PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA GIZI PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA GIZI DI RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM DI RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM
JL. B
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. LALATTAAR BELAR BELAKANKANGG
Dalam rangka melaksankan pelayanan gizi di rumah sakit diperlukan sumber Dalam rangka melaksankan pelayanan gizi di rumah sakit diperlukan sumber day
daya a manmanusiusia a yayang ng kokompempetenten, , sarsarana ana dan dan praprasarsarana ana yayang ng memmemadadai, ai, agagar ar pe
pelaylayanaanan n gizgizi i yanyang g dildilaksaksanaanakakan n memmemenuenuhi hi stastandandar r yayang ng teltelah ah ditditetaetapkapkan,n, Pelayan gizi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, Pelayan gizi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang saling menunjang dan tidak dipisahkan dengan pelayanan. Kesehatan dan yang saling menunjang dan tidak dipisahkan dengan pelayanan. Kesehatan dan gizi merupakan factor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap gizi merupakan factor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kuaitas SDM
kuaitas SDM di suatu Negadi suatu Negara,yang digambarkan ra,yang digambarkan melalui pertumbuhan melalui pertumbuhan ekonomi,ekonomi, umur harapan hidup dan
umur harapan hidup dan tingkat pendidikan. ingkat pendidikan yang tinggi hanyatingkat pendidikan. ingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai
dapat dicapai oleh Negara yoleh Negara yang sehat dan ang sehat dan berstatus gizi berstatus gizi baik.baik. !esiko kurang gizi akan muncul secara klinis
!esiko kurang gizi akan muncul secara klinis pada orang sakit, terutama padapada orang sakit, terutama pada pend
pendirita anoreirita anoreksiaksia, kondisi mulut " , kondisi mulut " gigi geliggigi geligi buruk serta kesui buruk serta kesulitan menelitan menelan,lan, penyakit saluran cerna disertai mual, muntah dan diare, infeksi berat, usila tidak penyakit saluran cerna disertai mual, muntah dan diare, infeksi berat, usila tidak sa
sadar daladar dalam m #ak#aktu tu lamlama, kegaga, kegagalaalan n funfungsi salugsi saluran cernran cerna a dan pasidan pasien yangen yang mendapkan kemoterapi. $ungsi organ yang terganggu itu masalah gizi lebih dan mendapkan kemoterapi. $ungsi organ yang terganggu itu masalah gizi lebih dan obesitas yang erat hubungannya dengan penyakit digeneratif, seperti diabetes obesitas yang erat hubungannya dengan penyakit digeneratif, seperti diabetes mellitus, penyakit jantung coroner dan darah tinggi, penyakit kanker,memerlukan mellitus, penyakit jantung coroner dan darah tinggi, penyakit kanker,memerlukan terapi gizi medis
terapi gizi medis untuk penyembuhan.untuk penyembuhan. pel
pelayaayanan nan gizgizi i dirdirumaumah h sasakit kit mermerupaupakan kan hahak k setsetiap iap oraorang, ng, memmemerlerlukukanan ad
adanyanya a sesebubuah ah pepedodomaman n agagar ar didipeperoroleleh h hahasisil l pepelaylayananan an yayang ng bebermrmututu.u. Pe
Pelaylayanaanan n gizgizi i yayang ng bebermurmutu tu di di rumrumah ah saksakit it akaakan n memmembabantu ntu memmemperpercepcepatat proses penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek lama hari ra#at proses penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek lama hari ra#at se
sehinhingga gga menmenghghemaemat t biabiaya ya penpengobgobataatan. n. KeKeuntuntunungan gan lailain n jika jika paspasien ien cecepatpat se
sembumbuh h adaadalah lah mermerekeka a dapdapat at segsegera era kemkembalbali i menmencarcari i nanafkafkah h untuntuk uk dirdiri i dadann ke
kelualuargarga. . SehSehingingga ga pelpelayayanaanan n gizgizi i yayang ng disdisesuesuaikaikan an keakeadaadaan n paspasien ien dandan be
berdardasarsarkan kan keakeadaadaan n kliklinisnis, , stastatus tus gizgizi, i, dan dan stastatus tus metmetababolisolism m tubtubahnahnyaya.. Keadaan gizi pasien dapat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, Keadaan gizi pasien dapat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pa
pasisienen. . SeSeriring ng teterjarjadi di kokondndisisi i klklieien n " " papasisien en sesemamakikin n babaruruk k kakarerena na titidadakk diperhatikan keadaan gizi.
diperhatikan keadaan gizi.
eraperapi gizi i gizi menjadi salah satu menjadi salah satu factor penunjang utama penyembuhan tentunyafactor penunjang utama penyembuhan tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk harus diperhatikan agar pemberian tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk
melaksanakan fungsi metabolism. erapi gizi harus selalu disesuaikan degan perubahan fungsi organ selama proses penyembuhan. Dengan kata lain, pemberian diet pasien harus die%aluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium, baik pasien ra#at inap maupun ra#at jalan. &paya peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat baik dalam maupun di luar rumah sakit, merupakan tugas dan tanggung ja#ab tenaga kesehatan, terutama tenga yang bergerak di bidang gizi.
