• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA KEMAHASISWAAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB I KEANGGOTAAN. Bagian Satu Status Keanggotaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA KEMAHASISWAAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB I KEANGGOTAAN. Bagian Satu Status Keanggotaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA KEMAHASISWAAN

FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I KEANGGOTAAN

Bagian Satu Status Keanggotaan

Pasal 1

1. Secara khusus anggota LK Fahutan IPB adalah mahasiswa IPB program sarjana yang terdaftar dan sah dalam tahun akademik di Fakultas Kehutanan yang terdiri atas:

a. Anggota penuh, adalah mahasiswa yang telah lulus Masa Perkenalan Fakultas (MPF)

b. Anggota tidak penuh adalah mahasiswa yang tidak lulus dan/atau tidak mengikuti Masa Perkenalan Fakultas (MPF).

Pasal 2 Keanggotaan LK Fahutan IPB dapat dihilangkan karena:

1. Meninggal dunia,

2. Tidak lagi menjadi mahasiswa Fahutan IPB Bagian Dua

Hak, Kewajiban, dan Sanksi-sanksi

Pasal 3

1. a. Anggota penuh LK Fahutan IPB memiliki hak memilih dan dipilih. b. Anggota tidak penuh LK Fahutan IPB hanya memiliki hak memilih.

(2)

2. Penggunaan hak dipilih dan memilih diatur berdasarkan peraturan tersendiri dalam pemilihan dan pembentukan perangkat LK Fahutan IPB tanpa melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LK Fahutan IPB.

Pasal 4

1. Anggota LK Fahutan IPB harus menjunjung tinggi dan menaati segala ketentuan AD/ART LK Fahutan IPB serta peraturan yang berlaku di KM IPB dan LK Fahutan IPB.

2. Anggota LK Fahutan IPB harus menjaga dan memelihara nama baik IPB.

Pasal 5

1. Anggota dapat dikenakan sanksi apabila melanggar AD/ART KM IPB dan/atau AD/ART LK Fahutan IPB.

2. Sanksi-sanksi dapat diberikan oleh Perangkat LK Fahutan IPB yang akan diatur selanjutnya.

BAB II

Perangkat Lembaga Kemahasiswaan Fahutan IPB

Bagian Satu

Dewan Perwakilan Mahasiswa Fahutan IPB

Pasal 6

Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor yang selanjutnya disingkat DPM Fahutan IPB adalah lembaga yang mempunyai kekuasaan tertinggi di tingkat LK Fahutan IPB.

Pasal 7

Tugas DPM Fahutan IPB Tugas DPM Fahutan IPB sekurang-kurangnya adalah:

1. Menetapkan dan mengesahkan GBHK BEM-E yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Ketua BEM-E IPB.

2. Menetapkan dan melantik Ketua BEM-E IPB sebagai mandataris DPM-E IPB. 3. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja BEM-E IPB.

4. Memberikan pendapat, usul, dan saran kepada pimpinan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor 5. Mensosialisasikan keputusan DPM Fahutan IPB kepada seluruh civitas akademik Fakultas Kehutanan

(3)

Pasal 8

Wewenang DPM Fahutan IPB Wewenang DPM Fahutan IPB sekurang-kurangnya adalah:

1. DPM Fahutan IPB berwenang untuk membuat dan mengesahkan AD/ART LK Fahutan IPB dan peraturan lain lainnya yang tidak bertentangan dengan AD/ART KM IPB yang tidak bisa di batalkan oleh LK Fahutan lain.

2. Meminta pertanggungjawaban Ketua BEM Fahutan IPB mengenai pelaksanaan GBHK, Surat Keputusan DPM Fahutan IPB, Kebijakan DPM Fahutan IPB, dan menilai pertanggungjawaban tersebut. 3. Mengubah GBHK BEM Fahutan IPB, jika dianggap perlu sesuai dengan situasi dan kondisi yang

berkembang di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

4. Meminta saran dan pertimbangan kepada Pimpinan Fakultas Kehutanan IPB, jika dianggap perlu. 5. Menjalin kerjasama dengan DPM lain di dalam dan di luar lingkungan Institut Pertanian Bogor. 6. Menegur perangkat LK Fahutan IPB yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh DPM E. 7. Mengesahkan program kerja BEM Fahutan IPB.

8. Memberikan sanksi terhadap pelanggaran seperti tertera pada pasal 5 Anggaran Rumah Tangga LK Fahutan IPB.

9. Mencabut mandat dan memberhentikan Ketua BEM-E Fahutan IPB dalam masa jabatannya apabila Ketua BEM-E IPB benar-benar terbukti melanggar GBHK BEM Fahutan IPB, AD/ART LK Fahutan IPB, dan Surat Keputusan DPM Fahutan IPB.

