• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU JIWA DI PUSKESMAS I ULU PALEMBANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU JIWA DI PUSKESMAS I ULU PALEMBANG SKRIPSI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU JIWA

DI PUSKESMAS I ULU PALEMBANG

SKRIPSI

OLEH

NAMA : RISKA PURWANTI

NIM

: 10011381621167

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S1)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020

(2)

PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU JIWA

DI PUSKESMAS I ULU PALEMBANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar (S1)

Sarjana Kesehatan Masyarakat Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya

OLEH

NAMA : RISKA PURWANTI

NIM

: 10011381621167

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S1)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020

(3)

i

ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA

SKRIPSI, Desember 2020

Riska Purwanti

PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU JIWA DI PUSKESMAS 1 ULU PALEMBANG

xviii+ 85 halaman, 31 tabel, 2 gambar, 9 lampiran

ABSTRAK

Gangguan jiwa menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Prevalensi gangguan jiwa meningkat tiap tahun. Keteraturan berobat merupakan hal yang penting terkait kesembuhan pasien gangguan jiwa. Puskesmas 1 ulu merupakan salah satu Puskesmas yang menyediakan pelayanan posyandu jiwa. Jumlah kunjungan jiwa di Posyandu Jiwa Puskesmas 1 Ulu dari tahun 2017 sampai 2018 mengalami penurunan sebesar 63,02%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain study cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 35 orang keluarga pasien jiwa. Analisis data menggunakan uji chi square. pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan wawancara. Hasil analisis univariat menunjukan 60,0% responden yang memanfaatkan posyandu jiwa. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan value < 0,05), pekerjaan value <0,05), sikap value <0,05), pengetahuan (p-value <0,05), dukungan keluarga (p-(p-value <0,05) dengan pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang. Diharapkan petugas posyandu jiwa perlu melakukan sosialisasi kesehatan jiwa kepada masyarakat khususnya keluarga pasien jiwa untuk mempengaruhi perilaku keluarga dalam membawa pasien datang ke posyandu jiwa.

Kata Kunci : Pemanfaatan, Posyandu, Jiwa Kepustakaan : 97 (1968-2019)

(4)

ii

HEALTH POLICY ADMINISTRATION FACULTY OF PUBLIC HEALTH SRWIJAYA UNIVERSITY

Thesis, Desember 2020

Riska Purwanti

UTILIZATION OF INTEGRATED MENTAL HEALTH SERVICES IN THE 1 ULU HEALTH CENTER OF PALEMBANG

xvi+ 85 pages, 31 tables, 2 figures, 9 attachments

ABSTRACT

Mental disorder is one of the public health problems. The prevalence of mental disorders increases every year. Regular treatment is an important thing related to healing patients with mental disorders. 1 Ulu Health Center is one of the public health centers that provides integrated mental health services. The number of visits at integrated mental health the 1 Ulu Health Center from 2017 to 2018 decreased by 63.02%. The research objective is to analyze the utilization of integrated mental health services at the 1 Ulu Health Center. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. The sampling technique used total sampling. Respondents in this study amounted to 35 families of mental patients. Data analysis was done using chi square test. Data collection was done using questionnaires and interviews. The results of the univariate analysis showed that 60.0% respondents used the integrated mental health. The results of the bivariate analysis showed that there is a relationship between education (p-value <0.05), work (p-value <0.05), attitude (p-value <0.05), knowledge (p-value <0.05 ), family support (p-value <0.05) with the utilization of integrated mental health services in the 1 Ulu Health Center of Palembang. A recomended to integrated mental health officer It is necessary to carry out mental health socialization to the community, especially mental patient families to influence family behavior in bringing patients to the integrated mental health

Key words: Utilization, Integrated Services, Mental Literature : 97 (1968-2019)

(5)
(6)
(7)
(8)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Riska Purwanti

Tempat/ Tanggal Lahir : Trimoharjo, 04 Februari 1998 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Trimoharjo, Kec. Semendawai Suku III, Kab. Oku Timur

