• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI SARANA PROMOSI KESEHATAN DENGAN MEMANFAATKAN MOBIL PENYULUHAN KESEHATAN KELILING

DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MELAWI

DISUSUN OLEH:

BERTINUS ARIYOFRANANDO, SKM 19921224 202012 1 013

6

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan

Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

NAMA : Bertinus Ariyofranando, SKM

PANGKAT / GOL. RUANG : Penata Muda / III.a

NIP : 19921224 202012 1 013

NOMOR DAFTAR HADIR : 6

JABATAN : Ahli Pertama – Penyuluh Kesehatan Masyarakat

UNIT KERJA / INSTANSI : Dinas Kesehatan Kab. Melawi

Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Selasa tanggal 20 April 2021

Putussibau, 19 April 2021

MENTOR,

ENDANG SUSILAWATI, S.Sos NIP. 19681010 198801 2 001 Telah diperiksa/disetujui

COACH,

DIAN SEKAR AYU, S.STP

(3)

iii

BERITA ACARA

EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI PELATIIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN LXXIX DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2021

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh bulan April tahun 2021 bertempat di Ruang Rapat Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu ( Jl. Danau Luar No. 5 Putussibau ) telah dilaksanakan Evaluasi Rancangan Aktualisasi bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021, sebagai berikut:

Nama : Bertinus Ariyofranando, SKM Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda / III.a

NIP : 19921224 202012 1 013

Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Kesehatan Masyarakat Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

Mentor : Endang Susilawati, S.Sos Coach : Dian Sekar Ayu, S.STP Penguji : Yetry Fasawal, S.I.P.,M.Kesos

Judul : Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh:

MENTOR,

Endang Susilawati, S.Sos

NIP. 19681010 198801 2 001

PENYAJI,

Bertinus Ariyofranando, SKM

NIP. 19921224 202012 1 013

COACH,

DIAN SEKAR AYU, S.STP

NIP. 19921108 201609 2 001

PENGUJI,

YETRY FASAWAL, S.I.P.,M.Kesos

NIP. 19880517 200701 1 005

Mengetahui :

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN

DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

H. SARBANI, S.E., M.A.P. Pembina Utama Muda NIP. 19610415 198608 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Danau Luar No.05 Putussibau 78711(0567) 21027 Fax. (0567) 21764

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan

Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

NAMA : Bertinus Ariyofranando, SKM

PANGKAT / GOL. RUANG : Penata Muda / III.a

NIP : 19921224 202012 1 013

NOMOR DAFTAR HADIR : 6

JABATAN : Ahli Pertama – Penyuluh Kesehatan Masyarakat

UNIT KERJA / INSTANSI : Dinas Kesehatan Kab. Melawi

Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran Penguji pada

Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan LXXIX di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021

pada hari Selasa tanggal 20 April 2021

Putussibau, April 2021

MENTOR,

ENDANG SUSILAWATI, S.Sos NIP. 19681010 198801 2 001 Telah diperiksa/disetujui

COACH,

DIAN SEKAR AYU, S.STP

NIP. 199211082016092001

disetujui PENGUJI,

YETRY FASAWAL, S.IP, M. Kesos NIP. 19880517 200701 1 005

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan bagi Tuhan atas segala berkat dan karunia-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Rancangan Aktualisasi denga judul “Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi”. Merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan Terima Kasih kepada:

1. Bapak Fransiskus Diaan, S.H Selaku Bupati Kabupaten Kapuas Hulu

2. Bapak Drs. H. Alfian, M.M. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat.

3. Bapak H. Sarbani, S.E., M.A.P. selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.

4. Bapak dr. Ahmad Jawahir selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi 5. Ibu Endang Susilawati, S.Sos selaku Kepala Bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi

6. Bapak Yetry Fasawal, S.IP, M. Kesos selaku Penguji Rancangan Aktualisasi 7. Ibu Dian Sekar Ayu, S.STP selaku Coach yang telah memberikan Bimbingan

dan Masukan serta pengarahan dalam Penyusunan Rancangan Aktualisasi. 8. Teman-teman sejawat Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi yang telah

memberikan dukungan dan bantuan

9. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada saya

10. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan LXXIX Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan motivasi.

Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap laporan rancangan aktualisasi ini dapat diterapkan pada nilai-nilai dasar ANEKA, serta pengambilan isu dengan mengacu pada nilai peran dan kedudukan yaitu manajemen ASN, WoG dan pelayanan publik. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca sebagai tambahan pengetahuan yang telah dimiliki.

Putussibau, 20 April 2021

(6)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

BERITA ACARA ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

C. Waktu dan Tempat Kegiatan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM... 5

D. Peta Organisasi, Visi dan Misi ... 5

E. Tugas Pokok dan Fungsi ... 7

F. Struktur Organisasi ... 9

G. Nilai-Nilai Organisasi ... 9

H. Ruang Lingkup Tugas Peserta ... 10

BAB III KONSEP DASAR ASN ... 10

A. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 12

B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI ... 20

A. Identifikasi Masalah dan Gagasan ... 24

e. RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN ... 27

f. Jadwal Implementasi Kegiatan ... 39

g. Jadwal Konsultasi dengan Coach ... 40

h. Jadwal Konsultasi dengan Mentor ... 41

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Pegawai Dinas Kesehatan Melawi ... 5

Tabel 4.1 Analisis Isu dengan APKL ... 24

Tabel 4.2 Tabel Analisis Permasalahan dengan USG ... 25

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Kegiatan ... 27

Tabel 4.4 Jadwal Implementasi ... 39

Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi dengan Coach ... 40

(8)

viii

DAFTAR BAGAN

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang berorientasi kepada kepentingan Negara serta masyarakat yang mengembangkan dan mampu menerapkan nilai – nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam UU No. 5 Tahun 2014 kondisi ideal untuk seorang ASN yaitu bertingkah laku sesuai nilai dasar, kode etik, komitmen, integritas, tanggung jawab pada pelayanan publik. Didalam UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dijelaskan bahwa pelayanan public dalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangan undangan bagi setia warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayan publik.

