• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sinopsis Film Negeri 5 Menara

Judul : Negeri 5 Menara

Produksi : Salto Films

A. Directed by

(2)

B. Writing credits

Salman Aristo : screenplay Ahmad Fuadi : novel Rino Sarjono : screenplay

C. Cast

Donny Alamsyah : Ustad Salman (as Doni Alamsyah) D. Syamrizal Ardiwinata : Baso Dewasa

Ence Bagus : Dulmajid Dewasa David Chalik : Ayah Alif

Ahmad Dhahnial : Ustadz Ahmad Rangga Djoned : Ustadz Thorik

Faizal : Said Dewasa

Arifal Faozi : Umar

Meirayni Fauziah : Nissa Ikang Fawzi : Kyai Rais Sakurta H. Ginting : Randai Hardy Hartono : Raja Dewasa Mario Irwiensyah : Iskandar Khiva Iskak : Syaiful

(3)

Jiofani Lubis : Raja Remaja Udjo Permato : Atang Dewasa Andhika Pratama : Fahmi

Aris Putra : Atang

Rizki Ramdani : Dulmajid

Eriska Rein : Sarah

Ernest Samudera : Said

Billy Sandy : Baso Remaja Tegar Satrya : Burhan Martesa Suhendra : Rajab

Inez Tagor : Istri Kyai Rais Ghecca Tavvara : Adik Alif 2 Qhivva Tawwata : Adik Alif 1

Lulu Tobing : Amak

Ariyo Wahab : Alif Dewasa Gazza Zubizareta : Alif Remaja

D. Produced by

Wahyudin Akbar : associate producer Ignatius Andy : executive producer

(4)

Salman Aristo : producer Widya Wardhani Ichram : co-producer

Dinna Jasanti : producer

Aoura Lovenson Chandra : producer

Olga Lydia : co-executive producer Bernhard Subiakto : executive producer

Syaiful Wathan : line producer Indra Yudhistira : executive producer E. Original Music by Bembi Gusti Aghi Narottama Gascaro Ramondo Yovie Widianto F. Cinematography by

Roy Lolang (director of photography)

(5)

G. Film Editing by

Cesa David Luckmansyah

H. Art Direction by

Eros Eflin (art direction)33

Cerita Film Negeri 5 Menara ini bermula dari seseorang bernama Alif. Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia selalu bermimpi, bahwa dirinya bisa menguasai bahasa Arab dan Inggris, kemudian dia ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.

Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau. Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok.

Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Dia terheran-heran

33

(6)

mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.

Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.

Masih dari Sinopsis Film Negeri 5 Menara, Alif masih bermimpi bahwa dirinya bisa menguasai bahasa Arab dan Inggris, kemudian dia ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika. Maka dari itu selesai dari Pondok, dengan semangat besar dan menggelegar dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun sahabat karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya yaitu ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah?

Terinspirasi semangat tim dinamit negara Denmark, dia mencoba mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti

(7)

tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: “Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini?” Hampir saja dia menyerah.

Rupanya “mantra” man jadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat “mantra” kedua yang diajarkan di Pondok Madani: man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu.

4.2 Hasil Penelitian

2.7.1 Analisis Unsur dalam Film Negeri 5 Menara

Cerita dan Sinopsis Film Negeri Lima 5 Menara ini merupakan sebuah Film pertama dari sebuah trilogi (seperti Novel nya) yang saling berkaitan dan bersambung. Apabila di Novel, trilogi pertama berjudul Negeri 5 Menara, yang kedua Ranah 3 Warna , sedangkan yang ketika sedang dalam proses penulisan. Inti dan Pesan utama dari Sinopsis Film ini yaitu sebuah petualangan seorang anak bangsa yang berlatar belakang sangat sederhana, namun karena keteguhan dan kerja keras, ia bisa sukses bukan saja di negeri sendiri, namun di tingkat dunia.

Dalam rilis yang diterima dari Million Pictures, film garapan sutradara Affandi Abdul Rachman tersebut juga mendapat respons positif dari tokoh masyarakat, seperti mantan Presiden B.J. Habibie, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Mahkamah

(8)

Konstitusi Mahfud MD. Seperti diketahui Jusuf Kalla beserta keluarga menghadiri screening film Negeri 5 Menara, Kamis, 15 Maret 2012.

