• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan Perilaku Abnormal Pada Anak Dan Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gangguan Perilaku Abnormal Pada Anak Dan Remaja"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GANGGUAN PERILAKU ABNORMAL PADA ANAK DAN REMAJA GANGGUAN PERILAKU ABNORMAL PADA ANAK DAN REMAJA

BAB II BAB II

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

GANGGUAN PERILAKU ABNORMAL PADA ANAK DAN REMAJA GANGGUAN PERILAKU ABNORMAL PADA ANAK DAN REMAJA

1.

1. DEFINISI GANGGUANDEFINISI GANGGUAN

Masa

Masalah lah masmasalaalah h psipsikolkologiogis s yanyang g diadialamlami i padpada a masmasa a kankanak ak – – kankanak ak dan dan remaremajaja merujuk pada usia dan kebudayaan. Dimana perilaku yang dianggap normal pada anak –anak  merujuk pada usia dan kebudayaan. Dimana perilaku yang dianggap normal pada anak –anak   bisa saja

 bisa saja tidak normal tidak normal pada orang pada orang dewasa, contohnya malu dewasa, contohnya malu dan takut dan takut pada sesuatu pada sesuatu hal. Takuthal. Takut terhadap tempat gelap akan dirasa

terhadap tempat gelap akan dirasa wajar bila itu yang mengalami pada wajar bila itu yang mengalami pada anak anak namun akananak anak namun akan tidak wajar bila itu yang mengalami seseorang yang telah dewasa. Keyakinan keyakinan tidak wajar bila itu yang mengalami seseorang yang telah dewasa. Keyakinan keyakinan  budaya

 budaya membantu membantu menentukan menentukan apakah apakah orang orang – – orang orang melihat melihat perilaku perilaku tertentu tertentu sebagaisebagai normal atau abnormal. Orang – orang yang hanya mendasarkan pada normalitas pada standart normal atau abnormal. Orang – orang yang hanya mendasarkan pada normalitas pada standart yang berlaku pada budaya mereka saja akan beresiko menjadi etnocentris ketika mereka yang berlaku pada budaya mereka saja akan beresiko menjadi etnocentris ketika mereka memandang tingkah laku orang lain dalam budaya yang berbeda sebagai abnormal. Perilaku memandang tingkah laku orang lain dalam budaya yang berbeda sebagai abnormal. Perilaku abnormal pada anak – anak bergantung pada deinisi orang tua mereka yang dipandang dari abnormal pada anak – anak bergantung pada deinisi orang tua mereka yang dipandang dari kacamata budaya tertentu.

kacamata budaya tertentu. !a

!angngguguan an peperkrkemembanbangagan n papada da mamasa sa peperkrkemembabangngan an ananak ak dadan n remremaja aja dadapatpat dideinisikan sebagai

dideinisikan sebagai 2.

2. KLASIFIKASI GANGGUANKLASIFIKASI GANGGUAN

a.

a. !angguan Perkembangan Per"asi !angguan Perkembangan Per"asi 

Ditandai dengan masalah awal pada tiga area perkembangan utama# perilaku, interaksi sosial, Ditandai dengan masalah awal pada tiga area perkembangan utama# perilaku, interaksi sosial, dan komunikasi.

dan komunikasi.

!angguan ini terdiri dari # !angguan ini terdiri dari # •

• $utisme citra$utisme citra

$da

$dalah lah kecekecendenderunrungan gan untuntuk uk memmemandandang ang dirdiri i sensendirdiri i sebsebagaagai i puspusat at dardari i dundunia, ia, perpercaycayaa  bahwa

 bahwa kejadian kejadian – – kejadian kejadian eksternal eksternal mengacu mengacu pada pada diri diri sendiri. sendiri. Dicirikan Dicirikan dengan dengan gangguangangguan yang nyata dalam interaksi sosial dan komunikasi, serta akti"itas dan minat yang terbatas yang nyata dalam interaksi sosial dan komunikasi, serta akti"itas dan minat yang terbatas %&ohnson, '(()*. !ejala+gejalanya meliputi kurangnya respon terhadap orang lain, menarik  %&ohnson, '(()*. !ejala+gejalanya meliputi kurangnya respon terhadap orang lain, menarik  diri dari hubungan sosial, dan respon yang aneh terhadap lingkungan seperti mengepakkan diri dari hubungan sosial, dan respon yang aneh terhadap lingkungan seperti mengepakkan tangan, bergoyang+goyang, dan memukul+mukulkan kepala.

