DIALOG HIMPENINDO JAWA TENGAH
Jawa Tengah, 25 September 2021
Pasal 2
BRIN adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Pasal 3
BRIN mempunyai tugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan secara nasional yang yang
terintegrasi...
Badan Riset dan Inovasi Nasional
Sumber: Perpres 78/2021 tentang BRIN
BRIN ↦ Kemristek + LPNK + 48 litbang K/L lain
BRIN ↦ Kemristek + 4 LPNK + 44 litbang K/L
Pasal 65
1) Tugas, fungsi, dan kewenangan pada unit kerja yang melaksanakan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan kementerian/lembaga dialihkan menjadi tugas, fungsi dan kewenangan BRIN.
2) Pengalihan tugas, fungsi, dan
kewenangan dimaksud pada ayat (1) diikuti dengan pengalihan pegawai negeri sipil, perlengkapan,
pembiayaan dan aset yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, dan menjadi pegawai negeri sipil, perlengkapan, pembiayaan dan aset BRIN.
2 UU 11/2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
UU 21/2013 tentang Keantariksaan
UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU 10/1997 tentang Ketenaganukliran
Pembagian Tugas Riset dan Inovasi
❖ Kebijakan riset dan inovasi nasional (rencana induk, PRN, dll).
❖ Melaksanakan aktivitas riset dan inovasi di lembaga pemerintah non PT.
❖ Mengelola dana riset dan inovasi dari APBN, imbal hasil dana abadi: riset, pendidikan untuk penelitian, dana perkebunan kelapa sawit untuk riset.
❖ Mengelola periset dari unsur Pejabat Fungsional: Peneliti, Perekayasa, Pengembang Teknologi Nuklir, Kurator Koleksi Hayati, Analis Data Ilmiah, Analis Pemanfaatan Iptek, Penata Penerbitan Ilmiah, Analis Perkebunrayaan, Teknisi
Perkebunrayaan, Litkayasa, Pranata Nuklir.
TUSI BRIN
❖ Kebijakan iptek (termasuk riset) di lingkungan PT, dengan tetap mengikuti kebijakan nasional riset dari BRIN.
❖ Melaksanakan aktivitas iptek (termasuk riset) di PT.
❖ Mengelola dana BOPTN (imbal hasil dana pendidikan), dapat dipakai sebagai program afirmasi melalui riset PT.
❖ Mengelola periset dari unsur Pejabat Fungsional Dosen.
TUSI KEMDIKBUDRISTEK
3
Dana abadi ↦ hibah kompetitif dan terbuka untuk semua pihak.
APBN ↦ investasi - pemeliharaan - operasional infrastruktur riset yang dibuka sebagai open platform.
Sumber: Perpres 62/2021 tentang Kemdikbudristek, Perpres 78/.2021 tentang BRIN
4
Arahan Presiden Berkaitan dengan BRIN
Sidang Kabinet Paripurna tentang RKP dan PI Th. 2022 -Istana Negara, 27 April 2021
5
Menciptakan fondasi ekonomi berbasis riset yang kuat dan berkesinambungan
Menciptakan ekosistem riset standar global terbuka (inklusif) dan kolaboratif
Integrasi sumber daya iptek (manusia, infrastruktur, anggaran) Untuk meningkatkan critical mass, kapasitas
dan kompetensi riset Indonesia dalam menghasilkan invensi dan inovasi sebagai
fondasi Indonesia Maju 2045.
Bagi semua pihak (akademisi, industri, komunitas, pemerintah).
Dengan fokus digital - green - blue economy.
1
2
Integrasi lembaga riset pemerintah sd 1 Januari 2022.
Transformasi proses bisnis dan manajemen riset secara menyeluruh untuk percepatan peningkatan critical mass sumber daya (manusia, infrastruktur, anggaran) iptek.
Refokusing pada riset untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman (hayati, geografi, seni dan budaya) lokal, selain mengejar ketertinggalan iptek.
Menjadikan Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman (hayati, geografi, seni budaya) lokal.
Fasilitasi dan enabler industri nasional melakukan pengembangan produk berbasis riset, dan menciptakan industri dengan basis riset kuat dalam jangka panjang.
Menjadi platform penciptaan SDM unggul di setiap bidang keilmuan, dan entrepreneur berbasis inovasi iptek.
Meningkatkan dampak ekonomi langsung dari "aktifitas" riset, dan menjadikan sektor iptek sebagai tujuan investasi jangka panjang serta penarik devisa.
