• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Delivery Order Makanan Menggunakan Metode Composite Performance Index (CPI) Berbasis Android Pada Steak Hotel By Holycow Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Delivery Order Makanan Menggunakan Metode Composite Performance Index (CPI) Berbasis Android Pada Steak Hotel By Holycow Bandung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Delivery Order Makanan Menggunakan Metode Composite

Performance Index (CPI) Berbasis Android Pada

Steak Hotel By Holycow Bandung

Nina Yuliana1, Wildan Wiguna2

1

Universitas BSI Bandung e-mail: [email protected]

2

AMIK BSI Tasikmalaya e-mail: [email protected]

Abstrak - Steak Hotel by Holycow merupakan restoran steak dengan kualitas tinggi dan harga

terjaungkau. Sistem komputerisasi dalam pemesanan makanan dari mulai input pesanan ke dapur lalu pesanan keluar hingga melakukan transaksi pembayaran di kasir. Proses pemesanan makanan pada suatu restoran merupakan salah satu hal yang penting dalam bisnis restoran. Proses pemesanan tersebut dapat dilakukan baik secara langsung didalam restoran maupun secara tidak langsung dilokasi tempat pelanggan berada Perkembangan teknologi yang pesat dapat memberikan manfaat atas masalah ini. Hal ini dapat diterapkan dengan membuat suatu sistem yang dapat mengubah cara pemesanan makanan secara pesan antar dengan menggunakan suatu perangkat mobile. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan pengguna sebagai alternatif untuk memesan menu makanan dengan mudah adalah Sistem delivery order Makanan berbasis android. Aplikasi yang mendukung aplikasi ini adalah ponsel berbasis android yang terhubung dengan koneksi internet. Pembuatan aplikasi ini menggunakan bahasa Java dan XML dengan tools IDE Eclipse, dan pengembangan aplikasi ini menggunakan metode CPI (Composite Performance Index), Metode ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk rekomendasi menu makanan. Tujuan penulis ini untuk merancang dan membangun suatu aplikasi layanan pesan antar makanan berbasis android yang dapat mempermudah memesan menu makanan, mempercepat agar dapat digunakan secara umum sehingga mampu memberikan kemudahan bagi pemakai.

Keywords: Delivery Order, CPI, Android

I. PENDAHULUAN

Menurut Simorangkir (2010 : 39) proses pemesanan makanan pada suatu restoran merupakan salah satu hal yang penting dalam bisnis restoran. Proses pemesanan tersebut dapat dilakukan baik secara langsung di dalam restoran maupun secara tidak langsung di lokasi tempat pelanggan berada. Pencatatan pesanan pelanggan secara langsung di lokasi restoran biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan Customer Order (CO) atau menggunakan komputer seperti yang terdapat pada beberapa restoran cepat saji. Sedangkan proses pemesanan secara tidak langsung di luar lokasi restoran biasanya dilakukan dengan memanfaatkan pesawat telepon yang mengharuskan pelanggan untuk menyebutkan pesanan mereka secara manual.

Steak Hotel by Holycow merupakan restoran steak dengan kualitas tinggi dan harga terjaungkau. Dalam kegiatan usahanya, Steak Hotel by Holycow memiliki 11 cabang untuk saat ini di jakarta ada 7 cabang yaitu daerah Radal, BSD, Kemang, Sabang, Benhil, Kokas,

dan Bintaro. Sedangkan yang di luar kota yaitu di Bandung1, Bandung2, Surabaya dan Semarang. Steak Hotel by Holycow ini sudah memakai sistem komputerisasi menggunakan sistem POS (Point of Sale System) dalam pemesanan makanan dari mulai input pesanan ke dapur lalu pesanan keluar hingga melakukan transaksi pembayaran di kasir. Baru-baru ini di Jakarta sudah ada sistem pesan antar via telepon saja namun di kota lain belum berlaku sistem pesan antar tersebut (Mardio, 2010).

Menurut Sari (2013 : 43) layanan pesan antar makanan sekarang semakin populer di indonesia,ini terbukti dengan banyaknya restoran yang menyediakan jasa layanan pesan antar makanan saat ini dalam melayani pelanggan masih menggunakan media telepon yaitu pelanggan telepon ke nomor yang di sediakan oleh restoran dan memesan menu yang diinginkan, serta memberi alamat dimana makanan akan dikirim.

