Pelemahan Rupiah Pengaruhi Struktur Pembiayaan Semen Indonesia.
Jaya Ancol Siap Bayar Bunga Obligasi Rp6,22 Miliar.
Pakuwon Raup Marketing Sales Rp 2,3 Triliun.
Bank Permata Targetkan Penyaluran Kredit Konsumsi Tumbuh 5 Persen.
DAILY RESEARCH
Statistics Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
M
engawali perdagangan di awal pekan, IHSG berhasil tutup diteritori positif menguat 29 poin (0,69%) di 4390,373. Perdagangan berlangsung kurang bergairah dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp2,3 triliun. Pelaku pasar banyak mengambil posisi wait and see menjelang pertemuan The Fed pertengahan pekan ini mengan‐ tisipasi kenaikan tingkat bunga The Fed. Antisipasi kenaikan ting‐ kat bunga The Fed tahun ini telah berdampak buruk terhadap per‐ gerakan mata uang emerging market termasuk rupiah yang ke‐ marin kembali melemah di Rp14333 per US dolar.Selain isu kenaikan tingkat bunga The Fed, pasar juga mencermati perkembangan ekonomi China yang kurang kondusif ditandai dengan melambatnya pertumbuhan aktivitas manufaktur dan produksi indus‐ trinya. Kemarin indeks saham China seperti Shanghai Composite kembali koreksi hingga 2,7%. Penguatan IHSG kemarin terutama dipicu spekulasi pasar, The Fed akan kembali menunda kenaikan tingkat bunganya paling tidak hingga akhir tahun ini menyusul memburuknya outlook perekono‐ mian global setelah China mendevaluasi Yuannya pertengahan Agustus lalu. Sementara Wall Street tadi malam tutup di teritori negatif di tengah tipisnya nilai transaksi. Pasar lebih banyak menanti pertemuan The Fed yang akan keluar Kamis ini. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing‐ masing koreksi 0,38% dan 0,41% di 16370,36 dan 1953,03. Koreksi ini juga turut dipicu turunnya harga minyak mentah tadi malam hingga 1% di USD44,13/barrel.
Kondisi pasar yang masih dalam penantian putusan The Fed dan perkembangan ekonomi China yang kurang menggembirakan akan mem‐ pengaruhi pergerakan indeks pada perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi namun berpeluang melanjutkan penguatan meski dalam rentang terbatas. IHSG diperkirakan akan menguji resisten di 4420. Sedangkan level support di 4365. IHSG : S1 4365 S2 4335 R1 4420 R2 4450 Index Last Chg % DJIA 16370.96 (62.13) (0.38) S&P 500 1953.03 (8.02) (0.41) FTSE 100 6084.59 (32.46) (0.53) CAC 40 4518.15 (30.57) (0.67) DAX 10131.74 8.18 0.08 NIKKEI 225 18287.74 51.84 0.28 HANGSENG 21561.90 57.53 0.27 STI 2871.47 (14.26) (0.49) SHENZHEN 1662.89 (118.46) (6.65) SHANGHAI 3114.80 (85.44) (2.67) Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 44.26 (0.56) (1.25) CPO (RM/M.T) 2192.00 58.00 2.72 Gold (USD/T.oz) 1107.10 1.90 0.17 Nikel (USD/M.T 10230.00 0.00 0.00 Timah (USD/M.T) 15450.00 0.00 0.00 Coal (USD/M.T) 56.40 0.30 0.53 Exchange Rates Chg % IDR/USD 14370.50 67.00 0.47 USD/EUR 1.131 (0.00) (0.26) JPY/USD 120.55 (0.10) (0.08) IDR/SGD 10260.96 152.32 1.51 IDR/AUD 10273.15 127.79 1.26 TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 38.69 2780 0.25 0.65
Top Gainers IDR % Chg VICO‐W 6 20.00 1 FREN‐W 12 20.00 2 LMPI 140 16.70 20 SPMA 137 15.10 18 MREI 6,000 14.30 750 Top Losers IDR % Chg
TRIS‐W 18 (33.30) (9)
JPRS 167 (9.70) (18)
INDR 700 (8.50) (65)
DNAR 111 (8.30) (10)
KBLM 113 (8.10) (10)
Top Value IDR % (miliar) PGAS 2,665 (0.70) 303 B
BBRI 9,625 0.30 286 B TLKM 2,785 0.90 192 B SSMS 1,685 (0.60) 185 B BMRI 8,650 0.00 177 B Top Volume IDR % (juta)
SIAP 184 (1.10) 948.183 TARA 486 0.40 160.521 TMPI 452 (0.20) 136.695 BIPI 66 0.00 125.618 ASRI 346 0.30 125.360 IHSG 4,390.37 Change 29.90 Change (%) 0.69 Change (%/ytd) (16.01) Total Value (IDR triliun) 2.729 Total Volume (miliar saham) 3.366 Net Foreign Buy (IDR miliar) 101.000