Berdasarkan Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 dibutuhkan pelatihan dasar dengan tujuan terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional sebagaimana di amanatkan undang undang instansi pemerintah wajib memberikan pelatihan dan pendidikan dasar bagi calon Aparatur Sipil Negara (ASN). Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukansecara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Latihan dasar CPNS yang dikenal dengan Latsar dianggap penting untuk menanamkan Nilai-Nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Manajemen

(10)

2

ASN, Wog (Whole of Government) dan Pelayanan Publik. Dengan adanya latsar ini diharapkan peserta latsar dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang diperoleh dalam menjalankan tugas ditempat kerjanya masing-masing.

Pembangunan bidang kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 disebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Selaras dengan tujuan tersebut maka daerah mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan kesehatan yang ada di daerah sesuai dengan tanggungjawab masing-masing daerah. Di Kabupaten Melawi, Dinas Kesehatan sebagai satu lembaga SKPD yang ada di daerah, maka wajib menyelenggarakan pembangunan kesehatan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud.

Dinas Kesehatan adalah unsur penunjang pelaksanaan Pemerintah Kabupaten Melawi di bidang pelayanan kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan Kabupaten dibidang Kesehatan dan tugas kedinasan lainnya yang dilimpahkan (dikuasakan) oleh Bupati.

Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM) merupakan seseorang yang bertugas, bertanggung jawab, berwenang, dan berhak melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan atau promosi kesehatan kepada masyarakat. Sederhananya, PKM mengemban tugas dan tanggung jawab melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan secara profesional guna meningkatkan kemampuan masyarakat lewat pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat supaya bisa menolong diri sendiri.

Berdasarkan hasil diskusi dan koordinasi penulis dengan mentor dan coach, terdapat beberapa masalah yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten

(11)

3

Melawi, diantaranya belum optimalnya penggunaan sarana promosi kesehatan untuk penyuluhan. Maka berdasarkan isu tersebut saya selaku peserta latsar mengambil peran dalam upaya optimalisasi tersebut dengan mengambil judul : Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan yang akan dicapai dari kegiatan aktualisasi pelatihan dasar CPNS angkatan LXXIX Gelombang II ini diharapkan mampu mengiplementasikan rencana aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai profesi ASN dalam keterkaitan mata pelatihan agenda II dan III, sehingga dapat mewujudkan pelayanan dan penyelenggaraan pemerintahan yang profefesional, efektif, dan efisien.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus adalah peserta latihan dasar Angkatan LXXIX Gelombang II Golongan III mampu menerapkan rancangan aktualisasi antara lain:

a. Berkonsultasi dengan Seksi Promosi kesehatan terkait pengoptimalisasian mobil penyuluhan sebagai sarana penyuluhan kesehatan keliling Serta Pembuatan SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan.

b. Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Keliling.

c. Menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan kesehatan keliling.

d. Menyiapkan SAP Penyuluhan dan materi penyuluhan kesehatan keliling Bersama Tim Puskesmas.

e. Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan Kesehatan.

f. Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling.

(12)

4 C. Waktu dan Tempat Kegiatan

1. Tempat Kegiatan

Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi dan Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Melawi.

2. Waktu Kegiatan

Waktu pelaksanaan rancangan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 27 April s/d 3 Juni 2021.

(13)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM

D. Peta Organisasi, Visi dan Misi 1. Profil Organisasi

Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Melawi yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor 1 Tahun 2012. Untuk melaksanakan kegiatan administrasi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi menggunakan gedung Instalasi Farmasi yang juga dipergunakan sebagai gudang farmasi dan perbekalan kesehatan Kabupaten Melawi. Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2016, tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, maka tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi adalah melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten Melawi di bidang kesehatan dan tugas kedinasan lainnya yang dilimpahkan oleh Bupati Melawi.

Tabel 2.1 Data Pegawai Dinas Kesehatan Melawi

No SATUAN KERJA Golongan Jabatan Staf Jumlah CPNS TOTAL IV III II I Jumlah Ess II Ess III Ess IV Fungsional

1 Dinas Kesehatan 6 38 7 1 52 1 4 10 2 35 52 4 56 2 Labkesda 6 2 8 1 6 1 8 2 10 3 Puskesmas Nanga Pinoh 57 5 62 2 58 2 62 62 4 Puskesmas Pinoh Utara 29 5 34 1 33 34 1 35 5 Puskesmas Pinoh Selatan 3 21 6 30 2 28 30 2 32 6 Puskesmas Pemuar 1 43 5 49 2 46 1 49 49 7 Puskesmas Belimbing Hulu 15 3 18 1 17 18 1 19 8 Puskesmas Sayan 21 4 25 1 23 1 25 1 26 9 Puskesmas Tanah Pinoh 32 11 43 1 37 5 43 1 44 10 Puskesmas Tanah Pinoh Barat 13 6 19 1 18 19 2 21 11 Puskesmas Sokan 15 8 23 1 18 4 23 1 24 12 Puskesmas Ella Hilir 2 15 8 25 2 21 2 25 2 27 13 Puskesmas Menukung 16 4 20 1 17 2 20 2 22 14 RS Pratama 19 24 43 2 41 43 14 57 Jumlah 12 340 98 1 451 1 4 28 365 53 451 33 484

(14)

6 2. Visi dan Misi Organisasi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi akan diarahkan dan apa yang dicapai. Dalam mengatasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil ( outcomes).

a. Pernyataan Visi

Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi menetapkan visi sebagai berikut:

b. Pernyataan Misi

Pernyataan misi mengandung pernyataan yang mencerminkan pandangan organisasi tentang kemampuan dirinya. Pernyataan misi merupakan hal yang sangat penting untuk mengarahkan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi untuk lebih eksis dan dapat mengikuti efek global otonomi daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi memiliki misi:

“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat ”

1. Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang

berkualitas

2. Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan

3. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam jaminan

(15)

7 E. Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok

Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2016, tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, maka tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi adalah melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten Melawi di bidang kesehatan dan tugas kedinasan lainnya yang dilimpahkan oleh Bupati Melawi.

2. Fungsi

Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi mempunyai fungsi sebagai berikut a. Penyelenggaraan perumusan kebijaksanaan teknis bidang Kesehatan,

pembinaan, bimbingan, koordinasi dan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diserahkan oleh Bupati Kabupaten Melawi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Penyelenggaraan koordinasi dan pengawasan atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Melawi.

c. Penyelenggaraan tugas perencanaan dan pengendalian operasional bidang kesehatan di Kabupaten Melawi.

d. Penyelenggaraan promosi kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Melawi.

e. Penyelenggaraan pencegahan, pemberantasan, penanggulangan dan rehabilitasi terjadinya gangguan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Melawi.

3. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan Strategis ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis, Sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan ditetapkan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi akan dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun

(16)

8

waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

b. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah salah satu dasar dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus dicapai, sejalan dengan Tujuan dan sasaran RPJMD Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis Utama (IKU)

- “Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat”.

2. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yaitu “Mewujutkan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Melawi yang berkualitas.” adalah :

- Meningkatkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas

3. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yaitu

“Meningkatkan cakupan Pelayanan Kesehatan dan gizi masyarakat serta PHBS.” adalah :

- Tersedianya Sarana dan prasarana Yankes dasar dan rujukan. - Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak

- Meningkatkan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan - Meningkatnya Cakupan Imunisasi dasar lengkap

- Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular dan Tidak Menular serta Meningkatnya Penyehatan Lingkungan

- meningkatkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan kepada masyarakat

(17)

9 F. Struktur Organisasi

Bagan 2.1 Struktur Organisasi

G. Nilai-Nilai Organisasi

Tata Nilai organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi adalah:

1. Responsif

Tanggap dan peduli dengan penggunaan layanan serta kebutuhan pemberi layanan dan permasalahannya.

2. Inklusif

Program kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak hanya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh kompoen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat dan dunia usaha.

3. Integritas

Kesesuaian antara pikiran dan tindakan dalam menjalankan program kerja. 4. Bersih

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel

5. Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.

(18)

10 H. Ruang Lingkup Tugas Peserta

Adapun uraian tugas Penyuluh Kesehatan Ahli Pertama adalah sebagai berikut:

1. Membuat kerangka acuan untuk menyusun rencana tahunan;

2. Menganalisa dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana tahunan; 3. Mempersiapkan rencana dalam menyusun rencana tahunan;

4. Menyusun kerangka acuan dalam rangka identifikasi potensi .wilayah; 5. Melakukan pengumpulan data primer dalam rangka identifikasi potensi

wilayah dengan cara wawancara mendalam;

6. Melakukan pengumpulan data primer dengan cara diskusi kelompok terarah;

7. Pengumpulan data primer dengan cara observesi yang berslfat berkelanjutan;

8. Mengumpulkan data sekunder dalam rangka identifikasi potensi wilayah yang berasal dari beberapa sumber.

Tugas Tambahan :

1. Pengelola Program GHPR Rabies P2PM 2. Pengelola Program Kusta P2PM

3. Pengelola Program Lusung P2PM 4. Pengelola Program Frambusia P2PM

Adapun dalam ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini adalah Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling Di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi dengan rencana kegiatan sebagai berikut.

a. Berkonsultasi dengan Seksi Promosi kesehatan terkait pengoptimalisasian mobil penyuluhan sebagai sarana penyuluhan kesehatan keliling Serta Pembuatan SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan.

b. Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Keliling.

c. Menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan kesehatan keliling.

(19)

11 keliling Bersama Tim Puskesmas.

e. Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan Kesehatan.

f. Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling.

(20)

12 BAB III

KONSEP DASAR ASN

A. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 yang dimaksud Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Fungsi ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Bangsa.

Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan istilah yang melekat dalam kajian tata pemerintahan (Governance). Akuntabilitas memiliki beberapa makna yang 9 terminologinya sering dikaitkan dengan beberapa konsep seperti answerability, responsibility, liability dan terminologi lain yang berkaitan dengan harapan pemberi mandat dengan pelaksana mandat (Wibisono, 2018:6).

Mardiasmo (2016:46) akuntabilitas adalah sebuah kewajiban melaporkan dan bertanggungjawab atas keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui media pertanggungjawaban yang dikerjakan secara berkala.

Menurut Halim (2014:83) akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum atau pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Akuntabilitas Publik yaitu mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan

(21)

13

kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Asas akuntabilitas merupakan asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan negara dan hasil akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi (Tiwinarni, 2017:18).

Berdasarkan beberapa kajian teoritis menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas merupakan istilah yang terkait dengan tata kelola pemerintahan sebenarnya agak terlalu luas untuk dapat didefinisikan. Akan tetapi hal ini sering dapat digambarkan sebagai hubungan antara yang menyangkut saat sekarang ataupun masa depan, antar individu, kelompok sebagai sebuah pertanggungjawaban kepentingan merupakan sebuah kewajiban untuk memberitahukan, menjelaskan terhadap tiap-tiap tindakan dan keputusannya agar dapat disetujui maupun ditolak atau dapat diberikan hukuman bilamana diketemukan adanya penyalahgunaan kewenangan.

Adapun Indikator-indikator nilai dasar akuntabilitas, yaitu:

1. Kepemimpinan, Memberi contoh kepada orang lain, memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.

2. Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan.

3. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan.

4. Tanggung jawab, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan.

5. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas.

6. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat dipercaya.

7. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.

8. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi.

9. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel

(22)

14 2. Nasionalisme

Nasionalisme secara etimologis berasal dari nation (bangsa). Anderson (1983) mengatakan bahwa nation (bangsa) adalah suatu komunitas politik yang terbatas dan beradaulat yang dibayangkan (imagined communities). Komunitas politik itu dikatakan sebagai imagined communities sebab suatu komunitas tidak mungkin mengenal seluruh warganya, tidak mungkin saling bertemu atau saling mendengar. Akan tetapi, mereka memiliki gambaran atau bayangan yang sama tentang komunitas mereka. Suatu bangsa dapat terbentuk, jika sejumlah warga dalam suatu komunitas mau menetapkan diri sebagai suatu bangsa yang mereka angankan atau bayangkan. Karena komitmen dan keinginan untuk mengikatkan diri dalam komunitas bangsaini, dapat muncul kesetiaan yang tinggi pada nation state (negara kebangsaan). Bahkan, banyak warga suatu negara kebangsaan rela mengorbankan jiwa raga untuk membela bangsa dan negara mereka.

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah (LAN RI, 2015).

