• Tidak ada hasil yang ditemukan

Market Preview. engawali perdagangan di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Market Preview. engawali perdagangan di"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pelemahan Rupiah Pengaruhi Struktur Pembiayaan Semen Indonesia.

 Jaya Ancol Siap Bayar Bunga Obligasi Rp6,22 Miliar.

 Pakuwon Raup Marketing Sales Rp 2,3 Triliun.

 Bank Permata Targetkan Penyaluran Kredit Konsumsi Tumbuh 5 Persen.

DAILY RESEARCH

Statistics Highlight

Opening Today Nikkei AORD

 Change  

 

 

Market Preview

engawali  perdagangan  di  awal  pekan,  IHSG  berhasil  tutup  diteritori  positif  menguat  29  poin  (0,69%)  di  4390,373.  Perdagangan  berlangsung  kurang  bergairah  dengan  nilai  transaksi  di  Pasar  Reguler  hanya  mencapai  Rp2,3 triliun. Pelaku pasar banyak  mengambil  posisi  wait  and  see  menjelang  pertemuan  The  Fed  pertengahan  pekan  ini  mengan‐ tisipasi  kenaikan  tingkat  bunga  The  Fed.  Antisipasi  kenaikan  ting‐ kat bunga The Fed tahun ini telah  berdampak  buruk  terhadap  per‐ gerakan  mata  uang  emerging  market  termasuk  rupiah  yang  ke‐ marin  kembali  melemah  di  Rp14333 per US dolar.  

  Selain isu kenaikan tingkat bunga The Fed, pasar juga mencermati  perkembangan  ekonomi  China  yang  kurang  kondusif  ditandai  dengan  melambatnya  pertumbuhan  aktivitas  manufaktur  dan  produksi  indus‐ trinya.  Kemarin  indeks  saham  China  seperti  Shanghai  Composite  kembali  koreksi  hingga  2,7%.  Penguatan  IHSG  kemarin  terutama  dipicu  spekulasi  pasar,  The  Fed  akan  kembali  menunda  kenaikan  tingkat  bunganya  paling  tidak  hingga  akhir  tahun  ini  menyusul  memburuknya  outlook  perekono‐ mian  global  setelah  China  mendevaluasi  Yuannya  pertengahan  Agustus  lalu. Sementara Wall Street tadi malam tutup di teritori negatif di tengah  tipisnya  nilai  transaksi.  Pasar  lebih  banyak  menanti  pertemuan  The  Fed  yang  akan  keluar  Kamis  ini.  Indeks  DJIA  dan  S&P  di  Wall  Street  masing‐ masing koreksi 0,38% dan 0,41% di 16370,36 dan 1953,03. Koreksi ini juga  turut  dipicu  turunnya  harga  minyak  mentah  tadi  malam  hingga  1%  di  USD44,13/barrel.  

  Kondisi  pasar  yang  masih  dalam  penantian  putusan  The  Fed  dan  perkembangan  ekonomi  China  yang  kurang  menggembirakan  akan  mem‐ pengaruhi pergerakan indeks pada perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan  akan  bergerak  bervariasi  dalam  rentang  konsolidasi  namun  berpeluang  melanjutkan  penguatan  meski  dalam  rentang  terbatas.  IHSG  diperkirakan  akan menguji resisten di 4420. Sedangkan level support di 4365.            IHSG : S1 4365  S2 4335  R1 4420  R2 4450    Index Last Chg % DJIA  16370.96  (62.13)  (0.38)  S&P 500  1953.03  (8.02)  (0.41)  FTSE 100  6084.59  (32.46)  (0.53)  CAC 40  4518.15  (30.57)  (0.67)  DAX  10131.74  8.18   0.08   NIKKEI 225  18287.74  51.84   0.28   HANGSENG  21561.90  57.53   0.27   STI  2871.47  (14.26)  (0.49)  SHENZHEN  1662.89  (118.46)  (6.65)  SHANGHAI  3114.80  (85.44)  (2.67)  Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel)  44.26  (0.56)  (1.25)  CPO (RM/M.T)  2192.00  58.00   2.72   Gold (USD/T.oz)  1107.10  1.90   0.17   Nikel (USD/M.T  10230.00  0.00   0.00   Timah (USD/M.T)  15450.00  0.00   0.00   Coal (USD/M.T)  56.40  0.30   0.53   Exchange Rates Chg % IDR/USD  14370.50  67.00   0.47   USD/EUR  1.131  (0.00)  (0.26)  JPY/USD  120.55  (0.10)  (0.08)  IDR/SGD  10260.96  152.32   1.51   IDR/AUD  10273.15  127.79   1.26   TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE  38.69  2780  0.25   0.65  

Top Gainers IDR % Chg VICO‐W  6  20.00   1  FREN‐W  12  20.00   2  LMPI  140  16.70   20  SPMA  137  15.10   18  MREI  6,000  14.30   750  Top Losers IDR % Chg

TRIS‐W  18  (33.30)  (9) 

JPRS  167  (9.70)  (18) 

INDR  700  (8.50)  (65) 

DNAR  111  (8.30)  (10) 

KBLM  113  (8.10)  (10) 

