• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

109  

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan perbagian sub pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dirangkum seperti di bawah ini :

5.1.1

Kepemimpinan

Kepemimpinan yang diterapkan dan dilaksanakan oleh Pak SWK dalam upaya untuk melakukan perubahan di AMD STPI Curug ditinjau dari masing-masing sudut pandang teori kepemimpinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Fiedler’s Contingency Model atau Situational Leadership

Menurut sudut pandang teori ini Pak SWK mampu menerapkan kedua tipe kepemimpinan situational leadership—task oriented maupun relationship

oriented. Namun tipe kepemimpinan relationship oriented lebih dominan

diterapkan oleh Pak SWK selama kurun waktu penelitian yang diambil oleh peneliti.

(2)

b. Transformational Leadership

Berdasarkan teori ini dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan yang diterapkan oleh Pak SWK selama kurun waktu penelitian yang diambil oleh peneliti dapat dikategorikan sebagai kepemimpinan yang transformasional. c. Path-goal Leadership

Dari sudut pandang teori ini dapat disimpulkan selama kurun waktu penelitian yang diambil oleh peneliti Pak SWK cenderung dominan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang suportif dan partisipatif dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yang direktif maupun orientasi prestasi.

5.1.2 Manajemen Strategis

Penerapan langkah-langkah manajemen strategis sebagai sebuah action

plan yang dilakukan oleh Pak SWK di AMD STPI Curug dalam upaya untuk

melakukan perubahan adalah sebagai berikut : a. TOWS Matrix

o Strategi SO (Strengths-Opportunities),

- Membangun dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk masing-masing workshop.

- Mempertahankan kekompakkan dan kerjasama tim.

- Menyiapkan dan menyusun data pendukung yang lengkap dan akurat dalam pengajuan program kerja.

(3)

- Menyusun dan merancang program Overhaul pesawat latih secara bertahap tiap tahun.

o Strategi WO (Weaknesses-Opportunities),

- Mengupayakan pengadaan peralatan dan fasilitas pendukung kerja.

- Mengajukan program kerja untuk overhaul pesawat tiap tahun. - Mengajukan peningkatan insentif bagi seluruh staf.

- Mengajukan peningkatan kualifikasi pendidikan bagi teknisi lulusan STM.

- Menyiapkan dan menyusun data pendukung yang lengkap dan akurat dalam pengajuan program kerja.

o Strategi ST (Strengths-Threats),

- Memasukkan rencana updating MM dan seluruh rangkaiannya ke dalam program kerja tiap tahun.

- Menyiapkan dan menyusun data pendukung yang lengkap dan akurat dalam pengajuan program kerja.

- Menanamkan pentingnya nilai komitmen terhadap pekerjaan. o Strategi WT (Weaknesses-Threats),

- Menyusun ulang struktur organisasi di AMD STPI Curug. - Melengkapi persyaratan perolehan sertifikasi Part 145. - Overhaul pesawat latih secara bertahap tiap tahun.

- Menyiapkan dan menyusun data pendukung yang lengkap dan akurat dalam pengajuan program kerja.

(4)

b. QSPM Matrix

Berdasarkan tools analysis ini langkah strategis yang dilakukan oleh Pak SWK setelah menginventarisir permasalahan dan kebutuhan serta menentukan skala prioritas adalah diawali dengan meningkatkan kualifikasi SDM, kemudian membangun dan melengkapi fasilitas serta yang terakhir adalah membenahi organisasi, regulasi dan prosedur.

c. Grand Strategy Matrix

Mengacu pada tools analysis ini langkah strategis yang diterapkan oleh Pak SWK dalam melakukan perubahan di AMD STPI Curug adalah dengan memilih bentuk growth strategy sebagai acuan, dan untuk posisi AMD STPI Curug sendiri diklasifikasikan berada dalam quadran II.

5.1.3 Manajemen Perubahan dan Budaya Organisasi

Cara yang dilakukan oleh Pak SWK dalam mengelola perubahan yang terjadi di AMD STPI Curug serta dampak dari perubahan yang terjadi ditinjau dari sudut pandang budaya organisasi adalah sebagai berikut :

a. Kotter Eight Stage Change Process

Keseluruhan dari delapan tahapan perubahan yang termasuk dalam teori ini sudah dilakukan oleh Pak SWK kecuali tahapan terakhir yaitu Anchoring

New Approaches In The Culture (menanamkan pendekatan baru dalam

budaya), dikarenakan tujuan utama dari perubahan itu sendiri yang disimbolkan dengan diperolehnya sertifikasi Part 145 belum tercapai.