Smith ( dalam Mohd Zain, 2011) mentakrifkan nasionalisme adalah satu pergerakan ideologikal, untuk mencapai pemerintahan sendiri dan kemerdekaan bagi sesuatu golongan atau sebahagian daripada kelompoknya yang menggelarkan diri mereka sebagai bangsa yang sebenar atau bakal bangsa seperti bangsa-bangsa lain. Smith juga menyatakan tiga perkara yang membentuk nasionalisme yaitu penentuan nasib sendiri secara kumpulan, penegasan keperibadian dan sifat tersendiri bangsa dan pembahagian dunia mengikut negara bangsa yang tersendiri

Selanjutnya Hans Kohn (dalam Mohd Zain,2011) menguraikan nasionalisme sebagai suatu keadaan atau pikiran yang mengembangkan keyakinan bahwa kesetian terbesar harus diberikan kepada negara. Selanjutnya dia menegaskan juga bahwa kesetian ini kemudian menjadi suatu keinginan dan sentimen yang berkembang melalui berbagai

(23)

15

pengalaman hidup masyarakat tertentu. Keinginan dan sentimen ini menimbulkan gerakan kesadaran begi anggota masyarakat tersebut untuk menyumbangkan jasa-jasa melalui aktivitas- aktivitas yang teratur dengan tujuan terakhir untuk menegakan sebuah negara yang berdaulat.

Adapun Indikator Nasionalisme adalah sebagai berikut : a. Religius

Religius adalah suatu sikap dan prilaku yang taat/patuh dalam menjalankan ajaran agama yang dipeluknya, bersikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta selalu menjalin kerukunan hidup antar pemeluk agama.

b. Kerja sama

Kerja sama adalah bekerja bersama menuju akhir yang sama dan mendapatkan hasil yang sama.

c. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu sehingga kewajiban, menanggung, segala sesuatu menjadi akibat.

d. Tidak diskriminatif

Tidak diskriminatif adalah sifat yang tidak membeda-bedakan satu golongan dengan golongan lain.

e. Kepentingan bersama

Kepentingan bersama adalah sebuah keputusan yang sudah dipikirkan secara matang, untuk mewujudkan keinginan yang di inginkan secara bersama.

f. Menghargai Karya Orang Lain

Menghargai karya orang lain adalah memberikan apresiasi (penghargaan) atau hasil usaha dan jerih payah orang lain. Sebab, jerih payah atau karya termasuk harta kepemilikan yang wajib dilindungi. g. Amanah

dapat bertanggung jawab dalam suatu hal yang sudah dipercayakan. h. Musyawarah

pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah.

(24)

16 i. Kerjasama

kegiatan yang dilakukan bersama oleh beberapa orang. j. Tidak memaksakan kehendak

tidak memaksakan kemauan diri sendiri kepada orang lain

3. Etika Publik

Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yakni adat atau kebiasaan, watak, kesusilaan, sikap, cara berpikir, akhlak. Moral berasal dari kata latin: Mos (bentuk tunggal), atau mores (bentuk jamak) yang berarti adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat, akhlak, cara hidup. Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991).

Adapun menurut Burhanuddin Salam, istilah etika berasal dari kata latin, yakni “ethic, sedangkan dalam bahasa Greek, ethikos yaitu a body of

moral principle or value Ethic, arti sebenarnya ialah kebiasaan, habit. Jadi,

dalam pengertian aslinya, apa yang disebutkan baik itu adalah yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat (pada saat itu). Lambat laun pengertian etika itu berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan manusia. Perkembangan pengertian etika tidak lepas dari substansinya bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana yang jahat. Istilah lain dari etika, yaitu moral, asusila, budi pekerti, akhlak. Etika merupakan ilmu bukan sebuah ajaran. Etika dalam bahasa arab disebut akhlak, merupakan jamak dari kata khuluq yang berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, watak, adab, dan agama.3 Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang memimpin individu, etika adalah suatu studi mengenai perbuatan yang sah dan benar dan moral yan dilakukan seseorang

Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk

(25)

17

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001). Etika Publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik

Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni: 1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.

2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.

3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu dalam pelayanan publik merupakan kemampuan seorang Aparatur Sipil Negara dalam bekerja efektif dan efisien serta berpikir kreatif untuk melakukan inovasiinovasi yang tidak bertentangan dengan undang-undang guna meningkatkan kualitas pelayanan hingga tercapainya kepuasan pelanggan. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun indikator dari nilai Komitmen Mutu yaitu sebagai berikut:

1. Berorientasi mutu

Berorientasi mutu adalah mencerminkan nilai keunggulan produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. 2. Efektivitas

Efeketivitas adalah tingkat kecapaian target yang telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja, diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

(26)

18 3. Efisiensi

Efisiensi adalah tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur.

4. Inovasi

hasil pemikiran baru yang akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya

Mengingat pentingnya aspek mutu, kini hampir dalam setiap struktur organisasi, baik di perusahaan maupun institusi pemerintahan, dimunculkan satu unit kerja yang bertanggung jawab atas penjaminan mutu. Unit penjaminan mutu berkewajiban mengawal implementasi perencanaan mutu dengan menetapkan program pengawasan mutu, sekaligus upaya untuk selalu meningkatkan capaian mutu secara berkelanjutan. Pada era global, orientasi dalam struktur organisasi pemerintahan bukan semata mata pada penempatan pegawai dalam hierarki birokrasi yang kaku untuk menjalankan rutinitas, melainkan telah bergeser pada upaya memberdayakan dan membangkitkan moral kerja melalui pembentukan jejaring (human networking) yang dinamis, sehingga kinerja lembaga dapat memberi kepuasan kepada stakeholders. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian wewenang dan tanggung jawab yang jelas kepada setiap pegawai, sesuai dengan uraian jabatan (job description) yang sudah ditetapkan institusi. Aparatur Sipil Negara dituntut untuk memberikan layanan bermutu secara berkelanjutan, dalam hal ini berarti tidak boleh berhenti ketika kebutuhan masyarakat (customer) sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan dipebaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan masyarakat (customer). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pentingnya layanan yang berorientasi mutu (yang diwujudkan melalui pelayanan prima) dalam penyelenggaraan pemerintahan.