tangan, bergoyang+goyang, dan memukul+mukulkan kepala. •

• eterdasi Mentaleterdasi Mental

Muncul sebelum usia '- tahun dan dicirikan dengan keterbatasan ungsi intelektual secara Muncul sebelum usia '- tahun dan dicirikan dengan keterbatasan ungsi intelektual secara signiikan berada dibawah rata+rata %mis., / dibawah )0* dan keterbatasan terkait dalam dua signiikan berada dibawah rata+rata %mis., / dibawah )0* dan keterbatasan terkait dalam dua  bidang

 bidang keterampilan keterampilan adaptasi adaptasi atau atau lebih lebih %mis., %mis., komunikasi, komunikasi, perawatan perawatan diri, diri, akti"itas akti"itas hiduphidup sehari+hari, keterampilan sosial, ungsi dalam masyarakat, pengarahan diri, kesehatan dan sehari+hari, keterampilan sosial, ungsi dalam masyarakat, pengarahan diri, kesehatan dan keselamatan, ungsi akademis, dan bekerja.

keselamatan, ungsi akademis, dan bekerja. •

(2)

Dicirikan dengan keterlambatan perkembangan yang mengarah pada kerusakan ungsional  pada bidang+bidang dan mempengaruhi tahap perkembangan selanjutnya, seperti #

 !angguan belajar, ditandai dengan #  !angguan menulis

Keterbatasan kemampuan menulis sehingga muncul dalam bentuk kesalahan memgeja, kesulitan membentuk kalimat. Muncul pada usia ) tahun

 !angguan membaca

Keterbatasan kemampuan dalam mengenali dan memahami rangakaian kata –kata. 1iasanya tampak pada usia ) tahun

 !angguan matematika

Keterbatasan kemampuan anak dalam memahami istilah matematika.  !angguan Komunikasi, ditandai dengan #

 !angguan bahasa ekspresi 

Keterbatasan dalam menggunakan bahasa "erbal  !angguan bahasa campuran resepti atau ekspresi 

Keterbatasan anak dalam memahami maupun memproduksi bahasa "erbal  !angguan onologis

Kesulitan dalam artikulasi suara tanpa adanya kerusakan pada mekanisme berbicara  !agap

!anggauan pada kemampuan berbicara lancer dengan waktu yang tepat  b. Deisit perhatian dan gangguan perilaku disrupti 

• $D2D % $tttention deicit hyperacti"ity disorder*

Dicirikan dengan tingkat gangguan perhatian yang rendah,%sulit berkonsentrasi* impulsi"itas, dan hiperakti"itas yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan. Menurut D3M 4, $D2D  pasti terjadi di sedikitnya dua tempat %mis., di sekolah dan di rumah* dan terjadi sebelum usia

) tahun %D3M 4, '((5*. • 6onduct Disorder %6D *

$dalah munculnya cara pikir dan perilaku yang kacau dan sering menyimpang dari aturan yang berlaku di sekolah yang disebabkan sejak kecil orangtua tidak mengajarkan perilaku  benar dan salah pada anak. 6iri + cirinya, apabila ia memunculkan perikau anti sosial baik 

secara "erbal maupun secara non "erbal seperti melawan aturan, tidak sopan terhadap guru, dan mempermainkan temannya, menunjukkan unsur permusuhan yang akan merugikan orang lain.

