• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PARA NABI DENGAN ALLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PARA NABI DENGAN ALLAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN PARA NABI DENGAN ALLAH

Arthur Aritonang

1

Winario Musa Noto Suseno

2

1

Mahasiswa Pascasarjana di STT Cipanas,

2

Aktivis GSM GKK Pos Kembangan Email:

1

arthur.sttcipanas@yahoo.co.id,

2

winarios@gmail.com

ABSTRAK:

Artikel ini membahas mengenai hubungan Nabi dengan Allah. Di dalam Perjanjian Lama keberadaan Nabi sangat signifikan peranannya bagi bangsa Israel. Seseorang yang dipanggil menjadi Nabi oleh Tuhan terlahir dari situasi sosial, politik, budaya dan keagamaan yang sedang mengalami kemerosotan. Seorang Nabi tentunya memiliki hubungan dekat dengan Tuhan oleh karena itu ada tanggungjawab yang mesti ditunaikan oleh seorang Nabi sebagai perantara dalam menyampaikan pesan Ilahi kepada bangsa Israel. Tujuan dari artikel ini agar setiap pembaca memiliki pemahaman teologis yang holistik mengenai bagaimana hubungan Nabi dengan Allah. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini ialah metode kualitatif. Kesimpulan dari artikel ini ialah Nabi adalah mitra Allah, ia ditugaskan dengan tujuan agar bangsa Israel mau selalu mengingatkan sejarah yang dialami nenek moyang mereka, tidak mengikuti ilah-ilah palsu dan juga mentaati hukum Taurat sebagai pemberiaan Allah.

Kata Kunci: Nabi, Allah dan Bangsa Israel

PENDAHULUAN

Dalam sejarah perjalanan umat Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Bangsa Israel mengalami jatuh bangun dalam upaya mempertahankan identitas bangsa pilihan, terkadang bangsa Israel menjadi bangsa yang kuat, begitu juga sebaliknya bisa menjadi bangsa yang lemah, itu tergantung dari ketaatan umat Israel kepada TUHAN. Jika umat TUHAN hidup menyimpang dari ketetapan- ketapkan Allah maka bangsa Israel akan ditimpakan hukum sebagai konsekuensi atas perbuatan yang mereka lakukan.

Oleh sebab itu Allah memanggil orang- orang yang dikhususkan Allah untuk tampil sebagai Nabi di tengah bangsa yang bobrok agar bangsa Israel kembali kepada Allah. Seseorang yang dipanggil menjadi Nabi, memiliki hubungan yang sangat istimewa dengan Allah. Dengan demikian melalui artikel ini, penulis akan menjelaskan bagaimana hubungan para Nabi dengan Allah dalam teologi Perjanjian Lama?

PEMBAHASAN

Terminologi

Dua istilah umum dipakai untuk para

nabi. Pertama, abdi Allah

menggambarkan bagaimana mereka

dilihat oleh sesamanya manusia. Gelar ini

untuk pertama kali dipakai bagi Musa (Ul

33:1), lalu dipakai hingga akhir zaman

raja-raja (1 Sam 2:27; 9:6; 1 Raj 13:1)

Bahwa gelar itu bermaksud

mengungkapkan perbedaan sifat antara

nabi dan umat Allah lainnya dijelaskan

oleh perempuan Sunem: „Sesungguhnya

aku sudah tahu bahwa orang yang selalu

datang kepada kita itu adalah abdi Allah

yang kudus‟ (2 Raj 4:9). Gelar umum

yang lain ialah „hamba-Nya, hamba-Mu‟,

atau „hamba-Ku‟. Nampaknya orang

tidak menyapa nabi sebagai „hamba

Allah‟, tapi Allah sering menyebut nabi

sebagai „hamba-Ku‟ dan sebagai

(2)

2 akibatnya kata-kata ganti lainnya „nya‟

dan „mu‟.

1

Dalam bahasa Ibrani, nebiim, yang artinya menyampaikan pesan-pesan dari Allah melalui mimpi atau ramalan.

