• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM PENGEMBANGAN BISNIS KULINER ONLINE SUPERBIGTWIN DI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMANFAATAN INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM PENGEMBANGAN BISNIS KULINER ONLINE SUPERBIGTWIN DI MEDAN"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)PEMANFAATAN INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM PENGEMBANGAN BISNIS KULINER ONLINE SUPERBIGTWIN DI MEDAN. SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Disusun Oleh: DEBBY NADYA ASTI 150907088. PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019. Universitas Sumatera Utara.

(2) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS. HALAMAN PENGESAHAN. Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh: Nama. : Debby Nadya Asti. NIM. : 150907088. Program Studi. : Ilmu Administrasi Bisnis. Judul. : Pemanfaatan Inovasi dan Kreativitas dalam Pengembangan Bisnis Kuliner Online SUPERBIGTWIN di Medan. Yang dilaksanakan pada: Hari. :. Tanggal. :. Jam. :. Panitia Penguji Ketua Penguji. : Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A. (. ). (. ). (. ). NIP. 195908161986111001 Penguji I. : Onan M. Siregar, S.Sos, M.Si NIP. 197401162014041001. Penguji II. : Feby Aulia Safrin, S.AB, M.A. NIP. 199202212018052001. Universitas Sumatera Utara.

(3) Universitas Sumatera Utara.

(4) Universitas Sumatera Utara.

(5) i. ABSTRAK PEMANFAATAN INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM PENGEMBANGAN BISNIS KULINER ONLINE SUPERBIGTWIN DI MEDAN. Nama NIM Program Studi Fakultas Dosen Pembimbing. : : : : :. Debby Nadya Asti 150907088 Ilmu Administrasi Bisnis Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si. Inovasi adalah salah satu kunci untuk bertahan dan berkembangnya usaha dalam mengikuti perkembangan zaman, khususnya di bidang kuliner. Bidang kuliner termasuk dalam bidang usaha kreatif, dimana wirausahawan harus mampu mengimbangi cepatnya perubahan pasar jika ingin bertahan. SUPERBIGTWIN adalah bisnis kuliner online yang memanfaatkan inovasi dan kreativitas dalam kuliner yang dijual, Salah satu produk utamanya yaitu Superbigtwin Pizza yang memiliki ukuran super besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan kreativitas dan inovasi yang diterapkan pada bisnis kuliner online SUPERBIGTWIN untuk mengembangkan bisnis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data primer melalui observasi, wawancara dan triangulasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan, dokumentasi dan penulusuran data online. Untuk menganalisis data digunakan metode pengumpulan data, reduksi data, display data serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dalam mengembangkan bisnisnya SUPERBIGTWIN memanfaatkan kreativitas dan inovasi yang terfokus pada inovasi dan kreasi pada produk yang dijual. Inovasi yang diterapkan ada pada produk utama yaitu Superbigtwin Pizza dan Retro Burger. Pemanfaatan inovasi dalam usaha ini meliputi inovasi pada desain produk, inovasi pada manfaat produk, inovasi pada ukuran produk, inovasi pada varian produk, inovasi pada kemasan produk dan inovasi pada penyajian produk. Sedangkan kreativitas yang diterapkan SUPERBIGTWIN meliputi kreativitas pada budaya organisasi dan kreativitas pada persaingan. Dampak prmanfaatan kreativitas dan inovasi terhadap pengembangan bisnis adalah keterlibatan SUPERBIGTWIN di dalam event-event yang membuat mereka berkenalan dengan orang baru yang berpotensi menjadi relasi bisnis, adanya sinergisme dengan bisnis lain dalam industri berbeda, pengembangan sub-usaha dan pengembangan bisnis baru di industri berbeda.. Kata Kunci : Inovasi, Kreativitas, Pengembangan Bisnis, Kuliner.. i Universitas Sumatera Utara.

(6) ii. ABSTRACT THE UTILIZATION OF INNOVATION AND CREATIVITY IN ONLINE CULINARY BUSINESS DEVELOPMENT SUPERBIGTWIN IN MEDAN. Name Student ID Number Department Faculty Lecturer. : : : : :. Debby Nadya Asti 150907088 Business Administration Social and Political Science Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si. Innovation is one of the keys to surviving and developing business in keeping up over time, especially in culinary field. The culinary field is included in the field of creative business, where entrepreneurs must be able to keep pace with the rapid market changes if they want to survive. SUPERBIGTWIN is an online culinary business that utilizes both innovation and creativity in their product. One of the their main product is Superbigtwin Pizza that which has super large size. This research aims to find out the utilization of innovation and creativity that applied in online culinary business SUPERBIGTWIN to develop the business. This research uses qualitative approach with descriptive analysis. The data collection technique include primary data through observation, interview, and triangulation. While, the secondary data is obtained by literature study, documentation and online browsing. To analyze the data, the method used are data collection, data reduction, display data and also conclusion drawing. Based on the results of this research, in developing the business, SUPERBIGTWIN is utilizing both innovation and creativity that focused on the innovation and creation of products sold. The innovation that applied are in their main product, Superbigtwin Pizza and Retro Burger. The utilization of innovation include innovation in product design, innovation in product benefits, innovation in product variants, innovation in product packaging and innovation in product presentation. While the creativity that applied by SUPERBIGTWIN includes creativity in organizational culture and creativity in competition. The impact of the utilization of innovation and creativity on business development is SUPERBIGTWIN‟s involvement in events that make them meet new people who have the potential to become their business relations, synergism with other businesses in different industries, subsidiary development and developing new business in different industries.. Keywords : Innovation, Creativity, Business Development, Culinary.. ii Universitas Sumatera Utara.

(7) iii. KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, rezeki dan pertolongannya, serta memberikan penulis kesempatan dalam menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu, yang diberi judul. “PEMANFAATAN. PENGEMBANGAN. BISNIS. INOVASI KULINER. DAN. KREATIVITAS. ONLINE. DALAM. SUPERBIGTWIN. DI. MEDAN”. Tujuan dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk bisa menempuh ujian sarjana pendidikan pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Didalam pengerjaan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara 2. Bapak Prof. Marlon Sihombing, M.A., selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, yang begitu baik atas segala bantuan serta dukungannya yang sangat bermanfaat bagi peneliti. 3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Sik, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. iii Universitas Sumatera Utara.

