• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Menyelesaikan Soal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Menyelesaikan Soal"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN

Meylan Ingriani Otay, Abd. Djabar Mohidin, Sumarno Ismail Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo Email: meylan_otay@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika berada dibawah rata-rata, hal ini dapat dilihat dari hasil kerja siswa pada materi garis singgung lingkaran. Permasalahan yang dikaji adalah mengidentifikasi sumber dan penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran. Pengambilan data menggunakan instrumen tes yang berbentuk esay yang terdiri dari 4 butir soal, dilanjutkan dengan wawancara terhadap siswa dalam menjaring informasi yang lebih mendalam tentang sumber dan penyebab kesalahan siawa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran. Wawancara dilakukan pada 8 orang siswa dari 25 orang siswa yang akan diwawancara untuk dimintai keterangan yang mendalam terhadap hasil jawaban yang mereka kerjakan. Dimana pada setiap nomor soal diwakili 2 orang siswa yang jumlah soalnya sebanyak 4 nomor soal. Dari hasil tes dan wawancara, kesalahan siswa didapat bahwa siswa benar-benar terjadi kesalahan baik dari sumber kesalahan maupun penyebab kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal pada materi garis singgung lingkaran. Kesalahan ini disebabkan masih rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan konsep dasar garis singgung lingkaran.

Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Menyelesaikan Soal

I. PENDAHULUAN

Di dalam KTSP disebutkan bahwa tujuan utama kegiatan pembelajaran di sekolah yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dapat menarik minat dan antusias siswa serta dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat, sebab dengan suasana belajar yang menyenangkan akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil belajar siswa merupakan suatu indikasi dari perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses belajar-mengajar. Dari hasil belajar inilah merupakan keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran.

(2)

2

Belajar matematika tidak lepas dari persiapan siswa dan guru dibidangnya, maka yang pertama dituntut dari siswa adalah perhatian, ketekunan, motivasi, kesiapan siswa, dan minat yang tinggi dalam menerima pelajaran. Bagi siswa yang sudah mempunyai minat untuk belajar matematika akan merasa senang dan penuh perhatian mengikuti pelajaran tersebut. Oleh karena itu, guru harus berupaya dalam memelihara maupun mengembangkan minat atau kesiapan belajar siswa. Seorang guru menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri dan mengembangkan aktivitasnya dalam pemecahan masalah.

Kenyataan menunjukan bahwa terdapat sejumlah siswa yang memiliki kemampuan menyelesaikan soal-soal matematika berada dibawah rata-rata dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Keadaan ini dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari guru maupun yang berasal dari siswa itu sendiri. Ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal diantaranya adalah karena mereka belum menguasai materi pelajaran. Misalnya siswa kurang mampu menentukan panjang garis singgung dan menentukan jari-jari lingkaran jika salah satu jari-jarinya diketahui. Hal ini nampak pada pemberian tes yang sedikit berbeda dari contoh soal, dimana siswa kesulitan menganalisa bahkan menyelesaikan soal tersebut.

Siswa tidak mampu menyelesaikan soal-soal disebabkan mereka belum memahami permasalahan dalam soal tersebut. Sehingga banyak menimbulkan kesalahan. Kesalahan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan untuk mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha yang lebih optimal untuk mengatasinya. Namun usaha perbaikan ini tidak akan terjadi jika kita tidak mengetahui penyebab kesalahan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan.

Sebagai contoh pada pembelajaran matematika banyak ditemui kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal lingkaran khususnya pada materi garis singgung lingkaran. Berdasarkan pada diskusi awal peneliti dengan guru mata pelajaran matematika di sekolah SMP N 1 Telaga diperoleh informasi bahwa pada umumnya siswa kurang mampu menyelesaikan masalah yang terkait dengan garis singgung lingkaran.