2

Ada tiga kata Ibrani yg dipakai untuk nabi:

navi’, ro’eh, dan khozeh. Yang pertama senantiasa diterjemahkan „nabi‟, yang kedua, dalam bentuknya, adalah bentuk aktif dari kata kerja „melihat‟, diterjemahkan „pelihat‟. Yang ketiga juga bentuk aktif dari kata kerja lain „melihat‟, yang juga diterjemahkan „pelihat‟ (1 Taw 29:29; Yes 30:10).

3

Kata „navi‟ telah lama menjadi bahan perdebatan. Kata itu dapat dikembalikan ke suatu akar kata „Akad‟, yang artinya seorang yang dipanggil, atau seorang yang memanggil, yaitu kepada manusia atas nama Allah. Kedua arti ini cocok dengan gambaran nabi dalam PL.

Kemungkinan bahwa seorang nabi adalah orang yang dipanggil oleh Allah.

Dalam pemakaian umum PL tiap perbedaan arti dalam kata kerja „khaza‟

dapat disejajarkan dalam kata kerja

„ra’a‟: keduanya dipakai sehubungan dengan ramalan, suatu hubungan yang dimiliki bersama dengan navi‟ keduanya dipakai bagi pengamatan akan arti kejadian-kejadian dan akan penafsiran watak, keduanya dipakai bagi penglihatanAllah dan bagi keaktifan kenabian.

4

1

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, (YKBK, 1999), p. 163.

2

W.R.F. Browing, Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), p. 281.

3

H.H Rowley, Studies in Old Testament Prophecy (London: SCM Press 1965), p.

105-108.

4

David E. Green. Theological Dictionary of the Old Testament (USA: William B Eerdmans Publishing Co , 1998), p. 131- 133.

Hubungan Nabi dengan tradisi Iman Para Nabi maupun bangsa Israel pada umumnya mengenal baik berbagai tradisi iman Israel. Bangsa Israel pada dasarnya mereka mengetahui betul apa seharusnya mereka lakukan dan apa yang seharusnya mereka tidak lakukan. Akan tetapi karena begitu kuatnya pengaruh agama-agama sekitar Israel, sehingga membuat bangsa Israel mudah untuk tidak taat kepada Allah. Tradisi iman muncul dari perstiwa keluaran dari tanah perbudakan di Mesir, perjalanan di padang gurun, supaya umat Israel tidak meninggalkan Allah.

5

Von Rad juga menambahkan peristiwa Sinai, yaitu pemberitaan hukum Allah yang harus ditaati umat Israel, sehingga ia menyebutkan bahwa peristiwa tersebut merupakan sejarah atau karya penyelematan yang dilakukan Allah kepada umat Israel, dan peristiwa tersebut sangat relevan sampai saat ini, sehingga tradisi tersebut menjadi sebuah pengakuan akan iman umat Israel.

6

Bagaimana peristiwa dapat diketahui oleh seluruh umat Israel?

Menurut penulis, bahwa peristiwa tersebut diceritakan secara lisan dari generasi ke generasi selanjutnya (Ul. 6:7- 10) dalam hal ini bukanlah tugas nabi saja namun juga merupakan tugas seorang bapak sebagai kepala keluarga memberikan pendidikan perihal tradisi iman dan juga hukum Taurat kepada anak-anaknya dengan demikian peristiwa tersebut akan selalu dikenang bagi umat Yahudi, selain itu juga melalui perayaan- perayaan keagamaan yang lahir ketika banga Israel keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Tradisi keagamaan tersebut memiliki makna teologis yaitu

5

Barnabas Ludji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama 2 (Bandung: BMI, 2009), p.

22.

6

Gerhard Von Rad, Makers of the

Modern Theological Mind (USA: Word

Incorporated, 1978), p. 59-63

(3)

3 munculnya tradisi iman yang bertujuan agar bangsa Israel lebih mudah memahami kehendak Allah yang disampaikan para Nabi.

Perbedaan tradisi iman bagi Nabi dan umat Israel tentu berbeda, yang membedakan ialah bagaimana bangsa Israel beranggapan bahwa kedudukannya sebagai umat pilihan Tuhan, akan diperlakukan secara istimewa, dan apa pun kebobrokan moral yang pernah di lakukan umat Israel, Tuhan akan bertoleransi, padahal pemahaman tersebut adalah salah. Padahal umat yang dikhususkan oleh Allah dituntut suatu ketaatan yang utuh.