PENDIDIKAN

Tahun 2003-2004 : TK Raudhatul Athfal Tahun 2004-2010 : SD N 2 Trimoharjo

Tahun 2010-2013 : SMP N 1 Belitang Madang Raya Tahun 2013-2016 : Madrasah Aliyah Negeri Gumawang

RIWAYAT ORGANISASI

Tahun 2017-2018 : Anggota LDF BKM AD-DZIKRA FKM UNSRI

Tahun 2017-2019 : Anggota LDK Nadwah UNSRI Tahun 2017-2019 : Anggota UKM UREAD UNSRI Tahun 2018-2019 : Sekretaris Departemen EBI UKM

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, untuk limpahan rahmat dan hidah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang”.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis miliki. Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan segala bentuk dukungan, bantuan, bimbingan, motivasi serta doanya, sehingga memacu dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya, melalui penghormatan dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mencurahkan anugerah dan keberkahan yang melimpah.

2. Ibu Dr. Misnaniarti,S.K.M.,M.KM selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

3. Ibu Dr. Haerawati Idris, S.K.M.,M.Kes selaku dosen pembimbing yang sudah membimbing, mengarahkan, serta memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Keluarga besar tercinta yaitu Bapak Bajuri dan Ibu Suparmah serta kakakku tersayang Mas Agus Setioko dan Mbak Baritanawanti yang memberi dukungan moral kepada penulis.

5. Sahabat-sahabatku (desi, safira, lastri, kaks mirti, deah, atika, indri, mey, santia) dan semua sahabatku yang tidak bisa ditulis satu per satu yang telah mendengarkan keluh kesahku, yang telah memberikan banyak masukan, yang telah memberikan dukungan. Terimakasih telah mengajarkanku arti pertemanan selama 4 tahun dan terimakasih atas semuanya.

6. Sahabat-sahabat dan rekan-rekan angkatan 2016 yang selalu memberikan dukungan kepada saya.

(10)

viii

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran, bimbingan dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua pihak.

Indralaya. Januari 2020

(11)
(12)

x

(13)
(14)
(15)
(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...22

Tabel 3.1 Definisi Operasional...29

Tabel 5.1 Luas Wilayah Kerja Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu...41

Tabel 5.2 Peta Demografi Wilayah Kerja Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu ...42

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Posyandu Jiwa ...43

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pendidikan ...43

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pekerjaan ...44

Tabel 5.6 Frekuensi Sikap ...44

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Sikap ...45

Tabel 5.8 Frekuensi Pengetahuan ...46

Tabel 5.9 Distibusi Frekuensi Pengetahuan ...47

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Penghasilan ...47

Tabel 5.11 Frekunesi Ketersediaan Tenaga Kesehatan ...48

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Ketersediaan Tenaga Kesehatan ...49

Tabel 5.13 Frekuensi Aksesibilitas ...49

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Aksesibilitas ...50

Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Diagnosis Klinis ...50

Tabel 5.16 Frekuensi Dukungan ToMa ...51

Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Dukungan ToMa ...52

(17)

xv

Tabel 5.19 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga ...54 Tabel 5.20 Hubungan antara Pendidikan dengan Pemanfaatan Pelayanan

Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu ...55 Tabel 5.21 Hubungan antara Pekerjaan dengan Pemanfaatan Pelayanan

Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu ...56 Tabel 5.22 Hubungan antara Sikap dengan Pemanfaatan Pelayanan

Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu ...57 Tabel 5.23 Hubungan antara Pengetahuan dengan Pemanfaatan Pelayanan

Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu ...58 Tabel 5.24 Hubungan antara Penghasilan dengan Pemanfaatan Pelayanan

Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu ...59 Tabel 5.25 Hubungan antara Ketersediaan Tenaga Kesehatan dengan

Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu...60 Tabel 5.26 Hubungan antara Aksesibilitas dengan Pemanfaatan Pelayanan

Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu ...61 Tabel 5.27 Hubungan antara Diagnosis Klinis dengan Pemanfaatan

