• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP ROI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP ROI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

PERIODE 2017 - 2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jenjang Pendidikan Strata Satu

Jurusan Manajemen

Diajukan oleh :

NAMA : NADIAH SIANTURI NPM : 2017204223 NIK : 1276035603000001

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MULIA PRATAMA BEKASI

2021

(2)

i SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MULIA PRATAMA-BEKASI

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : NADIAH SIANTURI

NPM : 2017204223

JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN

JENJANG PENDIDIKAN : STRATA SATU (S1)

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP ROI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2017 - 2019

Bekasi, Disetujui dan diterima oleh,

Pembimbing Teknis Pembimbing Materi

H.Slamet, S.H., M.M Yuslinda Nasution, S.E., M.M

Ketua STIE Mulia Pratama, Ketua Jurusan

Dr.Rakhmat, S.E., M.S.E Ir.Hj. Reni Yesi S., M.M.

(3)

ii SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MULIA PRATAMA-BEKASI

TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN SKRIPSI

NAMA : NADIAH SIANTURI

NPM : 2017204223

JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN

JENJANG PENDIDIKAN : STRATA SATU (S1)

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP ROI PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2017 - 2019

Bekasi, Juni 2021

1. Ketua Penguji ...

2. Sekretaris Penguji ...

3. Anggota Penguji ...

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME, yang telah mencurahkan berkat dan rahmat yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh current ratio (CR) dan debt to equity rasio (DER) terhadap return on investment (ROI) Pada perusahaan manufaktur sub-sektor makanan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2017 – 2019.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan manajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama di Bekasi.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan penghargaan, Rasa Hormat dan Terima Kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak H Broto Sunaryo Selaku Ketua Yayasan Pencerdasan Bangsa 2. Bapak Dr. Rakhmat, S.E., M.S.E. Selaku Ketua STIE Mulia Pratama

3. Bapak Hartadi, S.E., M.AK. Selaku Wakil Ketua I STIE Mulia Pratama Bidang Akademik

4. Ibu Hj. Budi Rachmawati S.Pd., M.Pd. Sebagai Ketua Wakil II STIE Mulia Pratama Bidang Administrasi dan Keuangan

5. Bapak Yohanes Sugiyanta, S.E., M.M. Sebagai Wakil III STIE Mulia Pratama Bidang Kemahasiswaaan

6. Ibu Ir. Hj. Reni Yesi S., M.M. Selaku Ketua Jurusan Manajemen STIE Mulia

Pratama

(5)

iv

7. Ibu Yuslinda Nasution, S.E., M.M Selaku Pembimbing Materi yang dengan sabar telah memberikan segala arahan, kritik, dan saran – saran serta telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

8. Bapak H.Slamet, S.H., M.H. Selaku Pembimbing Teknis yang dengan sabar telah memberikan segala arahan, kritik, dan saran-saran serta telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

9. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama yang telah memberikan pengajaran, pengarahan dan kemudahan kepada penulis selama kuliah

10. Kedua Orang Tuaku, yang mengajarkan tentang pentingnya menjadi orang mandiri dan mau terus belajar tanpa mengenal lelah. Juga kakak, abang, dan adikku yang selalu memberikan support serta doa – doa kalian

11. Adikku Josua Sianturi, yang memberikan dukungan lewat bantuan yang diberikan, menemaniku dalam proses pengerjaan skripsi

12. Tanteku Wiwin Magdalena Sihite dan pamanku Taufik Sianturi telah merawat aku selama aku tinggal dengan mereka, yang mengajarkanku bayak hal melalui pengalaman-pengalaman mereka. Yang juga menanggung segala biaya dan kebutuhanku selama kuliah, memberikan dukungan, semangat, serta doa yang terbaik kepada penulis

13. Semua sahabat – sahabat STIE Mulia Pratama yang tidak dapat disebutkan

satu persatu. Bagiku, kalian adalah tempat saluran berkat

(6)

v

14. Kakak alumniku Devi, yang memberikan dukungan lewat bantuan yang diberikan, menemaniku dalam proses pengerjaan skripsi

Semoga Tuhan YME membalas segala kebaikan dan memberikan berkatNya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, sebagai bahan perbaikan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi, 22 Mei 2021 Penulis

Nadiah Sianturi

(7)

vi

ABSTRAK Nadiah Sianturi

Di duga current ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap return on investment (ROI). Dengan berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan apakah current ratio (CR) berpengaruh terhadap return on investment (ROI) secara parsial pada perusahaan makanan yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) periode 2017-2019. Dan apakah debt to equit ratio (DER) berpengaruh terhadap return on investment (ROI) secara parsial pada perusahaan makanan yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI), juga apakah current ratio (CR) dan debt to equity (DER) berpengaruh terhadap return on investment (ROI) secara simultan pada perusahaan makanan yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI).

Penelitian in bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio (CR) dan debt to equity (DER) terhadap return of investment (ROI). Penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan jenis penelititan eksplanatori yang menjelaskan hubungan atau pengaruh antar veriabel. Pengambilan sample menggunakan purposive sampling.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan makanan dari bursa efek indonesia (BEI) periode 2017-2019. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah regresi berganda. Variabel independen dalam penelitian adalah CR dan DER. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return on investment (ROI). Penelitian ini menggunakan uji parsial yang menunjukkan hasi bahwa current ratio (CR) tidak mempunyai pengaruh signifikan dengan arah positif terhadap return on investment (ROI). Sedangkan debt to equity (DER) mempunyai pengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap return in investment (ROI).

Dari hasil penelitian pada PT Indofood Sukses Makmu Tbk, PT Wahana Interfood Nusantara Tbl, PT Arita Prima Indonesia Tbk, current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap return on investment (ROI) pada studi kasus perusahaan makanan dengan nilai signifikan sebesar 15,24%.