Perkembangan teknologi yang pesat dapat memberikan manfaat atas masalah ini. Hal

(2)

ini dapat diterapkan dengan membuat suatu sistem yang dapat mengubah cara pemesanan makanan secara pesan antar dengan menggunakan suatu perangkat mobile. Salah satu sistem operasi yang populer pada telepon cerdas adalah Android, yang mengalami perkembangan pesat setelah diakui oleh Google Inc. Android merupakan software berbasis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga programmer bisa membuat aplikasi baru di dalamnya, terdapat Android Market atau Play Store yang menyediakan ribuan aplikasi baik yang gratis maupun yang berbayar. Dengan pertumbuhan Android yang semakin meningkat menandakan bahwa semakin banyaknya device berbasis Android sehingga aplikasi ini akan menjadi banyak digunakan orang (Kusrini : 2012).

Composite Performance Index (CPI) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja. CPI adalah indeks gabungan yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif. CPI mentransformasi nilai dari variabel dengan jangkauan berbeda menjadi suatu indeks gabungan yang dapat dibandingkan. Metode ini bisa mengakomodasi kriteria tren positif (semakin tinggi nilainya semakin baik) dan tren negatif semakin rendah nilainya semakin baik (Karismayanti, 2011).

Berdasarkan uraian permasalahan tersebut maka akan dibangun aplikasi layanan pesan antar makanan (food delivery) pada mobile device berbasis Android yang menyediakan proses pemesanan menu makanan, pelanggan yang ingin memesan menu makanan dapat mengakses sistem ini menggunakan ponsel berbasis Android sebagai perangkat bergeraknya. Menu makanan dilengkapi dengan tampilan gambar dan daftar harga yang sesuai dengan jenis makanan yang tersedia. Dengan adanya sistem ini dharapkan dapat dihasilkannya informasi yang tepat, cepat dan akurat guna menunjang kinerja perusahaan agar lebih efektif dan efisien, dimana penulis membahasnya dengan judul : “Sistem Delivery Order Makanan Menggunakan Metode Composite Performance Index (CPI) Berbasis Android Pada Steak Hotel By Holycow Bandung”.

II. METODE PENELITIAN

Menurut Nurrachman (2014) Composite Performance Index (CPI) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja. CPI adalah indeks gabungan yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif. CPI mentransformasi nilai dari variabel dengan jangkauan berbeda menjadi suatu indeks gabungan yang dapat dibandingkan. Metode ini bisa mengakomodasi kriteria tren positif (semakin tinggi nilainya semakin baik) dan tren negatif (semakin rendah nilainya semakin baik). Index gabungan (composite index) dapat digunakan untuk menentukan penentuan atau peringkat dari berbagai alternatif berdasarkan beberapa kriteria.

100

(max)

(min)

x

X

X

A

ij ij ij

=

(1)

100

(min)

) 1 ( ) 1 (

x

X

X

A

ij j i j i + +

=

(2)

j ij ij

A

xP

I

=

(3)

=

=

n j ij i

I

I

1

(4)

Keterangan:

Aij = Nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j Xij (min) = Nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j

A(I+1j) = Nilai alternatif ke-i+1 pada

kriteria ke-j

X(I+1j) = Nilai alternatif ke-i+1 pada

kriteria awal ke-j

Pj = Bobot kepentingan kriteria ke-j Iij = Indeks alternatif ke-I

Ii = Indeks gabungan kriteria pada alternatif ke-I

i =1,2,3,…n j =1,2,3,…n

Menurut Nurracman pada tahun 2014 prosedur di Composite Performance Index disebutkan sebagai berikut.

a. Identifikasi kriteria tren yaitu positif (semakin tinggi nilainya semakin baik).

b. Untuk kriteria tren positif, nilai minimum pada setiap kriteria ditransformasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya ditransformasi secara proporsional lebih tinggi.

c. Untuk kriteria tren negatif, nilai minimum pada setiap kriteria ditransformasi ke seratus,

(3)

sedangkan nilai lainnya ditransformasikan lebih rendah.

d. Perhitungan nilai alternatif merupakan jumlah dari perkalian antara nilai kriteria dengan bobot kriteria.

III. PEMBAHASAN

3.1. Rancangan Algortima Pada Kasus

Pseudococe Algoritma merupakan

coding algoritma yang menentukan dan

menunjang sebuah aplikasi, adapun pseudocode algoritma yang telah penulis buat adalah:

publicclass FragmentMenu extends Fragment { public String urutan;

public ImageView testgambar; private ActionBar actionBar;

private ArrayList<SpinnerNavItem> navSpinner; private TitleNavigationAdapter adapters; private MenuItem refreshMenuItem; staticfinal String KEY_ITEM = "list"; staticfinal String KEY_NAMA = "nama"; staticfinal String KEY_HARGA = "harga"; staticfinal String KEY_RATE = "rate"; staticfinal String KEY_DARI = "dari"; staticfinal String KEY_DESC = "deskripsi"; staticfinal String KEY_THUMB = "gambar"; staticfinal String KEY_IDMENU = "id";