(27)

19 5. Anti Korupsi

Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio atau

corruptus yang disalin ke berbagai bahasa. Misalya di salin ke dalam

bahasa inggris menjadi corruption atau corrupt, dalam bahasa prancis menjadi corruption dan dalam bahasa belanda disalin menjadi

corruptive (korruptie). Pengertian Korupsi Menurut UU No. 20 Tahun 2001

adalah bertindak melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korupsi yang berakibat merugikan negara atau perekonomian negara. Kartono (1983) menyelaskan bahwa Pengertian Korupsi Menurut Kartono adalah tingkat laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, dan atau merugikan kepentingan umum dan negara.

Berikutnya Juniadi Suwartojo (1997) menjelaskan pengertian Korupsi adalah tingkah laku atau tindakan seseorang atau lebih yang melanggar norma-norma yang berlaku dengan menggunakan dan/atau menyalahgunakan kekuasaan atau kesempatan melalui proses pengadaan, penetapan pungutan penerimaan atau pemberian fasilitas atau jasa lainnya yang dilakukan pada kegiatan penerimaan dan/atau pengeluaran uang atau kekayaan, penyimpanan uang atau kekayaan serta dalam perizinan dan/atau jasa lainnya dengan tujuan keuntungan pribadi atau golongannya sehing langsung atau tidak langsung merugikan kepentingan dan/atau keuangan negara/masyarakat. Menurut Undang-undang Nomor 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: penyalahgunaan wewenang, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi. Nilai-nilai dasar anti korupsi antara lain sebagai berikut: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:

1. Kejujuran

Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.

(28)

20 2. Kepedulian

Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.

3. Kemandirian

Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.

4. Kedisiplinan

Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan. 5. Tanggung Jawab

Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu. 6. Kerja keras

Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.

7. Kesederhanaan

Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros. 8. Keberanian

Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran.

9. Keadilan

Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI 1. Manajemen ASN

Untuk mewujudkan tujuan nasional dan pelaksanaan cita-cita bangsa dibutuhkan Pegawai ASN. Pegawai ASN diserahi tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu, maka perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa

(29)

21

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dijelaskan bahwa Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN terdiri atas Manajemen PNS dan Manajemen PPPK yang perlu diatur secara menyeluruh dengan menerapkan norma, standar, dan prosedur. Adapun Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan perlindungan. Sementara itu, untuk Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, gaji dan tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan. Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara. Pegawai ASN berfungsi sebagai:

1. pelaksana kebijakan publik; 2. pelayan publik; dan

3. perekat dan pemersatu bangsa.

Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

2. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

(30)

22

Memang pada dasarnya ada 3 (tiga) ketentuan pokok dalam melihat tinggi rendahnya suatu kualitas pelayanan publik menurut Morgan dan Murgatroyd, yaitu tinggi rendahnya kualitas pelayanan publik perlu diperhatikan adanya keseimbangan antara:

a. Bagian antar pribadi yang melaksanakan (Inter Personal Component);

b. Bagian proses dan lingkungan yang mempengaruhi (Process and

Environment);

c. Bagian profesional dan teknik yang dipergunakan (Professional and

Technical)

Tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari (Sinambela, 2006):

a. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat

diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah di mengerti.

b. Akuntabilitas, yakni pelayan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efesiensi dan efektivitas.

d. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.

e. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain.

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.

3. Whole of Goverment

Menurut Tom Christensen & Peer Legreid (2017: 1059) Whole of

(31)

23

disagregasi, fragmentasi dan single purpose organization sebagai akibat dari implementasi New Public Management.

United States Institute of Peace dalam Gafar (2018) WOG adalah sebuah

pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, juga dikenal sebagai kolaborasi, kerjasama antar instansi, actor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan. Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

Tanpa disadari, pendekatan WoG di Indonesia telah diterapkan, walaupun

tantangan utama dari pendekatan WoG ini adalah mentalitas silo dan pola

pikir dalam kedudukan comfort zone, maka evolusiadministrasi publik telah

sampai kepada kekritisan publik terhadap pelayanan (Rahmadi, 2017).

Dalam WoG terdapat beberapa nilai indikator, yaitu: koordinasi, komunikasi, kerjasama, integrasi, berkesinambungan, kolaborasi, partisipasi, sinkronisasi, kemitraan, kepentingan bersama.

a. Komunikasi

Komunikasi adalah instansi antara dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi.

b. Koordinasi

Koordinasi adalah suatu upaya yang sinkron dan teratur demi menyediakan jumlah serta waktu yang tepat, dan juga mengarahkan pelaksanaan untuk bisa melahirkan suatu tindakan yang selaras dan harmonis pada tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan

c. Kerjasama

kegiatan yang dilakukan bersama oleh beberapa orang. d. Integrasi

integrasi memiliki arti pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh

(32)

24 BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Masalah dan Gagasan 1. Penetapan Isu Aktual

Isu adalah masalah yang harus segera ditanggapi karena dapat mempengaruhi pekerjaan dan pencapaian tujuan organisasi. Isu yang terjadi di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi terutama pada pelaksanaan Promosi Kesehatan oleh Penyuluh Kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya penggunaan sarana promosi kesehatan untuk penyuluhan

2. Terlambatnya pengumpulan laporan bulanan dari Puskesmas

3. Kurangnya pemanfaatan media sosial untuk penyebarluasan informasi

Permasalahan atau isu aktual dianalisis menggunakan teknik APKL yakni Aktual (yang terjadi sekarang/ Baru), Problematika (Menjadi permasalahan / mengganggu), Khalayak (Menyangkut kepentingan orang banyak), dan Layak (Layak) dengan rentang angka dari 1 – 5 yang menyatakan :

a. 5 : Sangat Penting b. 4 : Penting

c. 3 : Cukup penting d. 2 : Kurang Penting e. 1 : Tidak Penting

Tabel 4.1 Analisis Isu dengan APKL

No. Isu Aktual Kriteria Jumlah

Nilai Rank A P K L

1. Belum optimalnya penggunaan sarana

promosi kesehatan untuk penyuluhan 4 4 4 4 16 1

2. Terlambatnya pengumpulan laporan

bulanan dari Puskesmas 3 3 2 3 11 3

3. Kurangnya pemanfaatan media sosial

untuk penyebarluasan informasi 4 3 3 4 14 2

Dari hasil analisis isu dengan menggunakan Teknil APKL didapatkan skor tertinggi pada salah satu masalah, maka ditetapkan salah satu isu yang perlu

(33)

25

ditangani di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi adalah “Belum optimalnya penggunaan sarana promosi kesehatan untuk penyuluhan”. Isu yang telah dirumuskan dengan APKL diatas maka selanjutnya akan dijabarkan kedalam Analisis USG untuk diketahui penyebab permasalahan dengan skala 1-5.

