29 BAB III
OBJEK PENELITIAN
III.1 Sejarah Perusahaan
PT Ardita Griya Langgeng Lestari dengan merek usaha “Bengkel Griya”
merupakan perusahaan jasa yang berbentuk perseroan terbatas, dan bergerak dalam bidang otomotif, khususnya jasa perbaikan dan pengecatan kendaraan dengan sistem pengeringan oven (body repair and oven painting). Didirikan pada tahun 2002 pada tanggal 1 Februari berdasarkan akte Nomor 47 pada tanggal 28 November 2000 21 dibuat oleh Notaris Elvina Maisyarah, S.H. di Jakarta dan kemudian diubah dengan akte Nomor 21 pada tanggal 25 September 2001 dengan Notaris yang sama. Akte pendirian perusahaan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman pada tanggal 8 November 2001 dengan Surat Keputusan Nomor C-12664.HT.01.01.Tahun 2001.
PT Ardita Griya Langgeng Lestari dalam menjalankan usahanya telah mendapatkan kelengkapan izin – izin dari pemerintah antara lain :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor : 0028/PB/IV/2004.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak Nomor : 02.095.384.0-402.000.
3. Tanda Daftar Perusahaan Nomor : 30.06.1.50.02024.
4. Surat Keterangan Domisili Nomor : 506/17-Pemb/2001.
5. Surat ijin Tempat Usaha Nomor : 503/SK-981/KPMP/2004.
6. Surat Ijin Mendirikan Bangunan Nomor : 644.2/SK-2491/KPMP/IMB/2004.
7. Sertifikat Hak Milik Nomor : 472.
Perusahaan ini berlokasi di Jl. Raden Saleh Nomor 5 Karang Mulya – Meruya, Tangerang – Propinsi Banten. PT Ardita Griya Langgeng Lestari didirikan oleh 5 (lima)
orang pemegang saham, berdasarkan akte Nomor 47 pada tanggal 28 November 2000.
Yang mana menempatkan posisi Komisaris dan Direksi, Komisaris teridiri dari Komisaris Utama dan Komisaris sedangkan Direksi terdiri dari Direktur Utama dan Direktur.
Pada awal berdirinya, perusahaan ini memiliki kurang lebih 8 (delapan) orang karyawan sebagai Staf Administrasi dan kurang lebih 40 (empat puluh) orang karyawan sebagai produksi. PT Ardita Griya Langgeng Lestari ini pada awal mulanya didirikan dengan modal dasar sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu miliyar rupiah) terbagi dalam 2000 (dua ribu) saham, masing – masing saham tersebut bernilai Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pihak :
1. Arfin Hanan
Sebanyak 117 (seratus tujuh belas) saham.
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak : a. Untuk diri sendiri.
b. Berdasarkan surat kuasa dibawah tangan pada tanggal 24 September 2001 atas nama Tuan Sujaya Dinata.
2. Ingriati Slamet
Sebanyak 117 (seratus tujuh belas) saham.
3. Laurensius Gemma Dennis
Sebanyak 117 (seratus tujuh belas) saham.
4. Rosaline Nindita
Sebanyak 52 (lima puluh dua) saham.
Sehingga seluruh sahamnya berjumlah 520 (lima ratus dua puluh) saham, berdasarkan akte Nomor 21 pada tanggal 25 September 2001.
31 III.2 Jasa Layanan Bengkel Griya dan Ruang Lingkup Usaha
Jasa Layanan Bengkel Griya
PT Ardita Griya Langgeng Lestari yang bergerak di bidang jasa meliputi : 1. Divisi Body Repair dan Salon Mobil
Divisi ini melakukan pebaikan pada badan mobil yang rusak atau cacat karena benturan, terserempet atau tergores dari kasus yang paling ringan sampai yang berat.
