• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten. Cirebon Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten. Cirebon Provinsi Jawa Barat"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda

Kabupaten. Cirebon Provinsi Jawa Barat

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

(2)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Daftar Isi

A. Pendahuluan

B. Hasil Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

(3)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten. Cirebon , Provinsi Jawa Barat

Batasan Verifikasi Validasi

1. Verval 1 Sanggar Tari Topeng di Kabupaten Cirebon

Waktu Pelaksanaan: Tgl 9 s/d 12 Agustus 2016

Yang Terlibat

1. Tim Pusat

a. Dwina Lenita (PDSPK – Kemendikbud) b. Prayudi Permana ( PDSPK - Kemendikbu)

2. Tim Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kab. Cirebon (6 Orang) 3. Narasumber Maestro Tari Topeng ( 1 Orang )

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

(4)

Warisan budaya tak Benda adalah berbagai praktek,

representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan : serta

instrument – instrument, obyek, artefak dan lingkungan

budaya yang terkait meliputi berbagai komunitas, kelompok,

dan dalam berapa hal tertentu, perseorangan yang diakui

sebagai warisan budaya mereka. Warisan budaya tak benda

ini, diwariskan dari generasi ke generasi, secara terus –

menerus diciptakan kembali oleh berbagai komunitas dan

kelompok

sebagai

tanggapan

mereka

terhadap

lingkungannya,

interaksi

mereka

dengan

alam,

serta

sejarahnya, dan memberikan mereka makna jati diri dan

keberlanjutan

untuk

memajukan

penghormatan

keanekaragaman budaya dan kreatifitas manusia. Warisan

budaya tak benda merupakan warisan budaya yang tak bisa

diindera dengan mata dan tangan, namun jelas-jelas ada di

sekitar kita.

(5)
(6)

Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian tradisional

yang berkembang di wilayah parahyangan (daerah Sunda

di

Jawa

Barat

yang

luasnya

mencakup

wilayah Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Cimahi, Ba

ndung, dan Cianjur). Menurut cerita rakyat yang

berkembang Tari Topeng diciptakan oleh sultan Cirebon

yang cukup terkenal, yaitu Sunan Gunung Jati. Ketika

Sunan Gunung Jati berkuasa di Cirebon, terjadilah

serangan oleh Pangeran Welang dari Karawang. Pangeran

ini sangat sakti karena memiliki pedang yang diberi nama

Curug Sewu. Melihat kesaktian sang pangeran tersebut,

Sunan Gunung Jati tidak bisa menandinginya walaupun

telah dibantu oleh Sunan Kalijaga

dan

Pangeran

Cakrabuana. Akhirnya sultan Cirebon memutuskan untuk

melawan kesaktian Pangeran Welang itu dengan cara

diplomasi kesenian.

(7)

Berawal dari keputusan itulah kemudian terbentuk

kelompok tari, dengan Nyi Mas Gandasari sebagai

penarinya. Setelah kesenian itu terkenal, akhirnya

Pangeran Welang jatuh cinta pada penari itu, dan

menyerahkan pedang Curug Sewu itu sebagai pertanda

cintanya. Bersamaan dengan penyerahan pedang itulah,

akhirnya Pangeran Welang kehilangan kesaktiannya dan

kemudian menyerah pada Sunan Gunung Jati. Pangeran

itupun berjanji akan menjadi pengikut setia Sunan

Gunung Jati yang ditandai dengan bergantinya nama

Pangeran Welang menjadi Pangeran Graksan. Seiring

dengan berjalannya waktu, tarian inipun kemudian lebih

dikenal

dengan

nama

Tari

Topeng

dan

masih

berkembang hingga sekarang. Selain sebagai media

hiburan, tarian ini juga pernah dijadikan sebagai media

komunikasi dakwah Islam di Cirebon pada zaman dulu

(8)

Tarian ini biasanya akan dipentaskan ketika ada

acara-acara

kepemerintahan,

hajatan

sunatan,

perkawinan maupun acara-acara rakyat lainnya.

tarian ini dimainkan oleh satu atau beberapa orang

penari, seorang sinden, dan sepuluh orang laki-laki

yang memainkan alat musik pengiring, di antaranya

rebab, kecrek, kulanter, ketuk, gendang, gong, dan

bendhe. Kostum yang digunakan biasanya selalu

memiliki unsur warna kuning, hijau dan merah yang

terdiri dari toka-toka, apok, kebaya, sinjang, dan

ampreng.

