• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

STATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2014

Katalog BPS : 7103005.34

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(2)

STATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2014

(3)

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

STATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2014

ISBN : -

No. Katalog : 7103005.34 No. Publikasi/ : 34542.15.07 Ukuran Buku : 21 cm x 29.7 cm Jumlah halaman : v+34 halaman

Penyunting:

1. Ir. Haryono, M.Si. 2. Santi Wijayanti, S.Si. Naskah :

Dita Andian, SE

Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen Gambar Kulit:

Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen Diterbitkan oleh:

(4)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 iii

KATA PENGANTAR

Publikasi Statistik Harga Produsen Gabah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 ini merupakan seri publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang disajikan merupakan data hasil observasi transaksi gabah di tingkat kabupaten yang terpilih menjadi sampel selama periode Januari sampai dengan Desember 2014

Pada publikasi ini ditampilkan data mengenai banyaknya observasi, rata-rata harga gabah, rata-rata ongkos angkut, rata-rata kadar air dan kadar lainnya menurut kelompok kualitas. Data tersebut diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani yang menjual hasil produksinya. Dengan terbitnya publikasi ini diharapkan dapat memenuhi informasi harga produsen gabah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan hingga selesainya publikasi ini, diucapkan terima kasih. Kami menyadari bahwa publikasi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pengguna sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan yang akan datang.

Badan Pusat Statistik

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kepala,

Y. Bambang Kristianto, MA

(5)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 iv

DAFTAR ISI

... Hal

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... v I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 2 1.3 Ruang Lingkup ... 2 II. METODOLOGI ... 3 2.1 Waktu Pencatatan ... 3 2.2 Penentuan Responden ... 3 2.3 Pemilihan Varietas ... 4 2.4 Pengumpulan Data ... 4 2.5 Lokasi Pencatatan... 5

III. KONSEP DEFINISI ... 7

IV. ULASAN ... 11

(6)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 v

DAFTAR TABEL

1.1 Jumlah Observasi Survei Harga Gabah

di Kabupaten Bantul, 2014. ... 17

1.2 Jumlah Observasi Survei Harga Gabah

di Kabupaten Sleman, 2014 ... 18

1.3 Jumlah Observasi Survei Harga Gabah

di Kabupaten Kulonprogo, 2014 ... 19

2.1 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Petani (Rp/Kg)

di Kabupaten Bantul, 2014 ... 20

2.2 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Petani (Rp/Kg)

di Kabupaten Sleman, 2014 ... 21

2.3 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Petani (Rp/Kg)

di Kabupaten Kulonprogo, 2014 ... 22

3.1 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)

di Kabupaten Bantul, 2014. ... 23

3.2 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)

di Kabupaten Sleman, 2014 ... 24

3.3 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)

di Kabupaten Kulonprogo, 2014 ... 25

4.1 Rata–rata Ongkos Angkut Gabah dari Petani ke Penggilingan

(Rp/Kg) di Kabupaten Bantul, 2014 ... 26

4.2 Rata–rata Ongkos Angkut Gabah dari Petani ke Penggilingan

(Rp/Kg) di Kabupaten Sleman, 2014 ... 27

4.3 Rata-rata Ongkos Angkut Gabah dari Petani ke Penggilingan

(Rp/Kg) di Kabupaten Kulonprogo, 2014 ... 28

5.1 Rata-rata Kadar Air Gabah yang dijual petani (%) di Kabupaten

Bantul, 2014. ... 29

5.2 Rata-rata Kadar Air Gabah yang dijual petani (%) di Kabupaten

Sleman, 2014 ... 30

5.3 Rata-rata Kadar Air Gabah yang dijual petani (%) di Kabupaten

Kulonprogo, 2014 ... 31

6.1 Rata-rata Kadar Hampa/kotoran Gabah yang dijual petani (Rp/Kg)

di Kabupaten Bantul, 2014 ... 32

6.2 Rata-rata Kadar Hampa/kotoran Gabah yang dijual petani (Rp/Kg) di Kabupaten Sleman, 2014 ... 33

6.3 Rata-rata Kadar Hampa/kotoran Gabah yang dijual petani (Rp/Kg)

di Kabupaten Kulonprogo, 2014 ... 34

(7)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan pertanian tanaman pangan di Indonesia mengarah kepada usaha–usaha untuk meningkatkan produksi tanaman pangan, melestarikan dan memantapkan swasembada pangan, meningkatkan dan meratakan pendapatan petani di dalam pembangunan desa secara terpadu.

Salah satu kebijakan yang ditempuh pemerintah di bidang pertanian adalah dengan menetapkan kebijakan harga dasar gabah, sebagai jaminan harga kepada petani agar tetap bergairah dalam mengusahakan tanaman padi dan terpacu meningkatkan produksi. Kebijakan ini bertujuan guna melindungi transaksi harga gabah di tingkat petani dan di tingkat penggilingan. Kebijakan ini diharapkan dapat digunakan sebagai suatu sistem peringatan dini (early warning system).

Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan instansi struktural di bidang perstatistikan yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan pemantauan harga gabah baik harga di tingkat petani maupun penggilingan. Laporan harga produsen gabah dan segala perilaku yang menyertainya langsung diinformasikan ke beberapa instansi pemerintah terkait serta media massa secara rutin tiap bulan. Laporan ini akan membantu pemerintah dalam mengambil langkah–langkah yang diperlukan dalam pembangunan pertanian tanaman pangan.