3 Arah
Target
3 Arah dan 7 Target BRIN
Sumber: Perpres 38/2018 tentang RIRN 2017-2045, Permenristekdikti 38/2019 tentang PRN 2020-2024
DEWAN PENGARAH Ketua: unsur Dewan Pengarah BPIP Wakil Ketua: Menkeu, MenPPN Anggota: 6 unsur profesional dan / atau akademisi di bidang riset
WAKIL KEPALA BRIN
OR. Ilmu Pengetahuan Hayati OR. Ilmu Pengetahuan
Kebumian
OR. Ilmu Pengetahuan Teknik OR. Ilmu Pengetahuan Sosial
Humaniora
OR. Pengkajian & Penerapan Teknologi
OR. Penerbangan & Antariksa OR. Tenaga Nuklir
OR. Kelautan & Perikanan OR. Arkeologi
OR. Agama & Keagamaan
OR. Hukum INSPEKTORAT UTAMA
3 INSPEKTORAT
SEKRETARIAT UTAMA 5 BIRO
DEPUTI Bidang Kebijakan Pembangunan
1 SekDep 4 Direktorat
DEPUTI Bidang Kebijakan Riset
dan Inovasi
1 SekDep 3 Direktorat
DEPUTI Bidang Sumber
Daya Manusia Iptek
1 SekDep 3 Direktorat
DEPUTI Bidang Riset
dan Inovasi Daerah
1 SekDep 3 Direktorat DEPUTI
Bidang Infrastruktur
Riset dan Inovasi 1 SekDep 5 Direktorat
DEPUTI Bidang Fasilitasi Riset
dan Inovasi
1 SekDep 4 Direktorat
DEPUTI Bidang Pemanfaatan
Riset dan Inovasi 1 SekDep 4 Direktorat
KEPALA BRIN
Organisasi Riset
layanan internal + infrastruktur perkantoran layanan eksternal + infrastruktur riset pelaksana teknis riset
↦OR / Organisasi Riset (Es I/a) + Pusat-Pusat (Es II/a) non-Eselon
PRESIDEN
Sumber: Perpres 78/.2021 tentang BRIN, Peraturan BRIN 1/2021 tentang OTK BRIN
Pusyantek Poltek TN Pusdatin
OR. Lingkungan Hidup &
Kehutanan OR. Metrologi
OR. Bahasa & Sastra
OR. Tata Kelola Pemerintahan &
Kesejahteraan Masyarakat OR. Pertanian & Peternakan
OR. Kesehatan Sekretariat Non struktural
Struktur Organisasi
6
7
Penyedia Rekomendasi Kebijakan
DEPUTI
Bidang Kebijakan Pembangunan
Direktorat Kebijakan Pembangunan Manusia, Kependudukan, dan
Kebudayaan mempunyai tugas
menyelenggarakan pelaksanaan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta invensi dan inovasi dalam rangka penyusunan rekomendasi kebijakan arah dan prinsip rancangan perencanaan pembangunan nasional
dan penyelenggaraan ketenaganukliran dan keantariksaan sebagai landasan dalam pembangunan nasional di segala bidang kehidupan yang berpedoman pada nilai Pancasila
Sekretariat Deputi
Direktorat Kebijakan Ekonomi, Ketenagakerjaan dan Pengembangan
Regional
Direktorat Kebijakan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Direktorat Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber
Daya Alam, dan Ketenaganukliran
DEPUTI
Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi
Direktorat Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi
Sekretariat Deputi
Direktorat Evaluasi Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi Direktorat Pengukuran dan Indikator
Riset, Teknologi, dan Inovasi
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan di bidang riset dan inovasi meliputi rencana induk pemajuan ilmu
pengetahuandan teknologi, dan peta jalan penelitian,
pengembangan, pengkajian, dan
penerapan serta invensi dan inovasi,
penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan
berpedoman pada nilai Pancasila.
Menjadi penyedia rekomendasi kebijakan (nasional, sektoral) berbasis riset dan kajian ilmiah di bidang terkait, dilaksanakan oleh Deputi 1 dan Deputi 2, beserta Organisasi Riset terkait dengan berbasiskan pada hasil riset dan inovasi
● Menjadi sumber science based policy di daerah.
● Agen untuk fasilitasi, pengungkit dan orkestrasi.
● Eksplorasi potensi pihak terkait di daerah.
● Agen pembawa masalah di daerah ke BRIN.
● Agen pembawa potensi solusi dari BRIN dll untuk menyelesaikan masalah di daerah.
TARGET
● Organ vertikal Pemerintah Daerah.
● Menyesuaikan dengan potensi dan kemampuan daerah.
