• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Bersama makalah ini, kami selaku penyusun makalah mendapati rumusan masalah sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Bersama makalah ini, kami selaku penyusun makalah mendapati rumusan masalah sebagai berikut:"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat tak ternilai harganya. Negara yang mempunyai sejuta pesona keindahan alam.

Yang mempunyai sumber penghasilan dari beragama sektor, mulai dari daratan, perairan hingga udara. Namun sumber penghasilan terbesarnya adalah melalui sektor perpajakan.

Anggaran dana yang terhimpun melalui beragam sector tersebut jumlahnya ribuan triliun. Maka nantinya anggaran tersebut perlu kita kaji agar lebih tahu bagaimana cara pengelolaan keuangan negara.

Bersama makalah ini, kami selaku penyusun makalah mendapati rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja ruang lingkup pengelolaan keuangan pemerintah?

2. Bagaimana perencanaan pembangunan (rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, rencana kerja) yang dilakukan pemerintah?

3. Apa itu pengertian dan maksud renstra, renja, dan indikator kinerja?

(2)

2 BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Pengelolaan Keuangan Pemerintah

2.1.1 Keuangan Pemerintah

Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

2.1.2 Pengelolaan Keuangan Pemerintah

Pengelolaan keuangan negara merupakan keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggung jawaban. Dalam pelaksanaannya, keuangan negara dapat kita bedakan menjadi dua hal yang sangat penting yaitu:

- keuangan negara yang dipisahkan pengelolaanya

- keuangan negara yang tidak dipisahkan pengelolaannya (dikelola sendiri) oleh negara.

Keuangan negara yang dipisahkan, pengelolaanya diserahkan kepada Badan Usaha Milik Negara. Sedangkan keuangan negara yang tidak dipisahkan (dikelola sendiri) tercermin dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).

2.1.3 Ruang Lingkup Pengelolaan Keuangan Pemerintah

Berdasarkan Undang-Undang No. 17/2003 merumuskan sebagai berikut: Keuangan negara adalah “semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut”. (Pasal 1 huruf 1 UU No.

17/2003). Ruang lingkup keuangan negara sesuai dengan pengertian tersebut diuraikan dalam Pasal 2 UU No. 17/2003 meliputi:

a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;

(3)

3 b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;

c. Penerimaan Negara;

d. Pengeluaran Negara;

e. Penerimaan Daerah;

f. Pengeluaran Daerah;

g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara atau daerah;

h. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;

i. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah. Bidang pengelolaan keuangan negara yang demikian luas secara ringkas dapat dikelompokkan dalam sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan moneter, dan sub bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan. Sub bidang pengelolaan fiskal meliputi enam fungsi, yaitu:

- Fungsi pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan fiskal.

Fungsi pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan fiskal ini meliputi penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN, serta perkembangan dan perubahannya, analisis kebijakan, evaluasi dan perkiraan perkembangan ekonomi makro, pendapatan negara, belanja negara, pembiayaan, analisis kebijakan, evaluasi dan perkiraan perkembangan fiskal dalam rangka kerjasama internasional dan regional, penyusunan rencana pendapatan negara, hibah, belanja negara dan pembiayaan jangka menengah, penyusunan statistik, penelitian dan rekomendasi kebijakan di bidang fiskal, keuangan, dan ekonomi.

- Fungsi penganggaran. Fungsi ini meliputi penyiapan, perumusan, dan pelaksanaan kebijakan, serta perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang APBN.

- Fungsi administrasi perpajakan.

- Fungsi administrasi kepabeanan.

- Fungsi perbendaharaan.

(4)

4 Fungsi perbendaharaan meliputi perumusan kebijakan, standard, sistem dan prosedur di bidang pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara, pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah serta akuntansi pemerintah pusat dan daerah, pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara, pengelolaan kas negara dan perencanaan penerimaan dan pengeluaran, pengelolaan utang dalam negeri dan luar negeri, pengelolaan piutang, pengelolaan barang milik/kekayaan negara (BM/KN), penyelenggaraan akuntansi, pelaporan keuangan dan sistem informasi manajemen keuangan pemerintah.

- Fungsi pengawasan keuangan. Sementara itu, bidang moneter meliputi sistem pembayaran, sistem lalu lintas devisa, dan sistem nilai tukar.

