• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Pengantar Assalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Pengantar Assalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

(3)

i

Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Pemerintah Kabupaten Lingga dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Lingga tahun 2019.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga disusun sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Riviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKjIP ini merupakan upaya untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2019, sebagai konsistensi terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik (Good Govermance).

LKjIP Kabupaten Lingga merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang telah diamanahkan kepada Pemerintah Kabupaten Lingga yang diuraikan dalam bentuk pencapaian kinerja dan disajikan setelah melalui proses pengumpulan data kinerja dan informasi pendukung lainnya. Laporan kinerja ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi keadaan masa lalu dan digunakan dalam pengukuran kinerja secara sistematis tentang informasi kinerja yang dapat mendukung kualitas perencanaan dimasa mendatang. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Lingga tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, implentasi mapun pengawasannya.

LKjIP Tahun 2019 ini memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Lingga

(4)

ii

yaitu" MENJADIKAN LINGGA SEBAGAI PUSAT SUMBER DAYA KELAUTAN MENUJU MASYARAKAT MAJU, SEJAHTERA, AGAMIS DAN BERBUDAYA", sesuai yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga 2016-2021.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan LKjIP Kabupaten Lingga Tahun 2018.

Daik Lingga, 16 Maret 2020

BUPATI LINGGA

(5)

iii

DAFTAR ISI

REVIU INSPEKTORAT KAB. LINGGA ...

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan ... 5

1.4. Gambaran Umum Kabupaten Lingga ... 6

1.5. Penduduk ... 10

1.6. Pendidikan ... 11

1.7. Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah ... 11

1.8. Kesehatan ... 12

1.9. Kewenangan Tugas dan Pokok dan Struktur Organisasi ... 12

1.10. Isu Strategis... 15

1.11. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 18

A. Rencana Kinerja Tahun 2018 ... 18

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ... 18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 30

1. Metodelogi Pengukuran Pencapaian Kinerja ... 33

2. Analisis Kinerja ... 34

3. Akuntabilitas Keuangan ... 104

BAB IV PENUTUP ... 111 LAMPIRAN

 Perjanjian Kinerja Bupati Lingga Tahun 2019

(6)

iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pemerintah Kabupaten Lingga berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tatakelola pemerintahan yang baik dan berorientasi pada hasil sesuai dengan kewenangannya. Dalam mewujudkan Good Govermance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting harus diimplentasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas peremusan perencanaan strategis organisasi sehingga menggambarkan hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran yang dapat diukur.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan wujud pertanggungjawaban dalam mengukur kinerjanya selama melaksanakan tugas dan kewenangannya. Materi yang terkandung dalam LKjIP berorientasi pada analisis pencapaian sasaran serta pengukuran atas kegiatan yang ditetapkan dalam rencana kinerja tahunan. Analisis pencapaian sasaran memuat informasi mengenai keberhasilan dan kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran sehingga dapat diidentifikasi penyebab serta pemecahan masalahnya.

Tahun 2018 merupakan tahun KETIGA dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran melalui indikator-indikator sasaran yang menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lingga Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2016-2021.

Pemerintah Kabupaten Lingga pada umumnya telah berhasil menyelesaikan program dan kegiatan yang telah direncanakan dan telah menghasilkan Output yang direncanakan, namun dengan segala kerendahan hati menyatakan bahwa masih diperlukan upaya yang lebih keras dan bersungguh-sungguh, sehinga dimasa yang akan datang dapat menyajikan target dan capaian kinerja dengan lebih baik dan dapat mempersempit perbedaan presepsi terhadap realisasi capaian kinerja yang tersaji didalam Laporan Kinerja sesuai dengan harapan stakeholder.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini tidak terlepas dari komitmen penuh dari Bupati beserta dukungan segenap Staf dan Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lingga di samping adanya koordinasi dan sinergi dengan pihak terkait.

(7)

v

Terhadap sasaran yang belum tercapai sepenuhnya, disampaing karena adanya faktor eksternal yang tidak dapat diantisipasi juga disebabkan faktor internal yang perlu diperbaiki dimasa mendatang, diantaranya penetapan target yang kurang tepat sehingga masih terdapat kegiatan yang belum terlaksana ataupun terlambat dilaksanakan yang berakibat tertunda pemanfaatannya.

Adapun kekurangan dan keberhasilan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Lingga dapat dilihat dalam pembahasan BAB III Akuntabilitas Kinerja. Kekurangan dan Keberhasilan yang telah dicapai selama tahun 2019 telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Pemerintah Kabupaten Lingga untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang. Berbagai langkah antisipasi akan ditempuh untuk pemecahan masalah yang mungkin akan dijumpai pada penyelenggaraan pemerintahan di masa yang akan datang.

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Dalam rangka mencapai visi dan misi serta untuk menunjukkan prioritas utama perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA yang terdiri dari:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif;

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokrasi, dan terpercaya;

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakakn hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6. Meningkatkan produktifias rakyat dan daya saing dipasar internasional sehingga bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya;

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;

8. Melakukan revolusi karater bangsa; dan

(9)

2

Good governance yang dimaksud adalah merupakan proses

penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public good

and services disebut governance (pemerintahan atau kepemerintahan), sedangkan

praktek terbaiknya disebut "good governance" (pemerintahan yang baik). Good

governance yang efektif menuntut adanya “alignment” (koordinasi) yang baik dan

integritas, profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi, dengan demikian penerapan konsep good governance penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara merupakan tantangan tersendiri.

Perlunya sistem pertanggungjawaban daerah atas segala proses tindakan-tindakan yang dibuat dalam rangka tata tertib menuju instrumen kinerja daerah. Hal inilah merupakan bagian terpenting untuk ditata agar dapat mewujudkan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance). Perlu diperhatikan pula adanya mekanisme untuk meregulasi kinerja pada setiap instansi pemerintah dan memperkuat peran dan kapasitas parlemen, serta tersedianya akses yang sama pada informasi bagi masyarakat luas.

Konsep dasar kinerja instansi pemerintah didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Kinerja instansi pemerintah didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.

Dalam dunia birokrasi, kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan prestasi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pencapaian hasil yang menjadi target yang akan dicapai atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan instansi yang bersangkutan. Hal tersebut bertujuan agar kinerja instansi pemerintah mampu melaksanakan amanat TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan

(10)

3

secara obyektif. Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan pada kemampuan instansi tersebut dalam menyerap anggaran. Suatu instansi dikatakan berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya apabila program yang disusun dan kegiatan yang dilaksanakan mampu memberikan outcome maupun dampak dari kegiatan yang dilaksanakan kedepan.

Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi tersebut harus dapat diukur, dan pengukuran tersebut tidak semata-mata kepada input (masukan) dari program, akan tetapi lebih ditekankan pada output (keluaran), proses, manfaat dan dampak. Sistem pengukuran kinerja yang merupakan elemen pokok dari laporan kinerja instansi pemerintah akan mengubah paradigma pengukuran keberhasilan. Melalui pengukuran kinerja, keberhasilan suatu instansi pemerintah akan lebih dilihat dari kemampuan instansi tersebut berdasarkan sumber daya yang dikelolanya sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; setiap Pemerintah Daerah (Bupati) diminta untuk menyampaikan Laporan Kinerja kepada Gubernur, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB, dan Menteri Dalam Negeri, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem kinerja instansi pemerintah yang memadai. LKjIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKjIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.

Bertitik tolak dari RPJMD Perubahan Kabupaten Lingga Tahun 2016-2021, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPDNegara dan Reformasi Birokrasi No. 53

(11)

4

Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKjIP Tahun 2020 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Bupati kepada Presiden ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam LKjIP ini merupakan hasil kegiatan Tahun 2019.

1.2. Landasan Hukum

Pelaksanaan penyusunan LKjIP Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2019 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LKjIP, yaitu :

1. TAP MPR Republik Indonesia No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Pembentukkan Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 146 , Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang

(12)

5

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Lingga Nomor 4 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lingga Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2016-2021;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Lingga Nomor 12 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lingga Tahun Anggaran 2018; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Lingga Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Lingga tahun 2018;

14. Surat Keputusan Bupati Kabupaten Lingga Nomor 8 Tahun 2017 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2016-2021.

1.3. Maksud dan Tujuan

Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal yang terpenting diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja, dengan tujuan:

(13)

6

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

1.4. Gambaran Umum Kabupaten Lingga

1.4.1. Aspek Geografis dan Demografi

Aspek geografi dan demografi merupakan salah satu aspek kondisi kewilayahan yang mutlak diperhatikan sebagai ruang dan subyek pembangunan. Aspek geografi memberikan gambaran mengenai karakteristik lokasi dan wilayah, potensi pengembangan wilayah. Sedangkan gambaran kondisi demografi, antara lain mencakup perubahan penduduk, komposisi dan populasi masyarakat secara keseluruhan atau kelompok dalam waktu tertentu. Dari uraian ini diharapkan dapat terpetakan potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan Kabupaten Lingga lima tahun kedepan.

1.4.2. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Karateristik lokasi dan wilayah pada sub bab ini menjelaskan tentang luas dan batas wilayah serta letak dan kondisi geografis Kabupaten Lingga.

1) Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Lingga mempunyai luas wilayah daratan dan lautan mencapai 211,772 km2 dengan

luas daratan 2.117,72 km2 (1 %) dan lautan 209,654 km2 (99%).

Kabupaten Lingga secara administrasi berbatasan dengan: Sebelah Utara : Kota Batam dan laut Cina Selatan.

Sebelah Selatan : Laut Bangka dan Selat Berhala. Sebelah Barat : Laut Indragiri Hilir.

(14)

7

Gambar I.1

Peta Wilayah Kabupaten Lingga

Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Tahun 2016. Tabel 1.1

Pembagian Dan Luas Wilayah Kabupaten Lingga

No Kecamatan Banyaknya Luas Daratan Km2 Kelurahan Desa 1 Singkep Barat 1 11 406.25 2 Singkep 3 3 127.51 3 Singkep Selatan 0 3 155.38 4 Singkep Pesisir 0 6 95.01 5 Lingga 1 10 379.66 6 Selayar 0 4 41.85 7 Lingga Timur 0 6 128.83 8 Lingga Utara 1 11 361.32 9 Senayang 1 4 179.86 10 Kepulauan Posek 0 3 43.13 11 Katang Bidara 0 5 39.58 12 Temiang Pesisir 0 3 104.51 13 Bakung Serumpun 0 6 140.09 Jumlah 7 75 2.202.981

(15)

8

Dari Kecamatan yang ada di Kabupaten Lingga, terluas adalah Singkep Barat yaitu 406,25 km2 (19 % dari total luas daratan) yang terdiri dari 11 Desa dan 1

Kelurahan, kemudian Kecamatan Lingga yaitu 379,66 km2 (17% dari total luas

daratan) yang terdiri dari 10 Desa dan 1 Kelurahan. Berikut ini menunjukkan jumlah Desa/Kelurahan yang ada dimasing-masing Kecamatan.

Tabel 1.2

Desa/Kelurahan Yang Ada di Kabupaten Lingga

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN

1 Singkep Barat

Raya Sungai Harapan

Sungai Buluh Jagoh

Bakong Langkap

Marok Tua Tanjung Irat

Tinjul Bukit Belah

Sungai Raya -

2 Singkep

Kel. Dabo Batu Berdaun Kel. Dabo Lama Batu Kacang Kel. Sungai Lumpur Tanjung Harapan

3 Singkep Selatan Marok Kecil Berhala

Resang - 4 Singkep Pesisir Berindat Persing Sedamai Lanjut Kote Pelakak 5 Lingga Pekajang Kelumu Mepar Kelombok Merawang Daik

Panggak darat Panggak Laut

Musai Mentuda

Nerekeh -

6 Selayar Selayar Penuba

Pantai Harapan Penuba Timur

7 Lingga Timur Bukit Langkap Kerandin

(16)

9

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN

Sungai Pinang Kudung

8 Lingga Utara

Sekanah Duara

Resun Limbung

Bukit Harapan Teluk

Linau Pancur

Rantau Panjang Sungai Besar Rusun Pesisir Belungkur

9 Senayang Mamut Penaah

Laboh Baran

11 Katang Bidara

Benan Pulau Duyung

Mensanak Pulau Medang Pulau Bukit -

12 Temiang Pesisir Temiang Pulau Batang

Tajur Biru -

13 Bakung Serumpun

Batu Berlubang Tanjung Kelit

Cempa Tanjung Lipat

Pasir Panjang Rejai Sumber : Sekretariat Daerah (Bagian Tata Pemerintahan) 2019

2) Letak dan Kondisi Geografis

Secara Geografis Kabupaten Lingga terletak di antara 0° 00’ - 1° 00’ Lintang Selatan dan 103° 30’ - 105°00’ Bujur Timur. Berdasarkan RTRW Kabupaten Lingga 2011-2031, luas wilayah daratan dan lautan mencapai 45.667,56 km persegi dengan luas daratan 2.235,48 km persegi dan lautan 43.432,08 km persegi. Wilayahnya terdiri dari 604 buah pulau besar dan kecil. Tidak kurang dari 86 buah diantaranya sudah dihuni, sedangkan sisanya 518 buah walaupun belum berpenghuni sebagiannya sudah dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas kegiatan pertanian, khususnya pada usaha perkebunan.

