• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: Yuli Novita Sari UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: Yuli Novita Sari UNIVERSITAS SUMATERA UTARA"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE

MEREK APPLE (IPHONE) PADA MAHASISWA ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh:

Yuli Novita Sari

140521015

PROGRAM STUDI STRATA S-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

(2)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE MEREK APPLE (iPhone) PADA

MAHASISWA ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh harga, kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian Smartphone merek Apple (iphone). Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, dan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Sampel pada penelitian ini berjumlah 93 orang dengan teknik pengambilan sample yaitu dengan menggunakan purposive sampling. Data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program SPSS for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan dapat mempengaruhi keputusan pembelian, kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan dapat mempengaruhi keputusan pembelian dan citra merek berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian Smartphone merek Apple (iphone) pada Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

Kata Kunci : Harga, Kualitas Produk, Citra Merek dan Keputusan Pembelian.

(3)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE PRICE, PRODUCT QUALITY, AND BRAND IMAGE OF THE PURCHASE DECISION SMARTPHONE APPLE (IPHONE) ON THE STUDENTS OF COMPUTER SCIENCE AND INFORMATION TECHNOLOGY OF

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

This research was conducted with the aim to find out whether there is influenceprice, product quality and brand image of the purchase decision smartphone apple (iphone).The research method used is descriptive analysis method, and using the method of multiple linear regression analysis. The data used in this research is the primary and secondary data. The samples on this research totalled 93people with an engineering sample retrieval by using purposivesampling. Data processed statistically using SPSS program tool for Windows. The results of this research show that the price of a positive and significant effect can influence the purchasing decision, product quality a positive and significant effect can affect purchasing decisions and brand image effect is positive but not significant toward purchasing decision smartphone brand apple (iphone) on the students of Computer Science and Information Technology of University of North Sumatera.

Keywords:Prices, Product Quality, Brand Image and Purchase Decisions.

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini yang berjudul “PengaruhHarga, KualitasProduk, dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Apple (iPhone) Pada Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara”, guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang sebesar - besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis Armansyah dan EniSuwarni beserta kakak dan adik - adik Sartika, Malisa , Irwansyah dan Dandi, dan seluruh keluarga besar yang telah mendoakan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan dukungan baik materil maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan perkuliahan dengan sebaik - baiknya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah mendapat banyak bimbingan, dukungan, saran dan doa dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenty Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan arahan, masukan dan saran kepada penulis dalam

(5)

4. Ibu Dr. Endang SulistyaRini, SE, Msi selaku Ketua Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Liasta Ginting SE, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada Bapak dan Ibu dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan serta seluruh staf dan pegawai yang telah banyak membantu selama proses penulisan skripsi ini.

7. Terima kasih kepada Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden untuk skripsi ini.

8. Terima kasih kepada Tiok, Diva, Wulan, Putri, dan kepada teman - teman jurusan S1- Manajemen Ekstensi yang telah memberikan semangat dan motivasi yang besar terhadap peneliti sampai selesainya skripsi ini.

Medan, Desember 2016 Penulis

Yuli Novita Sari

NIM. 140521015

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN ... 12

2.1. Harga ... ….. 12

2.1.1. Pengertian Harga dan Strategi Penetapan Harga ... 12

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga ... 15

2.2. Kualitas Produk ... ….. 16

2.3. Citra Merek ... ….. 19

2.3.1 Pengertian Citra Merek Citra ... 20

2.3.2 Pengukuran Citra Merek ... 21

2.4. Keputusan Pembelian ... 23

2.5. Penelitian Terdahulu ... 27

2.6 Kerangka Konseptual ... ….. 28

2.7 Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Batasan Operasional ... 31

3.4 Defenisi Operasional ... 32

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 33

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

3.7 Jenis Data ... 36

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

3.10 Teknik Analisis Data ... 39

(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 44

4.1 Sejarah iPhone... 44

4.2 Analisis Deskriptif... 47

4.2.1.Analisis Deskriptif Responden…..………... 47

4.2.2.1 Hasil Distribusi Karakteristik Responden... 48

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jurusan... 48

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe iPhone... ….. 49

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel... 50

4.2.2.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Untuk Variabel Harga ……... 50

4.2.2.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Untuk Variabel Kualitas Produk... 51

4.2.2.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Untuk Variabel Citra Merek …... 54

4.2.2.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan Pembelian... 56

4.3 Uji Asumsi Klasik ………... 57

4.3.1 Uji Normalitas………... 58

4.3.2 Uji Heterokedastisitas... 60

4.3.3 Uji Multikolinearitas……... 63

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda... 64

4.5 Pengujian Hipotesis ... 66

4.5.1 Uji Signifikan Simultan……... 66

4.5.2 Uji Signifikan Parsial………... 66

4.5.3 Koefisien Determinasi(R

2

)……... 68

4.6 Pembahasan……….. ... 70

4.6.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian... 70

4.6.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian... 71

4.6.3 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran …………... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN …………... 79

(8)

DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Halaman

1.1 Top Ten Smartphone Vendors Based On

Market Share Tahun 2015... 5

1.2 Daftar Harga Smartphone iPhone dan Samsung Juni 2016 …………... 6

2.1 Penelitian Terdahulu... 27

3.1 Operasionalisasi Variabel... 33

3.3 Hasil Uji Validitas ... 38

3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 39

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Jurusan ………... 48

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe iPhone …. 49 4.3 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Harga ... 50

4.4 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Kualitas Produk ... 52

4.5 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Citra Merek ... 54

4.6 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Kualitas Produk... 56

4.7 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov... 60

4.8 Hasil Uji Glejser………... 62

4.9 Hasil Uji Multikolinieritas... 63

4.10 Hasil Analisis Regresi Berganda... 64

4.11 Hasil Uji Signifikan Simultan... 66

4.12 Hasil Uji Parsial………... 67

4.13 Koefisian Determinasi (R

2

)... 69

4.14 Hubungan Antar Variabel... 69

(9)

DAFTAR GAMBAR

No.Tabel Judul Halama

2.1 Sembilan Strategi Harga - Mutu... 13

2.2 Kerangka Konseptual... 30

4.1 Hasil Uji Regression Standartized Residual ... 58

4.2 Hasil Uji Normal P-P Plot... 59

4.3 Scatterplot Uji Heterokedastisitas... 61

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No.Tabel Judul Halama

1 Kuesioner………... 79 2 Tabulasi Jawaban Uji Validitas dan

Reliabilitas ………... 82

3 Tabulasi Jawaban Untuk Kuesioner Penelitian ... 84

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan Tekonologi menjadi sebuah komoditi utama dan andalan dalam seluruh sektor saat ini. Teknologi menjadi sebuah jawaban dari sebagian besar masalah yang dihadapi manusia saat ini. Buah dari kemajuan teknologi yang tidak dapat terbantahkan lagi peranannya menjadi salah satu nya adalah produk Smartphone.