Top Value IDR % (miliar) PGAS  2,665  (0.70)  303 B 

BBRI  9,625  0.30   286 B  TLKM  2,785  0.90   192 B  SSMS  1,685  (0.60)  185 B  BMRI  8,650  0.00   177 B  Top Volume IDR % (juta)

SIAP  184  (1.10)  948.183  TARA  486  0.40   160.521  TMPI  452  (0.20)  136.695  BIPI  66  0.00   125.618  ASRI  346  0.30   125.360  IHSG 4,390.37 Change 29.90 Change (%) 0.69 Change (%/ytd) (16.01) Total Value (IDR triliun) 2.729 Total Volume (miliar saham) 3.366 Net Foreign Buy (IDR miliar) 101.000

(2)

News Update

2

 Pelemahan Rupiah Pengaruhi Struktur Pembiayaan Semen Indonesia. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengaku, pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mempengaruhi struktur pembiayaan perseroan sebesar hingga 8%. Hal itu disampaikan oleh Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR, saat dihubungi akhir pekan kemarin. "Kalau melihat dari struktur biaya, sekitar 8% yang kita gunakan untuk kertas pembungkus, spare part dan ada sedikit di gypsum. Jadi pengaruhnya ke pembiayaan itu sekitar 7% hingga 8%," ungkapnya. Akan tetapi, menurut Agung, perusahaan tidak mungkin membebankan hal tersebut kepada konsumen. Karena melihat semakin ketatnya persaingan dipasar dengan maraknya perusahaan semen asing yang masuk ke industri semen dalam negeri. "Menaikan harga susah, karena banyak pabrik baru yang siap jadi. Mungkin gak akan naikan, jadi yang kita lakukan efisiensi saja," tuturnya. Jika dikaitkan dengan nilai investasi pembangunan pabrik perseroan yang berlokasi di Rembang, Sumatera Barat dan Indarung, Jawa tengah, Agung menegaskan, bahwa itu tidak terlalu berpengaruh. Hal ini disebabkan, perseroan telah melakukan lindung nilai (hedging) terhadap pembiayaan proyek. Misalnya untuk pendanaan proyek Indarung, Agung menjelaskan, bahwa perseroan sebelumnya telah merevisi nilai investasi dari sebelumnya sebesar Rp 3,7 triliun menjadi Rp 4,4 triliun dipertengahan tahun ini. "Untuk pembiayaan mata uang asing, sudah diamankan 80% dari total investasi. Paling sisanya saja yang 20%. Tapi ini tidak terburu-buru untuk digelontorkan. Jadi lihat nanti saja. Kalau dollar AS semakin tinggi, wah bahaya ini," ucap Agung. (IQ Plus)

 Jaya Ancol Siap Bayar Bunga Obligasi Rp6,22 Miliar. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) kembali menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan pembayaran kupon bunga obligasi II jaya ancol tahun 2012. Direktur PJAA, M. Haryo Yunianato dalam keterbukaan informasi, Senin mengatakan kesiapan perseroan untuk membayar kupon bunga obligasi ke -11 ini ditandai dengan disiapkannya dana sebesar Rp6,22 miliar. Adapun untuk pembayaran menurut Haryo, pihaknya akan melaksanakan pembayaran bunga tersebut setelah mendapatkan surat dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Seperti diketahui, obligasi II jaya ancol tahun 2012 diterbitkan dengan nilai sebesar Rp300 miliar yang terdiri atas dua seri, yakni seri A berjangka waktu dua tahun dan seri B berjangka waktu lima tahun. (IQ Plus)

 Pakuwon Raup Marketing Sales Rp 2,3 Triliun. Beratnya tantangan di sektor properti tahun ini tampaknya tak menjadi kendala bagi PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Lihat saja, di tengah lesunya penjualan properti, Pakuwon justru mampu merealisasi 68,5% target marketing sales selama delapan bulan pertama. Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON mengatakan, hingga Agustus 2015 perseroan telah mencetak marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp 2,33 triliun atau setara dengan 68,5% dari target yang dipatok perseroan tahun ini yakni Rp 3,4 triliun. Kendati penjualan cukup moncer, PWON belum memiliki rencana untuk mengerek target. ""Belum ada rencana,"" ujar MInarto. Adapun rincian marketing sales tersebut masih didominasi oleh penjualan landed house atau rumah tampak dengan dengan kontribusi sebesar 52% atau senilai Rp 1,21 triliun. Sedangkan 48% sisanya atau Rp 1,12 triliun bersumber dari proyek high rise. Minarto mengatakan, meski secara nilai proyek landed house masih mendominasi marketing sales selama delapan bulan pertama bukan lantas pasar high rise perseroan tahun ini tengah lesu. Dia menjelaskan, harga properti landed house yang dijual PWON yang berada di Grand Pakuwon Surabaya dibanderol dengan harga di atas Rp 1 miliar. Sementara produks high rise masih yang yang dijual di bawah harga Rp 1 miliar. Sehingga dari sisi jumlah costumer, jumlah pembeli produk high rise masih lebih banyak dibanding landed house. Lebih lanjut, Minarto menyampaikan, tahun ini pengembang yang fokus ekspansi di Jakarta dan Surabaya ini tidak menargetkan penjualan secara segmented. Perseroan tidak menargetkan penjualan segmen landed house harus lebih besar dari high rise. Pasalnya, penjualan proyek-proyek yang dimiliki PWON cukup fleksibel tergantung pada faktor timing, lokasi, harga dan kompetitor. Tahun ini, PWON tidak memiliki rencana mengembangkan proyek baru. Perseroan lebih fokus membidik marketing sales dari pengembangan proyek-proyek esksisting seperti Tunjungan Plaza (TP) 5 dan TP 6, perluasan Supermall Pakuwon, perumahan granda Pakuwon dan pengembangan Grand Pakuwon city serta kota casablanca II. Minarto mengatakan mall TP 5 direncanakan sudah bisa beroperasi di kuartal III ini, sedangkan TP 6 masih dalam progress kontruksi. Sementara di kota casablanca, perseroan baru -baru ini telah menandatangani kerjasama pembangunan apartemen casa grande II dengan pengembang asal Korea Lotte Totalindo. Proyek casa grande II ini terdiri dari tiga tower apartemen dengan total unit mencapai 1.200. Dua tower telah dipasarkan yakni tower Angelo dan Bellla dengan progress penjualan masing-masing 64% dan 58%. Sementara pemasaran tower Chianti baru dalam tahap pra-launch. Investasi untuk ketiga unit apartemen ini ditaksir mencapai Rp 2 triliun. (Kontan Online)"

