• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA ADAT MELAYU PROVINSI KEPULAUAN RIAU NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA ADAT MELAYU PROVINSI KEPULAUAN RIAU NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2014

TENTANG TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA ADAT MELAYU PROVINSI KEPULAUAN RIAU

NASKAH PUBLIKASI

SUHANDRY PUTRA NIM : 100565201285

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

2016

(2)

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2014

TENTANG TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA ADAT MELAYU PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SUHANDRY PUTRA

Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau yang hidup dan berkembang memegang peranan penting dalam pergaulan masyarakat serta dapat dan mampu menggerakkan partisipisasi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan di Kepulauan Riau. Namun, selama ini karena tidak adanya payung hukum tentang Lembaga Adat Melayu maka lembaga tersebut tidak bisa berbuat banyak. Setelah disahkannya Peraturan Daerah Lembaga Adat Melayu, ini sebagai tanda bahwa pemerintah daerah juga mempunyai perhatian khusus kepada lembaga adat. Karena dengan begitu, maka penguatan posisi Lembaga Adat Melayu secara kelembagaan semakin jelas. Sehingga Lembaga Adat Melayu lebih leluasa dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Namun masih terdapat hambatan dalam pelaksanaan peraturan daerah nomor 1 tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau.

Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui bentuk Implementasi peraturan daerah nomor 1 tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Deskriptif. Dalam penelitian ini informan terdiri dari 5 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa Implementasi peraturan daerah nomor 1 tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau yang salah satunya adalah memberikan dukungan kepada pemerintah dalam melaksanakan dan memelihara hasil pembangunan pada segala bidang sudah baik / efektif. Hanya saja kendala yang dihadapi adalah sarana dan prasarana Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau yang masih kurang memadai.

Kata Kunci : Lembaga Adat Melayu, Tugas dan Fungsi

(3)

ABSTRACT

Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau Province vibrant and growing plays an important role in the association community and be able and capable of moving partisipisasi community in various aspects of life in the Riau Islands. However, during this time because there is no legal framework concerning Lembaga Adat Melayu then the agency can not do much. After the passing of Regional Regulation Malay Customs Organization, as a sign that the local governments also have particular regard to the customs agency. Because then, the strengthening of the position of the Malay Customary Institution institutionally increasingly clear. Malay Customary Institutions so that more flexibility in carrying out its duties and functions. However, there are still obstacles in the implementation of local regulations Number 1 of 2014 concerning the duties and functions Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau Province.

The purpose of this study is essentially to determine the form of implementation of local regulations Number 1 of 2014 concerning the duties and functions Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau Province. In this study the authors use descriptive research type. In this study, informants consists of 5 people. Data analysis techniques used in this research is descriptive qualitative data analysis techniques.

Based on the results of the study it can be concluded that the implementation of local regulations No. 1 of 2014 on the role and functions of Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau Province, one of which is to support the government in implementing and maintaining the fruits of development in all fields has been good / effective. Only Constraints faced is infrastructure Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau Province are still inadequate.

Keywords: Lembaga Adat Melayu, Duties and Functions

(4)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau (LAM Kepri) sesungguhnya memiliki kedudukan dan peranan dalam upaya pelestarian pembangunan dan kebudayaan. Sehingga, Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau sangat diharapkan perannya dalam rangka menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat terhadap berbagai kegiatan pembangunan di segala bidang.

Namun, selama ini karena tidak adanya payung hukum tentang Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau maka lembaga tersebut tidak bisa berbuat banyak.

Dengan disahkannya Peraturan Daerah Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau ini sebagai tanda bahwa pemerintah daerah juga mempunyai perhatian khusus kepada lembaga adat. Karena dengan begitu, maka penguatan posisi Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau secara kelembagaan semakin jelas. Sehingga Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau lebih leluasa dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Pembentukan peraturan daerah nomor 1 tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau harus dimaknai sebagai upaya konkret dalam memfungsikan komponen masyarakat adat sebagai salah satu elemen bangsa yang strategis dan konstruktif terhadap cita-cita ideal masyarakat Kepulauan Riau yang berbudaya maju dan sejahtera.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan permasalahan pokok “Bagaimana implementasi peraturan daerah nomor 1 tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau?”

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian

(5)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan implementasi peraturan daerah nomor 1 tahun 2014 tentang tugas dan fungsi yang diterapkan Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah : a. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya provinsi Kepulauan Riau bahwa betapa pentingnya mematuhi kebijakan yang ada.

b. Secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi mengenai kebijakan yang dilakukan oleh Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepri serta memperlihatkan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut.

c. Secara akademis

Memperluas wawasan ilmu dalam penerapan disiplin ilmu pemerintahan.

D. Konsep Operasional

1. Standar dan sasaran kebijakan

Isi kebijakan menjelaskan tentang tugas dan fungsi LAM Kepri yang salah satunya adalah memberikan dukungan kepada pemerintah dalam melaksanakan dan memelihara hasil pembangunan pada segala bidang yang diharapkan perannya dalam rangka menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat terhadap berbagai kegiatan pembangunan di segala bidang, serta memelihara dan membela nilai-nilai adat istiadat.