(8)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 2

1.2 Tujuan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memantau dan mengumpulkan data harga produsen gabah di tingkat petani dan di tingkat penggilingan sebagai data operasional yang dapat memberikan informasi dini dalam rangka pengamanan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan pemerintah melalui Inpres.

1.3 Ruang Lingkup

Pemantauan harga produsen gabah di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2014 dilaksanakan di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kulonprogo.

Wilayah pencacahan mencakup sebanyak 10 kecamatan sampel yang terdiri dari 7 kecamatan sampel tetap dan 3 kecamatan sampel berpindah–pindah (mobile).

Responden adalah petani produsen padi yang melakukan transaksi penjualan gabah.

(9)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 3

II . METODOLOGI

2.1 Waktu Pencatatan

Pencatatan dilaksanakan sebulan sekali, antara tanggal 10 sampai dengan tanggal 15. Untuk bulan–bulan tertentu pada saat terjadi panen raya, dilakukan pencatatan harga seminggu sekali, antara hari Senin sampai dengan Kamis. Pencatatan seminggu sekali ini diperlukan karena pada masa tersebut sering terjadi gejolak harga.

2.2 Penentuan Responden

Satu daftar HP-G dipilih 3 (tiga) responden yang berasal dari desa yang berbeda sebagai sumber dari pengumpulan data harga untuk setiap satu kecamatan. Dalam memilih responden diusahakan agar petani yang dipilih adalah petani yang menghasilkan gabah cukup besar menurut ukuran setempat, yaitu 3 petani yang penjualannya terbesar dari petani–petani yang diobservasi, juga diutamakan petani yang sedang/baru menjual hasil produksi gabahnya. Pengertian tentang petani yang baru menjual adalah petani yang menjual hasil produksi pada hari yang sama dengan hari pencatatan, dengan ketentuan petani/pembeli masih mempunyai gabah yang belum mengalami perubahan kualitas.

Untuk menggambarkan tingkat harga produsen gabah yang berlaku umum di desa tersebut, maka harus dihindari pengumpulan data dari:

2.2.1 Petani penderep (petani/buruh tani yang mendapatkan upah panen dalam

bentuk natura).

(10)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 4

2.2.2 Petani yang menjual gabah dalam jumlah yang relatif kecil menurut ukuran

setempat.

2.2.3 Petani yang menjual kepada famili, keluarga atau kerabat.

2.2.4 Petani yang menjual secara mendadak untuk memenuhi kebutuhan yang

sangat mendesak.

2.2.5 Petani yang menjual dalam bentuk beras.

2.2.6 Petani yang menjual gabah sebelum waktu panen (diijonkan) dan yang

diborongkan (ditebaskan).

2.3 Pemilihan Jenis/varietas Gabah

Pada saat pencatatan gabah di lapangan, petugas akan menemui berbagai jenis/varietas gabah yang dijual petani. Varietas yang pertama ditanyakan adalah yang paling banyak dihasilkan, kemudian varietas lainnya yang juga dihasilkan oleh petani.

2.4 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan meliputi nama responden, data harga transaksi petani, kualitas (mutu) dan varietas dari komoditi yang dicatat, kode lokasi tempat dilakukannya pencatatan (kecamatan), serta ongkos angkut ke penggilingan terdekat yang melakukan pengadaan.

Selanjutnya hal yang perlu diperhatikan oleh petugas dalam mengumpulkan data adalah:

2.4.1 Penguasaan konsep dan definisi tentang harga transaksi petani, komponen

mutu dan lain–lain (lihat konsep dan definisi).

(11)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 5

2.4.2 Data mengenai kualitas gabah (kadar air dan kadar lain) diperoleh setelah

diadakan penelitian terhadap contoh/sampel gabah.

2.4.3 Data mengenai ongkos angkut gabah dari tempat transaksi petani ke

penggilingan terdekat dapat diperoleh dengan cara:

a. Menanyakan kepada petani setempat.

b. Apabila petani setempat tidak mengetahuinya karena belum melakukan pengangkutan ke penggilingan, maka ditanyakan pada pedagang setempat.

c. Apabila petani dan pedagang setempat tidak mengetahui, maka dapat ditanyakan kepada pengurus atau pelaksana dari penggilingan setempat.

2.5 Lokasi Pencatatan

Masih seperti tahun sebelumnya, lokasi pencatatan survei harga gabah ada 3 kabupaten yaitu Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman. Selama tahun 2014 total observasi sebanyak 712 observasi. Dari jumlah tersebut, 12 observasi Gabah Kualitas Giling (GKG), sementara Gabah Kualitas Panen (GKP) sebanyak 369 observasi dan sebanyak 331 observasi adalah Gabah Kualitas Rendah (GLK).

Untuk Kabupaten Kulonprogo dari total 143 observasi selama tahun 2014, sebesar 6,29 persen (9 observasi) adalah kelompok GKG, 77,62 persen (111 observasi) pada kelompok GKP, dan sisanya 23 observasi atau 16,08 persen adalah kelompok gabah kualitas rendah. Di Kabupaten Bantul dilakukan sebanyak 289 observasi. Dari jumlah observasi tersebut tidak ditemukan gabah dengan

(12)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 6

kualitas GKG, sementara kualitas GKP 8,30 persen (24 observasi) dan gabah kualitas rendah 91,70 persen (265 observasi). Terakhir observasi yang dilakukan di Kabupaten Sleman terdiri dari 280 observasi. Dari observasi tersebut ditemukan 1,07 persen pada kelompok GKG (3 observasi) sedangkan 83,57 persen (234 observasi) pada kelompok GKP dan 15,36 persen (43 observasi) gabah kualitas rendah.