LazyAdapter adapter; Context context1; ListView lv; Button bpesan;

MainActivity mainA = new MainActivity();

@SuppressLint("NewApi")

public FragmentMenu(Context context) { this.context1 = context; }

@Override

public View onCreateView(LayoutInflater inflater, ViewGroup container,

Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); if (android.os.Build.VERSION.SDK_INT > 9) {

StrictMode.ThreadPolicy policy = new StrictMode.ThreadPolicy.Builder() .permitAll().build();

StrictMode.setThreadPolicy(policy); }

View rootView = inflater.inflate(R.layout.menu_fragment, container,false);

MainActivity mainact = new MainActivity(); mainact.islogin = true;

bpesan = (Button) rootView.findViewById(R.id.bt_pesan); bpesan.setOnClickListener(new OnClickListener() {

@Override

publicvoid onClick(View v) { Fragment ff;

ff = new FragmentPesan(context1); FragmentManager fragmentManager = getFragmentManager(); fragmentManager.beginTransaction() .replace(R.id.frame_container, ff).commit(); } }); lv = (ListView) rootView.findViewById(R.id.list); lv.setFocusable(false);

Bundle bundle = this.getArguments(); String b = bundle.getString("select");

cari(mainA.KEY_URL + "list.php?metode=" + b); return rootView;

}

privatevoid cari(String urlnya) { String type = null;

ArrayList<HashMap<String, String>> menuItems = new ArrayList<HashMap<String, String>>();

if (urlnya.contains("keranjang")) {

lv.setLayoutParams(new TableLayout.LayoutParams( LayoutParams.WRAP_CONTENT,

LayoutParams.WRAP_CONTENT, 1f)); lv.getLayoutParams().height = 0; bpesan.setVisibility(View.VISIBLE);

DatabaseHandler db = new DatabaseHandler(context1); List<order> orders = db.getAllorders();

for (order od : orders) {

HashMap<String, String> map = new HashMap<String, String>(); map.put(KEY_THUMB, od.getThunb()); map.put(KEY_NAMA, od.getNama()); map.put(KEY_HARGA, od.getHarga()); map.put(KEY_RATE, od.getRate()); map.put(KEY_DARI, od.getDari()); map.put(KEY_DESC, od.getDeskripsi()); map.put(KEY_IDMENU, od.getidmenu()); menuItems.add(map); } type = "database"; } else {

lv.setLayoutParams(new TableLayout.LayoutParams( LayoutParams.WRAP_CONTENT,

LayoutParams.WRAP_CONTENT, 0f)); lv.getLayoutParams().height = LayoutParams.WRAP_CONTENT; bpesan.setVisibility(View.INVISIBLE); Parser parser = new XMLParser();

String xml = parser.getXmlFromUrl(urlnya); Document doc = parser.getDomElement(xml);

NodeList nl = doc.getElementsByTagName(KEY_ITEM);

for (int i = 0; i < nl.getLength(); i++) {

HashMap<String, String> map = new HashMap<String, String>();

Element e = (Element) nl.item(i);

map.put(KEY_THUMB, parser.getValue(e, KEY_THUMB)); map.put(KEY_NAMA, parser.getValue(e, KEY_NAMA)); map.put(KEY_HARGA, parser.getValue(e, KEY_HARGA)); map.put(KEY_RATE, parser.getValue(e, KEY_RATE)); map.put(KEY_DARI, parser.getValue(e, KEY_DARI)); map.put(KEY_DESC, parser.getValue(e, KEY_DESC)); map.put(KEY_IDMENU, parser.getValue(e, KEY_IDMENU)); menuItems.add(map); } type = "url"; }

adapter = new LazyAdapter(getActivity(), menuItems, type); lv.setAdapter(adapter);

lv.setOnItemClickListener(new OnItemClickListener() {

@Override

publicvoid onItemClick(AdapterView<?> parent, View view,

int position, long id) { String nama = ((TextView) view.findViewById(R.id.txt_nama))

(4)

.getText().toString(); String harga = ((TextView) view.findViewById(R.id.txt_harga)) .getText().toString();

String rate = ((TextView) view.findViewById(R.id.txt_rate)) .getText().toString();

String gambar = ((TextView)

view.findViewById(R.id.link_gambar)) .getText().toString();

String dari = ((TextView) view.findViewById(R.id.txt_dari)) .getText().toString();