Memperhatikan permasalahan diatas mengisyaratkan bahwa siswa mengalami kesalahan dalam memecahkan konsep-konsep rumus yang terkait dengan materi lingkaran khususnya pada materi garis singgung lingkaran. Kesalahan tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa pembelajaran materi tersebut selama ini belum berlangsung secara optimal. Sehingga banyak siswa tidak mampu menyelesaikan soal-soal.

(3)

3

Penelitian dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan sumber dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam mata pelajaran matematika khususnya pada garis singgung lingkaran.

Schoenfeld (dalam Uno, 2011: 130-131) mendefinisikan bahwa belajar matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Matematika melibatkan pengamatan, penyelidikan, dan keterkaitannya dengan fenomena fisik dan sosial. Berkaitan dengan hal ini maka belajar matematika merupakan suatu kegiatan yang berkenaan dengan penyeleksian himpunan-himpunan dari unsur matematika yang sederhana dan merupakan himpunan-himpunan baru, yang selanjutnya membentuk himpunan-himpunan baru yang lebih rumit. Demikian seterusnya, sehingga dalam belajar matematika harus dilakukan secara hierarkis. Dengan kata lain, belajar matematika pada tahap yang lebih tinggi, harus didasarkan pada tahap belajar yang lebih rendah.

Menurut Sukirman (dalam NakiI, 1999: 25), kesalahan merupakan penyimpangan dari hal yang benar yang sifatnya sistematis dan konsisten pada materi tertentu, kesalahan yang sistematis dan kosisten disebabkan oleh kompetensi siswa yang mengakibatkan rendahnya penguasaan materi pelajaran. Sedangkan Rahmat Basuki (dalam Sahriah, 2012: 2), kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal adalah kesalahan konsep, kesalahan operasi dan kesalahan ceroboh, dengan kesalahan dominan adalah kesalahan konsep. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesalahan adalah suatu bentuk penyimpangan terhadap jawaban yang sebenarnya yang bersifat sistematis.

Menurut Ajis (2009: 45) bahwa faktor kesalahan dalam matematika merupakan sumber utama untuk mengetahui kesalahan siswa dalam mengetahui matematika. Dengan demikian analisis kesalahan merupakan suatu cara untuk mengetahui faktor kesalahan siswa dalam mempelajari matematika. Menurut Subanji dan Mulyoto (dalam Isfan: 2010) faktor kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika antara lain (1) Kesalahan Konsep, salah konsep juga timbul karena siswa tidak dapat mengaitkan antara konsep yang satu dengan konsep lainnya sehingga mengakibatkan kesalahan, misalnya dalam menyelesaikan soal matematika siswa melakukan kesalahan dalam menentukan teorema atau rumus untuk menjawab suatu masalah, (2) Kesalahan menggunakan data, misalnya kesalahan siswa menggunakan data yang seharusnya tidak digunakan dalam menjawab suatu masalah, (3) Kesalahan teknis,

(4)

4

misalnya kesalahan siswa dalam perhitungan dan memanipulasi data, (4) Kesalahan penarikan kesimpulan, misalnya kesalahan siswa menyatakan simpulan tanpa alasan yang benar dan logis.

Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berkenaan dengan kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada saat menggunakan dan menerapkan prosedur langkah-langkah untuk menyelesaikan soal-soal matematika. Kesalahan yang dilakukan siswa tersebut dapat terjadi pada hasil maupun pada proses penyelesaian soal termasuk pada perhitungannya. Kesalahan siswa perlu adanya analisis untuk mengetahui kesalahan apa saja yang banyak dilakukan dan mengapa kesalahan tersebut dilakukan siswa. Melalui analisis kesalahan akan diperoleh bentuk dan penyebab kesalahan siswa, agar mendapatkan gambaran yang jelas dan rinci atas kelemahan-kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal materi garis singgung lingkaran. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan antara lain, yaitu rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika, cara belajar siswa yang kurang baik, siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal. Hal ini disebabkan karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar, sistem belajar siswa yang tidak teratur, tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, siswa kurang menguasai materi pokok, dan adanya rasa malu serta takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan. Atau bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesalahan siswa ditimbulkan karena siswa tidak memahami dan tidak terampil dalam menggunakan konsep rumus-rumus dalam

menghitung garis singgung lingkaran.

II. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Telaga kelas VIII. Jl Teknik Telaga, Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, tahun pelajaran 2012/2013 selama ± 2 bulan mulai dari Mei- Juni2013.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sumber dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam mata pelajaran matematika khususnya pada garis singgung lingkaran. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia (Sukmadinata, 2009: 72).

(5)

5

Instrumen penelitian berbentuk tes yang disusun sendiri oleh peneliti dan disesuaikan dengan silabus mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga.Data dalam penelitian berupa data primer tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi garis singgung lingkaran. Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Telaga Tahun Pelajaran 2012/2013.

Pengumpulan data akan dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) Pemberian Tes, Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk uraian. Tes yang akan digunakan untuk menjaring informasi yang berkaitan dengan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran. Sebelum tes digunakan dalam penelitian, tes tersebut dinilai validitas isinya oleh validator independen. Hasil tes ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk pengembangan wawancara nanti, dan (2) Wawancara, wawancara yang akan digunakan untuk menjaring data langsung dari siswa tentang kreatifitas siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pembelajaran matematika. Materi wawancara akan disusun berdasarkan hasil yang diperoleh siswa dalam menjawab tes. Hasil wawancara akan diklasifikasikan jenis kreativitas.Penelitian ini akan menggambarkan jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal panjang garis singgung lingkaran, maka data yang akan dikumpulkan akan dianalisis sebagai berikut: (1) data reduction (reduksi data) Mereduksi data mencakup usaha-usaha merangkum hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan, (2) data display (penyajian data), penyajian data merupakan langkah lebih lanjut dari kegiatan reduksi data. Dalam penyajian ini, maka dapat yang ditampilkan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, bagan alur ataupun sejenisnya, (3) Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/ verifikasi), langkah terakhir adalah melakukan penarikan kesimpulan dari berbagai data yang telah diperoleh. Kesimpulan akan menjadi kredibel apabila didukung dengan temuan-temuan di lapangan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, peneliti menyusun insturumen penelitian dalam bentuk tes uraian yang berjumlah empat butir soal yang dilengkapi dengan rubrik penilaian. Dengan skor yang tertinggi yang di capai siswa adalah 63 dan skor terendah 27. Sebelum tes tersebut digunakan

(6)

6

terlebih dahulu dilakukan validasi konstruksi dan validasi isi, untuk memperoleh tes yang valid. Berdasarkan hasil jawaban tes/soal uraian pada materi garis singgung lingkaran pada siswa kelas VIII-8 yang dalam penelitian ini dijadikan subjek penelitian, peneliti memperoleh data yang akan nantinya dianalisis. Untuk menggambarkan kesalahan siswa, berikut data-data siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal pada materi garis singgung lingkaran yang didapat peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini. Nomor 1, Pada soal nomor 1 ini, hasil jawaban siswa diatas terlihat bahwa jawaban siswa sama. Dari hasil jawaban siswa ini, dapat dilihat bahwa siswa tidak mengalami kesalahan baik dari sumber kesalahan maupun penyebab kesalahan. Dalam hai ini siswa mampu menentukan teorema atau rumus, menggunakan data yang digunakan, menyelesaikan perhitungan dan mampu memanipulasi data, serta siswa mampu menyatakan kesimpulan dengan benar dan sangat logis atau siswa menyelesiakan soal dengan jawaban benar adalah ( ) = 12 . Nomor 2, pada soal nomor 2 ini terlihat bahwa jawaban siswa beragam seperti terlihat pada hasil jawaban siswa diatas. Dalam menjawab soal ini siswa melakukan kesalahan yang beragam pula. Jawaban siswa yang pertama ini kesalahannya pada kesalahan konsep dimana siswa salah menentukan rumus. Siswa kedua ini kesalahannya pada kesalahan konsep dimana siswa salah menentukan rumus, kesalahan teknis yaitu siswa salah dalam perhitungan dan memanipulasi data. Dengan adanya kesalahan yang dilakukan setiap siswa, maka yang menjadi sumber kesalahan dan penyebab kesalahan siswa adalah sebagai berikut: sumber kesalahan yang dilakukan siswa adalah kurangnya pemahaman atas materi garis singgung lingkaran, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti, tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, dan lupa konsep. Adapun yang menjadi penyebab kesalahan siswa yaitu (1) kesalahan yang dilakukan siswa itu sendiri, karena sistem belajar siswa tidak teratur, rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika khususnya pada materi garis singgung lingkaran, cara belajar siswa yang kurang baik, kurang menguasai materi dan adanya rasa malu serta rasa takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan, (2) kesalahan yang dilakukan guru, bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar, (3) kesalahan yang dilakukan orang tua, mungkin bisa saja kesalahan dilakukan orang tua karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar. Dari hasil jawaban dan cuplikan wawancara diatas dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesalahan baik dari sumber kesalahan maupun penyebab

