• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mutiara Nelisa*, Drs Mukhni**, Yulyanti Harisman**

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mutiara Nelisa*, Drs Mukhni**, Yulyanti Harisman**"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG Mutiara Nelisa*, Drs Mukhni**, Yulyanti Harisman**

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika,

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT

Background of this research is the low of solution of the teachers’ effort to solve the students’ problem in learning mathematic at eight grade in SMPN 31 Padang. The purposes of this research: 1) to know how the improvement of the students at ability to solve the students’ problem in learning mathematic at eight grade in SMPN 31 Padang using cooperative learning model type CIRC. 2) to know what is the achievement the students’ to save the students’ problem in learning mathematic at eight grade in SMPN 31 Padang by using cooperative learning model type CIRC better than using conventional learning. The type of this research is experimental research. The result of the hypothesis testing is P-value 0,000 lower than α 0,05, so the hypothesis of the result is accepted. It can be concluded that the students’ ability to solve the students’ problem in learning mathematic by using cooperative learning model type CIRC better than conventional learning at eight grade in SMPN 31 Padang.

Key words : Mathematical problem solving ability, CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar untuk menumbuh-kembangkan kecerdasan, kemam-puan, keterampilan serta membentuk kepribadian siswa. Ilmu matematika dapat digunakan oleh siswa untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mutu pendidikan sekolah harus dibenahi. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika

Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 bahwa salah satu kemampuan matematis yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan pemecahan masalah matematis.

Kemampuan pemecahan masalah matematika adalah kecakapan atau potensi yang dimiliki seseorang atau siswa dalam menyelesaikan soal cerita, menyelesaikan soal yang tidak rutin, mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari atau

(2)

keadaan lain, dan membuktikan, menciptakan atau menguji konjektur. Melalui kemampuan pemecahan masalah dapat membantu siswa terampil, menganalisa suatu permasalahan. Seiring dengan pentingnya kemampuan pemecahan masalah matematis, diharapkan siswa terampil dalam menggunakan informasi dan mengembangkan ide-ide serta dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMPN 31 Padang pada tanggal 15 Januari 2013 terlihat bahwa siswa masih kesulitan dalam merencanakan, mengaplikasikan, serta menentukan langkah-langkah yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah. Penyebab dari keadaan di atas terjadi karena masih rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis yang dimiliki siswa. Hal ini terlihat dari latihan siswa pada materi Phytagoras. Siswa terlihat sudah memahami konsep phytagoras, siswa juga mampu memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat. Namun siswa belum mampu mengembangkan stategi pemecahan masalah, sehingga

jawaban siswa tidak tepat pada sasaran.

Solusi untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat, menarik dan efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC sangat cocok untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan atau keterampilan memecahkan dan menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah pada pembelajaran matematika. Suyitno (2005) menyatakan bahwa kegiatan pokok dalam CIRC meliputi serangkaian kegiatan spesifik yaitu: (1) salah satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal, (2) membuat prediksi atau menafsirkan isi soal pemecahan masalah, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel, (3) saling membuat ikhtisar/rencana penyelesaian soal pemecahan masalah, (4) menuliskan penyelesaian

(3)

soal pemecahan masalah secara urut, dan (5) saling memeriksa hasil pekerjaan/penyelesaian. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui bagaimanakah perkembangan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMPN 31 Padang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). 2) mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMPN 31 Padang menggunakan model pembe-lajaran kooperatif tipe CIRC lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggu-nakan pembelajaran konvensional. Penelitian relevan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Riza Putri Yuni Sovia yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN 22 Padang Tahun Pelajaran 2008/2009. Kesimpulan yang diperoleh adalah hasil belajar matematika siswa dengan pembe-lajaran model CIRC lebih baik daripada hasil belajar matematika

siswa dengan pembelajaran konvensional.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, maka jenis penelitian ini adalah eksperimen. Model rancangan yang digunakan adalah random terhadap subjek. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

Instrument yang digunakan adalah kuis dan tes akhir kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Untuk menghitung skor menggu-nakan rubrik analitik Iryanti (2004) sebagai pedoman penskoran kuis dan tes akhir pemecahan masalah. Analisis data yang digunakan adalah uji t satu pihak dengan bantuan MINITAB Syafriandi (2001) untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. Sedangkan untuk melihat perkembangan indikator kemampuan pemecahan masalah digunakan persentase sederhana.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN Data perkembangan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa diperoleh melalui kuis yang dilakukan pada setiap pertemuan sebanyak 4 kali dengan soal menggunakan indikator kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan pada kuis siswa diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel 1:

Tabel 1. Persentase Kuis Tiap Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang dimati Indika tor Kuis Menunju kkan pemaha man masalah (%) Memilih pendekat an dan metode pemecah an masalah (%) Mengem bangkan strategi pemecah an masalah (%) I 98,77 59,26 54,64 II 98,77 33,95 66,26 III 98,72 83,33 64,74 IV 97,44 64,36 77,95 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat persentase perkembangan tiap indikator kemampuan pemecahan masalah matematis siswa mengalami peningkatan, penurunan maupun tetap.