Di era teknologi sekarang ini, smartphone sulit terpisahkan dengan kegiatan manusia sehari-hari. Internet yang membuat manusia menjadi lebih mudah terkoneksi dengan hal apapun di dunia ini, media sosial yang membuat manusia menjadi terasa lebih dekat dengan yang lainnya ketika mereka tidak sedang bersama.

Relasi dapat dengan mudah terjalin melalui kecanggihan fitur yang ada dalam smartphone. Konsumen pengguna smartphone tidak hanya menggunakannya untuk sms atau menelpon saja tapi dapat berfungsi juga sebagai kamera, video, e-mail, instant messaging, web browsing, voice note, pemutar audio dan video, penyimpan data, dan masih banyak kecanggihan lainnya.

Persaingan bisnis pada bidang smartphone sangat ketat, banyak hal yang

dilakukan para vendor untuk menarik konsumennya. Para vendor menawarkan

kecanggihan fitur, desain yang menarik, maupun harga yang terjangkau. Konsumen

dapat memilih produk yang sesuai dengan selera dan budget yang dimiliki. Inovasi

produk yang dibuat para vendor akan membuat mereka bertahan dalam persaingan

yang ketat itu. Sebelum membuat rencana pemasarannya, pengidentifikasian

(12)

pembelian mereka. Menurut Abdullah dan Tantri (2012:129) suatu “model tahapan”

dari proses pembelian konsumen melalui lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku purnabeli.

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler &

Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang dilakukan secara langsung dan terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan sehingga individu tersebut membuat sebuah keputusan atas suatu barang yaitu keputusan pembelian.

Harga menurut Kotler dan Armstrong adalah sejumlah uang yang dibayarkan

atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka

mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa. Harga

semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi juga memperhatikan

berbagai hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk tergantung pada spesifikasi

dan keunggulan dari produk itu sendiri yang sangat relatif sifatnya. Menurut

Lupiyoadi (2006:158) “Keputusan penetapan harga juga sedemikian penting dalam

menentukan seberapa jauh pelayanan layanan jasa dinilai oleh konsumen, dan juga

dalam proses membangun citra”. Kegiatan penetapan harga memainkan peranan

penting dalam proses bauran pemasaran, karena penetapan harga terkait langsung

nantinya dengan revenue yang diterima oleh perusahaan.

(13)

Citra merek dan harga pada akhirnya akan menjadi bagian pertimbangan dari konsumen ketika akan membeli sebuah produk smartphone yang sudah banyak beredar di pasar. Pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian dilihat dari banyak faktor, salah satunya citra merek dapat diukur dengan kesan positif pada bidangnya, reputasi tinggi, dan keunggulan mudah dikenali.

Pengertian citra merek menurut Tjiptono (2006:49) adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Citra merek itu sendiri memiliki arti kepada suatu pencitraan sebuah produk dibenak konsumen secara massal. Setiap orang akan memiliki pencitraan yang sama terhadap sebuah merek.

Citra pada suatu merek merefleksikan image akan perspektif konsumen dan gambaran janji yang dibuat merek tersebut pada konsumennya. Brand image tersusun oleh beberapa kharakteristik personal konsumen mengenai kelebihan produk yang dilihatnya. Menurut Joseph Plummer (dalam Pratama, 2015:3) berpendapat bahwa brand image terdiri dari 3 komponen yaitu atribut produk, keuntungan konsumen, dan kepribadian merek. Dalam poin ini juga dijelaskan keuntungan dari citra merek iPhone adalah kesan yang didapatkan pada produk ini adalah barang mewah, sehingga dapat disimpulkan bahwa citra merek ini memberikan kesan yang positif dan level yang berbeda jika menggunakan produk lain.

Menurut Kolter dan Armstrong (2004:347) Kualitas produk adalah meliputi daya tahan, kehandalaan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioprasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.

Kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya; kemampuan itu

Kualitas bisa jadi merupakan hal yang paling dicari oleh konsumen ketika mereka

(14)

Apple adalah satu-satunya perusahaan teknologi yang berhasil memadukan antara hardware dan softwarenya sendiri, berbeda dengan pabrikan lainnya yang lebih mengandalkan software dari google. Apple Iphone merupakan merek ternama yang telah di kenal oleh masyarakat Indonesia dengan kualitas produk yang telah di percaya sebagai produk yang paling di minati masyarakat baik dari segi Kualitas produk. Saat ini Iphone merupakan salah satu smartphone terlaris di dunia, salah satunya Indonesia yang menjadikan Iphone produk andalan yang banyak di pakai oleh masyarakat Indonesia. Apple iphone terus berinovasi dalam menciptakan produk-produk smartphone yang berkualitas dan canggih yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat moderen saat ini. Apple menciptakan produk baru dengan spesifikasi dan fitur-fitur lebih lengkap yaitu apple iPhone yang kini bnyak diminati oleh masyarakat Indonesia.

Dalam hal ini iPhone sebagai salah satu leader dari 10 besar vendor dalam penghasil Smartphone memiliki salah satu keunggulan atas kualitas produk.

Pemanfaatan teknologi yang membuat segala sesuatu menjadi praktis menempatkan perangkat komunikasi sebagai kebutuhan primer bagi masyarakat, salah satunya adalah telepon seluler (ponsel). Seiring dengan perkembangan zaman, ponsel tersebut digunakan tidak hanya sebatas untuk berkomunikasi via telepon atau bertukar pesan via SMS.

