• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah BPJS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah BPJS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. LaLatatar Br Belelakakanangg

Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarga

dan keluarganya merupakan hak asasi nya merupakan hak asasi manusmanusia ia dan diakui oleh dan diakui oleh segenasegenap p bangsbangsa-- a-- bangsa

 bangsa di di dunia, dunia, termasuk termasuk Indonesia. Indonesia. Pengakuan Pengakuan itu itu tercantum tercantum dalam dalam DeklarasiDeklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 19! tentang Hak "#asi $anusia. Pasal %& Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 19! tentang Hak "#asi $anusia. Pasal %& "y

"yat at '1( '1( DekDeklaralarasi si menmenyatyatakaakan, n, setsetiap iap oraorang ng berberhak hak atas atas derajat derajat hidhidup up yayangng memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya termasuk  memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya termasuk  hak atas pangan, pakaian, perumahan dan pera)atan kesehatan serta pelayanan hak atas pangan, pakaian, perumahan dan pera)atan kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan dan berhak atas jaminan pada saat menganggur, menderita sosial yang diperlukan dan berhak atas jaminan pada saat menganggur, menderita sakit, cacat, menjadi janda*duda, mencapai usia lanjut atau keadaan lainnya yang sakit, cacat, menjadi janda*duda, mencapai usia lanjut atau keadaan lainnya yang mengakibatkan kekurangan na+kah, yang berada di luar

mengakibatkan kekurangan na+kah, yang berada di luar kekuasaannya.kekuasaannya. Ber

Berdasadasarkarkan n DekDeklaralarasi si terstersebuebut, t, paspasca ca PeraPerang ng DunDunia ia II II bebbeberaperapa a negnegaraara mengambil inisiati+ untuk mengembangkan jaminan sosial, antara lain jaminan mengambil inisiati+ untuk mengembangkan jaminan sosial, antara lain jaminan kesehat

kesehatan an bagi semua bagi semua pendpenduduk 'uduk 'Universal HealthUniversal Health CoverageCoverage(. Dalam sidang ke(. Dalam sidang ke &! tahun %& di ene)a,

&! tahun %& di ene)a, WWoorld Healtrld Health h AssAssembemblyly 'H"( menggaris 'H"( menggaris ba)ahba)ahii  perlunya

 perlunya pengembangan pengembangan sistemsistem  pembiayaan  pembiayaan kesehatan kesehatan yang yang menjaminmenjamin tersedi

tersedianya anya akses akses masyamasyarakatrakat terhadterhadap ap pelaypelayanan anan kesehakesehatan tan dan dan membememberikanrikan  perlindungan kepada mereka

 perlindungan kepada mereka terhadap risiko terhadap risiko keuangan. H" ke&! mengeluarkankeuangan. H" ke&! mengeluarkan resolu

resolusi si yang menyatakayang menyatakan, n, pembpembiayaan kesehatan iayaan kesehatan yang berkelanjuyang berkelanjutan tan melalumelaluii Un

Univiverersasal l HeHeaaltlth h CoCoveveraraggee disdiselenelenggggarakarakan an melmelalui alui mekmekanianisme sme asurasuransansii kesehatan sosial. H" juga menyarankan kepada H/ agar mendorong kesehatan sosial. H" juga menyarankan kepada H/ agar mendorong negara--neg

negara ara anganggotgota a untuntuk uk menmenge0ge0alualuasi asi damdampak pak perperubaubahan han sistsistem em pempembiaybiayaanaan ke

kesehsehataatan n teterharhadadap p pepelaylayananan an kekesehsehataatan n keketitika ka memerekreka a ber ber gegerarak k memenunujuju Universal Health Coverage.

Universal Health Coverage.

Di Indonesia, +alsa+ah dan dasar negara Pancasila terutama sila ke-& juga Di Indonesia, +alsa+ah dan dasar negara Pancasila terutama sila ke-& juga mengakui hak asasi )arga atas kesehatan. Hak ini juga termaktub dalam D & mengakui hak asasi )arga atas kesehatan. Hak ini juga termaktub dalam D &  pasal %!H dan pasal 2, dan diatur dala

 pasal %!H dan pasal 2, dan diatur dalam  3o. %2*199% yang kemudian digantim  3o. %2*199% yang kemudian diganti dengan  24*%9 tentang 5esehatan. Dalam  24*%9 ditegaskan bah)a dengan  24*%9 tentang 5esehatan. Dalam  24*%9 ditegaskan bah)a

(2)

setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber  daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,  bermutu, dan terjangkau. 6ebaliknya, setiap orang juga mempunyai ke)ajiban

turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial.

ntuk me)ujudkan komitmen global dan konstitusi di atas, pemerintah  bertanggung ja)ab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui

aminan 5esehatan 3asional '53( bagi kesehatan perorangan.

