• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VIII RENCANA KESEPAKATAN (MEMORANDUM) RENCANA INVESTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VIII RENCANA KESEPAKATAN (MEMORANDUM) RENCANA INVESTASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur

BAB VIII

RENCANA KESEPAKATAN (MEMORANDUM)

RENCANA INVESTASI

8.1. RINGKASAN RENCANA PEMBANGUNAN KABUPATEN BARITO TIMUR

8.1.1. Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Barito Timur

Skenario pengembangan wilayah Kabupaten Barito Timur secara rinci dijabarkan dalam arah dan kebijakan pembangunan daerah. Adapun arah dan kebijakan pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tinjauan Kebijaksanaan Kabupaten Barito Timur Program Pembangunan Daerah

Permasalahan pokok yang dihadapi oleh pemerintahan Kabupaten Barito Timur adalah :

ƒ Kemiskinan dan kesenjangan sosial

ƒ Tingginya angka pengangguran dan kurangnya kesempatan kerja ƒ Perlunya revitalisasi pertanian dalam arti luas

ƒ Perlunya peningkatan prasarana dan sarana dasar

ƒ Perlunya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan serta kesehatan ƒ Perlunya peningkatan prasarana dan sarana pemerintahan serta peningkatan

kualitas SDM aparatur pemerintah.

Berdasarkan permasalahan dan kondisi yang dihadapi Kabupaten Barito Timur maka prioritas pembangunan Kabupaten Barito Timur meliputi :

1. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan

Prioritas pembangunan dengan pemberdayaan ekonomi rakyat dilakukan melalui pembinaan pelaku ekonomi lokal melalui tindakan proteksi dan advokasi, bantuan modal kepada KUD, pembinaan jaringan ekspor-impor bagi pelaku ekonomi daerah. Dalam prioritas membangun pemberdayaan ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi daerah terdapat enam isyu penting sebagai berikut :

ƒ Meningkatnya kemampuan dan daya saing pelaku ekonomi lokal dalam berusaha.

ƒ Berkembangnya kegiatan usaha KUD dalam mendukung demokrasi ekonomi.

ƒ Terbentuknya kegiatan usaha ekspor-impor pelaku ekonomi lokal yang professional dalam lima tahun ke depan.

(2)

RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur

ƒ Tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian daerah. ƒ Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah.

ƒ Terbukanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja yang lebih Iuas. 2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Dilakukan melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan, tenaga kerja, sarana dan prasarana pemukiman, keagamaan dan kesejahteraan sosial, pemuda dan olahraga.

3. Peningkatan Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA

Prioritas pembangunan dalam meningkatkan hasil produksi daerah dilakukan melalui membangun pertanian tanaman pangan pangan, peternakan, perkebunan, kehutanan, industri, pertambangan dan pariwisata.

4. Peningkatan Infrastruktur Pembangunan Daerah

Pembangunan di bidang infrastruktur (jalan dan jembatan Iingkungan) dilakukan melalui pembangunan prasarana jalan dan jembatan, pengadaan air bersih, pembangunan sanitasi, pembangunan pasar, dan kelembagaan keuangan.

5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Aparatur Daerah

Prioritas membangun kapasitas daerah peningkatan kualitas pegawai dan anggota DPRD, peningkatan kesejahteraan pegawai, peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah, peningkatan kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah, peningkatan pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah, pembinaan organisasi dan manajemen pemerintahan kabupaten, peningkatan pranata hukum, peningkatan pembinaan politik, pembinaan transmigrasi dan mobilisasi penduduk, peningkatan penataan ruang dan lingkungan hidup, keamanan dan ketertiban.

8.1.2. Skenario Pembangunan Prioritas Infrastruktur – Bidang PU/Cipta Karya Strategi/Skenario pengembangan sektor Bidang Cipta Karya di wilayah Kabupaten Barito Timur mencakup beberapa hal pokok yang berkaitan dengan kelangsungan beberapa aktifitas sosial-ekonomi penduduk yang sehat, nyaman dan dengan dampak yang sekecil mungkin. Strategi pengembangan sektor tersebut mencakup :

1. Strategi Pengembangan Air Bersih

Melalui peningkatan dan pembangunan sarana dan prasarana air bersih dalam rangka mengatasi permasalahan pokok yang dihadapi oleh pemerintahan Kabupaten Barito Timur berupa kurangnya sarana dan prasarana dasar.

(3)

RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur

Adapun rencana pengembangan air bersih meliputi :

ƒ Pembuatan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Barito Timur.

ƒ Pembangunan SPAM di seluruh Ibukota Kecamatan dengan kapasitas 5-20 l/dtk.

ƒ Pembangunan SPAM di Kawasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan kapasitas 2,5-20l/dtk.

ƒ Pembangunan SPAM di Kabupaten Pemekaran, mengingat Kabupaten Barito Timur merupakan salah satu Kabupaten Pemekaran di Propinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dilakukan dengan pembangunan SPAM di kawasan perkotaan seperti di Tamiang Layang dengan kapasitas 50 l/dtk dan di Kota Ampah dengan kapasitas 20-50 l/dtk.