Ponsel sekarang telah dilengkapi dengan berbagai macam fitur pendukung

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kini banyak bermunculan

ponsel yang merangkap banyak fungsi seperti fungsi multimedia, fungsi office,

fungsi internet, media sosial, dan sebagainya. Keunggulan-keunggulan tersebut

semakin menarik minat masyarakat untuk melakukan pembelian, dan semakin

(15)

Pola konsumsi konsumen saat ini yang selalu menginginkan kemudahan dalam berkomunikasi mendorong produsen ponsel untuk menciptakan smartphone atau ponsel pintar. Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dan mempunyai fungsi yang mirip dengan komputer.

Hasil survey menunjukan bahwa penjualan smartphone iPhone dan kompetitornya saling bersaing. Dapat dilihat dari table dibawah ini :

Tabel 1.1

Top Ten Smartphone Vendors Based On Market Share Tahun 2015

Ranking 2014

Company

Market Share (%)

2015 Company

Market Share (%)

1 Samsung 28.0 Samsung 26.6

2 Apple 16.4 Apple 16.4

3 Lenovo 7.9 Lenovo 7.4

4 LG 6.0 LG 6.6

5 Huawei 5.9 Huawei 6.5

6 Xiaomi 5.2 Xiaomi 6.1

7 Coolpad 4.2 Coolpad 4.1

8 Sony 3.9 Sony 4.0

9 ZTE 3.1 ZTE 3.4

10 TCL 2.7 TCL 3.1

Lainnya 16.7 Lainnya 15.8

TOTAL 1.1166.9 1.290.3

Sumber: id.techinasia.com

Berdasarkan data penjualan yang dijelaskan pada tabel 1.1 dapat dilihat

bahwa penjualan beberapa smartphone di Indonesia mengalami fluktuasi, namun

penjualan iPhone tahun 2014 sampai Januari 2015 tetap stabil di 16.4%. stabilnya

penjualan iPhone yang masih menjadi lini produk andalan bagi perusahaan yang

bermarkas di Cupertino, California ini, menunjukan bahwa produk ini masih diminati

(16)

kejadian yang unik mengingat harga yang ditawarkan dari produk iPhone yang lebih dibandingkan kompetitornya. Berikut daftar harga iPhone dan kompetitornya :

Tabel.1.2

Daftar Harga Smartphone iPhone dan Samsung Juni 2016 Type Smartphone Price Type Smartphone Price

iPhone 6 Plus 128GB

Rp 13.800.000 Samsung Galaxy S6 Edge

Rp 9.499.000

iPhone 6 128GB Rp 13.500.000 Samsung Galaxy Note 4 Rp 8.600.000 iPhone 5 S 64GB Rp 10.500.000 Samsung Galaxy J Rp 7.550.000 iPhone 5 C 32 GB Rp 7.500.000 Samsung Galaxy Alpha Rp 6.900.000 iPhone 5 64 GB Rp 5.250.000 Samsung Galaxy S5 Rp 6.420.000

Sumber: www.detekno.com

Dari data diatas menunjukkan bahwa iPhone merupakan salah satu merek smartphone dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan kompetitor utamanya. Harga yang ditawarkan iPhone premium (mahal) sehingga hanya dapat dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas, dengan harga yang terendah Rp 3.500.000 sampai dengan harga tertinggi Rp 13.000.000, hal ini menunjukkan bahwa iPhone memiliki pangsa pasar tersendiri dan tentu memberikan harga mahal dengan kualitas yang mungkin tidak dimiliki para pesaingnya, dimana dapat dikatakan ada kesan/citra barang mewah yang melekat pada produk tersebut.

Ponsel sekarang telah dilengkapi dengan berbagai macam fitur pendukung

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kini banyak bermunculan

ponsel yang merangkap banyak fungsi seperti fungsi multimedia, fungsi office,

fungsi internet, media sosial, dan sebagainya. Keunggulan-keunggulan tersebut

semakin menarik minat masyarakat untuk melakukan pembelian, dan semakin

(17)

Pola konsumsi konsumen saat ini yang selalu menginginkan kemudahan dalam berkomunikasi mendorong produsen ponsel untuk menciptakan smartphone atau ponsel pintar. Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dan mempunyai fungsi yang mirip dengan komputer.

Berdasarkan data penjualan dari smartphone yang disajikan, menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penjualan smartphone sangat tinggi. Fenomena ini tentu menggambarkan bahwa peralihan penggunaan alat telekomunikasi informasi seluler konvensional ke penggunaan smartphone dengan inovasi teknologi informasi yang lebih canggih dengan laju pertumbuhan penjualan yang sangat cepat, tentu sangat menarik untuk diteliti khususnya dikalangan mahasiswa. Mengapa mahasiswa, karena mahasiswa merupakan salah satu segmen pengguna smartphone ini.

Kebutuhan akan informasi untuk menunjang aktivitas pembelajaran di kampus, informasi yang sedang berkembang, serta media sosial yang sudah menjadi sebuah kebutuhaan saat ini.

Untuk Produk Apple dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan nya dianggap paling stabil dalam proses penjualan. Penjualan produk apple meningkat, walaupun peringkat produk apple diposisi kedua. Disamping dianggap stabil tentu ini menjadi sebuah fenomena tersendiri mengapa produk ini bertahan dari para pesaingnya yang lainnya dimana terjadi fluktuasi penjualan dan dianggap masih belum bisa melakukan persaingan dengan para vendor raksasa yang menjadi Market Leader dalam produk sejenis.

Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk melihat objek yang diteliti adalah

mahasiswa. Mengapa mahasiswa, karena mahasiswa merupakan salah satu segmen

terbesar dalam penggunaan smartphone saat ini. Kebutuhan akan informasi untuk

(18)

Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara, yang tentuya sangat erat dengan perubahan inovasi teknonologi serta kebutuhan informasi yang sedang berkembang di media sosial yang sudah trend kebutuhan.

