• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI LINIER PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI UKM ROKOK KRETEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI LINIER PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI UKM ROKOK KRETEK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI LINIER PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN

PRODUKSI AGREGAT DI UKM ROKOK KRETEK

Heri Awalul Ilhamsah Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura

Kampus Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang Kamal-Bangkalan e-mail: hilhamsah@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang perencanaan produksi agregat pada Usaha Kecil Menegah (UKM) pembuatan rokok kretek dengan fungsi tujuan minimasi biaya produksi. Kebijakan perencanaan produksi yang dilaksanakan pada UKM tersebut selama ini hanya di dasarkan target produksi yang ditetapkan oleh bagian Pemasaran. Target produksi tersebut merupakan hasil dari peramalan yang didasarkan data masa lalu dengan tidak mempertimbangkan kapasitas produksi yang tersedia. Metode penyelesaiannya diusulkan menggunakan Linier Programming dengan durasi perencanaannya selama 12 bulan. Kendala yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah ketersediaan tenaga kerja serta jumlah inventori dari keseluruhan jenis rokok kretek yang ada. Hasil penelitian ini mengkonfirmasikan bahwa total biaya produksi untuk satu tahun mendatang sebesar Rp. 5.175.192.000 dengan toal penggunaan tenaga kerja rata-rata sebanyak 36 orang perbulan dan biaya inventori sebesar Rp. 2.402.357.

Kata kunci: rencana produksi agregat, linier programming, inventori, minimasi biaya

PENDAHULUAN

Perencanaan produksi merupakan bagian penting dalam rantai proses produksi. Ketepatan dalam rencana produksi baik dalam bentuk kuantitas produk maupun jadwal produksinya akan bermuara pada usaha peningkatan keuntungan yang di dapat oleh perusahaan. Permasalahan sering kali timbul jika rencana produksi ditetapkan berdasarkan target pasar yang ingin diraih tanpa melihat keterbatasan resources dari perusahaan, akibatnya rencana yang dibuat seringkali tidak dapat terpenuhi. Dampak dari penyusunan rencana produksi yang kurang optimal ini salah satunya adalah meningkatnya inventori serta penggunaan jam kerja karyawan yang tidak efektif.

Sejalan dengan konsep diatas, salah satu penyebab rendahnya daya saing UKM rokok kretek di Madura ditengarai disebabkan oleh penyusunan rencana produksi yang tidak optimal. Rencana produksi yang ada dibuat berdasarakan data masa lalu tanpa melihat keterbatasan sumber daya perusahaan. Shortage production dan over production rokok seringkali terjadi. Over produksi mengakibatkan UKM rokok kretek seringkali banting harga agar rokok hasil produksinya tetap bisa diserap pasar. Kebijakan banting harga ini bukanlah kebijakan yang tepat dalam usaha mempertahankan kelangsungan usaha, akibatnya revenue yang diterima perusahaan jauh dari Harga Pokok Produksinya(HPP). Dampak lain dari penetapan rencana produksi yang tidak tepat adalah pola penggunaan jam kerja karyawan yang kurang seimbang sehingga sering dijumpai jam lembur yang tinggi, akibatnya beban biaya produksi juga semakin meningkat.

Usaha untuk menyusun rencana produksi yang bisa mengoptimalkan sumber daya perusahaan dengan tujuan meminimalkan biaya produksi terus dilakukan, salah satu metode

(2)

yang bisa digunakan sebagai alat analisanya menggunakan Linier Programming. Metode ini merupakan metode permodelan matematika untuk melihat sejauh mana kompromi sumber daya perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain jenis rokok yang menjadi objek penelitian ada empat jenis rokok kretek, biaya produksinya merupakan biaya bahan baku dan biaya varaiabel cost dan semivariable cost .