Didukung oleh tenaga ahli yang cekatan dan berpengalaman serta peralatan yang memadai dan presisi sehingga mengembalikan kondisi mobil pada hasil akhir yang baik dan memuaskan. Beberapa jasa layanan yang dapat dikerjakan antara lain : a. Pekerjaan ketok komponen badan kendaraan yang rusak ringan dan rusak berat.
b. Pekerjaan meluruskan chasis yang berubah bentuk atau bengkok modifikasi badan mobil.
c. Pengelasan, memotong, dan menyambung membentuk.
d. Pengecatan full body dengan sistem oven.
e. Pengecatan touch – up, untuk kerusakan – kerusakan kecil dan ringan dengan atau tanpa oven.
f. Pemasangan kaca atau karet kaca.
g. Perbaikan pintu mobil atau kap mesin yang macet.
h. Perbaikan bumper mobil.
i. Perbaikan rangka (frame) mobil.
j. Salon mobil, meliputi :
• Poles cat mobil
• Pembersihan kerak air atau kotoran pada sela – sela badan mobil dan mesin.
• Pembersihan interior mobil, jok atau kursi mobil dan karpet.
• Pelapisan dashboard dan bagian interior lainnya dengan silicone protectant.
• Poles kaca yang kena jamur tropis.
• Pembersihan mika kaca lampu dan lainnya.
2. Divisi Mesin
Dengan mekanik yang terampil dan terlatih, serta peralatan yang mendukung untuk servis ringan atau quick service (ganti oli / tune up).
3. Divisi Spare Part
Untuk hal pengadaan suku cadang Bengkel Griya selalu memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat serta kami mempunyai jaringan untuk pengadaan suku cadang berbagai merek yang dijamin keasliannya, kami juga dapat menyediakan suku cadang untuk mobil build up.
4. Divisi Antar Jemput Kendaraan
Pada divisi ini khusus untuk antar jemput kendaraan pelanggan baik dari asuransi maupun bengkel, sekaligus di dalam divisi ini juga melakukan survey mobil ke asuransi.
5. Divisi Umum
Divisi umum ini dapat dikatakan sebagai Divisi Customer Care and Sevice. Tugas dari divisi umum ini membantu kelancaran pelayanan yang di berikan pihak bengkel kepada pelanggannya seperti :
a. Pelayanan ± 24 jam.
b. Mengurus derek kendaraan.
c. Mengurus pelayanan mengambil, survey (asuransi) dan antar kendaraan.
33 6. Mutu dan Garansi
Bengkel Griya memberikan mutu yang terbaik serta jaminan garansi hasil pekerjaan bagi pelanggan selama 6 (enam) bulan terhitung sejak mobil keluar dari bengkel.
Ruang Lingkup Usaha
Bengkel Griya sebagai usaha yang sedang berkembang di bidang Full Body Repair berupaya keras agar jumlah sumber daya manusia yang ada terus dikembangkan untuk dapat memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan kepada pelanggan. Oleh karena itu PT Ardita Griya Langgeng Lestari sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, mempunyai visi dan misi yaitu :
Visi : ikut berpartisipasi dan membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh klien kami, sehingga segala apa yang dikeluhkan oleh klien kami, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mengatasinya.
Misi : kami akan berusaha memberikan pelayanan terbaik melalui tenaga kerja kami yang professional untuk mencapai kepuasan yang diharapkan oleh seluruh klien kami.
Kecepatan dan ketepatan waktu adalah bagian yang utama bagi kami dalam menunjang hasil kerja yang baik dan memuaskan, dengan standar waktu kerja yang dapat dilihat pada Tabel III.1.
Tabel III.1 Standar Waktu Kerja
Sumber : Company Profile PT Ardita Griya Langgeng Lestari
III.3 Hubungan Kerja sama dan Kemitraan
PT Ardita Griya Langgeng Lestari memiliki hubungan kerja sama dan kemitraan dengan beberapa perusahaan. Perusahaan tersebut antara lain :
1. Perusahaan Asuransi
• Asuransi Jaya Proteksi (AJP).
• Asuransi Allianz Utama Indonesia.
• Asuransi Sari jaya.
• Asuransi AIU.