Disamping itu berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, rata-rata Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi merupakan pengguna smartphone merek iPhone, Alasan pola konsumsi dikarenakan smartphone merek iphone mempunyai fitur yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu mereka lebih cenderung mengganti smartphone dengan yang lebih canggih karena ingin mengikuti perkembangan teknologi atau mengikuti trend. iPhone merupakan produk smartphone yang sesuai dengan Citra Merek mereka yang mahal (premium) dan high class yang memang menawarkan kelebihan yang khas, seperti desain yang stylish, kinerja grafis yang sangat bagus, layar yang responsif, pemakaian yang lebih mudah dan pilihan aplikasi yang berkualitas. Hal ini lah yang menjadi alasan lain mahasiswa jurusan Teknologi Informasi untuk menggunakan iPhone.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Apple (iPhone) Pada Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

smartphone merek iPhone pada Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi

(19)

2. Apakah Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian smartphone merek iPhone pada Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara ?

3. Apakah Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian smartphone merek iPhone pada Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra terhadap keputusan pembelian Smartphone Merek Apple (iPhone) Pada Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara?

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini :

a. Bagi Manajemen Apple (iPhone) smartphone

Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi bagi perusahaan Apple (iPhone) smartphone yang ada di Indonesia khususnya pemasaran regional Medan untuk mengetahui apakah Harga, Kualitas Produk, dan Citra ini berpengaruh terhadap keputusan pembelian sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian khususnya dikalangan mahasiswa?.

b. Bagi Peneliti

Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai sejauh mana

Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek terhadap keputusan pembelian

smartphone khususnya merek Apple (iPhone) dikalangan mahasiswa.

(20)

c. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan ataupun referensi

untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang produk ini ataupun

yang berhubungan dengan penelitian sejenis.

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Harga

2.1.1. Pengertian Harga dan Strategi Penetapan Harga

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler dan Keller, 2009:345). Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa (Kotler dan Armstrong, 2004:430).

Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi juga memperhatikan berbagai hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk tergantung pada spesifikasi dan keunggulan dari produk itu sendiri yang sangat relatif sifatnya.

Menurut Lamb et. al., (2001:268) “Harga adalah apa yang harus diberikan oleh konsumen (pembeli) untuk mendapatkan suatu produk”. Harga sering merupakan elemen yang paling fleksibel di antara keempat elemen bauran pemasaran. Selain itu, Walker et. al., (2000:78) “Menerapkan kebijakan harga rendah dibandingkan dengan pesaing dapat diciptakan, apabila perusahaan memiliki keunggulan bersaing pada biaya rendah (low cost)”.

Dalam artian yang lebih luas menurut Kotler dan Armstrong (2004:430), Harga adalah jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat (dari) memiliki atau menggunakan barang atu jasa. Secara historis, harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan pembeli.

Kotler (2000:456) “Penetapan harga dan persaingan harga merupakan masalah

(22)

nomor satu yang dihadapi oleh para eksekutif pemasaran“. Namun, banyak perusahaan tidak mampu menangani penetapan harga dengan baik. Sembilan strategi harga-mutu dapat disajikan pada Gambar 2.1.

Harga Produk

Mutu Tinggi Menengah Rendah Produk

Tinggi Menengah Rendah

Sumber: Kotler (2000:457)

Gambar 2.1. Sembilan Strategi Harga-Mutu

Berikut merupakan penjelasan dari Gambar 2.1. dimana ada 9 penjelasan dari Harga dan Mutu:

Pertama, strategi diagonal 1,5, dan 9 semuanya dapat bertahan pada pasar yang sama, yaitu perusahaan menawarkan produk bermutu tinggi pada harga tinggi, perusahaan lain menawarkan produk bermutu rendah pada harga rendah dan pada mutu menengah perusahaan menawarkan harga menengah. Ketiga pesaing tersebut dapat hidup bersama selama pasar terdiri atas tiga kelompok pembeli, yaitu konsumen yang mengutamakan mutu, harga, dan yang mementingkan keseimbangan antar keduanya.

1. Strategi premium

2. Strategi nilai tinggi

3. Strategi nilai super

4. Strategi terlalu mahal

5. Strategi nilai menegah

6. Strategi nilai baik

7. Strategi terbantai

8. Strategi ekonomi salah

9. Strategi

ekonomi

(23)

Kedua, strategi penempatan 2,3, dan 6 yaitu menunjukkan cara untuk menyerang posisi diagonal. Stategi 2 menyatakan produk kami memiliki mutu yang sama dengan produk 1, tetapi harga yang ditawarkannya lebih rendah.

Ketiga menyatakan hal yang sama dan bahkan menawarkan penghematan yang lebih besar. Demikian halnya strategi 6, jika konsumen mementingkan mutu yang menengah dengan harga rendah. Ketiga, strategi penempatan 4,7, dan 8 di mana, perusahaan menetapkan harga terlalu tinggi dibandingkan dengan mutunya. Konsumen akan merasa dirugikan dan akan mengeluh atau menceritakan hal-hal buruk pada konsumen yang lain. Strategi ini harus dihindari agar setiap perusahaan dapat bersaing.

Menurut Stanton (2002:178) “Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya”. Purnama (2001:96) menyatakan bahwa suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kalinya, yakni ketika;

a. Perusahaaan tersebut mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru.

b. Perusahaan tersebut baru pertama kalinya memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru.

c. Perusahaan akan mengikuti lelang atas suatu kontrak kerja baru.

Menurut Lupiyoadi (2006:158) “Keputusan penetapan harga juga

sedemikian penting dalam menentukan seberapa jauh pelayanan layanan jasa dinilai

oleh konsumen, dan juga dalam proses mernbangun citra”. Kegiatan penetapan

harga memainkan peranan penting dalam proses bauran pemasaran, karena

(24)

penetapan harga terkait langsung nantinya dengan revenue yang diterima oleh perusahaan.

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga

Kotler (2005:315) menyatakan faktor-faktor yang menentukan kebijakan penetapan harga terdiri dari;

a. Memilih tujuan penetapan harga.

b. Menentukan permintaan.

c. Memperkirakan biaya.

d. Menganalisa biaya, harga, dan tawaran pesaing.

e. Memilih metode penetapan harga.

f. Memilih harga akhir.