Sedangkan debt to equity ratio (DER) mempunyai pengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap return on investment (ROI) pada studi kasus perusahaan makanan dengan nilai signifikan sebesar 13,08%

Adapun manfaat dari penelitian ini untuk memberikan sumbangan pikiran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi mengenai pengaruh current ratio (CR) dan debt to equity ratio (DER) terhadap return on investment (ROI) perusahaan makanan di bursa efek indonesia (BEI) dan dapat digunakan sebagai dasar perluasan penelitian terutama yang berhubungan dengan kinerja keuangan yang dikaitkan dengan perusahaan-perusahaan yang go public pada penelitian selanjutnya.

Kata kunci : current ratio (CR) , debt to equit ratio (DER), return on investment (ROI).

(8)

vii

ABSTRACK

Nadiah Sianturi

It is suspected that the Current Ratio has a positive and partially significant effect on ROI. Based on the background of the problems in this study, it can be formulated whether the current Ratio partially affects the Roi of food companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2017-2019.

And whether the debt to equity Ratio partially affects the Roi of food companies listed on the Stock Exchange. Indonesia Stock, also whether the Current Ratio and Debt to Equity Ratio affect the Roi simultaneously on food companies listed on the Indonesia Stock Exchange.

This study uses secondary data obtained from the annual financial statements of Food companies from the IDX for the period 2017-2019. The data analysis used in this study is multiple regression. The independent variables in the study were CR and DER. The dependent variable in this study is ROI. This study uses a partial test which shows the results that the Current Ratio (CR) has no significant effect in a positive direction on ROI. Meanwhile, Debt to Equity (DER) has a significant negative effect on ROI.

From the results of research at PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk PT Arita Prima Indonesia Tbk, the Current Ratio has no significant effect with a positive direction on Roi in the case study of food companies with a significance value of 15.244%.

While the Debt to Equity Ratio (DER) has a significant effect in a negative direction on Roi in the case study of Food companies with a significance value of 13.08%.

The benefits of this research are to contribute ideas to the development of economic science regarding the effect of the current ratio and debt to equity ratio on the return on investment of food companies on the Indonesia Stock Exchange and can be used as a basis for expanding research, especially those related to financial performance associated with companies-companies that go public in further research.

Key word : current ratio (CR), debt to equit ratio (DER), return of investment (ROI).

(9)

viii DAFTAR ISI

Halaman COVER

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ... i

TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

ABSTRACK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Pokok Masalah ... 8

1.3 Rumusan Masalah ... 8

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 9

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II ... Error! Bookmark not defined.1 2.1 Landasan Teori ... 11

2.1.2 Definisi Rasio Keuangan ... 11

(10)

ix

2.2 Peneliti Terdahulu ... 21

2.3 Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III ... 24

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 24

3.1.1 Variabel Penelitian ... 24

3.1.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 28

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.5 Metode Analisis Data ... 29

3.5.1 Statistik Deskriptif ... 29

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 30

3.5.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 34

3.5.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 35

3.5.5 Uji Signifikansi ... 36

BAB IV ... 40

4.1 Gambaran Umum ... 40

4.1.1 Gambaran Umum Analisa Kuantitatif ... 41

4.2 Analisa Data dan Pembahasan ... 43

4.2.1 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 79

(11)

x

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 81

4.2.3 Hasil Uji Regresi Analysis Linier Berganda ... 83

4.3 Hasil dan Pembahasan ... 90

BAB V ... 93

5.1 Kesimpulan ... 93

5.2 Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Pendapatan Return on Investment Perusahaan Makanan di Bursa

Efek Indonesia tahun 2017 - 2019 ... 3

Tabel 1.2 Data Perkembangan Debt to Equity Ratio Perusahaan Makanan ... 5

Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu ... 6

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 26

Tabel 4.1 Data Laporan Kinerja Keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2017 – 2018 ... 43

Tabel 4.2 Data Laporan Posisi Keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2017 – 2018 ... 45

Tabel 4.3 Data Laporan Keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2017 – 2018 ... 47

Tabel 4.4 Data Laporan Kinerja Keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2018 – 2019 ... 49

Tabel 4.5 Data Laporan Posisi Keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2018 – 2019 ... 51

Tabel 4.6 Data Laporan Keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2018 – 2019 ... 53

Tabel 4.7 Data Laporan Kinerja Keuangan pada PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Periode 2017 – 2018 ... 55

Tabel 4.8 Data Laporan Posisi Keuangan pada PT Wahana Interfood Nusantara

Tbk Periode 2017 – 2018 ... 57

(13)

xii

Tabel 4.9 Data Laporan Keuangan pada PT Wahana Interfood Nusantara Tbk

Periode 2017 – 2018 ... 59

Tabel 4.10 Data Laporan Kinerja Keuangan pada PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Periode 2018 – 2019 ... 60

Tabel 4.11 Data Laporan Posisi Keuangan pada PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Periode 2018 – 2019 ... 62

Tabel 4.12 Data Laporan Keuangan pada PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Periode 2018 – 2019 ... 64

Tabel 4.13 Data Laporan Kinerja Keuangan pada PT Arita Prima Indonesia Tbk Periode 2017 – 2018 ... 69

Tabel 4.14 Data Laporan Posisi Keuangan pada PT Arita Prima Indonesia Tbk Periode 2017 – 2018 ... 71

Tabel 4.15 Data Laporan Keuangan pada PT Arita Prima Indonesia Tbk Periode 2017 – 2018 ... 73

Tabel 4.16 Data Laporan Kinerja Keuangan pada PT Arita Prima Indonesia Tbk Periode 2018 – 2019 ... 74

Tabel 4.17 Data Laporan Posisi Keuangan pada PT Arita Prima Indonesia Tbk Periode 2018 – 2019 ... 76

Tabel 4.18 Data Laporan Keuangan pada PT Arita Prima Indonesia Tbk Periode 2018 – 2019 ... 78

Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolinearitas... 81

Tabel 4.20 Hasil Uji Autokorelasi ... 83

Tabel 4.21 Hasil Uji Regregasi Berganda ... 84

(14)

xiii

Tabel 4.22 Hasil Uji F (simultan) ... 86

Tabel 4.23 Hasil Uji t (parsial) ... 87

Tabel 4.24 Hasil Uji R (determinasi) ... 89

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal, internal, dan pengaruh iklim industri lokal.