10. Mengadakan Lokakarya LK Fahutan IPB.

Pasal 9 Keanggotaan

1. Anggota DPM Fahutan IPB adalah anggota LK Fahutan IPB yang berstatus anggota penuh. 2. Keanggotaan dari DPM Fahutan IPB dapat hilang apabila :

3. Meninggal dunia.

4. Tidak menjadi mahasiswa Fahutan IPB. 5. Habis masa jabatannya.

6. Mengundurkan diri dengan alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. 7. Adanya mosi tidak percaya dari sekurang-kurangnya 30% mahasiswa Fahutan IPB.

8. Terbukti melanggar AD/ART LK Fahutan IPB dan segala aturan yang berlaku di KM IPB dan LK Fahutan IPB.

(4)

10. Anggota DPM Fahutan IPB yang kehilangan hak sebagai anggota dapat diganti oleh anggota LK Fahutan IPB sesuai ayat 1.

Pasal 10 Sanksi

Sanksi untuk anggota DPM Fahutan IPB diatur dalam rapat Pleno DPM Fahutan IPB.

Pasal 11 Hak Hak anggota DPM Fahutan IPB adalah :

1. Memiliki hak suara dan bicara dalam rapat dan persidangan DPM Fahutan IPB.

2. Mengundurkan diri dari keanggotaan DPM Fahutan IPB sesuai dengan mekanisme yang telah diatur. 3. Dipilih menjadi pimpinan rapat dan sidang.

4. Berhak ditunjuk menjadi delegasi Fahutan IPB.

5. Mempunyai hak inisiatif, angket, bertanya, bicara, suara, petisi, budget dan memberi pertimbangan yang penggunaannya dibahas dalam ketentuan-ketentuan lainnya.

Pasal 12 Kewajiban Kewajiban anggota DPM Fahutan IPB adalah :

1. Mengikuti seluruh rapat dan persidangan DPM Fahutan IPB.

2. Aktif, komitmen, dan bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing dalam setiap kegiatan DPM Fahutan IPB.

3. Mematuhi semua keputusan dan ketetapan DPM Fahutan IPB.

4. Melakukan kontrol dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja BEM FahutanIPB. 5. Menjaga nama baik DPM Fahutan IPB.

(5)

Perangkat

1. Kekuasaan tertinggi DPM Fahutan IPB berada pada rapat anggota DPM Fahutan IPB.

2. DPM Fahutan IPB dipimpin oleh seorang ketua yang dibantu oleh Badan Pelaksana Harian, ketua-ketua komisi, dan anggota komisi DPM Fahutan IPB yang ditetapkan dalam sidang pleno DPM Fahutan IPB. 3. Ketua DPM Fahutan IPB ialah anggotan penuh LK Fahutan dan ditetapkan dalam Sidang Umum I DPM

Fahutan IPB.

4. Badan Pelaksana Harian sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris umum, dan bendahara umum.

5. Ketua-ketua komisi dipilih dan ditetapkan dalam sidang pleno DPM Fahutan IPB. 6. Banyaknya komisi sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 14

Dalam menjalankan tugasnya, DPM Fahutan IPB memiliki alat kelengkapan :

1. Rapat Pleno, yaitu persidangan yang dihadiri sekurang-kurangnya ½ n+1 anggota DPM Fahutan IPB untuk mengambil keputusan yang mengikat seluruh anggota DPM Fahutan IPB.

2. Rapat Pimpinan, yaitu rapat yang dihadiri oleh Badan Pelaksana Harian dan ketua-ketua komisi DPM Fahutan IPB untuk mengagendakan dan merumuskan agenda DPM Fahutan IPB.

3. Rapat Komisi, yaitu rapat untuk membahas lebih dalam masalah komisinya masing-masing yang disalurkan pada pihak-pihak yang terkait dan pimpinan oleh ketua komisi dan anggota komisi yang disetujui oleh ketua komisi.

4. Rapat Koordinasi, DPM-BEM Fahutan IPB, yaitu rapat yang dilaksanakan oleh DPM dan BEM Fahutan IPB.

5. Sidang Istimewa adalah sidang yang diadakan oleh DPM Fahutan IPB berdasarkan situasi dan kondisi khusus yang membutuhkan pengkajian dari DPM Fahutan yang dihadiri oleh anggota DPM Fahutan IPB dan pihak-pihak yang terkait

6. Sidang Istimewa sekurang-kurangnya membahas :

a. Meminta pertanggungjawaban ketua BEM Fahutan IPB dan serah terima kepengurusan jika terbukti melanggar AD/ART IPB atau AD/ART KM IPB atau GBHK KM IPB atau AD/ART LK Fahutan IPB atau GBHK BEM Fahutan IPB.

b. Mengubah dan menetapkan AD/ART Fahutan IPB. c. Menetapkan pembubaran LK Fahutan IPB.