Swastha (2004:42) menyatakan “Keputusan-keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu: faktor-faktor internal perusahaan dan faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan”. Menurut Purnama (2001:98) faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan harga terhadap pembeli dapat diidentifikasi sebagai berikut;

a. Pengaruh nilai unik

b. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti.

c. Pengaruh perbandingan yang sulit.

d. Pengaruh pengeluaran total.

e. Pengaruh manfaat akhir.

f. Pengaruh biaya yang dibagi.

g. Pengaruh investasi yang tertanam.

h. Pengaruh kualitas harga.

(25)

i. Pengaruh persediaan.

Sedangkan menurut Peter dan Olson (2000:78) dalam proses penetapan harga dapat disesuaikan dengan keadaan perusahaan dan konsumen. Dalam penelitian ini menggunakan empat indikator yang mencirikan harga yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas, daya saing harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat produksi (Stanton, 2002:178).

2.2. Kualitas Produk

Menurut Kolter dan Armstrong (2004:347) kualitas produk adalah meliputi daya tahan, kehandalaan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioprasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.

Kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan itu Kualitas bisa jadi merupakan hal yang paling dicari oleh konsumen ketika mereka memilih produk yang akan digunakan.

Kualitas sebagai mutu dari atribut atau sifat-sifat sebagaimana dideskripsikan dari dalam produk dan jasa yang bersangkutan. Kualitas biasanya berhubungan dengan manfaat atau kegunaan serta fungsi dari suatu produk.

Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi.

Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan atau fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketergantungan pada produk atau komponen lain, eksklusive, kenyamanan, wujud luar (warna, bentuk, pembungkus dan sebagainya).

Kualitas mempunyai peranan penting baik dipandang dari sudut konsumen

yang bebas memililh tingkat mutu atau dari sudut produsen yang mulai

memperhatikan pengendalian mutu guna mempertahankan dan memperluas

(26)

jangkauan pemasaran. Kualitas diukur menurut pandangan pembeli tentang mutu dan kualitas produk tersebut.

Mowen dan Minor (2007:238) memberikan beberapa dimensi dari kualitas produk. Adapun dimensi kualitas produk adalah :

1. Kinerja Yang dimaksud kinerja di sini adalah kinerja utama dari karakteristik pengoperasian.

2. Reliabilitas atau Keandalan Reliabilitas adalah konsistensi kinerja produk.

Bebas dari kerusakan atau tidak berfungsi.

3. Daya Tahan Rentang kehidupan produk / umur pemakaian produk.

4. Keamanan (Safety) Produk yang tidak aman merupakan produk yang mempunyai kualitas yang kurang / rendah.

Gaspersz (2001:148) telah mengungkapkan adanya delapan dimensi kualitas produk yang bisa dimainkan oleh pemasar. Performance, feature, reliability, conformance, durability, serviceability, aesthetics, dan perceived quality merupakan kedelapan dimensi tersebut. Berikut keterangan dari ke delapan dimensi tersebut yaitu”

1. Dimensi performence atau kinerja produk Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini merupakan manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama kita membeli produk.

2. Dimensi reliability atau keterandalan produk Dimensi kedua adalah

keterandalan, yaitu peluang suatu produk benas dari kegagalan saat

menjalankan fungsinya.

(27)

3. Dimensi feature atau fitur produk Dimensi feature merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option bagi konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur seringkali ditambahkan. Idenya, fitur bisa meningkatkan kualitas produk kalau pesaing tidak memiliki.

4. Dimensi durebility atau daya tahan Daya tahan menunjukkan usia produk, yaitu jumlah pemakaian suatu produk sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu semakin awet. Produk yang awet akan dipresepsikan lebih berkualitas dibandingkan produk yang cepet habis atau cepat diganti.

5. Dimensi conformance atau kesesuaian Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam janji yang harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.

6. Dimensi serviceability atau kemampuan diperbaiki Sesuai dengan maknanya, disini kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan dan kompeten. Produk yang mampu diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibanding produk yang tidak atau sulit diperbaiki.

7. Dimensi aesthetic atau keindahan tampilan produk Aesthetic atau

keindahan menyangkut tampilan produk yang membuat konsumen

suka. Ini seringkali dilakukan dalam bentuk desai produk atau

kemasannya. Beberapa merek memperbaharui wajahnya supaya lebih

cantik dimata konsumen.

(28)

8. Dimensi perceived quality atau kualitas yang dirasakan Dimensi terakhir adalah kualitas yang dirasakan. Ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan.

Kualitas sebagai mutu dari atribut atau sifat-sifat sebagaimana dideskripsikan dari dalam produk dan jasa yang bersangkutan. Kualitas biasanya berhubungan dengan manfaat atau kegunaan serta fungsi dari suatu produk.

Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi.

Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan atau fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketergantungan pada produk atau komponen lain, eksklusive, kenyamanan, wujud luar (warna, bentuk, pembungkus dan sebagainya).

2.3. Citra Merek

Merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu. Agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian merek, berikut ini pengertian merek menurut beberapa ahli:

Pengertian merek menurut Simamora (2003 : 149) : “ Merek adalah nama, tanda, istilah, simbol, desain, atau kombinasinya yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendiferensiasi (membedakan) barang atau layanan suatu penjual dari barang atau layanan penjual lain”

Lamb, Hair & Mc Daniel (dalam Chrisandi, 2014: 4) berpendapat bahwa

pengertian merek adalah sebagai berikut :“Merek adalah suatu nama, istilah,

simbol, desain, atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para

penjual dan membedakannya dari produk pesaing”. Sedangkan pengertian Merek

(29)

menurut Kotler & Amstrong (2003 : 349) “Merek adalah suatu nama, kata, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasikan pembuat atau penjual produk dan jasa tertentu”. Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa merek adalah suatu nama, istilah, tanda, desain atau kombinasi dari semuanya yang digunakan untuk mengidentifikasikan produk dan membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.

2.3.1 Pengertian Citra Merek

Konsumen yang positif terhadap suatu merek lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. Merek yang baik juga menjadi dasar untuk membangun citra perusahaan yang positif. Manfaat dari citra merek yang positif, perusahaan bisa mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap merek produk lama. Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mempertahankan dan meningkatkan citra merek yang sudah positif.

