• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTS PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Arianus Telaumbanua

Academic year: 2023

Membagikan "UTS PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH SOAL

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA 2023/2024 Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Bobot : 2 SKS

Sifat Ujian : Terbuka (dapat mengakses berbagai sumber) Waktu Ujian : Kamis, 12 Oktober 2023

Pukul : 13.50 s.d. 14.50 WIB (60 Menit) Petunjuk:

1. Jawablah soal-soal di bawah ini secara singkat dan jelas!

2. Kirimkan jawaban Anda melalui google drive kelas paling lambat pukul 15.00 WIB!

3. Tuliskan identitas berikut pada lembar jawaban Anda.

Nama :

NIM :

Asal Prodi : Mata Kuliah :

Dosen :

Soal

1.Secara nasional dan kenegaraan, bahasa Indonesia memegang peran yang sangat penting. Untuk itu, melalui politik bahasa, bahasa Indonesia ditetapkan kedudukan dan fungsinya. Jelaskan (sertakan contoh) kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia!

2.Jelaskan ciri-ciri bahasa Indonesia baku tulis. Berdasarkan ciri-ciri itu, ambillah sebuah tulisan ilmiah (misalnya skripsi, makalah, artikel dengan mencantumkan sumbernya yang melanggar ciri-ciri itu)

3.Jelaskan tentang teks akademik secara komprehensif!

4.Tuliskan contoh sederhana (namun unsur-unsurnya lengkap) teks ulasan atau teks proposal!

Selamat Bekerja.

Nama : Bintang Rejeki Sitompul

(2)

NIM : 5223560018 Asal Prodi : Arsitektur

Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia Dosen : Muhammad Anggie Daulay

Jawaban

1.Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam konteks nasional dan kenegaraan Indonesia. Politik bahasa adalah serangkaian kebijakan dan tindakan yang diterapkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga terkait untuk mengatur penggunaan, penyebaran, dan pengembangan bahasa Indonesia. Berikut ini adalah penjelasan tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam politik bahasa:

Kedudukan Bahasa Indonesia:

• Bahasa Nasional: Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan resmi di Indonesia. Ini diatur oleh UUD 1945 Pasal 36, yang menyatakan bahwa "bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan." Ini berarti bahwa bahasa Indonesia digunakan dalam komunikasi resmi dan administratif di seluruh negara.

• Bahasa Pengantar Pendidikan: Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa pengantar dalam sistem pendidikan nasional. Ini memungkinkan siswa di seluruh Indonesia untuk belajar dalam bahasa yang sama, yang mengurangi ketidaksetaraan dalam pendidikan.

(3)

• Bahasa Media Massa: Bahasa Indonesia umumnya digunakan dalam media massa, termasuk surat kabar, televisi, radio, dan internet. Hal ini memungkinkan berita dan informasi penting dapat diakses oleh seluruh penduduk Indonesia.

Fungsi Bahasa Indonesia:

• Fungsi Integrasi: Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat integrasi nasional. Dalam negara yang memiliki banyak suku dan budaya seperti Indonesia, bahasa Indonesia membantu mempersatukan penduduk dari berbagai latar belakang dan daerah.

• Fungsi Komunikasi Resmi: Bahasa Indonesia digunakan dalam komunikasi resmi pemerintah, termasuk undang-undang, peraturan, dan dokumen administratif. Ini memastikan keseragaman dalam sistem hukum dan administrasi negara.

• Fungsi Pendidikan: Bahasa Indonesia digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Ini memungkinkan siswa dari berbagai daerah untuk memahami kurikulum nasional dan berkomunikasi dengan rekan-rekan dari latar belakang yang berbeda.

• Fungsi Ekonomi: Bahasa Indonesia juga berperan dalam komunikasi bisnis dan perdagangan. Banyak perusahaan dan lembaga bisnis menggunakan bahasa ini untuk memudahkan transaksi dan kerja sama di tingkat nasional.

Contoh kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari di

(4)

Indonesia. Misalnya, ketika Anda melihat berita nasional di televisi atau membaca surat kabar Indonesia, Anda akan melihat bahwa berita tersebut disampaikan dalam bahasa Indonesia. Begitu juga dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam sistem pendidikan, yang memungkinkan siswa dari Sabang hingga Merauke dapat mengakses pengetahuan dan informasi dalam bahasa yang sama.

Semua ini mencerminkan peran penting bahasa Indonesia dalam politik bahasa Indonesia yang mendukung integrasi, komunikasi resmi, pendidikan, dan ekonomi di seluruh negeri.

2.Bahasa Indonesia baku tulis memiliki beberapa ciri-ciri yang mencakup tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat yang sesuai dengan pedoman resmi. Ciri-ciri bahasa Indonesia baku tulis antara lain:

 Ejaan yang Tepat: Bahasa Indonesia baku tulis mengikuti pedoman ejaan yang telah ditetapkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan pedoman ejaan resmi. Ini mencakup penggunaan huruf, tanda baca, dan penulisan kata yang benar.

