• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS UNIT RESPON HIDROLOGI DAN KADAR AIR TANAH PADA HUTAN TANAMAN DI SUB DAS CIPEUREU HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SANDY LESMANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS UNIT RESPON HIDROLOGI DAN KADAR AIR TANAH PADA HUTAN TANAMAN DI SUB DAS CIPEUREU HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SANDY LESMANA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS UNIT RESPON HIDROLOGI DAN KADAR AIR TANAH PADA HUTAN TANAMAN DI SUB DAS CIPEUREU

HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

SANDY LESMANA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2014

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Unit Respon Hidrologi dan Kadar Air Tanah pada Hutan Tanaman di Sub DAS Cipeureu Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2014

Sandy Lesmana NIM E14080103

(4)

ABSTRAK

SANDY LESMANA. Analisis Unit Respon Hidrologi dan Kadar Air Tanah pada Hutan Tanaman di Sub DAS Cipeureu Hutan Pendidikan Gunung Walat.

Dibimbing oleh Nana Mulyana Arifjaya.

Unit respon hidrologi (URH) merupakan unit analisis yang digunakan untuk mengetahui respon hidrologi pada suatu tutupan lahan, jenis tanah, dan kemiringan lereng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku debit di Sub DAS Cipeureu dan perbedaan kadar air tanah serta volume aliran permukaan pada tegakan damar (Agathis loranthifolia), puspa (Schima wallichii), dan tusam (Pinus merkusii). Pembentukan unit respon hidrologi menggunakan ekstensi ArcSWAT 2009 pada aplikasi ArcGIS 9.3. Debit di Sub DAS Cipeureu memiliki waktu konsentrasi 1.5 jam dan waktu resesi 12.4 jam dengan rasio debit maksimum 1.79 kali debit minimum. Koefisien aliran permukaan langsung di Sub DAS Cipeureu rata-rata hanya 3.3% setiap kejadian hujan. Analisis kadar air tanah menunjukan URH pada tegakan puspa rata-rata 54.4% pada musim hujan dan 37.5% pada musim kemarau lebih besar dibandingkan URH damar dan tusam masing-masing 52.6% dan 40.5% pada musim hujan serta 34.4% dan 32.0% pada musim kemarau.

Aliran permukaan di tegakan puspa lebih besar 0.0115 mm dibandingkan tegakan damar dan lebih besar 0.0228 mm dibandingkan tegakan tusam.

Kata kunci: Kadar air tanah, Sub DAS Cipeureu, Unit respon hidrologi

ABSTRACT

SANDY LESMANA. Analysis of Hydrological Response Unit and Soil Moisture at Plantation Forest at Cipeureu Sub Watershed Gunung Walat Educational Forest.

Supervised by Nana Mulyana Arifjaya.

Hydrological Response Unit (HRU) it is an unit of analysis used to know the specific hydrological response at land cover, soil, and topographic characteristic.

The purposes of this research are to know discharge of Cipeureu Sub Watershed and compare soil moisture and direct runoff at forested area of damar (Agathis loranthifolia), puspa (Schima wallichii), and tusam (Pinus merkusii). ArcSWAT 2009 extension on the application of ArcGIS 9.3 was used to define HRU.

Discharge analysis at Cipeureu Sub Watershed result time of concentration 1.5 hours and time of recession 12.4 hours with maximum-minimum discharge ratio is 1.79 times. Cipeureu Sub Watershed have coefficient run off 3.3%. Analysis of soil moisture showed that HRU at puspa 54.4% in rainy season and 37.5% in dry season was greater than HRU at damar and tusam respectively 52.6% and 40.5% in rainy season and 34.4% and 32.0% in dry season. Run off at puspa was greater 0.0115 mm than damar and was greater 0.0228 mm than tusam

Keywords: Soil moisture, Cipeureu Sub Watershed, Hydrological Response Unit

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Manajemen Hutan

ANALISIS UNIT RESPON HIDROLOGI DAN KADAR AIR TANAH PADA HUTAN TANAMAN DI SUB DAS CIPEUREU

HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

SANDY LESMANA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2014

(6)
(7)

Judul Skripsi :Analisis Unit Respon Hidrologi dan Kadar Air Tanah pada Hutan Tanaman di Sub DAS Cipeureu

Hutan Pendidikan Gunung Walat.