(13)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 7

III. KONSEP DAN DEFINISI

Untuk mendapatkan keseragaman atas data yang dikumpulkan, baik melalui sensus maupun survei, perlu adanya konsep dan definisi yang baku dalam kegiatan tersebut.

Dalam publikasi ini digunakan beberapa istilah yang masing-masing dilengkapi dengan pengertiannya sebagai berikut:

3.1 Petani, adalah orang yang mengusahakan/mengelola usaha pertanian

tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, perburuan dan perikanan baik sebagai petani pemilik atau petani penggarap.

3.2 Gabah, adalah bulir buah hasil tanaman padi (Oryza Sativa Linaeus) yang

telah dilepaskan dari tangkainya dengan cara dirontokan.

3.3 Harga di Tingkat Petani, adalah harga yang disepakati pada waktu

terjadinya transaksi/penjualan antara petani dengan pedagang pengumpul/tengkulak/pihak penggilingan yang ditemukan pada hari dilaksanakannya observasi dengan kualitas apa adanya, sebelum dikenakan ongkos pasca panen.

3.4 Biaya ke Penggilingan, keseluruhan biaya pasca panen dari tempat

transaksi di tingkat petani ke lokasi unit penggilingan terdekat. Besarnya biaya ke penggilingan adalah penjumlahan ongkos angkut dan ongkos lainnya.

a. Ongkos angkut, adalah biaya yang ditanggung petani untuk

mengangkut gabah dari tempat terjadinya transaksi ke lokasi unit penggilingan terdekat yang melakukan pengadaan gabah.

(14)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 8

Ongkos angkut di sini sudah termasuk biaya bongkar muat gabah dan sewa kendaraan.

b. Ongkos lainnya, adalah biaya lain selain ongkos angkut yang harus

dikeluarkan petani selama perjalanan dari tempat terjadinya transaksi ke lokasi unit penggilingan terdekat, seperti retribusi di jalan, konsumsi, dan sebagainya. Isian ini bisa tidak ada atau nol.

3.5 Harga di Tingkat Penggilingan, adalah harga di tingkat petani ditambah

besarnya biaya ke penggilingan terdekat. Dalam hal ini, bila transaksi gabah antara produsen (petani) dan pembeli terjadi di sawah/di gudang petani, maka harga di tingkat penggilingan adalah harga di tingkat petani ditambah dengan perkiraan besarnya biaya ke penggilingan. Sementara itu, bila transaksi gabah antara produsen/petani dan pembeli dilakukan pihak penggilingan terjadi di gudang penggilingan, maka harga gabah ditingkat petani adalah harga di tingkat penggilingan dikurangi besarnya biaya ke penggilingan dari lokasi sebelum adanya ongkos angkut pasca panen siap jual.

3.6 Harga Pembelian Pemerintah (HPP), adalah harga minimal gabah yang

harus dibayarkan pihak penggilingan kepada petani sesuai kualitas gabah yang telah ditetapkan pemerintah. Penetapan harga dilakukan secara kolektif antara Departemen Pertanian, Menko Bidang Perekonomian dan Bulog.

3.7 Kadar Ekuivalen Kotoran/hampa, adalah total ekuivalen butir hampa dan

kotoran yang bercampur dengan gabah.

(15)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 9

3.8 Kelompok Kualitas dan Komponen Mutu Gabah

3.8.1 Kelompok Kualitas

Dengan dikeluarkannya Inpres Tahun 2005, kelompok kualitas gabah hanya dikelompokkan menjadi 2 kelompok kualitas saja, yaitu sebagai berikut:

a. Gabah Kering Giling (GKG)

Adalah gabah yang mengandung kadar air maksimum 14 persen dan kotoran hampa maksimum 3 persen.

b. Gabah Kering Panen (GKP)

Adalah gabah yang mengandung kadar air maksimum 25 persen dan kotoran hampa maksimum 10 persen.

Selain kedua kelompok di atas, dimasukkan dalam kelompok:

Gabah di Luar Kelompok Kualitas (Kualitas Rendah)

Adalah gabah yang mengandung kadar air lebih dari 25 persen dengan nilai kadar hampa/kotoran berapapun kecilnya, atau gabah yang mengandung kadar air kurang dari atau sama dengan 25 persen tetapi kadar hampa/kotoran lebih dari 10 persen.

3.8.2 Komponen Mutu

Pengertian dari masing–masing komponen mutu adalah sebagai berikut:

a. Kadar Air

Kadar air adalah jumlah kandungan air di dalam butir gabah yang dinyatakan dalam persentase dari berat basah.

b. Butir Hampa

Butir hampa adalah butir gabah yang tidak berkembang sempurna akibat serangan hama, penyakit atau sebab lain sehingga tidak berisi butir beras

(16)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 10

walaupun kedua tungkup sekamnya tertutup maupun terbuka. Butir gabah setengah hampa tergolong ke dalam butir hampa.

c. Kotoran

Kotoran adalah segala benda asing yang tidak tergolong bagian dari gabah, misalnya: debu, butir-butir tanah, butir-butir pasir, batu-batu kerikil, potongan kayu, potongan logam, tangkai padi, biji-biji lain, bangkai serangga, hama dan sebagainya. Termasuk dalam kategori kotoran adalah butir-butir gabah yang telah terkelupas (beras pecah kulit) dan gabah patah.