Nilai solidaritas dan kebersamaan sangat digambarkan dalam film ini. Anak-anak berkumpul, melakukan hal-hal yang positif untuk mencapai cita-cita mereka. Sebuah film Indonesia yang sangat bagus dan wajib ditonton oleh banyak orang,” ucap Jusuf Kalla usai menyaksikan film Negeri 5 Menara.

Kalla mengaku tidak terlalu sering menonton film Indonesia karena terlalu banyak yang mengandung unsur drama dan romantisme. Ia senang film Negeri 5 Menara menawarkan hal yang berbeda untuk anak-anak Indonesia.

Selain Kalla, screening film Negeri 5 Menara juga dihadiri Andy F.Noya, Marcella Zalianty, dan Hamid Awaludin.

(9)

2.7.2 Tabel Unit Analisis “Nilai Pendidikkan Dalam Film Negeri 5 Menara” ANALISIS 1

Adegan Alif dan Randai merayakan kelulusan Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

Dua orang anak lelaki bernama Alif dan Randai sedang merayakan kelulusan sekolah menengah pertama atau sering di sebut juga SMP, mereka berdua berlari ke pinggir

Alif dan Randai berlari ke pinggir sungai merayakan kelulusan SMPnya, dan ada dua orang pria dewasa sedang berada diperahu lalu bertanya ke mereka, apakah mereka

(10)

sungai sambil membuka pakaiannya dan lompat terjun bersama ke sungai untuk berenang dan merayakan kelulusan SMPnya.

lulus atau tidak? dan Randai pun menjawab dengan wajah yang senang sambil berkata “lulus”. Alif dan Randai pun meneriakkan ITB karena cita-cita mereka ketika lulus dari SMP nanti mereka ingin melanjutkan sekolah SMA di Bandung dan melanjutkan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berada tepat di Bandung juga. Tabel 4.1 Tabel Unit Anilisis 1

Denotasi

Pada adegan ini Alif dan Randai berlari kepinggir sungai untuk merayakan kelulusan SMPnya, terlihat ada dua orang pria dewasa yang sedang berada di perahu yang bertanya kepada mereka, apakah mereka lulus atau tidak, Randai pun menjawab mereka sudah lulus SMP, dan mereka ingin melanjutkan sekolah di SMA Bandung karena ingin melanjutkan kuliahnya juga di ITB yang berada di Bandung.

Konotasi

Makna konotasi yang tergambar pada adegan ini adalah euphoria dari dua orang anak yaitu Alif dan Randai, karena mereka telah lulus SMP dan berniat akan melanjutkan sekolahnya

(11)

di SMA Bandung, karena mereka ingin sekaligus melanjutkan kuliahnya di ITB yang daerahnya masih berada di Bandung juga. Agar terpunuhi harapan mereka selama ini.

ANALISIS 2

Adegan Alif Kesal dan Meninggalkan Rumah Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

Alif yang sedang berdiri dari dalam rumahnya, bermaksud marah. Karena kedua orang tua Alif ingin memasukkan Alif ke

Alif yang masih berpakaian sekolah, pergi meninggalkan rumahnya, ia berlari dari dalam rumahnya karena kedua orang tuanya

(12)

Pondok Pesantren Madani, oleh karena itulah Alif berlari keluar meninggalkan rumah karena kesal oleh kedua orang tuanya yang ingin memasukkan ia ke Pesantren tersebut.

ingin memasukkan Alif ke Pondok Pesantren Madani. Padahal Alif ingin sekali melanjutkan sekolahnya dibandung bersama Randai. Teknis kamera yang digunakan adalah Long Shoot, untuk menggambarkan bahwa Alif sedang berlari dari dalam rumahnya, dan discene ini terlihat ada 3 orang anak-anak wanita yang salah satunya adalah adiknya Alif.

Tabel 4.2 Tabel Unit Anilisis 2

Denotasi

Dalam adegan kedua ini, terlihat Alif sedang berlari meninggalkan rumahnya, dan terlihat ada 3 orang anak-anak wanita yang sedang asik bermain dipekarangan depan rumah Alif, dan salah satunya adalah adik Alif. Alif terlihat sangat kesal oleh orang yang ada di dalam rumahnya, yaitu orang tuanya yang memaksa Alif untuk melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren Madani.