Pengertian Citra menurut Kotler (2002 : 629) : “Citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek”

Pengertian Citra Merek menurut Kotler & Amstrong (2001 : 225) “ Citra Merek adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu” Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.

Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan

preferensi terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap

suatu merek lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian, (Setiadi, 2003:180).

(30)

Citra merek merupakan serangkaian asosiasi, biasanya terorganisasi menjadi suatu makna. Hubungan terhadap suatu merek akan semakin kuat jika didasarkan pada pengalaman dan mendapat banyak informasi. Citra atau asosiasi merepresentasikan persepsi yang bisa merefleksikan kenyataan yang objektif ataupun tidak. Citra yang terbentuk dari asosiasi inilah yang mendasari dari keputusan membeli bahkan loyalitas merek (brand loyalty) dari konsumen, (Aaker,2008 : 99).

2.3.2 Pengukuran Citra Merek

Pengukuran Citra Merek menurut Low and Lamb (dalam Chrisandi 2014:4), Pendapat tersebut menunjukkan bahwa pengukuran terhadap Citra Merek dapat dilakukan berdasarkan beberapa atribut, yaitu :

1. Atribut fisik dari sebuah Product Pengukuran Citra Merek sangat dipengaruhi oleh penampilan fisik dari sebuah merek. Seperti halnya dengan Smartphone iPhone citra mereknya ditunjukkan melalui desainnya, warnanya dan beberapa komponen lainnya.

2. Kinerja (kemampuan produk menjalankan fungsinya) Pengukuran terhadap fungsi atas sebuah produk juga merupakan salah satu variable yang menentukan Citra Merek. Semakin tinggi kemampuan sebuah produk yang menjalankan fungsinya, maka semakin tinggi pula Citra Merek konsumen atas produk yang bersangkutan

3. Manfaat emosional kemampuan sebuah merek untuk memunculkan emosi

positif bagi konsumen sebagai pemakai atau pengguna suatu merek sangat

menentukan keberhasilan pembentukan Citra Merek konsumen atas sebuah

merek

(31)

4. Manfaat mengekspresikan diri keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh sehubungan dengan pengkonsumsian sebuah produk juga merupakan variabel dasar yang menentukan terhadap image konsumen atas sebuah merek.

Dalam mengukur sebuah merek, tidak hanya tampilan fisik namun juga pada manfaat yang dijanjikan dan tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemakai jasa sebuah layanan. Menurut Kotler & Keller (2009:98) pengukuran citra merek dapat didasarkan pada 3 variabel, antara lain :

1. Kekuatan (Strenght) Kekuatan disini berkaitan dengan seberapa kuat hubungan yang mampu diciptakan oleh merek dengan konsumen. Biasanya pengukuran kekuatan ini dapat dibentuk melalui pengalaman masa lalu, harga, kualitas, rekomendasi, perorangan, iklan dan lain-lain

2. Keunikan (Uniqueness) Uniqueness adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek-merek yang lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut produk, yang berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan produk yang lainnya. Termasuk dalam kelompok unik antara lain : variasi layanan yang bisa diberikan sebuah produk, variasi harga dari produk yang bersangkutan, maupun diferensiasi dari penampilan fisik sebuah produk.

3. Favorable mengarah pada kemampuan merek tersebut untuk mudah diingat

oleh konsumen. Termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain :

kemudahan merek produk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk tetap

diingat konsumen, maupun kesesuaian antara kesan merek di benak

konsumen dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang

bersangkutan.

(32)

2.4. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang dilakukan secara langsung dan terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan sehingga individu tersebut membuat sebuah keputusan atas suatu barang yaitu keputusan pembelian.

Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam membuat suatu proses pengambilan keputusan. Tahapan tersebut diawali dengan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan hasil pembelian konsumen terhadap produk yang telah di beli. Menurut Kotler (2007:200), tahap-tahap dalam keputusan pembelian adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian diawali dengan adanya masalah atau kebutuhan kebutuhan yang belum terpuaskan dan dapat dirasakan oleh konsumen.

Konsumen mempersiapkan perbedaan antara yang diinginkan dengan situasi saat ini guna membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.

Kebutuhan itu mungkin sudah dikenal dan dirasakan konsumen jauh-jauh

dari sebelumnya.

(33)

2. Pencarian Informasi

Setelah konsumen menyadari adanya kebutuhan suatu barang atau jasa, selanjutnya konsumen mencari informasi, baik yang disimpan dalam ingatan maupun informasi yang didapat dari lingkungan luar. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu:

a. Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber Komersial : Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan.

c. Sumber Publik : Media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.

d. Sumber Pengalaman : Penanganan, pengkajian, pemakai produk.

3. Evaluasi Alternatif Setelah informasi diperoleh konsumen mengevaluasi berbagai alternatif pilihan dalam memenuhi kebutuhan tersebut,

4. Keputusan Pembelian Apabila tidak ada faktor lain yang mengganggu setelah konsumen menentukan pilihan yang telah ditetapkan, pembelian yang aktual adalah hasil akhir dari pencarian dan evaluasi

5. Perilaku Pasca Pembelian Secara umum, apabila individu merasakan ketertarikan yang sangat atau kepuasan dalam memenuhi kebutuhan, biasanya akan terus mengingat hal tersebut. Perilaku pasca pembelian meliputi kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pembelian.

Dalam penelitian ini keputusan pembelian didefinisikan sebagai suatu

proses dimana konsumen mengenali kebutuhannya, mencari informasi mengenai

produk yang sesuai dan mengambil keputusan tentang produk mana yang akan

dibeli dan digunakan. Menurut Kotler, (2005:49) terdapat 5 peran yang dimainkan

orang dalam keputusan pembelian,yaitu :

(34)

1. Pencetus : Orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk.

2. Pemberi Pengaruh : Orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan.

3. Pengambil Keputusan : Orang yang mengambil keputusan mengenai setiap komponen keputusan pembelian (membeli atau tidak membeli, bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli).