Berdasarkan tes akhir kemampuan pemecahan masalah matematis siswa diperoleh hasil seperti pada Tabel 2:

Tabel 2. Perhitungan Rata-Rata ( ), Simpangan baku (S), Skor Tertinggi ( ), Skor

Minimum ( ) Tes Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Sampel

Kelas ̅ S

Eksperimen 74,36 6,36 86,5 62,8 Kontrol 53,66 6,69 68,6 41,7 Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Kemudian simpangan baku yang didapat pada kelas kontrol lebih tinggi dari kelas eksperimen, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pada kelas kontrol lebih beragam dari pada kelas eksperimen.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh P-value yaitu 0,000, karena P-value kurang dari α yang ditetapkan yaitu 0,05 maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menerapkan model pembe-lajaran kooperatif tipe CIRC lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konven-sional pada kelas VIII SMPN 31 Padang. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

(5)

CIRC memiliki dampak positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian, terlihat keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang dilaksanakan pada kelas eksperimen. Hal ini terlihat dari jawaban siswa, dimana siswa sudah dapat menunjukkan pemahaman terhadap masalah dengan sudah bisanya siswa menyelesaikan soal dengan baik dan benar seperti yang terlihat pada Gambar 1:

Gambar 1: Jawabann siswa kelas eksperimen

Berdasarkan jawaban siswa di atas terlihat bahwa keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Melalui model pembelajaran koo-peratif tipe CIRC ini dapat melatih siswa memiliki kemampuan atau keterampilan memecahkan dan menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah pada pembelajaran matematika. Sehingga, kemampuan pemecahan masalah siswa lebih baik.

Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC melatih siswa untuk saling bekerja sama dan berbagi tugas dalam menyelesaikan soal yang dikerjakan secara berkelompok. Kemudian semua anggota kelompok diminta untuk memahami soal dengan menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan serta membuat prediksi penyelesaian, sehingga penyelesaian masalah dapat dipecahkan dengan tepat. Hal ini ditunjukkan pada tes akhir yang dilakukan. Dimana siswa dikelas eksperimen sudah dapat menunjukkan pemahaman masalah yaitu dengan membuat apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan dapat memilih pendekatan penyelesaian masalah dengan menentukan rumus yang ingin dipakai, siswa mampu mengem-bangkan strategi pemecahan masalah sehingga dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan tepat. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan siswa, dimana siswa dikelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih banyak yang tuntas daripada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Sehingga

(6)

dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih efektif daripada pembelajaran konvensional.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dari pertemuan pertama ke pertemuan empat dengan menerapkan model pembelajaran CIRC dalam pembelajaran matematika mengalami peningkatan, dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran CIRC dalam pembe-lajaran matematis siswa kelas VIII SMPN 31 Padang lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

DAFTAR RUJUKAN

Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk

Kerja. Yogyakarta:

Depdiknas.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: BSNP. Riza Putri Yuni Sovia. 2009.

“Penerapan Model

Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN 22 Padang Tahun Pelajaran 2008/2009”. Skripsi. Padang: UNP.

Suyitno, Amin. 2005. Mengadopsi Pembelajaran CIRC dalam Meningkatkan Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita. Seminar Nasional FMIPA UNNES.

Syafriandi. 2001. “Analisis Statistik Inferensial dengan Menggunakan Minitab“. Padang: UNP.

Referensi

Dokumen terkait

Lingkungan belajar yang sehat baik fisik dan psikis akan memberikan pengaruh terhadap kondisi anak diperlukan nutrisi dan gizi yang baik serta lingkungan yang bebas dari

Pembebasan retribusi penggantian biaya cetak Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember dipilih

KEPALA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BULELENG.. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau Pulau

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Buton Utara surat izin belajar/pernyataan mengikuti studi lanjut 365 15201002710242 DARWIS SDN 5 Wakorumba Utara Kab... Peserta Nama Peserta

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka di dapat rumusan masalah yaitu, “Bagaimana menerapkan aplikasi data mining penjualan motor

Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan

[r]