7

Di samping itu adapun peran dan isi peringatan dari Nabi-nabi abad ke-8 kepada bangsa Israel diantaranya:

pertama, Proto Yesaya dan Mikha berasal dari Israel Utara : isi nubuatnya mengingatkan agar bangsa Yehuda (Israel Selatan) tidak perlu meminta pertolongan kepada bangsa lain. kedua, Nabi Hosea dan Amos berasal dari Israel Selatan (Yehuda) : isi nubuatnya bangsa Israel Utara akan di tolak oleh Allah, karena sikap politik bangsa itu yang tidak sehat. Misalnya perebutan kekuasaan melalui pertumpahan darah.

8

Amos melihat bahwa bangsa Israel Tak lagi menghayati umat 'khusus' Allah yang perlu kesetiaan, ketaatan pada perjanjian Allah, terutama pada bidang keadilan sosial.

9

Gambaran secara umum Pemberitaan Nabi-nabi pada abad ke-8.

Nabi-nabi yang muncul pada abad ke- 8 seb. Kr yaitu khususnya Amos, Proto Yesaya, Mikha, Hosea menaruh perhatian yang besar terhadap masalah-masalah

7

Barnabas Ludji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama 2, p. 23

8

Ibid., p. 46

9

Christopher Wright, Hidup Sebagai Umat Allah Etika Perjanjian Lama (BPK Gunung Julia, 2012), p. 35

sosial-ekonomi bangsanya, disamping perhatiannya terhadap aspek kehidupan lainnya. Rasa tanggung jawab mereka dalam berbagai aspek kehidupan merupakan konsekuensi panggilan mereka sebagai Nabi. Perikop-perikop yang dimaksudkan Amos 2:6-8; Yesaya 5:8-24; 10:1-4; dan Mikha 3:1-12, merupakan asli dari masing-masing Nabi, yang mau mengungkapkan berbagai masalah sosial-ekonomi yang menimbulkan situasi krisis di tengah- tengah kehidupan bangsa Israel dan Yehuda. Krisis yang dimaksudkan ialah musnahnya kesadaran solidaritas sosial- ekonomi yang dikenal bangsa Israel dalam sistem kekerabatan dan yang dikokohkan oleh perjanjian Allah. Krisis itu melahirkan tingkatan sosial. Jurang pemisah antara tingkatan sosial itu semakin melebar, karena orang yang berkuasa dan kaya begitu tamak sehingga dengan perjanjian Tuhan, mereka merampas dan merampok tanah dan harta lainnya dari orang miskin dan tidak berkuasa.

10

Penyalahgunaan jabatan demi keuntungan diri sendiri. Penyalahgunaan jabatan ini tidak hanya melibatkan para pejabat yang menangani sektor kehidupan sekuler kehidupan politik dan sosial-ekonomi, tetapi juga melibatkan pejabat yang dimaksudkan ialah para raja, bangsawan, hakim, tua-tua, kepala keluarga, dan kepala kaum.

11

Praktik Kolusi antara penguasa dengan orang kaya dijalani rapi untuk memperoleh keuntungan dari rakyat jelata seperti petani miskin, janda, yatim, orang lemah dan orang asing. Kerjasama seperti ini di pihak lain menguntungkan dan semakin memperkokoh kedudukan para penguasa dan kaum elite; namun dipihak lain kerja sama seperti itu

10

Barnabas Ludji, Diktat Hermeuneutik Perjanjian Lama 3, (STT Cipanas: Tidak diterbitkan), p. 34

11

Ibid.

(4)

4 memojokkan dan membuat semakin terhimpit dan menderita. 12

Fungsi Nabi

Adapun fungsi Nabi adalah sebagai beriikut:

(1) Berita yang disampaikan Nabi ditujukan kepada masa mereka sendiri dan langsung menyangkut keadaan-keadaan seperti agama, politik, dan sosial yang ketika itu sedang terjadi.