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan

leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar

tidak terjadi biaya keagenan (agency cost) antara pemegang saham dengan

manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang

rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayannya karena

penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga

secara teratur. Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka semakin besar

kebutuhan dana untuk ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaannya

mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk mahan laba. Jadi

(16)

perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai dividen tetapi lebih baik digunakan untuk ekspansi. Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari besarnya biaya penelitian dan pengembangan. Semakin besar R&D cost-nya maka berarti ada prospek perusahaan untuk tumbuh (Sartono, 2001).

Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan melihat pertumbuhan penjualnnya. Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan saja, Dengan melakukan pengukuran laba operasi perusahaan, kita dapat melihat aspek pemasaran dan juga efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya. Pengukuran berikutnya laba bersih ini adalah modal, sedangkan outputnya adalah laba. Pengukuran pertumbuhan perusahaan yang terakhir adalah melalui pengukuran pertumbuhan Return on investment (ROI) sendiri.

Return on Investment (ROI) dan Rumus yang sering disingkat dengan ROI adalah rasio profitabilitas yang mengukur efisiensi sebuah investasi dengan membandingkan laba bersih dengan total biaya atau modal yang diinvestasikan.

Dengan kata lain, Return on Investment (ROI) ini mengukur keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari investasi terhadap jumlah uang yang diinvestasikan.

Dalam bahasa Indonesia, Return on Investment (ROI) ini sering disebut dengan laba atas investasi atau tingkat pengembalian invest.

Return on Investment (ROI) merupakan salah satu pendekatan yang paling

umum digunakan untuk mengevaluasi konsekuensi keuangan dari suatu keputusan

dan tindakan investasi bisnis. ROI ini dapat digunakan untuk keputusan keuangan

pribadi, membandingkan profitabilitas perusahaan ataupun untuk membandingkan

(17)

efisiensi investasi. Jika hasil perhitungan Return on Investment (ROI) inipada suatu rencana investasi adalah positif dan tidak ada lagi peluang untuk memperoleh hasi ROI yang lebih tinggi lagi maka investasi tersebut dapat dilakukan.

Return on Investment (ROI) atau Laba atas Investasi dihitung dengan cara mengurangi biaya investasi dari Total Pendapatan dan membaginya dengan total biaya investasi. Hasil dari perhitungan ROI ini dapat berupa perentase atauoun Rasio. Berikut adalah data pendapatan perusahaan :

Tabel 1.1 Data Pendapatan Return on Investment Perusahaan Makanan di Bursa Efek Indonesia tahun 2017 - 2019

Nama Perusahaan 2017 2018 2019

PT Indofood Sukses Makmur Tbk 0.11% 0.13% 0.14%

PT Wahana Interfood Nusantara Tbk 0.20% 0.18% 0.13%

PT Arita Prima Indonesia Tbk 0.39% 0.49% 0.49%

Berdasarkan data dari tabel di atas, setiap perusahaan tidak mengalami

peningkatan pendapatan secara signifikan setiap tahunnya. Dapat dilihat bahwa

PT Indofood Sukses Makmut Tbk, mengalami peningkatan signifikan pada

pendapatan dari tahun 2017 – 2019, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk,

mengalami peningkatan dari tahun 2017 – 2019. Pergerakan seperti ini

mengindikasikan bagaimana keadaaan keuangan masing-masing perusahaan

tersebut. Investor dapat mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi

(18)

jumlah nilai return saham. Salah satu faktor yang dapat di identifikasi pengaruhnya terhadap return saham adalah faktor kinerja keuangan. Analisis kinerja kauangan perusahaan dapat dilakukan dengan menghitung rasio keuangan berdasarkan informasi yang didapat dari laporan keuangan perusahaan.

Pengertian analisa rasio keuangan menurut James C Van Horne dalam buku Kasmir (2010:104) adalah indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan anga lainnya. Rasio yang umum digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih oleh suatu perusahaan. Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar (Current Ratio), rasio cepat (quick ratio), rasio kas (cash ratio) dan inventory to net working capital (Kasmir, 2013:134-8 142).

Current Ratio berpengaruh nyata terhadap keadaan keuangan, kondisi ini mempengaruhi kinerja keuangan yang akan semakin baik dengan melihat harga saham yang meningkat dan akan berdampak pada return saham yang juga meningkat (Ilman dkk, 2011).

Menurut (Kasmir, 2012:134) current ratio (CR) dikatakan sebagai bentuk ukuran tingkat keamanan (margin of safeyty) suatu perusahaan, karena current ratio (CR) tidak hanya memperhitungkan aktiva lancar yang berupa kas tetapi juga besarnya piutang dan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh

mana aktivitas perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban

(19)

utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya (Kasmir, 2012:153).

Rasio solvabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan debt to equity ratio (DER). Debt to equity ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang.

Debt to equity ratio (DER) berguna untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari hutang (Kasmir, 2012:166).