News Update
2
Pelemahan Rupiah Pengaruhi Struktur Pembiayaan Semen Indonesia. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengaku, pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mempengaruhi struktur pembiayaan perseroan sebesar hingga 8%. Hal itu disampaikan oleh Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR, saat dihubungi akhir pekan kemarin. "Kalau melihat dari struktur biaya, sekitar 8% yang kita gunakan untuk kertas pembungkus, spare part dan ada sedikit di gypsum. Jadi pengaruhnya ke pembiayaan itu sekitar 7% hingga 8%," ungkapnya. Akan tetapi, menurut Agung, perusahaan tidak mungkin membebankan hal tersebut kepada konsumen. Karena melihat semakin ketatnya persaingan dipasar dengan maraknya perusahaan semen asing yang masuk ke industri semen dalam negeri. "Menaikan harga susah, karena banyak pabrik baru yang siap jadi. Mungkin gak akan naikan, jadi yang kita lakukan efisiensi saja," tuturnya. Jika dikaitkan dengan nilai investasi pembangunan pabrik perseroan yang berlokasi di Rembang, Sumatera Barat dan Indarung, Jawa tengah, Agung menegaskan, bahwa itu tidak terlalu berpengaruh. Hal ini disebabkan, perseroan telah melakukan lindung nilai (hedging) terhadap pembiayaan proyek. Misalnya untuk pendanaan proyek Indarung, Agung menjelaskan, bahwa perseroan sebelumnya telah merevisi nilai investasi dari sebelumnya sebesar Rp 3,7 triliun menjadi Rp 4,4 triliun dipertengahan tahun ini. "Untuk pembiayaan mata uang asing, sudah diamankan 80% dari total investasi. Paling sisanya saja yang 20%. Tapi ini tidak terburu-buru untuk digelontorkan. Jadi lihat nanti saja. Kalau dollar AS semakin tinggi, wah bahaya ini," ucap Agung. (IQ Plus)
Jaya Ancol Siap Bayar Bunga Obligasi Rp6,22 Miliar. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) kembali menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan pembayaran kupon bunga obligasi II jaya ancol tahun 2012. Direktur PJAA, M. Haryo Yunianato dalam keterbukaan informasi, Senin mengatakan kesiapan perseroan untuk membayar kupon bunga obligasi ke -11 ini ditandai dengan disiapkannya dana sebesar Rp6,22 miliar. Adapun untuk pembayaran menurut Haryo, pihaknya akan melaksanakan pembayaran bunga tersebut setelah mendapatkan surat dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Seperti diketahui, obligasi II jaya ancol tahun 2012 diterbitkan dengan nilai sebesar Rp300 miliar yang terdiri atas dua seri, yakni seri A berjangka waktu dua tahun dan seri B berjangka waktu lima tahun. (IQ Plus)
Pakuwon Raup Marketing Sales Rp 2,3 Triliun. Beratnya tantangan di sektor properti tahun ini tampaknya tak menjadi kendala bagi PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Lihat saja, di tengah lesunya penjualan properti, Pakuwon justru mampu merealisasi 68,5% target marketing sales selama delapan bulan pertama. Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON mengatakan, hingga Agustus 2015 perseroan telah mencetak marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp 2,33 triliun atau setara dengan 68,5% dari target yang dipatok perseroan tahun ini yakni Rp 3,4 triliun. Kendati penjualan cukup moncer, PWON belum memiliki rencana untuk mengerek target. ""Belum ada rencana,"" ujar MInarto. Adapun rincian marketing sales tersebut masih didominasi oleh penjualan landed house atau rumah tampak dengan dengan kontribusi sebesar 52% atau senilai Rp 1,21 triliun. Sedangkan 48% sisanya atau Rp 1,12 triliun bersumber dari proyek high rise. Minarto