ƒ Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Perpipaan Skala Perdesaan, Kecamatan dan Kabupaten.

ƒ Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang berkelanjutan melalui bantuan teknis dan program penyehatan PDAM.

2. Strategi Pengembangan Prasarana Air Limbah

Memperhatikan kondisi Kabupaten Barito Timur yang berkembang cukup baik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi sehingga berdampak pada pertumbuhan pada kawasan perkotaan. Hal tersebut berdampak pada pemusatan permukiman penduduk pada pusat-pusat perekonomian, khususnya di Kota Tamiang Layang dan Ampah. Selain itu, daerah tertinggal dan terpencil di kawasan perdesaan juga masih cukup banyak. Hal tersebut menuntut perhatian serius melalui beberapa rencana :

• Penyusunan Masterplan dan DED Air Limbah untuk Kota Tamiang Layang dan Kota Ampah.

• Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) untuk Kota Tamiang Layang dan Kota Ampah.

• Pembangunan infrastruktur air limbah dengan sistem setempat dan sistem komunal di Perumahan yang ada di kawasan perkotaan Tamiang Layang dan Ampah.

• Pengembangan sistem pengolahan air limbah diarahkan pada pengolahan air limbah masyarakat/penduduk dengan menggunakan sistem on-site. • Pengembangan pengolahan air limbah dengan menggunakan sistem off-site

(4)

RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur

septic tank komunal dengan sasaran perumahan penduduk di daerah

terpencil/perdesaan.

3. Strategi Pengembangan Prasarana Persampahan

Pertambahan jumlah penduduk seiring dengan perkembangan ekonomi serta pemusatan permukiman di kawasan perkotaan menuntut adanya peningkatan prasarana persampahan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Strategi pengolahan persampahan melalui :

• Pembuatan Masterplan dan DED Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Kabupaten Barito Timur.

• Pembangunan dan Penerapan konsep sanitary landfill atau minimal control

landfill pada TPA Regional Kabupaten Barito Timur di Kecamatan Karusen

Janang.

• Pelaksanaan atau penyiapan lahan untuk pengolahan persampahan (pembuatan Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu/IPLT) di Dayu dan Murutuwu.

• Penciptaan peluang untuk berusaha dari pengolahan sampah yang berwawasaan Iingkungan di TPA dengan menerapkan konsep usaha daur ulang, pemanfaatan kembali dan pengomposan di TPA Murutuwu.

• Peningkatan sarana dan prasanana pendukung persampahan seperti alat angkut sampah, Tranfer Depo, TPS, dan kapasitas pengelolaan.

4. Strategi Penataan Bangunan dan Lingkungan

Seiring dengan perkembangan perkotaan di Kabupaten Barito Timur, diperlukan adanya perencanaan dan pembangunan kawasan perkotaan yang berwawasan lingkungan.

Selain hal tersebut, perhatian terhadap revitalisasi kawasan bersejarah dan tradisional sangat dibutuhkan mengingat keberadaan kawasan bersejarah dan kawasan tradisional merupakan suatu warisan budaya daerah yang sangat berharga yang perlu untuk direvitalisasi.

Strateginya meliputi :

• Pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan, pengelolaan gedung dan rumah negara. Kegiatan ini ditujukan untuk penataan di kawasan perkotaan Tamiang Layang dan Ampah, serta Kawasan Perkantoran Pemerintah yang ada di Tamiang Layang. Hal tersebut dilakukan dengan Kegiatan

(5)

RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur

Penyusunan RTBL, Peningkatan Aksesbilitas Bangunan Gedung, Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran, dan pembangunan prasarana dan sarana dasar penanggulangan kebakaran.

• Perencanaan, Peningkatan dan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kegiatan ini dilakukan dengan Pembuatan Masterplan RTH Kabupaten Barito Timur beserta DEDnya. Pembangunan RTH di Kota Tamiang Layang dan Ampah. Di kota Tamiang Layang beberapa lokasi RTH meliputi Bumi Perkemahan Bangi Wao, Kompleks Pelajar Jalan Nansarunai, Kompleks Stadion Olahraga Tamiang Layang, Lapangan Olah Raga Kartika.

• Pelestarian bangunan bersejarah. Kegiatan ini dilakukan pada kawasan Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya yang menjadi ciri sebagai bukti peninggalan sejarah dan/atau budaya masyarakat kabupaten Barito Timur adalah Kawasan Adat Masyarakat Umat Hindu Kaharingan yang berupa Situs Brohong di Kelurahan Ampah Kecamatan Dusun Tengah, Kawasan Rumah Betang Pasar Panas di kecamatan Benua Lima, Kawasan Kompleks Kerajaan Soeta Oeno di Telang Siong Kecamatan Paju Epat, Kompleks Makam Putri Mayang di Desa Jaar Kecamatan Dusun Timur. Kompleks Pastori Watas di Tamiang Layang Kecamatan Dusun Timur, Makam Tumenggung Jaya Karti di Tamiang Layang Kecamatan Dusun Timur.