7. Sidang umum dalam satu periode pengurusan DPM Fahutan IPB terdiri dari : a. Sidang umum I dengan agenda sekurang-kurangnya :

(6)

II. Memilih dan menetapkan Ketua DPM Fahutan IPB. III. Melantik Ketua BEM Fahutan IPB.

b. Sidang Umum II dengan agenda sekurang-kurangnya :

I. Meminta dan menetapkan pertanggungjawaban Ketua BEM Fahutan IPB. II. Membubarkan BEM Fahutan IPB periode tertentu.

III. Meminta laporan ketua DPM Fahutan IPB.

IV. Meminta laporan keuangan himpunan profesi fahutan IPB. V. Menetapkan penanggung jawab sementara Fahutan IPB.

8. Rapat Kelembagaan Fahutan IPB, yakni rapat yang dilaksanakan oleh DPM Fahutan dengan ketua-ketua kelembagaan Fahutan IPB atau perwakilannya.

9. Rapat Panitia Khusus DPM Fahutan, yakni rapat kepanitiaan khusus dengan para anggotanya. Bagian dua

Badan Eksekutif Mahasiswa Pasal 15

Nama

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, untuk selanjutnya disingkat BEM Fahutan IPB adalah lembaga eksekutif/lembaga pelaksana tertinggi dalam LK Fahutan IPB

Pasal 16 Hak dan Kewajiban Hak dan Kewajiban BEM Fahutan:

1. Melaksanakan segala ketetapan DPM Fahutan IPB.

2. Menjunjung tinggi AD/ART KM IPB dan AD/ART LK Fahutan IPB serta peraturan yang berlaku di KM IPB dan LK Fahutan IPB.

3. Melaksanakan GBHK yang disusun oleh DPM Fahutan.

4. Mewakili mahasiswa Fahutan berkaitan dengan fungsinya baik ke dalam maupun ke luar Fahutan dengan sepengetahuan DPM Fahutan IPB.

5. Membuat keputusan yang dianggap perlu dalam melaksanakan GBHK atas pertimbangan DPM Fahutan. 6. Membentuk kepanitian sehubungan dengan pelaksanaan progam kerja.

7. Berhak meminta pertimbangan kepada DPM Fahutan IPB untuk membicarakan hal-hal yang menyangkutmasalah kemahasiswaan dan pendidikan dan hal-hal yang dianggap perlu.

(7)

8. Membina koordinasi yang baik dengan seluruh perangkat LK Fahutan IPB.

9. Memberikan laporan kegiatan setelah melaksanakan progam kerja kepada DPM Fahutan IPB dan pihak institusi.

Pasal 17 Srruktur BEM Fahutan IPB:

1. BEM Fahutan IPB dipimpin ketua umum yang merupakan anggota dalam perangkat KM IPB. 2. Ketua Umun BEM Fahutan IPB dibantu oleh suatu kepengurusan.

3. BEM Fahutan IPB membawahi lembaga struktural. Pasal 18

1. Ketua Umum BEM Fahutan IPB tidak diperkenankan merangkap jabatan organisasi dalam perangkat KM IPB.

2. Ketua BEM Fahutan IPB dipilih langsung oleh mahasiswa Fahutan melalui PEMIRA Ketua BEM Fahutan IPB.

3. Masa jabatan Ketua Umum BEM Fahutan IPB adalah satu periode kepengurusan kecuali bila ada pertimbangan yang ditetapkan dalam ketetapan DPM Fahutan IPB dan untuk selanjutnya tidak dapat dipilih lagi.

4. Ketua BEM Fahutan IPB dapat dicabut mandatnya apabila: a) Kehilangan haknya sebagai anggota LK Fahutan IPB.

b) Mengundurkan diri dengan alasan yang jelas dan dapat dipertangguangjawabkan.

c) Dikehendaki dan disetujui sekurang-kurangnya 2/3 anggota DPM Fahutan IPB dalam sidang istimewa.

Pasal 19 Hak dan Kewajiban Ketua

1. Menyusun struktur selambat-lambatnya satu bulan setelah ditetapkan oleh DPM Fahutan IPB.

2. Berhak mengangkat dan memberhentikan pengurus BEM Fahutan dengan sepengetahuan DPM Fahutan IPB.

3. Membuat progam kerja dan tata kerja yang sesuai denagn GBHK, AD/ART KM IPB, dan AD/ART LK Fahutan IPB serta segala peraturan yang ada di LK Fahutan IPB.