● Opsi: OPD mandiri / sub unit yang ada / non-struktural.
● BRIN melakukan pembinaan teknis kepada BRIDA.
● BRIDA melaksanakan kebijakan, koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian litbangjirap di daerah secara
menyeluruh dan berkelanjutan, dan melaksanakan penyusunan rencana induk dan peta jalan pemajuan iptek di daerahsebagai landasan dalam perencanaan pembangunan daerah di segala bidang kehidupan yang berpedoman pada nilai Pancasila.
Badan Riset dan Inovasi Daerah
KELEMBAGAAN
● Dibentuk oleh Pemda (Provinsi/Kabupaten/Kota) setelah mendapatkan pertimbangan dari BRIN.
● Dapat diintegrasikan dengan OPD yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah atau OPD yang menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah di bidang penelitian dan pengembangan.
PEMBENTUKAN BRIDA
● Tidak harus menjadi “pelaksana” riset.
● SDM: ASN / non-ASN.
● JF: Peneliti, Perekayasa, Analis Kebijakan, Analis Pemanfaatan Iptek, Perencana, Analis Data Ilmiah, Kurator Koleksi Hayati, Analis / Teknisi Perkebunrayaan, ...
CATATAN
8
Proses Pengintegrasian Litbang K/L
Tugas, fungsi, dan kewenangan pada unit kerja yang melaksanakan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan Kementerian/Lembaga dialihkan menjadi tugas, fungsi, dan kewenangan BRIN.
Pengalihan tugas, fungsi, dan kewenangan diikuti dengan pengalihan pegawai negeri sipil, perlengkapan, pembiayaan dan aset yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, dan menjadi pegawai negeri sipil, perlengkapan, pembiayaan, dan aset BRIN.
Pengalihan tugas, fungsi, dan kewenangan dikoordinasikan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dengan melibatkan unsur Badan Kepegawaian Negara, Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang Keuangan, Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang Perencanaan Pembangunan, dan BRIN.
Pengalihan dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun sejak ditetapkan Peraturan Presiden.
Sumber: Perpres 78/2021 tentang BRIN 9
Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola
Kepemerintahan Pembangunan
Ekonomi Berkelanjutan Pembangunan Manusia dan
Penguasaan Iptek Pemerataan Pembangunan
Peningkatan peran Kebudayaan dalam Pembangunan Percepatan taraf
pendidikan Rakyat Indonesia yang Merata
Peningkatan Sumbangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dalam Pembangunan
Peningkatan Derajat Kesehatan dan Kualitas Hidup Rakyat
Adopsi dan Penerapan Iptek
Pengembangan Dana Inovasi Kemandirian dan
Kemampuan Iptek Kerjasama Perguruan Tinggi, Pemerintah
dan Swasta
Sumber: Bappenas
Untuk mencapai misi 2024, telah dicanangkan
4 Pilar Pembangunan
Pembangunan Manusia dan Penguasaan Iptek menjadi salah satu dari 4 Pilar Pembangunan Indonesia menuju 2045
Percepatan Reformasi Ketenagakerjaan
1 2 3 4
Pilar Pembangunan Indonesia 2045
10
TARGET 2015 202 0 2025 2030 2035 2040 2045 Number of researcher/1M population 1.071 1.600 3.200 4.800 6.40
0 8.000 8.600
GBOARD/GDP (%) 0,15 0,21 0,42 0,63 0,84 1,05 1,26
GERD/GDP (%) 0,20 0,84 1,68 2,52 3,36 4,20 5,04
Number of graduate/under graduate students (%) 5,6 20 40 60 80 90 100
Research Productivity 0,02 0,04 0,08 0,10 0,14 0,18 0,22
Multifactor Productivity (%) 16,7 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0
Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) berbasis komponen: input, outputdan outcomedalam bentuk indikator ekonomi makro
Korea Selatan pada 2015 Indonesia
pada 2015 Periset berkualifikasi S3 ~ 15%
RIRN 2017-2045
Sumber: Perpres 38/2018 tentang RIRN 2017-2045 11
Menciptakan fondasi ekonomi berbasis riset yang kuat dan berkesinambungan Menciptakan ekosistem riset berstandar global,
terbuka (inklusif) dan kolaboratif Integrasi sumber daya iptek (manusia, infrastruktur, anggaran)
Untuk meningkatkan critical mass, kapasitas dan kompetensi riset Indonesia dalam menghasilkan invensi dan inovasi sebagai
fondasi Indonesia Maju 2045.
Bagi semua pihak (akademisi, industri, komunitas, pemerintah).
