Makalah Manajemen dan Administrasi Pendidikan Kelompok XII
ADMINISTRASI SEKOLAH
Oleh : Sutoyo dan Moch Mustain
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kita sepakat bahwa pendidikan merupakan kata kunci dalam setiap usaha dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Pada hakikatnya, pendidikan merupakan proses pematangan kualitas hidup manusia (Hermino, 2013:1). Bukan hanya itu, pendidikan juga berhubungan dengan tingkat kemakmuran sebuah bangsa. Zamroni (2013: 31) mengatakan bahwa kemakmuran suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Kemakmuran yang diperoleh oleh sebuah bangsa saat ini tidak bisa dilepaskan dari kualitas pendidikan bangsa tersebut pada era sebelumnya. Jadi, untuk menjadi makmur, sebuah bangsa harus memperbaiki kualitas sumber daya manusianya, salah satunya tentu dengan pendidikan berkualitas.
Untuk mencapai pendidikan berkualitas, tentu diperlukan iklim sekolah yang mendukungnya. Supardi (2013:220) mengemukakan bahwa keberhasilan sebuah sekolah dalam mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh iklim sekolah. Salah satu unsure iklim sekolah tersebut adalah admintrasi sekolah yang efektif. Oleh karena itu, adminitrasi sekolah merupkan hal yang perlu dibenahi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan adalah administrasi pendidikan di sekolah-sekolah. Dalam makalah ini, administrasi pendidikan di sekolah-sekolah dimaksudkan sebagai administrasi sekolah. Hal ini perlu dilakukan karena administrasi merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam rangak
meningkatkan mutu sekolah secara umum. Sudah saatnya membenahi birokrasi administrasi sekolah (Zamroni, 2013: 31).
Administrasi sekolah merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut pautnya dengan tugas-tugas sekolah. Adiministrasi sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang luas, seperti kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah. Mutu sekolah dapat dilihat salah satunya dengan tertib administrasi (Danim, 2008 : 54).
Pada dasarnya administrasi sekolah bukan hanya sekedar kegiatan tata usaha seperti yang dilakukan di kantor-kantor tata usaha yang terdapat di sekolah-sekolah maupun kantor instansi pendidikan lainnya. Namun ia adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah atau tempat pendidikan yang lain dengan harapan tercapainya tujuan pendidikan di tempat-tempat penyelenggaraan pendidikan tersebut.
Didalam dunia pendidikan sendiri banyak faktor yang mempengaruhi kemajuan Pendidikan itu sendiri seperti: kurikulum, sarana dan prasarana, pembiayaan, kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, serta kebijakan pemerintah. Semua faktor tersebut harus diatur sedemikian rupa agar tujuan sekolah sebagai sebuah organisasi dapat tercapai. Pengaturan segala sumber daya yang ada di sekolah itulah yang merupakan inti manajemen sekolah. Agar manajemen sekolah lancar, maka mutlak diperlukan sebuah administrasi yang tertib. Dengan demikian, pembahasan makalah ini tentang administrasi sekolah dipandang masing sangat relevan dan penting dilakukan.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian administrasi sekolah? 2. Apa prinsip administrasi sekolah? 3. Apakah tujuan administrasi sekolah?
4. Seberapa luas ruang lingkup admistrasi sekolah? 5. Apa saja tugas pokok administrasi sekolah? 3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. pengertian administrasi sekolah. 2. prinsip administrasi sekolah.
3. tujuan administrasi sekolah.
4. ruang lingkup administrasi sekolah. 5. tugas pokok administrasi sekolah
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Administrasi Sekolah
1) Pengertian Administrasi
Sebelum membahas lebih lanjut tentang administrasi sekolah, ada baiknya dibahas terlebih dahulu pengertian administrasi dan pengertian sekolah. Secara etimologis, kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “ad” yang bermakna “kepada” dan “ministro” yang bermakna “melayani”. Jadi secara bebas, administrasi dapat dimaknai sebagai pelayanan atau pengabdian kepada subjek tertentu (Daryanto, 2008 : 1). Pada zaman dahulu memang administrasi lebih ditekankan pada pekerjaan melayani raja/ratu atau menteri-menteri dalam tugas mengelola pemerintahan.
Secara semantis, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, administrasi diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi meliputi pekerjaan tata usaha. Sedangkan dalam arti luas, administrasi menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang pengertian administrasi, berikut ini adalah pendapat beberapa ahli dalam Daryanto (2008:7). Sondang Siagan mengatakan bahwa adminstrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
The Liang Gie berpendapat hampir sama, yakni administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekolompok orang dalam kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara itu Soehari Sutisna berpendapat bahwa administrasi adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efisien.