(7)

7

kesalahan. Nomor 3, pada soal nomor 3 ini terlihat bahwa jawaban siswa beragam seperti terlihat pada hasil jawaban siswa diatas. Dalam menjawab soal ini siswa melakukan kesalahan yang beragam pula. Jawaban siswa yang pertama ini kesalahannya pada kesalahan konsep dimana siswa salah menentukan rumus, kesalahan teknis yaitu siswa salah perhitungan dan memanipulasi data, serta kesalahan penarikan kesimpulan yaitu siswa tidak menjawab. Sama halnya siswa kedua ini kesalahannya pada kesalahan konsep dimana siswa salah menentukan rumus, kesalahan teknis yaitu siswa salah perhitungan dan memanipulasi data, serta kesalahan penarikan kesimpulan yaitu siswa tidak menjawab. Dengan adanya kesalahan yang dilakukan setiap siswa, maka yang menjadi sumber kesalahan dan penyebab kesalahan siswa adalah sebagai berikut: sumber kesalahan yang dilakukan siswa adalah kurangnya pemahaman atas materi garis singgung lingkaran, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti, tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, dan lupa konsep. Adapun yang menjadi penyebab kesalahan siswa yaitu (1) kesalahan yang dilakukan siswa itu sendiri, karena sistem belajar siswa tidak teratur, rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika khususnya pada materi garis singgung lingkaran, cara belajar siswa yang kurang baik, kurang menguasai materi dan adanya rasa malu serta rasa takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan, (2) kesalahan yang dilakukan guru, bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar, (3) kesalahan yang dilakukan orang tua, mungkin bisa saja kesalahan dilakukan orang tua karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar. Dari hasil jawaban dan cuplikan wawancara diatas dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesalahan baik dari sumber kesalahan maupun penyebab kesalahan. Dan pada nomor 4, pada soal nomor 4 ini terlihat bahwa jawaban siswa beragam seperti terlihat pada hasil jawaban siswa diatas. Dalam menjawab soal ini siswa melakukan kesalahan yang beragam pula. Jawaban siswa yang pertama ini kesalahannya pada kesalahan konsep dimana siswa tidak menjawab pada soal bagian 4b. Berbeda dengan siswa yang kedua ini kesalahannya tidak menjawab soal yang ditanyakan pada nomor 4, hal ini menunjukkan siswa kedua ini kesalahannya pada kesalahan konsep, kesalahan menggunakan data, kesalahan teknis, dan kesalahan penarikan kesimpulan.