Tabel 1.2 Data Perkembangan Debt to Equity Ratio Perusahaan Makanan

TAHUN PT. ARITA PRIMA INDONESIA Tbk

PT.WAHANA INTERFOOD

Tbk

PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR

Tbk

2017 0.55% 6.07% 0.71%

2018 0.51% 2.24% 1.63%

2019 0.45% 1.29% 1.63%

Pada tabel diatas, perkembangan perusahaan tidak mengalaimi peningkatan

yang signifikan setiap tahunnya. Dapat dilihat bahwa PT Arita Prima Indonesia

Tbk Debt to Equity Ratio (DER) Mengalami penurunan pendapatan dari tahun

2017-2019. PT Wahana Interfood Tbk mengalami penurunan pendapatan dari

tahun 2017-2019. Dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami peningkatan

(20)

pendapatan dari tahun 2017-2019. Pergerakan seperti ini mengindikasikan bagaimana keuangan dari tiap-tiap tahun.

Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu

NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN

METODE ANALISIS

DATA Ratna

(2009)

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),

Total Assets Turn Over (TATO), dan Return on Assets

(ROA) terhadap return saham perusahaan property yang go publik di Bursa Efek Indonesia

tahun 2008-2012

Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turn Over (TATO),

dan Return On Assets (ROA) secara simultan tidak

terdapat pengaruh terhadap return saham. Tetapi, secara

parsial Total Assets Turn Over (TATO) mempunyai

pengaruh signifikan terhadap return saham.

regresi linier berganda

Prasetio

(2012)

Analisis Pengaruh Variabel Makro-Ekonomi Dan Rasio

Keuangan Perusahaan

Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa

variabel Debt to Equity

Analisis

Regresi

Berganda

(21)

Terhadap Return on Investment (Studi Kasus pada Sub-Sektor komponen dan Otomotif yang

terdaftar di BEI

Ratio dan Current Ratio berpengaruh signifikan

terhadap Return on Investment.

Ulupui

(2007)

menganalisa pengaruh rasio- rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan industri

barang konsumsi.Variabel independen penelitian ini

adalah rasio likuiditas, laverage, aktivitas dan profitabilitas, sedangkan variabel dependen ialah return

saham.

Penelitian ini menemukan bahwa hanya dua variabel (return on asset dan current ratio) yang secara signifikan mempengaruhi return saham dengan tingkat signifikansi 5

persen.

Regresi berganda

Hatta dan Dwiyanto

(2012)

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, dan Earning per share terhadap harga saham pada perusahaan automotive and allied di BEI

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variable current ratio, debt

to equity ratio, return on equity berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham, sedangkan earning

per share secara parsial berpengaruh positif dan

analisis regresi linier

berganda.

(22)

Berdasarkan uraian diatas dan masih adanya perbedaan pendapat dari penelitian terdahulu. Peneliti tertarik untuk mengambil judul – ‘’ ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP ROI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB-SEKTOR MAKANAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2017-2019 ‘’.

1.2 Pokok Masalah

Di duga current ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap return on investmenet (ROI).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah current ratio berpengaruh terhadap Return on Investment (ROI) secara parsial pada perusahaan makanan yang terdaftar di bursa efek indonesia

?

BEI signifikan terhadap harga

saham perusahaan

automotive and allied

periode tahun 2011 – 2015.

(23)

2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Return on Investment (ROI) secara parsial pada perusahaan makanan yang terdaftar di bursa efek indonesia ?

3. Apakah Current Ratio dan Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap return on investment (ROI) secara simultan pada perusahaan makanan yang terdaftar di bursa efek indonesia ?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Suatu penelitian dilakukan tentunya miliki tujuan, adapun yang menjadi tujuanpenelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengaruh variabel Current Ratio (CR) terhadap Return on Investment (ROI) secara parsial pada perusahaan makanan yang terdaftar di bursa efek indonesia.

b. Untuk mengetahui pengaruh variabel Debt to Equity (DER) terhadap Return on Investment (ROI) secara parsial pada perusahaan makanan yang terdaftar di bursa efek indonesia.

c. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt to Equity (DER) terhadap Return on Investment (ROI) secara simultan pada perusahaan makanan yang terdaftar di bursa efek indonesia.

1.4.2 Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

(24)

Untuk memberikan sumbangan pikiran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi mengenai pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt to Equity (DER) terhadap Return on Investment (ROI) perusahaan makanan di bursa efek indonesia (BEI) dan dapat digunakan sebagai dasar perluasan penelitian terutama yang berhubungan dengan kinerja keuangan yang dikaitkan dengan perusahaan- perusahaan yang go public pada penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh investor yang hendak melakukan investasi di perusahaan-perusahaan yang menjadi objek penelititan sebagai alat bantu sehingga kelak dapat memudahkan para investor untuk memilih alternatif investasi yang diniliai sesuai dengan keinginan calon investor.

(25)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.2 Definisi Rasio Keuangan

Rasio keuangan dapat memberikan gambaran baik atau buruknya posisi

keuangan suatu perusahaan, baik buruknya suatu perusahaan dapat diukur dari

prestasi perusahaan yang dapat digambarkan di dalam laporan keuangan. Untuk

dapat menilai prestasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan laporan

keuangan di periode sebelumnya dengan periode saat ini. Dapat juga dilakukan

dengan cara diketahui kinerja perusahaan apakah baik atau buruk. Rasio keuangan

merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangn yang

berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja

perusahaan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan

(26)

antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relefan dan signifikan. Perbandingan dapat dilakukan antara satu pos dengan pos lainnya dalam satu laporan keuangan atau antar pos ada diantara laporan keuangan. (Henry,2016:138).

Definisi rasio keuangan menurut Mia Lasmi Wardiah (2017:136) merupakan perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan.

Sedangkan pengertian ratio keuangan menurut Irham Fahmi (2012:107) adalah rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan menengah pada umumnya lebigh banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan merupakan suatu perhitungan matematis yang dilakukan dengan cara membadingkan beberapa pos atau komponen tertentu dalam laporan keuangan yang memiliki hubungan untuk kemudian ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan sebuah perusahaan.

Pada umumnya rasio keuangan dikelompokkan menjadi lima menurut

Hery(2016:142), yaitu :

(27)

1. Rasio Likuiditas. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Rasio ini diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko keuangan.

