PKKMABA FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017
1
LPM MAFATERNA
APIS CERANA, SEMANIS MADUNYA
/doc. Mafa Mobilisasi MABA
Senin, (21/8) memasuki hari jurnal. Terkait kesusahan yang kedua kegiatan Pengenalan Kehidupan mungkin dihadapi mahasiswa, panitia Mahasiswa Baru (PKKMABA) Fakultas sudah terlebih dahulu memberi Peternakan Universitas Brawijaya, pengenalan mengenai jurnal ilmiah terlihat masih banyak mahasiswa baru dan cara meresumnya. Diharapkan yang datang terlambat. Kemungkinan dengan adanya pembe-rian hukuman besar hal tersebut disebabkan karena ini, mahasiswa bisa lebih disiplin kurangnya disiplin dari mahasiswa baru, dengan datang tepat pada waktunya sebab panitia menuturkan bahwa untuk sehingga bisa mengikuti acara m e n a n g a n i k e m u n g k i n a n k e t e r - dengan baik dan benar.
lambatan mahasiswa telah dilakukan Berpindah pada venue, salah tindakan preventif berupa pengingatan satu mahasiswa baru Maulia Ayu kembali oleh pendamping kelompok dan Kusumaningrum menjelaskan bahwa divisi KORLAP. Selain itu, dari panitia p e n g o n d i s i a n d a n m o b i l i s a s i juga melakukan tindakan represif dilakukan dengan baik oleh pihak berupa pemberian hukuman meresum panitia. Dengan
koordinasi yang cukup jelas, mobilisasi ini berjalan lancar dan tidak menemui hambatan. Seperti pada hari pertama, rangkaian acara juga diisi dengan sambutan, pemberian materi dan hiburan. Dilanjutkan dengan sesi ISHOMA, tahun ini pelaksanaan prosesi ibadah dilakukan di tempat yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu
Gedung 2 Fakultas Peternakan. seputaran wilayah Kerto, Memakan waktu 9 jam, PKKMABA tahun pemul-angan lewat satu jalur ini berjalan cukup baik dan lancar. Bedanya hanya ini sudah cukup efektif dan sistem pemulangan. “Mobilisasi pemulangan kali efisien. Selain itu, penggunaan ini dipusatkan hanya pada satu jalur, yakni d u a j a l u r m o b i l i s a s i Gerbang Fakultas Peternakan”, jelas Ketua p e m u l a n g a n a k a n Pelaksana. m e n y e b a b k a n a d a n y a
M e n g e n a i a d a n y a k e m u n g - k i n a n k e m u n g k i n a n p e c a h mobilisasi yang merepotkan mahasiswa baru, k o n s e n t r a s i p a d a p i h a k panitia sudah terlebih dahulu mengantongi data panitia, juga menghindari tempat domisili dari mahasiswa. Dengan adanya mahasiswa baru yang m a y o r i t a s m a h a s i s w a y a n g m e n d i a m i tersesat karena masih kurang m e n g e n a l l i n g k u n g a n Universitas Brawijaya.
Mengakhiri kegiatan ini, mahasiswa diharapkan nanti bisa menjalani kehidupan perkuliahan dengan baik dan dapat berkontribusi dalam m e n g h a r u m k a n n a m a Fakultas Peternakan maupun Universitas Brawijaya (Liza,
Danty /red).
Apis Cerana !
Harmonis Menginspirasi
3
LPM MAFATERNA
BEKAL OSPEK TERAKHIR
/doc. Mafa
Pemberian materi oleh pemateri
“Jangan jadi kupu-kupu”, tuturnya. Ti d a k j a u h b e r b e d a dengan tahun sebelumnya, kali ini juga ada pengenalan produk peternakan dari Dr.Ir.Purwadi, MS selaku dosen THT (Teknologi Hasil Ternak). Beliau memberikan materi tentang Kewirausahaan d a r i p r o d u k p e t e r n a k a n emberian materi dalam acara m e n g i n g a t b e l i a u m e m i l i k i PKKMABA hari terakhir (21/8) perusahaan keju dan yoghurt. dilaksanakan di Fakultas Peternakan Dengan begitu beliau dapat Universitas Brawijaya sesuai dengan SK menginspirasi dan memberikan dari dekanat seperti tahun sebelumnya. rasa bangga terhadap mahasiswa Dalam kesempatan tersebut, materi yang peternakan dengan produk-disampaikan mengenai Kemahasiswaan, produk yang dihasilkan serta Kewirausahaan, Wawasan Kebangsaan merasakan pentingnya produk dan Motivasi. peternakan tersebut.