B. RUANG LINGKUP
!uang lingkup kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah sakit terdiri dari ' (. )suhan gizi pasien ra#at jalan
*. )suhan gizi pasien ra#at inap +. Penyelenggaraan makanan
&ntuk meningkatkan pelayanan paripurna kepada pasien,maka perlu dibentuk tim asuhan gizi yang bertugas menyelenggarakan ra#at inap dan ra#at jalan. termasuk pelanyanan klinik gizi yang merupakan bagian dari instalasi ra#at jalan. C. TUJUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT
1. Tujuan Umum
ujuan umum pelayanan gizi di rumah sakit adalah terciptanya system pelayanan gizi dengan memperhatikan berbagai aspek gizi dan penyakit, serta merupakan bagian dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan gizi di rumah sakit.
2. Tujuan Khuu
ujuan khusus yang ingin dicapai adalah '
a. Penegakan diagnosis gangguan gizi dan metabolisme zat gizi berdasarkan anamnesis, antropometri, gejala klinis dan biokimia tubuh
laboratorium-b. Penyelenggaraan pengkajian diatetik dan pola makan berdasarkan anamnesis diet dan pola makan
c. penentuan kebutuhan gizi sesuai keadaan pasien
d. penentuan bentuk pembelian bahan makanan, pemilihan bahan makanan, jumlah pemberian serta pengolahan bahan makanan.
e. penyelenggaraan e%aluasi terhadap preskripsi diet yang diberikan sesuai perubahan keadaam klinis, status gizi dan status laboratorium
f. penterjemah preskripsi diet,penyediaan dan pengolahan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan penyakit
g. penciptaan standar diet khusus sesuai perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi yang dapat membantu penyembuhan penyakit h. Penyelenggara penyuluhan dan konseling tentang pentingya diet pada
untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tenaga pelayanan gizi berdasarkan kompetensi dan kemampuan yang diperlukan '
a. menegakkan diagonosis gangguan gizi dan metabolism zat gizi berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan
b. menentukan kebutuhan zat gizi, bentuk makanan, jumlah serta pemberian makanan yang sesuai dengan keadaan klinis dan metabolism pasien.
c. melakukan pengkajian diet dan pola makan dengan cara anamnesa diet system recall dan
record-d. mengubah dan menterjemah perskripsi diet dari mulai perencaan menu sampai menyajikan makanan sesuai dengan keadaan pasien
e. menyelenggarakan )dministrasi pelayanan gizi
f. memberikan pelayaan dan penyuluhan gizi dan konseling pada pasien dan keluarganaya.
D. BATASAN OPERASIONAL
atasan operasional ini merupakan batasan istilah, sesuai dengan kerangka konsep pelayanan gizi di rumah sakit yang tertuang didalam pedoman pelayanan gizi.
(. P!"a#anan $%&% 'umah a(%) *
Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi rumah sakit baik ra#at inap maupun ra#at jalan. untuk keperluan metabolism tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi kelainan metabolism, dalam rangka upaya pre%entif, kuratif, rehabilitati%e dan promotif
*. +!"a#anan G%&% *
adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di istitusi kesehatanrumah sakit-, puskesmas dan institusi kesehatan lain untuk memenuhi kebutuhan gizi klien " pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya promotif, kuratif, dan rehabilitati%e dalm meningkatkan kesehatan klien " pasien.
+. T%m Auhan G%&%
adalah sekelompok petugas rumah sakit yang terkait dengan pelayanan gizi terdiri dari dokter"dokter spesialis, nutritionist"dietisie, dan pera#at dari setiap unit pelayanan, bertugas menyelenggarakan asuhan gizi nutrition care) untuk mencapai pelayanan paripurna yang bermutu
/. Pan%)%a Auhan G%&%
sekelompok petugas rumah sakit yang teridiri dari dokter"dokter spesialis, nutrionist"dietisen, dan pera#at yang ditunjuk oleh pimpinan rumah sakit, bertugas membantu tim asuhan gizi dalam hal in%entaris masalah penyusunan prosedur baku asuhan gizi, pemantapan tatalaksana gizi, serta penyelesaian masalah asuhan gizi
0. Ma#a'a(a) 'umah a(%)
Sekelompok orang yang berada dalam lingkungan rumah sakit dan terkait dengan aktifitas rumah sakit, terdiri dari pega#ai atau karya#an, pasien, ra#at inap, dan pengunjung poliklinik.
1. T!'a+% $%&% m!,%
erapi gizi khusus untuk penyembuhan penyakit baik akut maupun kronik atau kondisi luka 2 luka, serta merupakan suatu penilaian terhadap kondisi klien" pasien sesuai dengan inter%ensi yang telah diberikan, agar klien " pasien serta keluarganya dapat menerapkan rencana diet yang telah disusun.