• Peningkatan prasarana dan sarana permukiman tradisional. Kegiatan ini berlangsung di Desa Murutuwu, Maipe, Balawa, dan Telang, Siong di Kecamatan Paju Epat. Selain juga terdapat di Kecamatan Awang dan Paku.

5. Strategi Pengembangan Drainase

Dalam pengembangan sistem drainase, khususnya pada kawasan Perkotaan Ampah dan Tamiang Layang, strategi yang dapat dilakukan adalah :

• Membuat Masterplan Drainase Perkotaan Tamiang Layang dan Ampah. • Strategi pengembangan diarahkan dengan mempertahankan kondisi dan

karakteristik lahan sesuai dengan peruntukannya.

• Strategi pengembangan drainase diarahkan pada perbaikan jaringan drainase menjadi permanen.

• Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jaringan drainase primer, sekunder dan tersier. Kegiatan ini dilakukan di Ampah dan Tamiang Layang.

(6)

RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur 6. Strategi Pengembangan Infrastruktur Permukiman

Strategi pengembangan infrastruktur permukiman diarahkan pada penentuan pola sirkulasi dan sistem angkutan dan penanganan kawasan permukiman. Strategi yang dilakukan meliputi :

• Penanganan Kawasan Kumuh di Kawasan Terminal dan Pasar Ampah Kecamatan Dusun Tengah, Kawasan Pasar Tamiang Layang Kecamatan Dusun Timur.

• Peningkatan Kualitas RSH di Kawasan Perumahan Ampah dan Tamiang Layang. Di tamiang Layang berada di Kompleks Perumahan Nansarunai, Perumahan Patianom, Perumahan Mangkarap, Perumahan Jalan A. Yani Km. 4.

• Infrastruktur kawasan permukiman perdesaan potensial, meliputi kawasan strategis Kabupaten Agropolitan di Kecamatan Dusun Tengah dan Pematang Karau. Selain Juga kawasan Minapolitan di Kecamatan Dusun Tengah dan Paku. Selain itu juga dilakukan pada kecamatan lainnya yang berpotensi menunjang perkembangan ekonomi kabupaten seperti di Kecamatan Benua Lima, Raren Batuah, Paju Epat dan Karusen Janang,

8.2 RENCANA KESEPAKATAN (MEMORANDUM) PROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU/CIPTA KARYA.

Sebagai dasar dari penyusunan dan pelaksanaan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Barito Timur, perlu dilakukan kesepakatan (memorandum) yang merupakan komitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program yang telah diusulkan dalam RPIJM ini. Adapun Matriks Memorandum RPIJM Kabupaten Barito Timur Tahun 2013-2018 terlampir pada bagian akhir laporan ini.

(7)

RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PU/CIPTA KARYA

PROVINSI : KALIMANTAN TENGAH

KABUPATEN : BARITO TIMUR NOMOR :

Berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kewenangan wajib bagi pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur pemukiman. Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, kami menyadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan maupun kalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain dalam konstelasi pembagunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu, kami menyepakati untuk melakukan kesepakatan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Investasi Jangka Menengah bidang PU/Cipta Karya pada tahun 2013-2018.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka pada bagian berikut kami cantumkan hasil rencana biaya investasi pembangunan infrastruktur ke Cipta Karyaan periode 2013-2018 Kabupaten Barito Timur. Kami sepakat untuk saling mendukung dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program yang diusulkan sebagaimana terlampir sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Barito Timur ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada pada tahun-tahun berikutnya.

Demikian Program Kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya-upaya percepatan pelaksanaan pembangunan Bidang PU/Cipta Karya secara berkelanjutan.

Tamiang Layang, November 2013 Plt. KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN BARITO TIMUR

SANGKURUN ALEX, ST., MT

Pembina Tingkat I (IV/b) NIP. 19580317 197903 1 005

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Kristanto (2011:55), “ Data Flow Diagram DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data

Setiap kegiatan yang dilaksanakan tidak terlepas dari kendala atau hambatan yang mempengaruhi suksesnya kegiatan tersebut, tidak terkecuali pelaksanaan evaluasi meta yang

humanistik yang dilakukan pihak rumah sakit dengan stres pasien kanker rahim, - tetapi sumbangan efektif variabel persepsi terhadap pendekatan humanistik.. Dengan demikian

Substitusi tepung ikan (lokal) dengan tepung bungkil kedelai sebesar 20% dapat menghasilkan pertumbuhan ikan sidat dan efisiensi pakan yang relatif sama dengan

Namun demikian dapat didefinisikan secara sederhana bahwa “KPS merupakan kontrak jangka panjang antara Pihak Pemerintah dan Pihak Swasta dalam hal penyediaan

Penyajian sama dengan PSAK 2004, kecuali tidak ada lagi: (1) asset keuangan; (2) property investasi yang diukur dengan nilai wajar; (3) asset bilogik yang

dibandingkan ibu yang tidak memiliki riwayat Hal ini disebabkan karena endometrium dianggap mengalami luka atau kecacatan, apalagi pada ibu riwayat abortus yang

Fakta lapangan yang ditemukan adalah responden yang memiliki motivasi yang cukup disebabkan oleh kenaikan pangkat yang tepat waktu, lingkungan kerja dimana