(17)

10

3) Topografi

Jika dilihat dari topografinya, sebagian besar daerah di Kabupaten Lingga adalah berbukit-bukit. Berdasarkan data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), terdapat 73.947 ha yang berupa daerah berbukit-bukit, sementara daerah datarnya hanya sekitar 11.015 ha. Pada dasarnya, wilayah Kebupaten Lingga memiliki kemiringan yang ideal untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan, karena hampir mencapai 65 %, wilayah Kabupaten Lingga berada dalam kemiringan 0-2 %, disusul oleh wilayah dengan kemiringan di atas 40 % yaitu mencapai hampir 17 %. Hal ini sesuai dengan keadaan tofografi Kabupaten Lingga yang didominasi oleh daerah yang berbukit-bukit.

1.5. Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk merupakan barometer untuk menghitung besarnya semua kebutuhan yang diperlukan Masyarakat, seperti perumahan, sandang, pangan, pendidikan dan sarana penunjang lainnya. Tabel berikut ini menerangkan jumlah penduduk di Kabupaten Lingga Tahun 2018 dan 2019.

Tabel 1.3

Jumlah Penduduk di Kabupaten Lingga Tahun 2018 dan 2019

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

2018 2019 1. Singkep 24.169 24.404 2. Lingga 11.988 12.176 3. Senayang 22.364 6.612 4. Singkep Barat 14.632 14.752 5. Lingga Utara 11.368 11.542 6. Singkep Pesisir 4.807 4.869 7. Lingga Timur 3.908 3.973 8. Selayar 3.529 3.565 9. Singkep Selatan 2.619 2.614 10. Kepulauan Posek 3.308 4.431 11. Katang Bidare --- 4.253 12. Temiang Pesisir --- 3.803 13. Bakung Serumpun --- 7.953 J u m l a h 102.692 104.947

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lingga, tahun 2019

(18)

11

Melakukan pemerataan penduduk merupakan salah satu tujuan pembangunan di Kabupaten Lingga. Dengan pemerataan, penduduk secara umum dapat membantu dalam usaha mensejahterakan penduduknya. Oleh karena itu, dalam usaha melakukan pemerataan penduduk, idealnya komposisi jumlah penduduk sejalan dengan luas wilayah keruangan suatu daerah.

Pada Tahun 2019 Pemerinta Kabupaten Lingga melakukan Pemekaran Kecamatan, yaitu kecamatan Senayang dimekarkan dengan Tiga Kecamatan baru yaitu Kecamatan Katang Bidare, Kecamatan Bakung Serumpun, Kecamatan Temiang Pesisir.

1.6. Pendidikan

Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan sumberdaya manusia melalui pendidikan adalah dengan mencanangkan program wajib belajar 9 tahun. Dengan program ini diharapkan akan tercipta sumberdaya manusia yang siap bersaing di era globalisasi. Rata-rata tingkat pendidikan yang dicapai oleh suatu masyarakat, seringkali dipakai sebagai indikator kualitas sumberdaya manusia. Semakin tinggi rata-rata tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki. Taraf pendidikan masyarakat ini juga sangat menentukan kemampuan suatu masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

Oleh karena itu sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional, bahkan Undang-Undang mengamanatkan alokasi sebesar 20 persen dalam anggaran belanja negara. Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga pada tahun 2019 mencapai Rp. 215.551.764.117,11 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 201.351.637.569,89 (93,41%).

1.7. Rata-Rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah digunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejauh mana tingkat pendidikan yang dicapai oleh penduduk dengan merujuk kepada rata-rata jenjang pendidikan yang telah diselesaikan oleh penduduk di atas usia 25 tahun. Persentase capaian rata-rata lama sekolah (tahun), pada tahun 2019 sebesar 6,21 tahun dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 6.07 tahun, maka mengalami peningkatan 0,14 tahun. Meskipun mengalami peningkatan 0,14

(19)

12

tahun dibandingkan tahun sebelumnya angka tersebut belum mencapai target yang ditetapkan tahun 2019 yaitu sebesar 6,21 tahun.

Persentase capaian harapan lama sekolah (tahun) pada tahun 2019 sebesar 12,72 tahun dibanding dengan tahun 2018 sebesar 12,50 tahun, mengalami peningkatan sebesar 0,22 tahun. Meskipun mengalami peningkatan 0,22 tahun dibanding dengan tahun sebelumnya angka tersebut belum mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2019 yaitu sebesar 12,72 tahun. Pada tahun 2019 angka harapan lama sekolah sebesar 12,72 tahun, artinya lama sekolah yang diharapkan akan dirasakan anak sejak umur 7 (tujuh) tahun di Kabupaten Lingga adalah 12,72 tahun rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Lingga adalah 12,72 tahun.

Dalam hal peningkatan kualitas pendidikan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lingga adalah mengalokasikan dana BOS Daerah (BOSDA) dengan cakupan BOSDA yang lebih luas akan berimbas positif pada peningkatan kualitas pendidikan.

1.8. Kesehatan

Perubahan derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, antara lain tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, ketersedian tenaga medis dan paramedis, manajmen, kualitas pelayanan pendapatan dan kesadaran masyarakat serta faktor lain yang bersifat menunjang terhadap pembangunan sektor kesehatan.

1.9. Kewenangan Tugas Pokok dan Struktur Organisasi 1.9.1. Kewenangan

Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lingga sebagai daerah otonom, maka sesuai dengan pasal 13 ayat (4) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 memiliki kewenangan dengan kriteria sebagai berikut :

1) Urusan pemerintahan yang lokasinya dalam daerah kabupaten/kota; 2) Urusan pemerintahan yang penggunanya dalam daerah kabupaten/kota;

3) Urusan pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam daerah kabupaten/kota; dan/atau

4) Urusan pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh daerah kabupaten/kota.