• Oppositional deiant disorder % ODD *

Perilaku dalam gangguan ini menunjukkan sikap menentang, seperti berargumentasi, kasar, marah, toleransi yang rendah terhadap rustasi, dan menggunakan minuman keras, 7at terlarang, atau keduanya. 8amun dalam gangguan ini tidak melanggar hak+hak orang lain sampai tingkat yang terlihat dalam gangguan perilaku.

c. Kecemasan dan Depresi

!angguan kecemasan sering terjadi pada masa kanak+kanak atau remaja dan berlanjut ke masa dewasa biasanya berupa # gangguan obsesi kompulsi, gangguan kecemasan umum,

(3)

dan obia banyak terjadi pada anak+anak dan remaja, yang memiliki gejala seperti pada orang dewasa. !angguan kecemasan akibat perpisahan adalah gangguan masa kanak+kanak yang ditandai dengan rasa takut berpisah dari orang yang paling dekat dengannya seperti orang tua, saudara,dll. !ejalanya antara lain berupa mimpi buruk, sakit perut, mual dan muntah saat mengantisipasi perpisahan.gangguan kecemasan ini dapat berlanjut hingga depresi. Depresi  pada anak – anak dan remaja tidaklah berbeda dengan orang dewasa, mereka memiliki  perasaan tidak berdaya,kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri. 8amun depresi pada anak tidak nampak nyata bila dibanding dengan orang dewasa. 6iri – ciri depresi pada anak  antara lain adalah mereka menolak untuk masuk sekolah, tak mau pisah dengan orang tua. Depresi pada anak dan remaja biasanya diikuti dengan gangguan lain seperti 6D, ODD, masalah akademik. Depresi pada remaja yang berkelanjutan akat berakibat ganguan depresi yang lebih serius pada masa dewasa.

d. !angguan 9liminisi

$dalah gangguan pada perkembangan anak dan remaja dimana tidak dapat mengontrol buang air kecil % 1$K * dan buang air besar % 1$1 * setelah mencapai usia normal untuk mampu melakukannya. Terbagi menjadi dua yaitu#

• 9nuresis

$dalah dimana anak tidak mampu mengontrol 1$Knya bukan karena akibat dari kerusakan neurologis atau penyakit lainnya . kita sering menyebutnya dangan mengompol.

• 9nkopresis

Ketidakmampuan mengontrol 1$1nya yang bukan disebabkan masalah organik. 3. PENYEBAB GANGGUAN

1elum ada penyebab tunggal pada gangguan perkembangan anak dan remaja. 1erbagai situasi, termasuk aktor psikobiologik, dinamika keluarga, dan aktor lingkungan  berkombinasi secara kompleks yang menjadi penyebab gangguan perkembangan anak dan

remaja.

'. :aktor+aktor psikobiologik.

:aktor+aktor psikobilogik biasanya akibat #

• iwayat genetika keluarga yang terjadi pada kasus retardasi mental, autisme, ski7orenia kanak+kanak, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan gangguan ansietas atau kecemasan. • 3truktur otak yang tidak normal. Penelitian menemukan adanya abnormalitas struktur otak 

dan perubahan neurotransmitter pada pasien yang menderita autisme, ski7orenia kanak+ kanak, dan $D2D.

• Pengaruh pranatal, seperti ineksi pada saat di kandungan ibu, kurangnya perawatan pada masa bayi dalam kandungan, dan ibu yang menyalahgunakan 7at, semuanya dapat menyebabkan perkembangan sara yang abnormal yang berkaitan dengan gangguan jiwa. Trauma kelahiran yang berhubungan dengan berkurangnya suplai oksigen pada janin saat dalam kandungan yang sangat signiikan dan menyebabkan terjadinya retardasi mental dan gangguan perkembangan sara lainnya.

(4)

;. Dinamika keluarga.