saha ke arah itu sesungguhnya telah dirintis pemerintah dengan menyelenggarakan beberapa bentuk jaminan sosial di bidang kesehatan, diantaranya adalah melalui P7 "skes 'Persero( dan P7 amsostek 'Persero( yang melayani antara lain pega)ai negeri sipil, penerima pensiun, 0eteran, dan pega)ai s)asta. ntuk masyarakat miskin dan tidak mampu,  pemerintah memberikan  jaminan melalui skema aminan 5esehatan $asyarakat 'amkesmas( dan aminan 5esehatan Daerah 'amkesda(. 3amun demikian, skema-skema tersebut masih ter+ragmentasi, terbagi- bagi. Biaya kesehatan dan mutu pelayanan menjadi sulit terkendali.

ntuk mengatasi hal itu, pada %, dikeluarkan ndang-ndang 3o. tentang 6istem aminan 6osial 3asional '663(.  *% ini mengamanatkan  bah)a jaminan sosial )ajib bagi seluruh penduduk termasuk aminan 5esehatan  3asional '53( melalui suatu Badan Penyelenggara aminan 6osial 'BP6(.

ndang-ndang 3o. % 7ahun %11 juga menetapkan, aminan 6osial  3asional akan diselenggarakan oleh BP6, yang terdiri atas BP6 5esehatan dan BP6 5etenagakerjaan. 5husus untuk aminan 5esehatan 3asional '53( akan diselenggarakan oleh BP6 5esehatan yang implementasinya dimulai 1 anuari %1. 6ecara operasional, pelaksanaan 53 dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain8 Peraturan Pemerintah 3o.11 7ahun %1% tentang Penerima Bantuan Iuran 'PBI( Peraturan Presiden 3o. 1% 7ahun %12 tentang aminan 5esehatan dan Peta alan 53 ' Roadmap aminan 5esehatan 3asional(.

(3)

$endukung pelaksanaan tersebut, 5ementerian 5esehatan memberikan  prioritas kepada jaminan kesehatan dalam re+ormasi kesehatan. 5ementerian 5esehatan tengah mengupayakan suatu regulasi berupa Peraturan $enteri, yang akan menjadi payung hukum untuk mengatur antara lain pelayanan kesehatan,  pelayanan kesehatan tingkat pertama, dan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Peraturan $enteri juga akan mengatur jenis dan pla+on harga alat bantu kesehatan dan pelayanan obat dan bahan medis habis pakai untuk Peserta aminan 5esehatan 3asional.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa masalah8 1. Bagaimana mekanisme jaminan sosial:

%. Bagaimana penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional: 2. Bagaiamana pembiayaan peserta jaminan kesehatan nasional: . Bagaimana pelayanan jaminan kesehatan nasional:

&. "pakah man+aat jaminan kesehatan nasional:

4. Bagaimana pengorganisasian jaminan kesehatan nasional:

;. Bagaimana penanganan keluhan anggota jaminan kesehatan nasional:

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat ditarik beberapa tujuan8 1. $engetahui mekanisme jaminan sosial

%. $engetahui penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional 2. $engetahui pembiayaan peserta jaminan kesehatan nasional . $engetahui pelayanan jaminan kesehatan nasional

&. $engetahui man+aat jaminan kesehatan nasional

4. $engetahui pengorganisasian jaminan kesehatan nasional

;. $engetahui penanganan keluhan anggota jaminan kesehatan nasional

BAB II

TINJAUAN PUSTAA A. Mekan!sme Jam!nan S"s!al

#. Pengert!an Asurans! esehatan S"s!al $Jam!nan esehatan Nas!"nal% JN&

6ebelum membahas pengertian asuransi kesehatan sosial, beberapa pengertian yang patut diketahui terkait dengan asuransi tersebut adalah8

(4)

a. "suransi sosial merupakan mekanisme pengumpulan iuran yang  bersi+at )ajib dari peserta, guna memberikan perlindungan kepada  peserta atas risiko sosial ekonomi yang menimpa mereka dan atau

anggota keluarganya ' 663 3o. tahun %(.

 b. 6istem aminan 6osial 3asional adalah tata cara penyelenggaraan  program aminan 6osial oleh Badan Penyelenggara aminan 6osial

'BP6( 5esehatan dan BP6 5etenagakerjaan.

c. aminan 6osial adalah bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

Dengan demikian, aminan 5esehatan 3asional '53( yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari 6istem aminan 6o sial  3asional '663(. 6istem aminan 6osial 3asional ini diselenggarakan melalui mekanisme "suransi 5esehatan 6osial yang bersi+at )ajib 'mandatory(  berdasarkan ndang-ndang 3o. 7ahun % tentang 6istem aminan 6osial  3asional. 7ujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak, 5elebihan sistem asuransi sosial di banding kan dengan asuransi komersial antara lain8

