• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mini Riset Bahasa indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mini Riset Bahasa indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGGUNAAN BAHASA NON BAKU

DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Tugas ini diajukan untuk memenuhi

tugas matakuliah:Pendidikan Bahasa Indonesia

Kelompok : 8

Sri Rahmadani

7151144042

David Erwin T

7153144006

Sartika Andriani Siahaan 7153144033

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

REGULER B

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat dan Rahmat-Nya yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Mini Riset tentang “Penggunaan Bahasa Non Baku di Lingkungan Masayarakat ”. Tak lupa juga penulis mengucapkan terimaksih kepada Ibu Wahyu Wiji Astuti selaku dosen pengampuh mata kuliah pendidikan bahasa Indonesia

Juga tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya yang selalu ikut peran yakni yang selalu memberikan dukungan materi dan moril dalam membantu kami untuk kelancaran dan kemudahan dalam menuntut ilmu . Tujuan penulis menyelesaikan laporan ini ialah sebagai ketaatan dan kepatuhan seorang Mahasiswa untuk melaksakan perintah dari dosen, serta ingin menyampaikan seberapa dalam ilmu pengetahuan perkembangan peserta didik yang penulis ketahui.

Dalam penulisan Laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Medan, September 2017

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Masalah ... Error! Bookmark not defined. BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bahasa Non Baku Pada Gambar II ( Praktek → Praktik ) ... Error! Bookmark not

defined.

2.2 Bahasa Non Baku Pada Gambar II (Sebahagian → Sebagian ) ... 4 2.3 Solusi Terhadap Penggunaan Bahasa Baku Pada Kedua Gambar ... 6 BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan... 7 2. Saran ... 7 DAFTAR PUSTAKA ... 8

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia. Cikal bakal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara berawal dari pernyataaan sikap politik pemuda nusantara dengan ikrar sumpah pemuda. Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, disamping menjadi alat komunikasi antar etnis yang mempunyai bahasa daerah masing-masing sebagai bahasa pertama, bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi efektif bagi terjalinnya hubungan antar etnis di Indonesia. Oleh karena itu pengetahuan tentang bahasa baku cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.

Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia itu ada yang disebut bahasa baku. Dimana bahasa baku merupakan standar penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa Indonesia. Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat luas. Namun pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. “Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku. Begitu juga dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku”. (Pateda, 1997 : 30). Slogan “pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar”, tampaknya mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan bahwa di segala tempat kita harus menggunakan bahasa baku. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang masih menggunakan bahasa non baku sebagai tanda pengenal usaha mereka, dapt diartikan bahwa bahasa baku (resmi) ini belum tersalurkan dengan baik di kalangan masyarakat tersebut.

(5)

2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pendapat narasumber tehadap penggunaan bahasa non baku pada penulisan kata “praktek” ?

2. Bagaimana pendapat narasumber tehadap penggunaan bahasa non baku pada penulisan kata “Sebahagian” ?

3. Bagimana solusi yang baik terhadap penggunaan bahasa non baku pada penulisan kata non baku tersebut ?

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rrumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis membuat tujuan masalahmasalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pendapat narasumber tehadap penggunaan bahasa non baku pada penulisan kata “praktek”

2. Untuk Mengetahui pendapat narasumber tehadap penggunaan bahasa non baku pada penulisan kata “Sebahagian”

3. Untuk mengetahui solusi yang baik tehadap penggunaan bahasa non baku pada penulisan kata non baku tersebut.

(6)

3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bahasa Non Baku Pada Gambar II ( Praktek → Praktik )

Dari hasil pengamatan kami mengenai penggunaan bahasa baku dan non baku di masyarakat kami menemukan berbagai penggunaan bahasa non baku yang kami temukan di sekitar lingkungan. Dan kami mewawancarai beberapa orang mengenai pandangan mereka terhadap penggunaan bahasa non baku tersebut. Pada saat kami melakukan wawancara kepada narasumber, kami menunjukkan foto-foto mengenai penggunaan bahasa baku dan non baku dan meminta pendapat mereka mengenai hal tersebut. Berikut ini adalah hasil wawancara yang kami lakukan kepada beberapa orang mengenai penggunaan bahasa baku pada gambar tersebut yaitu :

