• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Serat Optik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Serat Optik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Kabel Serat Optik

Agiska Bayudin

2212122114/TTL S1 Ekstensi

Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani

Jl. Ters. Jend. Sudirman PO. BOX 148 Cimahi, Jabar, Indonesia. Telp. (022) 6656190 Fax. (022) 6652069 www.unjani.ac.id

Abstrak ̶ Karya ilmiah ini membahas kabel serat optik. Dimana memiliki kelebihan yang sangat tinggi pada penggunaan serat optik. Namun terdapat pula kelemahan pada serat optik ini yang akan dibahas dalam isi jurnal ini. Keywords ̶ bit, bandwidth, core, indeks

I.

P

ENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini dengan perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat maka perkembangan jaringan komputer pun dituntut juga untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut, dan dalam membangun sebuah link atau hubungan sebuah workstation atau server tidak akan dapat berfungsi apabila peralatan tersebut tidak terhubung secara fisik, hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai media transmisi yang umumnya berupa kabel. Pada jurnal akan dijelaskan salah satu media transmisi yaitu kabel fiber optik.

Dalam jaringan dikenal 3 jenis kabel, pertama kabel twisted pair. Kabel jenis twisted pair relatif murah, namun jaraknya pendek dan mudah terpengaruh gangguan.

Kecepatan data yang dapat didukung oleh kabel twisted pair terbatas berkisar 10 sampai 16 Mbps.

Kedua kabel coaxial, kabel ini lebih unggul dari jenis twisted pair dalam hal spesifikasi, namun sedikit lebih mahal. Dan yang ketiga adalah kabel serat optik, memliki kecepatan yang tinggi hingga gigabits, bandwidth yang besar, jarak yang jauh hingga ratusan, tahan terhadap gangguan serta murah perawatannya. Walaupun demikian, kabel optik memiliki beberapa kekurangan yang akan ditemukan dalam isi jurnal ini.

B. Tujuan

Adapun tujuan pembahasan topik tersebut yaitu:

1. Menghasilkan karya ilmiah yang berjudul “Kabel Serat Optik”,

2. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Jaringan Komputer” di Universitas Jenderal Ahmad Yani jurusan Teknik Tenaga Listrik S1 Ekstensi Fakultas Teknik.

(2)

C. Perumusan Masalah

Masalah yang akan dihadapi pada pembuatan jurnal ini adalah:

1. Apa pengertian serat optik. 2. Jenis-jenis serat optik. 3. Standarisasi serat optik.

D. Pembatasan Masalah

Dalam pembahasan jurnal ini terdapat beberapa batasan, antara lain:

1. Pembahasan serat optik secara garis besar.

E. Metodologi Penulisan

Metodologi berfungsi mempermudah dalam penulisan pembahasan topik tersebut. Metodologi yang digunakan adalah studi literatur yaitu mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup pembahasan topik.

II.

P

EMBAHASAN

A. Pengertian Serat Optik

Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah ILD (Injection-Laser Diode) atau LED (Light-Emitting Diode). Cahaya di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit.

Dalam proses pengiriman data menggunakan kabel serat optik dibutuhkan suatu perangkat yang dapat mengubah sinyal listrik ke cahaya dan sebaliknya, seperti yang ditunjukan gambar 2.1. Sinyal listrik akan diproses menjadi cahaya oleh pengkonfersi listrik ke cahaya, kemudian dikirim melalui kabel serat optik. Lalu sebelum ditampilkan di monitor sinyal cahaya harus dikonfersi kembali ke sinyal listrik.

Suatu jaringan dengan kabel serat optik membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga dalam proses instalasinya membutuhkan tenaga yang benar-benar ahli. Dalam proses percabangan kabel serat optik memakai teknik terminasi khusus karena jika terjadi kebocoran bias cahaya dari dalam core-nya, dapat mengurangi ketelitiannya.

B. Kelebihan Serat Optik

Seperti yang disebutkan sebelumnya serat optik memiliki beberapa kelebihan, berikut kelebihan-kelebihan lain dari serat optik :

1. Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan;

(3)

2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi;

3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang;

4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio;

5. Non-penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api;

6. Tidak berkarat.

C. Konstruksi Serat Optik

Secara garis besar serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core seperti yang ditunjukan pada gambar 2.2. Cladding adalah selubung dari inti (core).

Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core

akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali ke core lagi.

Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut jacket yang berbahan plastik. Lapisan inni dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadapat sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti.

D. Jenis-Jenis Serat Optik

Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :

1. Berdasarkan mode yang dirambatkan :

 Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bagian inti serat optik single mode terbuat dari bahan kaca silika (SiCO2) dengan sejumlah kecil kaca Germaania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0,35dB per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657.

 Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser didalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.

2. Berdasarkan indeks bias core :

 Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.

Gambar 2.2 Konstruksi kabel serat optik 

Gambar 2.3   Serat optik single‐mode

(4)

 Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwith yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.

E. Jenis-Jenis Konektor Serat Optik

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:

1. FC (Fiber Connector) : digunakan untuk kabel

single-mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam

menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.

2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.

3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.

4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.

5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.

6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.

