• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. diberikan adalah seputar cara-cara atau teknik-teknik yang dilakukan penulis dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. diberikan adalah seputar cara-cara atau teknik-teknik yang dilakukan penulis dalam"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

62

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Penyajian data

Pada Sub-bab ini, penulis akan mamaparkan proses pengumpulan data yang telah dilakukan di PT. ADSP Indonesia Ferry cabang merak. Penjelasan yang diberikan adalah seputar cara-cara atau teknik-teknik yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian di PT. ASDP cabang Merak. Adapun penyajian data yang akan disajikan terdiri dari observasi, wawancara dan dokumen.

4.1.1 Observasi

Selain wawancara penulis juga melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mendukung data yang diperoleh melalui wawancara. Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi terang, yang artinya menurut Sugiyono adalah pengamatan ini dilakukan dengan sepengetahuan sumber data bahwa penulis sedang melakukan penelitian. (2009:66)

Dalam penelitian ini penulis tidak terlibat langsung dalam kegiatan media relations yang dilakukan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, penulis hanya mengamati kegiatan media relations yang dilakukan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, mulai dari bagaimana cara pembuatan press release, cara menghubungi wartawan dan berhubungan dengan media, cara membuat kliping berita, cara menganalisis isi berita serta menghitung presentase tone berita, cara menyiapkan kegiatan konferensi pers dari awal hingga akhir kegiatan.

(2)

4.1.2 Wawancara

Dalam kegiatan wawancara penulis menggunakan wawancara mendalam. Menurut Dr. Elvinaro (2010:178) wawancara mendalam adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Dalam penelitian ini penulis memilih informan yang berkompeten dalam memberikan informasi mengenai strategi Public Relations melalui media relations. Informan yang dimaksud adalah Christine Hutabarat selaku Kepala Biro Corporate Secretary dan bapak Mario Sardadi selaku Staff Media Relations. Hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dapat dilihat dalam lampiran.

Penulis melakukan wawancara yang pertama dengan ibu Christine Hutabarat selaku Kepala Biro Corporate Secretary, dalam wawancara ini pertanyaan yang diajukan peneliti mencakup :

1. Langkah-langkah yang dilakukan public relations dalam merancang sebuah program/strategi.

2. Strategi public relationsyang dilakukan melalui media relations 3. Tujuan public relations menjalankan kegiatan media relations 4. Cara berhubungan dengan media

5. Hambatan yang yang dialami dalam kegiatan media relations 6. Upaya yang digunakan untuk menanggulanginya

(3)

Wawancara yang kedua dilakukan dengan bapak Mario Sardadi selaku Staff Media Relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, dalam wawancara ini pertanyaan yang diajukan oleh penulis mencakup sebagai berikut :

1. Kegiatan media relations yang dilakukan

2. mendapatkan penjelasan mengenai apa dan bagaimana kegiatan media relations yang sudah dilakukan

3. Media yang digunakan dalam media relations

4. Hambatan dan upaya yang dilakukan dalam kegiatan media relations yang dilakukan

5. Pengaruh kegiatan media relations terhadap citra

4.1.3 Penelusuran dokumen

Dalam penelitian ini peneliti juga mengumpulkan data dari perusahaan untuk mendukung data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan wawancara. Data perusahaan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah diagram presentase tone berita mengenai pemberitaan PT. ASDP cabang Merak.

(4)

Tabel 4.1 Kategori Tema pemberitaan di media cetak dan online bulan Februari 2011

TEMA JUMLAH

KONDISI FASILITAS DAN

PELAYANAN PENYEBERANGAN

1

KONDISI FASILITAS DAN

PELAYANAN PELABUHAN 8 TINDAK PENYIMPANGAN (PETRUK/PUNGLI/TIKET MUTER) 1 INTERNAL PERUSAHAAN/ KEBIJAKAN 3 ANTRIAN 36

Lain-Lain (CUACA, KECELAKAAN

KAPAL DLL) 12

TOTAL 61

(5)