(2) Pelayanan mereka berisi unsur nubuat yang sering mencakup suatu peringatan mengenai akibat-akibat yang akan datang kemudian hari jikalau mereka bersikeras dalam ketidaktaatan kepada perintah Allah. Pada pihak lain untuk memberanikan hati sisa-sisa masyarakat yang masih beribadah kepada Allah yang senantiasa ada ditengah-tengah bangsa itu, sehingga terdapatlah nubuat tentang hari kemudian yang lebih baik dan mulia, yang termasuk dalam penggenapan janji ilahi yang telah dibuat dengan Abraham dan Musa.

(3) Dalam berita para nabi diumumkan prinsip-prinsip ilahi yang tetap sepanjang masa.

(4) Sedikit banyak cerita mereka itu berisi unsur ke-Mesias-an dan memusatkan perhatian kepada pelepas yang telah dijanjikan.

13

Ada sifat 'inkarnasional' peran Israel dalam Perjanjian Lama yang secara khas menunjuk pada Yesus kristus (pemikiran ini terdapat khususnya dalam bagian-bagian tentang Hamba Tuhan dalam Kitab Yesaya, misalnya Yes. 42:18-22; 41:1-5 dua pasal ini merujuk pada jati diri hamba hubungan dengan bangsa

12

Ibid.

13

Chr. Barth, Theologia Perjanjian Lama IV (BPK Gunung Mulia: Jakarta, 2006), p. 13.

Israel itu secara kolektif, lalu Yes.

42:1-7; 50:4-11; 52:13 - 53:12 3 pasal ini ada tokoh perorangan yang digambarkan oleh nabi itu.) Dua kali peran yang dikenakan kepada hamba itu sebagai pembawa terang pengenalan akan Allah dn hubungan perjanjian dengan Allah kepad bangsa-bangsa di luar Israel.

Nats tersebut menghubungkn karya hamba itu yang mencakup seluruh dunia dengan perannya terhadap Israel, justru karena ia adalah perwujudan nyata peran yang gagal dipenuhi Israel, yaitu menjadi penyataan diri Allah sendiri

"Engkau adalah hambaKu, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagunganKu (Yes 49:3)

14

Bagaimana Hubungan Nabi-nabi dengan Allah?

Pemanggilan Nabi tentunya dipengaruhi oleh teologi sumber E

“Elohist” adanya suatu usaha untuk menunjukkan jarak jauh antara Allah dan manusia. Sumber Elohist mempunyai pengertian yang tersendiri mengenai Allah. Bagi sumber Elohist Allah tokoh yang bersemayang di Sorga yang jauh dari dunia manusia. Allah menyampaikan kehendak-Nya melalui perantara, yaitu para malaikat, mimpi atau pengelihatan- pengelihatan.

15

Sumber E menggunakan sebutan 'Elohim' untuk Allah, Yakub untuk Israel dalam sejarah Yusuf, Horeb untuk Sinai, yitro untuk ayah mertua Musa Dan 'ama' untuk budak perempuan, Gaya E lebih sungguh-sungguh dari pada Y, E memiliki perhatian khusus terhadap suku- suku Israel yang jadi bagian dari kerajaan Israel utara pada awal Masa kerajaan, E

14

Christopher Wright, Hidup Sebagai Umat Allah Etika Perjanjian Lama (BPK Gunung Mulia, 2012), p. 40-41.

15

Wismoady Wahono. Di Sini

Kutemukan (Jakarta: BPK Gunung Mulia,

2010), p. 66.

(5)

5 menaruh minat dari sejumlah tempat suci, tapi tidak pernah pada Yerusalem atau tempat ibadah manapun di Yehuda, kecuali makam Rachel, ibu Yusuf.

Sumber Y menggambar Yahweh secara khas tampil sebagai seorg pria yang berdiri disamping seseorang di siang bolong, sumber E Allah tampil dengan mengambil jarak sebagai penguasa, biasanya dalam mimpi malam hari.

Dalam sumber Y Allah bisa jadi sahabat, tapi Allah dalam E menimbulkan kegentaran, menakutkan. Hal ini menjadi ciri utama Revolusi Hizkia.