String deskripsi = ((TextView) view

.findViewById(R.id.deskripsi)).getText().toString(); String idmenu = ((TextView)

view.findViewById(R.id.txt_idmenu)) .getText().toString();

Intent in = new Intent(getActivity(), SingleMenuItemActivity.class); in.putExtra("keygambar", gambar); in.putExtra("keynama", nama); in.putExtra("keyharga", harga); in.putExtra("keyrate", rate); in.putExtra("keydari", dari); in.putExtra("keydesc", deskripsi); in.putExtra("keyidmenu", idmenu); startActivity(in);

} }) }

3.2 Pemodelan

Pemodelan use case diagram pada penelitian ini menggambarkan external view dari sistem sebagai berikut:

Gambar 1. Use Case Diagram

Pada Gambar 1 dapat dijelaskan aktivitas aktor terhadap sistem mulai dari melakukan login maupun register apabila belum terdaftar didatabase. Kemudian sistem menampilkan halaman daftar menu makanan dengan pilihan berdasarkan best seller/rating, harga terendah, maupun harga tertinggi.

3.2 Pengujian

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian-pengujian terhadap aplikasi yang dibangun.pengujian bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang diuji. Pengujian

dimaksudkan agar pengembang dapat

mengetahui apakah aplikasi sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan aplikasi tersebut. Pengujian ini menggunakan metode pengujian black box, yaitu pengujian yang berfokus pada fungsional perangkat lunak. Berikut ini adalah tabel rencana pengujian aplikasi yang dibangun.

Tabel 1. Pengujian Black Box

No Skenario Test Case Yang

Diharapkan Hasil 1. Inout username & password Masuk halaman menu utama Menampilkan halaman menu utama Sesuai 2. Memilih menu makanan Muncul jumlah pesan, deskripsi, harga dan pemberian ratting Berhasil menampilkan jumlah pesanan, deskripsi dan ratiing Sesuai 3. Memilih keranjang Muncul pesanan yang telah dipesan Sistem berhasil mengkonfirma si kembali Pesanan yang telah dipesan Sesuai 4. Mengklik button order Muncul lengkapi data pesanan dengan mengisi nama, no.telp, dan alamat. Sistem berhasil mengkonfirma si data pemesanan Sesuai 5. Mengklik Combo box ratting Menyimpan hasil penilaian pada menu makanan Menampilkan menu makanan dari hasil penilain Sesuai 6. Mengklik Combo box Best Seller Menyimpan hasil menu makanan yang banyak dipesan Menampilkan menu makanan dari banyaknya menu makanan yang dipesan Sesuai 7. Mengklik Harga Terendah Menyimpan menu makanan dari harga terendah Menampilkan menu makanan harga terendah Sesuai

8. Mengklik Harga Tertinggi Menyimpan menu makanan dari harga tertinggi Menampilkan menu makanan harga tertinggi Sesuai

9. Input username dan password Masuk halaman menu utama Menampilkan halaman menu utama Sesuai

Pada Tabel 1 menunjukkan pengujian sistem untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi perangkat lunak bekerja dengan baik dalam arti semua masukan (input) diterima dengan benar dan keluaran (output) yang dihasilkan benar-benar tepat dan sudah sesuai.

(5)

3.3 Implementasi

Tahap implementasi sistem merupakan tahap penerapan sistem yang telah didesain atau dirancang, sehingga sistem yang telah dibuat dapat dioperasikan dan digunakan secara optimal sesuai dengan kebutuhan. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang baru dan akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasiyang baru untuk pengembangan sistem selanjutin. Berikut ini adalah interface pada aplikasi sistem delivery order berbasis android.

a. Login Page

Pertama kali membuka aplikasi akan ditampilkan menu login sebagai berikut:

Gambar 2. Login Page

Pada Gambar 2 menampilkan menu login bagi pelanggan sebelum melakukan proses pemesanan makanan.

b. Menu Makanan

Halaman menu makanan merupakan menu utama pada aplikasi ini dengan tampilan sebagai berikut:

Gambar 3. Menu Makanan

Gambar 3 menampilkan menu makanan yang terdapat di Steak Hotel by Holycow. c. Rating Page

Halaman rmenu makanan dapat diurutkan berdasarkan rating sebagai berikut:

Gambar 4. Rating Page

Pada Gambar 4 menampilkan

menu makanan yang diurutkan

berdasarkan rating yang diberikan oleh

pelanggan.