Tabel 4.2 Kategori Tema pemberitaan media cetak dan online bulan April 2011

TEMA JUMLAH

KONDISI FASILITAS DAN

PELAYANAN PENYEBERANGAN

8

KONDISI FASILITAS DAN

PELAYANAN PELABUHAN

4

Lain-Lain (CUACA, KECELAKAAN

KAPAL DLL)

6

TOTAL 18

Sumber: Database PT. ASDP Indonesia Ferry

Berdasarkan tabel tema kategori berita diatas terlihat jelas melalui perbandingan tabel bulan februari dan april 2011 bahwa terjadi penurunan jumlah pemberitaan yang cenderung negatif. Penurunan jumlah pemberitaan yang cenderung lebih kearah normal ini menandakan bahwa pemberitaan kemacetan Merak beberapa waktu lalu yang sebelumnya menjadi isu nasional, berangsur-angsur hilang.

(6)

Grafik4.1Presentase tone berita pada bulan Februari s/d April 2011 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Februari Maret April

Negatif Netral Positif

Sumber : database PT. ASDP Indonesia Ferry

Berdasarkan grafik 4.1 diatas dapat terlihat dengan jelas bahwa melalui perbandingan bulan Februari, Maret, dan April terjadi penurunan pemberitaan negatif yang cukup besar serta adanya peningkatan dalam pemberitaan positif mengenai PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak. Grafik 4.1 diatas merupakan didapat dari hasil perhitungan kliping berita. Cara perhitungan yang dilakukan agar mendapatkan presentase tone berita adalah sebagai berikut :

(7)

Tabel 4.3Cara menghitung presentase tone berita Cara menghitung presentase tone berita Positif :

Jumlah berita positif X 100% Jumlah berita keseluruhan

Netral

Jumlah berita netral X 100% Jumlah berita keseluruhan

Negatif

Jumlah berita negatif X 100% Jumlah berita keseluruhan

Sumber : database PT. ASDP Indonesia Ferry

4.2 Pengolahan dan pembahasan data

Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan melalui 3 tahapan yaitu melalui analisi domain yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang situasi objek penelitian yaitu PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak. Setelah itu peneliti melakukan analisis taksonomi yaitu untuk menentukan fokus masalah yang yang akan diteliti. Barulah kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan analisis komponensial dimana dalam tahap ini peneliti menganalisis atas pernyataan (statement) yang dikemukakan oleh para informan. Hal ini dilakukan dengan cara,

(8)

penulis membaca seluruh transkrip wawancara yang ada dan mendeskripsikan seluruh pengalaman yang ditemukan di lapangan. Berdasarkan upaya pada tahap yang dikemukakan tersebut akan diketahui makna baik makna konotatif-denotatif atau makna implisit dan eksplisit dari pernyataan atas topik atau objek. Penulis juga mengolah semua data sudah terkumpul yang terdiri dari observasi terus terang atau penelusuran dokumen. Uji validitas data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan uji kredibilitas terhadap data penelitian dilakukan dengan triangulasi sumber. Triangulasi sumber ini dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui sumber.

Di era globalisasi ini industri transportasi semakin kompetitif, dimana perusahaan-perusahaan jasa transportasi bersaing untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Hal itu dilakukan untuk membentuk persepsi dimasyarakat sehingga citra perusahaan meningkat. Hal tersebut menjadi perhatian utama public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak. Untuk itu public relations PT. ASDP Indonesia Ferry menyusun strategi untuk meningkatkan citra perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis strategi public relations yang digunakan untuk meningkatkan citra salah satunya adalah melalui media relations. Sebelum melakukan penyusunan strategi media relations ini, public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak melakukan beberapa langkah berdasarkan proses public relations, yaitu sebagai berikut :

1. Mendefinisikan masalah, sebelum menjalankan strateginya melalui media relations,public relations dari PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak mengidentifikasi masalah melalui analisis kliping berita. Berbagai macam keluhan, pendapat/opini dari masyarakat termuat dalam sebuah berita, surat