16

Pemanggilan dan pengutusan para nabi merupakan suatu tindakan Allah demi kepentingan umat-Nya. Hal ini seringkali dikatakan dimulai dengan suatu peristiwa yang bersifat rahasia dimana Allah berkenan mengerahkan seseorang menjadi peserta didalam pelaksanaan karya-Nya. Dengan demikian pemanggilan dan pengutusan nabi ditengah-tengah umat Israel memiliki lima segi utama dibalik peristiwa pemanggilan itu yakni:

17

(1) Allah mendatangi orang-Nya, serta menyatakan diri-Nya dengan perkataan maupun dengan penglihatan untuk memberitahukan bahwa Ia bertindak dan sebabnya mengapa Ia bertindak. Penghayatan para nabi terhadap pengalaman kehadiran Allah yang dahsyat perlu ditekankan. Allah sendirilah secara langsung memilih tempat dan cara- Nya bagaimana Ia berkenan datang.

Allah juga yang menetapkan siapa yang hendak dilawat-Nya bukan atas prakarsa manusia melainkan Allah sendiri yang mengambil prakarsa. Awal kenabian justru terletak didalam penerimaan wahyu

16

Robert Coote, Demi Membela Revolusi: Sejarah Elohist (BPK Gunung Mulia &

UKSW, 2011), p. 12-13.

17

Chr. Barth, Theologia Perjanjian Lama IV, p. 13.

berupa penglihatan. Melalui apa yang diperlihatkan itu Allah memperdengarkan firman-Nya dengan berisikan berita tegas. Allah juga menyatakan diriNya serta memperdengarkan firmanNya adalah untuk memprakarsai salah satu tindakan yang hendak diambil- Nya.

(2) Allah mempercayakan firman-Nya kepada para nabi yakni dengan menyuruh mengalihbahasakan serta menyampaikan kepada umat yang harus mengetahuinya. Allah menghargai dan mengangkat seseorang serta memberikan kepercayaan yang tidak selayaknya diberi kepada manusia. Dengan demikian melalui berkat kepercayaan Allah yang tidak terduga manusia diperbolehkan hadir dalam dewan musyawarah Tuhan untuk memperhatikan dan mendengarkan firman-Nya (Yer 23:18 bnd. Ayub 15:8). Oleh sebab itu Allah mengikutsertakan manusia didalam penanganan firman-Nya. Allah sendiri menyatakan firman-Nya dalam bentuk perkataan yang dipahami manusia, namun kerap juga mengiringinya dengan perkataan nabi sendiri. Dengan kata lain perkataan nabi yang disampaikan sesuai dengan bentuk bahasa serta corak tempat dimana ia bernubuat yang juga telah berusaha untuk mengimbangi firman Allah yang mula-mula terdengar oleh nabi sendiri (bnd. Yes 15:19)

(3) Allah mencukupi ketidakmampuan

para nabi biar dengan pemberian

roh-Nya yang kudus dengan janji

penyertaan-Nya atau dengan lain-

lain jenis perlengkapan. Para nabi

diperlengkapi yang artinya

kekurangan yang ada pada nabi

dicukupi. Yang masih muda

(6)

6 menjadi matang dan dewasa, yang berat lidah menjadi fasih berbicara sehingga meyakinkan orang. Hal ini diberikan melalui anugerah yang luar biasa dari Tuhan. Para nabi tidak bertugas sebagi alat yang pasif, namun sebaliknya mereka digerakkan secara aktif. Peranan panggilan para nabi juga sebagai pejuang yang memanggil umat Israel kembali pada prinsip-prinsip yang menjadi landasan mereka.

Dalam tugas mereka menguraikan makna perjanjian dan makna iman etis serta menerapkan pada situasi zaman mereka. Dengan demikian sumbangan mereka kepada perkembangan iman Israel merupakan sumbangan yang penting sekali.

18

(4) Jika seorang Nabi lari dari panggilan TUHAN, maka TUHAN tidak akan diam begitu saja, melainkan TUHAN akan memberikan hukuman berupa musibah seperti Yunus yang dipanggil TUHAN untuk pergi ke Niniwe.

(5) Yeremia adalah seorang Nabi yang dipanggil TUHAN, walaupun ia, pernah menghujat TUHAN akan pemanggilannya, membuat Yeremia tidak bisa lari dari panggilannya, untuk itu hubungan para Nabi dengan TUHAN sangat erat dan istimewa karena Nabi adalah orang yang dikhususkan oleh Allah.