Adapun bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan meliputi pengelolaan perusahaan negara/daerah

2.2 Perencanaan Pembangunan

Menurut Tjokroamidjojo (1992), perencanaan (dalam arti luas) adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif. Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan perencanaan :

1. Untuk memberikan pengarahan yang baik, bagi pelaku perencanaan.

2. Untuk mengurangi ketidakpastian.

3. Untuk meminimalisir pemborosan.

4. Untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevaluasian

Perencanaan, sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) merupakan suatu

“proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan,dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia”. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara :

1. Sistematis, 2. Terarah, 3. Terpadu,

(5)

5 4. Menyeluruh,

5. Tanggap terhadap perubahan.

Pembangunan nasional merupakan upaya yang dihasilkan oleh semua komponen bangsa dalam mencapai tujuan bernegara. Agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik maka seharusnya tidak dilepaskan dari tataran demokrasi dan prinsip-prinsip penting yang tidak boleh diabaikan. Prinsip- prinsip tersebut adalah :

1. Kebersamaan, 2. Berkeadilan, 3. Berkelanjutan,

4. Berwawasan lingkungan, dan 5. Kemandirian.

Agar kegiatan pembagunan berjalan efektif, efisien danbersasaran, maka diperlukan adanya suatu perencanaanpembangunan yang matang.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

a. Pengertian Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 (UU 25/2004) tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), perencanaan didefinisikansebagai suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yangtersedia. Dalam SPPN dijelaskan adanya banyak rencana-rencana, mulaidari rencana tingkat nasional sampai rencana tingkat daerah. Dalam Bab 1Pasal ayat 3, UU 25/2004 dikatakan bahwa:

”Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tatacara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah”

Hubungan antara Perencanaan Perencanaan Pusat dan Perencanaan Pemerintahan Daerah digambarkan seperti berikut:

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sistem perencanaan pembangunan nasional diharapkan dapat menjamintercapainya tujuan dalam bernegara. SPPN mencangkup penyelenggaranperencanaan makro dari semua

(6)

6 fungsi pemerintah yang meliputi semuabidang kehidupan secara terpadu dalam wilayah NKRI. SPPN adalah satukesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan jangkapendek yang akan dilaksanakan oleh unsur penyelanggaran Negara danmasyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah.

Dalam cakupan waktu, SPPN disusun dalam cakupan tiga periodeperencanaan, yaitu:

1.1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkatRPJP, adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh)tahun yang memuat Visi, Misi, dan Arah Pembangunan

1.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkatRPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yangmerupakan penjabaran dari visi, misi dan program Presiden danmemuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, kerangkaekonomi makro, program-program dan kegiatan pembangunan 1.3 Rencana Pembangunan Tahunan Nasional/Rencana Kerja Pemerintah

(RKP)

Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjutnya disebutRencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah dokumen perencanaannasional untuk periode 1 (satu) tahun.

Tujuan disusunnya SPPN:

1. Menjamin adanya koordinasi di antara pelaku pembangunan, baik ditingkat pusat, pusat dengan daerah, maupun antar daerah,

2. Menjamin tercipta intergrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah,

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan,

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan

(7)

7 Tahapan Perencanaan Pembangunan Dalam suatu perencanaan pembangunan

sebagai suatu siklus ada empat tahapan yang dilalui, yakni : 1. Penyusunan rencana,

2. Penetapan rencana,

3. Pengendalian pelaksanaan rencana, dan

4. Evaluasi pelaksanaan rencana.Keempat tahapan diselelnggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan

yang utuh. Penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap suatu rencana yang siap untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 (empat) langkah.

• Langkah pertama, adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang terbaik, teknokratik, menyeluruh, dan terukur.

• Langkah kedua, masing-masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan.

• Langkah ketiga, adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui Musrenbang.

• Langkah keempat adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.

Selanjutnya adalah penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya.

2.3 Renstra, Renja, Indikator, Kinerja

2.3.1 Renstra (Rencana Stragis)

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).

Perencanaan Strategis (Strategic Planning) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan. Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam

(8)

8 sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis (strategic planning). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi

2.3.2 Renja (Rencana Kerja)

Rencana kerja merupakan penjabaran operasionalisasi dari dokumen rencana strategis (Renstra) yang telah ditetapkan melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah. Secara khusus, Renja SKPD merupakan dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renja SKPD menjadi perangkat penting dalam menjelaskan serangkaian tindakan yang bersifat operasional yang perlu dilakukan dalam jangka pendek untuk mencapai tujuan dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.