Asurans! S"s!al Asurans! "mers!al 5epesertaan )ajib untuk semua

 penduduk  5epesertaan sesuai sukarela

 3on pro+it Pro+it

$an+aat komprehensi+  $an+aat sesuai dengan yang premi dibayarkan

'. Pr!ns!(%(r!ns!( Jam!nan esehatan Nas!"nal

aminan 5esehatan 3asional mengacu pada prinsip-prinsip 6istem aminan 6osial 3asional '663( berikut8

a. Prinsip kegotongroyongan

<otong royong sesungguhnya sudah menjadi salah satu prinsip dalam hidup bermasyarakat dan juga merupakan salah satu akar dalam kebudayaan kita. Dalam 663, prinsip gotong royong berarti peserta yang mampu membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit atau yang berisiko tinggi, dan peserta yang sehat membantu yang sakit.

(5)

Hal ini ter)ujud karena kepesertaan 663 bersi+at )ajib untuk seluruh  penduduk, tanpa pandang bulu. Dengan demikian, melalui prinsip gotong

royong jaminan sosial dapat menumbuhkan keadilan sosial bagi s eluruh rakyat Indonesia.

 b. Prinsip nirlaba

Pengelolaan dana amanat oleh Badan Penyelenggara aminan 6osial 'BP6( adalah nirlaba bukan untuk mencari laba ' for   profit oriented (. 6ebaliknya, tujuan utama adalah untuk  memenuhi sebesar-besarnya kepentingan peserta. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat adalah dana amanat, sehingga hasil pengembangannya, akan di man+aatkan sebesar- besarnya untuk kepentingan peserta.

Prinsip keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, e+isiensi, dan e+ekti0itas. Prinsip prinsip manajemen ini mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana yang berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangannya.

c. Prinsip portabilitas

Prinsip portabilitas jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan  jaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah  pekerjaan atau tempat tinggal dalam )ilayah 3egara 5esatuan =epublik 

Indonesia.

d. Prinsip kepesertaan bersi+at )ajib

5epesertaan )ajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi peserta sehingga dapat terlindungi. $eskipun kepesertaan bersi+at )ajib bagi seluruh rakyat, penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah serta kelayakan penyelenggaraan program. 7ahapan pertama dimulai dari pekerja di sektor +ormal, bersamaan dengan itu sektor in+ormal dapat menjadi peserta secara mandiri, sehingga pada akhirnya 6istem aminan 6osial 3asional '663( dapat mencakup seluruh rakyat.

e. Prinsip dana amanat

Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada  badan-badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka

mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.

(6)

seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar  kepentingan peserta.

B. Pen)elenggaraan Jam!nan esehatan Nas!"nal #. e(esertaan

Beberapa pengertian8 a. Peserta

adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 4 'enam( bulan di Indonesia, yang telah membayar Iuran.

 b. Pekerja

adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.

c. Pemberi 5erja

adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja, atau penyelenggara negara yang mempekerjakan pega)ai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya.

Peserta tersebut meliputi8 Penerima Bantuan Iuran 'PBI( 53 dan bukan PBI 53 dengan rincian sebagai berikut8

a. Peserta PBI aminan 5esehatan meliputi orang yang tergolong +akir mis-kin dan orang tidak mampu.

 b. Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong +akir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas8

1( Pekerja Penerima pah dan anggota keluarganya, yaitu8 a( Pega)ai 3egeri 6ipil

 b( "nggota 73I c( "nggota Polri d( Pejabat 3egara

e( Pega)ai Pemerintah 3on Pega)ai 3egeri, Pega)ai 6)asta dan

+( Pekerja yang tidak termasuk huru+ a sampai dengan huru+ + yang menerima pah.

%( Pekerja Bukan Penerima pah dan anggota keluarganya, yaitu8

(7)

dan

 b( Pekerja yang tidak termasuk huru+ a yang bukan penerima pah.

c( Pekerja sebagaimana dimaksud huru+ a dan huru+ b, termasuk )arga negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 4 'enam( bulan.

2( Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas8

a( In0estor

 b( Pemberi 5erja

c( Penerima Pensiun

d( >eteran

e( Perintis 5emerdekaan dan

+( Bukan Pekerja yang tidak termasuk huru+ a sampai dengan huru+ e yang mampu membayar Iuran.