(8) iv. 4. Bapak Onan M. Siregar, S.Sos, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai 5. Ibu Feby Aulia Safrin, S.AB, M.A., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi ini 6. Ibu Siswati Saragi, S. Sos. MSP dan Bapak Ahmad Farid, S.H. selaku Staf Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara 7. Seluruh staf pengajar atau dosen di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis 8. Pemilik usaha Ibu Ridha Nuzli Rahmadita dan Ibu Ridha Nuzli Rahmadini serta karyawan SUPERBIGTWIN yang telah sudi memberi izin penelitian dan wawancara kepada penulis sehingga skripsi ini selesai tepat waktu 9. Kedua orangtua tersayang, Mama dan Papa serta kakak dan adik penulis Deasy dan Oni yang telah banyak memberikan doa dan dukungan kepada penulis secara moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat selesai. 10. Sahabat terbaik penulis dari Almira Chairuni, Dika Monika, Fatin Nabila dan Imam Nugraha yang senantiasa mendukung penulis dalam mengerjakan skripsi 11. Devi Afridayani, Haliza Baizura, Rahmi Nadhirah, Nadira Regina, Windy Hadi, Sri Karina, Nurul Amalina, Arin Mutiara, Astrid Manurung, Bella Sidabalok, Resti Warjani, Ilman Hairullah, M. Ramadhan Sembiring, Syafridho T. Siregar, M. Hamdan Afif, TVXQ, SJ, DAY6 dan nama-nama. iv Universitas Sumatera Utara.

(9) v. lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang senantiasa selalu memberi bantuan, dukungan dan kontribusi selama penyusunan penelitian skripsi. 12. Seluruh sahabat angkatan 2015 kelas B Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang telah memberikan memori indah bagi penulis selama Perkuliahan.. Medan, 18 Maret 2019 Penulis,. Debby Nadya Asti. v Universitas Sumatera Utara.

(10) vi. DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK .......................................................................................................... i ABSTRACT ........................................................................................................ ii KATA PENGANTAR ......................................................................................iii DAFTAR ISI .................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ..........................................................................................viii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 5 1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5. BAB II. KERANGKA TEORI .................................................................... 7 2.1. Kewirausahaan .......................................................................... 7 2.1.1. Definisi Kewirausahaan ................................................. 7 2.1.2. Definisi Wirausaha ........................................................ 7 2.2. Bisnis ........................................................................................ 8 2.2.1 . Definisi Bisnis ............................................................... 8 2.2.2. Bisnis Online.................................................................. 8 2.3. Pengembangan Bisnis ............................................................... 9 2.3.1. Definisi Pengembangan Bisnis ...................................... 9 2.3.2. Strategi Pengembangan Bisnis....................................... 9 2.3.3. Faktor Strategi Pengembangan Bisnis ......................... 10 2.3.4. Pengembangan Bisnis dengan Sinergisme .................. 10 2.3.5. Pengembangan Bisnis dengan Membesarkan Pasar .... 11 2.4. Inovasi ..................................................................................... 11 2.4.1. Definisi Inovasi ........................................................... 11 2.4.2. Produk Inovatif ............................................................ 11 2.4.2.1. Klasifikasi Desain Produk ............................. 12 2.4.3. Perbedaan Inovasi dengan Penemuan .......................... 12 2.4.4. Dimensi Inovasi ........................................................... 13 2.4.5. Faktor Pendukung Keberhasilan Inovasi .................... .13 2.4.6. Sumber yang Mendorong Inovasi ............................... 14 2.4.7. Menciptakan Kultur dari Inovasi Pada Organisasi ...... 15 2.4.8. Jenis Inovasi dalam Kewirusahaan .............................. 15 2. 4.9. Proses Keputusan Inovasi ............................................ 17 2.4.10.Perbedaan Kreativitas dan Inovatif .............................. 17 2.4.10.1. Keuntungan Inovasi dan Kreativitas ............ 18 2.5. Kretivitas ................................................................................ 18 2.5.1. Definisi Kreativitas ....................................................... 18 2.5.1.1. Tipe Kreativitas Imagine ................................ 18 2.5.1.2. Siklus Kreativitas dan Inovasi ........................ 19 2.5.2. Kiat Mendorong Kreativitas ........................................ 20. vi Universitas Sumatera Utara.

(11) vii. 2.5.3. Pentingnya Kreativitas dalam Berwirausaha .............. 20 2.5.4. Proses Kreativitas ....................................................... 21 2.5.5. Hambatan Berpikir Kreatif .......................................... 22 2.5.6. Persyaratan Berpikir Kreatif ........................................ 23 2.5.7. Karakteristik yang Mengembangkan Kreativitas ........ 23 2.5.8. Teknik Mengembangkan Proses Kreatif ..................... 24 2.6. Penelitian Terdahulu ............................................................... 24 2.7. Kerangka Pemikiran ............................................................... 26 BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 27 3.1. Bentuk Penelitian .................................................................... 27 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 27 3.3. Definisi Konsep ...................................................................... 27 3.4. Subjek dan Objek Penelitian ................................................... 28 3.5. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 28 3.6. Teknik Analisis Data .............................................................. 29. BAB IV. HASIL PENELITIAN .................................................................. 33 4.1. Deskripsi Lokasi Perusahaan .................................................. 33 4.1.1. Sejarah Usaha .............................................................. 33 4.1.2. Profil Umum Perusahaan ............................................. 34 4.2. Penyajian Data ........................................................................ 35 4.2.1. Kegiatan Usaha SUPERBIGTWIN ............................. 37 4.2.2. Kerja Sama Pemilik Usaha .......................................... 38 4.2.3. Keterlibatan Konsumen dalam Proses Kreativitas ....... 38 4.2.4. Pemanfaatan Kreativitas dan Inovasi ........................... 40 4.2.5. Dampak Kreativitas dan Inovasi .................................. 45 4.3. Pembahasan ............................................................................ 46. BAB V. PENUTUP...................................................................................... 52 5.1. Kesimpulan ............................................................................. 52 5.2. Saran ....................................................................................... 53. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN. vii Universitas Sumatera Utara.

(12) viii. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4.. Halaman Perbedaan Inovasi dan Penemuan .......................................... 12 Perbedaan Kreatif dan Inovatif ............................................... 17 Identitas Informan Kunci ........................................................ 36 Identitas Informan Utama ....................................................... 36 Identitas Informan Tambahan ................................................. 36. viii Universitas Sumatera Utara.

(13) ix. DAFTAR GAMBAR. Halaman Gambar 2.1. Gambar 2.2. Gambar 4.1.. Siklus Kreativitas dan Inovasi................................................ 19 Kerangka Berpikir .................................................................. 27 Logo SUPERBIGTWIN......................................................... 33. ix Universitas Sumatera Utara.