Adapun aspek yang menyebabkan belum optimalnya penggunaan sarana promosi kesehatan untuk penyuluhan adalah :

1. Belum dimanfaatkannya mobil penyuluhan Kesehatan sebagai sarana penyuluhan keliling

2. Kurangnya jumlah alat peraga penyuluhan

3. Tidak mendukungnya spesifikasi komputer yang digunakan dalam pengeditan media promosi kesehatan

Tabel 4.2 Tabel Analisis Permasalahan dengan USG

No. Permasalahan U S G Jumlah

Nilai Rank

1.

Belum dimanfaatkannya mobil

penyuluhan Kesehatan sebagai sarana penyuluhan keliling

5 4 4 13 1

2. Kurangnya jumlah alat peraga

penyuluhan 3 3 3 9 2

3.

Tidak mendukungnya spesifikasi komputer yang digunakan dalam pengeditan media promosi kesehatan

3 2 2 7 3

Keterangan :

U: Urgency : Seberapa mendesak isu harus dibahas, dianalisis dan Ditindaklanjuti.

S: Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.

G: Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Berdasarkan analisis di atas dengan Tabel Analisis USG, dapat diketahui bahwa isu yang paling dominan untuk dijadikan isu prioritas adalah “Belum dimanfaatkannya mobil penyuluhan Kesehatan sebagai sarana penyuluhan kesehatan keliling”. Aspek prioritas yang dipilih berhubungan dengan isu aktual

(34)

26

mengenai belum optimalnya penggunaan sarana promosi kesehatan untuk penyuluhan di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi. Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan tujuan untuk Mengotimalkan Sarana Promosi Kesehatan yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten melawi yaitu Mobil Penyuluhan serta meningkatnya frekuensi penyuluhan kesehatan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi. Berdasarkan uraian diatas maka gagasan penyelesaian isu serta judul yang diajukan adalah “Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi”

(35)

27 B. ppRANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN

Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera pada

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Kegiatan

Unit Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

Isu yang Diangkat Belum optimalnya penggunaan sarana promosi kesehatan untuk penyuluhan Masalah yang Diangkat Belum dimanfaatkannya mobil penyuluhan Kesehatan sebagai sarana penyuluhan

kesehatan keliling

Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi Sarana Promosi Kesehatan Dengan Memanfaatkan Mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling di Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi

No

Kegiatan Dan Output/Hasil

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan

Nilai-Nilai Dasar CPNS Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi dan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 1 Kegiatan: Berkonsultasi dengan Seksi Promosi kesehatan terkait pengoptimalisasian mobil penyuluhan sebagai sarana penyuluhan kesehatan keliling Serta Pembuatan SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan. 1. Membuat Janji dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan terkait rencana kegiatan rancangan aktualisasi

Saya akan menemui atasan saya dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran (Akuntabilitas : Jujur, Transparan) dan Hormat Kepada Atasan (Nasionalisme : Hormat Menghormati,

Musyawarah) dalam

menyampaikan maksud dan tujuan untuk membuat janji serta mengedepankan etika, sopan santun, dan berperilaku baik (Etika Publik: Hormat, Sopan)

Dengan menelaah dan berkoordinasi saya turut

berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan

Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat

Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat & Misi

Dengan menelaah dan berkonsultasi dengan atasan, saya turut berkontribusi dalam nilai organisasi Responsif dan Integritas

(36)

28 Output hasil kegiatan : Dokumen hasil Konsultasi dan disetujuinya Pemanfaatan Mobil Penyuluhan untuk kegiatan penyuluhan keliling & Tersedianya SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan.

dengan mengutarakan maksud dan tujuan (Manajemen ASN: Keterbukaan) serta

menghormati segala keputusan beliau. Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan 2. Menyiapkan materi yang akan dikonsultasikan bersama Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan terkait rancangan aktualisasi

Saya akan menyiapkan materi yang akan dikonsultasikan dengan Kepala Seksi

Penyuluhan dan Pemberdayaan dalam menyiapkan materi (Manajemen ASN:

Profesionalisme)

saya akan mengutamakan kejelasan dan cermat dalam memilih masalah yang akan didiskusikan (Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu) 3. Pelaksanaan konsultasi dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pembardayaan serta membuat SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan

Dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan saya datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (Anti Korupsi: Disiplin) untuk saya akan memberikan data yang sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi (Akuntabilitas : Partisipatif) (Pelayanan Publik: Responsif) mengedepankan Sopan santun dan Hormat dalam

(37)

29

berkomunikasi (Nasionalisme : Hormat Menghormati) (Etika Publik: Sopan) dan berinteraksi untuk mendapatkan

penyelesaian masalah atau hal yang dikonsultasikan 4. Mencatat hasil konsultasi terkait pemanfaatan sarana penyuluhan kesehatan dan dibuatnya Draft SOP Penggunaan Mobil Penyuluhan

Saya akan mencatat dan merangkum hasil konsultasi (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) (Nasionalisme : Amanah) (Etika Publik:

Cermat) dengan atasan sebagai acuan (Komitmen Mutu:

Berorientasi Mutu) untuk melakukan pemanfaatan sarana (Anti Korupsi: Jujur)

kesehatan 5. Meminta persetujuan terkait pengoptimalisasi an mobil penyuluhan sebagai sarana penyuluhan kesehatan keliling dan SOP Penggunaan Mobil Kesehatan

Saya meminta persetujuan (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) (Etika Publik : Taat Perintah) atas hasil konsultasi dan menghormati apapun keputusan atasan

(Nasionalisme : Menghormati Keputusan) (WoG:

(38)

30 2 Kegiatan :

Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Keliling

Output hasil kegiatan :

Didapatkannya Tema dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan. 1. Membuat Janji Bertemu Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas terkait Tema Penyuluhan Keliling

Saya Membuat janji dengan Seksi Promosi Kesehatan & (Nasionalisme: Kerja sama) (WoG: Koordinasi) untuk menentukan tema dan Lokasi penyuluhan Kesehatan Keliling dan dalam melakukan kegiatan saya berkomunikasi dengan sopan (Etika Publik : Sopan).