( Penerima pensiun terdiri atas8

a( Pega)ai 3egeri 6ipil yang berhenti dengan hak    pensiun

 b( "nggota 73I dan "nggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun

c( Pejabat 3egara yang berhenti dengan hak pensiun

d( Penerima Pensiun selain huru+ a, huru+ b, dan huru+ c dan

e( anda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana dimaksud pada huru+ a sampai dengan huru+ d yang mendapat hak   pensiun.

"nggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi8 a. Istri atau suami yang sah dari Peserta dan

 b. "nak kandung, anak tiri dan*atau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan kriteria8

1. tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri dan

%. belum berusia %1 'dua puluh satu( tahun atau belum berusia %& 'duapuluh lima( tahun yang masih melanjutkan pendidikan +ormal.

(8)

6edangkan Peserta bukan PBI 53 dapat juga mengikutsertakan anggota keluarga yang lain.

&( 3I di ?uar 3egeri

aminan kesehatan bagi pekerja 3I yang bekerja di luar negeri diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ter sendiri.

4( 6yarat penda+taran

6yarat penda+taran akan diatur kemudian dalam peraturan BP6. ;( ?okasi penda+taran

Penda+taran Peserta dilakukan di kantor BP6 terdekat*setempat. !( Prosedur penda+taran Peserta

a. Pemerintah menda+tarkan PBI 53 sebagai Peserta kepada BP6 5esehatan.  b. Pemberi 5erja menda+tarkan pekerjanya atau pekerja dapat menda+tarkan diri

sebagai Peserta kepada BP6 5esehatan.

c. Bukan pekerja dan peserta lainnya )ajib menda+tarkan diri dan keluarganya sebagai Peserta kepada BP6 5esehatan.

9( Hak dan ke)ajiban Peserta

a. 6etiap Peserta yang telah terda+tar pada BP6 5esehatan berhak mendapatkan a( identitas Peserta dan b( man+aat pelayanan kesehatan di @asilitas 5esehatan yang bekerja sama dengan BP6 5esehatan.

 b. 6etiap Peserta yang telah terda+tar pada BP6 5esehatan berke)ajiban untuk8 a. membayar iuran dan b. melaporkan data kepesertaannya kepada BP6 5esehatan dengan menunjukkan identitas Peserta pada saat pindah domisili dan atau pindah kerja.

1( $asa berlaku kepesertaan

a. 5epesertaan aminan 5esehatan 3asional berlaku selama yang  bersangkutan membayar Iuran sesuai dengan kelompok peserta.

 b. 6tatus kepesertaan akan hilang bila Peserta tidak membayar Iuran atau meninggal dunia.

c. 5etentuan lebih lanjut terhadap hal tersebut diatas, akan diatur oleh Peraturan BP6.

11( Pentahapan kepesertaan

5epesertaan aminan 5esehatan 3asional dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pertama mulai 1 anuari %1, kepesertaannya paling sedikit

(9)

meliputi8 PBI aminan 5esehatan "nggota 73I*P36 di lingkungan 5ementerian Pertahanan dan anggota keluarganya "nggota Polri*P36 di lingkungan Polri dan anggota keluarganya peserta asuransi kesehatan P7 "skes 'Persero( beserta anggota keluarganya, serta peserta jaminan  pemeliharaan kesehatan amsostek dan anggota keluarganya. 6elanjutnya tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta BP6 5esehatan paling lambat pada tanggal 1 anuari %19.

'. Pem*!a)aan A. Iuran

Iuran aminan 5esehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh Peserta, Pemberi 5erja, dan*atau Pemerintah untuk program aminan 5esehatan 'pasal 14, Perpres 3o. 1%*%12 tentang aminan 5esehatan(.

B. Pembayar Iuran

1( bagi Peserta PBI, iuran dibayar oleh Pemerintah.

%( bagi Peserta Pekerja Penerima pah, Iurannya dibayar oleh Pemberi 5erja dan Pekerja.

2( bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima pah dan Peserta Bukan Pekerja iuran dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.

( Besarnya Iuran aminan 5esehatan 3asional ditetapkan melalui Peraturan Presiden dan ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan  perkembangan sosial, ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup yang

layak.

A. Pembayaran Iuran

6etiap Peserta )ajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan  berdasarkan persentase dari upah 'untuk pekerja penerima upah( atau suatu  jumlah nominal tertentu 'bukan penerima upah dan PBI(.

6etiap Pemberi 5erja )ajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran peserta yang menjadi tanggung ja)abnya, dan membayarkan iuran tersebut setiap bulan kepada BP6 5esehatan secara  berkala 'paling lambat tanggal 1 setiap bulan(. "pabila tanggal 1 'sepuluh( jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja  berikutnya. 5eterlambatan pembayaran iuran 53 dikenakan denda administrati+ sebesar % 'dua persen( perbulan dari total iuran yang

(10)

tertunggak dan dibayar oleh Pemberi 5erja.

