMega8535
Kontroller dapat terdiri dari sebuah rangkaian elektronik sederhana seperti sebuah transistor dan beberapa relay. Namun tidak jarang penggunaan kontroller yang lebih komplek dan lebih canggih menjadi pertimbangan dari perancangan sustu sistem kontrol seperti penggunaan FPGA dalam suatu sistem. Namun untuk pemakaian aplikasi yang membutuhkan sistem yang
komplek namun membutuhkan sustu kontroller yang simpel dan murah, mungkin penggunaan mikrokomtroller akan memberikan suatu solusi yang sangat
memuaskan. jenis mikrokontroller dipasaran telah bermacam-macam merek dan arsitektur dari mikrokontroller itu sendiri. Seperti 8051 dari Intel yang telha
dikembangkan oleh Atmel dengan seri at89-nya, avr dari Atmel atau jenis ARM dan PIC. Beberapa jenis kontroller yang sering dipakai di industri adalah PLC, SCADA, FPGA, Mikrokontroller dan lain-lain.
Sebuah mikrokontroler adalah suatu kombinasi dari
mikroprosesor, piranti Input/Output (I/O) dan memori yang terdiri atas EEPROM dan RAM ( Random Access Memory) dalam bentuk keping tunggal (single chip).
Adapun secara lengkapnya mikrokontroler Atmel ATMega8535 ini memiliki fitur sebagai berikut :
1. 8 bit AVR berbasis RISC, dengan performa tinggi dan konsumsi daya rendah.
2. Mempunyai kecepatan maksimal 16 MHz.
3. Programmable Flash Memory sebesar 8 K Byte (10000 kali siklus hapus/tulis), 512 bytes SRAM, 512 b ytes Programmable EEPROM.
4. Mempunyai dua Timer/Counter 8 bit, satu Timer/Counter 16 bit dan 4 kanal PWM. 5. Mempunyai 8 channel internal ADC.
6. Programable serial USART (Universal Synchronous and Asynchronous Receiver-Transmitter )
7. Analog Comparator dalam chip.
8. Mempunyai 6 pilihan sleep mode untuk penghematan daya listrik.
9. Mempunyai 32 jalur I/O yang dapat diprogram (PORT A-PORT D).
Drain Motor XPQ-6A(001)
Standard XPQ-6A
Rated voltage 220-240V 110-127V
Rated frequency 50/60Hz 50/60Hz
Working current 35mA 35mA
Input power 5.5W 5.5W
Number of turns 750/900r/min 750/900r/min
Number of poles 8P 8P
Insulation Class E E
Working stroke 26(21、28)mm 26(21、28)mm
Traction >110N >110N
Restoring force <10N <10N
Longevity >50,000 times >50,000 times
pengkondisi sinyal
pengkondisi sinyal, digunakan untuk mengkondisikan sinyal keluaran dari sensor agar bisa diolah dengan baik dan benar oleh mikrokontroller atau komputer.
contohnya seperti ini, misal menggunakan lm35 (pengukur suhu). dari datasheetnya lm35 mengeluarkan tegangan 10mV/*c. nah kalo untuk mengukur suhu dari 50*c maka keluaran dari lm35 adalah 0-0.5volt, sehingga kalo langsung dibaca oleh mikro atau komputer, akan sulit dibedakan.
nah untuk itu, digunakan lah rangkaian pengkondisi sinyal, yang mana rangkaian ini bisa digunakan untuk menguatkan (seperti contoh diatas 10kali) atau melemahkan sinyal masukan dari sensor atau bahkan mengeser (span).
dari rumus linier diketahui bahwa y=mx+b
y=output, m=penguatan, x=input, b=konstanta penggeser
dengan melihat rumus linier tersebut, maka dapat digunakan rangkaian summing amplifier berikut;
dimana, vout= RF/Rin*vin + Rf/Ros*b sama dengan Y=mx+b
Dimana b adalah konstanta dan m adalah gradien, sehingga m= Ymax-Ymin/Xmax-Xmin = Rf/Rin
dicontoh lain, misalkan mengkondisikan sinyal keluaran dari sensor +/-5 volt menjadi 0-5volt, maka:
m=5-0/5-(-5)= 5/10 = 0.5
misal Rf=110k, maka Rin=RF/m= 110k/0.5 = 220k
Rumus linier diketahui, y = mx + b. Maka, Vout=m.Vin+b Saat Vin=-5 >> Vout=0 Saat Vin=5 >> Vout=5
Vout=m.Vin+b Vout= m.Vin+b
b=Vout-(m.Vin) b= Vout-(m.Vin)
b=0-(0.5.-5) b= 5-(0.5.5)
b=2.5 b= 5-2.5 = 2.5
diperoleh b = 2.5 ,kemudian b=Rf/Ros*v
jika v=5 maka Ros= v/b*Rf = 5/2.5 * 110k = 220k
untuk pada contoh lm35 yang masukannya 0-0.5 dan harus keluarannya 0-5 volt, maka hanya butuh penguatan 10 kali tanpa pergeseran (b=0). sehingga cukup rangkaian inverting saja atau non-inverting juga bisa. selamat mencoba…