4. Pembeli : Orang yang melakukan pembelian sesungguhnya.

5. Pemakai : Orang yang akan mengkonsumsi atat menggunakan produk tertentu.

Perilaku keputusan pembelian tidak bisa digeneralisir untuk semua jenis produk. Pembelian yang melibatkan produk dengan harga yang mahal akan membutuhkan semakin banyak pertimbangan. (Kotler, 2005:49) membedakan perilaku keputusan pembelian menjadi 4 macam, sebagai berikut :

1. Perilaku Pembelian yang Rumit

Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, dia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, dia membuat pilihan pembelian yang cermat. Konsumen terlibat dalam keputusan pembelian yang rumit bila mereka sadar akan adanya perbedaan besar antar merek.

Perilaku keputusan pembelian yang rumit lazim terjadi bila produknya

mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan diri.

(35)

2. Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan

Ada suatu kondisi dimana konsumen sangat terlibat dalam pembelian namun menemukan perbedaan yang kecil antar merek. Dalam kasus ini, konsumen akan mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen menemukan perbedaan mutu antar merek tersebut, dia mungkin akan lebih memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil, dia mungkin akan membeli semata – mata berdasarkan hargadan kenyamanan.

3. Perilaku Pembelian karena Kebiasaan

Banyak produk dibeli dalam kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan antar merek yang signifikan. Misalnya garam. Para konsumen memiliki keterlibatan yang rendah terhadap produk itu.

Konsumen pergi ke toko dan mengambil merek tertentu. Jika mereka mengambil merek yang sama, hal itu karena kebiasaan bukan karena kesetiaan pada merek. Terdapat bukti yang cukup bahwa konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dalam pembelian sebagaian besar produk yang murah dan sering dibeli

4. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah namun perbedaan antar merek yang signifikan. Dalam situasi ini, konsumen sering melakukan perpindahan merek. Misalnya kue kering.

Konsumen memilih merek kue kering tanpa melakukan evaluasi,

mengevaluasi saat mengkonsumsi. Namun, pada kesempatan berikutnya,

konsumen mungkin akan mengambil merek yang lain karena ingin

(36)

mencari rasa yang berbeda. Peralihan merek terjadi karena mencari variasi, bukan karena ketidak puasan.

2.5. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti/

Tahun

Judul Variabel Metode Analisis Hasil

AinurRofiq Rizik (2015)

Analisis Pengaruh

Kualitas Produk

dan Harga

Terhadap Keputusan Pembelian iPhone (Studi Kasus Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Kualitas Produk dan Harga

Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan penelitian ini menunjukan bahwa kualitas produk dan harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk Iphone. Variabel yang memiliki pengaruh paling dominan adalah variabel kualitas produk.

Silfanus Barita (2014)

Pengaruh

Kualitas Produk, Desain Produk, dan Fitur Produk Terhadap

Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Pada Staff Wahana Visi Indonesia Jakarta.

Kalitas Produk, Desain Produk, dan Fitur Produk

Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil uji signifikan simultan (uji F) menunjukkan bahwa secara serempak variabel kualitas produk, desain produk, dan fitur produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian,

Norazah Mohd Suki, (2013)

Permintaan mahasiswa terhadap

smartphone : hubungan kekerabatan, fitur produk , nama merek, harga produk dan pengaruh sosial (Labuan School of International Business &

Finance and Universiti Malaysia Sabah).

Hubungan Kekerabatan , Fitur produk , Nama Merek, Harga Produk dan Pengaruh sosial

Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil empiris melalui SEM diungkapkan bahwa nama merek dan pengaruh sosial berpengaruh pada meningkatnya permintaan untuk smartphone di kalangan mahasiswa Malaysia . Yang pertama (nama merek) dikonfirmasi sebagai faktor yang paling berpengaruh , diikuti oleh yang terakhir (pengaruh sosial) . Hal ini sesuai dengan koefisien jalur standar dan signicance statistik penelitin sebelumnya

(37)

Peneliti/

Tahun

Judul Variabel Metode Analisis Hasil

Mo, L., &

Zhai, S.

(2013)

Pengaruh citra merek dan citra asal perusahaan terhadap Keputusan Pembelian Smart Phones dari Lima Merek :

Perbandingan China dan Korea.

Citra Merek dan Citra Asal Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian

Analisis Regresi Linear Berganda

Data penelitian menggunakan kuesioner total, 615 kuesioner yang valid dikumpulkan dari kota-kota utama China dan Korea, dengan menggunakan SPSS 16.0 dan AMOS18.0.

Secara empiris kedua konsumen Cina dan Korea sensitif terhadap citra merek, sedangkan citra asal perusahaan tidak muncul untuk mempengaruhi konsumen Cina tetapi mempengaruhi konsumen di Korea

2.6 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan dikolaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur (Kuncoro, 2003:44). Kerangka konseptual mengemukakan tentang variabel yang akan diteliti yaitu: variabel harga, kualitas produk, dan citra merek yang merupakan variabel independen dan keputusan pembelian yang merupakan variabel dependen.

Menurut Kotler & Amstrong (2009:345), Harga adalah sejumlah uang yang

ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para

pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu

produk atau jasa. Pelanggan akan mengeluarkan sejumlah uang yang pantas untuk

mereka keluarkan tergantung dari beberapa aspek, tidak terkecuali kualitas produk

yang menurut pelanggan mempunyai kualitas yang baik.

(38)

Menurut Kotler & Amstrong (2003:347), Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian dikarenakan konsumen akan membeli suatu produk setelah mengetahui kualitas produk barang tersebut. Kualitas produk dapat diketahui baik atau buruknya dapat dilihat dari citra yang terbentuk dipasaran.

Menurut Setiadi (2003:180), Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

Dalam membuat keputusan pembelian, konsumen sering kali melihat beberapa faktor-faktor peting untuk memutuskan membeli terhadap suatu barang.

Keputusan pembelian dapat juga dilakukan jika konsumen melihat harga yang ditentukan sesuai dengan manfaat dan kualitas produk tersebut apabila melakukan pembelian. Harga yang sesuai dengan kualitas yang ditawarkan terhadap konsumen akan sejalan dengan persepsi yang sama yang dilihat oleh konsumen. Citra dari suatu merek yang ada dipasaran terbentuk dengan baik atau tidak dikarenakan dari citra suatu merek dapat melambangkan kualitas yang baik bagi suatu merek tersebut. Faktor – faktor seperti harga, kualitas produk, dan citra merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen.