Dengan Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Keliling saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan

Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat

Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat & Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas Dengan Berkoordinasi Dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Keliling, saya turut berkontribusi dalam nilai organisasi Responsif dan Efektif 2. Menyiapkan Materi yang akan dikonsultasikan bersama Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas

Menyiapkan Materi yang akan dikonsultasikan bersama Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas terkait Tema KIE dan lokasi

penyuluhan (Akuntabilitas: Adil) (Etika Publik: Cermat) (Anti Korupsi: Tanggung Jawab) Saya akan memilih Tema penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat (Pelayanan Publik: Responsif) (Manajemen ASN: Keterbukaan) 3. Pelaksanaan konsultasi dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Promkes Puskesmas Terkait Tema

Dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang P2P dan Tim Puskesmas saya akan memberikan data yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi (Akuntabilitas : Partisipatif) (Pelayanan

(39)

31 Penyuluhan dan

lokasi Penyuluhan

Publik: Transparan)

mengedepankan Sopan santun dan Hormat dalam

berkomunikasi (Etika Publik: Sopan) 4. Mencatat hasil Terkait Tema Penyuluhan dan lokasi Penyuluhan kesehatan

Saya akan mencatat dan merangkum hasil konsultasi dengan atasan sebagai acuan (Komitmen Mutu:

Berorientasi Mutu) (Manajemen ASN Profesionalitas) untuk

Menentukan Tema dan Lokasi penyuluhan 3 Kegiatan : Menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan kesehatan keliling. Output hasil kegiatan : Perlengkapan di mobil penyuluhan siap digunakan 1. Membuat janji dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan untuk menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan Kesehatan Keliling

Saya Membuat janji dengan Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan (Akuntabilitas: Konsisten) (Nasionalisme: Kerja sama) (WoG:

Koordinasi) untuk menyiapkan perlengkapan sarana

prasarana penunjang di mobil penyuluhan Kesehatan Keliling sebelum digunakan untuk kegiatan penyuluhan dalam melakukan kegiatan saya berkomunikasi dengan

sopan(Etika Publik : Sopan).

Dengan menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan Kesehatan Keliling saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan

Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat

Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat &

Dengan menyiapkan perlengkapan sarana prasarana penunjang di mobil penyuluhan Kesehatan Keliling, saya turut berkontribusi dalam nilai organisasi Bersih dan Efektif

(40)

32 2. Memeriksa kelengkapan sarana prasarana penyuluhan didalam mobil penyuluhan

Saya Memeriksa bersama staff Promosi Kesehatan terkait kelengkapan dan kondisi sarana prasarana

(Akuntabilitas : Tanggung Jawab) (Anti Korupsi: Jujur) (Pelayanan Publik:

Partisipatif) penyuluhan didalam mobil penyuluhan dengan teliti (Etika Publik: Cermat)

untuk mengetahui kesiapan sarana. Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas 3. Melengkapi peralatan penyuluhan yang belum tersedia

Saya memeriksa dan

melengkapi peralatan (Etika Publik : Cermat) penyuluhan yang belum tersedia guna menunj/ang kegiatan promosi kesehatan yang akan dilakukan dan memastikan peralatan dalam kondisi siap

(Manajemen ASN: Efektif, Efisien) digunakan.

4. Membuat datfar inventaris barang

Saya membuat datfar

inventaris barang yang tersedia untuk mempermudah

pemeriksaan (Komitmen Mutu: Efisiensi) sarana

(41)

33

(Nasionalisme: Tidak

menggunakan barang yang bukan haknya) yang ada dimobil penyuluhan 4 Kegiatan: Menyiapkan SAP Penyuluhan dan materi penyuluhan kesehatan keliling Bersama Tim Puskesmas. Output hasil kegiatan : Tersedianya SAP Penyuluhan Materi Penyuluhan Kesehatan 1. Mengumpulkan data dan materi dan SAP

penyuluhan kesehatan keliling.

Saya Mengumpulkan data dan materi penyuluhan

(Akuntabilitas: Konsisten) (Etika Publik: Cermat) (Komitmen Mutu :

Berorientasi Mutu) kesehatan keliling yang akan digunakan dalam kegiatan promosi kesehatan dan memastikan materi yang digunakan tidak mengandung unsur SARA.

Dengan Menyiapkan materi penyuluhan kesehatan keliling saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan

Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat

Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat & Misi Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan Dengan Menyiapkan materi penyuluhan kesehatan keliling, saya turut berkontribusi dalam nilai organisasi Integritas dan Efektif 2. Menyiapkan SAP Penyuluhan dan materi serta bahan

presentasi

Saya Menyiapkan SAP Penyuluhan serta materi dan bahan presentasi yang berkualitas (Etika Publik: Sopan) (Anti Korupsi :

Mandiri) dan mudah dipahami oleh masyarakat dan tidak mengandung SARA. (Nasionalisme: Tidak Diskriminatif) 3. Menyiapkan dan menyebarkan pemberitahuan kegiatan penyuluhan

Saya menyiapkan dan

menyebarkan pemberitahuan kegiatan (Etika Publik: Sopan) penyuluhan kesehatan keliling melalui Media Sosial

(42)

34 kesehatan

keliling melalui Media Sosial.

(Pelayanan Publik: Mudah dan Murah) agar dapat diakses (Manajemen ASN: Keterbukaan) (WoG: Kepentingan Bersama) banyak orang. 4. Memeriksa kelengkapan bahan-bahan dan materi penyuluhan

Saya Memeriksa kelengkapan (Akuntabilitas: Tanggung Jawab) (Nasionalisme: Amanah) bahan-bahan dan materi penyuluhan agar kegiatan promosi kesehatan dapat berjalan lancar.