Rasio likuiditas terdiri atas : Current Ratio, quick Ratio / Acid Test Rasio dan Cash Ratio.

2. Rasio Solvabilitas (Leverage). Rasio yang menggambarkan 13 kemampuan perusahaan dalam memenuhi suluruh kewajibannya. Rasio ini sama halnya dengan rasio likuiditas, diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analissi risiko keuangan. Rasio ini terdiri dari : Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equty Ratio, Time Interest Earned Ratio dan Operating Income to Liabilites.

3. Rasio Aktivitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Rasio ini terdiri dari : Accunts Receivable Trun ver, Inventory Trun Over, Working Capital Trun Over, Fixed Assets Trun Over dan Total Assets Trun Over.

4. Rasio Profitabilitas. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini debedakan atas dua jenis, yaitu Rasio Tingkat Pengembalian atas Investasi yang terdiri atas : Return on Assets dan Return on Equity. Rasio Kinerja Operasi yang terdiri atas : Gross Profit Margin, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin.

5. Rasio Penilaian/Rasio Ukur Pasar. Rasio yang digunakan untuk mengestimasi

nilai intristik perusahaan (nilai saham). Rasio ini terdiri atas : Earnings Per

(28)

Share, Price Earnings Ratio, Dividend Yeald, Dividend Payout Ratio dan Price to Book Value Ratio.

Dari Jenis-Jenis rasio di atas hanya empat rasio yang digunakan di dalam penelitian ini. Rasio-Rasio yang dipilih antar lain rasio likuiditas, rasio solvabilitas(Leverage), rasio aktivitas dan rasio profitabilitas

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo. (Hery, 2016:149).

Fahmi (2014:69) menjelaskan bahwa likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.

Menurut Wardiyah (2017:123) rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perubahan dalam memenuhi kewajibannya yang akan jatuh tempo. Ratio yang umum digunakan adalah rasio lancar (Current Ratio) dan rasio cepat (Quick Ratio). Dalam penelitian ini Rasio Likuiditas diproxykan oleh Current Ratio (CR) dengan rumus :

Rasio lancar (Current Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia.

(29)

Dengan kata lai, rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset lancar yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Oleh sebab itu, rasio lancar dihitung sebagai hasil bagi antara total aset lancar dengan total kewajiban lancar. (Hery, 2016:152).

Aset lancar adalah kas dan aset lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam waktu satu tahun atu dalam satu siklus operasi normal perusahaan, tergantung mana yang paling lama. Kas (Cash on Hand and Cash in Bank) merupakan aset yang paling likuid (lancar), lalu diikuti dengan investasi jangka pendek (surat-surat berharga), piutang usaha, piutang wesel, piutang lain-lain, persediaan, perlengkapan, biaya dibayar dimuka, dan aset lancar lainnya. Kewajiban lancar adalah kewajiban yang diperkirakan akan dibayar dengan menggunakan aset lancar atau menciptakan kewajiban lancar lainnya dan harus segera dilunasi dalam jangka satu tahun atatu dalam satu siklus operasional perusahaan, tergantung mana yang paing lama. Kewajiban lancar pada umumnya mencakup berbagai pos, yaitu utang usaha, utang wesel jangka pendek, beban yang masih harus dibayar dan bagian utang jangka panjang yang lancar.

b. Rasio Solvabilitas / Leverage

Rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai 16 dengan utang. Dengan kata

lain, rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung perusahaan dalam

rangka pemenuhan aset. (Hery, 2016:162).

(30)

Wardiyah (2017:106) menjelaskan bahwa solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finansial jangka pendek.

Berdasarkan pendapat para ahli yang disebutkan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa rasio solvabilitas atau leverage digunakan sebagai alat untuk mengukur sejauh mana kemampuan suatu emiten dalam memenuhi semua kewajiban jangka panjangnya, khususnya jika sewaktu-waktu perusahaan tersebut harus dilikuidasi. Dalam penelitian ini Rasio leverage diproxykan oleh Debt to Equity (DER) dirumuskan dengan :

Rumus Perhitungan :

Total Hutang Debt to Equity Ratio =

Total Ekuitas

Rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk alat ukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang persuahaan berpengaruh terhadap biaya aset. (Hery, 2016:166).

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukut efektivitas

perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk untuk mengukur

tingkat efesiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada. Rasio

(31)

ini juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. (Hery, 2016:178)

Wardiyah (2017:107) menjelaskan tentang rasio aktivitas merupakan rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya.

Rasio aktivitas adalah rasio aktivitas yang menunjukan bagaiman sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industry (Agus Sartono, 2012:118).

Sedangkan menurut Van Horne Wachowicz dalam Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kway (2012:212) : “Rasio aktivitas (activity ratio) adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aktivitasnya”.

Rasio ini sering digunakan karena mencakup keseluruhan. Tanpa mempersoalkan jenis usaha apapun, Total Asset Turn Over (TATO) menggambarkan seberapa besar dukungan semua aktiva yang dimiliki untuk memperoleh penjualan, semakin besar nilai penjualan maka semakin besar pula laba yang didapatkan.

Dengan demikian, 18 meningkatkan nilai Total Asset Trun Over maka laba perusahaanpun akan meningkat.

Dalam rasio-rasio aktivitas, analisa dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut :

1. Perputaran piutang (Receivable Turn Over), posisi piutang dan taksiran waktu

pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang

(32)

(Receivable Turn Over) yaitu, dengan membagi total penjualan kredit neto dengan piutang rata-rata. (Munawir, 2012:75).

2. Perputaran persediaan (Inventory Turn Over), menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin cepat perputarannya semakin baik, karena dianggap kegiatan penjual berjalan cepat.

(Harahap, 2011:308).