Pelayanan Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu ...61 Tabel 5.28 Hubungan antara Dukungan ToMa dengan Pemanfaatan

Pelayanan Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu ...62 Tabel 5.29 Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan

(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ...27 Gambar 3.1 Kerangka Konsep ...28

(19)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization KEMENKES : Kementerian Kesehatan UKM : Unit Kesehatan Masyarakat UKP

ODGJ

: :

Unit Kesehatan Perorangan Orang Dengan Gangguan Jiwa ODMK : Orang Dengan Masalah Kejiwaan

(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Form Informed Consent Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Lampiran 3 Output SPSS

Lampiran 4 Surat Izin Survei Awal Lampiran 5 Surat Izin Validitas Lampiran 6 Surat Izin Penelitian Lampiran 7 Surat Etik Penelitian Lampiran 8 Lembar Bimbingan Lampiran 9 Foto Penelitian

(21)

1

Universitas Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beban terbesar ekonomi dunia adalah permasalahan dalam bidang kesehatan jiwa. Menurut WHO (2018) permasalahan kesehatan jiwa sudah menghabiskan dana pada tahun 2010 sebanyak US$2,5 triliun, diperkirakan akan terus bertambah pada tahun 2030 menjadi US$6 triliun. Kesehatan jiwa menghabiskan dana sebesar 2/3 dari jumlah dana perekonomian di dunia, yang diakibatkan oleh hilangnya pekerjaan dan disabilitas (WHO, 2018).

Berdasarkan data WHO tahun 2017 menyatakan 450 juta orang menderita gangguan jiwa.Diperkirakan 4,4% dari populasi global menderita depresi dan 3,6% menderita gangguan kecemasan. Data yang ditemukan oleh peneliti di Havard University dan University College London, melaporkan bahwa penyakit kejiwaan pada tahun 2016 meliputi 32% dari semua jenis kecacatan di seluruh dunia. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 21% (Rezkisari, 2016).

Jumlah gangguan jiwa di Indonesia mengalami peningkatan. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan prevalensi gangguan jiwa di Indonesia sebesar 1,7 per 1000 penduduk. Artinya sekitar 25% penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa (Kemenkes, 2013). Tahun 2018 Data Riset Kesehatan Dasar menyajikan 300.000 jiwa atau tujuh perseribu orang mengidap kelainan kejiwaan (Kemenkes, 2018).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2017 sampai 2018 menunjukan adanya peningkatan jumlah orang yang mengalami gangguan jiwa sebesar 31,73% (dari 7285 menjadi 9597). Data Dinas Sosial Kota Palembang menunjukan bahwa adanya peningkatan orang dengan gangguan jiwa dari tahun 2017 sampai 2018 sebesar 38,27% (dari 81 menjadi 112). Menurut data Dinas Kesehatan Kota Palembang jumlah kunjungan pelayanan jiwa dari tahun 2017 sampai 2018 mengalami penurunan sebesar 9,93% (dari 53.655 menjadi 48.326).

(22)

2

Pemanfaatan kepada pasien gangguan jiwa berdasarkan undang-undang kesehatan jiwa nomor 18 tahun 2014 harus dilakukan dengan sistem pelayanan berjenjang dari fasilitas kesehatan primer seperti Puskesmas hingga rumah sakit tingkat kabupaten untuk melayani pengobatan pasien gangguan jiwa. Undang-undang menyatakan bahwa Puskesmas dan rumah sakit tingkat kabupaten wajib menangani pasien gangguan jiwa tanpa terkecuali (Viora, 2014).