Peserta Pekerja Bukan Penerima pah dan Peserta bukan Pekerja )ajib membayar iuran 53 pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat tanggal 1 'sepuluh( setiap bulan kepada BP6 5esehatan. Pembayaran iuran 53 dapat dilakukan dia)al.

BP6 5esehatan menghitung kelebihan atau kekurangan iuran 53 sesuai dengan <aji atau pah Peserta. Dalam hal terjadi kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran, BP6 5esehatan memberitahukan secara tertulis kepada Pemberi 5erja dan*atau Peserta paling lambat 1 'empat  belas( hari kerja sejak diterimanya iuran. 5elebihan atau kekurangan  pembayaran iuran diperhitungkan dengan pembayaran Iuran bulan  berikutnya.

5etentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran iuran diatur  dengan Peraturan BP6 5esehatan.

D. Aara Pembayaran @asilitas 5esehatan

BP6 5esehatan akan membayar kepada @asilitas 5esehatan tingkat  pertama dengan 5apitasi. ntuk @asilitas 5esehatan rujukan tingkat lanjutan, BP6 5esehatan membayar dengan sistem paket I3" AB<Cs. $engingat kondisi geogra+is Indonesia, tidak semua @asilitas 5esehatan dapat dijangkau dengan mudah. $aka, jika di suatu daerah tidak  memungkinkan pembayaran berdasarkan 5apitasi, BP6 5esehatan diberi )e)enang untuk melakukan pembayaran dengan mekanisme lain yang lebih berhasil guna.

6emua @asilitas 5esehatan meskipun tidak menjalin kerja sama dengan BP6 5esehatan )ajib melayani pasien dalam keadaan ga)at darurat, setelah keadaan ga)at daruratnya teratasi dan pasien dapat dipindahkan, maka +asilitas kesehatan tersebut )ajib merujuk ke +asilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BP6 5esehatan.

BP6 5esehatan akan membayar kepada +asilitas kesehatan yang tidak  menjalin kerjasama setelah memberikan pelayanan ga)at darurat setara dengan tari+ yang berlaku di )ilayah tersebut.

(11)

BP6 5esehatan )ajib membayar @asilitas 5esehatan atas pelayanan yang diberikan kepada Peserta paling lambat 1& 'lima belas( hari sejak  dokumen klaim diterima lengkap. Besaran pembayaran kepada @asilitas 5esehatan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara BP6 5esehatan dan asosiasi @asilitas 5esehatan di )ilayah tersebut dengan mengacu pada standar tari+ yang ditetapkan oleh $enteri 5esehatan. Dalam hal tidak ada kesepakatan atas besaran pembayaran, $enteri 5esehatan memutuskan  besaran pembayaran atas program 53 yang diberikan. "sosiasi @asilitas

5esehatan ditetapkan oleh $enteri 5esehatan.

Dalam 53, peserta dapat meminta man+aat tambahan berupa man+aat yang bersi+at non medis berupa akomodasi. $isalnya8 Peserta yang menginginkan kelas pera)atan yang lebih tinggi daripada haknya, dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh BP6 5esehatan dan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas  pera)atan, yang disebut dengan iur biaya 'additional charge(. 5etentuan tersebut tidak berlaku bagi peserta PBI. 6ebagai bentuk   pertanggungja)aban atas pelaksanaan tugasnya, BP6 5esehatan )ajib

menyampaikan pertanggungja)aban dalam bentuk laporan pengelolaan  program dan laporan keuangan tahunan 'periode 1 anuari sampai dengan

21 Desember(. ?aporan yang telah diaudit oleh akuntan publik dikirimkan kepada Presiden dengan tembusan kepada D63 paling lambat tanggal 2 uni tahun berikutnya.

?aporan tersebut dipublikasikan dalam bentuk ringkasan eksekuti+  melalui media massa elektronik dan melalui paling sedikit % 'dua( media massa cetak yang memiliki peredaran luas secara nasional, paling lambat tanggal 21 uli tahun berikutnya.

+. Pela)anan

A. Jen!s Pela)anan

"da % 'dua( jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta 53, yaitu berupa pelayanan kesehatan 'man+aat medis( serta akomodasi dan ambulans 'man+aat non medis(. "mbulans hanya diberikan untuk pasien

(12)

rujukan dari @asilitas 5esehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BP6 5esehatan.

B. Pr"se,ur Pela)anan

Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan pertama-tama harus memperoleh pelayanan kesehatan pada @asilitas 5esehatan tingkat  pertama. Bila Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal itu harus dilakukan melalui rujukan oleh @asilitas 5esehatan tingkat pertama, kecuali dalam keadaan kega)atdaruratan medis.