(9)

pembaca, atau dalam media lainnya dianalisa oleh public relations PT. ASDP. Tidak hanya melalui kliping berita, public relations juga membaca keluhan, saran, atau opini masyarakat khususnya pengguna jasa PT. ASDP yang tertampung dalam kotak saran yang telah disediakan. Kotak saran diletakkan di ruang tunggu agar pengguna jasa dapat menyalurkan aspirasi sambil menunggu. Opini dari masyarakat tersebut di kumpulkan dan di analisa, kemudian jika data dari kotak saran tersebut lebih banyak berisi komplain, public relations PT. ASDP mengambil kesimpulan bahwa citra PT. ASDP kurang baik. Selain menganalisa isu dari kliping berita dan data dari kotak saran, public relations PT. ASDP juga melihat hasil laporan harian dari bagian Customer care yang tugasnya adalah melayani pelanggan/pengguna jasa via telepon atau pesan singkat (sms). Customer care dapat memberikan informasi kepada pelanggan terkait tarif, fasilitas, jadwal keberangkatan, dan lain-lain, serta dapat menerima keluhan atau menindaklanjuti (memberi solusi) jika pelanggan komplain berat. Semua permasalahan yang ditangani oleh petugas Customer care di catat dalam logbook, kemudian dipisahkan sesuai dengan tiga kategori permasalahan yang telah di tetapkan PT. ASDP yaitu termasuk dalam informasi, komplain, saran/masukan (hal apa yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan dan hal apa yang masih kurang). Proses identifikasi masalah yang telah dilakukan melalui analisa kliping berita, data dari kotak saran, dan dari laporan harian Customer care menghasilkan kesimpulan bahwa PT. ASDP mengalami penurunan citra. 2. Setelah mengumpulkan informasi mengenai situasi di luar dan menyimpulkan

masalah yang terjadi, public relations kemudian merencanakan strategi apa saja yang akan di ambil untuk mengatasi masalah tersebut. Public relations PT.

(10)

ASDP memantau bahwa banyak berita mengenai PT. ASDP yang menyebabkan menurunnya citra perusahaan, bahkan ada beberapa berita negatif yang bahkan menjadi Headline news. Langkah awal yang diambil public relations PT. ASDP adalah menjalankan strategi public relations melalui media relations. Public relations PT. ASDP menganggap perlu memberi penjelasan kepada publik, agar publik mengerti permasalahan yang terjadi sehingga berita tidak simpang siur karena penilaian negatif yang didasari atas kurangnya pengetahuan dari publik, seperti yang dikatakan oleh ibu Christine Hutabarat sebagai berikut :

“Jika ada pemberitaan negatif dimedia, hal yang pertama saya lakukan sebagai PR adalah memberikan penjelasan kepada publik mengenai apa yang sedang terjadi sehingga berita yang beredar tidak menjadi melebar.”(Hasil wawancara, 5 April 2011)

Melihat pernyataan diatas menggambarkan public relations menjalankan sesuai tugasnya sesuai dengan salah tujuan public relations yang dikatakan oleh Kriyantono yaitu menciptakan pemahaman publik.

3. Setelah strategi ditetapkan langkah selanjutnya adalah melaksanakan strategi tersebut. Program guna memberi penerangan terhadap publik dilakukan public relations PT. ASDP cabang Merak melalui penyusunan draft materi-materi publikasi, yang kemudian disebarkan dalam bentuk press release keseluruh rekan media public relations dengan menyertakan foto dan captions sapabila memang diperlukan. Public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak sedikitnya membuat 3 press release dalam 1 bulan. Press release yang dibuat biasanya mengenai kegiatan yang berkaitan dengan PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak baik positif maupun negatif, misalnya mengenai kegiatan PT. ASDP yang

