• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Badan Pelayanan Dan Perizinan Terpadu Kota Bandung Dalam Mengefektifkan Hay.U Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Badan Pelayanan Dan Perizinan Terpadu Kota Bandung Dalam Mengefektifkan Hay.U Bandung"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Badan Pelayanan Dan Perizinan Terpadu Kota Bandung Dalam Mengefektifkan

Hay.U Bandung

Muhammad Arief 1, Dini Turipanam Alamanda 2 12Prodi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika,

Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

1 muhammad.arief217@gmail.com, 2aturipanama@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kerja yang dilakukan BPPT Kota Bandung dalam mengefektifkan pelayanan perizinan melalui Hay.U Bandung. Faktor dari penelitian ini menggunakan analisis PIECES, yang terdiri dari performance, information, efficiency, control, economy, dan service. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara keseluruhan Hay.U dapat menunjang kinerja user maupun karyawan.Namun, Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu harus fokus memberikan kemudahan ketika user menginput data, user masih disulitkan ketika menginput data karena banyak yang harus dilampirkan. Lalu peningkatan keakuratan informasi yang dapat meningkatkan efektifitas sistem perizinan online melalui Hay.U Bandung.

Abstract

This study aims to investigate the implementation of the work BPPT Bandung in effecting the licensing service through Hay. U Bandung. Factors of this research using analysis PIECES, consisting of performances, information, efficiency, control, economy and service. The sampling technique used is non-probability sampling with purposive sampling method. The results of this study stated that the overall performance Hay. U can support users and employees. But, Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu should focus on providing convenience when users enter the data, the user is still troubled when input data as much to be attached . Then increase the accuracy of the information that can increase the effectiveness of the online licensing system through Hay. U Bandung.

1. Pendahuluan

Konsep e-Government dibuat untuk mengantisipasi permasalahan global, seperti budaya, ekonomi, sosial, hukum dan politik. E-Government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh instansi pemerintah yang memiliki kemampuan untuk menghubungkan pemerintah dengan masyarakat. Di Indonesia sendiri mengadopsi sistem e-Government sejak keluarnya Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Government. Setelah berjalannya Government di Indonesia, berdasarkan index mengenai penerapan e-Government ternyata Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga di ASEAN. Indonesia berbenah melalui pemerintah daerah untuk menerapkan e-Government. Salah satunya adalah Kota Bandung dengan Bandung Smart City yang memiliki sistem perizinan online melalui Hay.U Bandung. Dari kinerja yang dilakukan pemerintah diperlukan pemantauan dan evaluasi untuk mengetahui sistem ini berhasil atau tidak.

2. Dasar Teori dan Metodologi 2.1 Smart City

Smart city merupakan suatu pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi di suatu wilayah sebagai sebuah interaksi kompleks diantara berbagai macam sistem yang ada di dalamnya (Pratama, 2013:94).

(2)

Smart city menurut Pratama (2013:94) smart city memiliki sepuluh buah elemen penting yang ada didalamnya. Kesepuluh elemen itu meliputi infrastruktur, aset, modal, perilaku, budaya, sosial, ekonomi, teknologi, politik, dan lingkungan. Kesepuluh elemen ini terdapat di kota, yang merupakan pusat dari segala kegiatan. Dengan kompleksnya suatu kota, maka setiap elemen dapat berintegrasi satu sama lain.

2.2 Sistem Informasi dan Sistem

Scott (2001:4) menjelaskan sistem informasi adalah sistem untuk melaksanakan tugas khusus tertentu yang diciptakan oleh para pemangku kepentingan seperti analis dan manajer yang sistem tersebut akan sangat berguna bagi jalannya suatu organisasi.

2.3 Efektivitas Sistem

Definisi efektivitas menurut Kurniawan (2005:109), kemampuan melakukan kegiatan program baik melaksanakan tugas, fungsi atau misi pada suatu organisasi atau sejenisnya, dan pada pelaksanaan tugasnya tidak ada tekanan diantara pelaksana tugas.

Untuk menganalisa sistem didefinisikan oleh Fatta (2007:24) adalah sebagaimana memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus dikerjakan oleh sistem. Analisis sistem dan desain informasi didefinisikan sebagai proses organisasional kompleks dimana sistem informasi yang menggunakan komputer diimplementasikan.

Menurut Fatta (2007:51) akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan pelayanan pengguna. Analissis ini lebih dikenal sebagai PIECES Analysis (performance,information, economy, control, eficiency and service. Sistem yang dianalisis digunakan untuk menemukan beberapa masalah utama ataupun masalah yang bersifat awal dari masalah utama, oleh karena itu analisis ini sangat penting untuk mengidentifikasi sebuah sistem informasi.