(14) 1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan bisnis di Indonesia ditunjukkan dengan munculnya banyak bisnis baru. Persaingan bisnis menjadi semakin kompetitif dan membuat wirausahawan berlomba untuk menciptakan solusi kreatif dan inovatif agar kelangsungan bisnis mereka tetap terjaga. Gagal bersaing tidak hanya berdampak buruk bagi wirausahawan, tetapi juga bagi negara. Keberadaan bisnis di Indonesia sendiri sangat berpengaruh penting bagi pendapatan negara dan penciptaan lapangan pekerjaan. Inovasi adalah salah satu kunci untuk bertahan dan berkembangnya sebuah usaha dalam mengikuti perkembangan zaman, khususnya di bidang kuliner. Bidang kuliner termasuk didalam bidang usaha kreatif, dimana wirausahawan harus mampu mengimbangi cepatnya perubahan pasar jika ingin bertahan. Tren kuliner dan selera pasar yang berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman menjadikan fungsi kuliner saat ini tidak hanya sebagai pemuas rasa lapar saja, namun juga telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat. Keberhasilan seorang wirausaha dalam mengelola usaha terletak pada sikap dan kemampuan berusaha serta memiliki semangat kerja yang tinggi. Sedangkan semangat kerja yag tinggi sering dapat dilihat dari kreativitas dan rasa percaya diri untuk maju dalam berwirausaha. Hal-hal yang baru dapat diciptakan oleh seorang wirausahawan yang kreatif untuk mengembangkan usahanya. . Teknologi. berperan. penting. dalam. mempercepat. pertumbuhan,. perluasan pasar, dan melakukan riset pasar. Berkembangnya teknologi digital. 1 Universitas Sumatera Utara.

(15) 2. bisa membantu pelaku usaha menjalankan usahanya dan kerap menjadi solusi dalam menghemat biaya. Dulunya, untuk menjadi pedagang, pelaku usaha harus memiliki toko atau minimal stand. Tapi kini, semua orang bisa berjualan secara online, baik melalui sosial media seperti instagram, facebook, dan lainnya. Bisnis kuliner adalah salah satu industri kreatif yang sangat diminati, karena pengelolaannya yang sederhana dibandingkan dengan bidang bisnis yang lain. Menurut Kementerian Perindustrian pada triwulan II 2018, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8,67 persen atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,27 persen. Sektor industri makanan dan minuman mampu memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas hingga 35,87 persen. Hal ini berarti akan lebih banyak persaingan yang akan dihadapi oleh wirausahawan di bidang kuliner. Kemudahan akses internet dan media sosial selain memudahkan untuk berjualan, juga dimanfaatkan wirausahawan untuk mengetahui tren kuliner yang sedang populer. Bahkan, tren kuliner kebanyakan diadopsi dari tren kuliner di luar negeri. Tren kuliner yang sering berganti ini menjadi sumber masalah bagi wirausahawan yang tidak kreatif, namun akan menjadi peluang apabila wirausahawan tersebut mampu berpikir kreatif dan inovatif. Asia Social Commerce Report yang dirilis berdasarkan studi PayPal bersama Blackbox Research tahun 2018 menunjukkan Instagram dan Facebook menjadi media sosial yang paling banyak digunakan oleh para pedagang di Indonesia untuk mempromosikan bisnisnya. Studi ini melibatkan 4.000 konsumen di dari Tiongkok, India, Hong Kong, Singapura, Thailand, Filipina, dan Indonesia serta 1.400 pedagang (merchant) skala usaha kecil dan menengah (UKM).. 2 Universitas Sumatera Utara.

(16) 3. Pedagang Indonesia menempati urutan pertama di Asia sebagai pengguna Instagram dengan 72% responden. Perdagangan berbasis sosial media diprediksi terus tumbuh mengingat banyak pedagang yang berencana menggunakan platform ini dalam beberapa bulan ke depan. Asia Social Commerce Report menunjukkan 83% responden di Indonesia akan mengadopsi perdagangan berbasis sosial media. Pada studi di atas dapat disimpulkan persaingan di antara pebisnis online juga akan semakin meningkat. Pentingnya inovasi dan kreativitas sendiri dalam bisnis kuliner yaitu agar unggul dalam bersaing. Usaha yang tidak menerapkan inovasi dan kreativitas dalam kegiatan usahanya akan tertinggal bahkan dapat menyebabkan bangkrut. Tren kuliner akan terus berubah seiring waktu dan jumlah pedagang berbasis sosial media akan terus meningkat, untuk itu wirausaha harus dapat memprediksi dan mengantisipasi perubahan tren dan mengungguli pesaing bisnis online lain jika ingin bertahan. Objek penelitian ini adalah SUPERBIGTWIN, yaitu sebuah bisnis kuliner online di Instagram yang pertama kali menjual Pizza berukuran super besar di Medan dan Pulau Sumatera. Berdasarkan observasi penulis. terhadap bisnis. kuliner online tersebut, usaha ini memiliki banyak poin kreatif dan inovatif. Produk utama yang dijual oleh SUPERBIGTWIN yaitu Superbigtwin Pizza dan Retro Burger. SUPERBIGTWIN mempunyai slogan yaitu „Karena Pizza Bulat Terlalu Mainstream‟, pizza yang mereka jual berbentuk persegi panjang dengan topping sesuai keinginan pelanggan, bahkan mereka juga menyediakan topping buah di atas pizza yang mereka jual.. 3 Universitas Sumatera Utara.

(17) 4. Selain pizza, mereka juga menjual beragam makanan yang populer di kalangan anak muda, seperti retro burger yaitu burger mini yang disajikan dengan roti warna-warni yang menarik, selain itu mereka juga selalu membuat beberapa jenis snack khusus yang hanya tersedia pada satu waktu saja dan jumlah terbatas seperti sego petir, putu belanda, chiffon cake, brownies avocado dan banyak lainnya. Hingga kini usaha SUPERBIGTWIN tidak hanya khusus menjual untuk perseorangan, kini produk mereka sering dipesan untuk event-event khusus seperti pernikahan dan event besar lain dimana produk mereka menjadi menu yang disajikan dalam event tersebut kepada orang banyak. Berbeda dengan bisnis kuliner online lainnya, bisnis ini tidak memanfaatkan tren kuliner yang sedang populer untuk dijadikan produk utamanya. Mereka tetap konsisten menjual produk kreatif khas mereka sendiri, walaupun untuk produk sampingan ada yang mengikuti tren, tetapi mereka menerapkan sisi kreatif yang ada hanya pada produk mereka dan uniknya produk yang dianggap kreatif tersebut dapat diterima oleh pasar dan memiliki demand yang cukup tinggi. Selain pada produknya, pemanfaatan kreativitas juga ada lingkungan kerja SUPERBIGTWIN` dan mungkin berbeda dengan yang diterapkan bisnis kuliner online lainnya. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap pemanfaatan inovasi dan kreativitas pada bisnis kuliner online SUPERBIGTWIN, sehingga peneliti dapat meneliti mengenai pemanfaatan inovasi dan kreativitas untuk mengembangkan bisnis kuliner online SUPERBIGTWIN. Atas dasar inilah penulis mengangkat judul “Pemanfaatan Inovasi dan Kreativitas Dalam Pengembangan Bisnis Kuliner Online SUPERBIGTWIN di Medan”.. 4 Universitas Sumatera Utara.

