• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan hubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan antara. yang sangat beraneka ragam. Tidak semua dari kebutuhan-kebutuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan hubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan antara. yang sangat beraneka ragam. Tidak semua dari kebutuhan-kebutuhan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai seorang individu pastinya selalu membutuhkan hubungan dengan manusia yang lainnya. Secara sederhana, bagaimanapun caranya, para anggota masyarakat itu membutuhkan hubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya selalu terwujud dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini disebabkan adanya tujuan dan kepentingan yang sangat beraneka ragam. Tidak semua dari kebutuhan-kebutuhan tersebut yang dapat dipenuhi dengan mudah dan dengan biaya yang murah. Tidak jarang masalah biaya atau pendanaan membuat gagalnya kebutuhan tersebut dipenuhi.1 Untuk mewujudkan kebutuhan para pihak tersebut, terlebih dahulu harus dipertemukan kehendak yang mereka inginkan.

Kehendak dari kedua belah pihak tersebut ada yang dituangkan dalam sebuah perjanjian tertulis dan perjanjian yang berbentuk lisan. Pembuatan perjanjian dalam bentuk tertulis banyak dipilih oleh para pihak dengan tujuan untuk menjamin hak dan kewajiban masing-masing pihak. Salah satu kesepakatan yang dilakukan kemudian dituangkan secara

1

Rissa Revina Sandri, “Tinjauan Mengenai Perjanjian Kerjasama Pembangunan Plaza Sukaramai antara PT Makmur Papan Permata dengan Pemerintah Kota Pekanbaru”, Skripsi, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta, 2007, hlm 1

(2)

tertulis dalam bentuk perjanjian kerja sama untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Hal inilah yang menjadi dasar utama untuk terjadinya suatu perjanjian. KUH Perdata memberi keleluasaan bagi para pihak yang mengadakan perjanjian untuk membentuk kesepakatan di dalam maupun di luar KUH Perdata itu sendiri. Peraturan ini berlaku untuk semua pihak yang mengadakan kesepakatan, yang tidak bertentangan dengan undang-undang, norma-norma kesusilaan yang berlaku.

Menurut Pasal 1313 KUH Perdata yang dimaksud dengan perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Sebuah perjanjian akan dikatakan sah jika sudah sesuai dengan Pasal 1320 KUH Perdata. Pasal tersebut menerangkan mengenai syarat sahnya perjanjian yang berisi :

1. Sepakat para pihak yang mengikatkan dirinya; 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; 3. Suatu pokok persoalan tertentu;

4. Suatu sebab yang tidak terlarang.

Syarat pertama dan kedua adalah syarat subjektif karena mengenai subjek hukum si pembuat perjanjian, dalam hal ini adalah para pihak dalam perjanjian kerjasama, yaitu pihak yang memberi pekerjan dan pihak yang melakukan pekerjaan tersebut. Syarat ke tiga dan ke empat adalah

(3)

syarat objektif karena mengenai perjanjiannya sendiri atau objek dari perbuatan hukum yang dilakukan itu.

Dari berbagai perjanjian yang dilakukan oleh manusia tercipta perjanjian kerjasama untuk melakukan pekerjaan. Perjanjian tersebut ditujukan kepada para pihak dalam anggota masyarakat untuk saling kerjasama. Dengan adanya perjanjian tersebut maka hubungan antar masyarakat tersebut dapat terjalin dan terakomodasi satu sama lain.

Perjanjian kerjasama melakukan sebuah pekerjaan adalah sebuah perjanjian dimana salah satu pihak yang mempunyai kepentingan dalam rangka pengurusan pekerjaannya menyerahkan urusannya tersebut kepada pihak lain yang berjanji dan berkomitmen untuk melakukan pekerjaan tersebut. Penyerahan urusan tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan dari pihak yang memberi pekerjaan tersebut, apakah menyerahkan seluruh pekerjaan tersebut atau hanya pada bagian tertentu saja pekerjaan itu diserahkan untuk dikerjakan oleh pihak lain itu. Semua ketentuan tersebut dituangkan dalam sebuah perjanjian kerjasama.

Perjanjian kerjasama tersebut harus memenuhi dan sesuai dengan syarat sah perjanjian tersebut. Para pihak harus mentaati dan memenuhi syarat-syarat itu agar perjanjian kerjasama tersebut menjadi sah. Dalam sebuah perjanjian kerjasama harus memenuhi tentang kesepakatan. Kesepakatan yang mendasari perjanjian tersebut harus jelas tertuang dalam perjanjian kerjasama tersebut.