Tarian

ini

diawali

dengan

formasi

membungkuk,

formasi

ini

melambangkan

penghormatan kepada penonton sekaligus pertanda

bahwa tarian akan dimulai

(9)

 Setelah itu, kaki para penari digerakkan melangkah maju-mundur yang

diiringi dengan rentangan tangan dan senyuman kepada para penontonnya. Gerakan ini kemudian dilanjutkan dengan membelakangi penonton dengan menggoyangkan pinggulnya sambil memakai topeng berwarna putih, topeng ini menyimbolkan bahwa pertunjukan pendahuluan sudah dimulai. Setelah berputar-putar menggerakkan tubuhnya, kemudian para penari itu berbalik arah membelakangi para penonton sambil mengganti topeng yang berwarna putih itu dengan topeng berwarna biru. Proses serupa juga dilakukan ketika penari berganti topeng yang berwarna merah. Seiring dengan pergantian topeng itu, alunan musik yang mengiringinya maupun gerakan sang penari juga semakin keras. Puncak alunan musik paling keras terjadi ketika topeng warna merah dipakai para penari, warna topeng dan alunan musik tersebut adalah perlambangan dari tokoh yang di bawakan oleh sang penari, dengan topeng putih penari menjadi seorang yang alim dan lembut, sedangkan untuk topeng yang berwarna biru penari menggambarkan karakter putri yang agun dan untuk topeng berwarna merah selayaknya pementasan seni selalu ada peran antagonis dan topeng berwarna merah ini adalah perlambangan peran tersebut yang karakternya temperamen dan tidak sabaran.

(10)

 Tari topeng cirebon sendiri dapat digolongkan ke dalam lima karakter

pokok topeng yang berbeda yaitu :

 Topeng Panji. Digambarkan sebagai sosok manusia yang baru lahir,

penuh dengan kesucian, gerakannya halus dan lembut. Tarian ini bagi beberapa pengamat tarian merupakan gabungan dari hakiki gerak dan hakiki diam dalam sebuah filosofi tarian.

 Topeng Samba, menggambarkan fase ketika manusia mulai memasuki

dunia kanak-kanak, digambarkan dengan gerakan yang luwes, lincah dan lucu.

 Topeng Rumyang merupakan gambaran dari fase kehidupan remaja

pada masa akhil balig

 Topeng Tumenggung, gambaran dari kedewasaan seorang manusia,

penuh dengan kebijaksanaan layaknya sosok prajurit yang tegas, penuh dedikasi, dan loyalitas seperti pahlawan

 Topeng Kelana/Rahwana merupakan visualisasi dari watak manusia

yang serakah, penuh amarah, dan ambisi. Sifat inilah yang merupakan sisi lain dari diri manusia, sisi “gelap” yang pasti ada dalam diri manusia. Gerakan topeng Kelana begitu tegas, penuh dengan ambisi layaknya

(11)

Kelima karakter tari topeng Cirebon bila dikaitkan dengan

pendekatan ajaran agama Islam dapat dijelaskan sebagai berikut

Topeng Panji merupakan akronim dari kata

MAPAN ning kang

SIJI

, artinya tetap kepada satu yang Esa atau dengan kata lain

Tiada Tuhan selain Allah SWT.

Topeng Samba Berasal dari kata

SAMBANG

atau SABAN yang

artinya setiap. Maknanya bahwa setiap waktu kita diwajibkan

mengerjakan segala Perintah- NYA.