(5)

b. Tipe-tipe Perubahan

Seluruh tipe perubahan dilakukan oleh Pak SWK di AMD STPI Curug seperti structural change, process change dan cultural change kecuali untuk tipe cost cutting.

c. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perubahan

Faktor baik internal seperti adanya permasalahan yang kompleks mulai dari SDM, fasilitas sampai dengan organisasi, regulasi dan prosedur maupun eksternal seperti Sertifikasi Part 145 menjadi dasar perubahan yang dilakukan oleh Pak SWK di AMD STPI Curug.

d. Agents Of Change

Seluruh ciri dari sudut pandang ini dilakukan oleh Pak SWK dalam mengupayakan perubahan di AMD STPI Curug.

e. Penolakan Perubahan

Empat dari sembilan kecenderungan penolakan perubahan yang terjadi dalam proses perubahan yang terjadi di AMD STPI Curug justru mengalami kondisi yang berkebalikan atau dengan kata lain justru diinginkan oleh para bawahan, yaitu belief that change is not necessary, economic threats, loss of

status and power serta threat to values and ideals. Sementara itu untuk

kelima penolakan yang terjadi mampu diatasi dengan baik oleh Pak SWK dalam mengelola perubahan yang terjadi di AMD STPI Curug.

(6)

f. Fungsi Budaya Organisasi

Tiga fungsi penting budaya organisasi seperti fungsi kontrol, perekat sosial dan menyadarkan mampu di rubah dan diperbaiki oleh Pak SWK dengan mementingkan nilai komitmen terhadap pekerjaan.

g. Elemen-elemen Budaya Organisasi

Elemen-elemen budaya organisasi yang berhasil diperbaiki oleh Pak SWK meliputi yang dapat diamati maupun tidak, seperti mengembalikan budaya kekeluargaan serta mengupayakan mengarahkan teknisi junior untuk tidak bergantung pada teknisi senior dan mengacu pada MM yang dimiliki.

5.2 Rekomendasi dan Lesson Learnt

Peneliti membagi rekomendasi menjadi dua bagian dalam penelitian ini, yaitu rekomendasi jangka pendek dan jangka panjang. Penjabarannya seperti di bawah ini :

5.2.1 Rekomendasi Jangka Pendek

Rekomendasi jangka pendek ini disusun oleh peneliti mengingat ada beberapa hal yang bersifat urgent untuk dilakukan oleh Pak SWK dalam upaya memperoleh sertifikasi Part 145—adalah sebagai berikut :

• Berdasarkan deskripsi kasus yang telah disampaikan pada bab sebelumnya bahwa terdapat keluhan yang berasal dari Kepala Sub Unit

Engineering. Maka penulis merekomendasikan Pak SWK untuk segera

(7)

yang berkaitan dengan administrasi AMD STPI Curug di luar administrasi perawatan pesawat. Hal tersebut juga akan mampu mengurangi kesalahpahaman mengenai hasil rapat yang telah dibicarakan dan disepakati, karena penunjukkan staf administrasi ini juga berfungsi sebagai notulen (pencatat MOM) rapat.

• Mengacu pula pada deskripsi kasus yang dijabarkan pada bab sebelumnya maka peneliti merekomendasikan Pak SWK untuk menambah personil untuk menjadi asisten mekanik, guna menunjang berjalannya kegiatan perawatan pesawat dengan baik. Agar tidak menambah biaya operasional yang besar, maka Pak SWK dapat mengambil siswa STM yang sedang kerja praktek untuk menjadi asisten mekanik.

• Mengadakan sharing session secara reguler dan berkala antara para teknisi senior dengan junior agar para teknisi junior dapat menyerap ilmu dan pengalaman dari teknisi senior sehingga dapat menguangi ketergantungan teknisi junior pada teknisi senior serta dapat meningkatkan kekompakkan dan kerjasama tim.

• Mengingat target Pak SWK untuk menjadi AMO di tahun 2012 dikaitkan dengan kepemimpinan yang diterapkan—dominan dalam sisi relationship

oriented untuk situational leadership serta gaya suportif dan partisipatif

untuk path-goal leadership. Maka peneliti merekomendasikan Pak SWK untuk mampu menyeimbangkan keempat gaya kepemimpinan dari

(8)

relationship oriented. Karena ketika sudah menjadi AMO maka yang

dilayani nanti adalah pelanggan yang menuntut profesionalisme dari segenap elemen di AMD STPI Curug.

5.2.2 Rekomendasi Jangka Panjang

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mencoba untuk menjabarkan mengenai rekomendasi jangka panjang yang dapat diterapkan oleh Pak SWK, sebagai berikut :

• Pada saat diperolehnya sertifikasi Part 145 nanti, secara langsung AMD STPI Curug akan menjadi sebuah AMO dan menjadi sah serta legal untuk menjadi sebuah BLU. Agar kinerja dari BLU yang sudah terbentuk ini dapat terpantau dan mampu meningkatkan motivasi kerja serta profesionalisme tiap individu maka peneliti merekomendasikan Pak SWK untuk menerapkan balanced score card atau KPI (key performance

indicators) sebagai sebuah upaya untuk memantau kinerja perusahaan

melalui performa masing-masing karyawan.