4. Memegang koordinasi pelaksanaan kepengurusan BEM Fahuatan IPB.

5. Mengadakan restrukturisasi pengurus Ketua Umum BEM Fahutan IPB dengan sepengetahuan DPM Fahutan IPB.

(8)

7. Memenuhi panggilan DPM Fahutan IPB.

8. a. Memberikan pertanggungjawaban atas surat-surat yang dikeluarkan BEM Fahutan IPB

b. Apabila hal-hal tersebut diatas menyangkut kebijakan kemahasiswaan harus dengan pertimbangan DPM Fahutan IPB.

9. Bertanggungjawab atas keuangan BEM Fahutan IPB dengan pengawas DPM Fahutan IPB

10. Berhak mengundurkan diri sebagai Ketua Umum dengan persetujuan DPM Fahutan IPB melalui Sidang Istimewa..

11. Berhak mengusulkan pejabat sementara Ketua Umum BEM Fahutan IPB dengan persetujuan DPM Fahutan IPB.

12. Berhak mengeluarkan mandat dengan pertimbangan DPM Fahutan IPB. 13. Memberikan laporan pertanggungjawaban pada DPM Fahutan IPB.

Pasal 20

Pengurus BEM Fahutan IPB adalah anggota LK Fahutan IPB yang status keanggotaanya dipilih dan disahkan Ketua Umum BEM Fahutan IPB.

Pasal 21 Hak dan Kewajiban Pengurus BEM Fahutan IPB :

1. Mengikuti setiap sidang dengan tata tertib rapat BEM Fahutan IPB 2. Berperan serta dalam pelaksanaan program kerja BEM Fahutan IPB 3. Mempunyai hak bicara dan hak suara dalam rapat BEM Fahutan IPB 4. Mentaati segala ketetapan yang berlaku bagi BEM Fahutan IPB

5. Berhak mengundurkan diri dengan sepengetahuan Ketua BEM Fahutan IPB dengan alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Mematuhi panggilan DPM Fahutan IPB atas sepengetahuan Ketua Umum BEM Fahutan IPB

7. Berhak bertindak keluar atau ke dalam atas mandat dari ketua Umum BEM Fahutan IPB dengan pertimbangan DPM Fahutan IPB

Pasal 22 Pengurus BEM Fahutan IPB dapat kehilangan haknya apabila :

(9)

2. Kehilangan haknya sebagai anggota LK Fahutan IPB

3. Mengundurkan diri dengan alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan

4. Diberhentikan oleh Ketua BEM Fahutan IPB dalam rapat BEM Fahutan IPB atas sepengetahuan DPM Fahutan IPB

Pasal 23 Keuangan BEM Fahutan IPB diperoleh dari :

1. Dana SPP untuk kemahasiswaan

2. Usaha-usaha yang sah dan halal serta tidak bertentangan dengan landasan, fungsi, dan tujuan LK Fahutan IPB

3. Sumbangan atau bantuan yang bersifat tidak mengikat serta tidak bertentangan dengan landasan, fungsi, dan tujuan LK Fahutan IPB

Pasal 24

1. Masa kepengurusan BEM Fahutan IPB adalah satu periode kepengurusan

2. BEM Fahutan IPB yang baru, menjalankan tugasnya setelah ditetapkannya GBHK oleh DPM Fahutan IPB

Pasal 25

1. BEM Fahutan IPB memiliki jalur koordinasi dengan DPM Fahutan IPB dan perangkat LK Fahutan IPB lainnya serta BEM KM IPB

2. BEM Fahutan IPB memiliki jalur instruksi dari DPM Fahutan IPB

3. BEM Fahutan IPB memiliki jalur pertanggungjawaban dengan DPM Fahutan IPB

Bagian Tiga Himpunan Profesi

(10)

Himpunan Profesi yang selanjutnya disingkat Himpro adalah himpunan mahasiswa yang bergerak dalam bidang keprofesian dari disiplin ilmu tertentu yang mekanisme pembentukan dan pembubarannya diatur oleh MPM KM IPB.