Meningkatnya jumlah penderita gangguan jiwa adalah karena mereka yang telah merasa kondisi baik tidak kembali menjalankan pengobatan dan kunjungan rutin ke pelayanan kesehatan, sehingga berakibat penyakitnya kembali kambuh. Bahkan, tingginya biaya perawatan serta dukungan dan perhatian yang kurang dari keluarga dan masyarakat bisa menjadikan kambuh kembali untuk penderita gangguan jiwa. Ketidakpatuhan berobat pada pasien gangguan jiwamenimbulkan tantangan besar dalam proses penyembuhan.Ketidakpatuhan berobat lebih banyak pada pasien gangguan jiwa, dimana tingkat ketidakhadiran di pelayanan kesehatan dua kali lipat dibandingkan pasien gangguan kesehatan lainnya (Adeponle, 2009). Sehingga, dukungan keluarga serta masyarakat dianggap bisa mengantisipasi dan membantu kambuhnya kembali pasien jiwa melalui kunjungan rutin pasien ke fasilitas kesehatan terdekat (Keliat, 1996).

Kegiatan di posyandu jiwa tidak hanya difokuskan pada proses penyembuhan, peningkatan keterampilan, dan kemampuan orang yang mengalami gangguan jiwa saja tetapi juga pada dukungan keluarga dalam memandirikan orang yang mengalami gangguan jiwa. Di posyandu jiwa kelompok keluarga dapat berbagai pengalaman dan pengetahuan antar anggota sebagai bahan meningkatkan kemampuan keluarganya yang mempunyai masalah gangguan jiwa (Kepmenkes, 2017).

Penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2019) menyatakan bahwa terdapat hubungan pendapatan dan informasi keluarga terhadap kepatuhan berobat pada pasien skizofrenia. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa responden yang memiliki pendapatan rendah mempunyai peluang 2,812 kali mengalami ketidakpatuhan berobat dibandingkan dengan responden memiliki pendapatan tinggi. Responden yang memiliki dukungan informasi yang kurang baik

(23)

3

mempunyai peluang 2,632 kali mengalami ketidakpatuhan berobat dibandingkan dengan responden yang memiliki dukungan informasi yang baik (Anggraini, 2019).

Sedangkan penelitian Syamsurizal (2009) menyatakan terdapat hubungan pengetahuan dan sikap keluarga terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa (Syamsurizal, 2009). Sejalan dengan penelitian Damayantie et al (2017) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan kontrol pasien skizofrenia. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang pengobatan dan kontrol pasien skizofrenia disebabkan berbagai faktor seperti minimnya pendidikan kesehatan dan informasi tentang perawatan skizofrenia sehingga keluarga tidak mempunyai bekal yang cukup dalam merawat pasien di rumah (Damayantie et al, 2017).

Penelitian yang dilakukan oleh Sari et al (2018), menyatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan jarak tempat tinggal dengan kepatuhan jadwal kontrol setelah keluar dari rumah sakit jiwa. Sampel dalam penelitian ini ialah keluarga pasien dan pasien Skizofrenia yang berjumlah 49 orang (Sari et al, 2018). Sementara Penelitian yang dilakukan Christiawati (2012) menyatakan bahwa pasien skizofrenia yang bertempat tinggal sekota dengan tempat pelayanan memiliki kemungkinan untuk patuh berobat sebesar 1,03 kali lebih besar daripada pasien skizofrenia yang tinggalnya tidak sekota dengan tempat pelayanan (Christiawati, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Manula (2018) menyatakan menyatakan bahwa pasien gangguan jiwa yang memiliki sikap keluarga baik 8,7 kali cenderung untuk patuh melakukan pengobatan rutin dibandingkan dengan pasien yang memiliki sikap keluarga kurang baik. Pasien gangguan jiwa yang mendapat dukungan keluarga baik 7,8 kali cenderung untuk patuh melakukan pengobatan rutin dibanding dengan pasien gangguan jiwa yang mendapat dukungan keluarga yang kurang baik. Pasien gangguan jiwa yang memiliki jarak Puskesmas yang dekat 2,4 kali cenderung untuk patuh melakukan pengobatan rutin dibanding dengan pasien gangguan jiwa yang memiliki jarak Puskesmas yang jauh. Pasien gangguan jiwa yang mendapat dukungan tenaga kesehatan 5,7 kali cenderung untuk patuh

(24)

4

melakukan pengobatan rutin dibanding dengan pasien gangguan jiwa yang tidak mendapat dukungan tenaga kesehatan (Manula, 2018).