Sumber Gambar I : (di Jalan Belat )

a. Lidya Simatupang (mahasiswi, 21 Tahun)

Menurut saya itu penggunaan bahasa non baku tersebut sudah sering saya dengar, saya tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut soalnya menurut saya maknanya sama

(7)

4

dengan bahasa baku yang sebenarnya. Menurut pandangan saya penggunaan kata itu memang tidak baku sesuai dengan apa yang saya pelajari dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dulu dan saya kira memang di lingkungan kita tidak pernah ada diskusi atau perdebatan mengenai penggunaan bahasa non baku tersebut sehingga masyarakat tidak peduli dengan kata tersebut dan cenderung untuk menggunakan penggunaan bahasa non baku tersebut.

b. Rina Damanik (Ibu Rumah Tangga, 32 Tahun )

Menurut saya itu arti bahasa baku atau tidak baku saya fikir sama saja. Karena arti dan makna nya saya pahami dan mengerti dan persoalan baku atau tidak, saya merasa itu tidak masalah selagi masih bisa saya pahami. Penggunaan kata tersebut sudah sering saya lihat dan mengenai baku atau tidak bakunya kata tersebut saya rasa biasa saja karena arti dan makna dari kalimat itu bisa dipahami oleh masyarakat awam pada umumnya.

c. Sanro Hutabarat (Karyawan, 34 Tahun)

Saya fikir apa yang ada dalam kalimat yang anda tunjukkan mengenai kalimat itu biasa saja dan tidak ada kesalahan sama sekali karena artinya dapat saya pahami mengenai kalimat itu dan persoalan baku atau tidak baku mengenai kata tersebut saya kurang tahu seperti apa itu bahasa baku dan non baku. Penggunaan bahasa non baku seperti ini sudah lama terjadi ada masyarakat yang diakibatkan penggunaan bahasa dan sosialisasi bahasa indonesia yang benar dan efektif jarang dilakukan masyarakat sehingga menimbulkan penggunaaan bahasa non baku di sekitar lingkungan kita

2.2 Bahasa Non Baku Pada Gambar II ( Sebahagian → Sebagian )

Dari hasil pengamatan kami mengenai penggunaan bahasa baku dan non baku di masyarakat kami menemukan berbagai penggunaan bahasa non baku yang kami temukan di sekitar lingkungan. Dan kami mewawancarai beberapa orang mengenai pandangan mereka terhadap penggunaan bahasa non baku tersebut. Pada saat kami melakukan wawancara kepada narasumber, kami menunjukkan foto-foto mengenai penggunaan bahasa baku dan non baku dan meminta pendapat mereka mengenai hal tersebut. Berikut ini adalah hasil wawancara yang kami lakukan kepada beberapa orang mengenai penggunaan bahasa baku pada gambar tersebut yaitu :

(8)

5

Sumber gambar : Di Halaman Masjid Unimed

a. Bapak James Hutahaean yang kami jumpai di jalan pada tanggal 20 September 2017 adalah seorang buruh pabrik di PT. Tjipta Rimba Djaja. Saat kami menunjukkan foto ini, menurut dia penggunaan bahasa nya salah. Karena dia yang biasa nya dilihat dan didengar adalah kata “sebagian” bukan “sebahagian”. Bahkan Beliau menganggap jika itu salah tulis atau ketidaksengajaan.

b. Ibu Dewi yang kami jumpai di suatu pusat perbelanjaan pada tanggal adalah seorang ibu rumah tangga. Kami juga menunjukkan foto ini kepada Beliau. Respon nya sama seperti bapak James, dia menganggap bahwa penggunaan bahasa itu salah dan tidak tepat. Karena orang-orang yang membaca bisa salah paham. Kata “sebahagian” hampir sama dengan kata “sebahagia”. Beliau juga menganggap jika yang menulis tersebut tidak mengetahui bahasa-bahasa yang baik tersebut.