(17)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 11

IV. ULASAN

4.1 Produksi Gabah

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.185,80 Km2 atau 318.580 Ha. Dari luas tersebut sebesar 240.242 Ha atau sekitar 75,41 persen adalah lahan pertanian. Lahan pertanian mencakup lahan sawah, tegalan, ladang, padang rumput, rawa-rawa, kolam/empang, hutan (baik hutan rakyat maupun negara) serta lahan perkebunan.

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan di Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu indikator yang biasa dipakai untuk melihat peran sektor pertanian adalah distribusi persentase sektor ini terhadap total perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2014 sektor pertanian memberikan peran sebesar 13,41 persen, dibandingkan dengan tahun sebelumnya kontribusi dari sektor pertanian bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 0,51 poin. Sub Sektor tanaman bahan makanan yang merupakan pendukung sektor pertanian memberikan sumbangan 9,42 persen terhadap total perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu komoditas dari sub sektor pertanian pangan adalah komoditas beras. Pemantauan produksi ataupun harga yang terjadi sangat bermanfaat dalam rangka kelangsungan pemenuhan kebutuhan pangan penduduk di suatu wilayah, tidak terkecuali juga di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Komoditas padi dibedakan menjadi padi sawah dan padi ladang. Angka sementara tahun 2014 luas panen padi sawah di Daerah Istimewa Yogyakarta seluas 115.667 hektar, dengan rata-rata produktivitas 61,71 kuintal per hektar dan mampu menghasilkan padi sebesar 713.800 ton. Sedangkan luas panen padi

(18)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 12

ladang 2014 sebesar 43.236 hektar, dengan rata-rata produktivitas 46,35 kuintal per hektar dan produksi 200.379 ton gabah. Dengan demikian total produksi gabah di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 914.179 ton, yang terdiri dari produksi padi sawah dan padi ladang.

Pada tahun 2014 pemantauan harga produsen gabah di Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Bantul, Sleman dan Kulonprogo. Dari total produksi Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 68,20 persen produksi gabah merupakan produk pertanian dari wilayah Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kulonprogo.

Luas panen padi sawah di Kabupaten Kulonprogo sebesar 18.692 hektar, dengan rata-rata produktivitas 64,22 kuintal per hektar dan menghasilkan gabah 120.042 ton. Sedangkan pada padi ladang dengan luas 439 hektar dan rata-rata produktivitas 37,96 kuintal per hektar dapat menghasilkan produksi 1.666 ton. Sehingga total produksi gabah tahun 2014 di Kabupaten Kulonprogo mencapai 121.708 ton (13,31 persen dari total produksi padi di Daerah Istimewa Yogyakarta).

Sementara di Kabupaten Bantul luas panen padi sawah sebesar 30.160 hektar, dengan rata-rata produktivitasnya 63,90 kuintal per hektar dengan produksi sebesar 192.711 ton. Sedangkan padi ladang dengan luas 30 hektar, rata-rata produktivitasnya sebesar 45,25 kuintal per hektar mampu menghasilkan 136 ton.

Total produksi padi di Kabupaten Sleman pada tahun 2014 mencapai 308.889 ton (33,78 persen dari total produksi padi di Daerah Istimewa Yogyakarta), rata-rata produktivitas padi sawah mencapai 59,39 kuintal per

(19)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 13

hektar, dan padi ladang mencapai 30,80 kuintal per hektar. Sedangkan luas panen padi sawah seluas 51.780 hektar dan padi ladang 452 hektar.

4.2 Perubahan Harga Dasar

Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang berlaku selama tahun 2014 masih menggunakan HPP yang berdasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. Inpres ini ditetapkan dalam rangka stabilitas ekonomi nasional,melindungi tingkat pendapatan petani,stabilisasi harga beras,pengamanan Cadangan Beras Pemerintah,dan penyaluran beras untuk keperluan yang ditetapkan oleh Pemerintah serta sebagai kelanjutan Kebijakan Perberasan.

Inpres No. 3 Tahun 2012 yang berlaku mulai 27 September 2012 berisi ketentuan sebagai berikut:

1. Harga Pembelian Gabah Kering Panen dalam negeri dengan kualitas kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa/kotoran maksimum 10 persen adalah Rp. 3.300,00 (tiga ribu tiga ratus rupiah) per kilogram di petani, atau Rp. 3.350,00 (tiga ribu tiga ratus lima puluh rupiah) per kilogram di penggilingan. 2. Harga Pembelian Gabah Kering Giling dalam negeri dengan kualitas kadar air

maksimum 14 persen dan kadar hampa/kotoran maksimum 3 persen adalah Rp. 4.150,00 (empat ribu seratus lima puluh rupiah) per kilogram di penggilingan, atau Rp. 4.200,00 (empat ribu dua ratus rupiah) per kilogram di gudang Perum Bulog.