Topeng Rumyang. Berasal dari kata Arum / Harum dan Yang /

Hyang (Tuhan). Maknanya bahwa kita senantiasa mengharumkan

nama Tuhan yaitu dengan Do’a dan dzikir

Topeng Temenggung. Memberikan kebaikan kapada sesama

manusia, saling menghormati dan senantiasa

mengembangkan silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh

Topeng Klana. Kelana artinya Kembara atau Mencari. Bahwa

(12)

 Dalam Kegiatan ini kami mengambil contoh salah satu Tari Topeng

Cirebon gaya Losari dimana tarian ini memiliki daerah penyebaran di sekitar kecamatan Losari kab. Cirebon dan Kecamatan Losari Kab. Brebes karena berbatasan dengan wilayah Jawa Tengah membuat Tari Topeng gaya Losari banyak dipengaruhi elemen elemen budaya Jawa yang menjadi ciri khas adalah pada musik pengiringnya,gerakan tari dan pakaian penarinya. Pakaian penari Topeng gaya Losari mengunakan kain batik motif parang yang merupakan motif khas batik dari budaya Jawa.Musik pengiring pada gaya Losari mengunakan gamelan yang dipengaruhi oleh budaya Jawa . Ketika tampil menari penari Topeng gaya Losari menjadikan kotak topeng dan para penabuh gamelan sebagai pusat pertunjukan. Berikut adalah gerakan yang menjadi gaya khas Tari Topeng Losari adalah :

 Gantung Sikil yaitu gerakan menaikan satu kaki dan bertumpu pada kaki

lainnya dengan berjinjit selama kurang lebih 10 menit.

 Geleyong yaitu gerakan badan didorong kekiri dan kekanan dengan

sesekali melenggokan badan kebelakang.

 Naga Seser yaitu gerakan kuda kuda dimana kaki penari dibuka

(13)

 Kedok / Topeng yang terbuat dari kayu dan cara memakainya dengan

menggigit bantalan karet pada bagian dalam nya.

 Sobra sebagai penutup kepala yang dilengkapi dengan jamangan dan

dua buah sumping.

 Baju yang berlengan.

 Dasi yang di lengkapi dengan peniti ukon (mata uang jaman dulu )  Mongkron yang terbuat dari batik lokoan.

 Ikat pinggang stagen yang dilengkapi badong.  Celana sebatas bawah lutut.

 Sampur / selendang  Gelang tangan

 Keris

 Kaos kaki putih sampai lutut  Kain batik

 Kadang – kadang dilengkapi dengan boro (epek)

 Selain kelengkapan busana tersebut di atas kadang – kadang untuk Tari

Topeng Tumenggung menggunakan tambahan berupa tutup kepala kain ikat dan di lengkapi dengan peci dan kaca mata

(14)

Iringan gamelan biasanya berlaras slendro atau prawa yang

terdiri dari :

Satu pangkon bonang

Satu pangkon saron

Satu pangkon titil

Satu pangkon kenong

Satu pangkon jengglong

Satu pangkon ketuk

Satu pangkon klenang

Dua buah kemanak

Tiga buah gong (kiwul, sabet dan telon)

Seperangkat kecrek

Seperangkat kendang yang terdiri dari : kempyang, gendung,

ketiping. Semuanya dimainkan dengan alat pemukul, kecuali

untuk Tari Topeng Tumenngung kendang dimainkan secara

biasa yaitu di tepak/dipukul dengan tangan.