Dengan adanya kesalahan yang dilakukan setiap siswa, maka yang menjadi sumber kesalahan dan penyebab kesalahan siswa adalah sebagai berikut: sumber kesalahan yang

(8)

8

dilakukan siswa adalah kurangnya pemahaman atas materi garis singgung lingkaran, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti, tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, dan lupa konsep. Adapun yang menjadi penyebab kesalahan siswa yaitu (1) kesalahan yang dilakukan siswa itu sendiri, karena sistem belajar siswa tidak teratur, rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika khususnya pada materi garis singgung lingkaran, cara belajar siswa yang kurang baik, kurang menguasai materi dan adanya rasa malu serta rasa takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan, (2) kesalahan yang dilakukan guru, bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar, (3) kesalahan yang dilakukan orang tua, mungkin bisa saja kesalahan dilakukan orang tua karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar.

Dari hasil jawaban dan cuplikan wawancara diatas dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesalahan baik dari sumber kesalahan maupun penyebab kesalahan.

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat dideskripsikan kesalahan siswa sebagai berikut: (1) Kesalahan Siswa dari Aspek Sumber Kesalahan, adapun yang menjadi sumber kesalahan yang dilakukan oleh siswa yaitu, kesalahan konsep ini terjadi karena siswa kurang cermat dalam menentukan teorema atau rumus, kesalahan menggunakan data yaitu siswa salah menggunakan data yang seharusnya tidak digunakan, kesalahan teknis yaitu siswa salah perhitungan dan salah memanipulasi data, dan kesalahan penarikan kesimpulan yaitu siswa menyatakan kesimpulan yang kurang benar dan kurang logis. Faktor sumber kesalahan lainnya yaitu kurangnya pemahaman atas materi garis singgung lingkaran, kurangnya penguasaan bahasa matematika, kurang teliti, tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, dan lupa konsep. Sebagaimana hasil kerja siswa dan informasi wawancara dari hasil penelitian pada siswa-siswa yang diwawancarai dimana siswa kurang memperhatikan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Dan juga siswa kurang cermat dalam mengaitkan dua buah objek dan tidak memahami syarat-syarat pada garis singgung lingkaran, seperti di ungkapkan oleh siswa-siswa yang diwawancarai dimana pada kesalahan ini siswa tidak dapat menentukan luas layang-layang AOBP dan panjang AB atau panjang tali busur dalam lingkaran sehingga tidak dapat menyelesaikan soal yang diberikan. (2) Kesalahan siswa dari aspek penyebab kesalahan, adapun yang menjadi penyebab kesalahan yang dilakukan siswa yaitu, (1) kesalahan yang dilakukan siswa itu sendiri, karena sistem belajar siswa tidak teratur, rendahnya minat

(9)

9

belajar siswa terhadap matematika khususnya pada materi garis singgung lingkaran, cara belajar siswa yang kurang baik, kurang menguasai materi dan adanya rasa malu serta rasa takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan, (2) kesalahan yang dilakukan guru, bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar, (3) kesalahan yang dilakukan orang tua, mungkin bisa saja kesalahan dilakukan orang tua karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar. Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa benar-benar terjadi kesalahan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan tes/soal uraian pada materi garis singgung lingkaran, kesalahan yang paling dominan dilakukan oleh siswa yaitu kesalahan konsep. Yang menjadi sumber terjadinya kesalahan konsep yang dilakukan siswa dalam menjawab soal, siswa tidak menguasai atau memahami dengan benar konsep garis singgung lingkaran yang harus digunakan dalam menyelesaikan soal-soal yang dikerjakan. Dari kesalahan yang dilakukan siswa ini, rata-rata siswa melakukan kesalahan konsep, dimana terlihat bahwa dari soal yang kedua sampai soal yang terakhir banyak yang mengalami kesalahan konsep dan ada beberapa siswa yang mengalami kesalahan menggunakan data, kesalahan teknis, dan kesalahan penarikan kesimpulan. Dimana siswa dalam menjawab soal ini memiliki kesalahan yang berbeda-beda. Ini membuktikan bahwa benar-benar terjadi kesalahan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal pada materi garis singgung lingkaran.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian diatas, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Kesalahan dominan yang dilakukan oleh siswa yaitu kesalahan konsep, dan ada beberapa siswa yang mengalami kesalahan seperti kesalahan menggunakan data, kesalahan teknis, dan kesalahan penarikan kesimpulan dalam menyelesaikan tes/soal uraian pada materi garis singgung lingkaran.