Sesuai perkembangan zaman, pengertian atau konotasi terhadap administrasi sendiri mengalami pergeseran ke arah yang lebih luas. Secara garis besar, Daryanto (2008:2) mengemukakan bahwa administrasi modern dapat diartikan sebagai berikut:
- Memiliki pengertian yang sama dengan manajemen. - Menyuruh orang agar bekerja secara produktif.
- Memanfaatkan manusia, material, uang, dan metode secara terpadu. - Mencapai suatu tujuan melalui orang lain.
- Fungsi eksekutif pemerintah.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya yang menjadi perhatian utama adminsitrasi adalah tujuan, manusia, sumber, dan waktu. Jika keempatnya digabungkan, maka terlihat sebagai suatu kesatuan sosial yang disebut organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa administrasi adalah subsistem dari organisasi yang terdiri atas unsur-unsur tujuan, manusia, sumber, dan waktu.
2) Pengertian Sekolah
Dalam Wikipedia, sekolah dapat diartikan sebagai tempat didikan bagi anak-anak yang tujuannya adalah mengajarkan anak agar mampu untuk memajukan bangsa. Sekolah juga diartikan suatu lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para siswa di bawah pengawasan para guru. Melalui sumber daya sekolah, seluruh lapisan masyarakat bisa melatih dirinya untuk menjadi warga masyarakat sekaligus sekaligus warga sosial yang terus meningkatkan sikap baru, ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam mencapai taraf hidup yang jauh lebih baik.
Sekolah di Indonesia dibedakan berdasarkan jenjangnya. Jenjang yang dimaksud adalah tahapan-tahapan sekolah yang dimulai dari usia paling kecil hingga dewasa. Jenjang-jenjang tersebuta antara lain:
(1) PAUD dan TK .Pendididikan Anak Usia Dini (PAUD) biasanya ditempuh anak-anak sebelum memasukti Taman Kanak-Kanak (TK). Anak-anak dimasukkan PAUD biasanya usia 2-4 tahun. Sedangkan TK dimasuki anak-anak usia 4-6 tahun. PAUD dan TK belum masuk pendidikan formal, namun sangat digalakkan untuk diikuti.
(2) Sekolah Dasar (SD/MI) merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. SD dijalani minimal 6 tahun atau usia 7-12 tahun. (3) SMP/MTs merupakan jenjang kedua sekolah formal yang ditempuh minimal
3 tahun atau usia 12-15 tahun.
(4) SLTA (SMA/SMK/MA) mrupakan jenjang pendidikan formal terakhir anak-anak Indonesia yang bisa dijalani minimal 3 tahun atau usia sekitar 16-19 tahun.
Berdasarkan statusnya, selain sekolah negeri, Anwar (2013 : 107) juga menyebutkan sekolah swasta dan pesantren. Sekolah swasta dan pesantren adalah mitra pemerintah dalam bidang pendidikan. Mereka diberi kesempatan seluas-luasnya dalam menyelenggarakan pendidikan nasional. Siagian (dalam Anwar, 2013 : 107) mengemukakan bahwa sekolah swasta dikelola oleh yayasan tertentu
dengan berbagai latar belakang, seperti keagamaan, kebudayaan/kedaaerahan. Organisasi wanita, dan sebagainya.
Berdasarkan urian di atas dapat dikatakan bahwa sekolah, baik negeri, swasta maupun pesantren merupakan sebuah lembaga yang dikhususkan dalam pembelajaran siswa dalam pengawasan guru. Sekolah negeri, swasta maupun pesantren bertujuan memajukan kecerdasan bangsa.
3) Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah mengandung dua pokok pikiran yaitu “administrasi”, dan “sekolah”. Pengertian keduanya telah dibahas pada subbab di sebelumnya. Pada hakikatnya administrasi sekolah adalah penerapan ilmu administrasi di sekolah atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktik-praktik pendidikan di sekolah-sekolah. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Daryanto (2008: 26) mengemukakan bahwa istilah administrasi sekolah merupakakan istilah lain dari administrasi pendidikan. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata usaha.
Pembahasan terhadap penggabungan dua pokok pikiran, yakni “administrasi” dan “sekolah” mengahsilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
(1) Bahwa administrasi sekolah merupakan prose keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut-pautnya dengan tugas-tugas di sekolah.