Dinamika keluarga yang tidak sehat dapat mengakibatkan perilaku menyimpang yang dapat digambarkan sebagai berikut #

• Penganiayaan anak. $nak yang terus+menerus dianiaya pada masa kanak+kanak awal,  perkembangan otaknya menjadi terhambat %terutama otak kiri*. Penganiayaan dan eeknya  pada perkembangan otak berkaitan dengan berbagai masalah psikologis, seperti depresi, masalah memori, kesulitan belajar, impulsi"itas, dan kesulitan dalam membina hubungan %!lod, '((-*.

• Disungsi sistem keluarga %misal kurangnya siat pengasuhan orang tua pada anak, komunikasi yang buruk* disertai dengan keterampilan koping yang tidak baik antaranggota keluarga dan model peran yang buruk dari orang tua. 3ehingga menyebabkan gangguan pada  perkembangan anak dan remaja.

<. :aktor lingkungan.

=ingkungan dan kehidupan sosial yang tidak menguntungkan akan menjadi penyebab utama  pula, seperti #

• Kemiskinan.

Perawatan pranatal yang buruk, nutrisi yang buruk, dan kurang terpenuhinya kebutuhan akibat pendapatan yang tidak mencukupi dapat memberi pengaruh buruk pada pertumbuhan dan perkembangan normal anak.

• Tunawisma.

$nak+anak tunawisma memiliki berbagai kebutuhan kesehatan yang memengaruhi  perkembangan emosi dan psikologi mereka. 1erbagai penelitian menunjukkan adanya  peningkatan angka penyakit ringan kanak+kanak, keterlambatan perkembangan dan masalah  psikologis diantara anak tunawisma ini bila dibandingkan dengan sampel kontrol %Townsend,

'(((*.

• 1udaya keluarga.

Perilaku orang tua yang secara dramatis berbeda dengan budaya sekitar dapat mengakibatkan kurang diterimanya anak+anak oleh teman sebaya dan masalah psikologik. 4. PENANGANAN

1eberapa terapi atau perawatan gangguan perkembangan anak dan remaja antara lain# a* Perawatan berbasis komunitas saat ini lebih banyak terdapat pada managed care.

>aitu dengan cara+cara yaitu #

• Pencegahan primer melalui berbagai program sosial yang ditujukan untuk menciptakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan anak. 6ontohnya adalah perawatan pranatal awal,  program penanganan dini bagi orang tua dengan aktor resiko yang sudah diketahui dalam membesarkan anak, dan mengidentiikasi anak+anak yang berisiko untuk memberikan dukungan dan pendidikan kepada orang tua dari a nak+anak ini.

• Pencegahan sekunder dengan menemukan kasus secara dini pada anak+anak yang mengalami kesulitan di sekolah sehingga tindakan yang tepat dapat segera dilakukan. Metodenya meliputi konseling indi"idu dengan program bimbingan sekolah dan rujukan kesehatan jiwa

(5)

komunitas, layanan inter"ensi krisis bagi keluarga yang mengalami situasi traumatik, konseling kelompok di sekolah, dan konseling teman sebaya.

• Dukungan terapeutik bagi anak+anak diberikan melalui psikoterapi indi"idu, terapi bermain, dan program pendidikan khusus untuk anak+anak yang tidak mampu berpartisipasi dalam sistem sekolah yang normal. Metode pengobatan perilaku pada umumnya digunakan untuk  membantu anak dalam mengembangkan metode koping.

• Terapi keluarga dan penyuluhan keluarga. Penting untuk membantu keluarga mendapatkan keterampilan dan bantuan yang diperlukan guna membuat perubahan yang dapat meningkatkan ungsi dari semua anggota keluarga.

 b* Pengobatan berbasis rumah sakit dan ehabilitasi.

• ?nit khusus untuk mengobati anak+anak dan remaja, terdapat di rumah sakit jiwa. Pengobatan di unit+unit ini biasanya diberikan untuk klien yang tidak sembuh dengan metode alternati, atau bagi klien yang beresiko tinggi melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain.