mengatakan, meski secara nilai proyek landed house masih mendominasi marketing sales selama delapan bulan pertama bukan lantas pasar high rise perseroan tahun ini tengah lesu. Dia menjelaskan, harga properti landed house yang dijual PWON yang berada di Grand Pakuwon Surabaya dibanderol dengan harga di atas Rp 1 miliar. Sementara produks high rise masih yang yang dijual di bawah harga Rp 1 miliar. Sehingga dari sisi jumlah costumer, jumlah pembeli produk high rise masih lebih banyak dibanding landed house. Lebih lanjut, Minarto menyampaikan, tahun ini pengembang yang fokus ekspansi di Jakarta dan Surabaya ini tidak menargetkan penjualan secara segmented. Perseroan tidak menargetkan penjualan segmen landed house harus lebih besar dari high rise. Pasalnya, penjualan proyek-proyek yang dimiliki PWON cukup fleksibel tergantung pada faktor timing, lokasi, harga dan kompetitor. Tahun ini, PWON tidak memiliki rencana mengembangkan proyek baru. Perseroan lebih fokus membidik marketing sales dari pengembangan proyek-proyek esksisting seperti Tunjungan Plaza (TP) 5 dan TP 6, perluasan Supermall Pakuwon, perumahan granda Pakuwon dan pengembangan Grand Pakuwon city serta kota casablanca II. Minarto mengatakan mall TP 5 direncanakan sudah bisa beroperasi di kuartal III ini, sedangkan TP 6 masih dalam progress kontruksi. Sementara di kota casablanca, perseroan baru -baru ini telah menandatangani kerjasama pembangunan apartemen casa grande II dengan pengembang asal Korea Lotte Totalindo. Proyek casa grande II ini terdiri dari tiga tower apartemen dengan total unit mencapai 1.200. Dua tower telah dipasarkan yakni tower Angelo dan Bellla dengan progress penjualan masing-masing 64% dan 58%. Sementara pemasaran tower Chianti baru dalam tahap pra-launch. Investasi untuk ketiga unit apartemen ini ditaksir mencapai Rp 2 triliun. (Kontan Online)"
Bank Permata Targetkan Penyaluran Kredit Konsumsi Tumbuh 5 Persen. PT Bank Permata Tbk (BNLI) menargetkan penyaluran kredit konsumsi perseroan hingga akhir tahun depan diperkirakan tumbuh 5 persen. Direktur Retail Banking Bank Permata, Bianto Surodjo mengatakan akhir pekan lalu perlambatan kredit pada tahun ini terjadi pada hampir seluruh segmen kredit, termasuk pada kredit konsumsi. "Untuk itu kami menurunkan target penyaluran kredit secara keseluruhan dari semula 10 persen menjadi 5 persen," katanya. Bianto memperkirakan perlambatan kredit juga terjadi pada seluruh jenis kredit konsumsi, baik kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kartu kredit mapun kredit tanpa agunan (KTA). (IQ Plus)
Stock Picks 3 SMRA 1300‐1400. Harga saham emiten properti Summarecon Agung Tbk (SMRA) kemarin berhasil
mengalami technical rebound tutup di Rp1330. Pemodal kembali mengakumulasi sahamnya setelah koreksi tajam sejak awal Agustus lalu yang membuat harganya berada di area oversold. Sepanjang tahun ini hingga kemarin harga sahamnya telah terkoreksi 12,5% dari Rp1520 akhir 2014 lalu turun ke Rp1335 pada penutupan kemarin. Tahun ini harga sahamnya tertinggi sempat mencapai Rp1995 (26/5) ketika pasar tengah bullish. Namun seiring dengan tren depresiasi rupiah atas dolar AS hingga menembus Rp14000 saat ini dan kebijakan uang ketat Bank Indonesia (BI) yang telah berlangsung setahun terakhir membuat emiten properti menghadapi perlambatan pertumbuhan kinerja tahun ini. Sepanjang kuartal pertama tahun ini (1Q15) pendapatan neto perseroan hanya tumbuh 0,41% mencapai Rp942 miliar dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp938,22 miliar. Sedangkan laba bersih turun 10% mencapai Rp247,24 miliar dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp275,05miliar. Tahun ini perseroan menargetkan marketing sales tumbuh 19,5% mencapai Rp5,5 triliun. Hingga paruh pertama tahun ini (1H15), marketing sales perseroan telah mencapai Rp2,7 triliun atau 49% dari target tahun ini dan meningkat 12,5% bila dibandingkan periode yang sama 2014 lalu sebesar Rp2,4 triliun. Beberapa proyek residensial yang menopang marketing sales perseroan tahun ini adalah proyek Summarecon Bandung yang diperkirakan memberikan penjualan Rp800 miliar. Kemudian proyek Summarecon Kelapa Gading yang diperkirakan memberikan kontribusi Rp500 miliar dan proyek Summarecon Bekasi yang diperkirakan memberikan kontribusi Rp1,5 triliun. Sedangkan porsi terbesar masih berasal dari Summarecon Serpong yang diperkirakan Rp2,7 triliun atau 49% terhadap total target marketing sales. Dengan proyeksi tersebut, pendapatan usaha tahun ini diperkirakan tumbuh 15% mencapai Rp6,13 triliun dengan laba bersih tumbuh 14% mencapai Rp1,59 triliun. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan Rp110,54 naik dari 2014 lalu sebesar Rp96,92. Mengingat kondisi pasar yang tengah bearish, harga saham SMRA diperkirakan hanya berpeluang ditransaksikan dengan PBV 3,5x turun dari proyeksi awal PBV 4x. Dengan PBV 3,5x maka peluang harga saham SMRA diperkirakan hanya mencapai Rp1662 turun dari target awal di Rp1900. Secara technical harga sahamnya mengindikasikan sinyal bullish reversal setelah pergerakannya kemarin membentuk pola bullish harami di area downtrend. Target resisten terdekat akan menguji Rp1400. Sedangkan level support saat ini di Rp1300. Maintain Buy, SL 1270
4 LSIP 1180‐1280. Harga saham emiten komoditas perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP)
kemarin kembali melanjutkan tren bullish yang terbentuk sejak perdagangan akhir Agustus lalu. Ini disebabkan penguatan kembali harga komoditas perkebunan seperti CPO. Pergerakan harga saham emiten perkebunan seperti LSIP sangat dipengaruhi dengan pergerakan harga komoditasnya seperti CPO. Sepekan terakhir harga CPO di Malaysia cenderung menguat sekitar 5% di RM2132/ton akhir pekan lalu. Penguatan kembali harga CPO telah mendorong penguatan harga saham LSIP, yang pekan lalu rata‐rata menguat 9,3% di Rp1170 akhir pekan lalu dibandingkan harga pekan sebelumnya di Rp1070. Kemarin harga sahamnya kembali menguat sekitar 3,4% di Rp1210. Secara technical peluang penguatan akan menguji resisten di Rp1280. Sedangkan level support di Rp1180. Sepanjang paruh pertama tahun ini (1H15) kinerja operasional dan keuangan mengalami tekanan seiring dengan turunnya harga komoditas dan volume produksi TBS serta kenaikan biaya produksi dan operasional. Penjualan bersih perseroan sepanjang 1H15 turun 12,33% mencapai Rp2,08 triliun dari periode yang sama 2014 sebesar Rp2,37 triliun. Laba kotor turun 29,5% mencapai Rp602,82 miliar dengan marjin turun menjadi 14,85% dari 20,17%. Di bottom line laba bersih turun 35,5% mencapai Rp308,85 miliar dari Rp478,54 miliar dengan marjin turun dari 20,2% menjadi 14,9%. Sepanjang 1H15 volume produksi TBS turun 5,30% mencapai 616.509 ton dari periode yang sama 2014 sebanyak 651.013 ton. Namun bila dilihat secara kuartalan, penjualan bersih sepanjang 2Q15 tumbuh 34% (qoq) mencapai Rp1,19 triliun dari Rp888,5 miliar. Sedangkan laba bersih 2Q15 tumbuh tipis 1,8% mencapai Rp155,81 miliar dari Rp153,04 miliar. Tahun ini diperkirakan penjualan bersih turun 5% mencapai Rp4,49 triliun. Laba bersih diperkirakan turun 26,55% mencapai Rp673,27 miliar dengan proyeksi EPS tahun ini Rp98,7. Saat ini di harga