(2) Bahwa administrasi sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang luas, meliputi: kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan di sekolah-sekolah.
(3) Bahwa administrasi sekolah bukan sekedar kegiatan “tata usaha” seperti yang dilakukan di kantor-kantor.
2. Prinsip-prinsip Administrasi Sekolah
Beberapa prinsip dasar dalam administrasi sekolah menurut Daryanto (2008:12), yaitu:
Prinsip Efisiensi. Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara efisien.
(2) Prinsip Pengelolaan. Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan pekerjaan manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan).
(3) Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan. Bila diharuskan untuk memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu yang sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif. Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.
(4) Prinsip Kepemimpinan yang Efektif. Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya kepemimimpinan yang efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human relationship), Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi.
(5) Prinsip Kerjasama. Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal.
Prinsip-prinsip di atas perlu diperhatikan dan dilaksanakan agar administrator dapat mencapai sukses dalam tugasnya. Kegiatan administrasi akan menjadi lebih mudah dan teratur. Danim (2013 : 54) menyebutnya sebagai “tertib administrasi”.
3. Tujuan Admistrasi Sekolah
Secara umum tujuan administrasi sekolah adalah mendukung semua kegiatan demi tercapainya tujuan sekolah. Dengan kata lain, administrasi yang digunakan di sekolah diusahakan untuk mencapai tujuan sekolah. Dalam hal ini, setiap administrator tidak hanya melaksanakan kegiatan masing-masing, tetapi juga sekaligus melaksanakan kegiatan bersama dalam rangka mencapai tujuan sekolah bersama.
Administrasi sekolah semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan lebih mudah.
Sergiovanni dan Carver dalam (Daryanto, 2008:17) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
Efektivitas produksi
Efisiensi
Kemampuan menyesuaikan diri (adaptiveness)
Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sebuah sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin. Di samping itu sekolah harus memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusannya dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah/kampusnya yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan/badan usaha lainnya yang akan memberi kepuasan kerja mereka.
Secara lebih rinci dapat dikemukakan bahwa dalam rangka mencapai tujuan sekolah, maka kewajiban administrator adalah:
1) Berusaha agar tujuan sekolah tertampil secara formal dengan cara merumuskan, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan tujuan sekolah, misalnya dengan menulis “visi” dan “misi” sekolah.
2) Menyebarluaskan atau berusaha menanamkan tujuan sekolah kepada seluruh anggota keluarga sekolah (siswa, guru, tenaga tata usaha, kepala sekolah, laboran, pustakawan serta karyawan lainnya).
3) Memilih, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan pola kerja untuk mendukung pencapaian tujuan sekolah.
4) Mengawasi pelaksanaan proses pendidikan dengan memantau, memeriksa, dan mengendalikan mutu pendidikan.
5) Menilai hasil yang telah dicapai maupun roses yang sedang berlangsung. Hasilnya dijadikan umpan balik untuk perbaikan pada masa mendatang.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa tujuan administrasi sekolah harus sejalan dengan tujuan sekolah. Dengan administrasi yang baik, maka kemungkinan ketercapaian tujuan sekolah pun menjadi lebih mudah tercapai.
4. Ruang Lingkup Admistrasi Sekolah
Bidang-bidang yang terdapat dalam administrasi sekolah sangat banyak, namun yang paling penting untuk diketahui oleh seorang administrator adalah sebagai berikut :
Bidang Tata Usaha Sekolah, meliputi :
Organisasi dan struktur pegawai tata usaha sekolah
Anggaran belanja keuangan sekolah
Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
Keuangan dan pembukuannya
Korespondensi atau surat menyurat
Masalah pengangkatan
Pemindahan,
Penempatan,
Laporan,
Pengisia buku induk,
Rapot dan sebagainya.
Bidang personalia murid, meliputi :
organisasi murid
masalah kesehatan murid
masalah kesejahteraan murid
evaluasi kemajuan murid
bimbingan dan penyuluhan bagi murid. Bidang personalia guru, meliputi :
penganggkatan dan penempatan tenaga guru
masalah kepegawaian
masalah kondite dan kemajuan guru
refreshing dan up-grading guru-guru. Bidang pengawasan (supervisi), meliputi :
usaha membuktikan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya
mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah;
mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran
usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya. Bidang pelaksanaan kurikulum, meliputi :
Berpedoman dan menerapkan kurikulum yang berlaku.
Melaksanakan organisasi kurikulum seta metode yang sesuai dengan pembaruan pendidikan terkini serta disesuaikan dengan lingkunga masayakarat dimana sekolah itu berada.