KETERANGAN JUMLAH BIDANG YANG RUSAK DAN LAMA PERBAIKAN
JUMLAH BIDANG 1 2 3 4 5 6 7 8 KELILING
BODY
FULL BODY RUSAK RINGAN
1 Hr
1 Hr
1 Hr
3 Hr
4 Hr
4 Hr
5 Hr
5
Hr 6 Hr 9 Hr
RUSAK SEDANG
2 Hr
2 Hr
3 Hr
4 Hr
5 Hr
5 Hr
6 Hr
6
Hr 9 Hr 12 Hr
RUSAK BERAT
3 Hr
3 Hr
4 Hr
5 Hr
6 Hr
6 Hr
7 Hr
7
Hr 15 Hr 20 Hr
DEFINISI
1. Rusak Ringan : Kerusakan Hanya Baret - Baret Saja dan Penyok – penyok dikit 2. Rusak Sedang : Kerusakan Hanya ada Pekerjaan Ketok
3. Rusak Berat : Kerusakan ada penggantian Spare - Part Kerusakan ada pengelasan
Kerusakan ada pengetokan
35
• Asuransi Indrapura.
• Asuransi Reliance.
• Asuransi Rama Satria.
• Asuransi Bumida.
• Asuransi Himalaya Pelindung.
2. Perusahaan / Broker / Agen
• Perusahaan Group (Indomarco, Indomobil, Intisukses, Indorealty, dll).
• PT Propan Raya.
• PT Eastern Flour Mills.
• PT Indosurance Broker.
• PT Jaya Proteksindo Sakti Insurance Broker (JPS)
• PT Tiara Okta Pratama Broker.
• BCA Finance.
• WOM Finance.
• SMS Finance.
III.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat di artikan sebagai susunan atau hubungan antar bagian dan posisi dalam suatu perusahaan secara terkoordinir dan rasional dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, yang mana dalam organisasi tersebut terdapat hubungan antara atasan dan bawahan. Struktur organisasi yang baik harus dapat menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas agar
aktivitas perusahaan dapat efektif dilaksanakan serta membantu perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap karyawannya. Selain itu adanya pemisahan fungsi yang tegas dan diintegarsikan satu sama lain, membuat efisien dapat tercapai.
Dengan adanya suatu organisasi yang baik dan teratur, maka segala aktivitas sebuah perusahaan dapat lebih diarahkan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi yang diterapkan PT Ardita Griya Langgeng Lestari dapat dilihat pada gambar III.1
37 Gambar III. 1
S truktur Organisasi PT Ardita Griya Langgeng Lestari
Sumber : Company Profile PT Ardita Griya Langgeng Lestari Director
GM
Sekretaris
HR & GA
estimator Field
operation marketing
finance
Tax &
accounting
Adm. Fin &
CCD
cashier
Adm &
support
Customer care &
services
Adm.estimat or
Kord.driver
driver driver driver
Office boy
Dinas luar
Kord.security
security
security security
purchasing
Final Quality control
Finishing Exterior
Finishing interior
Washing car
Kpl.boro ngan Mixing colour
Bongkar/
pasang Las&ketok
Dempul&epoxy
pengecatan
poles
warehouse
Warehouse adm
Warehouse maintenance
Uraian Tugas
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai struktur organisasi secara umum dari PT Ardita Griya Langgeng Lestari berikut ini uraian tugas dan tanggung jawab dari masing – masing bagian, yaitu :
1. Direktur
a. Memimpin perusahaan, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan keuangan di bidang keuangan, operasional lainnya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
b. Memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan siap mengambil keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan.
c. Menetapkan kebijakan yang perlu dan penting bagi perusahaan.
2. General Manager
a. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada Direktur mengenai hasil kerja periode tertentu.
b. Menggantikan serta mengambil ahli tugas sementara Direktur dalam hal Direktur berhalangan.
3. Finance
a. Mengatur keluar masuknya uang dan membuat laporan keuangan.
b. Melakukan penagihan ke pelanggan yang memiliki hutang ke perusahaan.
4. Tax and Accounting
a. Melakukan penghitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran.
b. Bertanggung jawab dalam pengisian SPT.
c. Bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan untuk prosedur keuangan dan akuntansi perusahaan.
39 d. Menerima laporan yang berkaitan dengan pekerjaan administrasi, pajak,
akuntansi, dan keuangan.
5. Marketing
a. Mencari klien untuk menawarkan jasa yang dapat diberikan oleh perusahaan.
b. Mengkoordinasikan bawahannya dalam melakukan pemasaran produk perusahaan.
6. Human Resource Department
a. Bertanggung jawab terhadap kinerja para pegawai perusahaan.
b. Melakukan kontrol kehadiran karyawan.