METODOLOGI

Langkah pertama dalam menggunakan linier programming adalah memformulasikan model matematisnya, pada penelitian ini menggunakan model matematis dengan indeks dan variabel keputusan sebagai berikut :

T = Horizon perencanaan N = Jenis produk

t = Indeks periode, t=1,2,3…T i = Indeks produk, i=1,2,3,…N

Dit = Peramalan permintaan produk i pada periode t

nit = Produk i yang dibuat oleh seorang pekerja pada periode t

= Biaya untuk memproduksi satu unit produk i pada periode t = Gaji seorang pekerja pada periode t

= Biaya rekrut satu pekerja pada periode t

= Pesangon/biaya lay of/pemutusan kontrak seorang karyawan pada periode t = Biaya inventory produk i pada periode t

Variabel keputusannya adalah sebagai berikut : = Unit produk i yang dibuat pada periode t = Pekerja yang digunakan pada periode t = pekerja yang direkrut pada periode t = Pekerja yang dirumahkan pada periode t = Inventori produk i pada akhir periode t

Fomulasi linier programmingnya adalah sebagai berikut :

Minimize ∑ ∑ Subject to : ∑ t=1,2,…,T t=1,2,…,T t=1,2,…,T i=1,2,….,N , , , , 0 t=1,2,…,T i=1,2,….,N

Estimasi permintaan untuk 12 bulan mendatang di tentukan dengan menggunakan metode peramalan berdasarkan data historis sebelumnya :

(3)

Tabel 1. Data historis permintaan keempat rokok Jenis Rokok Bulan 1 2 3 4 1 1,445,123 1,118,123 796,123 995,154 2 1,648,125 1,021,125 699,125 873,906 3 1,528,136 1,101,136 779,136 973,920 4 1,742,142 915,142 593,142 741,428 5 1,538,146 1,111,146 789,146 986,433 6 1,157,129 930,129 608,129 760,161 7 1,338,239 1,111,239 789,239 986,549 8 1,523,670 1,296,670 974,670 1,218,338 9 1,650,341 1,123,341 801,341 1,001,676 10 1,756,432 1,129,432 807,432 1,009,290 11 1,890,343 1,263,343 941,343 1,176,679 12 1,456,723 929,723 607,723 759,654

Dengan menggunakan metode peramalan moving average 3 bulanan didapatkan nilai permintaan untuk 12 bulan mendatang.

Tabel 2. Data permintaan keempat jenis rokok hasil motede moving average

Jenis Rokok Bulan A B C D 13 1,601,166 1,107,499 785,499 981,874 14 1,549,411 1,100,188 778,188 972,736 15 1,535,767 1,045,804 723,804 904,754 16 1,562,114 1,084,497 762,497 953,121 17 1,549,097 1,076,830 754,830 943,537 18 1,548,993 1,069,043 747,043 933,804 19 1,553,401 1,076,790 754,790 943,488 20 1,550,497 1,074,221 752,221 940,276 21 1,550,964 1,073,352 751,352 939,189 22 1,551,621 1,074,788 752,788 940,984 23 1,551,027 1,074,120 752,120 940,150 24 1,551,204 1,074,086 752,086 940,108

Kemampuan pekerja dalam membuat rokok untuk keempat jenis rokok adalah sama, dimana rata-rata seorang karyawan mampu membuat rokok sebanyak 115.000 batang rokok setiap bulannya. Biaya produksi untuk setiap batang rokok jenis A,B,C dan D berturut-turut sebagai berikut Rp 98.4, Rp.102.2, Rp.92.3 dan Rp.100.3. Gaji karyawan ditetapkan sebesar Rp.750 ribu perbulan. Biaya perekrutan karyawan sebesar Rp.120 ribu dan biaya pesangon jika merumahkan karyawan sebesar Rp.600 ribu rupiah. Jumlah pekerja dilantai produksi saat ini ada 23 orang. Posisi inventori saat ini adalah :

(4)

Tabel 3. Data inventori keempat jenis rokok Jenis Rokok Inventori A 1.000.000 batang B 1.400.000 batang C 1.500.000 batang D 2.000.000 batang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil runing model di software Lingo didapatkan estimasi total biaya produksi untuk satu tahun mendatang sebesar Rp.5.175.192.000, dengan jumlah produksi perbulan untuk masing-masing jenis rokok kretek adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Data jumlah produksi

Bulan A B C D 1 1,760,845 0 0 981,874 2 1,490,890 807,687 63,687 972,736 3 1,465,638 1,045,804 723,804 904,754 4 1,569,885 1,084,497 762,497 953,121 5 1,510,297 1,076,830 839,336 943,537 6 1,548,993 1,069,043 818,160 933,804 7 1,553,401 1,076,790 599,167 1,140,642 8 1,800,436 1,074,221 752,221 743,122 9 1,301,025 1,263,434 751,352 939,189 10 1,551,621 1,009,607 752,788 940,984 11 1,551,027 949,219 752,120 1,002,634 12 1,551,204 1,074,086 752,086 877,624