3. Perputaran modal kerja (Working Capital Turn Over), merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu (Kasmir, 2013:182).

4. Fixed Assets Turn Over, rasio yang digunakan untuk mengukur beberapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar satu periode (Kasmir, 2013:184).

5. Total Assets Turn Over, menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba (Agus Sartono, 2012:120).

Rumus Perhitungan :

Penjualan Total Asset Turn Over =

Total Aktiva (Total Assets)

Dalam penelititan ini metode yang digunakan untuk mengukur solvabilitas

adalah Total Asset Turn Over (TATO). Semakin besar rasio ini semakin baik,

yang berarti aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan

(33)

semakin efesien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

Dengan kata lain, jumlah aset yang lama dapat memperbesar volume penjualan apabila Total Asset Turn Over ditingkatkan atau diperbesar.

1. Pengertian ROI (Return on Investment)

ROI adalah singkatan dari Return on Investment atau bisa diterjemahkan sebagai laba atas investasi. Dalam perhitungan ROI, nilai yang dicari adalah persentase keuntungan dari investasi berdasarkan laba keseluruhan dan biaya yang dikeluarkan. Dengan demikian, bisa diketahui dengan jelas tingkat profitabilitas dari suatu investasi.

Pengertian Return on Investment menurut para ahli :

a. Syamsudin

ROI merupakan sebuah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva.

b. Saud Husnan

ROI yaitu suatu rasio untuk menggambarkan seberapa besar laba bersih yang didapatkan perusahaan dari seluruh kekayaan yang dimilikinya.

c. Agus Sartono

ROI yakni salah satu pengukuran kemampuan perusahaan keseluruhan untuk menghasilkan keuntungan dengan seluruh aktiva yang terdapat di dalam perusahaan.

d. Rahardjo

(34)

ROI ialah berbagai rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dengan semua investasi yang tersedia untuk menghasilkan keuntungan.

e. Sutrisno

ROI adalah beberapa rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan.

Return on Investment (ROI) merupakan salah satu pendekatan yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi konsekuensi keuangan dari suatu keputusan dan tindakan investasi bisnis. ROI ini dapat digunakan untuk keputusan keuangan pribadi, membandingkan profitabilitas perusahaan ataupun untuk membandingkan efisiensi investasi. Jika hasil perhitungan Return on Investment (ROI) ini pada suatu rencana investasi adalah positif dan tidak ada lagi peluang untuk memperoleh hasil ROI yang lebih tinggi lagi, makainvestasi tersebut dapat dilakukan.

Pada dasarnya, Return on Investment (ROI) adalah rasio keuangan yang penting untuk :

1. Membuat keputusan pembelian aset (gedung, komputer, kendaraan dan mesin produksi).

2. Membuat keputusan pendanaan untuk proyek dan berbagai jenis program

(contohnya program pengrekrutan, program pelatihan dan program

pemasaran).

(35)

3. Membuat keputusan investasi saham atau investasi pada modal ventura (venture capital).

Rumus ROI : Laba bersih setelah pajak ROI =

Modal

2.2 Peneliti Terdahulu

Hipotesa dalam karya ilmiah ini, dengan judul Analiss Pengaruh Current Ratio dan DER Terhadap ROI ditetapkan sebagai berikut :

H1 : Dinyatakan bahwa Current Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROI, dimana dalam hipotesa ini didukung oleh peneliti terdahulu :

1. Dalam penelitian Ponggrangga, dkk. (2013) dengan judul pengaruh current ratio, total asset turnoover dan debt to equity ratio terhadap return on equity (Studi pada perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014) menyimpulkan bahwa secara simultan, current ratio, total asset turnover dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap variabel return on equity. Namun secara parsial, total asset turnover dan debt to equity ratio yang memiliki pengaruh signifikan terhadap return on equity, sedangkan current ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return on equity.

2. Penelitian dari Argananta (2017) dengan judul analisis pengaruh R, DER dan

TATO terhadap ROE pada PT. Mustika Tbk. Menyimpulkan bahwa variabel

CR, DER, dan TATO secara simultan berpengaruh terhadap ROE, sedangkan

(36)

kalau diuji secara parsial, maka CR dan DER tidak berpengaruh terhadap ROE. Untuk variabel TATO berpengaruh positif terhadap ROE.

3. Dalam penelitian Pratiwi (2013) dengan judul pengaruh inventory turnover, current ratio, total asset turnover terhadap rentabilitas ekonomis pada perubahan manufaktur industri makanan dan minuman bahwa secar simultan, variabel invetory turnover, current ratio, total asset turnover tidal berpengaruh terhadap return on equity pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia.

H2 : Dinyatakan bahwa Debt to Equity (DER) berpengaruh signifikan terhadap ROI, dimana penelitian Hantono (2015) dengan judul pengaruh current ratio dan debt to equity juga berpengaruh terhadap return on equity secara parsial:

1. Penelitian yang dilakukan Nurhasni (2015) menguji Pengaruh Rasio Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, dan Leverage Profitabilitas Perusahaan Property dan Real Estate di Indonesia. Teknik analisis pada penelitian ini adalah uji hipotesis menggunakan regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pada model I menunjukkan bahwa perputaran modal kerja, current ratio (CR), dept ratio (DR) memiliki pengaruh signifikan terhadap ROI, sedangkan debt to equity ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap ROI. Hasil penelitian model II menunjukkan bahwa perputaran model kerja (WCT), current ratio (CR), debt ratio (DR), dept to equity ratio (DER).

2. Penelitian yand dilakukan Agus dan Zainul (2016) menguji Pengaruh

Likuiditas, Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dan Laverage terhadap

(37)

Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik analissi pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini 7 menyatakan bahwa variabel current ratio (CR) secara parsial tidak berpengaruh terhadap return on investment (ROI) secara parsial tidak berpengaruh terhadao return on investment (ROI), variabel working capital turnover (WCT) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return on investment (ROI) variabel debt to equity ratio (DER) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return on investment (ROI). Variabel current ratio (CR), working capital turnover (WCT), debt to equity ratio (ROI) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di BEI.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan penelititan telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dinamakan sementara, karena kawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. (Bintari, 2015:64).