• Program hospitalisasi parsial juga tersedia, memberikan program sekolah di tempat %on+site* yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan khusus anak yang menderita penyakit jiwa. 3eklusi dan restrein untuk mengendalikan perilaku disrupti masi menjadi kontro"ersi. Penelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat bersiat traumatik pada anak+anak dan tidak  eekti untuk pembelajaran respon adapti. Tindakan yang kurang restrikti meliputi istirahat %time+out*, penahanan terapeutik, menghindari adu kekuatan, dan inter"ensi dini untuk  mencegah memburuknya perilaku.

c* :armakoterapi.

Medikasi digunakan sebagai satu metode pengobatan. Medikasi psikotropik digunakan dengan hati+hati pada klien anak+anak dan remaja karena memiliki eek samping yang  beragam. Pemberian metode ini berdasarkan #

a. Perbedaan fisiologi anak-anak dan remaja  mempengaruhi jumlah dosis, respon klinis, dan eek samping dari medikasi psikotropik.

b. Perbedaan perkembangan neurotransmiter pada anak-anak dapat mempengaruhi hasil pengobatan psikotropik, mengakibatkan hasil yang tidak konsisten, terutama dengan antidepresan trisiklik.

Banyak orangtua mempunyai pengertian terbatas mengenai proses tumbuh kembang anak, sehingga sering terjadi benturan-benturan yang menimbulkan masalah-masalah kesehatan jiwa pada anak dan remaja.

Penelitian baru menunjukkan bahwa paparan pestisida yang digunakan pada makanan anak-anak seperti stroberi segar, seledri bisa meningkatkan risiko Attention Deficit Hyperactiity Disorder !ADHD" pada anak.

para ilmuwan di A# dan $anada menemukan bahwa anak-anak dengan tingkat residu pestisida yang tinggi dalam urin mereka, rentan mengalami ADHD.

(6)

ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak. %angguan ini berdampak pada masalah mental seperti cara berpikir, bertindak dan merasa. Anak-anak yang mengalaminya akan bermasalah dengan konsentrasi dan pemusatan pikiran. #eperti memicu anak hiperaktif.

Ada beberapa gangguan jiwa pada anak dan remaja yang banyak ditemukan di klinik tumbuh kembang anak dan remaja rumah sakit. Berikut ini sebagian gangguan jiwa pada anak dan remaja yang biasanya membuat para orangtua cemas dan membawa anaknya ke dokter dan rumah sakit.

&. 'etardasi (ental !)una %rahita"

#uatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap. *ni terutama ditandai hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik,dan sosial.

'etardasi mental kadang disertai gangguan jiwa atau gangguan fisik lain. Penyandang retardasi mental sering dieksploitasi dan diperlakukan salah secara fisik maupun seksual. 'etardasi mental dibagi dalam beberapa subtipe, retardasi mental ringan, sedang, berat dan sangat berat.

'etardasi ringan misalnya+ agak terlambat dalam belajar bahasa tapi sebagian besar dapat berbicara untuk keperluan sehari-hari, bercakap-cakap, dan diwawancarai dapat mandiri !makan, mandi, berpakaian, buang air besar, dan buang air kecil" dan terampil dalam pekerjaan rumah tangga. amun biasanya mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran sekolah, misalnya dalam membaca dan menulis, ini sering disebabkan oleh kekurangan kronik stimulasi intelektual.

'etardasi mental sedang. (ereka lambat dalam pengembangan pemahaman dan penggunaan bahasa, keterampilan merawat diri dan keterampilan motorik terlambat. Penderita juga memerlukan pengawasan seumur hidup dan program pendidikan khusus demi mengembangkan potensi mereka yang terbatas agar memperoleh beberapa keterampilan dasar.