7. Field Operation
a. Melakukan kegiatan operasi perusahaan sesuai permintaan pelanggan.
b. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan operasi perusahaan dan terhadap hasil pekejaan dari masing – masing bagian.
8. Purchasing
a. Melakukan pengecekan atas pembelian bahan – bahan kegiatan operasi perusahaan dan administrasi perusahaan.
b. Bertanggung jawab mengawasi pembelian yang dilakukan oleh bawahannya.
9. Cashier
a. Bertanggung jawab atas jumlah uang yang diterima dari pembayaran pelanggan.
b. Melakukan penghitungan jumlah uang yang diterima setiap harinya.
c. Melaporkan jumlah uang yang diterima ke bagian keuangan sesuai dengan bon penjualan.
III.5 Gambaran Sistem yang Berjalan III.5.1 Kebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi yang dianut perusahaan digunakan sebagai dasar untuk mempermudah perusahaan dalam menuyusun laporan keuangan berdasarkan prinsip umum akuntansi yang berlaku di Indonesia. Kebijakan akuntansi PT Ardita Griya Langgeng Lestari diantaranya sebagai berikut :
1. Penyajian Laporan Keuangan.
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual.
2. Piutang Jasa
Merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan atas penyerahan jasa. Besarnya sejumlah total nilai ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai, dicatat sebagai nilai Faktur Pajak meliputi pokok penjualan dan Pajak Pertambahan Nilai yang harus dipungut perusahaan.
3. Harga Pokok Penjualan
Dicatat sebesar nilai historis dari pembelian bersih barang dagang berikut ongkos – ongkos yang timbul dalam perolehannya.
4. Penjualan
Penjualan dicatat dengan dasar historis sebesar nilai jual barang dan jasa yang tercantum dalam Faktur Pajak. Penjualan segera diakui setelah barang keluar dari gudang dan penyerahan jasa telah dilakukan. Transaksi dicatat berdasarkan kurs pajak tanggal Faktur Pajak.
5. Pajak Dibayar Dimuka
Pajak dibayar dimuka dicatat sebesar nilai yang dilaporkan dan dibayarkan berdasarkan SPT Masa dan Surat Setoran Pajak (SSP) sesuai jenis pajak.
41 6. Beban
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.
7. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dicatat dalam laporan keuangan dengan menggunakan straight line method untuk bangunan, peralatan bengkel dan inventaris kantor menggunakan Double Declining Balance Method.
III.5.2 Aspek Perpajakan
Selama tahun 2005 – 2007, kewajiban perpajakan yang dilakukan perusahaan sebagai berikut :
a. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
Menurut Pasal 21 Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan yang sudah diubah menjadi Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2008, maka perusahaan diwajibkan untuk memotong Pajak Penghasilan atas gaji yang dibayarkan perusahaan kepada karyawannya. Pajak Penghasilan Pasal 21 seluruhnya ditanggung oleh perusahaan.
b. Pajak Penghasilan bersifat final
Menurut Pasal 4 ayat 2 Undang – Undang PPh, penghasilan dapat dikenakan pajak bersifat final meliputi :
• Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi.
• Penghasilan berupa hadiah undian.
• Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura.
• Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan atau bangunan.
• Penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Untuk persewaan tanah PT Ardita Griya Langgeng Lestari membayarkan langsung untuk 1 (satu) tahun dimuka.
c. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23
Dalam Pasal 23 Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2000 yang telah diubah menjadi Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, yang mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau Subjek Pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
d. Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai diterapkan PT Ardita Griya Langgeng Lestari dalam hal penyerahan atau perolehan BKP atau JKP, dengan cara mengalikan Dasar Pengenaan Pajak dengan tarif 10% (sepuluh persen). Faktur Pajak dibuat oleh PT Ardita Griya
43 langgeng Lestari sebagai bukti pungutan pajak. Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dilakukan pada setiap Masa Pajak dengan menggunakan sarana SPT Masa PPN.
III.5.3 Prosedur Pajak Pertambahan Nilai
PT Ardita Griya Langgeng Lestari dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak berdasarkan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Nomor PEM-411 J/WPJ.08/KP.0903/2008 dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tangerang Timur, dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yaitu 02.095.384.0-402.000. PT Ardita Griya Langgeng Lestari termasuk Subjek Pajak Pertambahan Nilai, karena PT Ardita Griya Langgeng Lestari sebagai Pengusaha Kena Pajak melakukan penyerahan dan perolehan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak. Objek Pajak Pertambahan Nilai pada PT Ardita Griya Langgeng Lestari dikenakan atas penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean.