Dengan fokus digital - green - blue economy.
1
2
Integrasi lembaga riset pemerintah sd 1 Januari 2022.
Transformasi proses bisnis dan manajemen riset secara menyeluruh untuk percepatan peningkatan critical mass sumber daya (manusia, infrastruktur, anggaran) iptek.
Refokusing pada riset untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman (hayati, geografi, seni dan budaya) lokal, selain mengejar ketertinggalan iptek.
Menjadikan Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman
(hayati, geografi, seni budaya) lokal.
Fasilitasi dan enabler industri nasional melakukan pengembangan produk berbasis riset, dan menciptakan industri dengan basis riset kuat dalam jangka panjang.
Menjadi platform penciptaan SDM unggul di setiap bidang keilmuan, dan entrepreneur berbasis inovasi iptek.
Meningkatkan dampak ekonomi langsung dari "aktifitas" riset, dan menjadikan sektor iptek sebagai tujuan investasi jangka panjang serta penarik devisa.
3 Arah
Target
3 Arah dan 7 Target BRIN
Sumber: Perpres 38/2018 tentang RIRN 2017-2045, Permenristekdikti 38/2019 tentang PRN 2020-2024 12
Regulasi Pendorong
●Badan usaha swasta
●BUMD/BUMN
●Investor
●Bappenas
●Kementerian Teknis
●Universitas
●LPNK
●Lembaga riset
●LSM Potensi Nasional
(Riset, SDA, SDM, dll) Mendorong Kekuatan
Ekonomi Nasional (daya saing dan kemandirian)
Riset
&
Inovasi
Akademisi + komunitas
Pemerintah
Industri
● Lembaga Keuangan
Pengikat (Kebijakan Nasional) UU No. 11/2019 Pasal 34, 35, 36, 37
Regulasi pendorong
● Inpres TKDN
● Inpres Pemanfaatan PDN Riset menjadi bagian dari TKDN
Insentif pelaku usaha
● PP 45/2019
● PMK 153/2020 Super Tax Deduction 300%
Insentif pelaku riset
● PMK 72/2019
● PMK 6/2016 Pemberian royalti pada inventor
Hibah riset dan inovasi
● Dana Abadi Riset
● Dana Abadi Pendidikan
● Dana Perkebunan Kelapa Sawit
Manajemen Talenta Nasional
●Perpres Manajemen Talenta Nasional
●BRIN ↦ bidang riset dan inovasi
BRIN menjadi wadah talenta periset muda untuk mematangkan kapasitas dan kompetensi risetnya, sebelum diredistribusikan ke perguruan tinggi.
Wajib Serah & Simpan Data Ilmiah Primer
● UU 11/2019 Pasal 40
● Perlindungan atas pengetahuan lokal dll
Infrastruktur Riset Terbuka
BRIN sebagai penyedia infrastruktur riset utama yang dibuka untuk dipakai bersama oleh semua pihak (akademisi, periset, pelaku usaha, komunitas).
Dana Abadi Riset, Pendidikan, ...
● UU 11/2019 Pasal 62
● R-Perpres Pengelolaan Dana Abadi
● BRIN ↦ pengelola imbal hasil dana abadi terkait
Regulasi pengadaan
● Perpres 16/2018, 12/2021
● Per LKPP 9/2021 Katalog inovasi di LKPP
13
Pengungkit Kebijakan berbasis Sains
SCIENCE based POLICY
Pemakai K/L
Masyarakat
Menjadi penyedia rekomendasi kebijakan (nasional, sektoral) berbasis riset dan kajian ilmiah di bidang terkait:
↦Berbasis literatur primer dan terpercaya.
↦Koleksi dan pengelolaan data.
↦Metode kuantitatif yang kuat.
↦Pencipta aset pengetahuan.
↦Penjaga budaya dan norma sains.
FOKUS BRIN
ANALISA
KUALITATIF FEEDBACK
14
Jejaring Global
Dosen + Mahasiswa (pasca) Swasta Industri
(DN/LN)
Publik Awam
Anggaran ~ 10%
Infrastruktur ~ 20%
SDM Unggul ~ 70%
➲ ➲ BRIN
Rp
1. Fenomena di-ecer-ecer, critical mass rendah.
2. Dominasi lembaga pemerintah.
3. Ego-sektoral ↦ minim kolaborasi.
Pengungkit Ekosistem Riset dan Inovasi
15
Tanpa hibah tunai ke mitra!
1) Model bisnis baru.
2) Meningkatkan skala ekonomi.
3) Aktivitas riset menjadi ekonomi baru.