(20)

13

1.9.2. Tugas Pokok

Pemerintah Kabupaten Lingga mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, agar tercapai visi Kabupaten Lingga yaitu:

Menjadikan Lingga Sebagai Pusat Sumber Daya Kelautan Menuju masyarakat Maju, Sejahtera, Agamis

Dan Berbudaya

1.9.3. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah Kabupaten Lingga menetapkan Perangkat Daerah Instansi Pemerintah guna meningkatkan pelayanan publik, adapun peraturan Daerah yang mengatur tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah diantaranya:

1. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lingga.

2. Peraturan Bupati Lingga Nomor 32 Tahun 2016 tanggal 10 November 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Tata Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lingga. Berdasarkan dan dijabarkan dengan yang telah dilakukan perubahan dengan Peraturan Bupati Lingga Nomor 37 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lingga

Susunan Organisasi yang berlaku sesuai dengan Perda tersebut sebagai berikut:

1) Sekretariat Daerah terdiri dari: (1) Staf Ahli

(2) Asisten Pemerintahan, terdiri dari 3 Bagian yaitu: 1. Bagian Tata Pemerintahan

2. Bagian Hukum

3. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

(3) Asisten Ekonomi dan Pembangunan terdiri dari 4 Bagian yaitu: 1. Bagian Perekonomian

(21)

14

2. Bagian Pembangunan

3. Bagian Kesejahteraan Rakyat 4. Bagian Layanan Pengadaan

(4) Asisten Administrasi Umum terdiri dari 2 Bagian yaitu: 1. Bagian Umum

2. Bagian Kominfo dan Humas 2) Sekretariat DPRD

3) Inspektorat

4) Dinas Daerah terdiri dari 16 Dinas, yaitu: 1. Dinas Pendidikan;

2. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana;

3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman;

4. Satuan Polisi Pamong Praja;

5. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 6. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan;

7. Dinas Kelautan dan Perikanan;

8. Dinas Kependudukan Dan pencatatan Sipil; 9. Dinas Kebudayaan;

10. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa; 11. Dinas Lingkungan Hidup;

12. Dinas Perhubungan;

13. Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian; 14. Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga;

15. Dinas Penanaman Modal, Dan Pelayanan Terbadu Satu Pintu Dan Perdagangan;

16. Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan. 5) Badan Daerah terdiri dari 4 Badan, yaitu:

1. Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah; 2. Badan Pendapatan Daerah;

3. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan; 4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan.

(22)

15

6) Non Tipe merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang tidak diatur di Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2016, diantaranya yaitu:

1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; 2. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

3. Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia. 7) Kecamatan terdiri dari 13, yaitu:

1. Kecamatan Singkep 2. Kecamatan Lingga 3. Kecamatan Senayang 4. Kecamatan Singkep Barat 5. Kecamatan Lingga Utara 6. Kecamatan Singkep Pesisir 7. Kecamatan Singkep Selatan 8. Kecamatan Lingga Timur 9. Kecamatan Selayar

10. Kecamatan Kepulauan Posek 11. Kecamatan Katang Bidare 12. Kecamatan Bakung Serumpun 13. Kecamatan Temiang Pesisir

1.10. Isu Strategis

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi identitas daerah/masyarakat di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Oleh karena itu, isu-isu strategis harus memenuhi kriteria yang memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional dan daerah yang merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah. Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap

(23)

16

pembangunan daerah, kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola dan prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

Berdasarkan RPJMD Perubahan Kabupaten Lingga 2016-2021, isu-isu pembangunan daerah tahun 2016 sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas dan aksesibilitas pendidikan;

b. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas;

c. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran;

d. Pembangunan infrastruktur yang memadai, baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan berwawasan lingkungan;

e. Penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana transportasi dan telekomunikasi;

f. Penguatan ekonomi dalam bidang kelautan, pertanian dan pariwisata; g. Peningkatan kesejahteraan bagi pelaku usaha pertanian dan kelautan; h. Peningkatan iklim investasi di berbagai bidang potensial;

i. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien; dan

j. Pelestarian budaya Melayu dan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat.

1.11. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Lingga tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, Gambaran Umum, Kondisi Ekonomi, Kondisi Sosial, Kewenangan, Tugas Pokok dan Struktur Organisasi, Isu Strategis, Maksud dan Tujuan.

Bab II Perencanaan Kinerja

Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun 2019.

Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pengukuran kinerja, metode pengukuran pencapaian kinerja, evaluasi dan analisis pencapaian kinerja dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2018, Akuntabilitas Keuangan dan Tindak

(24)

17

lanjut hasil evaluasi tahun sebelumnya.

Bab IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Tahun 2018 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

(25)

18

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA KINERJA TAHUN 2019

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 disusun suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) setiap tahunnya. Rencana kinerja ini merupakan penjabaran target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan yang menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja pada tingkat sasaran strategis dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan akhir periode pelaksanaan.

Berdasarkan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 telah dilakukan mapping dari misi terhadap sasaran, indikator kinerja dan program yang dilaksanakan pada tahun 2019 secara rinci disajikan dalam Rencana Strategis (RS).

Sasaran strategis tahun 2019 ditetapkan sebanyak 27 Sasaran dengan target indikator sebanyak 38 Indikator, secara rinci dapat dilihat dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) pada lampiran

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

1. Dokumen penetapan kinerja adalah dokumen yang berisikan perjanjian, pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

2. Pemerintah Kabupaten Lingga telah melakukan revisi terhadap Perjanjian Kinerja pada tahun 2019 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun

(26)

19

2019 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2019 yang telah ditetapkan sehingga secara substansial Perjanjian Kinerja Tahun 2019 sebelum dan setelah direvisi terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja

Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2019 Sebelum Perubahan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1 Meningkatkan Kualitas dan aksesibilitas pendidikan

1 Rata-rata lama sekolah (tahun) Tahun 6,21 2 Harapan lama sekolah (tahun) Tahun 12,72

2 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas

3 Angka harapan hidup

(tahun) Tahun 63,37

4 Angka kematian ibu (1/100.000) Jiwa 136 5 Angka kematian bayi ( 1/1.000) Jiwa 27 6 Persentase balita gizi buruk % 0,31

3 Meningkatnya daya beli masyarakat 7

Rata - rata pengeluaran per kapita Rill Disesuaikan ( ribu Rp ) Ribu 886,99 4 Meningkatnya kualitas pengetahuan dan ketrampilan angkatan kerja 8 Tingkat pengangguran terbuka ( % ) % 4