3. T!'a+% $%&%
Pelayanan gizi yang diberikan kepada klien " pasien untuk penyembuhan penyakit sesuai dengan hasil diagnosis, termasuk konseling, baik sebelum pera#atan dalam dan sesudah pera#atan.
4. T!'a+% ,%!)
Pelayanan dietetic yang merupakan bagian dari terapi gizi 5. P!'('%+% ,!%) a)au '!n-ana ,%!)
kebutuhan zat gizi klien " pasien yang dihitung berdasarkan status gizi, degenerasi penyakit dan kondisi kesehatannya. Preskripsi diet dibuat oleh dokter sedangkan rencana diet dibuat oleh nutrionis"dietisen
(6. Kn!"%n$ $%&%
adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi * dua- arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga membantu klien"pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi, dilaksanakan oleh nutriosnis"dietisien.
((. Nu)'%n%
Seseorang yang diberi tugas, tanggung ja#ab dan #e#enang secara penuh oleh pejabat ber#enang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetic, baik masyarakat maupun rumah saki, unit pelaksana kesehatan lainnya, berpendidikan dasar akademi gizi.
(*. ,%!)%%!n
Seseorng nutrisionis yang telah mendalami pengetahuan dan keterampilan dietetic, baik melalui lembaga pendidikan formal muapun pengalaman bekerja dengan masa kerja minimal satu tahun, atau mendapat sertifikasi dari Persatuan )hli 7izi 8ndonesia P9!S)78-, dan bekerja di unit pelayanan yang menyelenggarakan terapi dietetik
(+. /, m,!"
ahan makanan atau contoh makanan yang terbuat dari sintetis atau asli yang dia#etkan, dengan ukuran dan satuan tertentu sesuai dengan kebutuhan, yang digunakan untuk konseling gizi kepada pasien ra#at inap maupun pengunjung ra#at jalan.
(/. ("%!n
pengunjung poliklinik rumah sakit dan atau pasien rumah sakit yang sudah berstatus ra#at jalan .
(0. Nu)'%)%n '!"a)!, ,%!a!
penyakit 2 penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi dan dalam tindakan serta pengobatan memerlukan terapi gizi.
(1. mu)u +!"a#anan $%&%
suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan pelayanan gizi sesuai standar dan memuaskan baik kualitas dari petugas maupun sarana serta prasarana untuk kepentingan klien " pasien .
E. LANDASAN HUKUM
sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam penyelenggaraan pelayan gizi di rumah sakit diperlukan peraturan perundang : undangan pendukung legal aspect). eberapa ketentuan perundang 2 undangan yang digunakan adalah sebagai berikut '
(. &ndang 2 &ndang No.*+ tahun (55* tentang kesehatan
*. &ndang 2 &ndang no.4 tahun (555 tentang perlindungan konsumen +. &ndang 2 &ndang no. ** tahun (555 tentang otonomi daerah
/. &ndang 2 &ndang no.*0 tahun (555 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah
0. Peratuaran pemerintah no.+* tahun (551 tentang tenaga kesehatan
1. Peraturan pemerintah no. *0 tahun *666 tentang ke#enangan pemerintah dan ke#enangan propinsi sebagai daerah otonomi
3. peraturan pemerintah no.(6* tahun *666 tentang standarisasi nasional
4. keputusan menteri kesehtan !8 no.(+++ tahun (555 tentang stadar pelayanan rumah sakit
5. keputusan bersama menteri kesehatan !8 no.45/"Menkes"SK";88"*66( dan kepala badan kepega#aian Negara no.+0 tahun *66( tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional nutrisionis dan angka kreditnya
(6.Keputusan Menteri penertiban aparatur Negara no.*+"Kep"M.P)N"/"*66( tentang jabatan fungsional nutrisionis dan angka kreditnya
((. hasil rapat konsultasi pejabat rumah sakit ke 8,88, dan 888 tahun (546:(54+
(*.<asil pertemuan berkelanjutan tentang e%aluasi pedoman P7!S dari tahun *66*:*66+
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kua"%/%(a% um0!' ,a#a manu%a (. Kepala unit pelayanan gizi
Kepala unit pelayanan gizi adalah yang bertanggung ja#ab umum organisasi pelayanan gizi di sebuah rumah sakit, yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit dengan berdasarkan ketentuan dan peraturan kepega#aian yang berlaku. kepala unit pelayanan gizi rumah sakit bertugas memimpin peyelenggaraan pelayan gizi di rumah sakit, yang pada umumnya bertanggung ja#ab kepada direktur bidang penunjang medis.