Konotasi

Alif yang terlihat masih berseragam sekolah dan berlari dari dalam rumah hingga keluar rumah, menunjukkan bahwa ada masalah dengan orang yang ada di dalam rumah. Dengan

(13)

mimik wajah yang terlihat kesal karena kedua orang tua Alif ingin menyekolahkan Alif ke Pondok Pesantren Madani menandakan bahwa ada masalah antara Alif dan orang rumahnya.

ANALISIS 3

Adegan Kebimbangan Alif Memilih Antara Pondok Pesantren dan ITB Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

Di adegan ini terlihat gambaran nasi, air minum, brosur Pondok Pesantren Madani

Alif merasa bingung dengan dua pilihan sekolahnya. Disamping dia yang ingin

(14)

dan sobekkan koran yang berisikkan tulisan keluarga besar ITB yang berada di atas meja belajar Alif.

melanjutkan sekolahnya SMA nya di Bandung, karena cita-cita dia yang ingin berkuliah di ITB, tetapi kedua orang tua Alif sangat menginginkan Alif untuk melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren Madani. Alif pun merasa bingung dan tiba-tiba orang tuanya membawakan makanan untuk Alif dan berdialog “ Makanlah dulu, karena jika perutmu kosong, kamu tidak akan bisa berfikir”

Tabel 4.3 Tabel Unit Anilisis 3

Denotasi

Dalam adegan ini, terlihat sedang berada di sebuah ruangan, disana ada sebuah piring yang ada makanan, segelas air putih, brosur Pondok Pesantren Madani, dan selembar sobekkan kertas koran yang bertuliskan Keluarga Besar ITB yang berada di atas meja belajar Alif.

Konotasi

Makna konotasi yang tergambar dari adegan tersebut adalah sebuah penggambaran dimana Alif harus bimbang memilih melanjutkan sekolah SMA nya di Bandung karena ingin sekaligus melanjutkan kuliahnya di ITB atau mengikuti keinginan kedua orang tuanya yang

(15)

menginginkan Alif untuk melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren Madani, disamping itu ibunya Alif menyuruh untuk segera makan, agar Alif bisa mengisi perutnya yang kosong, karena jika perut Alif kosong ia tidak bisa berfikir untuk menentukan pilihannya.

(16)

ANALISIS 4

Adegan Alif Mengikuti Test Masuk Di Pondok Pesantren Madani Sign / Tanda

(17)

Halaman Pondok Pesantren Madani yang megah dan begitu luas, dipenuhi oleh anak-anak yang berpakaian rapih dan orang tuanya yang ingin mengantar untuk ujian/test masuk Pondok Pesantren Madani, begitupun Alif dan juga ayahnya, terlihat ada adegan Alif yang sedang berpelukkan dengan ayahnya.

Terlihat ada beberapa gambar, dimana banyak sekali orang-orang yang berdatangan ke Pondok Pesantren Madani yang ingin mengikuti ujian atau test untuk masuk ke Pondok Pesantren Madani. Disini terlihat sesosok gambar Alif yang sedang mengikuti test tersebut dengan sangat serius, karena ia tidak ingin mengecawakan orang tuanya yang sudah mendoakannya hingga menemani test ujian masuk Pondok Pesantren Madani. Disini juga terlihat Alif dan ayahnya yang sedang melihat hasil pengunguman dari test tersebut, dan ternyata Alif pun lulus dari test tersebut, sehingga Alif dan ayahnya berpelukkan didepan hasil pengunguman tersebut.

Tabel 4.4 Tabel Unit Anilisis 4

Denotasi

Dalam adegan adegan ini terlihat Alif sedang ingin mengikuti ujian atau test untuk masuk ke Pondok Pesantren Madani. Dengan ditemani ayahnya Alif mengerjakan ujiannya dengan sangat serius, karena ia tidak inging mengecawakan kedua orang tuanya yang begitu

(18)

berharap sekali dengan Alif. Ternyata hasil ujian alif pun memuaskan karna ia telah diterima oleh Pondok Pesantren Madani.

Konotasi

Terlihat banyak sekali murid-murid dan orang tuanya yang berdatangan ke Pondok Pesantren Madani, untuk mengikuti ujian masuk ke Pondok Pesantren madani, salah satunya adalah Alif dan ayahnya. Alif yang ditemani sang ayah, dia begitu serius menegerjakan testnya tersebut, karena alif tidak ingin mengecawakan kedua orang tuanya yang menaruh harapan penuh untuk masuk ke Pondok Pesantren Madani, dan hasilnya pun sangat memuaskan, karena Alif lulus test di Pondok Pesantren Madani, hingga ayah Alif pun memeluk Alif dengan sangat riang dan bahagia.