 Bank Permata Targetkan Penyaluran Kredit Konsumsi Tumbuh 5 Persen. PT Bank Permata Tbk (BNLI) menargetkan penyaluran kredit konsumsi perseroan hingga akhir tahun depan diperkirakan tumbuh 5 persen. Direktur Retail Banking Bank Permata, Bianto Surodjo mengatakan akhir pekan lalu perlambatan kredit pada tahun ini terjadi pada hampir seluruh segmen kredit, termasuk pada kredit konsumsi. "Untuk itu kami menurunkan target penyaluran kredit secara keseluruhan dari semula 10 persen menjadi 5 persen," katanya. Bianto memperkirakan perlambatan kredit juga terjadi pada seluruh jenis kredit konsumsi, baik kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kartu kredit mapun kredit tanpa agunan (KTA). (IQ Plus)

(3)

Stock Picks 3 SMRA  1300‐1400. Harga  saham  emiten  properti  Summarecon  Agung  Tbk  (SMRA)  kemarin  berhasil 

mengalami technical rebound tutup di Rp1330. Pemodal kembali mengakumulasi sahamnya setelah koreksi  tajam sejak awal Agustus lalu yang membuat harganya berada di area oversold. Sepanjang tahun ini hingga  kemarin  harga  sahamnya  telah  terkoreksi  12,5%  dari  Rp1520  akhir  2014  lalu  turun  ke  Rp1335  pada  penutupan  kemarin.  Tahun  ini  harga  sahamnya  tertinggi  sempat  mencapai  Rp1995  (26/5)  ketika  pasar  tengah bullish. Namun seiring dengan tren depresiasi rupiah atas dolar AS hingga menembus Rp14000 saat  ini dan kebijakan uang ketat Bank Indonesia (BI) yang telah berlangsung setahun terakhir membuat emiten  properti  menghadapi  perlambatan  pertumbuhan  kinerja  tahun  ini.  Sepanjang  kuartal  pertama  tahun  ini  (1Q15)  pendapatan  neto  perseroan  hanya  tumbuh  0,41%  mencapai  Rp942  miliar  dibandingkan  periode  yang  sama  2014  sebesar  Rp938,22  miliar.  Sedangkan  laba  bersih  turun  10%  mencapai  Rp247,24  miliar  dibandingkan  periode  yang  sama  2014  sebesar  Rp275,05miliar.  Tahun  ini  perseroan  menargetkan  marketing sales tumbuh 19,5% mencapai Rp5,5 triliun. Hingga paruh pertama tahun ini (1H15), marketing  sales  perseroan  telah  mencapai  Rp2,7  triliun  atau  49%  dari  target  tahun  ini  dan  meningkat  12,5%  bila  dibandingkan  periode  yang  sama  2014  lalu  sebesar  Rp2,4  triliun.  Beberapa  proyek  residensial  yang  menopang  marketing  sales  perseroan  tahun  ini  adalah  proyek  Summarecon  Bandung  yang  diperkirakan  memberikan  penjualan  Rp800  miliar.  Kemudian  proyek  Summarecon  Kelapa  Gading  yang  diperkirakan  memberikan  kontribusi  Rp500  miliar  dan  proyek  Summarecon  Bekasi  yang  diperkirakan  memberikan  kontribusi  Rp1,5  triliun.  Sedangkan  porsi  terbesar  masih  berasal  dari  Summarecon  Serpong  yang  diperkirakan  Rp2,7  triliun  atau  49%  terhadap  total  target  marketing  sales.  Dengan  proyeksi  tersebut,  pendapatan usaha tahun ini diperkirakan tumbuh 15% mencapai Rp6,13 triliun dengan laba bersih tumbuh  14%  mencapai  Rp1,59  triliun.  EPS  proyeksi  tahun  ini  diperkirakan  Rp110,54  naik  dari  2014  lalu  sebesar  Rp96,92. Mengingat kondisi pasar yang tengah bearish, harga saham SMRA diperkirakan hanya berpeluang  ditransaksikan  dengan  PBV  3,5x  turun  dari  proyeksi  awal  PBV  4x.  Dengan  PBV  3,5x  maka  peluang  harga  saham  SMRA  diperkirakan  hanya  mencapai  Rp1662  turun  dari  target  awal  di  Rp1900.  Secara  technical  harga sahamnya mengindikasikan sinyal bullish reversal setelah pergerakannya kemarin membentuk pola  bullish harami di area downtrend. Target resisten terdekat akan menguji Rp1400. Sedangkan level support  saat ini di Rp1300. Maintain Buy, SL 1270      