Sesuai dengan tujuan dan kegiatan pelayanan gizi rumah sakit, umumnya tugas dan fungsi kepala unit pelayanan gizi dirumah sakit meluputi '
a. menyusun perencanaan pelayanan gizi b. menyusun rencana e%aluasi pelayanan gizi c. melaksanakan pemantauan
d. melaksanakan pengkajian data kasus e. Melaksanakan pengkajian data kasus
f. melaksanakan penelitian dan pengembangan
!umah Sakit udi kemuliaan atam saat ini berada pada kelas tipe , untuk melaksanakan tugas 2 tugas tersebut maka seseorang kepala unit pelayanan gizi rumah sakit harus memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut '
a. =ulusan S( 2 7izi" Kesehatan dengan pendidikan dasar D+:gizi b. =ulusan D/ 2 gizi dengan pendidikan dasar D+:gizi
c. Serendah 2 rendahnya lulusan D+ gizi dengan pengalaman kerja tertentu *. Koordinator &nit 2 &nit
Koordinator unit unit melaksanakan tugas mengkoordinasikan ' a. Perencanaan dan e%aluasi pelayanan gizi
b. Penga#asan dan pengendalian dalam peyelenggaraan pelayanan gizi c. Pemantauan proses pelayanan
d. pengkajian data kasus
&ntuk melaksanakan tugas 2 tugas tersebut, maka pendidikan tenga koordinator unit di rumah sakit udi Kemulilaan yang mempunyai kelas tipe harus mempunyai kriteria tertentu '
a. =ulusan S( 2 gizi " kesehatan dengan pendidikan dasar D+ 2 gizi b. =ulusan D/ 2 gizi dengan pendidikan dasar D+ 2 gizi
c. Serendah 2 rendahnya lulusan D+ +. Super%isor
Super%isor bertugas menga#asi dan mengendalikan proses pelayanan gizi rumah sakit mulai dari perencanaan sampai dengan pendistribusian dan pelayana paska ra#at dan rujukan. idang bertugas yang dia#asi mencakup aspek diatetik dan non diatetik.
Super%isor " penga#as dengan klasifikasi pendidikan memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut '
a. =ulusan S( 2 7izi " kesehatan dengan pendidikan dasar D+ gizi b. =ulusan D/ 2 gizi atau serendah 2 rendahnya =ulusan D+ gizi c. =ulusan D+ perhotelan
Super%isor dapat ditukar "digantikan rotasi- secara bergiliran berdasarkan pertimbangan tertentu, baik berdasarkan kemampuan teknis, keterampilan maupun masa tugas.
/. Pelaksana
Pelaksanan yang dimaksud adalah petugas gizi yang bertugas sebagai juru masak, Perbekalan, prananta computer dan ketatausahaan.
a. >uru masak
juru masak yaitu tenaga pengolahan bahan makanan yang bertugas mulai dari persiapan bahan makanan hingga pendistribusian mempunyai kriteria pendidikan SMK:ataboga atau SM& ? Kursus masak
b. &rusan 7udang "Perbekalan
enaga gudang atau perbekalan pada unit penyimpanan bahan makanan untuk menjamin ketersediaan dan kesiapan bahan makanan sesuai dengan pesanan harian, serta kondisi fisik bahan makanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan. Mempunyai kriteria pendidikan D+:gizi, D( 2 gizi atau SM&
c. @perator Komputer
@perator computer bertugas terutama pada unit perencanaan dan e%aluasi untuk mendukung formulasi dan akurasi perencanaan anggaran serta kebutuhan bahan makanan. Selain itu juga diperlukan dalam data untuk mendukung efektibilitas pelaporan. Pendidikan dasar tenaga untuk operator computer adalah DA:gizi ? kursur komputer
d. ata usaha
ugas 2 tugas ketatausahaan meliputi registrasi pesanan, pembukuan keuanganm, penyiapan laporan berkala, serta pengaturan hal 2 hal yang berkaitan dengan kepega#aian. Pendidikan dasar tenaga untuk tatausaha adalah D+ 2 gizi ? kursus komputer
e. Pramusaji
yaitu pelaksanaan kegiatan penyajian makanan diruangan ra#at inap, mulai dari penataan di dapur ruangan sampai menyajikan ke pasien. Pendidikan dasar untuk pramusaji adalah SMK:atabogaa atau SM& ? kursus memasak
Distribusi tenaga gizi disesuaikan dengan tingkat pendidikan pada unit pelayanan gizi di rumah sakit. )dapun kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit adalah sebagai berikut '
(. enaga untuk penyelenggaraan makanan *. enaga untuk asuhan ra#at jalan
+. enaga untuk ra#at inap /. tenagan untuk litbang gizi C. P!n$a)u'an ja$a
7izi merupakan salah satu penunjang medis terpenting di dalam rumah sakit, sehingga 7izi harus ada se#aktu 2 #aktu untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk pembagian dinas adalah sebagai berikut '
BAB III
STANDAR ASLITAS A. D!nah Ruan$
B. S)an,a' a%"%)a
Pelayanan 7izi !S udi Kemuliaan atam mempuyai standar fasilitas (. !uangan penerimaan dan penyimpanan bahan makanan
Digunakan sebagai penerimaan bahan makanan yang didalamnya memiliki fasilitas
BAB I
TATA LAKSANAN PELAYANAN
(. Petugas gizi menerima laporan pasien baru dari bagian kepera#atan atau ruang ra#at inap berupa daftar diet pasien
*. Petugas pera#atan melaporkan jika ada pasien baru masuk atau ada pasien pulang sebelum jam makan pasien
+. Petugas gizi memasukkan laporan kedalam buku jumlah pasien
/. Petugas gizi mencatat di #hiteboard sesuai tanggal masuk, ruang atau kelas, nama pasien, umur, dokter dan diagnose diet pasien
0. Petugas gizi mencatat kedalam formulir makanan pasien
1. Petugas gizi mempersiapkan makanan dan snack untuk pasien baru tersebut. 3. >am makan pasien '
sarapan pagi ' 61.66 2 63.66#ib Snack pagi ' (6.66 2 (6.+6 #ib Makan siang ' (*.66 2 (*.+6 #ib Snack sore ' (0.66 2 (0.+6 #ib Makan sore ' (3.66 2 (3.+6 #ib