2. Sumber daya

Pengurus LAM Kepri adalah benar orang-orang yang aktif, berdedikasi, disiplin, loyalitas, tidak tercela, memiliki ilmu tentang adat istiadat dan budaya Melayu, serta mampu menjalankan dan memahami tugas dan fungsi masing-masing.

(6)

Sarana, prasarana yang dimiliki oleh LAM Kepri untuk mendukung dan memelihara pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau.

3. Sikap atau kecendrungan respon implementor terhadap kebijakan

Adanya petunjuk teknis terhadap pelaksanaan peraturan daerah nomor 1 tentang tugas dan fungsi LAM Kepri.

Adanya pembagian tugas yang jelas dalam menjalankan Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau.

4. Karakteristik agen pelaksana;

Kemampuan dan kecakapan pengurus LAM Kepri tentang implementasi Insentif yang diberikan kepada pelaksana agar dapat melaksanakan kebijakan dengan baik.

5. Komunikasi antar organisasi

Menyadari bahwa keputusan telah dikeluarkan.

Kejelasan terhadap setiap kebijakan yang berkaitan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi LAM Kepri 6. Kondisi ekonomi, sosial dan politik

Adanya lingkungan eksternal yang kondusif.

E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Menurut Sugiyono (2001:6) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau dengan menggabungkan dengan variabel lain.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang lingkup Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau.

3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data primer ini diambil langsung dari informan melalui wawancara guna mendapatkan data.

(7)

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini berupa peraturan daerah provinsi Kepulauan Riau, peranan Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau serta data-data yang diperoleh dari bahan dokumentasi dan bahan tertulis lainnya yang berhubungan dengan penulisan skripsi.

4. Informan

Pada penelitian ini teknik informan yang digunakan adalah purpose sampling. Sampel ini dipilih berdasarkan pertimbangan dan kebutuhan penelitian yang berjumlah 5 orang yang terdiri dari pengurus Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau.

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik yang mengacu kepada metode penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan penulis yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.

6. Teknik Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif, yaitu melakukan terlebih dahulu mendeskripsikan, memverifikasi, menginterpretasikan untuk kemudian dianalisis sehingga memperoleh suatu kesimpulan.

II. LANDASAN TEORI

A. Implementasi Kebijakan

Ada enam variabel menurut Van Meter dan Van Horn (Agustino:2008:142) yang memengaruhi implementasi, yaitu :

1. Standar dan sasaran kebijakan 2. Sumber Daya

3. Sikap atau kecendrungan respon implementor terhadap kebijakan 4. Karakteristik agen pelaksana

5. Komunikasi antar organisasi

6. Kondisi-kondisi ekonomi, sosial dan politik

(8)

B. Konsep tugas pokok dan fungsi

TUPOKSI yang ditetapkan untuk suatu jabatan sangat berpengaruh secara langsung terhadap efektivitas pegawai. Efektivitas pegawai dapat dinilai melalui pelaksanaan tugas-tugasnya secara benar dan konsisten. Tugas pokok dan fungsi pegawai merupakan jabaran langsung dari tugas dan fungsi organisasi kedalam jabatan yang dianalisis. Oleh karena itu, untuk dapat menghasilkan tugas pokok dan fungsi yang tepat dan jelas demi meningkatkan efektivitas pegawai dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, upaya awal yang harus dilakukan yaitu melaksanakan proses analisis pekerjaan, yaitu proses pengumpulan data organisasi mengenai berhubungan dengan pekerjaan.

C. Pengertian Lembaga Adat

Lembaga adat adalah suatu organisasi atau lembaga masyarakat yang dibentuk oleh suatu masyarakat hukum adat tertentu yang dimaksudkan untuk membantu pemerintah daerah dan menjadi mitra pemerintah daerah dalam memberdayakan, melestarikan dan mengembangkan adat istiadat yang dapat membangun pembangunan suatu daerah tersebut.

D. Fungsi Lembaga Adat

Lembaga Adat berfungsi bersama pemerintah merencanakan, mengarahkan, mensinergikan program pembangunan agar sesuai dengan tata nilai adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat demi terwujudnya keselarasan, keserasian, keseimbangan, keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau (LAM Kepri) adalah organisasi sosial yang berorientasi kepada nilai-nilai adat dan budaya Melayu Kepulauan Riau.

Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riauberkedudukan di Kota Tanjungpinang.

Didirikan pada tanggal 29 Juni 2006 dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya. Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau ini berazaskan

(9)

Pancasila, bersendikan adat, Adat bersendikan Syara’, Syara’ bersendikan Al- qur’an nul Karim.