7. E200

8. LC, SMU, & SC-DC: merupakan jenis konektor tipe kecil.

F. Kode Warna pada Kabel Serat Optik dan Konektor

1. Standarisasi warna selubung luar

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut :

Gambar 2.5   Serat optik graded indeks multi‐mode

Gambar 2.6   Fiber Connector 

Gambar 2.7   Subsciber Connector 

Gambar 2.8   Straight Tip 

Gambar 2.9   Biconic 

(5)

 Kuning artinya serat optik single-mode;  Oren artinya serat optik multi-mode;

 Aqua artinya optimal 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode;

 Abu-abu artinya kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi;

 Biru artinya kadang masih digunakan dalam model perancangan.

2. Standarisai warna pada konektor

 Biru artinya Physical Contact (PC), 0˚. Umum digunakan untuk serat optik single-mode.

 Hijau artinya Angle Polished (APC), 8˚. Sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode.

 Hitam artinya Physical Contact (PC), 0˚.

 Abu-abu dan krem artinya Physical Contact (PC), 0˚. Untuk serat optik multi-mode.

 Putih artinya Physical Contact (PC), 0˚  Merah untuk penggunaan khusus.

III.

S

IMPULAN

Bila kita membandingkan secara rinci antara kabel serat optik dengan kabel tembaga, penggunaan kabel fiber optik memiliki kelebihan yaitu cukup tipis dan sangat ringan, juga serat optik tidak akan mengalami kebocoran dan sangat sulit untuk disadap. Kedua hal ini menyebabkan serat optik cukup aman dari para penyadap.

Kerugian dari serat optik ini adalah serat optik merupakan teknologi yang masih asing yang memerlukan keterampilan tinggi yang masih jarang dimiliki teknisi-teknisi saat ini. Karena transmisi optis memiliki sifat unidirectional, komunikasi dua arah memerlukan dua serat atau dua pita frekuensi pada satu serat, dan juga antarmuka serat jauh lebih mahal dibandingkan dengan antarmuka elektris.

Meskipun demikian karena bentuk fisiknya maka jaringan ini tidak bisa dibandingkan dengan jaringan transmisi nirkabel seperti wireless karena pengunaan kabel

ini hanya pada area yang terbatas saja jadi untuk pengguna dengan mobilitas tinggi jaringan yang memakai twisted

pair, coaxial, dan serat optik tidak ada manfaatnya, selain

itu kelemahan dari fiber optik ini adalah harganya yang sampai saat ini masih relatif mahal baik kisaran harga kabel itu sendiri maupun biaya pemasangaannya.

.

D

AFTAR PUSTAKA

Karya ilmiah ini merupakan inti sari dari beberapa sumber publikasi elektronik atau internet.

1. Dasar-dasar Jaringan Komputer Identitas penulis :

. Nama: Andi Micro Institusi: - Alamat: - Kota: Banjarbaru Negara: Indonesia Email: - 2. At http://prakom.lipi.go.id Identitas penulis :

Nama: Khoirur Rosyidin Institusi: Alamat: Kota: Negara: Indonesia Email: - 3 At http://www.linktionary.com Identitas penulis : Nama: Institusi: - Alamat: - Kota: Negara: Email: - 4 At http://www.arcelect.com Identitas penulis : Nama: - Institusi: - Alamat: - Kota: - Negara: - Email: - 5 Athttp://

 

id.wikipedia.org Identitas penulis : Nama: - Institusi: - Alamat: - Kota: -

(6)

Negara: - Email: - 6 Athttp://

 

en.wikipedia.org Identitas penulis : Nama: - Institusi: - Alamat: - Kota: - Negara: - Email: -

Gambar

Gambar 2.1   Transformasi sinyal listrik & sinyal cahaya
Gambar 2.3   Serat optik single‐mode
Gambar 2.5   Serat optik graded indeks multi‐mode

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Kamis Kamis  tanggal   tanggal  S  S embilan embilan B B ulan ulan  J  J uli  uli    Tahun   Tahun Dua Ribu Lima Belas Dua Ribu Lima Belas , telah ,

Bab III, Hasil Penelitian dan pembahasan tentangteknik dan cara melakukan pembinaan masyarakat sekitar hutan, kebijakan dan sanksipidana tindak pidana illegal

Berdasarkan hasil temuan mulai prasiklus, siklus 1, hingga siklus 2 tentang peningkatan pembelajaran menulis narasi melalui gambar berseri pada siswa kelas IV SDN 006 Samarinda Ulu

Bank syariah merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang

Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan restrukturisasi kredit bermasalah pada Bank CIMB Niaga Cabang Medan adalah debitur beritikad tidak baik (bersikap tidak kooperatif,

Dan tentu segala kegiatan harus terjadwal dengan baik, segala macamnya harus dilakukan pembukuan, mulai dari kegaitan peminjaman alat mengingat alat-alat yang terdapat di

Menurut Neville (dalam Santoso, 2009) bentuk prokrastinasi yang biasa dilakukan mahasiswa adalah menunda untuk memulai pengerjaan suatu tugas melebihi dari tanggal yang ditentukan

Tindakan yang dilakukan adalah Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengatar Ekonomi Siswa Kelas XIPS 1 SMA Pariwisata Mahardika Abang