(11)

menggelar acara sunatan massal di daerah Merak. Hal itu di bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat supaya tidak selalu berpandangan negatif mengenai PT. ASDP, dan mengalihkan perhatian masyarakat akan berita lain yang memberi kesan negatif bagi PT. ASDP. Konsep press release dibuat oleh staff media relations. Setelah selesai dibuat, staff menghubungi dan mengundang wartawan untuk menyerahkan press release tersebut. PT. ASDP menyediakan tempat khusus (Pressroom) untuk wartawan yang diundang atau yang datang untuk meliput. Fasilitas Pressroom yang disediakan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry dapat menampung 10 orang wartawan, didalam pressroom tersebut disediakan 2 perangkat komputer yang bertujuan untuk memudahkan wartawan jika ingin menyusun berita secara langsung. Public relations PT. ASDP tentu tidak sembarangan memilih media mana yang akan digunakan sebagai wadah untuk meluncurkan press release. Public relations PT. ASDP Indonesia Ferry bekerja sama dengan koran RADAR BANTEN dan Radio TOP FMCilegon. Hal ini dikarenakan Radar Banten dan radio TOP FM Cilegon adalah media yang banyak diminati oleh warga sekitar Cilegon dan Merak sehingga pesan yang akan disampaikan dapat diketahui oleh banyak orang (publik sasarannya). Public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak melaksanakan berbagai aktivitas media relations lainnya yaitu mengadakan konferensi pers. Frekuensi pelaksanaannya situasional artinya tidak terencana dalam rincian tugas public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak secara rutin karena dilakukan apabila terdapat sesuatu yang benar-benar penting untuk diketahui secara luas. Acara ini dilakukan apabila misalnya PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak mengadakan acara yang dihadiri oleh pejabat atau tokoh terkenal yang

(12)

menyangkut permasalahan yang menarik dan memiliki nilai berita yang tinggi, barulah public relations memandang perlu menyelenggarakan konferensi pers. Berkaitan dengan masalah menurunnya citra PT. ASDP akibat banyak pemberitaan negatif yang beredar, public relations PT. ASDP Indonesia Ferry merasa perlu mengadakan konferensi pers guna meluruskan isu di media dan juga sebagai kendali dari berita-berita miring yang beredar dengan harapan persepsi masyarakat terhadap perusahaan menjadi positif, yang negatif menjadi netral. Dalam melakukan konferensi pers banyak sekali hal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh public relations PT. ASDP :

1. Membentuk tim kerja public relations

Press conference dapat di lakukan baik secara formal atau informal dapat berjalan baik jika dipersiapkan secara matang. Untuk mematangkan persiapan itulah dibutuhkan sebuah kelompok kerja yang solid PT. ASDP membagi kerja tim dengan jelas. Jumlah personil dalam sebuah press conference tergantung pada kemampuan/pengalaman personil public relations, jangka waktu persiapan, dan tergantung pada skala liputan yaitu press conference yang dirancang bersifat lokal atau interlokal.

2. Fasilitas dan biaya

Public relations PT. ASDP menyediakan fasilitas pendukung dan budget. Fasilitas yang dimaksud adalah tempat, alat perlengkapan pendukung misalnya mikrofon, meja, kursi, dan lain-lain. Sedangkan biaya press conference diajukan oleh tim ke perusahaan lebih awal agar acara press

(13)

conference. Biaya tersebut digunakan misalnya untuk konsumsi atau memesan tempat, dan lain-lain.

3. Menetapkan tema

Public relations PT. ASDP Indonesia Ferry menentukan tema press conference yang benar-benar sesuai agar apa yang menjadi sasaran perusahaan dapat tersampaikan dengan baik, dan tema tersebut juga dapat memberikan informasi berharga kepada wartawan. Seperti yang dikatakan oleh ibu christine selaku Kepala Biro Corporate Secretary berikut ini :

“kesulitan dalam persiapan press conference menurut saya adalah pada saat proses menentukan tema. PR memiliki program ini-itu, wartawan dan media adalah penyambungnya, corongnya untuk menyampaikan ke masyarakat. Kita harus tegas dan tepat dalam menentukan tema, agar apa yang di liput wartawan memang sesuai dengan tema press conference dan informasi yang dipublikasikan tidak melebar kemana-mana”. (Hasilwawancara, 5 April 2011) 4. Membuat dan mengirim undangan

Public relations PT. ASDP kemudian membuat dan mengirim undangan kepada wartawan. Wartawan yang diundang adalah wartawan yang tepat yang sesuai dengan tema press conference karena setiap wartawan memiliki spesialisasi yang berbeda. Misalnya wartawan olahraga tidak cocok meliput acara politik. Undangan yang dibuat oleh public relations bersifat dua macam, yaitu :

a. Undangan bersifat resmi, dikirim kepada POKJA Kementrian Perhubungan dan BUMN.