3. Harga Pembelian Beras dalam negeri dengan kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimum 2 persen dan

(20)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 14

derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp. 6.600,00 (ribu enam puluh rupiah) per kilogram di gudang Bulog.

4.3 Harga Gabah di Tingkat Penggilingan

Peningkatan kesejahteraan petani akan dirasakan apabila nilai produksi yang dihasilkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan produksi dan konsumsi para petani itu sendiri.

4.3.1 Gabah Kualitas Gabah Kering Panen (GKP)

Kabupaten Bantul

Rata-rata harga gabah kualitas GKP untuk tahun 2014 untuk Kabupaten Bantul mengalami kenaikan. Harga Gabah di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 4,13 persen dari Rp. 3.854,55 di tahun 2013 menjadi Rp. 4.013,75 di tahun 2014. Selama tahun 2014 harga gabah kualitas GKP rata-rata di atas HPP dengan rata-rata harga tertinggi tercatat Rp. 4.625,00 pada bulan Februari 2014. Sementara harga terendah terjadi pada bulan April 2014 yaitu Rp. 3.600,00.

Kabupaten Sleman

Selama tahun 2014 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat penggilingan di Kabupaten Sleman mengalami kenaikan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terdapat kenaikan sekitar 8,84 persen dari Rp. 4.235,18 menjadi Rp. 4.609,51. Harga gabah tertinggi terjadi pada bulan Desember 2014

(21)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 15

yaitu Rp. 5.017,55 sementara untuk harga terendah tercatat Rp. 4.081,25 yang terjadi pada bulan Juni 2014.

Kabupaten Kulonprogo

Kenaikan rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat penggilingan juga terjadi di Kabupaten Kulonprogo yaitu sebesar 6,18 persen dari Rp. 4.315,23 di tahun 2013 menjadi Rp. 4.581,76 di tahun 2014. Rata-rata harga gabah tertinggi sebesar Rp. 4.975,00 terjadi pada bulan Desember 2014 dan rata-rata harga terendah tercatat pada bulan Juni 2014 yaitu sebesar Rp. 4.127,50.

Daerah Istimewa Yogyakarta

Dilihat dari perkembangan selama tahun 2014, harga gabah kualitas GKP Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan rata-rata harga gabah tertinggi pada kualitas GKP di tingkat penggilingan terjadi pada bulan Desember yakni sebesar 10,75 persen dari Rp. 4.362,39 bulan November 2014 menjadi Rp. 4.831,20 di bulan Desember 2014. Sementara untuk kualitas yang sama, penurunan tertinggi di tingkat penggilingan

4.409,09 4.404,69 4.405,61 4.004,36 4.066,15 3.950,52 4.079,86 3.750,61 4.137,50 4.362,50 4.362,39 4.831,20 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 H a rg a ( R p ) Grafik 1

Rata-rata Harga GKP di Tingkat Penggilingan Tahun 2014 Daerah Istimewa Yogyakarta

GKP giling HPP

(22)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 16

terjadi pada bulan Agustus 2014 yaitu sebesar 8,07 persen dari Rp. 4.079,86 di bulan Juli 2014 menjadi Rp. 3.750,61 di bulan Agustus 2014.

4.3.2 Gabah Kualitas Gabah Kering Giling (GKG)

Selama tahun 2014, observasi gabah kualitas GKG ditemukan di Kabupaten Kulonprogo dan Sleman. Gabah kualitas GKG di Kabupaten Kulonprogo berada di atas HPP, dan ditemukan pada bulan Januari, Mei dan Desember 2014, dengan rata-rata harga di tingkat Penggilingan sebesar Rp. 4.466,67. Sedangkan gabah kualitas GKG di Kabupaten Sleman juga berada di atas HPP dan ditemukan pada bulan Maret dan April 2014 dengan rata-rata harga di tingkat penggilingan sebesar Rp. 4.733,33.

(23)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 17

Tabel 1.1 Jumlah Observasi Survei Harga Gabah di Kabupaten Bantul, 2014 Bulan GKG GKP Kualitas Rendah Total (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 1 9 10 2 Februari 0 1 15 16 3 Maret 0 1 12 13 4 April 0 2 50 52 5 Mei 0 0 12 12 6 Juni 0 0 12 12 7 Juli 0 0 12 12 8 Agustus 0 0 60 60 9 September 0 3 17 20 10 Oktober 0 1 19 20 11 November 0 15 29 44 12 Desember 0 0 18 18 Total

http://yogyakarta.bps.go.id

0 24 265 289

(24)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 18

Tabel 1.2 Jumlah Observasi Survei Harga Gabah di Kabupaten Sleman, 2014 Bulan GKG GKP Kualitas Rendah Total (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 9 6 15 2 Februari 0 12 4 16 3 Maret 1 22 4 27 4 April 2 42 4 48 5 Mei 0 15 2 17 6 Juni 0 16 0 16 7 Juli 0 16 0 16 8 Agustus 0 15 1 16 9 September 0 12 0 12 10 Oktober 0 14 2 16 11 November 0 14 3 17 12 Desember 0 47 17 64 Total