'etardasi mental berat. $eadaan mirip retardasi mental sedang tapi biasanya disertai kondisi fisik yang berat. $ebanyakan dengan hendaya motorik yang berat dan hal ini menunjukkan kerusakan perkembangan pada susunan saraf pusat

'etardasi mental sangat berat. *ntelegensi diperkirakan kurang dari /, yang berarti sangat terbatas kemampuannya untuk memahami atau mematuhi permintaan atau instruksi. #ebagian besar dari mereka tidak dapat bergerak !sangat terbatas dalam gerakannya", ngompol, dan hanya mampu mengadakan komunikasi isyarat yang belum sempurna. (ereka hanya mempunyai sedikit sekali kemampuan

(7)

mengurus sendiri kebutuhan dasar mereka. (ereka selalu memerlukan bantuan dan pengawasan.

'etardasi mental bisa disebabkan faktor genetik !kelainan metabolisme bawaan, kelainan kromosom, down syndrome", psikososial atau penyebab lain seperti trauma perinatal, trauma otak, radang otak, dll.

Penanganannya antara lain dengan mempersiapkan kemandirian, pemeriksaan ke psikiater, tes psikologi0tes intelegensi, diberi farmakoterapi, psikoterapi suportif indiidual, konseling keluarga, sekolah luar biasa.

#12A* retardasi mental kelainan jiwa lainnya misalnya autisme. Biasanya tidak ada riwayat perkembangan abnormal yang jelas, tapi bila dijumpai abnormalitas tampak sebelum usia tiga tahun. )erdapat hendaya tiga bidang yaitu interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang terbatas dan berulang.

Anak memperlihatkan reaksi yang adekuat terhadap isyarat sosial emosional. $urang kemampuan bahasa dalam penggunaan sosial, kurang interaksi timbal balik dalam percakapan, kurang kreatiitas dari fantasi dalam proses pikir, kurang responsif emosional terhadap ungkapan erbal dan nonerbal orang lain, kurangnya isyarat tubuh untuk menekankan atau mengartikan komunikasi lisan.

Pola perilaku, minat, dan kegiatan terbatas pengulangan yang stereoptipik, karenanya anak cenderung bersikap kaku dan rutin dalam aspek kehidupan sehari-hari. Pada masa dini anak, terdapat kelekatan yang aneh terhadap benda yang tidak lembut. #ering juga terjadi penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau tata ruang seperti perpindahan mebel atau hiasan dalam rumah.

)erdapat gejala lain yang tidak khas, seperti ketakutan, gangguan tidur atau makan, ngadat, agresifitas, mencederai diri seperti menggigit atau membeturkan kepala, dll. Pada 3/4 kasus ditemukan autisme infantil dengan retardasi mental.

Penanganan bisa dilakukan lewat terapi, farmakologik, konseling $eluarga.

%A%%5A lainnya, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif !%PPH". Pada gangguan ini terdapat ciri khas, yaitu berkurangnya perhatian, aktiitas berlebihan, dan impulsif. %ejala ini harus menetap selama sekurang-kurangnya enam bulan.

Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau berkurangnya perhatian telah ada sebelum usia tujuh tahun.

)erdapat tiga tipe %PPH, tipe kombinasi, tipe predominan inatentif dan tipe predominan hiperaktif impulsif.

6iri utama %PPH selalu timbul pada masa perkembangan dini ialah berkurangnya perhatian dengan aktiitas berlebihan. Anak seringkali bersikap nekad dan impulsif, mudah mengalami

(8)

kecelakaan, sering melanggar tata tertib, sering seperti tidak sopan.

Dampak anak %PPH adalah perilaku antisosial, perilaku yang mengacau, kesulitan membaca, dan gangguan lain yang berhubungan dengan pelajaran, depresi, kenakalan remaja, dan ketergantungan obat-obatan.

Penanganannya bisa secara farmakologi, terapi multidisiplin, konseling keluarga, psikoterapi indiidual suportif.

ADA juga yang disebut gangguan bicara dan bahasa.

Diagnosa dini dan tepat dari gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa sangat penting, karena kelambatan berbahasa sering diikuti kesulitan dalam membaca dan mengeja, kelainan dalam pergaulan serta gangguan emosional dan perilaku.