4. Petugas gizi memasak bahan makanan yang sudah disiapkan sesuai dengn standar menu dan standar diet.
5. Setelah makanan matang diletakkan di#adah yang bersih
(6. Petugas gizi memeriksa kelayakan kondisi fisik dan kebersihan makanan ((. Menguji rasa makanan sesuai standar resep
(*. Memperhatikan kebutuhan gizi masing 2 masing pasien sesuai instruksi dokter (+.Petugas gizi mengantar makanan keruang pera#atan sesuai dengan formulir
BAB LOGISTIK
Keperluan logistic di unit gizi meliputi bahan medis yang dipenuhi oleh instalasi gizi seperti ' handschoon, masker, alcohol s#ab, spuit, micropore, dll. Sedangkan bahan 2 bahan reagensia dan )K alat tulis kantor- dipenuhi pegadaan"logistic.
(. )lur permintaan barang bahan medis dan bahan makanan
*. Perencanaan
Pengadaan bahan 7izi harus mempertimbangkan hal 2 hal sebagai berikut ' a. ingkat persedian
Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah persediaan yaitu persedian minimum ditambah jumlah safety stock.
ingkat persedian minimum adalah jumlah bahan yang diperlukan untuk memenuhi kegiatan operasional normal, sampai pengadaan berikutnya dari pembekat atau ruang penyimpang umum.
Safety stock adalah persediaan cadangan yang harus ada untuk bahan 2 bahan yang dibutuhkan atau yang sering terlambat diterima dari
pemasok
uffer stock adalah stock penyangga kekurangan bahan makanan di gizi. !eser%e stok adalah cadangan bahan makanan"sisa
b. Perkiraan jumlah kebutuhan
Perkiraann kebutuhan dapat diperoleh berdasarkan jumlah pemakain atau pembeliaan bahan dalam periode 1:(* bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk periode 1:(* bulan untuk tahun yang akan datang. >umlah rata 2 rata pemakaian bahan untuk satu bulan perlu dicatat.
c. Baktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan deli%ery
time-=amanya #aktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan sampai bahan diterima dari pemasok perlu diperhitungkan, terutama untuk bahan yang sulit didapat. Perencanaan di mulai Penanggung ja#ab )DM dan logistic yang mendata kebutuhan barang 2 barang medis dan non medis habis
Medis ke logistic Permintaan Barang Ka. Gizi Non Medis ke Logistik
pakai setiap bulan, mencek barang dan kebutuhan yang diperlukan dan membuat bon permintaan barang yang kemudian diserahkan kepada kepala unit laboratorium untuk ditanda tangani untuk kemudian diberikan kepada bagian pengadaan atau kebagian logistic farmasi untuk barang medis- dan logistic umum untuk barang non medis - sesuai dengan kebutuhan pemesanannya.
+. Permintaaan
Permintaan barang tersebut dilakukan sesuai kebutuhan permintaan, kebagian logistic farmasi untuk barang medis- dan logistic umum untuk barang non medis- atau kebagian pengadaan dengan menggunakan formulir non permintaan barang.
/. Penyimpanan
ahan makanan gizi yang sudah ada harus ditangi secara cermat dengan mempertimbangkan '
a. perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah '
(- Pertama masuk 2 pertama keluar $8$@ 2 first in 2 first out-, yaitu bah#a barang yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan lebih dahulu.
*- Masa Kadaluarsa pendek dipakai dahulu $9$@ 2 first eCpired 2 first
out-<al ini adalah untuk menjamin barang tidak rusak akibat penyimpang yang terlalu lama.
b. empat penyimpanan
<arus terhindar dari kemungkinan kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan he#an lainnya maupun bahan berbahaya.
c. Kelembaban
Kelembaban penyimpanan dalam ruangan 46 : 56 d. Ketebalan dan bahan pada tidak lebih dari (6 cm
e. Makanan dalam kemasan tertutup disimpan pada suhu E (6 oc
f. Suhu
>enis bahan makanan =ama #aktu penyimpanan
F + hari G ( minggu H( minggu Daging, ikan, udang dan hasil
olahnya
:0 2 6 oI :(6 2 :06 oI F:(6oI elur,buah dan hasil olahyan 0:3 oI :0 2 6oI F:0oI
Sayur, buah dan minuman (6o I (6oI (6oI
epung dan biji : bijian *0oI *0oI *0oI 0. Penggunaan
penggunaan bahan makanan yang lebih dahulu masuk persedian harus digunakan lebih dahulu. Sedangkan yang memiliki masa kadaluarsa pendek dipakai terlebih dahulu.