Kota Palembang sudah menyelenggarakan pos pelayanan terpadu kesehatan jiwa (posyandu jiwa) yang dilaksanakan oleh 2 Puskesmas di Kota Palembang yaitu di Puskesmas 1 ulu dan Puskesmas kenten. Namun dalam pelaksaannya, posyandu jiwa di Puskesmas kenten dilaksanakan 2 bulan sekali dibandingkan dengan Puskesmas 1 ulu yang dilaksanakan setiap bulan pada minggu ke-3. Berdasarkan data dari Dinas Kota Palembang jumlah penderita gangguan jiwa di Posyandu Jiwa Puskesmas 1 Ulu meningkat dari tahun 2017 sampai 2018 sebesar 41,93% (dari 31 menjadi 44 orang). Sedangkan dalam pemanfaatan pelayanan jiwa mengalami penurunan dari tahun 2017 sampai 2018 sebesar 63,02% (dari 119 menjadi 44). Penelitian terkait pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa sangat penting untuk dilakukan mengingat jumlah penderita gangguan jiwa semakin meningkat setiap tahun. Peran keluarga sangat penting dalam membantu dan membawa pasien ke pelayanan kesehatan. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk meneliti Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan gangguan jiwa mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kota Palembang jumlah penderita gangguan jiwa mengalami peningkatan dari tahun 2017 sampai 2018 sebesar 38,27%. Sedangkan menurut data Dinas Kesehatan Kota Palembang dari tahun 2017 sampai 2018 mengalami penurunan jumlah kunjungan sebesar 9,93%. Jumlah penderita gangguan jiwa di Posyandu Jiwa Puskesmas 1 Ulu mengalami peningkatan dari tahun 2017 sampai 2018 sebesar 41,93% sedangkan jumlah kunjungan jiwa mengalami penurunan sebesar 63,02%.. Atas dasar tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

(25)

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa Puskesmas 1 Ulu Palembang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

2. Mengetahui hubungan antara pekerjaan dengan pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

3. Mengetahui hubungan antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

4. Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

5. Mengetahui hubungan antara penghasilan dengan pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

6. Mengetahui hubungan antara ketersediaan tenaga kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang. 7. Mengetahui hubungan antara aksesibilitas dengan pemanfaatan pelayanan

posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

8. Mengetahui hubungan antara diagnosis klinis dengan pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

9. Mengetahui hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan pemanfaatan pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang. 10. Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan

pelayanan posyandu jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang. 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Memperkaya pengalaman dan pengetahuan dan juga wawasan untuk melakukan analisis permasalahan dan memecahkan masalah berkaitan terhadap manfaat layanan posyandu jiwa sebagai bahan aplikasi teori yang sudah didapatkan dari proses perkuliahan.

(26)

6

1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Sebagai tambahan informasi untuk peneliti berikutnya serta penambahan referensi ilmu dan bahan literasi tentang memanfaatkan posyandu jiwa serta menambah bahan literasi pada perpustakaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

1.4.3 Bagi Dinas Kesehatan Kota Palembang

Penambahan informasi untuk bahan literasi dan masukkan sebagai peningkatan layanan posyandu jiwa sehingga bisa memperlancar akses masyarakat pada pelayanan posyandu jiwa.

1.4.4 Bagi Posyandu Jiwa

Memperoleh masukan terhadap peningkatan kualitas layanan posyandu jiwa sehingga ada peningkatan pada pelayanan posyandu jiwa.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Lingkup Waktu

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2020. 1.5.2 Lingkup Lokasi

Pelaksanaan penelitian berlokasi di Posyandu jiwa Puskesmas 1 ulu Kec. Seberang Ulu 1 Kota Palembang.

1.5.3 Lingkup Materi

Materi penelitian ini membahas pemanfaatan pelayanan Posyandu Jiwa di Puskesmas 1 Ulu Palembang.