http://yogyakarta.bps.go.id

3 234 43 280

(25)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 19

Tabel 1.3 Jumlah Observasi Survei Harga Gabah di Kabupaten Kulonprogo, 2014 Bulan GKG GKP Kualitas Rendah Total (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 2 3 3 8 2 Februari 0 10 6 16 3 Maret 0 9 0 9 4 April 0 5 4 9 5 Mei 5 14 0 19 6 Juni 0 10 10 20 7 Juli 0 8 0 8 8 Agustus 0 6 0 6 9 September 0 8 0 8 10 Oktober 0 8 0 8 11 November 0 10 0 10 12 Desember 2 20 0 22 Total

http://yogyakarta.bps.go.id

9 111 23 143

(26)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 20

Tabel 2.1 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Petani (Rp/Kg) di Kabupaten Bantul, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 4.000,00 3.811,11 3.830,00 2 Februari 0 4.600,00 3.680,00 3.737,50 3 Maret 0 3.750,00 3.650,00 3.657,69 4 April 0 3.550,00 3.472,00 3.475,00 5 Mei 0 0 3.416,67 3.416,67 6 Juni 0 0 3.533,33 3.533,33 7 Juli 0 0 3.500,00 3.500,00 8 Agustus 0 0 3.485,00 3.485,00 9 September 0 3.650,00 3.585,29 3.595,00 10 Oktober 0 3.900,00 3.834,21 3.837,50 11 November 0 4.060,00 4.070,69 4.067,05 12 Desember 0 0 3.980,56 3.980,56 Rata-rata

http://yogyakarta.bps.go.id

0 3.966,67 3.641,13 3.668,17

(27)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 21

Tabel 2.2 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Petani (Rp/Kg) di Kabupaten Sleman, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 4.550,00 4.566,67 4.556,67 2 Februari 0 4.737,50 4.700,00 4.728,13 3 Maret 4.700,00 4.613,64 4.775,00 4.640,74 4 April 4.675,00 4.361,90 4.600,00 4.394,79 5 Mei 0 4.276,67 4.500,00 4.302,94 6 Juni 0 4.031,25 0 4.031,25 7 Juli 0 4.287,50 0 4.287,50 8 Agustus 0 4.283,33 4.000,00 4.265,63 9 September 0 4.575,00 0 4.575,00 10 Oktober 0 4.792,86 4.000,00 4.693,75 11 November 0 4.835,71 4.033,33 4.694,12 12 Desember 0 4.967,55 4.918,82 4.954,61 Rata-rata

http://yogyakarta.bps.go.id

4.683,33 4.560,58 4.660,93 4.577,30

(28)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 22

Tabel 2.3 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Petani (Rp/Kg) di Kabupaten Kulonprogo, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 4.700,00 4.700,00 4.633.33 4.675,00 2 Februari 0 4.640,00 4.600,00 4.625,00 3 Maret 0 4.533,33 0 4.533,33 4 April 0 4.400,00 4.400,00 4.400,00 5 Mei 4.080,00 4.185,71 0 4.157,89 6 Juni 0 4.090,00 3.980,00 4.035,00 7 Juli 0 4.325,00 0 4.325,00 8 Agustus 0 4.375,00 0 4.375,00 9 September 0 4.600,00 0 4.600,00 10 Oktober 0 4.750,00 0 4.750,00 11 November 0 4.760,00 0 4.760,00 12 Desember 5.000,00 4.925,00 0 4.931,82 Rata-rata

http://yogyakarta.bps.go.id

4.422,22 4.545,50 4.300,00 4.498,25

(29)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 23

Tabel 3.1 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) di Kabupaten Bantul, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 4.050,00 3.861,11 3.880,00 2 Februari 0 4.625,00 3.730,00 3.785,94 3 Maret 0 3.800,00 3.700,00 3.707,69 4 April 0 3.600,00 3.522,00 3.525,00 5 Mei 0 0 3.466,67 3.466,67 6 Juni 0 0 3.583,00 3.583,33 7 Juli 0 0 3.550,00 3.550,00 8 Agustus 0 0 3.535,00 3.535,00 9 September 0 3.700,00 3.635,29 3.645,00 10 Oktober 0 3.950,00 3.884,21 3.887,50 11 November 0 4.107,00 4.120,69 4.116,02 12 Desember 0 0 4.030,56 4.030,56 Rata-rata

http://yogyakarta.bps.go.id

0 4.013,75 3.691,13 3.717,92

(30)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 24

Tabel 3.2 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) di Kabupaten Sleman, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 4.600,00 4.616,67 4.606,67 2 Februari 0 4.787,50 4.750,00 4.778,13 3 Maret 4.750,00 4.663,64 4.825,00 4.690,74 4 April 4.725,00 4.411,90 4.650,00 4.444,79 5 Mei 0 4.310,00 4.550,00 4.338,24 6 Juni 0 4.081,25 0 4.081,25 7 Juli 0 4.337,50 0 4.337,50 8 Agustus 0 4.333,33 4.050,00 4.315,63 9 September 0 4.625,00 0 4.625,00 10 Oktober 0 4.842,86 4.050,00 4.743,75 11 November 0 4.885,71 4.083.33 4.744,12 12 Desember 0 5.017,55 4.968,82 5.004,61 Rata-rata