(18) 5. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan inovasi dan kreativitas yang diterapkan pada bisnis kuliner online SUPERBIGTWIN untuk mengembangkan bisnisnya? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan inovasi dan kreativitas yang diterapkan pada bisnis kuliner online SUPERBIGTWIN untuk mengembangkan bisnisnya. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menjadi praktik nyata mengenai inovasi dan kreativitas pada bisnis kuliner online dan menjadi inspirasi serta menambah wawasan penulis, sehingga dapat diimplementasikan di masa yang akan datang. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberi solusi, masukan ataupun acuan bagi pemilik usaha untuk kelak menjadikan inovasi dan kreativitas sebagai hal yang penting bagi pengembangan bisnis agar usahanya dapat bertahan dan terus menguntungkan. 3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin. 5 Universitas Sumatera Utara.

(19) 6. meneliti mengenai. inovasi dan. kreativitas pada bisnis untuk penelitian. berikutnya yang relevan.. 6 Universitas Sumatera Utara.

(20) 7. BAB II KERANGKA TEORI. 2.1. Kewirausahaan 2.1.1. Definisi Kewirausahaan Kewirausahaan menurut Zimmerer et al. (Hamali dan Budihastuti, 2017:17) adalah hasil dari proses disiplin dalam menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang di pasar. Sedangkan kewirausahaan diartikan oleh Hisrich (Hamali, 2016:34) sebagai sebuah proses dinamis dalam menciptakan tambahan kekayaan. Sanusi (Rahmawati et al., 2016:35) bahwa kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, proses dan hasil bisnis. Menurut Rahmawati et al. (2016:33) Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidupnya. Faktor yang mendorong seseorang untuk berwirausaha menurut Saiman (2015:94), yaitu : 1. Faktor Lingkungan, seperti peluang, pengalaman dan kreativitas 2. Proses Pemicu : a. Tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani sekarang b. Pemutusan hubungan kerja (PHK) atau belum mendapatkan pekerjaan baru c. Minat terhadap bisnis karena orang tua/saudara juga memiliki bisnis 2.1.2. Definisi Wirausaha Menurut Trihatmoko dan Harsono (2017:21) Kewirausahaan adalah suatu aktivitas dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki seseorang atau. 7 Universitas Sumatera Utara.

(21) 8. organisasional yang bertujuan memberikan nilai tambah pada sumber daya tersebut menuju pada pertumbuhan nilai (value) ekonomi secara berkelanjutan. Sedangkan menurut Meredith (Suryana, 2011:27) bahwa wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. 2.2. Bisnis 2.2.1. Definisi Bisnis Menurut Kasmir dan Jakfar (Hamali, 2016:1) bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya. Bisnis menurut Musselman (Kamaluddin, 2017:6) adalah keseluruhan dari aktivitas yang diorganisir oleh orang yang tidak berurusan di dalam bidang industri dan perniagaan yang menyediakan barang dan jasa agar terpenuhinya suatu. kebutuhan. dalam. perbaikan. kualitas. hidup.. Sedangkan. Dicksee. (Kamaluddin, 2017:6) mengatakan bahwa pengertian bisnis yaitu suatu bentuk dari aktivitas yang utamanya bertujuan dalam memperoleh keuntungan bagi yang mengusahakan atau yang berkepentingan di dalam sterjadinya aktivitas tersebut. 2.2.3. Bisnis Online Menurut. Timothy (2010:3). bisnis. online. adalah. bisnis. dengan. menggunakan media internet sebagai media pemasaran suatu produk atau jasa. Produk yang dipasarkan berupa produk barang, produk digital dan jasa.. 8 Universitas Sumatera Utara.

(22) 9. 2.3. Pengembangan Bisnis 2.3.1. Definisi Pengembangan Bisnis Menurut Machfoedz (Widaningsih dan Ariyanti, 2018:90) perkembangan bisnis adalah perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan menurut Brown dan Patrello (Widaningsih dan Ariyanti, 2018:90) pengembangan bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil memperoleh laba. 2.3.2. Strategi Pengembangan Bisnis Menurut Hendro (2017:516) Ditinjau dari jenis pengembangannya, maka bisa dibagi menjadi beberapa strategi yaitu : 1. Mengembangkan pasar dari sisi produknya 2. Mengembangkan pasar dari sistem penjualannya 3. Mengembangkan pasar dengan strategi integrasi (penyatuan) Berdasarkan Pasal 14 UU No. 9/1995 (Suryana, 2010:31) berisi tentang Usaha Kecil, dan masyarakat melakukan pembinaan dan pengembangan usaha kecil dalam bidang: 1.. Produksi dan pengelolaan. 2.. Pemasaran. 3.. Sumber daya manusia dan teknologi. 9 Universitas Sumatera Utara.

(23) 10. 2.3.3. Faktor Strategi Pengembangan Bisnis Menurut Hendro (2017:515) Dalam strategi mengembangkan bisnis (ekspansi) perlu diperhatikan faktor-faktor tentang : 1. Kebutuhan modal untuk ekspansi hingga tumbuh 2. Analisa risiko kegagalan bisnis 3. Analisa tingkat keuntungan dan waktu pengembalian investasi (payback period) serta prediksi arus kasnya saat memutuskan berinvestasi di bisnis 4. Tren pasar dan berapa lama pertumbuhan bisnisnya 5. Tingkat kesulitan operasional bisnisnya 6. Faktor-faktor perubahan dan pengubahnya 7.. Kebutuhan SDM dan ketrampilannya, yaitu kemudahan untuk mendapatkannya. 2.3.4. Pengembangan Bisnis dengan Sinergisme Menurut Hendro (2011:519) Sinergi dapat dikembangkan melalui ekspansi internal untuk membesarkan organisasinya. Sinergi itu terjadi bila kekuatankekuatan perusahaan yang bersinergi dapat menutupi kelemahan-kelemahan yang terjadi. Contohnya adalah perusahaan bahan makanan melakukan sinergi bisnsi dengan perusahaan peralatan dapur sehingga tercipta kekuatan baru dalam bersaing di pasar. Ada beberapa jenis sinergi dalam bisnis yaitu: 1. Sinergisme Penjualan 2. Sinergisme Investasi 3. Sinergisme Operasional 4. Sinergisme Manajemen. 10 Universitas Sumatera Utara.