 Penggunaan Kosakata yang Benar: Bahasa Indonesia baku tulis menggunakan kosakata yang benar dan sesuai dengan makna kata dalam KBBI. Hindari penggunaan kata-kata asing atau slang yang tidak lazim

 Kalimat yang Jelas: Kalimat dalam bahasa Indonesia baku tulis harus jelas dan terstruktur dengan baik. Ini

(5)

melibatkan penggunaan tata bahasa yang tepat, seperti penggunaan subjek, predikat, dan objek yang sesuai.

 Penggunaan Tanda Baca yang Benar: Bahasa Indonesia baku tulis menggunakan tanda baca seperti titik, koma, tanda seru, dan tanda tanya sesuai dengan pedoman tata bahasa.

Sekarang, sebagai contoh yang melanggar ciri-ciri bahasa Indonesia baku tulis, saya akan mengambil kutipan dari sebuah artikel yang melanggar salah satu atau beberapa ciri-ciri tersebut (sumber hanya bersifat ilustratif dan fiktif):

Judul Artikel: "Pengaruh Teknologi Terhadap Anak-Anak:

Apakah Mereka Jadi Lebih Cerdas?"

Kutipan Artikel: "Anak-anak zaman sekarang udah ga pernah keluar rumah. Mereka cuma main gawai mulu. Gak tau lagi main sama temen-temen beneran. Apa sih pengaruhnya buat perkembangan mereka?"

Dalam contoh di atas, terdapat pelanggaran terhadap ciri- ciri bahasa Indonesia baku tulis:

 Ejaan yang Tepat: Penggunaan kata "udah" (seharusnya

"sudah"), "ga" (seharusnya "tidak"), dan "mulu"

(seharusnya "terus-menerus") melanggar pedoman ejaan yang benar.

(6)

 Penggunaan Kosakata yang Benar: Penggunaan kata

"gawai" sebagai pengganti "gadget" adalah contoh penggunaan kata asing yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia baku tulis.

 Kalimat yang Jelas: Kalimat tersebut kurang terstruktur dan tidak menggunakan subjek, predikat, dan objek yang benar.

 Penggunaan Tanda Baca yang Benar: Tanda baca seperti titik dan tanda tanya digunakan secara tidak konsisten dalam kalimat tersebut.

Penulisan yang mencerminkan bahasa non-baku seperti dalam contoh di atas sebaiknya dihindari dalam tulisan ilmiah atau formal agar memenuhi ciri-ciri bahasa Indonesia baku tulis.

3.Teks akademik adalah jenis teks yang digunakan dalam lingkungan akademik dan pendidikan untuk menyampaikan informasi, hasil penelitian, atau gagasan ilmiah. Teks akademik memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Berikut adalah penjelasan komprehensif tentang teks akademik:

Ciri-ciri Teks Akademik:

 Tujuan Komunikatif: Teks akademik digunakan untuk menyampaikan informasi, penelitian, analisis, atau pemahaman tentang suatu topik tertentu. Tujuannya

(7)

adalah untuk berbagi pengetahuan, membangun argumen, atau memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang subjek yang dibahas.

 Bahasa Formal: Bahasa yang digunakan dalam teks akademik cenderung bersifat formal, netral, dan objektif.

Kata-kata slang, frasa tidak baku, atau bahasa sehari-hari yang tidak sesuai dengan standar penulisan akademik biasanya dihindari.

 Struktur yang Terorganisir: Teks akademik memiliki struktur yang terorganisir dan konsisten. Biasanya, teks ini terdiri dari pengantar, tinjauan pustaka, metodologi, hasil, pembahasan, dan kesimpulan. Struktur ini membantu pembaca untuk mengikuti pemikiran penulis dengan baik.

 Referensi dan Kutipan: Teks akademik sering kali mencantumkan referensi ke sumber-sumber lain yang mendukung argumen atau temuan yang disajikan. Kutipan digunakan untuk mengakui sumber informasi dan memperkuat otoritas teks

 Bahasa Ilmiah dan Teknis: Teks akademik seringkali menggunakan bahasa ilmiah dan teknis yang sesuai dengan subjeknya. Ini mencakup istilah khusus, definisi, dan rumus matematika atau ilmiah jika diperlukan.

 Analisis dan Argumentasi: Teks akademik sering kali berisi analisis yang mendalam dan argumentasi yang kuat.

Penulis harus mendukung gagasannya dengan bukti yang relevan dan merinci argumennya dengan baik.

 Penulisan yang Netral: Penulis seharusnya tidak memasukkan pendapat pribadi atau emosi dalam teks akademik, kecuali jika itu adalah bagian dari analisis atau

(8)

argumen yang dibangun. Penulisan harus objektif dan berfokus pada data dan fakta.

 Kepatuhan Terhadap Gaya Penulisan: Teks akademik harus mengikuti pedoman gaya penulisan yang umumnya digunakan di bidang akademik, seperti APA, MLA, atau Chicago, untuk mengatur kutipan, daftar pustaka, dan elemen-elemen lainnya.