BAB I
KESELAMATAN PASIEN A. P!n$!')%an
Keselamatan pasien Pasien Safety- rumah sakit adalah suatu system dimana rumah sakti membuat asuhan pasien lebih aman. system tersebut meliputi ' )ssemen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan anlisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tidak lanjut serta impementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut harus diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
B. TUJUAN
(. erciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
*. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat +. Menurunnya kejadian tidak diharapkan KD- di rumah sakit
/. erlaksananya program 2 program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C. Ta)a"a(anan (!!"ama)an +a%!n
Keselamatan pasien merupakan salah satu kegiatan rumah sakit yang dilakukan melalui assasmen risiko, identifikasi dan pengolahan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi solusi untuk menminimalkan timbulnya risiko. Di rumah udi Kemuliaan, Kegiatan ini dilakukan melalui monitoring indikator mutu pelayanan tiap unit kerja terutama yang terkait dengan pelaksanaan patien safety, tindakan pre%entif, tindakan korektif.
(. Monitoring indikator mutu pelayanan
Kegiatan ini merupakan kegiatan assesmen risiko. 8ndikator mutu pelayanan rumah sakit dan unit kerja secara rinci dijelaskan pada Pedoman mutu pelayanan, pedoman mutu pelayanan unit gizi secara rinci pada ) ;888 pengendalian mutu. 8ndikator mutu pelayanan yang menyangkut patien safety secara rinci dapat dilihat format indikator mutu pelayanan pada pedoman mutu pelayanan. 8ndikator tersebut merupakan milik unit kerja, tentukan periode pengambilan data dan analisisnya. ila terjadi penyimpangan atau terjadi kejadian yang tidak di inginkan pimpinan unit melaporkan pada pertemuan manajemen seperti diatur pada tindakan pre%entif.
*. indakan Pre%entif
indakan Pre%entif sebenarnya adalah system yang diharapkan dapat mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan. indakan pre%entif dilakukan melalui pencegahan kejadian tidak diinginkan.
+. indakan Korektif
indakan korektif adalah pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. indakan korektif dilakukan terhadap laporan yang diputuskan dalam pertemuan tertutup oleh kepala bidang melalui inspeksi dan %erifikasi. <asil inspeksi harus menunjukkan telah dilakukannya tindakan koreksi.
BAB II
KESELAMATAN KERJA ). Pedoman umum
kesehatan dan keselatamatan kerja K+- merupakan bagian dari pengelolaan gizi keseluruhan. 7izi melakukan berbagai tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan penyajian makanan pasien dan alat 2 alat memasak. agi petugas gizi yang selalu kontak dengan makanan dan pasien, maka berpotensi terinfeksi kuman pathogen. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas ke petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat. &ntuk mengurangi bahaya yang terjadi, perlua adanya kebijakan yang ketat, petugas harus memahami keamanan gizi dan tingkatannya, mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai SP@, serta mengontrol bahan makanan secara baik menurut palayanan gizi yang benar. (. Petugas " tim K+ 7izi
Pengaman kerja di gizi pada dasarnya menjadi tanggun ja#ab setiap petugas yang berhubungan langsung dengan penyajian makanan. &ntuk mengkoordinasikan , menginformasikan, memonitor dan menge%aluasi pelaksanaan keamanan gizi, terutama untuk gizi yang melakukan berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pada satu sarana, diperlukan suatu tim
fungsional keamanan gizi.
Kepala gizi adalah penanggung ja#ab tertinggi dalam pelaksanaan K+ gizi. Dalam pelaksanaan kepala gizi dapat menunjukkan seorang petugas atau membentuk tim K+ gizi.
Petugas atau tim K+ gizi mempunyai ke#ajiban merencanakan dan memantau pelaksanaan K+ yang telah dilakukan oleh setiap petugas gizi dengan tujuan '
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran c. Mencegah, mengurangi bahaya ledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada #aktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan f. Member perlindungan pada pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angina, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik"psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
i. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup. j. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
k. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.
l. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan m. mencegah terkena aliran listrik
n. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Setiap tim 7izi sebaiknya membuat pokok : pokok K+ gizi yang penting dan ditempatkan di lokasi yang mudah di baca oleh setiap petugas gizi. *. Kesehatan Petugs 7izi
Pada setiap calon petugas gizi harus dilakukan pemeriksaan kesehatan lengkap termasuk foto toraks. Keadaan kesehatan petugas gizi harus memenuhi standar yang telah ditentukan di gizi
untuk menjamin kesehatan para petugas gizi harus dilakukan hal 2 hal sebagai berikut '
a. pemeriksaan foto torak dilakukan setiap + tahun b. pemberian imunisasi
Setiap petugas gizi harus mempunyai program imunisasi, terutama bagi petugas yang bekerja di gizi tingkat keamanan biologis *,+, dan /
;aksinasi yang diberikan ' ;aksinasi <epatitis untuk semua petugas gizi c. Pemantauan kesehatan
Kesehatan setiap petugas gizi harus selalu dipantau, untuk itu setipa petugas harus mempunyai kartu kesehatan yang selalu diba#a setiap saat dan di perlihatkan kepada dokter bila petugas tersebut sakit. Minimal setiap tahun dilaksanakan pemeriksaan kesehatan rutin termasuk pemeriksaan laboratorium.