(24) 11. 2.3.5. Pengembangan Bisnis dengan Membesarkan Pasar Menurut Hendro (2011:514) ditinjau dari pasarnya, strategi ekspansi bisa dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : 1. Ekspansi di pasar yang sudah ada dalam satu industri 2. Ekspansi dipasar yang baru dalam satu industri 3. Ekspansi ke pasar yang baru di luar industrinya 4. Ekspansi ke pasar internasional (go international) 2.4. Inovasi 2.4.1. Definisi Inovasi Inovasi menurut Hamali dan Budihastuti (2017:17) adalah kemampuan untuk menetapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Menurut Hendro (2011:119) bahwa teori inovasi adalah suatu teori yang berlandaskan sesuatu yang tidak mungkin (impossible) untuk diwujudkan menjadi mungkin (possible). Inovasi adalah proses kreatif yang membuat objek-objek dan substansi baru yang berguna bagi manusia, namun lebih luas dari sekadar penemuan dan jangka waktunya lama. 2.4.2. Produk Inovatif Menurut Case Center Departmen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2008:255) produk inovatif adalah produk yang menawarkan sesuatu yang „berbeda‟ dari produk sejenis yang ada. Produk ini memiliki pola permintaan yang relatif tidak stabil dan siklus hidup yang relatif pendek. Pada sisi lain, produk ini dapat memberikan margin yang lebih tinggi dari produk fungsional.. 11 Universitas Sumatera Utara.

(25) 12. 2.4.2.1. Klasifikasi Desain Produk Pahl dan Beitz (Manfaat. 2013: 20) mendefiinisikan kelas-kelas desain yang bersifat inventif atau inovatif, yaitu: 1. Original Design, yang bersifat inventif, melibatkan elaborasi prinsip-prinsip pemecahan asli (original) terhadap permasalahan desain untuk membuat produk desain baru. 2. Adaptive design, yang bersifat inovatif, melibatkan adaptasi produk desain yang ada menjadi produk baru dengan menggunakan kembali prinsip-prinsip pemecahan dan bagian-bagian dari produk desain yang ada. 3. Variant Design, yang juga bersifat inovatif, melibatkan pemvariasian ukuran dan/atau penyusunan aspek-aspek tertentu dari produk desain yang sudah ada untuk membentuk produk desain baru dengan menggunakan kembali prinsipprinsip pemecahan untuk produk desain yang ada. 2.4.3. Perbedaan Inovasi dengan Penemuan Menurut Hendro (2011:121) bahwa perbedaan inovasi dengan penemuan yaitu: Tabel 2.1. Perbedaan Inovasi dan Penemuan Uraian 1. Unsur Proses dan Pembentukannya 2. Jenis Kreativitasnya 3. Tingkat orisinilnya. Penemuan. Inovasi. Hanya bidangbidang tertentu. Lebih luas dan masuk dalam kehidupan sehari-hari. Semua penemuan itu inovasi. Tidak semua inovasi itu penemuan. Baru. Belum tentu baru. Sumber : Hendro (2011:121). 12 Universitas Sumatera Utara.

(26) 13. 2.4.4. Dimensi Inovasi Menurut Roste (Noor, 2013:95) dimensi yang berperan dalam memahami inovasi yaitu: 1. Dimensi Daya Saing (Competitiveness) yaitu sebuah fitur utama dari individu atau budaya organisasional, dan 2. Dimensi Toleransi Resiko (Risk Tolerance) yaitu seberapa besar uang (dalam persenan pendapatan) yang ingin dihabiskan perusahaan untuk Research and Development tanpa mengetahui berapa banyak keuntungan yang akan didapatkan kembali. 2.4.5. Faktor Pendukung Keberhasilan Inovasi Faktor Pendukung Keberhasilan Inovasi menurut Hendro (2011:122) yaitu: 1. Harus berorientasi pasar Banyak inovasi yang sekedar pemecahan masalah kreatif tetapi tidak bersifat mempunyai keunggulan bersaing di pasar. Hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya ada 5C, yaitu Competitor (pesaing), competition (persaingan), change of competition (perubahan persaingan), change driver (penentu arah perubahan) dan customer behavior (perilaku konsumen) 2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan Ada nilai tambah tukar (value added) sehingga bisa menjadi pendongkrak pertumbuhan dan perkembangan perusahaan 3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas Tanpa 2E yaitu faktor efiseiensi dan faktor efektivitas dari sebuah inovasi yang ditemukan maka inovasi tersebut tidak mempunyai arti atau dampak yang berarti bagi kemajuan perusahaan. 13 Universitas Sumatera Utara.

(27) 14. 4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan Inovasi harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpang dari arah pertumbuhan usaha 5. Harus bisa ditingkatkan lagi Inovasi harus bsa di inovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang berkelanjutan (continuous improvement) hingga menumbuhkan perusahaan menjadi lebih baik dan lebih berkembang 2.4.6. Sumber yang Mendorong Inovasi Sumber yang mendorong inovasi menurut Hendro (2011:123) yaitu : 1. Perbedaan (gap) antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) Disuatu negara yang mempunyai budaya tertentu, biasanya jika penawaran barang/produk tidak sesuai dengan kondisi permintaan yang ada, maka kejadian ini bisa memunculkan sebuah inovasi. 2. Penciptaan permintaan karena kecerendungan (trend) Adanya kecerendungan pola hidup masyarakat Indonesia yang menyukai produk yang instan, maka munculah produk-produk lain yang mengikuti tren tersebut. 3. Perubahan (change) Setiap perubahan pasti diikuti oleh sang motivator untuk dimanfaatkan, misalnya perubahan ekonomi, perubahan teknologi, perubahan sosial, dan lain-lain. 4. Masalah. yang. belum. terpecahkan. dalam. jangka. waktu. lama. Terkadang masalah yang diselesaikan dengan cara pemecahan masalah. 14 Universitas Sumatera Utara.

(28) 15. kreatif saja belum tentu bisa memecahkan masalah dalam jangka waktu yang lama atau dapat menghilangkan masalah. 5. Inovasi yang ditujukan untuk mengganti inovasi produknya sendiri. Hampir sebagian besar industri berteknologi tinggi menggunakan prinsip ini agar produknya bisa diganti dengan produk yang baru diluncurkan sehingga masih bisa menjadi pimpinan pasar. 2.4.7. Menciptakan Kultur dari Inovasi Pada Organisasi Menciptakan kultur dari inovasi menurut Arafah (2010:37) yaitu: 1. Kreativitas termasuk nilai inti perusahaan, wirausahawan harus memasukkan kreativitas dan inovasi ke misi perusahaannya. 2. Mencakup keanekaragaman, salah satu cara terbaik untuk memperkuat kultur kreativitas dengan memperkerjakan berbagai karyawan. 3. Mengharapkan kreativitas. Caranya dengan memberi kesempatan kepada karyawan untuk kreatif. 4. Mengharapkan dan menoleransi kegagalan, Ide kreatif akan menghasilkan kegagalan sebanyak kesuksesan. 5. Mendorong keingintahuan 6. Memberikan pelatihan kreativitas 7. Memberikan dukungan, wirausahawan harus memberi karyawannya alat dan sumber untuk menjadi kreatif 2.4.8. Jenis Inovasi Dalam Kewirausahaan Menurut Hendro (2011:124) Jenis inovasi dalam kewirausahaan, yaitu: 1. Inovasi Produk, yaitu berupa isinya (rasa, kualitas dan lain lain) dan kemasan (pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya, bentuknya, dll.). 15 Universitas Sumatera Utara.