(19)

ANALISIS 5

Adegan Ustad Salman Memotong Kayu Dengan Pedang Tumpul Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

(20)

kedalam kelas dengan membawa pedang dan kayu yang cukup besar. Ustad menyebut pedang yang sudah berkarat dan berkata “berkarat?”. Terlihat Ustad memotong kayu hingga terbelah menjadi 2 dan berdialogue “ingat bukan tajam, tapi yang paling bersungguh-sungguh”, dan berkata “Manjadda Wajada” hingga murdinya pun mengikuti kata-katanya.

berpakaian rapih,menandakan bahwa karakter sang ustad yang tegas dengan membawa pedang dan kayu yang cukup besar, Ustad Salman pun mulai menyabut pedang dari sarungnya, dan ternyata pedangnya pun sudah berkarat, dialogue “berkarat?” Ustad Salman mulai memotong kayu hingga menjadi 2, dialogue “ingat bukan yang tajam, tapi yang paling bersungguh-sungguh yang bisa melakukan”, dan Ustad Salman berdialogue “Manjadda Wanjadda” hingga anak-anak muridnya mengikuti kata-kata tersebut dan menjadi termotivasi

Tabel 4.5 Tabel Unit Anilisis 5

Denotasi

Ada seorang ustad yang masuk ker dalam kelas sambil membawa pedang dan satu kayu yang cukup besar, sehingga menimbulkan pertanyaan bagi Alif dan kawan-kawannya, untuk apa benda tersebut?. Ustad pun mulai menyabut pedang dari sarungnya, dan ternyata pedangnya berkarat, sambil berdialogue “berkarat?” lalu Ustad Salman mulai

(21)

memotong-motong kayu yang ia bawa hingga terpotong menjadi 2 bagian. Sambil berdialogue “ingat bukan yang paling tajam, tapi yang paling bersungguh-sungguh”, lalu Ustad berkata “Manhadda Wanjadda”, sehingga murid-muridnya pun mengikuti kata-kata tersebut sambil berteriak termotivasi.

Konotasi

Seseorang Ustad bernama Salman dengan badan yang tegak masuk untuk memberi pelajaran untuk murid-muridnya, akan tetapi ia masuk sambil membawa sebuah pedang dan kayu yang cukup besar,s ehingga membuat terheran-terheran anak murdinya. Lalu, Ustad Salman pun menyabut pedangnya yang ternyata sudah sangat berkarat sambil berkata “berkarat?”. Ustad Salman pun mulai memotong kayu yang cukup besar dengan pedang berkarat yang ia bawa, sambil terus berusaha memotong kayunya, murid-muridnya pun makin terheran melihat usaha Ustad Salman yang terus memotong kayu dengan pedang yang berkarat, dan akhirnya kayu pun terpotong menjadi 2, lalu Ustad berkata “ingat bukan yang paling tajam, tapi yang paling bersungguh-sungguh”, makna dari perkataan Ustadlah yang berhasil menjadi motvasi bagi murid-muridnya, dan Ustad Salman berkata-kata dalam bahasa Arab “Manjadda Wanjadda” Sehingga murid-muridnya pun mengikuti kata-kata tersbut.

(22)

ANALISIS 6

Adegan Kyai Rais Memberi Motivasi Ke Para Santri Baru Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

Pada adegan ini terlihat semua murid berkumpul diruang yang cukup besar, tepatnya di dalam sebuah masjid yang berdiri di Pondok Pesantren Madani atau sering dipanggil dengan singkatan PPM.

Disini terlihat sosok ulama yang berdiri dihadapan murid-murid untuk memberikan ceramah atau pengarahan kepada murid-murid baru. Ulama tersebut adalah Kyai Rais, sesosok pemimpin PM yang terlihat

(23)

Terlihat seorang ulama yang biasa dipanggil Kyai Rais sedang memberi pengarahan kepada murid-murid yang berada di PM.

begitu berwibawa dan memberi tahu pada murid baru bahwa sekolah di PM ini bukan hanya sekolah agama saja.