5 Menurunya angka kemiskinan 9 Persentase penduduk miskin ( % ) % 12,53

6 Meningkatnya kerukunan hidup umat

beragama 10 Jumlah konflik bernuansa SARA Kasus 0

7

Meningkatnya

pemahaman masyarakat terhadap nilai - nilai agama

Persentase siswa beragama islam yang bisa membaca Al Qur'an (%)

11 SD / MI % 80

(27)

20

8 Meningkatnya Pelestarian Budaya Melayu dalam bingkai Bunda Tanah Melayu

13

Persentase nilai budaya, adat, tradisi yang digali, direvitalisasi, diaktualisasi, ( % ) % 34,78 14 Persentase gedung pemerintahan yang berciri khas melayu (%) % 12.33 Menurunya penyandang masalah kesejahteraan sosial 15 Persentase PMKS yang ditangani ( % ) 47 9 % 10 Meningkatkan Pengarusutaman

Gender dan Pemenuhan hak anak

16 Indeks pembangunan gender % 89,46 17 Kotal Layak Anak Predikat ---

11 Meningkatnya produksi kelautan dan perikanan 18 Produksi perikanan Budidaya ( Ton ) Ton 102,06 19 Produksi perikanan Tangkap ( Tton ) Ton 39.292,01

12

Meningkatnya peran sektor kelautan dan perikanan dalam perekonomian daerah 20 Kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (%) % 51,99

13 Menningkatnya taraf hidup Petani dan

Nelayan 21 Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (%) % 46,62 14 Berkembangnya sektor industri yang mendukung hasil pertanian dalam arti luas 22 Kontribusi sektor industri yang mendukung pertanian terhadap PDRB (%) % 1

15 Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Daerah

23 Laju Pertumbuhan ekonomi ( % ) % 5,87

16

Meningkatnya kontribusi sektor Jasa, Pariwisata, dan ekonomi kreatif bagi perekonomian daerah

22 Kontribusi sektor jasa pariwisata terhadap

PDRB ( % ) % 4,61

17 Meningkatnya kontribusi transportasi bagi

(28)

21

18 Meningkatnya Investasi daerah 25 Persentase Pertumbuhan

Investasi % 30%

19 Meningkatnya kualitas pelayanan transportasi

darat 26

Persentase jalan Kabupaten dalam

kondisi Mantap % 33

20 Lancarnya Penumpang melalui terminal dan

pelabuhan 27 Jumlah arus penumpang di pelabuhan dan terminal Orang 33.214

21 Meningkatnya cakupan pelayanan air minum 28 Persentase rumah tangga berakses air

minum % 86

22 Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak

29 Persentase pemukiman yang bersanitasi baik % 80 30 Persentase permukiman yang layak huni % 80

23 Meningkatnya pelayanan Irigasi 31 Luas area sawah yang dialiri irigasi Ha 400

24 Meningkatnya ketaatan pemanfaat ruang 32 Persentase ketaatan terhadap RTRW % 35

25 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup 33 Indeks kualitas lingkungan hidup % 82

26 Meningkatnya kinerja dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan serta pengelolaan keuangan daerah.

34 Predikat LKjIP Predikat CC 35 Predikat LPPD Predikat 4 36 Opini BPK Predikat WTP

27 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 37 Indeks kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan publik Indeks C Indikator perjanjian kinerja yang akan dibahas pada Bab Tiga (III) adalah perjanjian kinerja yang telah direvisi. Dengan demikian pengukuran tingkat capaian kinerja pemerintah yang akan dibahas ada (27) sasaran (38) indikator Kinerja, dapat dilihat pada uraian pada tabel 2.2 dibawah ini:

(29)

22

Tabel 2.2

Perjanjian Kinerja Perubahan

Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2019

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1 Meningkatkan Kualitas dan aksesibilitas pendidikan

1 Rata - rata lama sekolah (tahun) % 6,21 2 Harapan lama sekolah (tahun) % 12,72

2 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas

3 Angka harapan hidup (tahun) % 63,37 4 Angka kematian ibu (1/100.000) Jiwa 136 5 Angka kematian bayi (1/1.000) Jiwa 27 6 Persentase balita gizi buruk % 0,31

3 Meningkatnya daya beli masyarakat 7

Rata - rata

pengeluaran per kapita Rill Disesuaikan (ribu Rp ) Ribu Rp 886,99 4 Meningkatnya kualitas pengetahuan dan ketrampilan angkatan kerja

8 Tingkat pengangguran terbuka (%) % 4

5 Menurunya angka kemiskinan 9 Persentase penduduk miskin (%) % 12,53

6 Meningkatnya kerukunan hidup umat

beragama 10 Jumlah konflik bernuansa SARA Kasus 0

7

Meningkatnya

pemahaman masyarakat terhadap nilai - nilai agama

Persentase siswa beragama islam yang bisa membaca Al Qur'an (%)

11 SD/MI % 80

(30)

23

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

8

Meningkatnya Pelestarian Budaya Melayu dalam bingkai Bunda Tanah Melayu

13

Persentase nilai budaya, adat tradisi yang digali, direvitalisasi, diaktualisasi, (%) % 34,78 14 Rasio gedung pemerintahan yang berciri khas melayu (%) % 12,33 9 Menurunya penyandang masalah kesejahteraan sosial 15 Persentase PMKS yang ditangani (%) % 47 10 Meningkatkan Pengarusutaman

Gender dan Pemenuhan hak anak

16 Indeks pembangunan gender % 89,46 17 Kota Layak Anak Predikat PRATAMA

11 Meningkatnya produksi kelautan dan perikanan 18

Produksi perikanan

Budidaya (Ton) Ton 102,06 19 Produksi perikanan Tangkap (Ton) Ton 39.292,01

12

Meningkatnya peran sektor kelautan dan perikanan dalam perekonomian daerah 20 Kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (%) % 51,99

13 Menningkatnya taraf hidup Petani dan

Nelayan 21 Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan ( % ) % 46,62 14 Berkembangnya sektor industri yang mendukung hasil pertanian dalam arti luas 22 Kontribusi sektor industri yang mendukung pertanian terhadap PDRB (%) % 1