(29) 16. 2. Inovasi Marketing, yaitu berupa cara menjual, cara mendistribusikan, cara memasarkan, cara mengiklankan, cara menciptakan permintaan, dan lain-lain. 3. Inovasi Proses, yaitu berupa proses penciptaan produk, proses produksi, proses teknologi pengemasannya, proses riset dan pengembangan, proses menciptakan mesin baru dan lain-lain. 4. Inovasi Teknikal, yaitu berupa teknik desain, teknik pengawasannya, teknik pengerjaannya dan lain-lain. 5. Inovasi Administrasi, yaitu berupa penyimpanan data, pembuatan dan pengumpulan data Sedangkan menurut Anggiani (2018:41) Jenis-jenis inovasi yaitu: 1. Inovasi Terobosan, merupakan inovasi yang luar biasa unik. Hal ini sering ditujukan untuk membentuk struktur dimana inovasi terhadap suatu bidang tertentu yang dikembangkan secara total. Inovasi ini ditujukan untuk masa depan yang lebih jauh dan selalu menjadi hasil pertama dari suatu perubahan yang terbaru. 2. Inovasi Teknologi, muncul lebih sering daripada inovasi terobosan, hal ini dilakukan dengan menyesuaikan dengan adanya perubahan teknologi yamg terjadi dalam lingkungan bisnis. Inovasi ini umumnya terjadi karena adanya penemuan ilmiah dan kemajuan teknologi. 3. Inovasi Biasa, merupakan inovasi yang paling sering muncul, inovasi yang jumlahnya lebih banyak ini biasanya mengembangkan inovasi dengan cara mengubah atau memperbaiki yang sudah ada baik dengan menggunakan teknologi atau desain hingga menjadi produk atau jasa yang lebih baik.. 16 Universitas Sumatera Utara.

(30) 17. Inovasi ini umumnya memiliki tujuan utama untuk mempertahankan pasar dan membangun daya tarik pasar yang berbeda. 2.4.9. Proses Keputusan Inovasi Menurut Rogers (Romli, 2016:32) proses keputusan inovasi yaitu: 1. Tahap pengetahuan, dimana seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi tersebut. 2. Tahap persuasi, dimana individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi mengenai inovasi. 3. Tahap pengambilan keputusan. dimana individu mengambil konsep inovasi dan menimbang keuntungan/kerugian dan memutuskan akan menolak atau mengadopsi inovasi. 4. Tahap implementasi, dimana individu menentukan kegunaan inovasi dan mencari informasi lebih lanjut. 5. Tahap konfirmasi, dimana setelah keputusan dibuat, seseorang dapat mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah dilakukan evaluasi. 2.4.10. Perbedaan Kreatif dan Inovatif Menurut Saiman (2015:95) perbedaan kreatif dengan inovatif yaitu: Tabel 2.2. Perbedaan Kreatif dan Inovatif Kreatif = memiliki daya cipta/berdaya cipta. Inovatif = berdaya perubahan / pembaruan. 1. Menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain 2. Menghilangkan ide-ide/hal-hal yang tadinya tidak berhubungan. 1. Menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada 2. Pembaruan menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda. Sumber : Saiman (2015:95). 17 Universitas Sumatera Utara.

(31) 18. 2.4.10.1. Keuntungan Inovasi dan Kreativitas Menurut Suprajitno dan Bawono (2009:72) bahwa entrepreneur dengan spirit of entrepreneurship berarti akan selalu berorientasi pada penciptaan hal baru dengam mengimplementasikan kreativitas, inovasi dan kekuatan. Jika kita mengimplementasikan kreativitas dan inovasi pada bisnis, akan terjadi antara lain: 1. Akselerasi atau percepatan pertumbuhan bisnis 2. Transformasi bisnis dari kecil menjadi besar 3. Pengembangan dan mulitiplikasi bisnis 4. Kontrol terhadap perubahan perilaku konsumen dan pesaing 5. Kontrol terhadap setiap perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis 2.5. Kreativitas 2.5.1. Definisi Kreativitas Menurut. Hamali. dan. Budihastuti. (2017:17),. Kreativitas. adalah. kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Menurut Arafah (2010:31) Kreativitas dalam entrepreneurship adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan suatu cara baru dengan memecahkan masalah dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada. Levitt dalam Arafah (2010:31) mengatakan bahwa kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang baru dan inovasi adalah hasil dari sesuatu yang baru. Menurut Hawkins (Ananda, 2014:3) ada 3 unsur dalam kreativitas, yaitu kepribadian, orisinalitas dan pemaknaan. 2.5.1.1. Tipe Kreativitas Imagine Menurut DeGraff dan Lawrence (Yunus, 2010: 63) bahwa wirausaha dengan profil imagine cenderung generalis atau tipe artistik yang dengan santai. 18 Universitas Sumatera Utara.

(32) 19. selalu mencari, menemukan dan melakukan perubahan-perubahan. Kreativitas tipe imagine ditujukan pada 2 hal yaitu inovasi dan pengembangan. Inovasi dapat diarahkan untuk menemukan atau mengembangkan suatu produk atau jasa yang semua itu bersifat baru atau lebih baik. Sedangkan pengembangan dapat diarahkan untuk membuka peluang-peluang baru dan memperluas pangsa pasar baru. 2.5.1.2. Siklus Kreativitas dan Inovasi Menurut Suprajitno dan Bawono (2009:73) Tujuan akhir kreativitas adalah keutungan bagi bisnis sehingga akan tercapai transformasi dan akselerasi bisnis ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan kreativitas kita menciptakan ide-ide atau gagasan tentang produk ataupun cara dalam menjalankan bisnis. Kemudian ide tersebut kita kembangkan sehingga menjadi inovasi, yaitu ide yang dapat dijalankan dan memberi nilai tambah (keuntungan) bagi perusahaan, yang pada gilirannya dapat mengakselerasi pertumbuhan usaha dan mendorong proses transformasi bisnis menjadi lebih besar dan berkembang. Gambar 2.1. Siklus Kreativitas dan Inovasi. Kreativitas. Transformasi dan Akselerasi. Ide. Inovasi Sumber : Suprajitno dan Bawono (2009:73). 19 Universitas Sumatera Utara.