Nama : Sandy Lesmana

NIM : E14080103

Disetujui oleh

Dr. Ir. Nana Mulyana Arifjaya, MSi Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Ir. Ahmad Budiaman, MScFTrop Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2013 ini ialah Analisis Unit Respon Hidrologi dan Kadar Air Tanah pada Hutan Tanaman di Sub DAS Cipeureu Hutan Pendidikan Gunung Walat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Nana Mulyana Arifjaya, MSi selaku pembimbing yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada direksi dan pelaksana teknis lapangan Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) yang telah membantu selama penelitian.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayahanda Suhaimi H. Burlian (Alm), Ibunda Dedeh Permasari serta seluruh keluarga, saudara, dan teman-teman atas segala doa dan dukungannya.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat sebagai referensi belajar.

Bogor, Juni 2014

Sandy Lesmana

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 1

Manfaat Penelitian ... 1

METODE ... 2

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 2

Data dan Bahan ... 2

Alat ... 2

Pengumpulan Data ... 2

Batas Sub DAS Cipeureu ... 2

Kadar Air Tanah ... 2

Curah Hujan dan Tinggi Muka Air ... 2

Prosedur Analisis Data ... 3

Batas DAS Cipeureu HPGW ... 3

Analisis Hidrograf ... 3

SCS Curve Number ... 4

Unit Respon Hidrologi ... 5

Kadar Air Tanah ... 5

Aliran Permukaan... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 5

Batas Sub DAS Cipeureu ... 5

Analisis Hidrograf ... 6

SCS Curve Number ... 8

Unit Respon Hidrologi ... 9

Kadar Air Tanah ... 11

Aliran Permukaan... 13

SIMPULAN DAN SARAN ... 14

DAFTAR PUSTAKA ... 15

LAMPIRAN ... 17

RIWAYAT HIDUP 22

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hidrograf aliran... 8

Tabel 2 Bilangan kurva Sub DAS Cipeureu ... 9

Tabel 3 Unit respon hidrologi ... 10

Tabel 4 Kadar air tanah unit respon hidrologi ... 13

Tabel 5 Volume aliran permukaan ... 14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Batas Sub DAS Cipeureu HPGW ... 6

Gambar 2 Hidrograf aliran ... 7

Gambar 3 Unit respon hidrologi Sub DAS Cipeureu ... 10

Gambar 4 Kadar air tanah musim hujan ... 11

Gambar 5 Kadar air tanah musim kemarau ... 12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta lokasi penelitian ... 17

Lampiran 2 Peta tutupan lahan dan sebaran tanah Sub DAS Cipeureu ... 17

Lampiran 3 Kemiringan lereng Sub DAS Cipeureu ... 18

Lampiran 4 Anticedent moisture content ... 18

Lampiran 5 Laju infiltrasi kelompok hidrologi tanah ... 18

Lampiran 6 Bilangan kurva ... 19

Lampiran 7 Koefisien aliran permukaan langsung dan rasio debit... 20

Lampiran 8 Bilangan kurva dan volume aliran permukaan ... 21

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pola pengelolaan yang diaplikasikan pada kawasan hutan akan berdampak pada respon hidrologi di daerah aliran sungai (DAS). Mulyana (2000) menegaskan bahwa peningkatan aliran permukaan di DAS Ciwulan hulu terjadi akibat penebangan hutan tanaman pinus yang terindikasi dari peningkatan koefisien aliran permukaan langsung sebesar 22%. Anwar et al. (2011) menambahkan bahwa peningkatan aliran permukaan sebesar 10% di DAS Barito hulu setiap tahunnya diakibatkan oleh kegiatan pemanenan hutan. Menurut Hairiah et al. (2004) dalam Yulistyarini (2011) ketersediaan serasah yang tebal menutupi lantai hutan berdampak pada terkendalinya aliran permukaan pada saat musim hujan dan terjaganya pasokan debit sungai melalui baseflow pada musim kemarau.

Sub DAS Cipeureu yang memiliki luasan 17.974 ha terletak di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Tutupan lahan Sub DAS Cipeureu didominasi oleh tegakan damar (Agathis loranthifolia), puspa (Schima walichii), dan tusam (Pinus merkusii) yang selalu dijaga keberadaannya dan tidak dieksploitasi untuk hasil hutan kayunya. Manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar terhadap keberadaan Sub DAS Cipeureu adalah sumber air yang mengalir sepanjang tahun (HPGW 2010).