(14)

b. Undanganbersifat tidak resmi, dikirim via sms, telepon, email, yahoo messenger dan blackberry messenger.

5. Konfirmasi

Public relations mengkonfirmasi undangan sehari sebelum pelaksanaan press conference.

6. Pelaksanaan acara

a. Sesaat sebelum pelaksanaan acara, panitia penyelenggara membagikan outline press release kepada para tamu undangan. Hal itu di tujukan agar wartawan memiliki gagasan atau ide yang akan di tanyakan kepada narasumber.

b. Pembukaan dari penyelenggara

c. Menjelaskan isi dari press release yang telah dibagikan

d. Sesi tanya jawab, biasanya pada sesi tanya jawab ini diberikan waktu 10 menit saja. Hal ini dibatasi agar tidak ada pertanyaan yang melenceng dari topik bahasan.

e. Penutup

Kegiatan media relations lainnya adalah wawancara pers. Wawancara pers sifatnya lebih pribadi, lebih individual. Public relations atau top manajemen yang diwawancarai hanya berhadapan dengan wartawan yang bersangkutan.Wawancara tidak selamanya berlangsung secara tatap muka, public relations PT. ASDP kerapkali melakukan wawancara pers melalui telepon, email, atau fax. Karena itu public relations PT. ASDP selain memahami karakteristik wartawan, praktisi public relations juga perlu memahami

(15)

narasumber yang dianggap layak untuk diwawancara oleh media. Narasumber tersebut dapat berupa Public Relations Manager, jurubicara, Direktur, pejabat berwenang yang memberikan informasi, dan/ atau pejabat yang memahami dan menguasai situasi dan kondisi permasalahan. Narasumber tersebut juga adalah orang yang mempunyai kredibilitas, berwawasan luas, pemikiran yang tajam dan analitis, serta mempunyai data dan informasi yang dibutuhkan oleh media. Public relations PT. ASDP selalu mempersiapkan wawancara pers dengan baik sebaiknya agar wawancara berjalan lancar atau kedua belah pihak siap untuk diwawancarai dan mewawancarai. Wawancara pers merupakan tugas public relations yang paling sering menemukan kendala dari semua kegiatan media relations yang dilakukan terutama pada saat terjadi krisis atau controversial issues yang berkembang di masyarakat misalnya pada saat terjadi kebakaran kapal yang menyebabkan kemacetan panjang yang terjadi baru-baru ini. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Christine berikut ini :

“Pada saat peristiwa kebakaran terjadi wartawan berbondong-bondong datang dan memaksa untuk memberi penjelasan komplit, padahal pada saat itu pihak PT. ASDP juga belum mengetahui dengan jelas kronologis kejadiannya”. (Hasilwawancara, 5 april 2011)

Untuk mendukung kegiatan media relations Public Relations PT. ASDP Indonesia Ferry menjalin hubungan baik dengan media sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Frank Jefkins yaitu :

1. Memahami media dan melayani media

Public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak cukup memahami media melalui visi dan misi dan jenis media. Misalnya koran

(16)

Radar Banten adalah jenis koran yang memberitakan seluruh informasi mengenai sosial, politik, ekonomi dan budaya, olahraga, hiburan dan sebagainya. Selain itu public relationsjuga mengetahui frekuensi terbitnya koran Radar Banten yaitu terbit setiap hari. Serta batas akhir atau deadlinepengiriman naskah kepada media. Seperti yang dikatakan oleh bapak Mario Sardadi berikut ini :