Tabel 4.6 Tabel Unit Anilisis 6

Denotasi

Dalam adegan ini, terlihat Kyai Rais sedang memberikan pengarahan kepada murid-murid baru, menerangkan bahwa PM bukan hanya sekolah agama saja. Mungkin banyak orang yang beranggapan seperti itu, tapi itu salah, PM adalah sekolah pembelajaran hidup yang islami, berdasarkan nilai dan jiwa pesantren, dan juga mempelajari keilmuwan, kepribadian dan kemasyrakatan.

Konotasi

Ceramahan Kyai rais bertujuan untuk mendorong atau memotivasi murid-murid baru yang berada di PM. Disini Kyai rais menjelaskan bahwa PM bukan hanya sekolah yang mempelajari tentang Islam saja, tetapi PM adalah sekolah pembelajaran hidup yang islami berdasarkan nilai dan jiwa pesantren, dan juga mempelajari keilmuwan, kepribadian, dan kemasyarakatan yang bertujuan untuk menciptakan penerus bangsa yang berguna bagi negaranya.

(24)

ANALISIS 7

Adegan Kyai Rais Mengajarkan Cara Bermain Gitar Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

Pada adegan ini, terlihat Kyai rais yang sedang berada diruang studio band, beliau masih berpakaian ulama lengkap dengan sarung dan peci. Terlihat Raja temannya Alif kagum dengan Kyai Rais.

Dengan masih memakai pakian ulamanya, Kyai Rais mengunjungi Raja dan teman-temannya yang sedang latihan band di sutdio band PM. Kyai Rais pun meminjam gitar yang sedang dipakai oleh Raja, dan lalu langsung

(25)

memainkan lagu Smoke On he Water yang diciptakan oleh Deep Purple, Raja dan teman-temannya pun kagum dengan aksi Kyai Rais. Tabel 4.7 Tabel Unit Anilisis 7

Denotasi

Semua Murid tidak akan menyangka bahwa pimpinan PM yaitu Kyai rais ternyata mahir memainkangitar dan mebawakan lagu Smoke On The Water yang di ciptakan oleh Deep Purple. Para murid-murid pun terlihat kagum dengan aksi Kyai Rais tersebut, ternyata di PM kyai rais bukan hanya mengajarkan cara berIslami, tetapi juga mengajarkan banyak hal yang justru bertolak belakang dari pikiran orang, seperti bermain gitar tersebut.

Konotasi

Siapa yang akan menyangka, jika ada seorang Kyai yang pandai dan mahir memainkan gitar, bahkan dapat membawakan sebuah lagu Smoke On The water yang diciptakan oleh Deep Purple, sehingga dapat membuat terkagum-kagum murid-muridnya hingga dapat memotivasi agar dapat bermain lebih baik lagi dan bisa memainkkannya dengan hati atau perasaaan.

(26)

ANALISIS 8

Adegan Alif dan Kawan-kawan Memperbaiki Mesin Generator Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

Pada Gambar adegan ini ada seorang 5 anak muda yang bernama Alif, Baso, Raja, Dulmajit, dan Atang yang berada di sebuah ruang gelap, tepatnya digudang mesin generator. Terlihat Alif dan kawan-kawan

Alif, Baso, Raja, Dulmajit, dan Atangmendatangi ruang generator untuk penggerak listrik di PM. Mereka berlima membawa peralatan atau baha-bahan yang diberikan oleh Kyai Rais, mereka siap

(27)

membawa peralatan-peralatan mesin. Kyai Rais dan asistennya pun melihat mereka yang sedang berada di ruang tersebut.

membenarkan mesin generator yang sudah tua dan sering mati-matian. Alif dan kawan-kawan pun berhasil. Terlihat dari gambar adegan, mereka yang terlihat senang, sehingga Kyai rais dan asistennya pun turut bangga atas keahlian yang mereka miliki. Tabel 4.8 Tabel Unit Anilisis 8

Denotasi

Kyai Rais menguji keahlianAlif, Baso, Raja, Dulmajit, dan Atang untuk memperbaiki mesin generator yang sudah tua dan sering mati-,atian tersebut. Berawal dari kesadaran seorang Atang yang kebetulan ia mengetahui cara-cara memperbaiki mesin. Dengan modal keahlian Atanang serta perlatan yang telah disediakan oleh Kyai Rais, Atang dan akwan-kawan pun mulai memperbaikinya, dan hasilnya pun sangat memuaskan, terlihat dari gambar Atang dan kawan-kawan, serta Kyai Rais dan asistennya yang tersenyum bahagia.