2.4 Kerangka Penelitian

Dari latar belakang penelitian, maka didapat kerangka pemikiran pada Gambar 2: Konsep Smart city

Sistem Hay.U Bandung

Performance Economy Control Informasi Efficiency Service

Strategi Efektivitas Hay.U

Gambar 2 Kerangka Pemikiran

Peneliti menggunakan teori Fatta (2007:51), penelitian akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (performance,information, economy, control, eficiency and service).

2.5 Metode Penelitian

Berdasarkan metode penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2013:347) metode kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada enterpretif, dan digunakan pada kondisi alamiah, hasil dari penelitian lebih menekankan kepada makna dari generalisasi. Penelitian menggunakan unit analisis

(3)

organisasi yaitu BPPT Kota Bandung dengan sistem Hay.U Bandung. Selanjutnya, pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi[ ].

2.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis menurut Miles dan Huberman (1984:23). Terdapat tiga tahapan dalam analisis Miles dan Huberman yang harus dikerjakan dalam menganalisi data penelitian kualitatif, yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Penelitian ini akan menggunakan analisis PIECES untuk menjelaskan dan mengevaluasi Hay.U Bandung. Menurut Fatta (2007:51), penelitian akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (performance, information, economy, control, eficiency and service). Analisis PIECES digunakan untuk mengetahui bagian mana yang akan mengalami perubahan sehingga menghasilakan strategi untuk mengefektifkan Hay.U Bandung.

b. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dalam pendekatan kualitatif, penyajian data dapat berupa uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sebagainya. Dalam aplikasinya, setelah data direduksi tahap selanjutnya adalah penyajian data, data yang telah didapatkan dari narasumber berdasarkan hasil wawancara akan disajikan dalam bentuk kalimat dan uraian mengenai sistem Hay.U Bandung.

c. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum ada. Temuan dapat berupa deskripsi maupun gambaran. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan berikutnya[5].

ATLAS Ti digunakan sebagai alat yang membantu dalam menganalisis data. ATLAS Ti adalah software untuk analisis data kualitatif yang dibuat untuk mengatur, mengelola dan mengalisis tekstual, visual maupun data audio/video.

3. Pembahasan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat rancangan strategi untuk mengefektifkan Hay.U Bandung menggunakan analisis PIECES, yang mana didalamnya terdapat performance, information, economy, control, eficiency and service. Dalam tahapan evaluasi, analisis PIECES digunakan untuk membantu menjelaskan Hay.U Bandung, dengan demikian akan dapat diketahui apa saja yang perlu dilakukan Badan Pelayanan dan Perizinan.

Mengenai faktor Performance, dapat dilihat bahwa Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu telah dapat mengefektifkan kinerjanya melalui online services system menggunakan Hay.U Bandung ini. Masyarakat merasakan terbantu dan lebih cepat ketika pengajuan perizinan dan permintaan informasi. Ini juga terkait dengan tujuan dari visi dan misi Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Bandung yang dapat dilihat pada Tabel 1:

(4)

Tabel 1

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Badan Pelayanan dan Perizinan Kota Bandung

User telah merasa informasi yang diberikan melalui Hay.U Bandung telah cukup terkini dan relevan. Dari segi karyawan, sistem Hay.U Bandung ini selalu dilakukan pembaruan. Pembaruan ini bersifat memberikan tips mengenai solusi dari masalah yang dihadapi user. Tips diposting pada website Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu di www.bppt.bandung.go.id.

User juga dapat mengakses informasi yang diperlukan melalui tujuh saluran yang terdiri dari loket informasi langsung ke kantor JL. Cianjur, menggunakan telepon, melalui sistem aplikasi online, melalui website bppt.bandung.go.id, menggunakan lapor.go.id ataupun melalui media sosial yang Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu miliki. Peraturan yang mengatur informasi adalah Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

Untuk data yang diinput karyawan tidak terlalu mengetahui mengenai ketentuan data yang diinput, tetapi untuk data memang telah ada regulasi yang mengatur data yang diperlukan untuk melakukan perizinan. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Hal ini juga menyebabkan user pada awalnya bingung dengan banyaknya data yang harus diinput melalui Hay.U Bandung.

Sistem online menggunakan Hay.U Bandung memang diterapkan agar pemohon tidak bertemu langsung petugas Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu. Pengajuan yang dapat dilakukan dimana saja, dan pembayaran dapat dilakukan di Bank. Menurut narasumber, ini dilakukan karena untuk mengurangi hal-hal yang kurang baik. User menganggap usaha yang dilakukan menjadi lebih mudah, karena pengajuan izin dapat dilakukan dimana saja.

Untuk bagian privasi data, Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu belum menetapkan data atau informasi mengenai user yang dapat diterbitkan. Tetapi, user menganggap bahwa Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu mempunyai kredibilitas tentang mengenai privasi.