(33) 20. 2.5.2. Kiat Mendorong Kreativitas Menurut Rahmawati et al. (2016: 45) beberapa kiat untuk mendorong. kreativitas bagi seluruh sumber daya dalam organisasi adalah : 1. Kreativitas harus dipandang sebagai suatu kebutuhan bagi perusahaan yaitu agar dapat bertahan dan berkembang kalau telah ada persepsi yang sama 2. Mempunyai sikap dan toleransi terhadap keberhasilan atau kegagalan dan seorang yang tidak pernah gagal cenderung tidak kreatif 3. Mendorong sikap keingintahuan yang dapat didorong apabila pimpinan selalu bersikap „bagaimana kalau begini‟ atau „mungkin dapat‟ 4. Menyikapi masalah sebagai tantangan dimana setiap masalah yang timbul dapat merupakan peluang untuk berinovasi 5. Mengadakan pelatihan pelatihan kreativitas secara teratur 6. Menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk terlaksananya kegiatan yang kreatif 7. Memberikan penghargaan bagi kreativitas yang dapat berhasil baik dalam bentuk uang maupun bukan uang 8. Membuat model-model atau teknik teknik pengembangan kreativitas untuk dilatihkan baik untuk perseorangan maupun kelompok 2.5.3. Pentingnya Kreativitas dalam Berwirausaha Menurut. Hendro. (2011:107). pentingnya. berpikir. kreatif. dalam. berwirausaha yaitu : 1. Bukanlah semata-mata memecahkan masalah, tetapi menciptakan sesuatu yang lebih baik, orisinil dan pemecahan masalah yang kreatif. 20 Universitas Sumatera Utara.

(34) 21. 2. Cara mengoptimalkan dan menggunakan pengetahuan anda untuk mengatasi masalah yang belum ada jawaban yang pasti 3. Kemampuan utama dan dasar menjadi kewirausahaan yang sukses 4. Cara untuk menghasilkan kesuksesan dengan penciptaan ide, gagasan serta memunculkan sebuah inspirasi yang brilian 5. Tidak bisa ditiru, dicangkok atau dipaksakan pada orang lain tetapi bisa dipelajari dan dilatih 6. Menggunakan cara yang berbeda dan lain dari yang orang lain lakukan 7. Kunci untuk merancang desain produk baru dan munculnya teknologi baru 8. Tanpa kreativitas berarti tidak ada penemuan (invention) 2.5.4. Proses Kreativitas Menurut Howkins (Ananda, 2014:3) ada 2 tahap kreativitas yaitu: 1. Tahap penemuan atau penciptaan yang bersifat murni personal. Kreativitas tahap ini dapat ditemukan dimana-mana dan setiap orang bisa bereksperimen macam-macam. 2. Tahap komersial yang menghasilkan suatu produk untuk dijual dengan melibatkan proses industri secara luas. Tahap ini menjadikan ide personal/privat menjadi produk-produk kreatif. Sedangkan proses kreativitas terdiri dari 7 tahap menurut Arafah (2010:41) : 1. Persiapan, tahap ini mempersiapkan pikiran untuk berpikir kreatif. Melibatkan pendidikan formal, latihan percobaan, pengalaman bekerja, serta menghadapi tantangan dari peluang pembelajaran yang lain.. 21 Universitas Sumatera Utara.

(35) 22. 2. Investigasi, tahap ini dibutuhkan untuk mengembangkan suatu pemahaman pada masalah, situasi, dan keputusan yang ada. Pemikiran kreatif datang saat orang melakukan observasi disekitarnya dan melakukan investigasi cara bekerja (atau kegagalan dalam bekerja) 3. Transformasi, melibatkan pengamatan persamaan dan perbedaan antar informasi yang terkumpul. 4. Inkubasi, intuisi membutuhkan waktu untuk menggambarkan informasi yang dikumpulkan. Inkubasi terjadi saat individu jauh dari masalah. 5. Iluminasi, pada tahap ini terjadi pada beberapa poin selama tahap inkubasi yaitu saat terjadi terobosan spontan yang menyebabkan penjelasan. 6. Verifikasi, bagi wirausahawan untuk menyetujui ide yang akurat dan berguna termasuk pelaksanaan percobaan, menjalankan simulasi, tes pemasaran produk dan jasa, membangun prototype, dan menggabungkan berbagai desain aktivitas untuk menguji bahwa ide yang baru dapat berhasil dan sebagai latihan implementasi. 7. Implementasi, fokus pada tahap ini adalah untuk merubah ide pada kenyataan. 2.5.5. Hambatan Berpikir kreatif Menurut Saiman (2015:96) hambatan dalam berpikir kreatif, yaitu: 1. Hambatan yang dibuat sendiri 2. Hambatan tidak berusaha menentang kenyataan/menerima apa adanya 3. hambatan jawaban tunggal dan tepat 4. Mengevaluasi secara cepat 5. Takut dianggap bodoh. 22 Universitas Sumatera Utara.

(36) 23. 2.5.6. Persyaratan Berpikir Kreatif Menurut Saiman (2015:97) persyaratan berpikir kreatif yaitu : 1. Perlu persiapan, pendidikan formal dan informal mengenai entrepreneurship (kewirausahaan) 2. Usaha, kumpulkan sebanyak mungkin ide. Jangan dievaluasi terlebih dahulu 3. Inkubasi. Menggabungkan ide-ide yang sudah ada sehingga muncul ide atau embrio baru. 4. Pengertian, memahami persoalan/permasalahan secara mendalam 5. Evaluasi, pilih yang terbaik, dari segi biaya, hukum dan sebagainya 2.5.7. Karakteristik Yang Mengarahkan Kreatifitas Menurut Hamali dan Budihastuti (2017:23) karakteristik berikut mengarah pada kreatifitas yang ada dalam diri seorang pemimpin yang inovatif, yaitu : 1. Berpikir 2. Seorang Visioner 3. Mendengarkan para pelanggan 4. Memahami cara untuk mengelola ide 5. Berorientasi pada orang 6. Mempertahankan Budaya perubahan 7. Memaksimalkan Sinergi, keseimbangan dan fokus tim 8. Membuat dirinya dan orang lain bertanggung jawab atas standar kinerja yang tinggi 9. Membuat dirinya dan orang lain bertanggung jawab atas standar kinerja yang tinggi 10. Menolak jawaban tidak. 23 Universitas Sumatera Utara.