KESIMPULAN

Nabi merupakan perantara Allah kepada manusia, biasanya para nabi dipanggil Allah untuk mengemban misi Allah kepada dunia, dikarenakan terjadinya kemerosotan agama, sosial,

18

H.H. Rowley. Ibadat Israel Kuno (Jakarta: BPKGunung Mulia, 2009), p. 119.

politik dan budaya. Tentu kecaman dan teguran terhadap sesuatu yang menyimpang dari kehendak Allah mau tidak mau, di lontarkan, dalam keadaan rasa takut akan konsekuensi dari menyeruakan suara kenabiaan membuat Nabi tersebut terasingkan bahkan menghadapi perlawanan dalam lingkungan sosialnya, tetapi karena suara Allah sudah berfirman di mana Allah memberikan janji-janji penguatan, itulah yang membuat Nabi berani menyatakan kebenaran terhadap sesuatu yang dianggap menyimpang dari ketetapan- ketetapan Allah. Selain itu nabi perlu berperan sebagai bapak yang merupakan kepala rumah tangga yang telah mendapatkan berita kenabian langsung dari Allah atau langsung dari nabi untuk dteruskan kepada sluruh anggota keluarganya. Tentu peran bapak ini dapat menjadi 1 tulisan tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Barth, Chr.. Theologia Perjanjian Lama IV. BPK Gunung Mulia: Jakarta, 1993.

Browing, W.R.F.. Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible. Jakarta:

BPK Gunung Mulia, 2007.

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, YKBK, 1999.

Green, David E.. Theological Dictionary of the Old Testament. USA:

William B Eerdmans Publishing Co: 1998.

Ludji, Barnabas,. Diktat Hermeuneutik Perjanjian Lama 3. (STT Cipanas: Tidak diterbikan).

Ludji, Barnabas. Pemahaman Dasar

Perjanjian Lama 2.

Bandung:BMI, 2009.

Rad, Gerhard Von,. Makers of the

Modern

(7)

7 Theological Mind. USA: Word Incorporated, 1978.

Robert Coote. Demi Membela Revolusi:

Sejarah Elohist. BPK Gunung Mulia & UKSW, 2011.

Rowley, H.H. Studies in Old Testament Prophecy. London: SCM Press, 1965.

Wahono, Wismoady. Di Sini Kutemukan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010.

Wright, Christopher. Hidup Sebagai

Umat Allah Etika Perjanjian

Lama. BPK Gunung Mulia, 2012.

Referensi

Dokumen terkait

(ungkin banyak yang belum tau ba)a lampu ba)a lampu ini sebenarnya dapat juga dimodifikasi agar ini sebenarnya dapat juga dimodifikasi agar bisa digunakan untuk tegangan renda

Kisaran total eritrosit ikan bawal air tawar yang dibudidaya di keramba Sungai Kampar bagian Hilir lebih rendah sementara pada lokasi Hulu dan kolam di Desa

- Agar kegiatan pembuatan kerajinan daur ulang sampah di Kampung Wisata Pancer dapat terus meningkat kemanfaatannya bagi masyarakat, dapat dijadikan sebagai wisata edukasi

Dengan keunikan ini tengkorak dalam festival Dia de los Muertos diambil sebagai sumber ide dalam pembuatan karya seni batik lukis dalam bentuk panel.Batik lukis yang diciptakan

Penelitian tentang hubungan kesesuaian anggota tubuh terhadap alat kerja(sepeda motor) dan beban kerja dengan kelelahan subyektif pada ojek diharapkan dapat menjadi

Kepada para ayah dan ibu, kepada para kakek dan nenek, dan kepada me- reka yang tidak memiliki anak sendiri namun dengan penuh kasih memeliha- ra anak-anak dan remaja, nasihat

Arus yang tinggi ini akan menyebabkan daerah HAZ akan lebih besar dan logam induk banyak yang mencair karena penetrasi yang dilakukan lebih besar dan logam induk

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, variasi yang dimunculkan guru Bahasa