Pasal 27

Yang berhak menjadi anggota Himpro adalah anggota LK Fahutan IPB yang berasal dari departemen masing-masing dan dijelaskan pada pasal 1 ART Fahutan IPB

Pasal 28

1. Himpunan Profesi bertanggung jawab terhadap rapat anggotanya

2. Di dalam pelaksanaan kegiatannya, Himpro diawasi oleh Badan Pengawas Himpro

3. Badan Pengawas Himpro sekurang-kurangnya terdiri atas wakil dari DPM Fahutan IPB dan Mahasiswa dari departemen tersebut

4. Badan Pengawas Himpro harus berkoordinasi dengan DPM Fahutan IPB dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

Pasal 29 Hak dan Kewajiban Himpunan Profesi :

1. Berhak membuat Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga sendiri berdasarkan AD/ART KM IPB dan AD/ART LK Fahutan

2. Menyusun dan melaksanakan program kerjanya

3. Berhak bertindak keluar dan ke dalam dengan tetap memegang prinsip-prinsip kesatuan dan memelihara keutuhan LK Fahutan IPB, serta peraturan yang dibuat DPM Fahutan IPB

4. Menampung, membina, menyalurkan, dan mengembangkan aspirasi dalam keprofesiannya

5. Memberikan laporan kerja secara tertulis setelah melaksanakan program kerjanya kepada DPM Fahutan IPB

6. Wajib memberikan laporan keuangan kepada DPM Fahutan IPB

(11)

Himpro berkoordinasi dengan BEM Fahutan IPB, DPM Fahutan IPB, dan Himpro yang lainnya di LK Fahutan IPB

Bagian Empat Lembaga Struktural

Pasal 31

Lembaga Struktural yang selanjutnya disingkat LS adalah Lembaga Mahasiswa yang berada di bawah instruksi BEM Fahutan IPB dan berhak menyelenggarakan kegiatan mehasiswa yang bersifat khusus

Pasal 32

Yang berhak menjadi anggota LS adalah anggota LK Fahutan IPB yang dijelaskan pada pasal 1 ART Fahutan IPB

Pasal 33 Hak dan Kewajiban Lembaga Struktural :

1. Berhak membuat Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga sendiri berdasarkan AD/ART KM IPB dan AD/ART LK Fahutan IPB tanpa mengurangi ketentuan LK Fahutan IPB

2. Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai bidang khususnya

3. Berhak bertindak keluar dan ke dalam dengan tetap memegang prinsip-prinsip kesatuan dan memelihara keutuhan LK Fahutan IPB, serta peraturan yang dibuat DPM Fahutan IPB

4. Memberikan laporan kerja secara tertulis setelah melaksanakan program kerjanya kepada BEM Fahutan IPB

5. Wajib memberikan laporan keuangan kepada BEM Fahutan IPB 6. Lembaga Struktural bertanggung jawab terhadap BEM Fahutan IPB

(12)

LS berkoordinasi dengan BEM Fahutan IPB, DPM Fahutan IPB, Himpro, dan LS yang lainnya di LK Fahutan IPB

Bagian Lima Badan Otonom

Pasal 35

Badan Otonom Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor yang selanjutnya disingkat BO Fahutan IPB adalah wadah kegiatan dan kreasi mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dalam satu bidang peminatan dan bakat di tingkat Fakultas Kehutanan IPB yang memiliki kepengurusan cabang dan atau pusat di universitas lain baik Nasional maupun Internasional.

BAB III PENUTUP

Pasal 39 Perubahan Anggaran Rumah Tangga :

1. Anggaran Rumah Tangga LK Fahutan IPB hanya dapat diubah oleh DPM Fahutan IPB

2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga LK Fahutan IPB akan ditetapkan kemudian, dalam ketetapan sidang DPM Fahutan IPB

Pasal 40 Anggaran ini ditetapkan di Bogor sejak 27 Februari 2011

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dilakukan penulis, tahap penghargaan resep, tahap pembayaran dan penomoran, serta tahap pengecekan dan penyerahan obat membutuhkan waktu yang lebih

Pendapat ini menunjukkan bahwa pada Sistem Temu Kembali Informasi terkandung sejumlah kegiatan yang meliputi proses penyimpanan, penyediaan representasi, identifikasi, serta

Dalam penelitian ini, konselor akan menggunakan salah satu teknik yang ada dalam bidang konseling yakni pendekatan behavior.. Berikut konselor akan memaparkan seluk–beluk

Berdasarkan hasil pengamatan sikap menghargai pendapat orang lain siklus I pada pembelajaran IPS dapat diketahui bahwa pada saat pelaksanaan siklus I peserta

Apakah pendidikan dan pengembangan yang anda pernah dapatkan di dalam kantor (inhouse training) dapat memberikan motivasi pada anda dalam bekerja.. Apakah pendidikan formal

Sebagaimana seorang Dokter, Notaris juga dapat melakukan kesalahan atau penyimpangan (maal praktek) dalam menjalankan profesinya dimana dari akibat perbuatan Notaris tersebut