Biaya yang dikeluarkan Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu sebanding dengan hasil yang didapat, baik user maupun karyawan dapat memantau pekerjaan masing-masing dengan menggunakan Hay.U Bandung. Pengalaman mengenai biaya ini dirasakan user lebih murah, tetapi terdapat narasumber yang tidak terlalu mempersoalkan mengenai biaya yang dikeluarkan.

Variabel pelayanan berfokus pada keakuratan informasi dan kemudahan user maupun karyawan ketika menggunakan Hay.U Bandung. Semua narasumber merasa terbantu dengan adanya sistem online. Untuk keakuratan informasi, Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu memiliki aturan baku mengenai perizinan. Dan untuk indikator kemudahan, contohnya, karyawan dapat mengetahui lokasi yang berizin dan tidak berizin. Pelayanan dapat diukur dari Indeks Kepuasan Masyarakat yang diberikan Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu.

4. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil data pengolahan dan pembahasan hasil data pengolahan dalam penelitian mengenai strategi Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu untuk mengefektikan Hay.U Bandung. Maka tujuan dari penelitian ini dapat terjawab yaitu untuk mengetahui langkah yang harus dilakukan Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, faktor performance, information, economy, control, efficiency

(5)

, dan service sebagian besar telah sesuai dengan yang diharapkan Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Bandung yaitu dapat menunjang kerja user ataupun karyawan dan mencapai target dari pengajuan perizinan. Performance dengan indikator volume dan waktu tanggap telah dianggap efektif, information yang memiliki indikator terkini dan relevan juga telah dapat dianggap efektif. Economy dengan indikator usaha telah dianggap efektif, karena memudahkan pekerjaan pengajuan perizinan, tetapi indikator data diinput harus menjadi fokus dari Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Bandung karena indikator ini masih menyulitkan user ketika melengkapi data perizinan. Selanjutnya faktor control dengan indikator privasi data telah dapat dikatakan efektif. Dan faktor efficiency dianggap memiliki keuntungan. Terakhir faktor service dengan indikator keakuratan dan mudah digunakan dapat dikatakan efektif, baik user maupun karyawan jika dibandingkan dengan perizinan sistem lama, penggunaan sistem online menggunakan Hay.U Bandung ini mudah untuk digunakan.

Saran bagi penyelenggara yang menerapkan sistem online melalui Hay.U Bandung yaitu Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Bandung diharapkan dapat memberikan kemudahan mengenai data yang diinput, karena indikator tersebut yang masih menyulitkan user ketika mengurus perizinan. Selanjutnya peningkatan terhadap keakuratan informasi yang diberikan, data yang diinput dan keakuratan informasi yang diberikan dapat meningkatkan efektifitas sistem Hay.U Bandung. Selanjutnya, menjaga dan mengembangkan indikator volume pekerjaan, waktu tanggap, terkini dan relevan, usaha, privasi, dan kemudahan ketika menggunakan sistem Hay.U Bandung.

5. Daftar Pustaka

[1]Daft, R. L. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

[2]Fatta, H. A. (2007). Analisis Sistem dan Perencangan Informasi. Yogyakarta: Andi. [3]Hosseini, B. (2000). Otonomi Daerah. Akademisia: UI.

[4]Kurniawan. (2005). Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaharuan.

[5]Miles, M. B., & Huberman, M. (1984). Qualitative Data Analysis:A SOurcebook of New Methods. London: Sage Publication,Inc.

[6]Pratama, I. P. (2013). Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika.

[7]Scott. (2001). Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grafindo Persada. [8]Subarsono. (206). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[9]Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. [10]Sule, E. (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana.

[11]Sutedi. (2010). Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik. Jakarta: Sinar Grafika. [12]Ulum. (2004). Akuntansi Sektor Publik:Sebuah Pengantar. Malang: UMM Press.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini menujukan bahwa pengelolaan barang milik daerah memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan SKPD ( Studi penelitian

Judul : Metode Hafalan Al Qur’an Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpdadu Ibnu Umar Boyolali Dan Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Boyolali Tahun 2015/2016 Pembimbing

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Putri & Suryantini (2017) CAR tidak signifikan terhadap Likuiditas karena adanya masalah dalam penyaluran pembiayaan yang dapat

Wikipedia mendefinisikan cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak

a) Authoritatif (Memandirikan): orang tua yang authoritatif memberikan arahan yang kuat pada seluruh aktivitas anak, namun tetap memberikan wilayah yang bebas

Dari gambar 1, menunjukkan bahwa tidak menutup kemungkinan anak dengan sindrom down dengan pendengaran normal akan mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa

dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung diukur dengan membandingkan pencapaian

Boma Bisma Indra (Persero) juga menjadi heavy industry yang memiliki keunggulan pada kualitas produk, pangsa pasar, sertifikasi, SDM, kemampuan eksekusi order, marketing,