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem perpajakan Pajak Pertambahan Nilai adalah :
1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk tertentu.
2. Jumlah nilai pembeli menurut jenis produk atau kelompok produk tertentu.
3. Nama, alamat, serta NPWP pembeli atau pemasok.
4. Kuantitas produk yang dibeli atau dijual.
5. Besarnya Pajak Keluaran yang dibayarkan perusahaan atau Pajak Masukan yang dipungut perusahaan.
6. Otorisasi perusahaan.
Selain itu, dokumen yang digunakan dalam melaksanakan sistem perpajakan Pajak Pertambahan Nilai meliputi :
1. Faktur Pajak Standar
Merupakan dokumen yang digunakan untuk mengetahui jumlah Pajak Masukan atau Pajak Keluaran, Barang Kena Pajak yang dijual atau dibeli, identitas Pengusaha Kena Pajak Penjual, serta dapat berupa Pemberitahuan Impor Barang (PIB), dan Surat Setoran Pajak(SSP).
2. Surat Tagihan (Invoice)
Merupakan dokumenyang berisi tentang rincian barang yang dibeli oleh pelanggan.
Dalam hal transaksi penjualan, PT Ardita Griya Langgeng Lestari mengirimkan surat tagihan asli kepada pembeli, sedangkan rangkap surat tagihan digunakan sebagai arsip. Dalam transaksi pembelian, PT Ardita Griya Langgeng Lestari menerima surat tagihan asli dari pemasok atau penjual.
3. Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN)
Merupakan dokumen yang digunakan PT Ardita Griya Langgeng Lestari sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan terhadap Pajak Keluaran dalam suatu masa pajak. SPT Masa PPN ini nantinya akan disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
4. Surat Setoran Pajak
Dokumen ini digunakan untuk melakukan pembayaran dan penyetoran PPN yang terutang ke kas negara melalui kantor pos atau bank Badan Usaha Negara. Menurut kebijakan fungsi penerimaan dan pengeluaran kas atau bank dokumen tersebut merupakan dokumen internal yang berada di fungsi tersebut, tidak dapat diperlihatkan kepada pihak luar. Oleh karena itu, dokumen tersebut tidak dapat diperoleh dan digunakan dalam melakukan penelitian ini.
45 5. Bukti Penerimaan Surat
Dokumen yang diterima dari Kantor Pelayanan Pajak, sebagai bukti bahwa PT Ardita Griya langgeng Lestari telah menyampaikan SPT Masa ke Kantor Pelayanan Pajak tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha berada.
6. Buku Besar (Ledger)
Merupakan dokumen sumber yang memuat saldo penjualan dan pembelian, dan digunakan sebagai dasar pengisian dalam SPT Masa PPN beserta lampirannya.
III.6 Proses Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, penulis melakukan pengamatan dan wawancara untuk membantu proses penelitian yang dilakukan. Pernyataan yang diajukan penulis adalah mengenai aspek perpajakan dan penerapan Pajak Pertambahan Nilai yang dipakai oleh perusahaan. Dalam menganalisis data – data yang telah dikumpulkan, penulis melakukan metode – metode sebagai berikut :
a. Observasi dan Wawancara
Penulis memperoleh informasi melalui proses observasi. Penulis melakukan pengamatan dan wawancara langsung kepada bagian Keuangan, Pajak dan Akuntansi PT Ardita Griya Langgeng Lestari untuk mendapatkan informasi mengenai perpajakan khususnya penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai.
b. Dokumentasi
Penulis mendapatkan data – data yang harus diteliti antara lain laporan keuangan PT Ardita Griya Langgeng Lestari tahun 2005 – 2007 yang terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, harga pokok penjualan, Surat Setoran Pajak (SSP) dan SPT Masa PPN.
c. Studi Kepustakaan
Penulis mendapatkan informasi yang ditulis dari buku – buku yang berkaitan dengan penilitian yang dilakukan penulis.