Inventori maing-masing produk untuk 12 bulan mendatang dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5. Data jumlah inventori

Bulan A B C D 1 159679 292501 714501 0 2 101158 0 0 0 3 31029 0 0 0 4 38800 0 0 0 5 0 0 84506 0 6 0 0 155623 0 7 0 0 0 197154 8 249939 0 0 0 9 0 190082 0 0 10 0 124901 0 0 11 0 0 0 62484 12 0 0 0 0

(5)

Besarnya biaya inventori selama satu tahun sebesar Rp. 2.402.357, biaya inventori tersebut dihitung sebesar Rp. 1 perbatangnya.

Pemakaian tenaga kerja dibagian produksi sebagai berikut :

Tabel 6. Data jumlah inventori

Bulan Jumlah Tenaga Kerja W1 24 W2 29 W3 36 W4 38 W5 38 W6 38 W7 38 W8 38 W9 37 W10 37 W11 37 W12 37

Rata-rata penggunaan tenaga kerja sebanyak 36 orang perbulan. Jumlah pekerja yang akan dirumahkan sebanyak 1 orang dan diperkirakaan terjadi pada bulan ke 9. Sedangkan untuk perekrutan karyawan terjadi pada bulan 1 sebanyak 1 orang bulan ke 2 sebanyak 5 orang, bulan ke 3 dan 4 diestimasikan akan merekrut sebanyak 7 dan 2 orang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil dan pembahasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan :

1. Biaya produksi optimal dari hasil running model matematis memberikan nilai sebesar Rp. 5.175.192.000.

2. Model perencanaan produksi yang dikembangkan diharapkan bisa di terapkan di UKM rokok kretek.

3. Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan metode goal programming sehingga mengkomodasi tujuan yang banyak terkait dengan perencanaan produksinya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-kuhali, K. Zain, Z.M. dan Hussein, M. I. (2012). Production Planning of LCDs: Optimal Linear Programming and Sensitivity Analysis. Industrial Engineering Letters. ISSN 2224-6096 (Paper) ISSN 2225-0581 (online). Vol 2, No.9. School of Manufacturing Engineering Universiti Malaysia Perlis.

Sipper, D. dan Bulfin, R.L. Jr.(1997). Production: Planning, Control, and Integration, McGraw-Hill.

Hillier, F dan Gerald, L.(1994). Pengantar Riset Operasi, Jilid 1 Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

(6)

Baroto, T. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Cetakan pertama. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Gaspersz, V. (2001). Aplikasi Linear Programming (LP) dalam Konsep the Theory of Constraints (TOC). Jurnal Teknologi Industri. Vol. V, No. 3, Juli.

Gambar

Tabel 2. Data  permintaan keempat jenis rokok hasil motede moving average
Tabel 5. Data  jumlah inventori

Referensi

Dokumen terkait

seharusnya setiap karyawan yang bekerja memiliki kesadaran akan keselamatan dalam. bekerja sehingga hal ini dapat mengurangi setiap resiko kecelakaan kerja dan

Kepengurusan swasta ini juga mengandung pengertian bahwa setiap harta wakaf mempunyai manajer tersendiri dimana ia bisa hanya bekerja untuk wakaf, atau bisa

Konsep asuransi adalah konsep yang menyangkut jasa pertanggungan atau pengelolaan resiko dan juga pertanggungan ulang resiko hal tersebut sesuai dengan Pasal 1

Effect of addition of Pseudomonas aeruginosa on 1,1,1-trichloro-2,2-bis(4-chlorophenyl)ethane (DDT) biodegradation by Fomitopsis pinicola had been investigated. aeruginosa was

Puji syukur kepada Allah SWT, skripsi yang berjudul “Pendidikan Berbasis Pengalaman Menurut Pemikiran John Dewey dan Relevansinya dalam Pendidikan Islam (Telaah

problem solving dengan media gambar sangat berkaitan dimana dengan adanya penggunaan media gambardapat memberikan manfaat positif guna mencapai keberhasilan proses, dan

5) Effect (Hasil).. 12 Efek adalah hasil yang melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,

Berdasarkan hasil Penelitian tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dapat disimpulkan bahwa melalui