http://yogyakarta.bps.go.id

4.733,33 4.609,51 4.710,93 4.626,41

(31)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 25

Tabel 3.3 Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) di Kabupaten Kulonprogo, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 4.725,00 4.725,00 4.658,33 4.700,00 2 Februari 0 4.665,00 4.625,00 4.650,00 3 Maret 0 4.558,33 0 4.558,33 4 April 0 4.425,00 4.425,00 4.425,00 5 Mei 4.130,00 4.226,79 0 4.201,32 6 Juni 0 4.127,50 4.005,00 4.066,25 7 Juli 0 4.359,38 0 4.359,38 8 Agustus 0 4.400,00 0 4.400,00 9 September 0 4.637,50 0 4.637,50 10 Oktober 0 4.787,50 0 4.787,50 11 November 0 4.797,50 0 4.797,50 12 Desember 5.050,00 4.975,00 0 4.981,82 Rata-rata

http://yogyakarta.bps.go.id

4.466,67 4.581,76 4.325,00 4.533,22

(32)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 26

Tabel 4.1 Rata–rata Ongkos Angkut Gabah dari Petani ke Penggilingan (Rp/Kg) di Kabupaten Bantul, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 50,00 50,00 50,00 2 Februari 0 25,00 50,00 48,44 3 Maret 0 50,00 50,00 50,00 4 April 0 50,00 50,00 50,00 5 Mei 0 0 50,00 50,00 6 Juni 0 0 50,00 50,00 7 Juli 0 0 50,00 50,00 8 Agustus 0 0 50,00 50,00 9 September 0 50,00 50,00 50,00 10 Oktober 0 50,00 50,00 50,00 11 November 0 47,00 50,00 48,98 12 Desember 0 0 50,00 50,00 Rata-rata 0 47,08 50,00 49,76

http://yogyakarta.bps.go.id

(33)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 27

Tabel 4.2 Rata–rata Ongkos Angkut Gabah dari Petani ke Penggilingan (Rp/Kg) di Kabupaten Sleman, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 50,00 50,00 50,00 2 Februari 0 50,00 50,00 50,00 3 Maret 50,00 50,00 50,00 50,00 4 April 50,00 50,00 50,00 50,00 5 Mei 0 33,33 50,00 35,29 6 Juni 0 50,00 0 50,00 7 Juli 0 50,00 0 50,00 8 Agustus 0 50,00 50,00 50,00 9 September 0 50,00 0 50,00 10 Oktober 0 50,00 50,00 50,00 11 November 0 50,00 50,00 50,00 12 Desember 0 50,00 50,00 50,00 Rata-rata 50,00 48,93 50,00 49,11

http://yogyakarta.bps.go.id

(34)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 28

Tabel 4.3 Rata–rata Ongkos Angkut Gabah dari Petani ke Penggilingan (Rp/Kg) di Kabupaten Kulonprogo, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 25,00 25,00 25,00 25,00 2 Februari 0 25,00 25,00 25,00 3 Maret 0 25,00 0 25,00 4 April 0 25,00 25,00 25,00 5 Mei 50,00 41,07 0 43,42 6 Juni 0 37,50 25,00 31,25 7 Juli 0 34,38 0 34,38 8 Agustus 0 25,00 0 25,00 9 September 0 37,50 0 37,50 10 Oktober 0 37,50 0 37,50 11 November 0 37,50 0 37,50 12 Desember 50,00 50,00 0 50,00 Rata-rata 44,44 36,26 25,00 34,97

http://yogyakarta.bps.go.id

(35)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 29

Tabel 5.1 Rata–rata Kadar Air Gabah yang Dijual Petani (%) Kabupaten Bantul, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 15,40 31,18 29,60 2 Februari 0 10,10 29,99 28,75 3 Maret 0 24,40 30,27 29,82 4 April 0 24,15 26,87 26,77 5 Mei 0 0 29,39 29,39 6 Juni 0 0 29,79 29,79 7 Juli 0 0 32,00 32,00 8 Agustus 0 0 26,82 26,82 9 September 0 22,37 28,82 27,85 10 Oktober 0 24,40 29,20 28,96 11 November 0 22,05 29,98 27,28 12 Desember 0 0 29,92 29,92 Rata-rata 0 21,69 28,65 28,07

http://yogyakarta.bps.go.id

(36)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 30

Tabel 5.2 Rata–rata Kadar Air Gabah yang Dijual Petani (%) di Kabupaten Sleman, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 14,14 15,72 14,77 2 Februari 0 13,45 12,05 12,16 3 Maret 13,89 14,73 12,68 14.40 4 April 11,25 12,27 12,58 12,25 5 Mei 0 13,69 11,55 13,44 6 Juni 0 13,38 0 13,38 7 Juli 0 15,92 0 15,92 8 Agustus 0 12,71 13,10 12,74 9 September 0 12,57 0 12,57 10 Oktober 0 11,02 26,25 12,92 11 November 0 13,10 30,87 16,23 12 Desember 0 14,11 18,19 15,20 Rata-rata 12,13 13,44 17,16 14,00

http://yogyakarta.bps.go.id

(37)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 31

Tabel 5.3 : Rata–rata Kadar Air Gabah yang Dijual Petani (%) di Kabupaten Kulonprogo, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 12,85 12,93 11,23 12,28 2 Februari 0 12,23 12,05 12,16 3 Maret 0 16,41 0 16,41 4 April 0 12,94 20,20 16,17 5 Mei 12,02 12,89 0 12,66 6 Juni 0 14,53 20,31 17,42 7 Juli 0 13,38 0 13,38 8 Agustus 0 14,45 0 14,45 9 September 0 11,71 0 11,71 10 Oktober 0 12,27 0 12,27 11 November 0 12,60 0 12,60 12 Desember 12,45 13,03 0 12,97 Rata-rata 12,30 13,25 16,95 13,79