Hal ini didukung juga dengan penelitian sebelumnya yang bernama Ainur

Rofiq Rizki yang berjudul analisis pengaruh kualitas produk & harga terhadap

keputusan pembelian iPhone. Hasil analisis data yang telah dilakukan penelitian ini

menunjukan bahwa kualitas produk & harga mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian produk iPhone.

(39)

Sumber: Kotler (2001) dan Sugiyono (2006)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.7 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya (Sugiyono, 2006:96). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang dikemukakan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Merek Apple (iPhone) Pada Mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

Harga (X

1

)

Kualitas Produk (X

2

)

KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Y)

Citra Merek

(X

3

)

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, analisis data, dan kesimpulan data sampai dengan menggunakan aspek pengukuran, perhitungan rumus dan kepastian data numerik (situmorang dan Ginting 2008:172)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian dimulai dari September 2016 hingga Oktober 2016.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam membahas dan menganalisa permasalahan maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh:

1. Variabel bebas (X) yang terdiri dari tiga varibel yaitu Harga (X

1

) Kualitas Produk (X

2

), Citra Merek (X

3

)

2. Variabel terikat (Y) adalah Keputusan Pembelian

(41)

3.4 Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:

a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah :

1. Harga (X

1

)

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

2. Kualitas Produk (X

2

)

Keseluruhan ciri dari suatu produk terhadap kemampuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen tersebut.

3. Citra Merek (X

3

)

Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek.

b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap

produk yang ditawarkan oleh penjual

(42)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial.

Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Ukur Harga

(X

1

)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk memperoleh produk iPhone

1.Keterjangkauan harga

2.Kesesuaian harga dengan kualitas produk

3.Daya saing harga 4.Kesesuaian harga

dengan manfaat produk.

Likert

Kualitas Produk

(X

2

)

Keseluruhan ciri dari produk iPhone terhadap kemampuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen tersebut.

1. Tampilan 2.Keandalan 3. Daya Tahan 4. Kualitas yang di Persepsikan 5. Kesesuaian kinerja produk

Likert

Citra Merek (X

3

)

Keyakinan dan kepercayaan konsumen terhadap smartphone merek iPhone

1. Identitas Merek 2. Keunggulan Merek 3. Kepercayaan Pada

Merek

Likert

Keputusan Pembelian

(Y)

Tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli smartphone merek iPhone

1.

Kesadaran akan kebutuhan

2.

Mencari Informasi

3.

Evaluasi Alternatif

4.

Kemantapan dalam melakukan

pembelian

Likert

(43)

indikator variabel kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item- item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2006:86).

Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2006:88) 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek ataupun objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulannya (Sugiyono, 2006:72).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif kuliah dimana mereka telah menggunakan smartphone merek iPhone.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro,

2003:103). Menurut Supramono dan Haryanto (2003:63), alternatif formula yang

digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui

(unidentified) adalah sebagai berikut:

(44)

[ Z α ]

2

( p )( q) n =

d

2

n : Jumlah sampel

Z α : Nilai standard normal yang bersamanya tergantung α bila α = 0,05 Z = 1,67

bila α = 0,01 Z = 1,96 p : Estimasi proporsi populasi q : 1 – p

d : Penyimpanan yang ditolerir

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap mahasiswa yang aktif kuliah di Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara, dari 30 mahasiswa ada 18 orang yang pernah membeli iPhone Smartphone dalam jenis seri apapun atau pernah membeli iPhone Smartphone ini minimal dalam 30 Hari. Maka, nilai p adalah 18/30x100% = 60% dan nilai q adalah 40%. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

[ Z α ]

2

( p )( q) n =

d

2

(1,96)

2

(0,6) (0,4)

n = = 92,198 = 93 orang

0,1

2

Metode penarikan sampel yang dipakai adalah metode Purposive Sampling

dengan menggunakan teknik Accidental (Sugiyono, 2006:77). Teknik Accidental

(45)

adalah teknik penarikan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan (accidental) bertemu dengan peneliti maka dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui tersebut cocok sebagai sumber data.

3.7 Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 jenis sumber data yaitu:

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperbolehkan secara langsung dari responden dilokasi penelitian dan diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara yang memenuhi ciri yang ditentukan.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini penulis menggunakan 2 metode yaitu:

1. Daftar Pertanyaan (Kuesioner) merupakan metode mengumpulkan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk menjawab.

2. Studi Dokumentasi merupakan metode mengumpulkan data melalui

buku, jurnal, majalah, internet, yang menjadi referensi pendukung bagi

penelitian.

Gambar

Gambar 2.1. Sembilan Strategi Harga-Mutu
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2  Kerangka Konseptual  2.7 Hipotesis
Tabel 4.8  Hasil Uji Glejser
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai contoh dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan diamandemen menjadi Undang-Undang Nomor 50

Berdasarkan survei awal yang dilakukan di Puskesmas Kenali Besar pada tanggal 15 Juni terhadap 10 ibu yang mempunyai bayi terdapat 6 ibu yang tidak mengetahui

Tetapi dengan kebiasaan buruk yang dicontohi di atas, (misalnya, glotal tidak diwakili, vokal panjang tidak diwakili, schwa tidak dibedakan dari vokal lain, bunyi-bunyi yang

Berdasarkan hasil pengamatan panitia pelaksana terhadap kinerja peserta selama pelatihan tergolong tinggi dengan rerata skor 4,77 (menurut skala Likert). Nilai

Sedangkan beradasarkan hasil analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik dari 4 variabel yang diteliti yaitu variabel usia, paritas, riwayat penyakit dan

- Jenis hurus sans serif cukup efektif untuk penulisan judul atau teks yang pendek, jenis huruf ini memiliki citra dinamis dan simpel.. Pennggunaan warna hitam memberi kesan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masalah logaritma diskrit dapat diterapkan pada kriptografi kunci publik, yaitu digunakan untuk mengkonstruksi suatu fungsi trapdoor satu