“Seperti contohnya jika ada pemberitahuan tentang adanya kenaikan tarif kapal, mau kita taro dalam koran yang biasanya kasih deadline ke kita pada jam 2 siang sehari sebelum koran Radar Bantenterbit”.(Hasilwawancara, 7 April 2011)

2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya. Public relations PT. ASDP selalu berusaha memberikan informasi yang akurat mengenai perkembangan perusahaan melalui pemberitaan yang se-objektif mungkin, dengan waktu yang tepat dan pemilihan media yang tepat serta menjunjung tinggi kejujuran namun tetap memprioritaskan kerahasiaan perusahaan, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kepala Biro Corporate Secretary sebagai berikut :

“Semua informasi berhak diketahui oleh publik, saya sebagai PR berusaha sekuat mungkin untuk menghilangkan budaya “off the record” kepada media”.(Hasilwawancara, 5 April 2011)

3. Menyediakan salinan yang baik. Selama ini public relationsPT. Indonesia Ferry selalu memberikan salinan siaran pers yang baik kepada mediadimana public relationsselalu menyertakan foto yang berkaitan dengan siaran pers tersebut jika diperlukan. Hal ini juga dialami langsung oleh penulis, ketika

(17)

penulis membutuhkan data untuk kebutuhan penulisan skripsi ini, public relations PT. ASDP Indonesia Ferry memberikan salinan data yang diperlukan.

4. Bekerja sama dalam penyediaan materi. Public relations PT. ASDP selalu menyediakan waktu kepada media untuk wawancara atau memberikan materi, baik telah membuat janji atau belum. Prinsip public relations maupun staff nya dalam berkomunikasi dengan media harus selalu bersifat available dan bersifat “open”. Hal ini terbukti dengan kejadian yang dialami penulis ketika sulit menghubungi public relations PT. ASDP Indonesia Ferry melalui telepon, kemudian penulis datang langsung kesana dan langsung disambut terbuka dengan Kepala Biro Corporate Secretarydan staff nya yang bersedia memberikan data yang penulis butuhkan. Penulis merasakan sendiri realisasi prinsip public relations PT. ASDP yaitu selalu siap melayani sejauh mereka ada waktu.

5. Menyediakan fasilitas verifikasi. Dalam hal ini pun public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak jarang mempersulit wartawan walaupun tidak sering dilakukan namun tetap dilaksanakan apabila itu memang penting. Contohnya seperti ketika terjadi kemacetan akibat antrian truk di pelabuhan merak. Public relationsPT. ASDP cabang Merak menyediakan sarana verifikasi sebagai bahan pemberitaan media yang akurat langsung dari tempat kejadian, dengan memperbolehkan mereka melihat kondisi pelabuhan secara langsung.

(18)

6. Membangun hubungan personal

Untuk mendukung kegiatan media relations, public relations PT. ASDP membangun hubungan personal dengan pers. Beberapa hal yang dilakukan oleh public relations PT. ASDP secara personal kepada pers antara lain yaitu lobby berkala antar manager (public relations) dengan wartawan atau editor, mengundang makan malam atau siang, gathering, melakukan kontak pribadi seperti mengingat hari ulang tahun mereka, mengirim kartu ucapan lebaran, natal tahun baru dan lain-lain, atau hanya sekedar berbincang-bincang ringan ditelepon. Seperti yang dijelaskan oleh bapak ibu Christine Hutabarat berikut ini :

“Kita selalu telpon-telponan, ketemuan, tuker-tukeran informasi. Ketemuan menurut paling penting, telponan itu perlu juga tapi kurang efektif, kalau kita ketemuan sebenarnya bisa lebih get in touch secara langsung dalam arti lebih personal atau lebih akrab”. (Hasilwawancara, 5 April 2011)