Rp1210 saham perseroan ditransaksikan dengan PE 12,2x (E/15). Harga sahamnya diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 15x merujuk pada rata‐rata PE perseroan selama lima tahun terakhir. Dengan PE 15x harga sahamnya berpeluang mencapai Rp1480. Tahun ini harga sahamnya sempat mencapai level tertinggi di awal tahun yakni di Rp2070 (9/1). Resiko pergerakan harga sahamnya adalah fluktuasi harga komoditas CPO. Penguatan harga CPO dalam dua pekan terakhir dipicu musim kemarau panjang sehingga mengurangi suplai dan adanya kebijakan pemerintah RI meningkatkan kandungan minyak nabati dalam biofuel yakni kebijakan B‐15. Dari pendekatan candlestick pattern, pergerakan harga sahamnya saat ini membentuk pola bullish continuation. Trading Buy, SL 1120
Stock Picks
5
Stock Picks
BBCA 12000‐12700. Harga saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) kemarin berusaha keluar dari rentang konsolidasinya, menguat terbatas 1,5% di Rp12100. Sepekan terakhir level support pergerakan harga sahamnya di Rp11750. Sedangkan level resisten terdekat menguji kisaran Rp12200 hingga Rp12400. Sektor perbankan tahun ini kinerjanya menghadapi tantangan berat menyusul depresiasi rupiah atas dolar AS yang sudah menembus Rp14300 yang berakibat melambatnya pertumbuhan ekonomi dan kredit. Dari sisi kinerja, sepanjang 1H15, laba perseroan berhasil tumbuh di atas rata‐rata emiten bank beraset di atas Rp500 triliun. Laba bersih 1H15 BBCA tumbuh 8,77% mencapai Rp8,54 triliun. Sedangkan laba emiten BBRI dan BMRI dalam periode yang sama masing‐masing hanya tumbuh 2,14% dan 3,53%. Hal ini dikarenakan perseroan berhasil menurunkan cadangan provisi hingga 36,28% (yoy) mencapai Rp6,31 triliun. Sedangkan total penyaluran kredit perseroan hingga Juni lalu tumbuh 8% mencapai Rp347,1 triliun. Pertumbuhan ini masih di bawah target rata‐rata bank tahun ini di kisaran 13%‐15% dan target perseroan sekitar 12%. Sedangkan DPK perseroan tumbuh 8% periode yang sama 2015 mencapai Rp455 triliun. Dari total DPK tersebut, porsi dana murah (CASA) 75% terhadap DPK. Hal ini membuat perseroan berhasil menjaga rasio NIM di atas rata‐rata industri yakni sebesar 6,6%. Sedangkan rasio NPL gross berhasil dipertahankan di level rendah yakni 0,68% jauh di bawah rata‐rata rasio NPL gross perbankan hingga Juni lalu sebesar 2,6%. Pada harga saat ini di Rp12075 BBCA ditransaksikan dengan PBV 3,1x (E/15) dan PE 16,8x (E/15). Tahun ini harga sahamnya tertinggi ketika pasar bullish mencapai Rp15600 (7/4). Dari sisi valuasi, harga sahamnya perseroan setahun terakhir ditransaksikan dengan rata‐rata PBV 4x. Dengan PBV 4x harga sahamnya berpeluang mencapai target di Rp15400 atau memiliki ruang penguatan 27,3% dari harga saat ini.
Sepanjang harga bertahan di atas Rp11750 peluang rebound akan terbuka. Trading Buy, SL 11700 Selasa, 15 September 2015 Saham Pilihan INDF 5200-5450 TB, SL 5000 ADRO 560-600 TB, SL 540 INTP 19300-20400 TB, SL 18400 UNTR 17800-19400 TB, SL 17300 INCO 1450-1625 TB, SL 1390 AKRA 5650-6000 TB, SL 5500 GIAA 335-390 Buy, SL 325
Stock View
6
Selasa, 15 September 2015
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE
IHSG 4390.37 4398.64 4406.90 4373.84 4357.30 PERKEBUNAN AALI 18125 18,733.33 19,341.67 17,533.33 16,941.67 3,725,866.00 36.80 485.51 114.55 9.33 BWPT 275 280.00 285.00 272.00 269.00 LSIP 1210 1,245.00 1,280.00 1,165.00 1,120.00 1,279,973.00 40.33 32.78 122.48 9.23 SGRO 1330 1,353.33 1,376.67 1,303.33 1,276.67 649,627.93 10.94 29.32 141.04 11.34 SIMP 463 471.67 480.33 457.67 452.33 3,171,052.00 2.40 12.14 92.44 9.53 UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 21.64 ‐571.51 0.58
PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 570 581.67 593.33 561.67 553.33 9,632,947.40 33.83 45.68 269.20 3.12 BORN 50 50.00 50.00 50.00 50.00 BRAU 82 82.00 82.00 82.00 82.00 BUMI 50 50.00 50.00 50.00 50.00 9,572,406.53 4.50 191.78 ‐751.57 0.07 DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 ‐0.52 ‐77.95 ‐23.93 HRUM 925 933.33 941.67 913.33 901.67 1,460,386.97 ‐32.82 45.54 81.61 5.08 ITMG 9275 9,383.33 9,491.67 9,133.33 8,991.67 5,742,974.57 5.02 968.54 ‐299.21 2.39 PTBA 5625 5,741.67 5,858.33 5,541.67 5,458.33 3,093,648.00 11.39 232.76 8.74 6.04 PTRO 326 337.33 348.67 320.33 314.67 929,699.70 5.15 23.76 ‐67.39 3.43
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 66 68.33 70.67 63.33 60.67 999,850.63 1,185.87 4.39 5,114.26 3.76
ELSA 425 443.00 461.00 413.00 401.00 918,296.00 ‐12.25 7.42 56.06 14.32
ENRG 51 52.33 53.67 50.33 49.67 2,210,590.04 27.13 4.86 2,610.69 2.62
ESSA 1750 1,763.33 1,776.67 1,743.33 1,736.67 126,590.83 22.89 42.71 28.12 10.24
MEDC 1380 1,390.00 1,400.00 1,365.00 1,350.00 2,303,371.50 7.08 122.83 131.12 2.81
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 483 489.67 496.33 479.67 476.33 INCO 1555 1,600.00 1,645.00 1,500.00 1,445.00 2,430,306.44 ‐3.23 20.62 ‐33.11 18.86 TINS 610 623.33 636.67 598.33 586.67 SEMEN INTP 19975 20,141.67 20,308.33 19,666.67 19,358.33 4,499,774.00 6.65 289.47 ‐7.03 17.25 SMCB 1050 1,068.33 1,086.67 1,028.33 1,006.67 2,356,126.00 9.11 42.23 75.57 6.22 SMGR 10200 10,266.67 10,333.33 10,066.67 9,933.33 6,177,992.74 11.44 219.66 5.39 11.61 LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 59 59.33 59.67 58.33 57.67 333,609.60 28.88 2.97 59.01 4.96 JPRS 167 187.67 208.33 156.67 146.33 158,603.63 98.78 6.50 ‐0.37 6.42 KRAS 315 323.00 331.00 306.00 297.00 5,240,035.36 ‐12.47 ‐33.57 ‐698.77 ‐2.35 PAKAN TERNAK CPIN 1910 1,923.33 1,936.67 1,883.33 1,856.67 6,719,521.00 19.02 40.34 ‐7.84 11.84 JPFA 342 345.67 349.33 339.67 337.33 5,674,518.00 14.33 4.97 ‐72.07 17.22
OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 6125 6,200.00 6,275.00 6,050.00 5,975.00 49,821,000.00 6.73 116.76 9.68 13.11
GJTL 485 492.00 499.00 477.00 469.00 3,199,668.00 5.32 96.23 ‐2.66 1.26
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 12100 12,216.67 12,333.33 12,016.67 11,933.33 7,355,089.00 21.44 0.12 6.96 24.94 INDF 5325 5,383.33 5,441.67 5,208.33 5,091.67 16,365,578.00 27.30 156.42 90.13 8.51 MYOR 26400 27,150.00 27,900.00 25,800.00 25,200.00 3,498,158.85 30.25 133.69 ‐45.72 49.37 ROTI 1135 1,143.33 1,151.67 1,118.33 1,101.67 464,595.48 27.03 12.10 9.45 23.45 GGRM 42025 42,500.00 42,975.00 41,450.00 40,875.00 15,670,252.00 23.99 736.58 35.34 14.26 INAF 133 133.33 133.67 132.33 131.67 155,073.95 25.62 ‐12.39 250.04 ‐2.68 KAEF 665 673.33 681.67 658.33 651.67 867,027.74 8.45 4.21 ‐4.38 39.51 KLBF 1545 1,558.33 1,571.67 1,533.33 1,521.67 4,066,502.64 16.52 10.52 11.04 36.72
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 313 316.67 320.33 310.67 308.33 1,165,134.03 1.99 14.43 20.67 5.42 ASRI 346 350.00 354.00 344.00 342.00 871,134.65 ‐3.40 15.77 ‐23.45 5.48 BKSL 57 58.00 59.00 56.00 55.00 BSDE 1500 1,526.67 1,553.33 1,471.67 1,443.33 1,254,119.10 ‐39.62 27.93 ‐60.73 13.43 COWL 620 621.67 623.33 616.67 613.33 64,709.78 ‐6.38 1.59 ‐30.99 97.22 CTRA 815 833.33 851.67 803.33 791.67 1,202,303.51 ‐10.35 15.01 5.45 13.57 CTRP 403 409.00 415.00 393.00 383.00 251,211.60 ‐58.80 4.89 ‐84.29 20.60 CTRS 2015 2,036.67 2,058.33 1,996.67 1,978.33 347,893.21 27.73 66.20 25.74 7.61 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 