Sambutan dari Dr.Ir. Sri Minarti, Materi ketiga tentang MP menjadi awal penyampaian materi Wawasan Kebangsaan dan tentang Kemahasiswaan dengan topik Pendidikan Karakter disampaikan utama Peran Mahasiswa, LKM dan UKM di oleh Prof. Ir. Hendrawan S., Fakultas Peternakan, Beasiswa, dan M.Rur.Sc, PhD yang juga mengisi Alumni. Beliau menuntut para mahasiswa acara Raja Brawijaya kemarin. baru untuk menunjukkan identitas sebagai Untuk permulaan diawali dengan mahasiswa dari tutur kata, tingkah laku, menyanyikan lagu kebangsaan sopan santun dan lebih aktif serta Indonesia Raya yang diikuti oleh mengharapkan mahasiswa memiliki seluruh peserta PKKMABA. kegiatan lain di luar bidang akademik. Materi ini diharapkan agar
siswa menumbuhkan rasa bangga, yang berarti untuk kedepannya. memiliki jiwa nasionalisme pada bangsa Harapan dari materi-materi dan tanah air serta memberikan rasa yang sudah diberikan bisa sesuai hormat pada pahlawan yang telah gugur dengan tiga harapan besar di tema mendahului kita. tahun ini seperti nasionalis, religius Materi motivasi menjadi materi dan kreatif. “Kreatifitasnya berasal terakhir di acara PKKMABA hari kedua dari inovasi yang dimiliki oleh kali ini yang disampaikan oleh Suryono mahasiswa baru yang berguna untuk Hardi El-Fahmi, S.Pt , MM. Beliau tujuan tahun depan. Untuk harapan m e m b e r i k a n m o t i v a s i k e p a d a pada poin religius semua mahasiswa mahasiswa baru untuk hidup mandiri di perlaku-kan sama, tidak ada dan membangun paradigma untuk perbedaan sehingga tidak menim-m e menim-m b a k a r s e menim-m a n g a t s e r t a bulkan menim-masalah-menim-masalah yang menumbuhkan kepercayaan diri berarti”, jelas Mega Rani selaku mereka. Dengan ini, diharapkan maha- sekretaris PKKMABA 2017. (Laila, siswa baru memiliki tujuan dan cita-cita Wahyu /red).
RESTRIKSI INDERA SANG KULI
TINTA
Sudah tak asing lagi bagi telinga seorang siswa menjadi “maha”siswa. mahasiswa mendengar kata orientasi Hal ini tentu menjadi acara yang studi dan pengenalan kehidupan ditunggu-tunggu bagi seluruh elemen kampus (OSPEK). Adalah rangkaian kampus, tak terkecuali Lembaga Pers acara seremonial penyambutan Mahasisa (LPM). Berlandaskan UU mahasiswa baru di sebuah perguruan RI No. 40 Tahun 1999 tentang pers, tinggi. Ajang uforia ini menjadi LPM berjalan atas hak untuk mencari, m o m e n t u m p e n g e n a l a n k e p a d a memperoleh, dan menyebarluaskan Mahasiswa Baru tentang kawah gagasan dan informasi. Sebagai candradimuka bagi peralihannya dari lembaga yang memegang teguh
LPM MAFATERNA
/doc. Mafa
Salah satu kampus terkemuka di daerah ini adalah kampus biru dimana terdapat beranekaragam organisasi, seperti pers mahasiswa. Mengingat akan uforia kampus ini, Sabtu (19/8) menjadi saksi penyambutan besar bagi kaula muda kampus biru yang sudah menjadi angkatan ke 55. Perhelatan akbar ini diisi berbagai inovasi terbaru dengan kebanggaan diantaranya “umbrella mob”. Acara ini tentunya menjadi informasi yang menarik untuk diberitakan, oleh karenanya pers mahasiswa setiap fakultas mengirimkan delegasinya untuk meliput kegiatan ini. idealismenya akan ketidakberpihakan pada golongan manapun menjadi ancaman bagi awak persma. Hal ini juga dirasakan di kota bunga arema, kota dingin berpenghuni mahkluk yang haus akan ilmu.