http://yogyakarta.bps.go.id

(38)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 32

Tabel 6.1 Rata–rata Kadar Hampa/kotoran Gabah yang Dijual Petani (Rp/Kg)

di Kabupaten Bantul, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 6,30 17,23 16,14 2 Februari 0 6,08 11,92 11,56 3 Maret 0 8,40 9,67 9,57 4 April 0 5,65 11,70 11,47 5 Mei 0 0 14,15 14,15 6 Juni 0 0 13,68 13,68 7 Juli 0 0 9,66 9,66 8 Agustus 0 0 9,70 9,70 9 September 0 7,37 12,98 12,14 10 Oktober 0 8,50 8,19 8,21 11 November 0 8,71 8,04 8,27 12 Desember 0 0 10,62 10,62 Rata-rata 0 8,06 10,82 10,59

http://yogyakarta.bps.go.id

(39)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 33

Tabel 6.2 Rata–rata Kadar Hampa/kotoran Gabah yang Dijual Petani (Rp/Kg )

di Kabupaten Sleman, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 0 7,58 10,92 8,92 2 Februari 0 6,99 11,48 8,11 3 Maret 2,67 6,89 11,82 7,46 4 April 2,50 6,98 12,35 7,24 5 Mei 0 7,92 11,50 8,34 6 Juni 0 5,99 0 5,99 7 Juli 0 7,05 0 7,05 8 Agustus 0 6,44 10,60 6,70 9 September 0 7,29 0 7,29 10 Oktober 0 6,80 10,73 7,29 11 November 0 6,07 5,65 6,00 12 Desember 0 6,15 10,47 7,30 Rata-rata 2,56 6,74 10,65 7,30

http://yogyakarta.bps.go.id

(40)

Statistik Harga Produsen Gabah DIY 2014 34

Tabel 6.3 Rata–rata Kadar Hampa/kotoran Gabah yang Dijual Petani (Rp/Kg)

di Kabupaten Kulonprogo, 2014

Bulan GKG GKP Kualitas Total Rendah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Januari 2,85 8,60 12,68 8,69 2 Februari 0 4,51 13,91 8,03 3 Maret 0 6,28 0 6,28 4 April 0 8,07 19,20 13,02 5 Mei 1,65 6,89 0 5,51 6 Juni 0 6,74 10,41 8,58 7 Juli 0 6,67 0 6,67 8 Agustus 0 5,42 0 5,42 9 September 0 7,44 0 7,44 10 Oktober 0 5,40 0 5,40 11 November 0 6,64 0 6,64 12 Desember 2,45 5,81 0 5,50 Rata-rata 2,09 6,33 13,15 7,16

http://yogyakarta.bps.go.id

(41)

DATA

MENCERDASKAN BANGSA

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telp.: (0274)4342234, fax.:(0274)4342230

Gambar

Tabel 1.3  Jumlah Observasi Survei Harga Gabah  di Kabupaten Kulonprogo, 2014  Bulan  GKG  GKP  Kualitas  Rendah  Total  (1)  (2)  (3)  (4)  (5)  1  Januari  2  3  3  8  2  Februari  0  10  6  16  3  Maret  0  9  0  9  4  April  0  5  4  9  5  Mei  5  14
Tabel  3.3   Rata–rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan   (Rp/Kg) di Kabupaten Kulonprogo, 2014  Bulan   GKG    GKP   Kualitas   Total   Rendah  (1)  (2)  (3)  (4)  (5)  1  Januari  4.725,00  4.725,00  4.658,33  4.700,00  2  Februari  0  4.665,00  4.625
Tabel  4.3   Rata–rata Ongkos Angkut Gabah dari Petani ke   Penggilingan (Rp/Kg) di Kabupaten Kulonprogo, 2014

Referensi

Dokumen terkait

LABELLING FOOD ALLERGEN ALL FINISHED PRODUCT WILL BE LABELED WITH THE CORRECT MARKET NAME OF THE FISH THE MARKET NAME LABEL ON EACH OF FINISHED PRODUCT VISUAL CHECK OF

Rumusan maslah dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana nilai kosa kata siswa sebelum mereka diajar menggunakan permainan bingo.. (2) Bagaimana nilai kosa kata siswa sesudah

Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah baik jika dilihat dari net profit margin, return on asset, dividend payout ratio, price earning ratio, price book value, walaupun

4) Perubahan paradigma dan prinsip dasar untuk yang melayani: a) Mendengar suara Tuhan langsung mengenai masalah dll. b) Menolong orang lain untuk mendengar suara Tuhan

eluaran energi dapat merupakan salah satu target untuk tatalaksana obesitas yang efektif disamping pembatasan diet. Didapatkan selain menurunkan berat badan juga dapat

antigen dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan tes PCR Swab. Sebagai informasi, metode RT LAMP ini diperkirakan memiliki sensitivitas 94% dan hanya memerlukan

bahwa berdasarkan Pasal 68 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman

Pada rumus power diatas teoritis ini menunjukan bahwa kemampuan aliran untuk melumasi bagian mesin yang munggunakan pelumas mineral lebih baik dari pada pelumas