(4)

4 LSIP  1180‐1280. Harga  saham  emiten  komoditas  perkebunan  London  Sumatera  Indonesia  Tbk  (LSIP) 

kemarin  kembali  melanjutkan  tren  bullish  yang  terbentuk  sejak  perdagangan  akhir  Agustus  lalu.  Ini  disebabkan penguatan kembali harga komoditas perkebunan seperti CPO. Pergerakan harga saham emiten  perkebunan seperti LSIP sangat dipengaruhi dengan pergerakan harga komoditasnya seperti CPO. Sepekan  terakhir harga CPO di Malaysia cenderung menguat sekitar 5% di RM2132/ton akhir pekan lalu. Penguatan  kembali harga CPO telah mendorong penguatan harga saham LSIP, yang pekan lalu rata‐rata menguat 9,3%  di  Rp1170  akhir  pekan  lalu  dibandingkan  harga  pekan  sebelumnya  di  Rp1070.  Kemarin  harga  sahamnya  kembali  menguat  sekitar  3,4%  di  Rp1210.  Secara  technical  peluang  penguatan  akan  menguji  resisten  di  Rp1280. Sedangkan level support di Rp1180. Sepanjang paruh pertama tahun ini (1H15) kinerja operasional  dan  keuangan  mengalami  tekanan  seiring  dengan  turunnya  harga  komoditas  dan  volume  produksi  TBS  serta kenaikan biaya produksi dan operasional. Penjualan bersih perseroan sepanjang 1H15 turun 12,33%  mencapai  Rp2,08  triliun  dari  periode  yang  sama  2014  sebesar  Rp2,37  triliun.  Laba  kotor  turun  29,5%  mencapai  Rp602,82  miliar  dengan  marjin  turun  menjadi  14,85%  dari  20,17%.  Di  bottom  line  laba  bersih  turun  35,5%  mencapai  Rp308,85  miliar  dari  Rp478,54  miliar  dengan  marjin  turun  dari  20,2%  menjadi  14,9%. Sepanjang 1H15 volume produksi TBS turun 5,30% mencapai 616.509 ton dari periode yang sama  2014 sebanyak 651.013 ton. Namun bila dilihat secara kuartalan, penjualan bersih sepanjang 2Q15 tumbuh  34%  (qoq)  mencapai  Rp1,19  triliun  dari  Rp888,5  miliar.  Sedangkan  laba  bersih  2Q15  tumbuh  tipis  1,8%  mencapai  Rp155,81  miliar  dari  Rp153,04  miliar.  Tahun  ini  diperkirakan  penjualan  bersih  turun  5%  mencapai Rp4,49 triliun. Laba bersih diperkirakan turun 26,55% mencapai Rp673,27 miliar dengan proyeksi  EPS  tahun  ini  Rp98,7.  Saat  ini  di  harga  Rp1210  saham  perseroan  ditransaksikan  dengan  PE  12,2x  (E/15).  Harga  sahamnya  diperkirakan  berpeluang  ditransaksikan  dengan  PE  15x  merujuk  pada  rata‐rata  PE  perseroan  selama  lima  tahun  terakhir.  Dengan  PE  15x  harga  sahamnya  berpeluang  mencapai  Rp1480.  Tahun  ini  harga  sahamnya  sempat  mencapai  level  tertinggi  di  awal  tahun  yakni  di  Rp2070  (9/1).  Resiko  pergerakan  harga  sahamnya  adalah  fluktuasi  harga  komoditas  CPO.  Penguatan  harga  CPO  dalam  dua  pekan  terakhir  dipicu  musim  kemarau  panjang  sehingga  mengurangi  suplai  dan  adanya  kebijakan  pemerintah  RI  meningkatkan  kandungan  minyak  nabati  dalam  biofuel  yakni  kebijakan  B‐15.  Dari  pendekatan candlestick pattern, pergerakan harga sahamnya saat ini membentuk pola bullish continuation.  Trading Buy, SL 1120        

 

 

Stock Picks

(5)