4. Setelah melakukan berbagai kegiatan media relations pada akhirnya public relations PT. ASDP mengevaluasi seluruh kegiatan media relations yang dirancang dan telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan citra perusahaan. Pada tahap evaluasi public relations PT. ASDP Indonesia Ferry melakukan kilas balik terkait masalah yang dihadapi melalui media monitoring. Public relations meninjau ulang dan memperhatikan proses penanggulangan masalah mulai dari awal permasalahan, proses, hingga penyelesaiannya. Melalui kegiatan media monitoring, public relations dapat melihat apa saja hambatan yang di alami pada saat itu dan bagaimana cara menanggulanginya, dapat mengetahui apa saja yang kekurangan atau kelebihan pada saat itu untuk dijadikan sebagai pembelajaran

(19)

atau pengalaman agar menjadi lebih baik dalam menciptakan citra positif perusahaan di mata publik. Dan pada tahap ini public relations dapat melihat berhasil atau tidaknya strategi media relations yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil presentase tonasi berita (grafik 4.1) serta tabel kategori tema pemberitaan (tabel 4.1 dan 4.2) terlihat jelas bahwa usaha yang dilakukan oleh public relations PT. ASDP cabang merak telah berhasil. Tone pemberitaan yang awalnya lebih condong kearah negatif dikarenakan pihak media massa secara implicit menunjuk PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal kemacetan yang terjadi. Bahkan ada pemberitaan yang mengaitkan kemacetan tersebut dengan kondisi manajemen internal PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak kini semakin menurun. Penurunan jumlah pemberitaan yang cenderung lebih kearah normal ini menandakan bahwa pemberitaan kemacetan Merak beberapa waktu lalu yang sebelumnya menjadi isu nasional, berangsur-angsur hilang. Penanganan kemacetan Merak bisa dikatakan berhasil sehingga pemberitaan negatif seputar kemacetan Merak pun menurun. Didukung oleh banyaknya pemberitaan yang menyita perhatian pemirsa dan pembaca, fokus para pembaca dan pemirsa pun kini tidak terkonsentrasi pada kondisi Pelabuhan Merak.

4.3 Hasil penelitian

4.3.1 Strategi Public Relations sebagai media relations

Citra pelayanan dari perusahaan terbentuk sebagai persepsi di masyarakat, hal ini menjadi perhatian utama public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak. Public relations tidak mungkin berhasil dalam

(20)

mengembangkan citra yang ingin di proyeksikan kepada masyarakat tanpa peran pers atau media. Media merupakan sarana yang memungkinkan pesan-pesan yang ingin di sampaikan public relations menjangkau masyarakat luas secara efektif dan efisien.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis melihat bahwa tugas public relations PT. ASDP diantaranya adalah menyusun pembuatan draft press release, kemudian menyebarkan press release keseluruh rekan media public relations. Public relations PT. ASDP juga mengadakan aktivitas media relations lainnya yang di lakukan berdasarkan kepentingan-kepentingan tertentu yang bersifat situasional yaitu mengadakan press conference.Kegiatan media relations yang juga sering di lakukan public relations PT. ASDP adalah wawancara pers yang di lakukan baik secara langsung atau tatap muka maupun tidak langsung yaitu melalui telepon, e-mail, dan fax mengenai permasalahan yang memang dibutuhkan wartawan untuk di ketahui.

4.3.2 Pengaruh kegiatan Media Relations yang dilakukan terhadap citra perusahaan

Public relations memiliki tanggung jawab yang berat, bila ada pemberitaan pers dinilai favorable bagi pihak public relations dan perusahaan tentu akan menguntungkan nama baik perusahaan, tetapi apabila yang terjadi sebaliknya, dampaknya akan merugikan citra perusahaan. Keberhasilan public Hasil kerja dari public relations belum bisa di lihat dalam waktu yang singkat karena membangun citra suatu perusahaan dibutuhkan waktu yang cukup lama, tidak hanya dalam hitungan bulan, tapi bisa juga memerlukan beberapa