Konotasi

Kyai rais memberi kesempatan Atang dan kawan-kawan untuk menunjukkan kebolehannya, dengan mempunyai kelebihan tentang bagaimana cara membenarkan sebuah mesin yang sudah rusak dan tua. Kyai Rais mengawasi Atang dan kawan-kawan yang sudah berusaha membenarkan mesin generator tersebut dan hasilnya pun sangat begitu

(28)

membanggakan Kyai Rais dan asistennya yang tersenyum bahagia atas kerja keras murid-muridnya yang berada di PM.

ANALISIS 9

Adegan Alif Diterima Masuk Dalam Organisasi Majalah PM Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

Ada dua orang lelaki yang sedang berjabat tangan di dalam sebuah ruangan atau kelas belajar murid yang berpakaian rapih. Fahmi

Di adegan ini dua orang lelaki sedang berjabat tangan, mereka bernama Alif dan Fahmi. Disini terlihat Fahmi sedang

(29)

nama salah satu seorang dari mereka yang sedang memberikan tripod kamera sambil berjabat tangan kepada Alif.

memberikan tripod kamera sambil berjabat tangan dengan Alif, karena Alif sudah berhasil bergabung dengan oragnisasi majalah di PM.

Tabel 4.9 Tabel Unit Anilisis 9

Denotasi

Dalam adegan tersebut Alif sedang berjabat tangan dengan fahmi, ketua dalam organisasi majalah di PM. Fahmi memberikan selamat kepada Alif yang sudah berhasil masuk dalam organisasi majalah PM. Dengan wajah yang begitu senang, akhirnya alif bisa merasakan bagaimana rasanya pekerjaan mencari berita atau sebagai wartawan, walau hanya dalam lingkungan PM.

Konotasi

Dengan wajah yang sumringah atas keberhasilannya dapat bergabung dengan salah satu organisasi di PM yaitu Organisasi Majalah PM. Alif diberi kepercayaan untuk mencari sebuah berita yang menarik serta diberikannya alat-alat kebutuhan seperti kamera, tripod kamera, dan almameter organisasi yang diberikan dari Fahmi ketua oragnisasi tersebut.

(30)

ANALISIS 10

Adegan Alif Dan Kawan-Kawan Di Hukum Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

Seseorang sedang memebunyikan lonceng. Alif dan kawan-kawannya terllihat sedang tergesah-gesah sambil membawa lemari yang sangat besar. Ada seseorang yang sedang menghadang perjalanan Alif dan kawannya, terlihat alif dan

kawan-Terlihat seseorang sedang membunyikan lonceng bertanda sudah waktunya untuk masuk ke dalam kelas, akan tetapi Alif dan kawan-kawannya yang sedang berjalan menuju kelas sambil membawa lemari yang sangat besar, tiba-tiba muncul seseorang

(31)

kawannya saling menjewer kuping mereka. yang bernama Rajab yang dijuluki Mike Tyson, menghadang laju Alif dan kawan-kawannya. Alif dan kawan-kawannya pun diberi hukuman jewer oleh Rajab, karena mereka telat masuk kelas.

Tabel 4.10 Tabel Unit Anilisis 10

Denotasi

Jarros seseorang yang mengatur waktu di PM sedang membunyikan loncengnya untuk masuk kelas. Alif dan kawan-kawannya langsung berlari ketika mendengar bunyi lonceng tersebut, karena mereka takut terkena hukum oleh Rajab (Mike Tyson) Keamanan di PM. Ketika di pertengah jalan Alif dan kawan-kawannya dihadang oleh Mike Tyson dan diberikan hukuman saling menjewer kuping satu sama lain

Konotasi

Kedisplinan waktu dalam PM sangat diperhatikan sekali, ketika lonceng dibunyikan, murid-murid pun sudah harus siap masuk kelas. Alif dan kawan-kawannya pun segera berlari dengan kencang sambil membawa lemari, ketika mendengar lonceng dibunyikan. Tapi apalah daya, sang penertib PM Rajab atau sering disebut Mike Tyson menghadang mereka dan memberikan hukuman untuk saling jewer satu sama lain, akrena kesalahan mereka yang telat.