15 Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi

Daerah 23 Laju Pertumbuhan ekonomi ( % ) % 5,87

16

Meningkatnya kontribusi sektor Jasa, Pariwisata, dan ekonomi kreatif bagi perekonomian daerah

24 Kontribusi sektor jasa pariwisata terhadap

(31)

24

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

17 Meningkatnya kontribusi transportasi bagi perekonomian daerah 25

Kontribusi

transportasi terhadap

PDRB ( % ) % 2,25

18 Meningkatnya Investasi daerah 26 Persentase Pertumbuhan

Investasi % 30%

19 Meningkatnya kualitas pelayanan transportasi

darat 27

Persentase jalan Kabupaten dalam

kondisi Mantap 33

%

20 Lancarnya Penumpang melalui terminal dan

pelabuhan 28 Jumlah arus penumpang di pelabuhan dan terminal Orang 33,214

21 Meningkatnya cakupan pelayanan air minum 29 Persentase rumah tangga berakses air

minum % 86

22 Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak

30 Persentase pemukiman yang

bersanitasi baik % 80 31 Persentase permukiman yang

layak huni % 80

23 Meningkatnya pelayanan Irigasi 32 Luas area sawah yang dialiri irigasi Ha 400 24 Meningkatnya ketaatan pemanfaat ruang 33 Persentase ketaatan terhadap RTRW % 35

25 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup 34 Indeks kualitas lingkungan hidup % 82

26 Meningkatnya kinerja dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan serta pengelolaan keuangan daerah.

35 Predikat LKjIP Predikat CC 36 Predikat LPPD Predikat 4 37 Opini BPK Predikat WTP

27 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 38 Indeks kepuasan masyarakat terhadap

(32)

24

Tabel 2.3

INDIKATOR KENERJA UTAMA

NO URUSAN PEMERINT AHAN/PRI ORITAS SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN PERHITUNGAN RUMUS SUMBER DATA

OPD PERTANGGU

NGJAWAB

1 2 3 4 5

1 Pendidikan Meningkatkan Kualitas dan aksesibilitas

pendidikan

1 Rata - rata lama sekolah (tahun) Tahun

Laporan Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan

2 Harapan lama sekolah (tahun) Tahun

2 Kesehatan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas

3 Angka harapan hidup (tahun) Tahun

Angka harapan hidup pada umur tertentu adalah rata-rata tahun hidup yang masih dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur tersebut, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi moralitas yang berlaku di lingkungan masyarakat

Laporan Dinas Kesehatan, Bidang Pengendalia n Penduduk dan KB Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

4 Angka kematian ibu

(1/100.000)

Per 100.000

Jumlah Ibu Meninggal / Kelahiran Hidup 1 Tahun X 100.000

5 Angka kematian bayi (1/1.000) Per 1000 Jumlah Bayi Meninggal / Kelahiran Hidup 1 Tahun X 1.000

6 Persentase balita gizi buruk % Jumlah Balita Gizi Buruk yang mendapat

perawatan / jumlah seluruh balita X 100%

3 Ekonomi Meningkatnya daya beli masyarakat 7 Rata - rata pengeluaran per kapita Rill Disesuaikan (ribu

Rp ) Ribu Rp

PDB per kapita = PDB tahun t / jumlah penduduk tahun t Laporan Bagian Ekonimi Sekretariat Daerah 4 Tenaga Kerja Meningkatnya kualitas pengetahuan dan ketrampilan angkatan kerja

8 Tingkat pengangguran terbuka (%) % TPT = P / AK x 100% Laporan Bidang

Tenaga Kerja

Disnaker, Kop, Usaha Kecil, Menegah dan Perindustrian

(33)

25

5 Pemberdaya an Masyarakat Desa Menurunya angka kemiskinan 9

Persentase penduduk miskin

(%) % 100 - Angka Kemiskinan Laporan Dinas Pemberdaya an Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa

6 Kesbangpol Meningkatnya kerukunan hidup umat

beragama 10

Jumlah konflik bernuansa

SARA Jumlah Jumlah Konflik / 12 Bulan X 100%

Laporan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 7 Kesra Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai - nilai agama

Persentase siswa beragama islam yang bisa membaca Al Qur'an (%)

11 SD/MI % Jumlah Siswa beragama Islam yang bisa

baca Al-Qur'an / Jumlah Total Siswa yang beragama Islam X 100% Laporan Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan 12 SMP/MTs % 8 Kebudayaan Meningkatnya Pelestarian Budaya Melayu dalam bingkai Bunda Tanah Melayu

13

Persentase nilai budaya, adat tradisi yang digali,

direvitalisasi, diaktualisasi,

(%) %

Persentase nilai budaya, adat, tradisi yang digali, direvilalisasi, diaktualisasi

dilestarikan (Jumlah WBTB yang ditetapkan / jumlah usulan WBTB X 100%) Laporan Dinas Kebudayaan Dinas Kebudayaan 14

Rasio gedung pemerintahan yang berciri khas melayu

(%) %

Jumlah bangunan yang berciri khas melayu / bangunan secara keseluruhan X 100

Laporan Dinas Kebudayaan

Dinas Kebudayaan

9 Sosial Menurunya penyandang masalah

kesejahteraan sosial 15

Persentase PMKS yang

ditangani (%) % Jumlah PMKS yang tertangani / jumlah PMKS X 100 %

Laporan Dinas Sosial Pemberdaya an Perempauan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial Pemberdayaan Perempauan dan Perlindungan Anak 10 Sosial Meningkatkan Pengarusutaman Gender dan

Pemenuhan hak anak

16 Indeks pembangunan gender % (IPMH HDI X 100%)

(34)

26

11 DKP Meningkatnya produksi kelautan dan perikanan

18 Produksi perikanan Budidaya (Ton) Ton Jumlah Produksi Perikanan Budidaya Laut yang dihasilkan Nelayan dalam setahun Laporan

Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan

19 Produksi perikanan Tangkap

(Ton) Ton

Jumlah Produksi Perikanan Tangkat yang dihasilkan Nelayan dalam setahun

12 DKP

Meningkatnya peran sektor kelautan dan perikanan dalam perekonomian daerah

20

Kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (%)

% Jumlah PDRB ADHB Sektor Perikanan (Juta Rupiah) / Total PDRB ADHB Kab. Lingga

(Juta Rupiah) X 100% Laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan

13 Pertanian Menningkatnya taraf hidup Petani dan

Nelayan

21

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan ( % )