Dari sekian banyak perjanjian kerjasama, maka perjanjian melakukan pekerjaan menjadi salah satu perjanjian yang banyak dilakukan di Indonesia.

(4)

Perjanjian melakukan pekerjaan, menjadi perjanjian yang dipilih oleh sebagian orang untuk mewujudkan kebutuhannya. Perjanjian melakukan pekerjaan banyak dilakukan oleh para pebisinis di Indonesia untuk mewujudkan kebutuhannya dengan melakukan kerjasama dengan pihak lainnya. Salah satunya dalam hal ini adalah perjanjian melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh PT Warna Warni Multimedia dengan PT Digitama Sarana Multimedia.

Dalam pembuatan perjanjian melakukan pekerjaan kembali harus sesuai dengan aturan hukum yang berlaku yaitu hukum perjanjian di Indonesia. Para pihak harus sama-sama sepakat mengenai isi perjanjian yang akan mengatur tentang hak dan kewajiban para pihak nantinya. Para pihak juga harus jelas mengutus perwakilannya yang akan menjadi subjek dalam perjanjian tersebut.

Dalam hal ini Pihak-pihak dalam perjanjian kerjasama antara PT Warna Warni Media dengan PT Digitama Sarana Multimedia adalah Effendi Gunawan selaku Direktur Cabang sebagai pihak pertama yang mewakili PT Warna Warni Media dan Didi Jayadi Hantra selaku Managing Director PT. Digitama Sarana Multimedia sebagai pihak kedua. Pihak pertama menunjuk pihak kedua untuk melakukan pekerjaan sewa titik lokasi dan pengurusan penerbitan persetujuan prinsip untuk pemasangan reklame dengan ukuran 1,5 meter x 3 meter di 50 (lima puluh) titik tiang Monorail di sepanjang Jalan HR. Rasuna Said Jakarta dengan biaya keseluruhan sebesar Rp. 700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah)2.

(5)

Biaya pengurusan perizinan dan sewa lokasi tersebut dibayarkan oleh pihak pertama dalam 2 (dua) tahap pembayaran. Tahap pertama yaitu pembayaran uang muka sebesar Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) yang dibayarkan maksimal 3 (tiga) hari setelah diterimanya jaminan uang muka oleh pihak pertama. Tahap kedua sebesar Rp 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) yang dibayarkan maksimal 7 (tujuh) hari setelah diterimanya asli dokumen sewa dan persetujuan serta seluruh perizinan pemasangan reklame3.

Titik permasalahan dalam perjanjian ini adalah adanya klausula yang menyatakan pembayaran tahap pertama sebagai uang muka dibayarkan maksimal 3 (tiga) hari setelah diterimanya jaminan uang muka. Jaminan uang muka yang dimaksud dalam perjanjian tersebut adalah bukti kepemilikan/sertipikat sebidang tanah hak milik Nomor 7361/Jatimekar yang terletak di Graha Indah, Jalan Gunung Malabar Blok A 19 Nomor 8 RT 001 RW 003, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi beserta dokumen lainnya berupa izin mendirikan bangunan, Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2008, serta surat persetujuan istri pihak kedua (Ny. Sarita Amelia Hantra).

Jaminan uang muka tersebut digunakan untuk menjamin pelaksanaan kewajiban pihak kedua dan akan dikembalikan kepada pihak kedua jika asli dokumen sewa lokasi dan perizinan yang berkaitan dengan pemasangan reklame tersebut telah diserahkan kepada pihak pertama.

(6)

Selain itu Penulis juga ingin mengupas mengenai perlindungan hukum bagi pihak kedua. Pihak kedua dalam hal ini pihak yang melakukan Wanprestasi. Ada beberapa klausula dalam perjanjian ini yang seharusnya diubah agar melindungi pihak kedua. Perlindungan hukum bagi pihak kedua penting, karena untuk menjamin sebuah keadilan dalam hal perbuatan yang menimbulkan akibat hukum tersebut. Klausula-klausula yang tidak sesuai dengan hukum dalam pejanjian ini seharusnya dapat dirubah.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perjanjian kerjasama ini untuk mengetahui apakah perjanjian tersebut sudah sepenuhnya melindungi para pihak, mengetahui kedudukan jaminan dalam perjanjian tersebut serta penyelesaian wanprestasi ketika salah satu pihak cidera janji dengan judul “TINJAUAN YURIDIS MENGENAI