(27)

80

DAFTAR PUSTAKA

Adeponle, A. B. (2009). Prospective Study of Psychiatric Follow-up Default and Medication Compliance after Discharge at a Psychiatric Hospital in Nigeria ProsAdeponle, A.B., Baduku., Adelekan., Suleiman., & A. (2009) ‘Prospective Study of Psychiatric Follow-up Default and Medica. Community Mental Health Journal, 4(1). https://doi.org/10.1007/s10597-008-9155-6 Afconneri, Y., Lim, K., & Erwina. (2016). Faktor-Faktor Kekambuhan Pada Klien

Skizofrenia Di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Hb Sa’anin Padang Yudistira,. Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 5(2), 321– 330. https://doi.org/http://doi.org/10.22216/jen.v5i2.3885

Almahdy, M. S., & Maramis, M. M. (2019). Faktor – faktor yang memengaruhi kekambuhan pasien skizofrenia. Retrieved from http://repository.unair.ac.id/id/eprint/81036

Andersen, R. (1968). A Behavior Model of Families Use of Health Services. Research series. University of Chicago.

Anggraini, N. (2019). Hubungan Pendapatan dan Informasi Keluarga Dengan Kepatuhan Berobat Pada Pasien Skizofrenia The Relationship Of Family Income And Information Collected Family With Medication Adherence In Patients With Scizophrenia, 61–67.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azhar, A. (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina Pura Aksara. Azhar, S. (2005). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azhar, S. (2011). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiman. (2010). Jumlah Gangguan Jiwa. Retrieved December 5, 2019, from http://www.suarabandung.com

Burhan, R. (2013). Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Perempuan Terinfeksi HIV/AIDS. Kesmas: National Public Health Jurnal, 8(1). https://doi.org/https://doi.org/10.21109/kesmas.v8il.339

Christiawati, A. (2012). Hubungan Cara Bayar, Jarak Tempat Tinggal dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Berobat Rawat Jalan Pasien Skizofrenia di RSJD Surakarta. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/22001/%0Ahttp://eprints.ums.ac.id/22001/12/NASK AH_PUBLIKASI.pdf

(28)

81

Damayantie, N., Rusmimpong, & Elly, A. (2018). Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Kontrol Berobat Pasien Skizofrenia di Poli Jiwa RSJD Provinsi Jambi Tahun 2018. Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat, 3(1), 1–5.

Darmawan, K. N. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kunjungan Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu di Desa Pemecutan Kelod Kecamatan Denpasar Barat. Jurnal Dunia Kesehatan, 5(2), 29–39. Retrieved from https://www.neliti.com/publications/76442/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-kunjungan-masyarakat-terhadap-pemanfaat Departemen Kesehatan RI. (1987). Protokol. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2006). Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2010). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Dinas Kesehatan Kota Palembang. (2017). Profil Kesehatan Kota Palembang 2017. Palembang.

Dinas Kesehatan Kota Palembang. (2018). Profil Kesehatan Kota Palembang 2018. Palembang.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018. Sumatera Selatan.

Dinas Sosial Kota Palembang. (2017). Data Sekunder Dinas Sosial. Palembang. Dinas Sosial Kota Palembang. (2018). Data Sekunder Dinas Sosial. Palembang. Effendi. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Elmubarok, Z. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Fauziah., Marjan., & Andri, D. H. (2014). Hubungan Antara Faktor Renforcing dan Aksesibilitas Posyandu Dengan Kunjungan Ibu Membawa Anak Balita Ke Posyandu di Desa Rasau Jaya 1, 38–49.

Friedman. (1998). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Fuhr, D. C., Acarturk, C., McGrath, M., Ilkkursun, Z., Sondorp, E., Sijbrandij, M., … Roberts, B. (2019). Treatment gap and mental health service use among Syrian refugees in Sultanbeyli , Istanbul : a cross-sectional survey.

Epidemiology and Psychiatroc Sciences, 1–11.

https://doi.org/https://doi.org/10.1017/S2045796019000660

Gita, S., Fitrianan, S., & Anggraini, D. (2018). Faktor Pendidkan, Pengetahuan, Paritas, Dukungan Keluarga dan Penghasilan Keluarga yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 2(1), 77–82.