Rencana Kerja dibagi Antara lain:

- rencana Kerja Tahunan (rencana yang sebagai acuan atau landasan) - rencana Kerja Bulanan

- rencana Kerja Mingguan - rencana Kerja Harian

2.3.3 Indikator Kerja

KPI (Key Performance Indicators), atau indikator kinerja utama (IKU) dalam bahasa Indonesia, adalah metrik financial ataupun non-financial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi. KPI digunakan dalam intelijen bisnis untuk menilai keadaan kini suatu bisnis dan menentukan suatu tindakan terhadap keadaan tersebut. KPI sering digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas yang sulit diukur seperti keuntungan pengembangan kepemimpinan, perjanjian, layanan, dan kepuasan. KPI umumnya dikaitkan dengan strategi organisasi yang contohnya diterapkan oleh teknik-teknik seperti kartu skor berimbang (BSC = balanced scorecard).

KPI berbeda tergantung sifat dan strategi organisasi. KPI merupakan bagian kunci suatu sasaran terukur yang terdiri dari arahan, KPI, tolok ukur, target, serta kerangka waktu. Sebagai contoh: "meningkatkan pendapatan rata-rata per pelanggan dari 10 ribu ke 15 ribu rupiah pada akhir tahun 2008". Dalam contoh ini, 'pendapatan rata-rata per pelanggan' adalah suatu KPI.

(9)

9 BAB III

PENUTUP Kesimpulan

Keuangan negara merupakan semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Ruang lingkupnya antara lain:

a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;

b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;

c. Penerimaan Negara;

d. Pengeluaran Negara;

e. Penerimaan Daerah;

f. Pengeluaran Daerah;

g. Kekayaan negara/kekayaan daerah

Perencanaan pembangunan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif agar pembangunan dapat berjalan dengan baik.

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.

Rencana kerja merupakan penjabaran operasionalisasi dari dokumen rencana strategis (Renstra) yang telah ditetapkan melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah.

KPI (Key Performance Indicators), atau indikator kinerja utama (IKU) dalam bahasa Indonesia, adalah metrik financial ataupun non-financial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi. KPI digunakan dalam intelijen bisnis untuk menilai keadaan kini suatu bisnis dan menentukan suatu tindakan terhadap keadaan tersebut.

(10)

10 DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Yani, Ahmad. 2004 Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Di Indonesia, Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.

Widjaja Tunggal, Amin. 2000 Coso-Based Auditing, TT: Harvarindo,

Puji N. Simatupang, Dian. 2005 Determinasi Kebijakan Anggaran Negara Indonesia, Studi Yuridis. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Undang-Undang:

Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 (UU 25/2004) tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Undang-Undang No. 17/2003

Internet:

Utami, Fiesty . 2012. Perencanaan Pembangunan Nasional.

http://www.slideshare.net/fiestyutami/perencanaan-pembangunan-nasional, diakses tanggal 17 September 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Indikator_Kinerja_Utama, diakses tanggal 17 September 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis, diakses tanggal 17 September 2013.

http://wahjudinsumpeno.wordpress.com/modul-pelatihan-penyusunan-renja- skpd/, diakses tanggal 17 September 2013.

http://management.about.com/cs/generalmanagement/a/keyperfindic.htm

Referensi

Dokumen terkait

Rekapitulasi data pengaruh faktor konsentrasi larutan PEG 1000 dan posisi radial terhadap sifat fisika mekanika yaitu pada paramater kadar air, berat jenis awal,

a) Secara umum motivasi berprestasi karyawan pada PT Pos Indonesia (Persero) cenderung baik dengan nilai rataan skor sebesar 4,22 yang artinya karyawan berada dalam

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba melakukan penelitian untuk melakukan analisa mengenai hal-hal yang terjadi pada pekerja/buruh wanita mengenai

[r]

Peminatan pilihan kelompok mata pelajaran, pilihan lintas mata pelajaran dan pilihan pendalaman materi mata pelajaran merupakan upaya untuk membantu peserta didik dalam memilih

Switch daya/switch mode nirkabel untuk multi unit lampu kilat diatur ke [MASTER] ketika digunakan pada kamera yang tidak kompatibel dengan fotogra fi multi unit lampu

Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela- zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah

Pada tahap ini hasil yang di dapat dikumpulkan dan dianalisis secara kualitatif.Dari hasil tersebut guru dapat merefleksikan diri dengan melihat langsung hasil