• Pak SWK sebagai seorang pimpinan di AMD STPI Curug saat ini kedepannya seiring dengan perkembangan karir beliau maka beliau tidak akan menempati posisi tersebut selamanya, sementara perubahan yang telah dilakukan oleh Pak SWK berdampak sangat positif terhadap AMD STPI Curug, agar perubahan tersebut dapat dipertahankan dan lebih baik

(9)

lagi dapat ditingkatkan maka peneliti merekomendasikan Pak SWK untuk melakukan kaderisasi guna mencari pengganti beliau kedepannya. Pak SWK dapat memperoleh calon-calon kaderisasi tersebut yang berasal dari staf-stafnya di AMD STPI Curug dengan maksimum lima orang. Kepada calon-calon tersebut Pak SWK memberikan couching clinic dan membentuk tim mentor yang berasal dari tiap-tiap Kepala Sub Unit agar para calon dapat benar-benar menguasai dan menyerap ilmu yang diperlukan nantinya.

• Sebagai sebuah BLU yang mampu menjawab tingginya permintaan pasar maka kegiatan operasional dari AMD STPI Curug (AMO) ini nantinya sebaiknya memiliki standar operasional yang bertaraf internasional. Cara yang direkomendasikan oleh peneliti adalah Pak SWK mengupayakan diperolehnya standarisasi ISO khususnya ISO 9001, yang nantinya mampu meningkatkan nilai jual dari AMD STPI Curug (AMO) itu sendiri.

• Menjadi sebuah BLU yang mandiri kondisinya secara keseluruhan akan berbeda dengan sebelumnya ketika masih berstatus milik pemerintah, salah satu yang paling utama adalah struktur organisasi. Maka peneliti merekomendasikan Pak SWK untuk menyusun struktur organisasi yang lebih lengkap dan spesifik guna mendukung kinerja dari AMD STPI Curug (AMO), seiring dengan hal tersebut tentu saja merekrut

(10)

karyawan-karyawan baru sesuai dengan posisi-posisi yang telah disusun oleh Pak SWK pada struktur organisasi yang baru.

• Standar kualifikasi teknisi yang harus dimiliki oleh sebuah AMO juga harus tetap dipenuhi. Maka peneliti merekomendasikan Pak SWK untuk mempertahankan terselenggaranya peningkatan kualifikasi teknisi, pelatihan dan short-course yang berkaitan dengan kualifikasi teknisi.

5.2.3

Lesson Learnt

Pada penelitian case study ini pembelajaran yang dapat diambil adalah keberhasilan seorang pemimpin dalam melakukan perubahan dipengaruhi oleh penerapan gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh visi yang ditentukan, kemudian diikuti dengan kemampuan seorang pemimpin untuk menyusun rencana strategis untuk melakukan perubahan serta kemampuan pemimpin untuk mengelola perubahan-perubahan yang telah terjadi. Seperti yang dilakukan oleh Pak SWK, beliau menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat saling mempengaruhi dengan penetapan visi organisasi sehingga dapat mempengaruhi langkah-langkah strategis yang disusun dan dilaksanakan oleh beliau, serta mempengaruhi kemampuan beliau dalam mengelola perubahan yang telah dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan studi pendahuluan berupa studi pustaka (mengaji ruang lingkup bahan ajar, prosedur dan prinsip penyusunan modul, ruang lingkup pendidikan kecakapan hidup

Rumusan hipotesis utama yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di

Skenario terbaik yang dapat diterapkan pada lapangan-X untuk mendapatkan produksi yang optimal dengan keuntungan lebih adalah scenario N yang menggunakan metode huff and puff

Informasi yang dicari/diinginkan harus sesuai dengan usaha dari pengguna pada saat mencari data dan juga harus sesuai dengan data yang ada pada sistem (perangkat lunak). Jika

Hasil perhitungan kadar ALP secara statistik menunjukkan adanya pengaruh penggunaan deksametason terhadap tikus jika dibandingkan dengan kelompok tikus kontrol.. Hal ini

adalah akad, yaitu segala sesuatu yang menunjukan atas kerelaan kedua belah pihak yang melakukan jual beli, baik itu ijab atau qabul. Khusus untuk barang yang kecil,

Penelitian tentang identifikasi gulma pada kebun singkong ( Manihot esculenta Crantz) di Desa Nitakloang, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka bertujuan untuk mengetahui

contingent asset (aset kontijensi) adalah aset yang mungkin timbul dari waktu lampau dan akan terjadi atau tidak akan terjadi tergantung pada kejadian yang akan terjadi pada masa