% Sumber Data Dari BPS Kab. Lingga

Laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Dinas Petanian dan Ketahanan Pangan

14 Usaha Kecil dan

Menengah

Berkembangnya sektor industri yang

mendukung hasil pertanian dalam arti luas

22 Kontribusi sektor industri yang mendukung pertanian

terhadap PDRB (%) %

KSIP = PDRB Sektor Industri yang Mendukung Pertanian / Total PDRB X 100% Laporan Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perindustrian

15 Ekonomi Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi

Daerah

23 Laju Pertumbuhan ekonomi ( % ) % Jumlah laju pertumbuhan ekonomi tahun ini dikurang tahun lalu / tahun lalu X 100% Laporan Bagian

Ekonomi Sekretaiat Daerah, Bagian Ekonomi 16 Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Meningkatnya kontribusi sektor Jasa, Pariwisata, dan ekonomi kreatif bagi perekonomian daerah

24

Kontribusi sektor jasa pariwisata terhadap PDRB

(%) %

Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB / Total PDRB Kab. Lingga X 100 %

Laporan Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga

(35)

27

17 Perhubungan Meningkatnya kontribusi transportasi bagi perekonomian daerah

25 Kontribusi transportasi terhadap PDRB ( % ) % Kontribusi Sektor Transportasi terhadap PDRB /Total PDBR X 100%

Laporan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman

18 Perindustrian Meningkatnya Investasi daerah 26 Persentase Pertumbuhan Investasi %

Realisasi tahun berjalan - realisasi tahun sebelumnya / realisasi tahun sebelumnya X 100% Laporan Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perindustrian Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perindustrian

19 Perhubungan Meningkatnya kualitas pelayanan transportasi

darat 27

Persentase jalan Kabupaten

dalam kondisi Mantap Jumlah jalan yang berkondisi baik (KM) / Total Panjang seluruh jalan (KM) X 100%

Laporan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman % 20 Perhubungan Lancarnya Penumpang melalui terminal dan

pelabuhan 28

Jumlah arus penumpang di

pelabuhan dan terminal Orang Jumlah Arus Penumpang dalam satu tahun

Laporan Dinas Perhubungan

Dinas Perhubungan

(36)

28

21 PU Meningkatnya cakupan pelayanan air minum 29 Persentase rumah tangga berakses air minum %

Jumlah Penduduk Pemakai Air bersih dalam kurun waktu tertentu / Jumlah Penduduk disuatu wilayah kurun waktur tertentu X

100% Laporan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman 22 PU Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak

30 Persentase pemukiman yang bersanitasi baik % Jumlah Pemukiman Layak Huni (HA) / Luas Wilayah Pemukiman (HA) X 100%

31 Persentase permukiman yang layak huni %

Jumlah Rumah Tidak Layan Huni / Jumlah Seluruh Rumah di Wilayah Kab. Lingga X 100%

23 PU Meningkatnya

pelayanan Irigasi 32

Luas area sawah yang dialiri

irigasi Ha

Jumlah Sayah yang dialiri Irigasi / Jumlah banyaknya sawah di Kab. Lingga X 100%

24 BPPP Meningkatnya ketaatan pemanfaat ruang 33 Persentase ketaatan terhadap RTRW % Luas Realisasi RTRW (Ha) / Luas Rencana (Ha) X 100%

25 DLH Meningkatnya kualitas lingkungan hidup 34 Indeks kualitas lingkungan hidup % (Indeks tutupan lahan + Indeks pencemaran Udara + Indeks Pencemaran

Air) / 3 Laporan Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup 26 Bagian Organisasi, Bagian Pemerintaha n, Keuangan Daerah Meningkatnya kinerja dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan serta pengelolaan keuangan daerah.

35 Predikat LKjIP Predikat Penilaian dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

terhadap laporan yang disusun

Laporan Bagian Organisasi Bagian Organisasi dan Tata Laksana

36 Predikat LPPD Predikat Penilaian berdasarkan Tim Nasional BPK RI dan Dirjen Otda Kementerian dalam Negeri

Laporan Bagian Pemerintaha n Bagian Tata Pemerintahan 37 Opini BPK Predikat

 Jumlah temuan BPK yang ditindaklanjuti

/ Jumlah temuan sampai akhir tahun lalu X 100%

 Jumlah barang yang bernilai / jumlah

barang yang sudah dilakukan penilaian X 100% Laporan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(37)

29

27 Kependudukan Meningkatnya kualitas pelayanan publik 38 Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik Predikat Jumlah Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Publik / Jumlah indeks

kepuasan Masyarakat X 100% Lap.Dinas Kependuduk an dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

(38)

30

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA DAERAH

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lingga tahun 2019, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2019 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.1

Tingkat Capaian Kinerja

Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2019

NO. STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas pendidikan 1 Rata-rata lama sekolah (tahun) 6,21 6,27 100,96 2 Harapan lama sekolah (tahun) 12,72 12,43 97,72

(39)

31

2 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas

3 Angka harapan hidup

(tahun) 63,37 61,44 96,95 4 Angka kematian ibu 136 149 91,27 5 Angka kematian bayi 27 19 142,10 6 Persentase Balita Gizi Buruk 0,31 0,09 344,44

3 Meningkatnya daya beli masyarakat 7 Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Riil Disesuaikan (ribu Rp) 886,99 958.250 108,15 4 Meningkatnya kualitas pengetahuan dan keterampilan angkatan kerja 8 Tingkat pengangguran terbuka (%) 4 4 100 5 Menurunnya angka kemiskinan 9 Persentase penduduk miskin (%) 12,53 12,88 97,28 6 Meningkatnya kerukunan hidup umat beragama 10 Jumlah konflik bernuansa SARA 0 0 100 7 Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai agama Persentase siswa beragama Islam yang bisa membaca AL-Qur’an 11 SD/Mi 80 81,84 102,3 12 SMP/MTs) 85 94,86 111,6 8 Meningkatnya pelestarian budaya Melayu dalam bingkai Bunda Tanah Melayu

13 Persentase nilai budaya,adat tradisi di gali, direvitalisasi, diaktualisasi 34,78 40,98 117,82 14 Rasio gedung pemerintahan yang

berciri khas Melayu 12,33 39,04 316,62 9 Menurunnya penyandang masalah kesejahteraan sosial 15 Persentase PMKS yang ditangani 47 32,77 80,36 10 Meningkatkan Pengarusutamaan Gender dan

pemenuhan hak anak

16 Indeks Pembangunan

Gender 89,46 89,29 99,77 17 Kota Layak Anak PRATA

MA PRATAMA 100 11

Meningkatnya

produksi kelautan dan perikanan

18 Produksi Perikanan

Budidaya (ton) 102,06 104,61 102,49 19 Produksi Perikanan

(40)