ila petugas gizi sakit lebih Dari + hari tanpa keterangan yang jelas tentang penyakitnya maka petugas yang bertanggung ja#ab terhadap K+ gizi harus melapor pada kepala unit gizi tentang kemungkinan terjadinya pajanan yang diperoleh dari laboratorium dan menyelidikinya.
+. Sarana dan prasarana K+ gizi umum yang perlu disiapkan di gizi adalah '
a. aju kerja, celemek, dan topi terbuat dan topi terbuat dari bahan yang tidak panas, tidak licin dan enak dipakai, sehingga tidak mengganggu gerak pega#ai se#aktu kerja
b. Menggunakan sandal yang tidak licin bila berada dilingkungan dapur jangan menggunakan sepatu yang berhak
tinggi-c. Menggunakan cempal"serbet pada tempatnya
d. ersedianya alat sanitasi yang sesuai, misalnya air dalam keadaan bersih dan jumlah yang cukup, sabun, alat pengering.
e. ersedia alat " obat P+K yang sederhana /. Pengamanan pada keadaan darurat
a. system tanda bahaya b. system e%akuasi
P+K-d. alat komunikasi darurat baik didalam atau keluar gizi e. system informasi darurat
f. pelatihan khusus berkala tentang penanganan keadaan darurat
g. alat pemadam kebakaran, masker, pasir dan sumber air terletak pada lokasi yang mudah dicapai.
h. )lat seperti kampak, palu, obeng, tangga dan tali
i. nomor telepon ambulan, pemadam kebakaran dan polisi disetiap ruang gizi.
0. Memperhatikan tindakan pencegahan terhadap hal 2 hal berikut '
a. Mencegah kecelakaan di ruang penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, misalnya '
(- menggunakan alat pembuka pet"bungkus bahan makanan menurut cara yang tepat dan jangan melakukan dan meletakkan posisi tangan pada tempat ke arah bagian alat yang tajam.
*- barang yang berat selalu ditempatkan di bagian ba#ah dan angkatlah dengan alat pengangkut yang tersedia untuk barang tersebut.
+- Pergunakan tutup panic yang sesuai dan hindari tumpahan bahan
/- tidak diperkenankan merokok di ruang penerimaan dan penyimpanan bahan makanan
0- lampu harus dimatikan bila tidak dipergunakan
1- tidak mengangkut barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan anda
3- tidak mengangkut barang jalam jumlah yang besar, yang dapat membahayakan badan dan kualitas barang
4- membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan licin diruang penerimaan dan peyimpanan.
b. mencegah kecelakaan di ruang persiapan, pengolahan dan pada saat distribusi makanan, misalnya '
(- menggunakan peralatan yang sesuai dengan cara yant baik misalnya gunakan pisau, golok parutan kepala yang baik dan tidak bercakap 2 cakap selama menggunakan alat tersebut.
*- tidak menggaruk, batuk, selama mengerjakan"mengolah bahan makanan
+- menggunakan berbagai alat yabng tersedia sesuai dengan petunjuk pemakaian
/- bersihkan mesin sesuai petunjuk dan matikan mesin jika tidak digunakan
0- menggunakan serbet sesuai dengan macam dan peralatan yang akan dibersihkan
1- berhati 2 hatilah bila membuka dan menutup, menyalakan atau mematikan mesin, lampu, gas"listrik dan lain 2 lainnya
4- mengisi panic 2 panic menurut ukuran semestinya, dan jangan melebihi porsi yang ditetapkan.
5- tidak memasukkan muatan ke dalam kereta makan yang melebihi kapasitasnya
(6-meletakkan alat menurut tempatnya dan diatur dengan rapi
((-bila memba#a air panas, tutuplah dengan rapat dan jagan mengisi terlalu penuh.
(*-perhatikanlah, bila memba#a makanan pada baki, jangan sampai tertumpah atau makanan tersebut tercampur
(+-perhatikan posisi tangan se#aktu membuka dan mengeluarkan isi kaleng
. Penanganan Kecelakaan di 7izi
Kecelakaan yang paling sering terjadi di gizi disebabkan oleh lantai yang licin. &ntuk mencegah timbulnya bahaya yang lebih luas, #ajib disediakan informasi mengenai cara bekerja di ruang persiapan makanan. )gar mudah terbaca, informasi ini hendaknya di buat dalam bentuk bagan yang sederhana dan dipasang pada dinding dalam ruang gizi. Selain itu, harus pula di sediakan peralatan untuk menangani keadaan tersebut seperti '
(- baju kerja, celemek dan topi terbuat dari bahan yang tidak panas, tidak licin an enak dipakai, sehingga tidak mengganggu gerak pega#ai se#aktu kerja
*- menggunakan sandal yang tidak licin bila berada dilingkungan dapur jangan menggunakan sepatu yang berhak
tinggi-+- menggunakan cempal"serbet pada tempatnya
/- tersedia alat sanitasi yang sesuai, misalnya air dalam keadaan bersih dan jumlah yang cukup, sabun, alat pengering
0- tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik ditempat yang mudah dijangkau.