(6)

d. Best Seller Page

Menu makanan yang paling banyak dipesan akan ditampilkan sebagai berikut:

Gambar 5 Best Seller Page

Pada Gambar 5 menampilkan menu makanan yang diurutkan berdasarkan best seller atau makanan yang paling sering dipesan oleh pelanggan.

e. Harga Terendah

Pelanggan dapat mengurutkan menu makan berdasarkan harga yang paling rendah sebagai berikut:

Gambar 6. Harga Terendah

Pada Gambar 6 menampilkan menu makanan yang diurutkan berdasarkan harga terendah.

f. Harga Tertinggi

Pelanggan dapat mengurutkan menu makan berdasarkan harga yang paling mahal sebagai berikut

Gambar 7. Harga Tertinggi

Pada Gambar 7 menampilkan menu makanan yang diurutkan berdasarkan harga terendah.

g. Data Pemesanan

Pelanggan akan disajikan halaman untuk melengkapi data pemesanan yang ditampilkan seperti berikut ini:

(7)

Pada Gambar 8 menampilkan data yang harus diisi dalam melakukan pemesanan dari menu makanan oleh pelanggan.

h. Konfirmasi Pemesanan

Apabila pelanggan telah melengkapi data pemesanan makanan, maka akan ditampilkan halaman konfirmasi pemesanan sebagai berikut:

Gambar 9. Konfirmasi Pemesanan

Pada Gambar 9 menampilkan konfirmasi dan nomor pemesanan makanan oleh pelanggan.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis, desain dan implementasi perangkat lunak dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari skripsi ini yaitu:

a. Aplikasi delivery order yang digunakan dalam proses pemesanan makanan telah dilengkapi dengan sistem penunjang keputusan menggunakan metode Composite Performance Index (CPI).

b. Menggunakan metode algoritma Composite Performance Index (CPI) dapat membantu menentukan rekomendasi menu makanan yang sesuai berdasarkan rating, best seller, serta harga tertinggi maupun harga terendah.

c. Aplikasi delivery order makanan

menggunakan metode Composite Performance Index (CPI) berbasis Android telah memenuhi

kebutuhan dalam mempercepat proses

pemesanan sampai akhir pengiriman makanan, sehingga fungsi aplikasi pada perangkat mobile ini juga dapat mempermudah pelanggan dalam menggunakan layanan pesan antar.

REFERENSI

Akbar, Muhamad. 2014. Pembuatan Aplikasi Layanan Pesan Antar Makanan Pada Sistem Android Semarang. Semarang : Jurnal Teknik Informatika.

Binanto, Iwan. 2005. Konsep Bahasa Pemrograman. Yogyakarta: Andi Offset Farida, Nurul. 2012. Sistem Delivery Order

Berbasis Android Pada AADS Yogyakarta. Yogyakarta : Jurnal Teknik Informatika.

Hermawan, S. Stefanus. 2011. Mudah Membuat Aplikasi Android. Yogyakarta: Andi Offset

Karismariyanti, Magdalena 2011. Simulasi Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Menggunakan Metode Composite Performace Index. Bandung : Jurnal Teknologi Informasi Vol 1, No.2. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak

Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi

Nurrachman, 2014. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pengurus OSIS Satriya Widya Bhakti SMAN 1 Sedayu Menggunakan Metode Composite Performace Index. Yogyakarta : Jurnal Informatika.

Safaat, H. Nazruddin.2014. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika Bandung

Widodo, P.P. dan Herlinawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung

Gambar

Tabel 1. Pengujian Black Box
Gambar 2. Login Page
Gambar 7. Harga Tertinggi
Gambar 9. Konfirmasi Pemesanan

Referensi

Dokumen terkait

Penghargaan adalah imbalan yang diberikan dalam material dan non material yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. artinya profitabilitas memiliki nilai pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai 12,173 dan mempunyai pengaruh

Dalam Hal Terjadi Kerugian Untuk satu kali angsuran pokok:Untuk pokok yang diangsur: (i)bagi hasil dibyar periodik sesuai dengan periode angsuran pokok dan profit

Dari hasil informasi tersebut dapat dilihat negara mana saja yang paling banyak membicarakan tentang fenomena atau peristiwa tersebut berdasarkan bahasa yang digunakan,

Model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas eksperimen dibandingkan dengan metode konvensional yang dilakukan di

Sampai dengan saat ini, desa Muara memiliki kelembagaan yang aktif diantaranya adalah kelembagaan pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan,

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Adanya perbedaan hasil belajar IPA Terpadu antara kelompok siswa yang belajar

Adanya warna merah muda menunjukkan terbentuknya ion hidroksida di ruang katoda dan diukur pH nya dengan pH meter (untuk penentuan batas konsetrasi minimum larutan KI), sedangkan