C. "m(ensas! Pela)anan

Bila di suatu daerah belum tersedia @asilitas 5esehatan yang memenuhi syarat guna memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta, BP6 5esehatan )ajib memberikan kompensasi, yang dapat berupa8  penggantian uang tunai, pengiriman tenaga kesehatan atau pe nyediaan @asilitas 5esehatan tertentu. Penggantian uang tunai hanya digunakan untuk biaya pelayanan kesehatan dan transportasi.

D. Pen)elenggara Pela)anan esehatan

Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua @asilitas 5esehatan yang menjalin kerja sama dengan BP6 5esehatan baik +asilitas kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan s)asta yang memenuhi persyaratan melalui proses kredensialing dan rekredensialing.

-. Manaat Jam!nan esehatan Nas!"nal

$an+aat aminan 5esehatan 3asional terdiri atas % 'dua( jenis, yaitu man+aat medis berupa pelayanan kesehatan dan man+aat non medis meliputi akomodasi dan ambulans. "mbulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari @asilitas 5esehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BP6 5esehatan.

(13)

$an+aat aminan 5esehatan 3asional mencakup pelayanan promoti+, pre0enti+, kurati+, dan rehabilitati+ termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis.

$an+aat pelayanan promoti+ dan pre0enti+ meliputi pemberian pelayanan8

a. Penyuluhan kesehatan perorangan, meliputi paling sedikit penyuluhan mengenai pengelolaan +aktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat.

 b. Imunisasi dasar, meliputi Baccile Aalmett <uerin 'BA<(, Di+teri Pertusis 7etanus dan HepatitisB 'DP7HB(, Polio, dan Aampak.

c. 5eluarga berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar, 0asektomi, dan tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang membidangi keluarga  berencana. >aksin untuk imunisasi dasar dan alat kontrasepsi dasar disediakan

oleh Pemerintah dan*atau Pemerintah Daerah.

d. 6krining kesehatan, diberikan secara selekti+ yang ditujukan untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu. $eskipun man+aat yang dijamin dalam 53 bersi+at komprehensi+, masih ada man+aat yang tidak dijamin meliputi8 a. 7idak sesuai prosedur b. Pelayanan di luar @asilitas 5esehatan yang bekerja sama dengan BP6 c. Pelayanan  bertujuan kosmetik d. General checkup, pengobatan alternati+ e. Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, pengobatan impotensi +. Pelayanan kesehatan  pada saat bencana  dan g. Pasien Bunuh Diri *Penyakit yang timbul akibat

kesengajaan untuk menyiksa diri sendiri* Bunuh Diri*3arkoba.

/. Peng"rgan!sas!an

A. Lem*aga Pen)elenggara Jam!nan esehatan Nas!"nal $JN&

53 diselenggarakan oleh BP6 yang merupakan badan hukum publik  milik 3egara yang bersi+at non pro+it dan bertanggung ja)ab kepada Presiden. BP6 terdiri atas De)an Penga)as dan Direksi.

De)an Penga)as terdiri atas ; 'tujuh( orang anggota8 % 'dua( orang unsur Pemerintah, %'dua( orang unsur Pekerja, % 'dua( orang unsur  Pemberi 5erja, 1 'satu( orang unsur 7okoh $asyarakat. De)an Penga)as tersebut diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

(14)

Direksi terdiri atas paling sedikit & 'lima( orang anggota yang berasal dari unsur pro+esional. Direksi sebagaimana dimaksud diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

1( @ungsi, 7ugas, dan e)enang De)an Penga)as

Dalam melaksanakan pekerjaannya, De)an Penga)as mempunyai +ungsi, tugas, dan )e)enang pelaksanaan tugas BP6 dengan uraian sebagai berikut8

a( @ungsi De)an Penga)as adalah melakukan penga)asan atas pelak-sanaan tugas BP6.

 b( De)an Penga)as bertugas untuk8

a. melakukan penga)asan atas kebijakan pengelolaan BP6 dan kinerja Direksi

 b. melakukan penga)asan atas pelaksanaan  pengelolaan dan pengembangan Dana aminan 6osial

oleh Direksi

c. memberikan saran, nasihat, dan pertimbangan kepada Direksi mengenai kebijakan dan pelaksanaan  pengelolaan BP6 dan

d. menyampaikan laporan penga)asan  penyelenggaraan aminan 6osial sebagai bagian dari laporan BP6 kepada Presiden dengan tembusan kepada D63.

c( De)an Penga)as ber)enang untuk8

a. menetapkan rencana kerja anggaran tahunan BP6  b. mendapatkan dan*atau meminta laporan dari Direksi

c. mengakses data dan in+ormasi mengenai  penyelenggaraan BP6

d. melakukan penelaahan terhadap data dan in+ormasi mengenai penyelenggaraan BP6 dan

e. memberikan saran dan rekomendasi kepada Presiden mengenai kinerja Direksi.