“PERJANJIAN PENGURUSAN SEWA LOKASI DAN TERBITNYA PERIJINAN PEMASANGAN REKLAME ANTARA PT WARNA

WARNI MEDIA DENGAN PT DIGITAMA SARANA

MULTIMEDIA DI JAKARTA”

B. Perumusan Masalah.

1. Bagaimanakah Perlindungan Hukum bagi para Pihak, terutama pihak yang melakukan Wanprestasi?

2. Bagaimanakah Kedudukan Jaminan dalam Perjanjian antara PT Warna Warni Media dengan PT Digitama Sarana Multimedia tersebut?

(7)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Objektif

Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian tersebut, dalam hal perlindungan hukum kedua belah pihak dalam perjanjian tersebut. Perlindungan hukum tersebut mencakup perlindungan hukum hak dan kewajibannya masing-masing. Selain itu, karena dalam perjanjian tersebut juga menyebutkan adanya benda jaminan maka juga untuk mengetahui status kedudukan benda yang dijadikan jaminan dalam perjanjian tersebut.

2. Tujuan Subjektif

Untuk memperoleh data dan bahan yang relevan dalam rangka penyusunan penulisan tesis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Kenotariatan di Program Pascasarjana Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

D. Keaslian Penelitian

Penulis telah melakukan pencarian terhadap penelitian dengan topik serta tema Perjanjian Kerjasama Melakukan Pekerjaan dan dengan lebih spesifik terhadap objek perjanjian yaitu Pengurusan Sewa Lokasi dan Terbitnya Perijinan Pemasangan Reklame di Perpustakaan

(8)

Fakultas Hukum UGM serta melalui penelusuran Internet. Berdasarkan pencarian yang penulis lakukan tersebut, ternyata topik dan tema mengenai perjanjian kerjasama sudah pernah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya, yaitu:

1. Jurnal Ilmiah Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perjanjian Proyek Kerjasama Pengusahaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Atas Prakarsa Badan Usaha (Studi Di Kabupaten Lombok Utara)

Penelitian ini dilakukan oleh Rido Mulya Firmandi di Fakultas Hukum Universitas Mataram pada tahun 2013. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian proyek kerjasama pengusahaan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) atas prakarsa Badan Usaha?

b. Bagaimanakah tanggung jawab Badan usaha terhadap Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) apabila wanprestasi?.

2. Skripsi Tinjuan Mengenai Perjanjian Kerjasama Pembangunan Plaza Sukaramai antara PT Makmur Papan Permata dengan Pemerintah Kota Pekanbaru.

Penelitian ini disusun oleh Rissa Revina Sandri di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2007. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah :

(9)

a. Bagaimanakah konstruksi hukum perjanjian pembangunan plaza Sukaramaiantara pemerintah Kota Pekanbaru dengan PT. Makmur Papan Permata?

b. Apakah hambatan-hambatan di dalam perjanjian kerjasama pembangunan plaza Sukaramai tersebut?

3. Skripsi Tinjauan YuridisPerjanjian Pemasangan Iklan Niaga Di Radio PTPN FM Solo.

Penelitian ini disusun oleh Abuddzar Muhammad Iqbal tahun 2007 di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Rumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah :

a. Bagaimana prosedur pembuatan perjanjian iklan niaga di radio PTPN FM?

b. Apa hak dan kewajiban para pihak yang timbul dalam perjanjian pemasangan iklan niaga di radio PTPN FM?

c. Bagaimana pelaksanaan hak dan kewajiban dalam perjanjian pemasangan

iklan niaga di radio PTPN FM?

d. Permasalahan apa yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian pemasangan iklan niaga di radio PTPN FM dan bagaimana penyelesaiannya ?

4. Skripsi Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Rekaman Album Kompilasi antara D’olden Band dengan Shelmer Records Jakarta.

(10)

Penelitian ini disusun oleh Samudra Hutabarat di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2008. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bentuk-bentuk wanprestasi apa saja yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama rekaman album kompilasi antara Shelmer Record dengan D’olden band?

b. Upaya penyelesaian apa saja yang ditempuh para pihak dalam hal adanya wanprestasi dalam perjanjian kerjasama rekaman album kompilasi tersebut?

5. Skripsi Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Pengadaan Armada Kendaraan Bus Wisata Antara PT. Lingga Jati Al Manshurin Dengan P.O. Karona.