(32)

ANALISIS 11

Adegan Alif Dan Kawan-Kawan Mensuport Baso Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

Pada adegan ini Alif, Raja, Atang dan Dulmajit yang sedang berjemur pakaian memberi dukungan untuk Baso yang sedang berlatih untuk mengikuti Madani English Speak Competition. Pada gambar kedua, Baso yang sedang berkompetisi diberikan dukungan langsung oleh teman-temannya pada saat acar berlangsung.

Alif, Raja, Atang dan Dulmajid yang sedang menjemur pakian, memberi dukungan kepada Baso yang sedang berlatih untuk Madani English Competition, dengan boneka buatan Alif dan kawan-kawannya.

Pada gambar kedua terlihat wajah Baso yang begitu gugup ketika ia naik untuk mulai berkompetisi. Alif dan teman-temannya pun hadir sambil membawa boneka-bonekaan untuk mendukung Baso agar membuat di

(33)

tidak gugup. Tabel 4.11 Tabel Unit Anilisis 11

Denotasi

Pada bagian ini ada dua adegan, yang pertama ketika Alif, Raja, Atang dan Dulmajid sedang memberikan semangat kepada Baso dengan cara membuat boneka-bonekaan agar boneka tersebut di anggap audience oleh Baso. Dan adegan kedua terlihat Baso yang tadinya gugup ketika ia sedang tampil dan tiba-tiba datanglah Alif, Raja, Atang, dan Dulmajid untuk memberikan dukungan langsung dengan cara membawa boneka latihannya dan hasilnya Baso pun menjuarai juara 2 di Madani English Speak Competition

Konotasi

Dua adegan ini menggambarkan bahwa Alif, Raja, Atang dan Dulmajid selalu mendukung Baso untuk Madani English Speak Competition. Dilihat dari adegan pada gambar pertama, Baso diberikan dukungan pada saat berlatih dengan cara membuat boneka-bonekaan agar Baso dapat mengira boneka tersebut adalah audience nya. Pada adegan yang terdapat di gambar kedua, Baso yang tadinya gugup menjadi semangat ketika teman-temannya hadir membawa boneka-bonekaan untuk mendukung Baso pada saat Madani English Speakl Competition. Hasilnya Baso menjadi juara 2.

(34)

ANALISIS 12

Adegan Kekompakan Para Santri Pada Pentas Seni Di PM Sign / Tanda

Signifier / Penanda Signified / Petanda

Gambar pada adegan berikut

menggambarkan Alif dan seluruh angkatan murid-murid baru, berjuang untuk

memberikan atau mempersembahkan sebuah pementasan drama untuk PM, serta

Pada gamabr adegan berikut, Alif dan kawan-kawan serta seluruh murid-murid baru di PM, memberikan sebuah aksi drama yang menakjubkan untuk para penonton, Kyai Rais Pimpinan PM, serta jajarannya.

(35)

orang-orang yang menonton pementasan Seni Madani yang diadakan di PM. Terlihat Kyai Rais serta jajaran dan penonton yang lain memberikan standing applause.

Tidak di sangka Alif dan kawan-kawan mendapat standing applause dari penonton yang menonton pertunjukkan mereka tersebut.

Tabel 4.12 Tabel Unit Anilisis 12

Denotasi

Adegan ini menggambarkan penampilan dari usaha Alif serta teman-teman barunya, yang tampil di pementasan Seni Madani. Penampilan tersebut di dedikasikan untuk Baso temannya yang sudah keluar dari PM, karena harus merawat nenek di kampung halamannya. Ternyata penampilan pentas mereka mendapat standing applause dari Kyai Rais serta penonton yang menonton penampilan mereka tersebut

Konotasi

Sebuah penampilan pentas seni dari Alif dan kawan-kawan untuk teman tercintanya yaitu Baso, yang sudah terlebih dahulu meninggalkan PM, karena harus merawat sang nenek yang sedang sakit-sakitan di kampung halamannya. Penampilan Alif dan kawan-kawan yang sangat menakjubkan pada saat pentas drama, ternyata mendapat standing applause dari Kyai Rais dan para penonton yang menonton drama penampilan mereka di Pentas Seni Madani tersebut.

(36)

4.3 Pembahasan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes terhadap symbol perempuan dalam film Negeri 5 Menara yang ditayangkan dibioskop pada tanggal 1 Maret 2012, dapat diidentifikasikan bahwa film ini sarat akan simbol-simbol pendidikkan.