(21)

tahun. Akan tetapi berdasarkan hasil analisis data presentase tonasi media monitoring yang di lakukan setiap bulan, yakni bulan Februari, Maret, dan April 2011 diatas dapat terlihat penurunan presentase terhadap pemberitaan negatif dimana pada bulan-bulan sebelumnya banyak pemberitaan negatif yang beredar di media sehingga citra perusahaan menurun. Selain itu dapat dilihat juga dari tabel tema pemberitaan diatas, dimana sebelumnya tema pemberitaan yang beredar adalah mengenai kemacetan namun kini tema pemberitaan mengenai kemacetan sudah berkurang. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan media relations yang dilakukan public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak berhasil menekan pemberitaan media yang menyudutkan perusahaan, berangsur-angsur keadaan membaik menuju peningkatan citra yang positif.

Gambar4.1Contoh pemberitaan positif

(22)

4.3.3 Hambatan serta upaya yang dilakukan

Penulis mendapatkan hasil bahwa kegiatan wawancara merupakan tugas public relations yang paling sering menemukan kendala dari semua kegiatan media relations yang dilakukan, terutama pada saat krisis atau sedang ada controvesial issues yang berkembang di masyarakat wartawan seringnya memaksa untuk dapat meminta penjelasan yang sangat detail, tidak peduli public relations sudah siap jawab atau tidak. Dan lagi para wartawan seringnya memberikan pertanyaan yang menyudutkan public relations. Upaya yang dilakukan oleh public relations PT. ASDP untuk mengatasinya adalah dengan menemui wartawan lalu menjanjikan jawaban untuk para wartawan secara sekaligus dan memberikan waktu khusus serta mengadakan konferensi pers jika diperlukan. Hambatan lainnya yang sering ditemui dalam kegiatan media relations adalah sulitnya menjamin kehadiran wartawan yang diharapkan public relationsbisa mengkomunikasikan apa yang diinginkan oleh perusahaan atau narasumber karena perbedaan fokus liputan wartawan dan tema konferensi pers. Upaya yang dilakukan adalah public relations harus menentukan tema dengan tepat sesuai dengan sasaran atau misi perusahaan, harus menarik, harus tegas dan fokus agar topik tidak melebar. Selain itu upaya yang dilakukan adalah memberikan equal treatment, misalnya jika public relations PT. ASDP mengadakan konferensi pers memberikan souvenirkepada narasumberjangan lupa untuk memberikan juga kepada para wartawan yang hadir.

Gambar

Tabel  4.1  Kategori  Tema  pemberitaan  di  media  cetak  dan  online  bulan  Februari 2011
Tabel  4.2  Kategori  Tema  pemberitaan  media  cetak  dan  online  bulan  April  2011
Tabel 4.3Cara menghitung presentase tone berita  Cara menghitung presentase tone berita  Positif :

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini penulis akan mengkaji karya sastra lama bentuk syair karya Raja Ali Haji dengan kajian mengenai nilai-nilai budaya (berhubungan

Aturan-aturan telah menjadi landasan bagi KJRI Davao City dalam mengeluarkan kebijakan dan upaya-upaya untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat keturunan Indonesia di

Unit PT PLN (PERSERO) yang akan membangun SCADA harus mengacu pada SPLN S3.001: 2008 Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik. Jumlah yang dijelaskan pada tabel 6 dan tabel 7

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948, tentang pendaftaran dan pemberian izin kepemilikan senjata api pada Pasal 9 dinyatakan, bahwa setiap orang yang bukan anggota

Taylor kebudayaan didefinisikan sebagai kompleksitas yang meliputi kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan segala bentuk kehidupan yang diperoleh dari

Dengan selesainya Rencana Kerja Perangkat Daerah ini, diharapkan semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Sosial dapat mempedomani Renja

Terdapat tiga aturan keserasian yang digunakan dalam penelitian ini, oleh karena itu pengujian ini dilakukan untuk mengetahui aturan keserasian mana yang sangat

ASEAN sebagai organisasi regional di kawasan Asia Tenggara dituntut untuk lebih berperan aktif dalam proses perdamaian dan penyelesaian konflik di Myanmar.. Kerjasama