Dalam buku Pedoman Umum Menyelenggarakan Adminitrasi Sekolah Menengah (dalam Daryanto, 2008:26), ruang lingkup administrasi sekolah meliputi:
Adminitrasi program pengajaran
Administrasi murid/siswa Adminitrasi kepegawaian Administrasi keuangan Administrasi perlengkapan Administrasi surat-menyurat Administrasi perpustakaan
Administrasi pembinaan kesiswaan
Berdasarkan ruang lingkup administrasi sekolah secara rinci yang dikemukakan ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bidang-bidang rinci tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Bidang administrasi material, misalnya ketatausahaan, keuangan, sarana dan prasarana.
Bidang administrasi personal, misalnya guru, pegawai, siswa.
Bidang administrasi kurikulum, misalnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, pengembangan kurikulum, silabus, RPP, dan sebagainya.
5. Tugas Pokok Tenaga Administrasi Sekolah
1) Tugas Pokok Urusan Ketatausahaan
Tugas-tugas utama seorang tenaga tata usaha adalaha melaksanakan tugas ketatatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala tata usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut:
Menyusun Program Kerja tata usaha sekolah
Pengelolaan keuangan sekolah
Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K (keamanan, kesehatan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan)
Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketataushaan secara berkala.
2) Tugas Pokok Bendaharawan Sekolah
Melaksanakan seluruh ddministrasi keuangan sekolah, meliputi keuangan rutin/UYHD/BOPS, Dana BOS, Dana Komite Sekolah dan Dana dari sumber lainnya, bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut:
Menyimpan Dokumen, Rekening Giro atau Bank Keuangan sekolah
Membuat Laporan Penggunaan Keuangan BOPS, BOS, Komite Sekolah dan sumber lainnya
Melaksanakan Pengambilan dan Pengembalian serta pembayaran Keuangan Negara sesuai petunjuk
Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ Keuangan
Membuat Laporan posisi anggaran (daya serap)
Membuat Lembar Hasil Waskat
Menjadi/ melaksanakan tugas kebendaharan dari setiap kepanitiaan yang dibentuk sekolah.
Membentuk Keuangan berdasarkan sumber keuangannya pada buku kas umum, pembantu dan tabelaris.
3) Tugas Pokok Urusan Inventarisasi dan Perlengkapan
Melaksanakan administrasi inventarisasi dan kelengkapan sekolah bertanggung jawab kepada kepala tata usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut:
Mencatat Penerimaan Barang Inventaris dan Non Inventaris
Mengisi Buku Induk Inventaris
Mengisi Buku Golongan Inventaris
Membuat Buku Penerimaan dan Pengeluaran Barang Non Inventaris
Membuat Buku Pengeluaran / Penggunaan Barang Inventaris
Membuat Kode / Sandi pada Barang Inventaris
Membuat Laporan Keadaan Barang Inventaris
Mengisi Kartu Barang
Membuat Berita Acara Penghapusan Barang Inventaris
Menyimpan Dokumen Kepemilikan Barang-barang Inventaris dan dokumen lainnya
Membuat Daftar kebutuhan Sarana atau Prasarana atau ruang
Membuat Daftar Pengumuman Barang Inventaris pada setiap ruangan
4) Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kepegawaian
Melaksanakan Administrasi Kepegawaian, bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
Mengisi Buku Induk Pegawai
Membuat Daftar Prediksi Kenaikan Tingkat atau Golongan gaji Berkala Guru/Pegawai
Membuat dan mengajukan berkas usul permohonan kenaikan Gaji Berkala Guru atau Pegawai
Membuat Daftar hadir Guru dan Pegawai
Menyimpan Berkas data atau arsip Kepegawaian
Membuat SK Pembagian Tugas dan Surat Tugas
Membuat Daftar Gaji
Membuat Daftar Pembayaran Honorarium dan Kesejahteraan
5) Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kesiswaan
Melaksanakan administrasi kesiswaan, bertanggung jawab kepada kepala tata usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
Membuat Daftar Nomor Induk Siswa
Mengisi Buku Klaper Siswa
Mengisi Buku Induk Siswa
Mengisi Buku Mutasi Siswa
Membuat Daftar Keadaan Siswa
Membukukan Daftar Keadaan Siswa
Membukukan Daftar Siswa perkelas
Mencatat Pendaftaran Siswa Baru
Membuat usulan peserta ujian
Menyimpan daftar Lulusan
Menyimpan Daftar Penerimaan atau penyerahan STTB
Menyimpan Daftar kumpulan nilai (leger)
Menyediakan Blanko Pemanggilan Orang Tua Siswa
Membuat Surat Keterangan dan surat mutasi siswa
Menyediakan Blanko izin keluar masuk kelas
Mengisi papan data keadaan siswa
6) Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Persuratan
Melaksanakan administrasi persuratan, bertanggung jawab kepada kepala tata usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
Membuat Nomor Agenda Surat Masuk dan keluar
Mengisi Buku Agenda Surat Masuk dan Keluar
Mengagendakan/tikrey surat atau dokumen sekolah
Mengisi Buku Ekspedisi
Menyimpan Arsip dan menyampaikan surat
Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen surat keputusan, laporan dan lainnya.