Melalui analisis yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teori signifikasi dua tahap dari Roland Barthes, telah ditemukan makna denotasi dan konotasi dibalik berbagai signifier dan signified seperti yang telah dipaparkan dengan tujuan penelitian adalah mencari ideologi-ideologi yang tersembunyi dibalik pesan-pesan film Negeri 5 Menara yang telah dianalisis. Ideologi dalam sudut pandang Barthes erat kaitannya dengan kemunculan mitos. Dimana mitos tersebut berperan sebagai sesuatu yang menyimpan ideologi dibalik kemunculannya.

Mitos mengenai pendidikkan dalam kontruksi film Negeri 5 Menara banyak digambarkan dalam adegan ketika Alif mulai lulus dari sekolah SMPnya hingga dia mengikuti tes di PM sehingga ia dapat diterima dan mendapatkan teman-teman yang baru. Banyak sekali adegan yang menggambarkan segala pendidikkan yang formal maupun tidak formal. Alif dan kawan-kawan saling berkompetisi untuk mendapatkan nilai atau ilmu yang belum mereka dapat dari sekolah-sekolah biasa.

Pesan ideologi yang terdapat dalam film Negeri 5 Menara mengajarkan kita bahwa dalam pendidikan di era yang modern ini bisa lebih baik bila kebudayaan atau pendidikan

(37)

tradisional masih diterapkan dalam sistem pengajaran di era modern ini. Karena di era modern ini jika tidak menggunakan sistem pengajaran pendidikan yang tradisional maka unsur-unsur pendidikan itu tidak tersampaikan secara signifikan untuk para penerimanya. Jadi, dari adegan yang berada didalam kelas ustad Salman yang membawa sebuah kayu besar dan pedang yang berkarat serta sebegitu usahanya ustad salman memperlihatkan dengan sungguh-sungguh memotong kayu itu dengan pedang berkarat, dan sampai akhirnya kayu itu terpotong, dengan penyajian pelajaran yang seperti itu bisa sangat memberi makna yang sangat dalam dan motivasi, “tidak perlu pedang yang tajam untuk bisa mematahkan kayu”, dari situ dapat dilihat, tidak seberapa bagus sekolahan itu, tidak seberapa siap kita menerima pendidikan yang ada di pesantren itu, dan tidak perlu dengan kepintaran untuk bisa bersekolah itu, tapi “siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan sukses”. Seperti yang digambarkan ustad salman memotong kayu dengan susah payah menggunakan pedang tumpul itu. Itulah, salah satu pendidikan tradisional yang masih diterapkan di pondok pesantren itu, sistem pengajaran yang seperti itu yang bisa langsung deliverd kepada si penerima pesan itu, jadi ada contoh yang langsung terlihat dari apa yang ingin disampaikan mengenai makna pendidikan dari pak ustad kepada murid-muridnya.

Penonton seolah diberikan gambaran bahwa apa yang ada di film ini dibenarkan secara sudut pandang dan nilai-nilai, yang sebenarnya sebagai salah satu bentuk nilai pendidikkan. Pemaknaan pendidikkan dapat diartikan sangat luas, karena pendidikkan adalah sebuah ilmu yang mempunyai nilai yang tak terbatas dan tak akan ada habisnya,

(38)

karena ilmu yang saat ini kita miliki hanya sebagian kecil dari ilmu yang ada dibumi ini, yang di ciptakan oleh Allah.

Gambar

Tabel 4.1 Tabel Unit Anilisis 1
Tabel 4.2 Tabel Unit Anilisis 2
Tabel 4.3 Tabel Unit Anilisis 3
Tabel 4.4 Tabel Unit Anilisis 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

13 Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan

Kebijakan tersebut sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan

Pengertian kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti dari guru BK berdasarkan buku catatan kasus (permasalahan- permasalahan yang dialami peserta didik dalam belajar) yaitu masih

dilakukan dengan alat ukur kecepatan aliran yang mengukur dua arah kecepatan secara simultan. •  Nigata, 1964, mengembangkan alat ukur arus magnetis dua

I-2 : Citra CP Prima yang sedang menurun memang membutuhkan proses atau waktu yang tidak singkat untuk mengembalikannya seperti sebelumnya tetapi saya sangat yakin bahwa

Kuadran 2 merupakan gaya terpadu yang menunjukkan orientasi yang tinggi pada tugas atau pekerjaan dan juga pada hubungan atau orang, sehingga responden yang