Pembentukan pengurus Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan Musyawarah Besar.Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riaujuga dapat dibubarkan oleh dan dalam Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riauyang diadakan khusus untuk itu. Peraturan-peraturan yang ada tetap berlaku selama belum diadakan perubahan dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

IV. PEMBAHASAN

A. Tujuan dari dibentuknya peraturan daerah nomor 1 tahun 2014 sudah jelas tertuang dalam program yang dilakukannya

B. Sumber daya dalam bentuk sarana dan prasara yang dimiliki LAM Kepri masih belum memadai

C. Sudah adanya SOP sebagai acuan dari pelaksanaan tugas dan fungsi LAM Kepri

D. insentif khusus tidak ada, namun dapat dibahasakan dengan hal yang lainnya.

E. Tugas dan fungsi sudah sangat jelas diterima oleh implementor. Komunikasi antara LAM Kepri dengan Pemerintah juga berjalan efektif

F. Adanya lingkungan eksternal yang kondusif ikut membantu mengimplementasikan kebijakan yang ada. Kekurangpahaman tentang Peraturan Daerah atau tentang LAM juga ikut mempengaruhi.

V. PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa Implementasi Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2014 merupakan pelaksanaan kebijakan tentang Tugas dan Fungsi Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau yang salah satunya adalah memberikan dukungan kepada

(10)

pemerintah dalam melaksanakan dan memelihara hasil pembangunan pada segala bidang sudah baik / efektif.

B. SARAN

1. Perlu adanya sebuah langkah nyata dari Lembaga terkait untuk menumbuhkan kesadaran mengenai peraturan daerah tentang tugas dan fungsi Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau.

2. Peraturan daerah tentang tugas dan fungsi Lembaga Adat Melayu diharapkan mampu menjadi titik awal dalam mendukung pelaksanaan dan pemeliharaan pembangunan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.

3. Perlu adanya anggaran, sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan dan pemeliharaan hasil pembangunan.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Said Zainal. 2006. Kebijakan Publik. Jakarta ; Yayasan Pancur Siwah.

Agustino, Leo. 2008.Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung ; CV. Alfabeta.

Budiarjo, Meriam. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta ; PT.Gramedia Pustaka Utama.

Edward Burnett Tylor. 1994. Intisari Kebudayaan dan Kebudayaan adat Istiadat.

Islamy, Irfan. 2009. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta ; Bumi Aksara.

Jeddawi, Murtir. 2006. Implementasi kebijakan otonomi daerah, malaka.

Gramedia.

Nawawi, Ismail. 2009. Public Policy Analisis, Strategi Advokasi Teori dan Praktek. Surabaya: PMN.

Purwanto, erwan agus. 2012. Implementasi kebijakan public. Yogyakarta :gava media.

Patton. 1980. Penelitian Kualitatif. Jakarta ; Grasindo.

Rasyid,Riyaas. 2002. Makna Pemerintahan : Tinjauan dari segi etika dan kepemimpinan. Jakarta ; Mutiara sumber Widya.

(11)

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Putaka LP3ES ; Jakarta

Sugiyono. 2001. Metodologi Penelitian Administrasi, Bandung ; Alfabeta.

Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Cetakan Revisi. Bandung ; Alfabeta.

Soenarko, Sd. 2005. Public Policy Pengertian Pokok Untuk Memahami Dan Analisa Kebijaksanaan Pemerintah.Surabaya: Airlangga.

Tachjan, 2006.implementasi kebijakan publik. Bandung: AIPI.

Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Jakarta : MediaPressindo.

Widodo, joko. 2012. Analisis kebijakan public. Jatim :bayu media publishing.

Wibawa, Samoedra dkk. 1994. Evaluasi kebijakan public. Jakarta :PT. raja grafindo prasada.

Wahab, Solichin Abdul. 2008. Analisis kebijaksanaan, dari formulasi ke implementasi kebijakan Negara.Jakarta:Bumi Aksara.

DOKUMEN Perda No.1 Tahun 2014 Tentang Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau.

Referensi

Dokumen terkait

Namun berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat bahwa jenis industri tidak berdampak terhadap hubungan stres kerja dengan turnover

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan profitabilitas yang terjadi pada bank umum swasta nasional devisa tahun 2010-2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1)

Understatement aset bersih yang sistematik atau relatif permanen merupakan konservatisme akuntansi, sehingga dapat dikatakan bahwa konservatisme akuntansi menghasilkan

Aspek sasaran teori akuntansi ini adalah pembeda teori akuntansi menjadi teori akuntansi positif (berisi pernyataan tentang suatu kejadian, tindakan, atau perbuatan seperi apa

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pasien diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Payo

Perancangan Pusat Informasi Wisata (PIW) Pendakian Gunung Semeru ini mengambil 3 poin konsep Arsitektur Ekologis menurut Yeang (2006) sebagai parameter rancangan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang diakibatkan oleh variasi luas tulangan tekan terhadap tarik di tumpuan pada kapasitas lentur

Berdasarkan hasil analisis data identifikasi, 100% guru telah lengkap dalam memuat identitas mata pelajaran; 60,29% guru telah merumuskan indikator pada kategori