$endati sulit membedakannya dari ariasi perkembangan normal, tapi terdapat empat kriteria utama yang memberi kesan terjadinya suatu gangguan bicara dan bahasa. $eempat hal itu yakni keparahannya, perjalanan penyakit, polanya, dan masalah yang menyertainya seperti defisit pelajaran, gangguan emosional dan perilaku, kelainan pergaulan.

%angguan bicara dan bahasa harus dibedakan dengan retardasi mental, kelambatan perkembangan global, autisme, gangguan sekunder dari ketulian yang berat, kelainan saraf juga kelainan pada langit-langit mulut, dll.

(acam-macam gangguan bicara dan bahasa adalah+ - %angguan artikulasi berbicara khas

- %angguan berbahasa ekspresif !gangguan dimana anak tidak mampu mengekspresi kan bahasa lisan0 ucapan di bawah rata-rata usia mentalnya tapi pengertian bahasa dalam batas normal"

- %angguan berbahasa reseptif !anak tidak mampu untuk mengerti bahasa di bawah rata-rata usia mentalnya"

Penanganannya melalui terapi wicara

%A%%5A perkembangan belajar khas. %angguan ini terdiri dari sekelompok gangguan yang ditandai adanya hendaya khas dan bermakna dalam belajar keterampilan sekolah. Hendaya ini bukan karena retardasi mental, defisit neurologis, gangguan isus dan gangguan pendengaran yang tidak diperbaiki atau gangguan emosi. #ering biasanya gangguan ini timbul dengan %PPH dan gangguan perkembangan khas berbicara atau berbahasa.

(acam-macam gangguan perkembangan belajar khas+ - %angguan membaca dan mengeja

- %angguan berhitung khas !akalkulia" - %angguan belajar campuran

%angguan ini bisa ditangani dengan interensi pendidikan tergantung kepada keparahan, biasanya perlu remedial teaching. Bila gangguannya berat mungkin perlu mengikuti sekolah khusus.

(9)

B1'BA%A* gangguan jiwa pada anak maupun remaja seringkali tidak dapat kita cegah, bahkan terkadang sulit diatasi. amun dengan kesabaran dan penatalaksanaan yang tepat7 dengan mengikutsertakan para ahli, anggota keluarga dan tentu saja dengan pertolongan Allah #wt7 cobaan itu niscaya akan terasa lebih ringan. #elain itu anakpun dapat dikembangkan secara optimal meski dalam keterbatasannya.

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti yang pernah menghubungkan variabel risiko bisnis dengan struktur modal adalah Glenn Indrajaya (2011) dan juga penelitian oleh Muhammad Syahril Ferdiansya dan

Berdasarkan uraian singkat di atas dan dengan mengetahui akan pentingnya pemilihan strategi pembelajaran serta media yang digunakan dalam proses pembelajaran, maka peneliti

Cara mengajar dengan metode discovery menurut Mulyasa (2005:110) menempuh langkah- langkah sebagai berikut: (a) Adanya masalah yang akan dipecahkan, (b) Sesuai dengan

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa secara statistik ada perbedaan nyata partisipasi migran dalam mengikuti kegiatan lingkungan sebelum migrasi dan pada awal

Dari hasil penelitian yang saya lakukan di Hotel Four Point By Sheraton Makassar itu memiliki keterkaitan dengan peneliti terdahulu Randy Mars Tornado (2013)yang

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah Kecukupan Modal (KM), Efektivitas Dana Pihak Ketiga (EDPK), Risiko

Berdasarkan pola dan ciri radiografis yang terlihat berupa massa radiopak dengan sedikit perbedaan densitas pada area tengah lesi pada bagian periapikal gigi,

Dengan melihat kenyataan, bahwa tenaga kerja yang ada di Indonesia, khususnya yang bekerja di sektor konstruksi bangunan, adalah tenaga kerja yang tidak terlatih (‘unskilled’),