Membantu kelancaran administrasi sekolah
Membuata Administrasi Bendahara
Membuat Administrasi Kepegawaian
7) Tugas Pokok Pengelola perpustakaan (Pustakawan)
Melaksanakan administrasi perpustakaan, bertanggung jawab kepada kepala tata usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
Mengisi buku induk Perpustakaan dan Buku Paket
Membuat Nomor / Kode Klasifikasi Buku
Membuat Buku Pengunjung Perpustakaan
Membuat Kelengkapan Kartu, Date due slip, Katalog Anggota Peminjam
Membuat Statistik/Grafik Pengunjung dan peminjam
Membuat Laporan Keadaan Buku
Membuat Daftar pengunaan barang inventaris di perpustakaan
8) Tugas Pokok Pengelola Laboratorium (Laboran)
Melaksanakan administrasi laboratorium, bertanggung jawab kepada kepala tata usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
Mencatat / Membukukan barang-barang laboratorium
Menyediakan Buku Penggunaan barang lab
Membuat daftar penggunaan laboratorium
Melayani kebutuhan alat-alat praktikum
Menata, menjaga, dan merawat alat-alat lab
Membuat daftar laporan keadaan dan mutasi alat-alat
Membuat daftar kebutuhan bahan pratikum
9) Tugas Pokok Pembantu/Penjaga sekolah
Melaksanakan kegiatan kebersihan dan pengamanan sekolah, bertanggung jawab kepada kepala tata usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
Menjaga dan melaksanakan kebersihan ruang seluruh bangunan sekolah,
Membantu menyediakan kebutuhan guru/pegawai
Menyiapakan air minum
Mencuci dan menyimpan alat-alat minum dan makan
Membuka dan mengunci seluruh ruangan
Kebersihan WC Siswa
Kebersihan WC Guru dan Kepala Sekolah
Melaksanakan piket malam
BAB III PENUTUP 1. Simpulan
Mencerdaskan bangsa merupakan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapainya, diperlukan tujuan sekolah yang mengacup pada tujuan pendidikan
nasional tersebut. Sekolah bermutu merupakan salah satu kuncinya. Untuk mencapai sekolah bermutu diperlukan iklim sekolah yang kondusif. Di samping hasil pendidikan bermutu dengan unggul dalam bidang akademik dan ekstrakurikuler, administrasi sekolah merupakan salah satu yang memegang peranan penting dalam penciptaan iklim sekolah yang kondusif.
Hakikat administrasi adalah tujuan, manusia, sumber, dan waktu. Jadi administrasi sekolah pada hakikatnya adalah penerapan ilmu administrasi di sekolah untuk mencapai tujuan sekolah dengan memanfaatkan manusia, sumber, dan waktu dalam upaya pencapaiannya.
Dalam administrasi seluruh aktivitasnya merupakan sebuah sistem. Maksudnya, setiap administrator bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Namun demikian, pada saat yang sama mereka juga bekerja dalam rangka tujuan bersama, yakni tujuan sekolah yang biasanya telah diformalkan dalam visi dan misi sekolah.
2. Saran
Sebagai orang yang menggeluti dunia pendidikan, marilah kita bersama mengubah paradigm lama tentang administrasi dari melihat administrasi dalam arti sempit, yakni sekedae tugas-tugas ketatatausahaan, menjadi administrasi dalam arti luas. Hal ini penting dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah yang pada muaranya adalah tercapainya tujuan pendidikan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Moch Idochi. 2013. Admistrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Jakarta : Rajawali
Daryanto, 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Hermino, Agustinus. 2013. Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Supardi. 2013. Sekolah Efektif. Jakarta : Rajawali
www.wikipidia.co.id diakses pada 17 januari 2016 pukul 12.36 WIB Zamroni, 2013. Manajemen Pendidikan : Suatu Usaha Meningkatkan Mutu