(38)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang tergolong dalam Explanatory Research yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel yanf diteliti melalui pengujian gipotesis (Anshori &

Iswati, 2009). Variabel independen (bebas) yaiuta Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio. Sednagkan variabel yang dipengaruhi adalah variabel dependen (terikat) yaitu ROI.

3.1.1 Variabel Penelitian

Atas pertimbangan adanya keterbatasan dalam waktu penelitian, tenaga serta pengetahuan dari peneliti, maka peneliti melakukan beberapa batasan konsep terhadap penelitian yang akan di teliti, yakni :

1. Penelitian ini hanya dibatasi selama 3 tahun yaitu tahun 2017 sampai dengan

tahun 2019.

(39)

2. Penelitian hanya terbatas pada perusahaan sektor property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

a. Variabel Independen

Menurut Siregar (2013:10), “variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau mengubah/mempengaruhi variabel lain (variabel dependen).

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover. Untuk masing-masing variabel independen pengukuran yang digunakan adalah :

1. Current Ratio (CR)

Current Ratio adalah perbandingan antara jumlah aset lancar dengan liabilitas lancar. Skala pengukurannya rasio dengan rumus sebagai berikut :

Current Assets Current Ratio =

Current Liabilities

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan liabilites terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Skala pengukurannya rasio dengan rumus sebagai berikut :

Total Debt

(40)

Debt to Equity Ratio =

Total Equity

b. Variabel Dependen

Menurut Siregar (2013:10), “variabel dependen marupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel independen/bebas)”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah diukur dengan menggunakan skala rasio. ROI dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Laba bersih setelah pajak Return on Investment =

Modal

3.1.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Menurut Kuncoro (2013L171) “definisi operasional memperinci aturan pemetaan dan alat dimana variabel akan diukur alam kenyataan. Definisi ini menyatakan prosedur yang harus diikuti oleh peneliti dalam memberikan angka terhadap konsep yang diukur”. Berikut definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini serta skala pengukurannya.

Tabel 3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Variabel Penelitian

Current Ratio

Definisi

Rasio yang menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar yang segera dapat

Indikator

Current Ratio =

Current ratio

Skala

Rasio

(41)

(CR) dijadikan uang ada sekian kalinya dari liabilitas

jangka pendek.

Curent liabilities

Debt to

Equity Ratio (DER)

Rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan

perusahaan membayar liabilitas perusahaan dengan ekuitas yang

dimiliki

Debt to Equity Ratio

= Total liabilities

Total ekuitas

Rasio

Return on investment

(ROE)

Rasio yang

Mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi, dan efisiensi bagian penjualan.

Returnon Investment

= laba bersih setelah pajak

Modal

Rasio

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Erlina (2008:75), “populasi adalah sekelompok entitas yang

lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yanf mempunyai

karakteristik tertentu yang berada dalam suatu wilayah tertentu dan memenuhi

syarat – syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan makanan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017 – 2019 yang berjumlah 50

perusahaan.

(42)

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:120). Menurut Erlina (2008:76), “sampel yang diambil harus representatif atau mewakili. Jika sampel kuranf representatif maka nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya”. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah teknik Purposive Sampling. Teknik Purposive Sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria dalam pemilihan sampel penelitian sebagai berikut :

1. Seluruh perusahaan makanan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak di delisting dari tahun 2017 – 2019 .

2. Perusahaan makanan yang memperoleh laba setiap tahun dari tahun 2017 – 2019 .

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Data yang digunakan juga merupakan data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) (Indriantoro, 2002:147).

Data sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan data

runtut waktu (time series) yaitu laporan keuangan perusahaan property dan Real

Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2017 – 2019 Dan

data antar ruang waktu (cross section) untuk 3 perusahaan makanan yang terdaftar

(43)

di Bursa Efek Indonesia yang laporan keuangannya dapat diunduh dari website www.idx.co.id

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik domentasi dalam melakukan pengumpulan data penelititan, dimana peneliti mengambil data sendiri, tetapi memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan oleh pihak – pihak lain. Selain menggunakan teknik dokumentasi, peneliti juga menggunakan studi pustaka dalam mengumpulkan data. Peneliti mengumpulkan informasi dan data dengan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti buku referensi, serta berbagai penelitian terdahulu.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalaj metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS. Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik itu heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Kemudian peneliti akan menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan menguji signifikansinya dengan Uji koefisien determinasi, uji T dan uji F.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2006:19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihiat dati nilai rata – rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan kemencengan distribusi

(skewness).

(44)

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar – benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan sebagai alat estimasi yang tidak biasa jika telah memenuhi persyaratan BLUE (best linear unbiased estimator) yakni tidak gejala heteroskedastistas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi. Tujuan utama dari asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak biasa dan konsisten.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel berdistribusi nomal ataukah tidak.

Menurut Ghozali (2006:112), “uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki ditribusi normal”.

Sebagai dasar bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Jika asusmsi ini dilanggar maka model regresi

dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada. Ada dua cara yang biasa

digunakan untuk menguji normalitas model regresu tersebut yaitu dengan analisis

grafik (normal P – P plot) dan analisis statistik (analisis Z skor skewness dan

kurtosis) one sample Kolmogorov – Smirnov Test. Dasar pengambilan keputusan

dalam uji normalitas menurut Ghozali (2006:112) sebagai berikut :

(45)

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola Universitas Sumatera Utara distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsu normalitas. Analisis signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih besar 0,05 aka data tersebut berdistribusi normal.

Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel – varoabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda.