(15)

Lagu – lagu yang mengiringi adalah :

Kembangsungsang untuk Topeng Panji

Kembangkapas untuk Topeng Pemindo

Rumyang untuk Topeng Rumyang

Tumenggung untuk Topeng Tumenggung

Barlen untuk Topeng Jinggaanom

Gonjing untuk Topeng Kelana

Juga dilengkapi dengan lagu tratagan dan

lagu wayang perang pada saat perang antara

Tumenggung dan Jinggaanom

(16)

Sanggar Seni Purwa Bhakti adalah sanggar seni tari

topeng, yang melestarikan keelokan tari topeng khas

losari, yang di pimpin oleh sang guru bernama Ibu

Kartini. Beralamat di desa Barisan Kecamatan Losari

Kabupaten Cirebon. Ibu Kartini sebagai seniman Tari

Topeng Losari, dipercaya untuk tampil diberbagai

tempat baik dalam acara hiburan maupun dalam

pagelaran seni di dalam dan di luar negeri beberapa

pementasan yang pernah ia lakukan diantaranya :

1. Live Show di Bali Tahun 1991

2. Live Show di Amerika; Seni Indonesia tahun 1993

3. Live Show di Yogyakarta

4. Live Show diDKI Jakarta

5. Live Show diUniversitas DKI

6. Live Show diASTI Bandung

7. Live Show di IKIP Jogyakarta

8. Live Show diCirebon

9. Live Show diBrebes

10. Live Show diTegal

11. dll

(17)

Ibu Kartini Lahir di Losari Cirebon pada tanggal 29

november tahun 1973 anak dari bapak Kacip, ibu

Tursilah cucu dari bapak dalang wayang kulit, topeng

bapak Sumitra yaitu keponakan dari sang maestro tari

topeng Nyai Sawitri, dan ibu Kartini langsung dilatih

oleh sang maestro pada masa kecilnya.

Kecerdasan dan ke ahliannya dalam memainkan tari

topeng losari membuatnya banyak dikenal oleh

masyarakat losari sebagai guru tari topeng, yang pada

ahirnya mendirikan sebuah sanggar yang bernama

sanggar Purwa Bhakti. Ibu kartini juga sering bareng

berlatih dengan para seniman Tanah Air

seperti ;

1. Didik Ninik Towo 2. Guruh Soekarno Putra

Selain itu Ibu kartini sangat sering sekali tampil dalam

acara- acara yang diselenggarakan di daerahnya

sendiri yaitu losari sebagai bentuk kebanggaan para

warga losari yang memilki kesenian yang sangat indah

itu.

(18)
(19)
(20)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

KESIMPULAN DAN KOREKSI KEGIATAN

Kesimpulan

Kegiatan Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda berjalan

dengan baik dan lancar,

didukung oleh tim Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga

Kab. Cirebon

Hasil

1. Verval 1 Sanggar Budaya Tari Topeng berhasil diselesaikan

2 . 1 Museum di Kab. Cirebon telah diambil Citra dan Spasialnya

(21)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa sebagai akibat dari Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Selatan di Provinsi Sulawesi Tenggara

Morfologi histologi testis kambing.(A dan b) menggunakan metode emersi fiksasi formalin 10%. Hal ini terlihat pada Gambar 2, dimana seperti halnya pada jaringan

‫الباب الرابع ‪ :‬خامتة‬ ‫خامتة‬ ‫أ‪ .‬اخلالصة‬ ‫بعد أن قام الباحث هبذا البحث رواية "احلب حتت املطر" لنجيب حمفوظ‬ ‫وترمجتها "‪ ،"Rinai

Pada umumnya calon guru sekolah dasar mengajukan soal- soal kontekstual yang sederhana, seperti penjumlahan dan pengurangan pecahan, dan umumnya mereka menyajikan

hasil dari penelitian ini adalah perbedakan atribut dan struktur tubuh (sanggul, jamang , sumping, garuda mungkur, dewala , ulur-ulur, kelat bahu, gelang tangan,

a) Fasilitas Pembelajaran Online Fasilitas yang menunjang pembelajaran online dapat berupa internet, smartphone, personal computer (PC), jaringan computer dan

Itu sebabnya sangat banyak orang berkata, “Kalau saya pensiun, penghasilan saya akan berkurang.” Dengan kata lain, mereka sedang mengatakan, “Saya berencana untuk bekerja

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen yaitu metode yang diberikan atau menggunakan suatu gejala yang dinamakan latihan atau perlakuan,