32

12

Meningkatnya peran sektor kelautan dan perikanan dalam perekonomian daerah 20 Kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (%) 51,99 60,26 115,90 13 Meningkatnya

taraf hidup petani dan nelayan 21 Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (%) 46,62 38,26 86,83 14 Berkembang nya sektor industri yang mendukung hasil pertanian dalam arti luas 22 Kontribusi sektor industri yang mendukung pertanian terhadap PDRB (%) 1 0,73 99,27 15 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah 23 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,87 4 68,14 16 Meningkatnya

kontribusi sektor jasa, pariwisata, dan ekonomi kreatif bagi perekonomian daerah 24 Kontribusi sektor jasa pariwisata terhadap PDRB (%) 4,61 2,02 43,81 17 Meningkatnya kontribusi transportasi bagi perekonomian daerah 25 Kontribusi transport tasi terhadap PDRB (%) 2,25 2,17 96,44 18 Meningkatnya investasi daerah 26 Persentase pertumbuhan investasi 30 66,6 222 19 Meningkatnya kualitas pelayanan transportasi darat 27 Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik 33 12,20 36,96 20 Lancarnya arus penumpang melalui terminal dan pelabuhan 28 Jumlah arus penumpang di pelabuhan dan terminal 33.214 228.798 668,86 21 Meningkatnya cakupan pelayanan air minum 29 Persentase rumah tangga berakses air

(41)

33

22 Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak 30 Persentase Permukiman yang bersanitasi baik 80 94,85 118,56 31 Persentase Permukiman yang layak huni 80 88,10 110,13 23 Meningkatnya pelayanan irigasi 32

Luas area sawah yang

dialiri irigasi (Hektar) 400 350 87,5 24 Meningkatnya ketaatan pemanfaaan ruang 33 Persentase ketaatan terhadap RTRW 35 22,75 65 25 Menigkatnya kualitas lingkungan hidup 34 Indeks Kualitas lingkungan hidup 82 86,21 105,13 26 Meningkatnya kinerja dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan serta pengelolaan keuangan daerah 35 Predikat LkjIP CC CC 100 36 Predikat LPPD 4 5 80 37 Opini BPK WTP WTP 100 27 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 38 Indeks Kepuasaan Masyarakat terhadap pelayanan publik C A 200

1. METODELOGI PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA a. Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut :

1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja.

2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja.

% Pencapaian Kinerja = Realisasi Target X 100 % % Pencapaian Kinerja = Target X 100 %

Target - (Realisasi - Target) =

(42)

34

Selanjutnya, pemaknaan dari capaian nilai kinerja dibagi berdasarkan klasifikasi berikut:

NO RENTANG CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN

1 ≥ 100% Sangat Baik

2 75% sampai 99,99% Baik

3 55% sampai 74,99% Cukup

4 Kurang dari 54,99% Kurang

Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun saat ini dengan realisasi tahun sebelumnya, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen RPJMD.

b. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan.

Untuk menentukan keberhasilan sasaran dapat dirumuskan dengan merata-ratakan capaian indikator kinerja dengan skala ordinal sebagai berikut:

NO RENTANG CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN

1 ≥ 100% Sangat Berhasil

2 75% sampai 99,99% Berhasil

3 55% sampai 74,99% Cukup Berhasil

4 Kurang dari 54,99% Kurang Berhasil

2. ANALISIS KINERJA

a. Hubungan Indikator Kinerja Utama dengan Pencapaian Kinerja Sasaran.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/05/2007, Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran

(43)

35

keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. IKU ditetapkan oleh instansi pemerintah dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan indikator dalam RPJMD, RKPD, Penetapan Kinerja, serta RKA/DPA Perangkat Daerah. Dengan demikian akan tercipta keselarasan antara indikator kinerja dalam IKU dengan dokumen perencanaan yang ada dalam pemerintahan daerah.

Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja dari indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen indikator kinerja utama. Target pencapaian indikator kinerja ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja secara definitif setiap tahun. Pengukuran terhadap setiap pencapaian indikator kinerja tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun yang diwujudkan dalam bentuk formulir pengukuran kinerja. Dengan demikian pengukuran kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pengukuran pencapaian indikator kinerja utama.

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

b. Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran Tahun 2019.

Secara umum, Pemerintah Kabupaten Lingga telah melaksanakan tanggung jawab dan tugas/fungsi sebagai Pemerintah Daerah. Didalam RPJMD Kabupaten Lingga tahun 2016-2021, pengukuran, evaluasi dan analisis capaian sasaran strategis dilakukan terhadap 27 sasaran strategis dengan 38 Indikator Kinerja yang program dan kegiatannya dilaksanakan pada tahun 2019.

Analisis dalam laporan ini dilakukan per Sasaran Strategis dan per Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Pemerintah Kabupaten Lingga tahun 2019 sebagai berikut:

Gambar

Tabel 2.1  Perjanjian Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan di lokasi kajian terdapat 18 kelas penutupan lahan, yang terdiri dari; hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, hutan rawa pasang

dan efficiency (Koutsoyiannis, 1977). Model ekonometrika dibedakan atas persamaan tunggal dan persamaan simultan, persamaan tunggal adalah persamaan dimana peubah

Tentu Anda bertanya, saudara pendengar, bagaimana mungkin dua orang dapat makan sendiri di puri yang begitu luas dan yang dipelihara banyak pelayan itu.. Atas perin- tah Raja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020 memuat informasi tentang Penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Kebijakan Program dan Kegiatan, serta Pencapaian Sasaran

(Ritonga 2019) kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan sua- tu kegiatan/program/ kebijakan dalam mewu- judkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisa- si

Menimbang, bahwa Permintaan Banding dari Terdakwa maupun Penuntut Umum kemudian Permintaan Pencabutan Banding dari Terdakwa maupun Penuntut Umum tersebut oleh Ketua

Hasil pengujian dengan uji Wilcoxon dengan Z= -3.852 dan p = 0,000 dimana p<0,05 maka H1 diterima, artinya ada pengaruh tingkat self efficacy ibu tentang penanganan