(29)

82

Green, L. (2000). Health Promotion Planning : An Education And Environmental Approach. Second Edition. Mayfield Publishing Company. Mountain View-Toronto-London.

Gurdiansyah, E. (2017). Hubungan Perilaku Keluarga Dengan Keteraturan Berobat Klien Skizofrenia di Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK), 2(2), 1–10.

Hidana, R., Shaputra, R., & Maryati, H. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Pasien Luar Wilayah di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor Tahun 2018. Jurnal Mahasiswa Kesehatan, 1(2), 105–115.

Ilyas, Y. (2006). Mengenali Kesehatan, Review Utilisasi, Manajemen Klaim Dan Fraud (Kecurangan Asuransi Kesehatan).

Indirawati, R., Surtiningrum, A., & Nurulllita, U. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Kontrol Berobat Pada Pasien Skizofrenia, 5(1), 1–6.

Irman, V., Patricia, H., & Srimayenti. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Keluarga Dalam Mengontrol Minum Obat Pasien Skizofrenia. Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1), 130–135.

Irmansyah. (2009). Peran Serta Keluarga Terhadap Tingkat Kekambuhan Klien Skizofrenia, 3(1).

Johnson, B. . (1997). Psycgiatric-Mental Health Nursing Adaptation and Growth (4thed). Philadelphia: Lippincott-Raven.

KBBI. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Retrieved August 14, 2020, from https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Keliat, B. A. (1996). Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC.

Keliat, B. A. (2009). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Kementerian Kesehatan RI. (2009). Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan R1 Nomor 54 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Pemasungan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta.

(30)

83

Kosnandri, E. F. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga Dengan Kepatuhan Pengobatan Pada Klien Skizofrenia di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.

Lestari, et al. (2011). Beberapa faktor Yang Berperam Terhadap Keaktifan Kunjungan Landia Ke Posyandu. Jurnal Media Medika Indonesia.

Makhfudli, E. F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Manalu, E. D., & Siagian, N. D. Y. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien Gangguan Jiwa Melakukan Pengobatan Rutin ke Puskesmas Sidodadi Kecamatan Kota Kisaran Barat Kabupaten Asahan Tahun 2018. Jurnal Penelitian Kesmas, 2(1), 93–95. Retrieved from http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPKSY

Maramis, W. (2010). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Erlangga Universitas Press. Mubarak. (2006). Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: CV Agung Seto. Najmah. (2011). Manajemen Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Nandar, S. T., Kandou, G. ., & Kolibu, F. . (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan, Status Pekerjaan Dan Pendapatan Dengan Pemanfaatan Puskesmas Di Desa Wori Kabupaten Minahasa Utara.

Napirah, M. . (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso. Retrieved from https:ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk/article/view/585/html

Nasruddin, M. H. (2017). Pengaruh Konformitas Teman Sebaya Terhadap Perilaku Deliquency Minum-Minuman Keras Pada Remaja Desa Kranding Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.

Nelson. (2013). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC.

Niven, N. (2012). Psikologi Kesehatan : Pengantar Untuk Perawat dan Tenaga Kesehatan Profesional Lain. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010a). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010b). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Puskesmas 1 Ulu. (2018a). Profil Puskesmas 1 Ulu Tahun 2018. Palembang. Puskesmas 1 Ulu. (2018b). Sop Posyandu Jiwa. Palembang.

(31)

84

Rachmawati, S., Yusuf, A., & Fitryasari, R. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemampuan Keluarga Dalam Pencegahan Kekambuhan Pasien Skizofrenia. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 6(1).

Ratnawati, R. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Berobat Penderita Skizofrenia, 6(4), 2–4.

Rezkisari, I. (2016). Jumlah Penderita Sakit Jiwa Lebih Besar Dari Tercatat. Koran.

Retrieved from

https://www/google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/02dk51328

Samuel. (2009). The Motivation Volunter: A Systemic Quality Of Life Theory. Journal of Psychology.