Model regersi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka variebel – variabel tersebut memiliki kemiripan. Uji ini untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF). Dasar pengambilan keputusan berdasarkan pada uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Melihat nilai tolerance.

(46)

Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang di uji. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi multikolinearitas terhadap data yang di uji.

2. Melihat nilai VIF (variance inflation factor)

Jika VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang di uji. Jika VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas terhadap data yang di uji.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2006:105). Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heroskedastisitas (Erlina, 2008:106). Untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak dapat dilakukan dengan melihat dua cara, yakni :

1. Uji Grafik cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen).

Menurut Ghozali (2006:105) dasar analisis untuk menentukan ada atau

tidaknya heteroskedastisitas yaitu :

(47)

2. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

3. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Statistik

Uji statistik yang digunakan adalah uji Park, dimana pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual di dapat signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

e. Uji Autokolerasi

Ghozali (2006:95) menyatakan bahwa “uji korelasi adalah bertujuan

menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (periode

sebelumnya):. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam regresi dilakukan

dengan menggunakan uji Durbin Watson, yaitu uji yang digunakan untuk

autokorelasi tingakat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya

intercept (konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara

variabel independen (Ghozali, 2006:96). Dasar penngambilan keputusan

penggunaaan uji Durbin Watson adalah sebagai berikut :

(48)

1. Bila nilai Durbin Watson (DW) terletak antara batas atas atau Upper Bound (DU) dan 4 – DU , maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

2. Bila nilai DW lebih kecil dari batas bawah atau Lower Bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti aa autokorelasi positif.

3. Bila nilai DW lebih besar dari (4 – DL), maka koefisien korelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.

4. Bila nilai DW terletak di antara batas atas (DU) dan batas bawah (DL) atau DW terletak antara (4 – DU) dan (4 – DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

f. Pengajuan Hipotesis

Lind, dkk. (2013:291) menyatakan bahwa, “hypotesis tesing is a procedure based on a sample evidence and probability and theory to determine whether the hyphothesis is a reasonable statement”. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis regregasi linear sederhana dan berganda. Seteleah itu, hipotesis yang telah diuji dengan analisis regresi akan diuji signifikansinya dengan uji signifikansi t dan F.

3.5.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah analisis yanf digunakan untuk

memprediksi atau menguji pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel

dependen (Zainuddin, dkk., 2015:92). Analisis ini untuk mengetahui arah

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing –

masing variabel indpenden berhubungan positif atau negatif dan untuk

(49)

memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis hipotesis pertama (H1), hipotesis kedua (H2), hipotesis ketiga (H3), dan hipotesis keempat (H4) dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Adapun model persamaannya adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 (X1) + e Y = a + b2 + (X2) + e Keterangan :

Y = profitabilitas (ROI) a = konstanta

b1 = koefisien regresi dari variabel X1 b2 = koefisien regresi dari variabel X2 X1 = current ratio

X2 = debt to equity ratio e = eror

3.5.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda umumnya jumlah variabel bebas yang

digunakan berjumlah lebih dari satu (Zainuddin, dkk., 2015:105). Analisis ini juga

(50)

berfungsi sama dengan analisis regresi linear sederhana yakni untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing – masing varibel independen berhubungan positif atau negatid dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis regresi linear berganda ini akan digunakan untuk menguji hipotesis kelima (H5) dalam penelitian ini. Adapun model persamaannya adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 (X1) + b2 (X2) + e Keterangan :

Y = ROI a = konstanta

b1-b4 = koefisien regresi X1 = current ratio

X2 = debt to equity ratio

3.5.5 Uji Signifikansi

Uji signifikansi digunakan untuk melihat seberapa besar signifikansi pengaruh dari satu atau beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

Berikut beberapa uji signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini.

a. Uji Signifikansi t

(51)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel indpenden secara individual dalam menerangkan variasi veriabel dependen (Ghozali, 2006:84). Variabel indpenden dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen apabila variabel dependen tersebut memiliki nilai signifikansi (sig) di bawah 0,05. Dasar pengambilan keputusan yang lain adalah sebagai berikut :

4. Jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel, maka variabel inpenden secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis diterima).

5. Jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel, maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis diterima).

b. Uji Signifikansi F

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006:84). Variabel – variabel independen tersebut dikatakan mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel dependen apabila memiliki nilai signifikansi (sig) di bawah 0,05.

Cara yang lain untuk mengambil keputusan yaitu sebagai berikut :

1. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Jika F hitung lebih besar dari F tabel. Make variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan dilakukan analisa pengaruh penggunaan information gain untuk seleksi fitur citra tanah dalam rangka menilai kesesuaian lahan pada tanaman cengkeh..

Neuron-neuron itu relatif tidak peka terhadap fitur-fitur visual lain; mereka tidak merespons secara selektif terhadap orientasi berbeda dan memiliki medan

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), Detailed Activity Diagram memberikan gambaran secara detail dari suatu aktifitas yang terjadi dengan suatu atau lebih event yang

Jadi, dapat disimpulkan bahwa peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan yaitu melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan memberikan masukan dalam proses

Afiliasi Hostgator – Saya mengikuti afiliasi Hostgator karena menggunakan Hostgator untuk meng-hosting semua blog saya (kecuali blog yang digunakan untuk membacklink atau

Ketiga model yang dibahas pada penelitian Suprayogi dan Mardiono (1997), Suprayogi dan Toha (2002), Suprayogi dan Partono (2005), mengasumsikan bahwa pemakaian sumberdaya

Keterangan: * Isilah tanda ceklis (  ) pada kolom jawaban “Ada” atau “Tidak”.. STANDAR PENGELOLAAN. 113. Tujuan program keahlian. a) Rencana kerja jangka menengah (empat

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bupati atau pejabat yang ditunjuk tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian pembayaran