Ekonomi Kreatif
Skema: Ekosistem Riset dan Inovasi
Solusi rendahnya critical mass ↦ hub kolaborasi + enabler multi pihak (DN/LN)
Platform dasar untuk peningkatan interaksi dan dinamika periset
Memfasilitasi mitra, merangsang munculnya inno- preneur dari keterlibatan dalam proses penelitian
(sains murni/masalah industri, dll).
Pelaku usaha (DN/LN) - Bebas biaya untuk mitra - Fasilitasi litbang industri
- Kolaborasi solusi masalah industri
Dosen + Mahasiswa (pasca) - Bebas biaya untuk kolaborator
- RA (Research Assistantship) mahasiswa - Fasilitasi startup (Tenant, HKI..)
Open Platform
(SDM, infrastruktur, jejaring)
# Terbukti secara ilmiah.
# Memenuhi standar dan regulasi.
Kolaborasi Global
Indikator Kinerja BRIN:
Peningkatan kontribusi swasta di aktivitas riset!
16 1) Penguatan kapasitas:
- Rekrutmen min. S3 - PhD by-research - Postdoctoral 2) Mobilitas SDM:
- MBKM
- Visiting professorship - Visiting fellow - Research assistantship
Kerangka Waktu Integrasi ke BRIN
Juli - Agustus 2021 Finalisasi Perpres baru Finalisasi Peraturan BRIN:
OTK, Kelas Jabatan, Plt/Plh, Tata Cara Pembayaran TunKin Koordinasi Litbang K/L:
➔Pemetaan opsi pengalihan ke BRIN, surat dari K/L terkait dengan pengalihan SDM ke BRIN(31-08-2021)
➔Untuk SDM Peneliti yang tidak beralih di BRIN, untuk kemudian mengikuti mekanisme pengalihan ke JF lain sesuai dengan
mekanisme JF yang dituju
Oktober - Desember 2021
Migrasi data belanja pegawai ke BRIN:
➔Data dan informasi belanja pegawai siap untuk proses migrasi ke BA BRIN untuk ready pembayaran
➔Koordinasi dengan tim DJA - Kementerian Keuangan terkait dengan alokasi dan dukungan proses migrasi
Januari 2022 PPK (Penilaian Prestasi Kerja)
2021 selesai di Proses September - November 2021
Seleksi Terbuka Tahap I dan II Pemetaan dan penataan SDM:
➔Pemetaan daring preferensi sivitas (Ristek, 4 LPNK).
➔Mutasi SDM kolektif.
1 Januari 2022
TMT Mutasi SDM + BMN Maret 2022 Seleksi Terbuka Tahap III Perubahan proses bisnis:
➔Mutasi internal sivitas.
➔Integrasi anggaran, termasuk belanja pegawai.
➔Integrasi infrastruktur perkantoran dan riset.
➔Implementasi tata kerja baru.
17
Pengalihan JF Peneliti Litbang K/L ke BRIN
Juli - Agustus 2021 (31-08-2021) Pemetaan SDM Peneliti oleh K/L
➔Pemetaan SDM yang akan dialihkan ke BRIN, surat dari K/L terkait dengan pengalihan SDM ke BRIN(31-08-2021)
➔Untuk SDM Peneliti yang tidak beralih di BRIN, untuk kemudian mengikuti mekanisme pengalihan ke JF lain sesuai dengan
mekanisme JF yang dituju
Oktober - Desember 2021 Migrasi data belanja pegawai ke BRIN
➔Data dan informasi belanja pegawai siap untuk proses migrasi ke BA BRIN untuk ready pembayaran
➔Koordinasi dengan tim DJA - Kementerian Keuangan terkait dengan alokasi dan dukungan proses migrasi
Januari 2022 PPK (Penilaian Prestasi Kerja)
2021 selesai di Proses September - November 2021
Proses Administrasi Mutasi SDM Proses mutasi (Biro SDM K/L, Biro SDM BRIN & BKN)
➔Pelaksanaan administrasi mutasi pegawai ke BRIN dengan TMT (1 Januari 2022)
➔Data dan informasi Belanja Pegawai Gaji SDM yang pindah untuk dikomunikasikan dengan tim Biro Perencanaan dan Keuangan K/L & BRIN
1 Januari 2022 Aktif Bekerja di BRIN
Catatan:
SDM JF Peneliti yang memutuskan tetap di K/L dapat dilakukan
“penyesuaian” ke JF lain sd Desember 2022 (SE dan
PermenPANRB). 18
@brin.indonesia BRIN Indonesia brin_indonesia http://www.brin.go.id