%( @ungsi, 7ugas, dan e)enang Direksi

Dalam menyelenggarakan 53, Direksi BP6 mempunyai +ungsi, tugas, dan )e)enang sebagai berikut8

a( Direksi ber+ungsi melaksanakan penyelenggaraan kegiatan operasional BP6 yang menjamin Peserta untuk 

(15)

mendapatkan $an+aat sesuai dengan haknya.  b( Direksi bertugas untuk8

a melaksanakan pengelolaan BP6 yang meliputi  perencanaan, pelaksanaan, penga)asan, dan e0aluasi  b me)akili BP6 di dalam dan di luar pengadilan dan

c. menjamin tersedianya +asilitas dan akses bagi De)an Penga)as untuk melaksanakan +ungsinya.

c( Direksi ber)enang untuk8

a. melaksanakan )e)enang BP6

 b. menetapkan struktur organisasi beserta tugas pokok dan +ungsi, tata kerja organisasi, dan sistem kepega)aian c. menyelenggarakan manajemen kepega)aian BP6

termasuk mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan pega)ai BP6 serta menetapkan  penghasilan pega)ai BP6

d. mengusulkan kepada Presiden penghasilan bagi De)an Penga)as dan Direksi

d. menetapkan ketentuan dan tata cara pengadaan barang dan jasa dalam rangka penyelenggaraan tugas BP6 dengan memperhatikan prinsip transparansi, akuntabilitas, e+isiensi, dan e+ekti0itas

e. melakukan pemindahtanganan aset tetap BP6 paling  banyak =p1... 'seratus miliar rupiah(

dengan persetujuan De)an Penga)as

+. melakukan pemindahtanganan aset tetap BP6 lebih dari =p1... 'seratus miliar rupiah( sampai dengan =p&... 'lima ratus miliar rupiah( dengan persetujuan Presiden dan

g. melakukan pemindahtanganan aset tetap BP6 lebih dari =p&... 'lima ratus miliar rupiah( dengan  persetujuan De)an Per)akilan =akyat =epublik 

Indonesia.

(16)

Direksi diatur dengan Peraturan Direksi.

Persyaratan untuk menjadi De)an Penga)as dan De)an Direksi diatur  dalam  3omor % tahun %11.

B. Hu*ungan Antar Lem*aga

BP6 melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintah, lembaga lain di dalam negeri atau di luar negeri dalam rangka meningkatkan kualitas  penyelenggaraan program aminan 6osial '53(.

C. M"n!t"r!ng ,an E0aluas!

 Monitoring dan e0aluasi penyelenggaraan aminan 5esehatan 3asional merupakan bagian dari sistem kendali mutu dan biaya. 5egiatan ini merupakan tanggung ja)ab $enteri 5esehatan yang dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan De)an aminan 5esehatan 3asional.

D. Penga1asan

Penga)asan terhadap BP6 dilakukan secara eksternal dan internal. Penga)asan internal oleh organisasi BP6 meliputi8 a. De)an penga-)as dan  b. 6atuan penga)as internal. 6edangkan Penga)asan ekster-nal dilakukan oleh8

a. D63 dan b. ?embaga penga)as independen. E. Tem(at ,an ke,u,ukan BPJS

5antor Pusat BP6 berada di ibu kota 3egara, dengan jaringannya di seluruh kabupaten*kota.

2. Penanganan eluhan A. Pengert!an

5eluhan adalah ungkapan ketidakpuasan peserta terhadap pelayanan yang telah diberikan dalam hal ini penyelenggaraan aminan 5esehatan 3asional. Penanganan keluhan adalah upaya atau proses untuk mengetahui suatu  permasalahan dengan jelas, menilai, dan menyelesaikan permasalahan tersebut.

B. Pr!ns!( Penanganan eluhan

1. /byekti+8 penanganan keluhan masyarakat harus berdasarkan +akta atau bukti yang dapat dinilai berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan.

%. =esponsi+ 'cepat dan akurat(8 setiap pengaduan dan permasalahan  perlu ditangani*ditanggapi secara cepat dan tepat. ntuk itu

(17)

 penanganan dan penyelesaian pengaduan diselesaikan pada tingkat yang terdekat dengan lokasi timbulnya masalah.

2. 5oordinati+8 penanganan keluhan masyarakat harus dilaksanakan dengan kerja sama yang baik di antara pejabat yang ber)enang dan terkait, berdasarkan mekanisme, tata kerja, dan prosedur yang  berlaku, sehingga permasalahan dapat diselesaikan sebagaimana

mestinya.