187 191.33 195.67 184.33 181.67 725,835.40 ‐3.64 15.03 51.33 3.11 MDLN 404 412.67 421.33 386.67 369.33 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2115 2,170.00 2,225.00 2,085.00 2,055.00 1,439,602.33 5.83 9.01 40.67 58.66 DGIK 67 69.00 71.00 64.00 61.00 480,924.22 52.77 1.81 ‐44.42 9.26 PTPP 3450 3,476.67 3,503.33 3,416.67 3,383.33 1,999,368.48 55.72 12.69 44.39 67.99 SSIA 715 733.33 751.67 703.33 691.67 918,070.21 ‐17.06 2.64 ‐93.80 67.75 TOTL 635 648.33 661.67 628.33 621.67 547,807.36 ‐6.30 11.12 ‐20.80 14.27 WIKA 2640 2,713.33 2,786.67 2,598.33 2,556.67 2,791,666.54 6.24 27.28 6.78 24.19
INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 2665 2,723.33 2,781.67 2,633.33 2,601.67
JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 1540 1,575.00 1,610.00 1,510.00 1,480.00 262,850.17 17.13 53.83 8.63 7.15 JSMR 4975 4,995.00 5,015.00 4,955.00 4,935.00 2,079,705.80 ‐13.14 55.30 16.71 22.49 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 471,133.26 ‐31.12 6.89 ‐316.19 1.81 EXCL 2440 2,505.00 2,570.00 2,405.00 2,370.00 5,512,751.00 9.78 44.41 20.12 13.74 ISAT 3530 3,710.00 3,890.00 3,440.00 3,350.00 5,773,177.00 ‐0.26 147.24 ‐1,224.62 5.99 TLKM 2785 2,801.67 2,818.33 2,766.67 2,748.33 21,250,000.00 8.71 36.20 4.95 19.23 TRANSPORTASI GIAA 346 366.00 386.00 317.00 288.00 9,206,681.81 17.35 ‐82.55 469.78 ‐1.05 MBSS 395 432.67 470.33 370.67 346.33 435,871.55 21.78 59.94 3.87 1.65 WINS 166 166.00 166.00 166.00 166.00 518,942.64 36.32 23.63 53.05 1.76
KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 234 236.00 238.00 231.00 228.00 2,753,426.38 52.84 17.64 3.30 3.32 BANK BBCA 12100 12,175.00 12,250.00 11,975.00 11,850.00 10,261,849.00 32.93 148.65 26.73 20.35 BBKP 685 693.33 701.67 678.33 671.67 1,641,517.00 15.99 27.33 9.08 6.27 BBNI 4450 4,476.67 4,503.33 4,396.67 4,343.33 7,526,634.00 26.65 128.30 15.63 8.67 BBRI 9625 9,725.00 9,825.00 9,525.00 9,425.00 17,099,293.00 28.06 240.57 16.71 10.00 BBTN 1010 1,020.00 1,030.00 1,005.00 1,000.00 3,123,112.00 28.06 32.29 2.24 7.82 BDMN 3450 3,580.00 3,710.00 3,385.00 3,320.00 5,612,922.00 17.40 91.25 ‐13.01 9.45 BJBR 685 691.67 698.33 681.67 678.33 2,124,681.00 12.48 33.55 ‐12.29 5.10 BMRI 8650 8,700.00 8,750.00 8,600.00 8,550.00 14,313,290.00 25.54 211.05 10.27 10.25 BNGA 550 578.33 606.67 498.33 446.67 4,883,839.00 15.02 43.71 4.22 3.15
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 5750 5,850.00 5,950.00 5,650.00 5,550.00 5,630,170.96 3.52 46.44 14.36 30.95 INTA 257 258.00 259.00 255.00 253.00 398,931.00 ‐48.89 37.27 87.86 1.72 UNTR 18525 18,766.67 19,008.33 18,041.67 17,558.33 13,901,385.00 11.66 42.26 39.66 109.58 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 3100 3,168.33 3,236.67 3,063.33 3,026.67 2,675,101.00 26.32 27.42 ‐27.88 28.27 RALS 585 590.00 595.00 580.00 575.00 1,184,904.00 9.45 5.73 ‐2.88 25.54
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 1615 1,635.00 1,655.00 1,590.00 1,565.00 1,496,466.00 9.55 27.61 ‐7.99 14.62
PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 50 50.00 50.00 50.00 50.00 55,860.54 ‐9.06 ‐5.88 94.31 ‐2.13
Corporate Action
8
Code Name Type Date Time Venue
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00
MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat
BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00
MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat
ASII Astra International Tbk. AGM 28/04/2015 0:08:30 The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place
NRCA Nusa Raya Cipta Tbk AGM 28/04/2015 0:10:00
Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐ suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta
12950
RAJA Rukun Raharja Tbk. AGM 29/04/2015 0:10:00 Intercontonental mid plaza hotel
BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk AGM 30/04/2015 0:01:00 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk EGM 30/04/2015 0:10:00 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 BPII Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk AGM 30/04/2015 0:14:00 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan BPII Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk EGM 30/04/2015 0:14:00 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan
BRAU Berau Coal Energy Tbk EGM 30/04/2015 0:10:00
ASBI Asuransi Bintang Tbk. AGM 30/04/2015 0:14:00
ASBI Asuransi Bintang Tbk. EGM 30/04/2015 0:14:00
TOTL Total Bangun Persada Tbk. AGM 30/04/2015 0:09:30
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
karta 11440
TOTL Total Bangun Persada Tbk. EGM 30/04/2015 0:09:30
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
karta 11440
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 NAGA Bank Mitraniaga Tbk AGM 5‐Apr‐15 0:10:00
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 NAGA Bank Mitraniaga Tbk EGM 5‐Apr‐15 0:10:00
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410
SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk AGM 5‐May‐15 0:14:00
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
Selatan 12910
SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk EGM 5‐May‐15 0:14:00
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
Selatan 12910 Selasa, 15 September 2015
Corporate Action
9
EMITEN JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE PEMBAYARAN
DIVIDEN KETERANGAN
PLIN 70 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 7‐May‐15
ITMG 645 8‐Apr‐15 13‐Apr‐15 24‐Apr‐15
SMBR 8.34385 8‐Apr‐15 13‐Apr‐15 30‐Apr‐15
WTON 11,82 9‐Apr‐15 14‐Apr‐15 5‐May‐15
BJBR 71.6 8‐Apr‐15 13‐Apr‐15 30‐Apr‐15
MERK 6500 10‐Apr‐15 15‐Apr‐15 5‐May‐15
PGAS 144,84 13‐Apr‐15 16‐Apr‐15 8‐May‐15
BDMN 81,50 14‐Apr‐15 17‐Apr‐15 8‐May‐15
GEMS 3,36 13‐Apr‐15 16‐Apr‐15 20‐Apr‐15 Dividen Interim
KAEF 8.4488 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 8‐May‐15
BBCA 98 16‐Apr‐15 21‐Apr‐15 13‐May‐15 Dividen Final
BJTM 41,86 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 8‐May‐15
ACST 42 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 4‐May‐15
LEAD 40 7‐Apr‐15 10‐Apr‐15 30‐Apr‐15
JASS 159 ‐ 16‐Apr‐15 23‐Apr‐15
AALI 472 21‐Apr‐15 24‐Apr‐15 15‐May‐15
TURI 10 22‐Apr‐15 27‐Apr‐15 15‐May‐15
BFIN 54 22‐Apr‐15 27‐Apr‐15 15‐May‐15
ASGR 52 23‐Apr‐15 28‐Apr‐15 20‐May‐15
SMGR 375,34 23‐Apr‐15 28‐Apr‐15 20‐May‐15
TOBA ‐ 23‐Apr‐15 28‐Apr‐15 20‐May‐15
JASS 100 ‐ 28‐Apr‐15 7‐May‐15 Dividen Interim
MDIA 10 24‐Apr‐15 29‐Apr‐15 21‐May‐15
SSMS 22,65 24‐Apr‐15 29‐Apr‐15 21‐May‐15
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
Branch Office
Jakarta:
Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12
Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811
Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944
Solo:
Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta,
Jawa Tengah 57162 (0271) 717417
Makassar :
Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122
Sampit :
Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322
Phone : +62 531 31992
Panin Bank Centre
4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895
Web : www.firstasiacapital.com E-mail : cs@firstasiacapital.com
First Asia Research Team :
Ivan Kurniawan (ivan@firstasiacapital.com) David Nathanael (david.sutyanto@firstasiacapital.com)