Sari, A. F., Giena, V. P., & Effendi, S. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dan Jarak Tempat Tinggal Dengan Kepatuhan Jadwal Kontrol Pasca Keluar Rumah Sakit Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Provinsi Bengkulu Tahun 2018. Chmk Nursing Scientifec Journal, 3(2), 69–79.

Sari, Y. P., Sapitri, V. N., & Yaslina. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Kekambuhan Pada Penderita Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya. JUrnal Kesehatan Perintis, 5(1), 1–11.

Setiawan., &, & Saryoni. (2011). Metodologi Aplikasi. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Setyaningsih, T., Fitria, D., & Supriyanah. (2015). Hubungan Faktor- Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan Minum Obat Dengan Kepatuhan Pasien Skizofrenia Yang Mengalami Halusinasi di RS Husada, 2(1), 13–29.

Singal, H. I. V., Kandou, G. D., & Rumayar, A. A. (2018). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Pendapatan Dengan Pemanfaatan Puskesmas Oleh Masyarakat Desa Kima Bajo Kecamatan Wori. Jurnal Kesmas, 7(5). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/22564 Siswanto. (2007). Kesehatan Mental : Konsep, Cakupan dan Perkembangannya.

Yogyakarta: CV Andi Offset.

Smith-East, M., & Neff, D. F. (2019). Mental Health Care Access Using Geographic Information Systems: An Integrative Review. Issues in Mental Health Nursing, 1–9. https://doi.org/10.1080/01612840.2019.1646363

Soekidjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Stuard, G.W., & S. (2008). Buku Saku Keperawatan Jiwa (edisi 3). (Y. Asih, Ed.). Jakarta: EGC.

Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

(32)

85

Sugiyono. (2010b). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyorini. (2010). Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sumampow. (2009). Penanganan Penderita Skizofrenia : Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: RSK Puri Nirmala.

Suryabrata. (2000). Pengembangan Alat Ukur psikologi. Yogyakarta: Andi Offset Press.

Sutarni. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partispasi Ibu Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Palangga Kabupaten Konawe Selatan. Syahlan. (1996). Kebidanan Komunitas. Jakarta: Yayasan Sumber Bina Kesehatan. Syamsurizal. (2009). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Pemenafaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Keluarga Klien Gangguan Jiwa di Ngari Pilubang Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Limau Tahun 2009.

Umayana, Tri., & C. (2014). Dukungan Keluarga Dan Tokoh Masyarakat Terhadap Keaktifan Penduduk Ke Posbindu Penyakit Tidak Menular.

Viora. (2014). Pelayanan Kesehatan Jiwa Berbasis Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.

Wahit, N. C., Choirul, & Supriyadi. (2012). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wahyu, S. (2012). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika. Wati, I. K. (2014). Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Minat Ibu Terhadap

Kunjungan ke Posyandu di Kelurahan Kembangarum Kota Semarang Tahun 2014.

White, K. (2011). Pengantar Sosiologi Kesehatan dan Penyakit. Jakarta: Rajawali Press.

Windarwati, H. D., Budi, A. K., & Raden, I. I. (2016). Posyandu Kesehatan Jiwa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

World Health Organization. (2018). Definisi Sehat WHO. Retrieved from www.who.int

Yosep, L. (2009). Keperawatan Jiwa Edisi Refizi. Bandung: PT Refika Aditama.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian :Untuk mengetahui hubungan faktor pengetahuan, dukungan keluarga, pelayanan tenaga kesehatan, motivasi, tingkat pendidikan dan jarak rumah dengan

Penelitian yang dilakukan oleh Halimah Nur adalah hubungan tingkat pendidikan ibu dengan jarak tinggal balita ke Posyandu dengan tingkat kehadiran, dimana

Hasil diketahui bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu membawa balita ke Posyandu Danau Indah Punggur 1 tahun 2020

Hasil penelitian Safitri et al., 2016 mendapatkan Nilai P sebesar 0,0001 yang dapat diartikan bahwa jarak tempuh menuju tempat pelayanan kesehatan memiliki hubungan terhadap kepatuhan