. +ekti+ dan e+isien8 penanganan keluhan masyarakat harus dilaksanakan secara tepat sasaran, hemat tenaga, )aktu, dan biaya. &. "kuntabel8 proses penanganan keluhan masyarakat dan tindak 

lanjutnya harus dapat dipertanggungja)abkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan  prosedur yang berlaku.

4. 7ransparan8 penanganan keluhan masyarakat dilakukan  berdasarkan mekanisme dan prosedur yang jelas dan terbuka, sehingga masyarakat yang berkepentingan dapat mengetahui  perkembangan tindak lanjutnya.

C. Mekan!sme Penanganan eluhan

Penanganan keluhan merupakan salah satu komponen untuk  menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan, baik yang bersi+at ad ministrati+  maupun bersi+at medis. Permasalahan bisa terjadi antara Peserta dan @asilitas 5esehatan antara Peserta dan BP6 5esehatan antara BP6 5esehatan dan @asilitas 5esehatan atau antara BP6 5esehatan dan asosiasi @asilitas 5esehatan.

$ekanisme yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan ketidakpuasan para  pihak tersebut adalah8 1( ika Peserta tidak puas terhadap pelayanan yang

diberikan oleh +asilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BP6 5esehatan, Peserta dapat mengajukan pengaduan kepada @asilitas 5esehatan yang bekerja sama dengan BP6 dan atau BP6 5esehatan. %( ika Peserta dan*atau +asilitas kesehatan tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari BP6 5esehatan maka dapat menyampaikan pengaduan kepada $enteri 5esehatan.

ika terjadi sengketa antara Peserta dengan +asilitas kesehatan, Peserta dengan BP6 kesehatan, BP6 5esehatan dengan @asilitas 5esehatan atau BP6 5esehatan dengan asosiasi @asilitas 5esehatan maka sebaiknya diselesaikan secara musya)arah oleh para pihak yang bersengketa. ika tidak dapat

(18)

diselesaikan secara musya)arah sengketa diselesaikan dengan cara mediasi atau  pengadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB III es!m(ulan

"suransi sosial merupakan mekanisme pengumpulan iuran yang bersi+at )ajib dari peserta, guna memberikan perlindungan kepada peserta atas risiko sosial ekonomi yang menimpa mereka dan atau anggota keluarganya ' 663  3o. tahun %(.

6istem aminan 6osial 3asional adalah tata cara penyelenggaraan program aminan 6osial oleh Badan Penyelenggara aminan 6osial 'BP6( 5esehatan dan BP6 5etenagakerjaan.

aminan 6osial adalah bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

Dengan demikian, aminan 5esehatan 3asional '53( yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari 6istem aminan 6o sial  3asional '663(. 6istem aminan 6osial 3asional ini diselenggarakan melalui mekanisme "suransi 5esehatan 6osial yang bersi+at )ajib 'mandatory(  berdasarkan ndang-ndang 3o. 7ahun % tentang 6istem aminan 6osial  3asional. 7ujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak, 5elebihan sistem asuransi sosial di banding kan dengan asuransi komersial antara lain8

(19)

Asurans! S"s!al Asurans! "mers!al 5epesertaan )ajib untuk semua

 penduduk  5epesertaan sesuai sukarela

 3on pro+it Pro+it

$an+aat komprehensi+  $an+aat sesuai dengan yang premi dibayarkan

Datar Pustaka

Buku Pegangan 6osilaisasi aminan 5esehatan 3asional '53( dalam 6istem aminan 6osial 3asional

Referensi

Dokumen terkait

Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, pasiennya mengalami hambatan fisik, maka verifikasinya adalah dengan pihak keluarganya dengan

Õ Oι καλλιτχνες της αρχαιτητας εικονζουν την Hλκτρα βυθισμνη στη θλψη ακμα και τη στιγμ που συναντ, στον τφο του πατρα τους, τον

Dalam psikol psikologi, teori bisa dalam level yang berbe ogi, teori bisa dalam level yang berbeda, dari hipotesi da, dari hipotesis yang s yang  bekerja sampai model matematika

Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena telinga ini senantiasa mendengar bacaan

Schistosomiasis dikenal juga sebagai bilharziasis atau demam siput atau demam keong ; adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita)

Sedangkan sifat entertainment dan relax digunakan untuk mengolah wujud dan suasana ruang dalam dan ruang luar pada bioskop, sehingga redesain bioskop Mataram mampu

Namun, bukannya memasok prefiks alamat sendiri, router juga dapat menunjukkan bahwa host harus menggunakan mekanisme stateful untuk mengkonfigurasi alamat dan /

Tingkat jarak sosial (distance rating) berkenaan dengan parameter perbedaan umur, jenis kelamin, dan latar belakang sosiokultural, misal penggunaan bentuk pronomina kamu