c. Novita Delima seorang mahasiswa POLMED USU. Dia juga kami tanyakan hal yang sama. Dia berkata bahwa kata tersebut sebenarnya benar. Namun kata “sebahagian” itu tidak umum digunakan dalam kehidupan bermasyarakat sekarang ini. “Sebahagian” dan “sebagian” adalah kata yang sama dan memiliki makna kata yang sama juga. Hanya saja kita lebih sering mendengar kata “sebagian” dan daripada “sebahagian”. Jadi tidak ada yang salah dengan kata tersebut.

(9)

6

2.3 Solusi Terhadap Penggunaan Bahasa Baku Pada Kedua Gambar

Menurut kami memang banyak ditemukan di sekitar masyarakat penggunaan kata dan kalimat yang tidak baku. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan kalimat baku yang benar dan efektif. Seiring dengan hal itu maka perlu adanya solusi yang tepat untuk menangani masalah ini .Solusi dari masalah ini menurut pendapat kami adalah sebagai berikut :

a. Perlunya tingkat kesadaran masyarakat untuk saling mengingatkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar semakin bekurangnya penggunaan bahasa baku tersebut .

b. Pemerintah perlu mensosialisasikan penggunaan bahasa baku yang efektif dan benar kepada masyarakat

c. Pemerintah perlu menggiatkan mata pelajaran Bahasa Indonesia Ditingkat Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Tinggi dengan pembaharuan kurikulum ditiap jenjang pendidikan tersebut

d. Perlu adanya edukasi tambahan terhadap masyarakat penggunaan bahasa indonesia yang efektif dan penggunaaan bahasa yang baku

e. Adanya pengembangan penggunaan bahasa baku secara formal dalam bentuk organisasi didalam masyarakat

(10)

7

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam kehidupan sehari hari untuk menggunakan bahasa baku, sehingga mereka membiasakan bahasa non baku tersebut terus mengalir dalam bahasa yang mereka gunakan, karena mereka berfikir bahwa arti dari bahasa non baku dan baku tersebut memiliki arti yang sama. Penggunaan bahasa non baku tidak dipermasalahkan dalam kehidupan sehari-hari karena dengan bahasa non baku masyarakat lebih mudah untuk mengingatnya, padahal pernyataan yang seperti ini salah, seharusnya mereka sebagai bangsa Indonesia lebih mencari tahu bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3.2 Saran

Perlunya kita sebagai bangsa Indonesia untuk saling memberitahukan informasi yang sangat penting tersebut untuk mencapai satu tujuan yaitu mencintai bahasa yang satu yaitu bahasa Indonesia.

(11)

8

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

MATA PELAJARAN : BAHASA

berbasis multimedia pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Data Tentang Kegiatan dan Pandangan Siswa Terhadap Pembelajaran.

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA. TAHUN

dikenai tindakan yaitu surat itu yang terdapat pada kalimat B.. Penggunaan kata ulang secara tepat menurut norma bahasa

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama pelajari bahasa ingriss yang baik agar tahu bahasa inggriss hukum yang sering digunakan, dan pada akhirnya pelajari bahasa

Apa sih pengaruhnya buat perkembangan mereka?" Dalam contoh di atas, terdapat pelanggaran terhadap ciri- ciri bahasa Indonesia baku tulis:  Ejaan yang Tepat: Penggunaan kata "udah"

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN JENJANG : SMP/MTs MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia/VIII FASE : D ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR PANCASILA KATA KUNCI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Mata Pelajaran Bahasa Lampung Mata Pelajaran : Bahasa Lampung Pokok Materi : Kata Berimbuhan Kelas : PGMI Semester 5 Waktu : 2 jam pelajaran