2. Penyebab kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya:

a) kesalahan yang dilakukan siswa itu sendiri, karena sistem belajar siswa tidak teratur, rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika khususnya pada materi garis singgung lingkaran, cara belajar siswa yang kurang baik, kurang menguasai materi dan adanya rasa malu serta rasa takut bertanya pada guru jika tidak mengerti atau kesulitan.

(10)

10

b) kesalahan yang dilakukan guru, bisa saja dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar.

c) kesalahan yang dilakukan orang tua, mungkin bisa saja kesalahan dilakukan orang tua karena orang tua yang kurang mendorong siswa untuk belajar.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Permasalahan pada kesalahan konsep, kesalahan menggunakan data, kesalahan teknis maupun kesalahan penarikan kesimpulan ini segera diatasi oleh guru-guru lebih khususnya guru matematika, agar permasalahan ini tidak akan terus-menerus terjadi pada siswa. Jika hal ini tidak segera dilakukan maka dikhwatirkan permasalahan ini akan susah diatasi karena sudah mengakar dalam pemikiran siswa tersebut. Ini akan membuat hasil belajar matematika siswa tidak akan meningkat akan tetapi hanya semakin rendah.

2. Penelitian terhadap terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada tes/soal uraian pada materi garis singgung lingkaran kelas VIII ini bisa dilanjutkan oleh peneliti-peneliti yang lain dan tentunya dengan aspek-aspek yang berbeda pula dan pada kajian yang lebih luas, misalnya pada materi atau pokok bahasan, subjek, bentuk soal lainnya.

(11)

11

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika 2 (untuk kelas viii Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Hudoyo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang. Jurusan Matematika Fakultas MIPA UNM

Izoelsyifa. 2010.

http://izoelsyifa.wordpress.com/2010/11/27/tinjauan-tentang-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika/. (Diakses tanggal 2 april 2013)

Manfaat, Budi. 2010. Membumikan Matematika. Jakarta: Eduvision Publishing

NakiI, Karim. 1999. Kesalahan Mahasiswa Menyelesaikan Soal-Soal Kalkulus II. Tesis. Surabaya. Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Surabaya. Tidak di Publikasikan

Nurharini, Dewi & Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya (untuk SMP/MTs

Kelas VIII). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Sahriah, Sitti. 2012. http://jurnal-online.um.ac.id/article/do/detail-article/1/31/408. Universitas Negeri Malang. (Diakses tanggal 2 april 2013)

Sulistyowati. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap

Kemampuan Koneksi Matemaika Ditinjau dari Ketrampilan Berpikir Kritis. Tesis.

Gorontalo. PPS Universitas Negeri Gorontalo. Tidak di Publikasikan Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect

Referensi

Dokumen terkait

Di zaman sekarang ini setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian, ketrampilan dan juga kreatifitas sebagai nilai jual lebih pada dirinya untuk mendapatkan pekerjaan yang

Universitas Negeri

Kondisi yang demikian mengakibatkan pulau-pulau yang terdapat pada gugusan Spermonde umumnya memiliki reef yang lebih luas pada bagian barat pulau, karena arus

wacana kritis adalah metode analisis yang melihat aspek kebahasaan sebagai faktor penting.. untuk melihat apa yang sedang terjadi di lingkungan

 Siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan dengan keliling persegi.. Indonesia, Matematika, IPA).

text in question by reference to other texts or text features they have previously come across.. Intertextual reference is not usually made casually or for embellishment purposes,

ƒ Minggu 2: asist ensi dengan asist en unt uk m em verifikasi program NC ( perlu m em baw a disket pr ogram NC dan disket gam bar solid). Jadwal asist ensi akan dium

memiliki respon positif yang dilihat dari meningkatnya hasil belajar dan kemampuan siswa. Oleh karena itu, untuk membedakan penelitian kali ini, peneliti mengambil