Diduga keberadaan hutan tanaman campuran tersebut berhubungan dengan perilaku debit, kadar air tanah, dan aliran permukaan di Sub DAS Cipeureu. Untuk itu perlu dikaji perilaku debit Sub DAS Cipeureu melalui analisis hidrograf. Selain itu akan dikaji perbedaan kadar air tanah dan aliran permukaan pada tegakan damar, puspa, dan tusam yang mendominasi Sub DAS Cipeureu.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku debit di Sub DAS Cipeureu dan perbedaan kadar air tanah dan aliran permukaan pada tegakan damar, puspa, dan tusam di Sub DAS Cipeureu.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai pengetahuan tentang peran tegakan damar, puspa dan tusam terhadap perilaku debit, kadar air tanah, dan aliran permukaan di DAS.

(12)

2

METODE

Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengambilan data dilakukan di Sub DAS Cipeureu Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

Pengambilan data berlangsung dari bulan Juli 2013 - November 2013. Pengolahan dan analisis data dilakukan di laboratorium Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB.

Data dan Bahan

Bahan-bahan yang digunakan antara lain Digital Elevation Model (DEM) resolusi 90 meter dari Shuttle Radar Topography Modeling (SRTM), 30 meter dari AsterGDEM, dan 20 meter, peta administrasi HPGW, peta tutupan lahan, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng serta peta jaringan sungai. Data-data yang dibutuhkan untuk penelitian ini antara lain batas Sub DAS Cipeureu HPGW, kadar air tanah, curah hujan, dan tinggi muka air.

Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain GPS Garmin 60csx, Demetra PAT 193478 E.M System Soil Tester Tokyo Japan, Automatic water level recorder (AWLR) Global Water 800 876 1172 model WL 16U-030-050 serial 1217003371, Automatic Weather Station (AWS) Davis Pro Vantage, dan aplikasi DNR Garmin serta ArcGIS 9.3 beserta ekstensi pendukungnya.

Pengumpulan Data

Batas Sub DAS Cipeureu

Batas Sub DAS Cipeureu didapatkan dari groundcheck dan hasil delineasi otomatis menggunakan ekstensi ArcSWAT 2009 pada aplikasi ArcGIS 9.3.

Kadar Air Tanah

Dengan menggunakan Demetra PAT 193478 E.M System Soil Tester Tokyo Japan, pengukuran kadar air tanah dilakukan pada musim hujan dan kemarau, masing-masing vegetasi, dan topografi di Sub DAS Cipeureu.

Curah Hujan dan Tinggi Muka Air

Data curah hujan diperoleh dari alat AWS yang dimiliki oleh HPGW dengan waktu rekam data setiap 15 menit sedangkan tinggi muka air diperoleh dari alat AWLR yang dipasang di Stasiun Pengamatan Arus Sungai (SPAS) Sub DAS Cipeureu dengan rekam data setiap 15 menit.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian Wibowo (2010), didapatkan bahwa evaluasi keluaran data hujan TRMM harian pada wilayah Jakarta – Bogor memiliki korelasi lebih dari 60%, sedangkan

Jika laju erosi yang akan terjadi telah dapat diperkirakan dan laju erosi yang masih dapat ditoleransikan sudah dapat ditetapkan, maka dapat ditentukan kebijaksanaan

kalium heksasianoferat (II)–tembaga (II) klorida. Adanya pengikatan radioisotop tertentu pada matrik teramati dari penurunan radioaktivitas pada daerah energi radiasi γ

Pada kondisi DO terendah yaitu 0.13mg/L (Gambar 6) terlihat pada perlakuan PA5 (perlakuan tanpa aerasi dan penambahan pakan) terjadi pada hari kelima setelah pemberian

Transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku kain/ benang di PT TIMATEX adalah pengeluaran dan penerimaan benang untuk proses produksi.. kain dan produksi benang

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan persepsi mahasiswa yaitu mahasiswa akuntansi strata-1 FEB USU dengan mahasiswa akuntansi FS IAIN SU tentang akuntasi

Pem!inaan ekstra *aji! #apak Su&i !agi kelas 1 dan 11 se&ara klasikal. g.Peningkatan kegiatan :W

Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu yang setiap individu memiliki ciri-ciri khas sendiri tapi dari perbedan tersebut kita harus bisa