5

Stock Picks

BBCA  12000‐12700. Harga  saham  Bank  Central  Asia  Tbk  (BBCA)  kemarin  berusaha  keluar  dari  rentang  konsolidasinya,  menguat  terbatas  1,5%  di  Rp12100.  Sepekan  terakhir  level  support  pergerakan  harga  sahamnya di Rp11750. Sedangkan level resisten terdekat menguji kisaran Rp12200 hingga Rp12400. Sektor  perbankan  tahun  ini  kinerjanya  menghadapi  tantangan  berat  menyusul  depresiasi  rupiah  atas  dolar  AS  yang sudah menembus Rp14300 yang berakibat melambatnya pertumbuhan ekonomi dan kredit. Dari sisi  kinerja,  sepanjang  1H15,  laba  perseroan  berhasil  tumbuh  di  atas  rata‐rata  emiten  bank  beraset  di  atas  Rp500 triliun. Laba bersih 1H15 BBCA tumbuh 8,77% mencapai Rp8,54 triliun. Sedangkan laba emiten BBRI  dan BMRI dalam periode yang sama masing‐masing hanya tumbuh 2,14% dan 3,53%. Hal ini dikarenakan  perseroan berhasil menurunkan cadangan provisi hingga 36,28% (yoy) mencapai Rp6,31 triliun. Sedangkan  total penyaluran kredit perseroan hingga Juni lalu tumbuh 8% mencapai Rp347,1 triliun. Pertumbuhan ini  masih  di  bawah  target  rata‐rata  bank  tahun  ini  di  kisaran  13%‐15%  dan  target  perseroan  sekitar  12%.  Sedangkan  DPK  perseroan  tumbuh  8%  periode  yang  sama  2015  mencapai  Rp455  triliun.  Dari  total  DPK  tersebut, porsi dana murah (CASA) 75% terhadap DPK. Hal ini membuat perseroan berhasil menjaga rasio  NIM di atas rata‐rata industri yakni sebesar 6,6%. Sedangkan rasio NPL gross berhasil dipertahankan di level  rendah yakni 0,68% jauh di bawah rata‐rata rasio NPL gross perbankan hingga Juni lalu sebesar 2,6%. Pada  harga saat ini di Rp12075 BBCA ditransaksikan dengan PBV 3,1x (E/15) dan PE 16,8x (E/15). Tahun ini harga  sahamnya  tertinggi  ketika  pasar  bullish  mencapai  Rp15600  (7/4).  Dari  sisi  valuasi,  harga  sahamnya  perseroan  setahun  terakhir  ditransaksikan  dengan  rata‐rata  PBV  4x.  Dengan  PBV  4x  harga  sahamnya  berpeluang  mencapai  target  di  Rp15400  atau  memiliki  ruang  penguatan  27,3%  dari  harga  saat  ini. 

Sepanjang harga bertahan di atas Rp11750 peluang rebound akan terbuka. Trading Buy, SL 11700       Selasa, 15 September 2015 Saham Pilihan INDF 5200-5450 TB, SL 5000 ADRO 560-600 TB, SL 540 INTP 19300-20400 TB, SL 18400 UNTR 17800-19400 TB, SL 17300 INCO 1450-1625 TB, SL 1390 AKRA 5650-6000 TB, SL 5500 GIAA 335-390 Buy, SL 325

(6)

Stock View

6

Selasa, 15 September 2015

EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE

IHSG  4390.37  4398.64  4406.90  4373.84  4357.30                PERKEBUNAN AALI  18125  18,733.33  19,341.67  17,533.33  16,941.67  3,725,866.00  36.80  485.51  114.55  9.33  BWPT  275  280.00  285.00  272.00  269.00                LSIP  1210  1,245.00  1,280.00  1,165.00  1,120.00  1,279,973.00  40.33  32.78  122.48  9.23  SGRO  1330  1,353.33  1,376.67  1,303.33  1,276.67  649,627.93  10.94  29.32  141.04  11.34  SIMP  463  471.67  480.33  457.67  452.33  3,171,052.00  2.40  12.14  92.44  9.53  UNSP  50  50.00  50.00  50.00  50.00  659,213.38  36.97  21.64  ‐571.51  0.58 

PERTAMBANGAN BATU BARA

ADRO  570  581.67  593.33  561.67  553.33  9,632,947.40  33.83  45.68  269.20  3.12  BORN  50  50.00  50.00  50.00  50.00                BRAU  82  82.00  82.00  82.00  82.00                BUMI  50  50.00  50.00  50.00  50.00  9,572,406.53  4.50  191.78  ‐751.57  0.07  DEWA  50  50.00  50.00  50.00  50.00  631,292.51  8.52  ‐0.52  ‐77.95  ‐23.93  HRUM  925  933.33  941.67  913.33  901.67  1,460,386.97  ‐32.82  45.54  81.61  5.08  ITMG  9275  9,383.33  9,491.67  9,133.33  8,991.67  5,742,974.57  5.02  968.54  ‐299.21  2.39  PTBA  5625  5,741.67  5,858.33  5,541.67  5,458.33  3,093,648.00  11.39  232.76  8.74  6.04  PTRO  326  337.33  348.67  320.33  314.67  929,699.70  5.15  23.76  ‐67.39  3.43 

PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI

BIPI  66  68.33  70.67  63.33  60.67  999,850.63  1,185.87  4.39  5,114.26  3.76 

ELSA  425  443.00  461.00  413.00  401.00  918,296.00  ‐12.25  7.42  56.06  14.32 

ENRG  51  52.33  53.67  50.33  49.67  2,210,590.04  27.13  4.86  2,610.69  2.62 

ESSA  1750  1,763.33  1,776.67  1,743.33  1,736.67  126,590.83  22.89  42.71  28.12  10.24 

MEDC  1380  1,390.00  1,400.00  1,365.00  1,350.00  2,303,371.50  7.08  122.83  131.12  2.81 

PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA

ANTM  483  489.67  496.33  479.67  476.33                INCO  1555  1,600.00  1,645.00  1,500.00  1,445.00  2,430,306.44  ‐3.23  20.62  ‐33.11  18.86  TINS  610  623.33  636.67  598.33  586.67                SEMEN INTP  19975  20,141.67  20,308.33  19,666.67  19,358.33  4,499,774.00  6.65  289.47  ‐7.03  17.25  SMCB  1050  1,068.33  1,086.67  1,028.33  1,006.67  2,356,126.00  9.11  42.23  75.57  6.22  SMGR  10200  10,266.67  10,333.33  10,066.67  9,933.33  6,177,992.74  11.44  219.66  5.39  11.61  LOGAM DAN SEJENISNYA

GDST  59  59.33  59.67  58.33  57.67  333,609.60  28.88  2.97  59.01  4.96  JPRS  167  187.67  208.33  156.67  146.33  158,603.63  98.78  6.50  ‐0.37  6.42  KRAS  315  323.00  331.00  306.00  297.00  5,240,035.36  ‐12.47  ‐33.57  ‐698.77  ‐2.35  PAKAN TERNAK CPIN  1910  1,923.33  1,936.67  1,883.33  1,856.67  6,719,521.00  19.02  40.34  ‐7.84  11.84  JPFA  342  345.67  349.33  339.67  337.33  5,674,518.00  14.33  4.97  ‐72.07  17.22 

OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA

ASII  6125  6,200.00  6,275.00  6,050.00  5,975.00  49,821,000.00  6.73  116.76  9.68  13.11 

GJTL  485  492.00  499.00  477.00  469.00  3,199,668.00  5.32  96.23  ‐2.66  1.26 

INDUSTRI BARANG KONSUMSI

ICBP  12100  12,216.67  12,333.33  12,016.67  11,933.33  7,355,089.00  21.44  0.12  6.96  24.94  INDF  5325  5,383.33  5,441.67  5,208.33  5,091.67  16,365,578.00  27.30  156.42  90.13  8.51  MYOR  26400  27,150.00  27,900.00  25,800.00  25,200.00  3,498,158.85  30.25  133.69  ‐45.72  49.37  ROTI  1135  1,143.33  1,151.67  1,118.33  1,101.67  464,595.48  27.03  12.10  9.45  23.45  GGRM  42025  42,500.00  42,975.00  41,450.00  40,875.00  15,670,252.00  23.99  736.58  35.34  14.26  INAF  133  133.33  133.67  132.33  131.67  155,073.95  25.62  ‐12.39  250.04  ‐2.68  KAEF  665  673.33  681.67  658.33  651.67  867,027.74  8.45  4.21  ‐4.38  39.51  KLBF  1545  1,558.33  1,571.67  1,533.33  1,521.67  4,066,502.64  16.52  10.52  11.04  36.72 

KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA

(7)

7

EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE PROPERTI DAN REAL ESTAT

APLN  313  316.67  320.33  310.67  308.33  1,165,134.03  1.99  14.43  20.67  5.42  ASRI  346  350.00  354.00  344.00  342.00  871,134.65  ‐3.40  15.77  ‐23.45  5.48  BKSL  57  58.00  59.00  56.00  55.00                BSDE  1500  1,526.67  1,553.33  1,471.67  1,443.33  1,254,119.10  ‐39.62  27.93  ‐60.73  13.43  COWL  620  621.67  623.33  616.67  613.33  64,709.78  ‐6.38  1.59  ‐30.99  97.22  CTRA  815  833.33  851.67  803.33  791.67  1,202,303.51  ‐10.35  15.01  5.45  13.57  CTRP  403  409.00  415.00  393.00  383.00  251,211.60  ‐58.80  4.89  ‐84.29  20.60  CTRS  2015  2,036.67  2,058.33  1,996.67  1,978.33  347,893.21  27.73  66.20  25.74  7.61  ELTY  50  50.00  50.00  50.00  50.00                KIJA  187  191.33  195.67  184.33  181.67  725,835.40  ‐3.64  15.03  51.33  3.11  MDLN  404  412.67  421.33  386.67  369.33                KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI  2115  2,170.00  2,225.00  2,085.00  2,055.00  1,439,602.33  5.83  9.01  40.67  58.66  DGIK  67  69.00  71.00  64.00  61.00  480,924.22  52.77  1.81  ‐44.42  9.26  PTPP  3450  3,476.67  3,503.33  3,416.67  3,383.33  1,999,368.48  55.72  12.69  44.39  67.99  SSIA  715  733.33  751.67  703.33  691.67  918,070.21  ‐17.06  2.64  ‐93.80  67.75  TOTL  635  648.33  661.67  628.33  621.67  547,807.36  ‐6.30  11.12  ‐20.80  14.27  WIKA  2640  2,713.33  2,786.67  2,598.33  2,556.67  2,791,666.54  6.24  27.28  6.78  24.19 

INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI

PGAS  2665  2,723.33  2,781.67  2,633.33  2,601.67               

JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA

CMNP  1540  1,575.00  1,610.00  1,510.00  1,480.00  262,850.17  17.13  53.83  8.63  7.15  JSMR  4975  4,995.00  5,015.00  4,955.00  4,935.00  2,079,705.80  ‐13.14  55.30  16.71  22.49  TELEKOMUNIKASI BTEL  50  50.00  50.00  50.00  50.00  471,133.26  ‐31.12  6.89  ‐316.19  1.81  EXCL  2440  2,505.00  2,570.00  2,405.00  2,370.00  5,512,751.00  9.78  44.41  20.12  13.74  ISAT  3530  3,710.00  3,890.00  3,440.00  3,350.00  5,773,177.00  ‐0.26  147.24  ‐1,224.62  5.99  TLKM  2785  2,801.67  2,818.33  2,766.67  2,748.33  21,250,000.00  8.71  36.20  4.95  19.23  TRANSPORTASI GIAA  346  366.00  386.00  317.00  288.00  9,206,681.81  17.35  ‐82.55  469.78  ‐1.05  MBSS  395  432.67  470.33  370.67  346.33  435,871.55  21.78  59.94  3.87  1.65  WINS  166  166.00  166.00  166.00  166.00  518,942.64  36.32  23.63  53.05  1.76 

KONSTRUKSI NON BANGUNAN

INDY  234  236.00  238.00  231.00  228.00  2,753,426.38  52.84  17.64  3.30  3.32  BANK BBCA  12100  12,175.00  12,250.00  11,975.00  11,850.00  10,261,849.00  32.93  148.65  26.73  20.35  BBKP  685  693.33  701.67  678.33  671.67  1,641,517.00  15.99  27.33  9.08  6.27  BBNI  4450  4,476.67  4,503.33  4,396.67  4,343.33  7,526,634.00  26.65  128.30  15.63  8.67  BBRI  9625  9,725.00  9,825.00  9,525.00  9,425.00  17,099,293.00  28.06  240.57  16.71  10.00  BBTN  1010  1,020.00  1,030.00  1,005.00  1,000.00  3,123,112.00  28.06  32.29  2.24  7.82  BDMN  3450  3,580.00  3,710.00  3,385.00  3,320.00  5,612,922.00  17.40  91.25  ‐13.01  9.45  BJBR  685  691.67  698.33  681.67  678.33  2,124,681.00  12.48  33.55  ‐12.29  5.10  BMRI  8650  8,700.00  8,750.00  8,600.00  8,550.00  14,313,290.00  25.54  211.05  10.27  10.25  BNGA  550  578.33  606.67  498.33  446.67  4,883,839.00  15.02  43.71  4.22  3.15 

PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI

AKRA  5750  5,850.00  5,950.00  5,650.00  5,550.00  5,630,170.96  3.52  46.44  14.36  30.95  INTA  257  258.00  259.00  255.00  253.00  398,931.00  ‐48.89  37.27  87.86  1.72  UNTR  18525  18,766.67  19,008.33  18,041.67  17,558.33  13,901,385.00  11.66  42.26  39.66  109.58  PERDAGANGAN ECERAN MAPI  3100  3,168.33  3,236.67  3,063.33  3,026.67  2,675,101.00  26.32  27.42  ‐27.88  28.27  RALS  585  590.00  595.00  580.00  575.00  1,184,904.00  9.45  5.73  ‐2.88  25.54 

ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA

MNCN  1615  1,635.00  1,655.00  1,590.00  1,565.00  1,496,466.00  9.55  27.61  ‐7.99  14.62 

PERUSAHAAN INVESTASI

BRMS  50  50.00  50.00  50.00  50.00  55,860.54  ‐9.06  ‐5.88  94.31  ‐2.13 

(8)

Corporate Action

8

Code Name Type Date Time Venue

BABP    Bank MNC Internasional Tbk.    AGM    28/04/2015    0:14:00 

MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih  No.17‐19, Jakarta Pusat   

BABP    Bank MNC Internasional Tbk.    EGM    28/04/2015    0:14:00 

MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih  No.17‐19, Jakarta Pusat   

ASII    Astra International Tbk.    AGM    28/04/2015    0:08:30  The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place   

NRCA    Nusa Raya Cipta Tbk    AGM    28/04/2015    0:10:00 

Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐ suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta 

12950   

RAJA    Rukun Raharja Tbk.    AGM    29/04/2015    0:10:00  Intercontonental mid plaza hotel   

BPFI    Batavia Prosperindo Finance  Tbk    AGM    30/04/2015    0:01:00  Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance  Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend  Sudirman Kav 21, Jakarta 12920    BPFI    Batavia Prosperindo Finance  Tbk    EGM    30/04/2015    0:10:00  Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance  Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend  Sudirman Kav 21, Jakarta 12920    BPII    Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk    AGM    30/04/2015    0:14:00  Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav.  21, Jakarta Selatan    BPII    Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk    EGM    30/04/2015    0:14:00  Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav.  21, Jakarta Selatan   

BRAU    Berau Coal Energy Tbk    EGM    30/04/2015    0:10:00    

ASBI    Asuransi Bintang Tbk.    AGM    30/04/2015    0:14:00    

ASBI    Asuransi Bintang Tbk.    EGM    30/04/2015    0:14:00    

TOTL    Total Bangun Persada Tbk.    AGM    30/04/2015    0:09:30 

PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL  lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐

karta 11440   

TOTL    Total Bangun Persada Tbk.    EGM    30/04/2015    0:09:30 

PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL  lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐

karta 11440   

TAXI    Express Transindo Utama Tbk    AGM    30/04/2015    0:09:30 

Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung  Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. 

Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190   

TAXI    Express Transindo Utama Tbk    EGM    30/04/2015    0:09:30 

Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung  Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. 

Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190    NAGA    Bank Mitraniaga Tbk    AGM    5‐Apr‐15  0:10:00 

Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl,  LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410    NAGA    Bank Mitraniaga Tbk    EGM    5‐Apr‐15  0:10:00 

Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl,  LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410   

SIMP    Salim Ivomas Pratama Tbk    AGM    5‐May‐15  0:14:00 

Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH,  Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta 

Selatan 12910   

SIMP    Salim Ivomas Pratama Tbk    EGM    5‐May‐15  0:14:00 

Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH,  Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta 

Selatan 12910    Selasa, 15 September 2015

(9)

Corporate Action

9

EMITEN JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE PEMBAYARAN

DIVIDEN KETERANGAN

PLIN  70  15‐Apr‐15  20‐Apr‐15  7‐May‐15    

ITMG  645  8‐Apr‐15  13‐Apr‐15  24‐Apr‐15    

SMBR  8.34385  8‐Apr‐15  13‐Apr‐15  30‐Apr‐15    

WTON  11,82  9‐Apr‐15  14‐Apr‐15  5‐May‐15    

BJBR  71.6  8‐Apr‐15  13‐Apr‐15  30‐Apr‐15    

MERK  6500  10‐Apr‐15  15‐Apr‐15  5‐May‐15    

PGAS  144,84  13‐Apr‐15  16‐Apr‐15  8‐May‐15    

BDMN  81,50  14‐Apr‐15  17‐Apr‐15  8‐May‐15    

GEMS  3,36  13‐Apr‐15  16‐Apr‐15  20‐Apr‐15  Dividen Interim 

KAEF  8.4488  15‐Apr‐15  20‐Apr‐15  8‐May‐15    

BBCA  98  16‐Apr‐15  21‐Apr‐15  13‐May‐15  Dividen Final 

BJTM  41,86  15‐Apr‐15  20‐Apr‐15  8‐May‐15    

ACST  42  15‐Apr‐15  20‐Apr‐15  4‐May‐15    

LEAD  40  7‐Apr‐15  10‐Apr‐15  30‐Apr‐15    

JASS  159  ‐  16‐Apr‐15  23‐Apr‐15    

AALI  472  21‐Apr‐15  24‐Apr‐15  15‐May‐15    

TURI  10  22‐Apr‐15  27‐Apr‐15  15‐May‐15    

BFIN  54  22‐Apr‐15  27‐Apr‐15  15‐May‐15    

ASGR  52  23‐Apr‐15  28‐Apr‐15  20‐May‐15    

SMGR  375,34  23‐Apr‐15  28‐Apr‐15  20‐May‐15    

TOBA  ‐  23‐Apr‐15  28‐Apr‐15  20‐May‐15    

JASS  100  ‐  28‐Apr‐15  7‐May‐15  Dividen Interim 

MDIA  10  24‐Apr‐15  29‐Apr‐15  21‐May‐15    

SSMS  22,65  24‐Apr‐15  29‐Apr‐15  21‐May‐15    

(10)

Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.

Branch Office

Jakarta:

Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12

Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811

Yogyakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944

Solo:

Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta,

Jawa Tengah 57162 (0271) 717417

Makassar :

Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122

Sampit :

Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322

Phone : +62 531 31992

Panin Bank Centre

4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895

Web : www.firstasiacapital.com E-mail : cs@firstasiacapital.com

First Asia Research Team :

Ivan Kurniawan (ivan@firstasiacapital.com) David Nathanael (david.sutyanto@firstasiacapital.com)

Referensi

Dokumen terkait

Keterkaitan antara hardiness dengan kecenderungan psikosomatis diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan Maddi & Kobasa (1984) yang menyebutkan bahwa saat

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) membandingkan sifat fisikokimia mie tepung ubi jalar putih terfermentasi dengan penambahan starter campuran cairan pikel – yeast dan starter

Pengujian validitas instrumen dengan jenis validitas konstrak (construck validity) dilakukan berdasarkan pendapat ahli (judgment expert) dengan jumlah tenaga ahli, yakni dua

Pedoman Pengujian Lapang dalam Rangka Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan disusun untuk memberikan penjelasan kepada pelaksana uji lapang dan pelaku usaha

Hasil penelitian jenis sel leukosit yang berperanan dalam respon imun, menunjukkan hasil sebagai berikut: mencit yang diinfeksi dengan parasit yang diradiasi kadar

Sebagai fluida primer pada ejektor digunakan air yang dialirkan menggunakan pompa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sistem refrigerasi dengan air

Hasil survey tikus tidak menemukan tikus yang positif cacing schistosoma (prevalensi 0%) dan hasil survey tinja hewan mamalia juga tidak ditemukan telur cacing schistosoma