5 Kegiatan: Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan Kesehatan. Output hasil kegiatan : Terlaksananya Kegiatan Promosi kesehatan Keliling menggunakan Mobil Penyuluhan dan mendapatkan data angket kepuasan pelanggan 1. Melakukan mobilisasi mobil penyuluhan kesehatan ke lokasi penyuluhan

Saya melakukan mobilisasi mobil penyuluhan

(Akuntabilitas: Tanggung Jawab) (Nasionalisme: Kerja sama) kesehatan ke lokasi penyuluhan yang sudah ditentukan dan disepakati (Etika Publik: Taat Perintah) (Pelayanan Publik: Aksesibel) (WoG: Koordinasi) Dengan melaksanakan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan Kesehatan saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan

Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat

Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat & Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan Dengan melaksanakan Kegiatan Promosi Kesehatan dengan Mobil Penyuluhan Kesehatan, saya turut berkontribusi dalam nilai organisasi yakni Responsif, Inklusif & Efektif 2. Menyiapkan

peralatan Penyuluhan.

Saya Menyiapkan peralatan Penyuluhan (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) (Komitmen Mutu: Efektifitas, Efisiensi) yang akan digunakan dalam kegiatan penyuluhan

(43)

35 3. Melaksanakan

Kegiatan Penyuluhan

Saya Melaksanakan Kegiatan (Komitmen Mutu :Efektifitas dan Efisiensi, Berorientasi Mutu) Penyuluhan

(Nasionalisme: Kerja sama) (Etika Publik: Sopan)

ditempat dan waktu yang telah disepakati (Manajemen ASN: Profesional) (Pelayanan Publik: Mudah dan Murah

4. Melakukan pembagian leaflet dan lembar angket.

Saya melakukan pembagian leaflet dan lembar angket kepada peserta (Nasionalisme : Tidak Diskriminatif) (Etika Publik: Sopan) yang datang dalam kegiatan penyuluhan . 5. Mengumpulkan

lembar angket

Saya Mengumpulkan lembar angket kepuasan pelanggan (Etika Publik: Sopan) (Akuntabilitas: Tanggung Jawab) Saya memastikan angket diisi dengan jujur tanpa paksaan oleh peserta

penyuluhan (Pelayanan Publik: Partisipatif 6. Mengemas

Peralatan Penyuluhan.

Saya mengemas Peralatan Penyuluhan (Akuntabilitas: Tanggung Jawab) (Komitmen Mutu : Efisiensi) yang telah

(44)

36

digunakan dan memastikan kelengkapan peralatan (Anti Korupsi: Peduli) (Nasionalisme: Amanah). 6 Kegiatan : Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling. Output hasil kegiatan : Mendapatkan hasil evaluasi serta rekomendasi perbaikan kegiatan penyuluhan yang menggunakan sarana mobil penyuluhan kesehatan. 1. Membuat janji pertemuan evaluasi kegiatan promosi kesehatan penyuluhan kesehatan keliling dengan bidang terkait.

Saya membuat janji pertemuan evaluasi kegiatan

(Akuntabilitas : Partisipatif) (Etika Publik: Sopan) (WoG: Komunikasi) promosi

kesehatan penyuluhan kesehatan keliling yang telah dilakukan (Nasionalisme: Hormat Menghormati) (Anti Korupsi: Disiplin) Dengan Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling saya turut berkontribusi terhadap visi Dinas Kesehatan

Kabupaten Melawi yaitu Terwujudnya Masyarakat

Kabupaten Melawi yang mandiri untuk hidup sehat & Misi Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas Dengan Melakukan Evaluasi Kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling, saya turut berkontribusi untuk nilai organisasi yakni Responsif, Integritas & Efektif 2. Mengumpulkan kendala yang dihadapi dalam Kegiatan Promosi Kesehatan Penyuluhan Kesehatan Keliling.

Saya mengumpulkan kendala (Etika Publik: Cermat) yang dihadapi dilapangan terkait Kegiatan Promosi Kesehatan Penyuluhan Kesehatan Keliling untuk dijadikan bahan evaluasi (Komitmen Mutu:

Berorientasi Mutu) (Manajemen ASN:

Profesionalitas) kegiatan sesuai dengan kondisi aslinya, artinya dengan jujur.

(45)

37 3. Berdiskusi dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan untuk mencari solusi terhadap kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

Saya mendiskusikan dengan Kepala Seksi Promosi

Kesehatan & Pemberdayaan dan bidang-bidang terkait untuk mencari solusi (Nasionalisme: Kerjasama) (Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu) (WoG: Koordinasi) terhadap kendala (Manajemen ASN:

Keterbukaan) yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan. 4. Mencatat hasil evaluasi dan rekomendasi perbaikan kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Keliling.

Saya mencatat hasil evaluasi dan rekomendasi perbaikan (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) (Komitmen Mutu: Efektivitas) (Manajemen ASN: Profesionalitas) kegiatan Promosi Kesehatan dengan mobil Penyuluhan Kesehatan Keliling (Etika Publik: Taat Perintah)

5. Membuat laporan

feedback

kegiatan promosi kesehatan

Saya membuat laporan

feedback (Akuntabilitas :

Kejelasan Target) (Pelayanan Publik: Transparan) (Komitmen

Gambar

Tabel 2.1 Data Pegawai Dinas Kesehatan Melawi
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan APKL
Tabel 4.2 Tabel Analisis Permasalahan dengan USG
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Kegiatan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya berdasarkan nilai Exp(B) variabel faktor usia kehamilan memliki nilai Exp(b) paling besar yaitu 4064,791 dibandingkan dengan faktor ibu yang lainnya, sehingga

kas bebas yang dimiliki perusahaan maka hutang akan semakin tinggi. Secara empiris, hipotesis

• Hepatitis B kronis biasa terjadi bila fase akut berlangsung terus >6 bulan dengan tes fungsi hati meningkat dan tidak ditemukan konversi HBeAg menjadi anti HBe  penyebab

Hal ini berarti hipotesis yang diajukan oleh peneliti diterima yaitu terdapat hubungan antara social support dan self efficacy dengan stress pada ibu rumah

Saya adalah mahasiswi Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, yang sedang melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh

Semakin banyak perbendaharaan pengetahuan anak tentang dunia nyata semakin cepat perkembangan kognisi mereka terutama dalam kemampuan berfikir konvergen, kemampuan ini

Berdasarkan hasil pengamatan ikan nila dan nilem memiliki luas relung makanan yang besar disebabkan oleh ukuran ikan yang cukup besar dibandingkan komunitas ikan dominan di

Pelatihan : Bab I Bahan Bangunan Kayu Yang Memenuhi Kualitas Untuk Bekisting Dan Perancah.. 1.1 Sifat kayu yang menguntungkan