Sudah menjadi hal lumrah jika sebelum liputan, selalu dibuat kesepakatan bersama dengan pelaksana acara. Namun, p a d a k e n y a t a a n n y a kesepakatan tersebut diciderai oleh salah satu pihak yang dapat dikatakan sebagai “konseptor dan eksekutor a c a r a ” , h a l i n i s a n g a t d i s a y a n g k a n k a r e n a berdampak pada pengurungan hak pers mahasiswa dalam menyampaikan informasi yang seharusnya dapat dinikmati o l e h s e l u r u h k h a y a l a k . P e n c i d e r a a n i n i b e r u p a p e l a r a n g a n l i p u t a n a t a u mengambil gambar saat
umbrella mob melalui gedung
FTP maupun gedung FEB dengan dalih “mendahului publikasi” dari kerja keras konseptor dan eksekutor a c a r a . S e t e l a h m e l a l u i p e r d e b a t a n s e n g i t d a n negosiasi panjang, akhirnya pengambilan gambar dapat dilakukan tetapi masih harus
5
aspirasinya dengan dikawal dan diawasi oleh “eksekutor” acara, selain itu dinamika pers mahasiswa pun seakan tidak berarti ketika indera dikalahkan oleh identitas dari empunya, padahal kuli tinta hanya sedikit menengok acara ini dan herannya hal tersebut tidak terdapat dalam sistem yang telah ditentukan. Sedangkan, apa yang dituliskan oleh menyerahkan KTM sebagai jaminan.
insan pers adalah sesuai dengan Keesokan harinya (20/8),
fakta yang memang terjadi pada dilakukan seremonial yang sama
nyatanya dan nantinya coretan itu namun berbeda tempat yakni di bumi
tetap akan diperiksa kembali oleh coklat dengan tujuan untuk mengenali
eksekutor acara. fakultasnya. Pers mahasiswa tentunya
Terlepas dari hal tersebut, alur juga memiliki peran untuk “membantu”
interaksi insan pers juga begitu sulit kegiatan ini, turut menjadi perantara
ketika harus melalui beberapa tahap mengenalkan seperti pada tujuannya.
yang dirasa “sibuk” dalam acara ini. Namun tidak hanya terhenti ketika
Apa yang perlu diperbaiki? Apa yang pengenalan berlangsung, hak pers
menjadi hambatan eksistensi pers mahasiswa juga dibungkam di momen
mahasiswa di mata eksekutor acara? ini. “Kuli tinta” seolah ditutup rapat
(Mega, Ninis /red.)
mafaterna.fapet.ub.ac.id
Lpm Mafaterna Fapet UB
mafaterna
@nhf6867j
Lpm_Mafaterna
Ihsan, Tangerang. “Menurut saya acara ini sangat bermanfaat karena dapat
menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin dan melatih mental dengan adanya korlap-korlap. Rangkaian acara cukup baik dimana dapat membantu dalam mengenal dunia peternakan termasuk keberadaan ukm dan lkm juga PKM yang menjadi tempat untuk mengembangkan pontesi mahasiswa. Penugasan yang diberikan sudah cukup baik karena juga dapat mengembangakan kreativitas mahasiswa, namun terhambat pada penyebaran informasi penugasan yang kurang jelas.”
Nabil. “Acara ini sangat membantu mahasiswa baru untuk mengenal tentang
fakultas peternakan. Acara sudah berjalan cukup baik, korlap-korlap yang menangani juga cukup memadai. Keberadaan korlap tidak mengganggu kenyamanan dari mahasiswa. Perlakuan dari Korlap juga tidak keras dan kasar, sehingga saya tidak merasa sedang ditekan.”
Lelly, Ponorogo. “Selama disini saya menemukan banyak hal yang baru
mengenai peternakan dari yang sebelumnya belum tau menjadi tau. Dan juga membuat kita dari belum tertarik dengan dunia peternakan menjadi tertarik. Untuk acara sudah cukup baik tetapi untuk sound system agak mengganggu karena suaranya agak tersendat-sendat. Pesan untuk acara selanjutnya semoga bisa dimaksimalkan lagi, dan diperbaiki lagi jika ada yang kurang.”
Ningrum, Lampung. “Kata temenku kemarin, korlapnya terlalu galak tetapi
koordinasinya jelas, kinerja panitianya juga sudah cukup baik dan itu di buktikan dengan sedikitnya miss komunikasi antar panitia saat di lapangan. cuman acaranya kurang greget sehingga rasanya kayak aku yang semangat sendiri, padahal aku udah semangat banget. Penugasan juga tidak dirasa memberatkan karena kita jadi bisa mengerjakan tugas bersama-sama .”