Penelitian ini disusun oleh Rajamin P Sinabang di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada tahun 2010. Rumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah :

a. Bagaimanakah Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pengadaan Bus, baik dari segi keabsahan perjanjian, risiko pada saat perjanjian dilaksanakan, serta cara berakhirnya perjanjian? b. Bagaimanakah Penyelesaian Wanprestasi dalam Perjanjian ini? 6. Tesis Perjanjian Kerjasama Dalam Melaksanakan Pekerjaan

Penambangan Batu Bara antara PT Inti Bara Nusalima (IBN) dengan PT Kuansing Inti Makmur (KIM) di Pekanbaru

(11)

Penelitian ini dilakukan oleh Corinna Patricia di Fakultas Hukum Universitas Andalas pada tahun 2008. Rumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah :

a. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian kersama pekerjaan penambangan batu bara antara PT Inti Bara Nusalima (IBN) dengan PT Kuansing Inti Makmur (KIM) Pekanbaru.

b. Apakah akibat hukumnya jika terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan kerjasama pekerjaan penambangan tersebut.

c. Apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama penambangan dan bagaimana cara mengatasinya.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis lebih menekankan pada perjanjian kerjasama dalam hal pengurusan sesuatu hal yang dimintakan dari pihak pertama kepihak kedua. Penulis lebih banyak akan membahas mengenai perlindungan hukum bagi para pihak terkhusus pada pihak yang melakukan wanprestasi. Objek penelitian ini juga adalah pengurusan izin untuk pemasangan Reklame pada 50 titik yang telah diperjanjikan oleh kedua belah pihak. Penulis juga mengkaji tentang kedudukan jaminan yang tercantum dalam klausula perjanjian ini. Penulis mengkaji apakah perjanjian tersebut sudah sesuai dengan ketentuan hukum jaminan yang berlaku di Indonesia.

(12)

E. Kegunaan Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi ilmu pengetahuan (kegunaan akademis) dan pembangunan(kegunaan praktis).

1. Kegunaan akademis

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat melengkapi ilmu pengetahuan hukum yang sudah ada dan dapat menjadi acuan bagi civitas akademika dalam mempelajari ilmu hukum, khususnya mengenai Perjanjian Kerjasama melakukan pekerjaan serta aspek-aspek hukum apa saja yang terkait didalamnya, termasuk kedudukan jaminan didalamnya dan perlindungan hukum bagi para pihak yang merupakan bagian dari hukum perdata khususnya bagian Kenotariatan.

2. Kegunaan praktis

Besar harapan penulis bahwa penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para penegak hukum dalam hal ini hakim untuk dapat memutus sengketa atau permaslahan yang terkait atau hampir sama dengan perjanjian kerjasama melakukan pekerjaan ini apa bila terjadi wanprestasi atau mengalami sengketa antar kedua belah pihak. Hal itu menjadi sebuah hal yang penting, agar para pihak dapat mengetahui bagaimana perlindungan hukum yang sesuai untuk dirinya dan para hakim pun dapat memutus perkara dengan memahami kaidah hukumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi laba tersebut, faktor yang menurut penulis perlu membutuhkan perhatian adalah beban penyusutan sarana gerak, karena beban

Untuk menempuh Wana Wisata Gunung Bromo bisa di tempuh dengan kendaraan umum atau angkudes dari kota Karanganyar ke Mojogedhang.. ( Profil Pariwisata Kabupaten Karanganyar 2008

Untuk menjelaskan perbedaan antara hasil belajar yang diajar dengan pembelajaran menggunakan Modul dengan pembelajaran Klasik pada standar kompetensi pemeliharaan sistem

peran Humas dilihat dari perencanaan Program, Perencanaan Strategi, Aplikasi Strategi, dan Evaluasi dan kontrol, jika semua itu diprioritaskan untuk

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik mengangkat kajian tersebut dalam bentuk penelitian dan analisa serta memaparkannya dalam bentuk skripsi yang

DFA adalah suatu Finite Automata yang hanya boleh mempunyai transisi dari satu stateke state laindengan iit ,bol masukan yang sama3. Diagram Transisi

Tugas Akhir | Perencanaan PLTMH Kedungsari Purworejo DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 : Lokasi rencana Bendung Baru..

Jumlah Kegiatan Pendampingan 3 3 100.. 25 Jumlah teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan sebanyak 8 paket kegiatan Hal ini berarti bahwa indikator kinerja sasaran