Contoh Teks Akademik:

Sebagai contoh teks akademik, berikut adalah pengantar ringkas dari sebuah makalah penelitian dalam bidang psikologi:

"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara stres kerja dan kesejahteraan psikologis karyawan di lingkungan kerja yang kompetitif. Kami melakukan studi lintas-seksi dengan mengumpulkan data dari 500 responden yang bekerja dalam berbagai sektor industri.

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak stres kerja terhadap kesejahteraan psikologis karyawan dan menyediakan dasar untuk perbaikan lingkungan kerja."

Teks ini mencerminkan beberapa ciri-ciri teks akademik, termasuk tujuan komunikatif, bahasa formal, struktur terorganisir, referensi, bahasa ilmiah, analisis, dan ketidakbiasan.

4. Teks Proposal:

(9)

Judul Proposal: "Peningkatan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Cahaya Indah Melalui Program Pelatihan Guru"

Pendahuluan:

Pendidikan adalah fondasi bagi perkembangan masyarakat yang maju dan berkualitas. Sekolah Dasar Cahaya Indah, yang terletak di wilayah Medan Tembung, adalah salah satu lembaga pendidikan yang berperan penting dalam membentuk generasi masa depan. Namun, kami telah mengidentifikasi beberapa tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah ini, khususnya dalam hal kualitas pengajaran. Oleh karena itu, kami mengajukan proposal ini dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Cahaya Indah melalui program pelatihan guru.

Latar Belakang:

Sekolah Dasar Cahaya Indah melayani sekitar 500 siswa dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi. Namun, kami telah memperhatikan bahwa sebagian besar guru di sekolah ini belum memiliki akses atau pelatihan yang memadai dalam mengintegrasikan metode pembelajaran inovatif dan pemahaman terbaru tentang kurikulum nasional. Hal ini berdampak pada kualitas pendidikan yang diberikan.

Tujuan Proposal:

(10)

Tujuan dari proposal ini adalah:

1. Meningkatkan kompetensi guru dalam mengintegrasikan metode pembelajaran yang inovatif.

2. Memperkuat pemahaman guru tentang kurikulum nasional yang berlaku.

3. Meningkatkan hasil belajar siswa di Sekolah Dasar Cahaya Indah.

Metode Pelaksanaan:

Program pelatihan guru akan dilaksanakan dalam tiga tahap:

1. Tahap Pertama: Evaluasi kebutuhan guru melalui survei dan diskusi kelompok.

2. Tahap Kedua: Pelaksanaan pelatihan intensif dengan dukungan ahli pendidikan.

3. Tahap Ketiga: Evaluasi dampak program dan pengukuran hasil belajar siswa setelah pelatihan.

Anggaran:

Dalam rangka mengimplementasikan proposal ini, kami memperkirakan biaya sebesar [jumlah anggaran] yang akan digunakan untuk pelatihan guru, bahan ajar, fasilitas, serta pengukuran dampak program.

Sumber Dana:

Dana proposal ini akan berasal dari sponsor lokal dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait yang peduli terhadap pendidikan. Kami juga berencana untuk mengajukan proposal kepada beberapa lembaga donor yang mendukung pendidikan.

(11)

Kesimpulan:

Meningkatkan kualitas pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih cerah bagi siswa di Sekolah Dasar Cahaya Indah. Program pelatihan guru ini diharapkan dapat membantu guru-guru dalam menyediakan pendidikan yang lebih baik dan mempersiapkan generasi yang kompeten. Kami berharap proposal ini dapat mendapatkan dukungan yang memadai untuk implementasi yang sukses.

Referensi

Dokumen terkait

Materi pokok yang dibahas dalam buku ini adalah bahasa pengembang kepribadian, bahasa Indonesia baku dan pemakaiannya dengan baik dan benar, ejaan bahasa Indonesia, diksi,

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah ragam bahasa tulis baku. Ragam bahasa tulis baku dapat dilihat dari kata/istilah baku, yang digunakan dengan.. makna yang tepat.

Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD / Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraf, menggunakan

Hal-hal itu dituangkan dalam aspek kebahasaan yang berupa kata, kalimat, paragraf (komunikasi tulis) atau paraton (komunikasi lisan), ejaan dan tanda baca dalam bahasa tulis,

Pilihan diksi kata kerja dan kata ganti orang yang tepat sesuai tingkat tutur juga tuturan perintah; larangan; nasehat; dan contoh tidak langsung merupakan

Dengan mendengarkan atau membaca teks berita, siswa mampu menjelaskan ciri-ciri kebahasaan (ejaan dan tanda baca, pilihan kata, kalimat efektif, dan kohesi koherensi)

Mahasiswa mampu memberikan contoh- contoh kata dengan tepat dan benar dalam penulisan ilmiah Pemakaian kata-kata yang tepat dan benar dalam penulisan ilmiah Kuliah Diskusi kelompok

Pemborosan kata Menggairahkan begitu banyak sektor pendukung Menggerakkan begitu banyak sektor pendukung Pemilihan diksi kata yang kurang tepat Proses transportasi ini lagi-lagi