1- ersedia alat " obat P+K yang sederhana I. Penangan =imbah
7izi dapat menjadi salah satu sumber penghasil limbah cair, padat dana gas yang berbahaya bila tidak ditangani secara benar. Karena itu pengobatan limbah harus dilakukan dengan semestinya agar tidak menimbulkan dampak negati%e.
(- penaganan
Prinsip pengolahan limbah adalah pemisahan dan pengurangan %olume. >enis limbah harus diidentifikasi dan dipilah 2 pilah dan mengurangi keseluruhan %olume limbah secara continue
*- Penampungan
<arus diperhatikan sarana penampungan limbah harus memadai, diletakkan pada tempat yang pas,aman dan hygienes. Pemadatan adalah cara yang
efisien dalam penyimpang limbah yang bisa dibuang dengan landfill, namum pemadatan tidak boleh dilakukan untuk limbah infeksius dan limbah benda tajam.
+- Pemisah limbah
&ntuk memudahkan mengenal berbagi jenis limbah yang akan dibuang adalah dengan cara menggunakan kantong berkode umumnya menggunakan kode #arna-. Namun penggunaan kode tersebut perlu diperhatikan secukupnya untuk tidak sampai menimbulkan kebingungan dengan system lain yang mungkun juga menggunakan kode #arna. misalnya ' kantong untuk linen biasa, linen kotor dan linen terinfeksi dirumah sakit dan tempat 2 tempat pera#atan.
/- Standarisasi kantong dan container pembuangan limbah
Keberhasilan pemisah limbah tergantung kepada kesadaran, prosedur yang jelas serta keterampilan petugas sampah pada semua tingkat.
BAB III
PENGENDALIAN MUTU
)gar upaya peningkatan mutu di !S udi Kemuliaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya peningkatan mutu pelayanan.
). Mutu Pelayanan (. Pengertian mutu
a. mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa
b. mutu adalah eCpertise, atau keahlian dan keterikatan komitmen- yang selalu dicurahkan pada pekerjaan
c. mutu adalah kepatuhan terhadap standar
d. mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan *. Pihak yang berkepentingan dengan mutu
a. konsumen b. pembayaran"perusahaan"asuransi c. manajemen d. karya#an e. masyarakat f. pemerintah g. ikatan profesi
Setiap kepentingan yang disebut diatas berbeda sudut pandang dan kepentingannya terhadap mutu. Karena itu mutu adalah multi dimensional. +. Dimensi mutu
a. Keprofesian b. 9fesiesi
c. Keamanan pasien d. Kepuasaan pasien e. )spek social udaya
/. Mutu terkait dengan input, Proses, @utput
Menurut Dinadebian, pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan + %ariabel, yaiut'
a. input adalah sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan organisasi, seperti tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi,informasi dan lain 2 lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. <ubungan struktur dengan mutu pelayanan kesehatan adalah perencanaan dan peggerak pelayanan kesehatan
b. proses ialah interaksi professional antara pemberi pelayanan dengan konsumen Pasien"Masyarakat-. Proses ini merupakan %ariable penilaian mutu yang penting.
c. @utput ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen pasien"masyarakat-, termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
. &paya peningkatan mutu
&paya Peningkatan mutu pelayanan dilakukan melalui upaya peningkatan mutu pelayanan !S udi Kemuliaan secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal. &paya ini dilakukan melalui '
(. @ptimal tenaga, sarana dan prasarana
*. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien
+. pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan.
Setiap petugas harus mempunyai kompetensi bidang profesi, sehingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan, angka kesalahan tindakan dapat diperkecil sesuai
I. Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan.
Setiap petugas harus mempunyai kompetensi bidang profesinya, sehingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan, angka kesalahan tindakan dapat diperkecil sesuai dengan target mutu gizi dan kepuasan pelanggan dapat meningkat.
$ungsi dari pengendalian mutu adalah ' (. Menga#asi setiap tahapan proses
*. menjamin keamanan pelayanan yang dihasilkan +. menghasilkan pelayanan yang bermutu
BAB I3 PENUTUP
Pedoman organisasi &nit 7izi yang sudah kita susun bersama, hendaknya menjadi dasar setiap SDM di &nit 7izi khususnya dan SDM !S udi Kemuliaan dan menjalankan organisasi demi tercapainya kinerja yang optimal.
Dalam perjalanan #aktu, sesuai perkembangan dan tuntutan pedoman pelayanan organisasi ini akan kita re%isi bila diperlukan .