(37) 24. 11. Mencintai pekerjaan dan merasa gembira ketika mengerjakannya 2.5.8. Teknik Mengembangkan Proses Kreatif Menurut Arafah (2010:49) Teknik mengembangkan proses kreatif yaitu : 1. Brainstroming adalah proses interaksi yang dilakukan orang-orang dalam kelompok kecil secara terstruktur untuk mencapai tujuan memproduksi sejumlah besar roman dan ide yang imajinatif. 2. Mind-Mapping adalah teknik grafis yang dapat mendorong kedua sisi otak, secara visual menampilkan berbagai hubungan antar ide-ide dan memperbaiki kemampuan untuk mengatasi masalah dengan berbagai ide tersebut. 3. Triz adalah metode yang didesain sistematik untuk mengatasi masalah teknik, apapun juga sumbernya. Triz merupakan aktivitas otak kiri. 4. Rapid Prototyping adalah membangkitkan ide kreatif merupakan tahap penting dari proses memperoleh ide untuk produk dan jasa demi kesuksesan di pasar. 2.6. Penelitian Terdahulu 1. Juni Eva (2014) melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Kreativitas Pada Keberhasilan UKM (Studi Kasus Pada Usaha Foto Copy di Jl. Jamin Ginting Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis regresi liner sederhana diperoleh kreativitas berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha dan berdasarkan hasil uji-t diperoleh kreativitas mempengaruhi keberhasilan usaha. 15,70% variabel keberhasilan usaha dapat dijalankan oleh kreativitas sedangkan sisanya 84.3% dapat dijalankan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.. 24 Universitas Sumatera Utara.

(38) 25. 2. Laurensius Satria Adhi Prasetyo (2017) melakukan penelitian dengan skripsi yang berjudul “Inovasi Sebagai Strategi Pengembangan Usaha dan Bersaing Secara Global (Sudi Kasus Pada UMKM Batik Tulis Di Desa Tancep, Trembono Dan Desa Djarum, Bayat Gunung Kidul”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari inovasi yang sudah diklasifikasikan pada penelitian terdapat 7 dimensi inovasi pada UMKM antara lain Offering, Solution, Supply Chain, Processes, Customer and Customer Experience, Presence and Value Capture.. Meski tidak ditemukan 4 dimensi inovasi pada UKM yaitu. Platform, Organization, Networking Dan Brand. 3. Indra Yanti Sari (2016) melakukan penelitian dengan skripsi yang berjudul “Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja UKM Kota Makassar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kinerja UKM Kota Makassar tidak terlepas dari kemampuan pengusaha dalam memahami orientasi kewirausahaan. Uji hipotesis juga menunjukkan kewirausahaan dan inovasi produk berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan uji hipotesis secara parsial menunjukkan orientasi kewirausahaan berpengaruh pada kinerja UKM, serta inovasi produk berpengaruh pada kinerja UKM. 4. Rika Devi Kurniasari (2018) melakukan penelitian dengan skripsi yang berjudul “Pengaruh Inovasi Produk, Kreativitas Produk dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Pada Produk Kerajinan Enceng Gondok ‘AKAR’”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap inovasi produk, kreativitas produk, kualitas produk dan keunggulan bersaing berada dalam. kategori sedang. Inovasi produk,. 25 Universitas Sumatera Utara.

(39) 26. kreativitas produk dan kualitas produk secara individual serempak berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. 5. Devi Chairiza Hadi (2018) melakukan penelitian dengan skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berbasis Ekonomi Kreatif di Yogyakarta (Studi Kasus Hadi Sukirno Leather Work and Handycraft) Tahun 2017”. Hasil penelitian. ini menunjukkan. bahwa strategi pengembangan berbasis ekonomi kreatif dilakukan dengan mengembangkan sistem,. mengembangkan teknologi, mengembangkan. pemasaran serta melakukan pengembangan produk dengan memberikan inovasi dan kreasi pada setiap produknya. Pengembangan sistem dan teknologi sendiri merupakan temuan ketika peneliti melakukan penelitian. 2.7. Kerangka Pemikiran Kunci dari bertahannya sebuah usaha yaitu inovasi. Inovasi tidak akan dapat dikembangkan tanpa adanya kreativitas. Keduanya saling memiliki keterkaitan dan masing-masing inovasi dan kreativitas memiliki peran penting dalam dunia bisnis. Wirausaha yang baik adalah wirausaha yang mampu memanfaatkan baik kreativitas maupun inovasi untuk kemajuan ataupun pengembangan usahanya. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi memiliki keterkaitan dalam pengembangan usaha. Hal ini juga mengharuskan setiap wirausaha, khususnya wirausaha yang bergerak. yang dalam. industri kreatif yaitu bidang kuliner untuk mampu berkreativitas dan berinovasi agar dapat mengembangkan usahanya.. 26 Universitas Sumatera Utara.

(40) 27. Gambar 2.2. Kerangka Berpikir. KREATIVITAS. INOVASI. PENGEMBANGAN BISNIS Sumber : Penulis (2019). 27 Universitas Sumatera Utara.

(41) 28. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dan perilaku yang dapat diamati. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun. penelitian. ini. dilakukan. di. rumah. pemilik. usaha. SUPERBIGTWIN yang berlokasi di Jl. Amal Ringroad dan Istana Koki yaitu dimana produk SUPERBIGTWIN disajikan pada salah satu stall dalam acara pernikahan, Waktu penelitian ialah pada 10-20 Februari 2019. 3.3. Defenisi Konsep Menurut teori – teori yang di uraikan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan : 1. Inovasi Hamali dan Budihastuti (2017:17) mendefinisikan inovasi adalah kemampuan untuk menetapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk menciptakan. solusi. kreatif. terhadap. masalah. dan. peluang. untuk. meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Inovasi merupakan hasil pengembangan yang memiliki kombinasi hal baru melalui penciptaan atau perbaikan sesuatu sehingga menambah nilai tambah terhadap produk/jasa. 2. Kreativitas Menurut Arafah (2010:31) Kreativitas dalam entrepreneurship adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan suatu cara 28 Universitas Sumatera Utara.

(42) 29. baru dengan memecahkan masalah dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada. Intinya, kreativitas adalah memikirkan sesuatu yang baru dengan memanfaatkan peluang dan sumber daya yang ada untuk mencari solusi. 3. Pengembangan Bisnis Menurut Brown dan Patrello (Widaningsih dan Ariyanti, 2018:90) pengembangan bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil memperoleh laba. Pengembangan bisnis adalah proses persiapan, dukungan pertumbuhan usaha melalui pemanfaatan dan pengembangan sumber daya untuk membuat produk/jasa sehingga dapat memuaskan keinginan konsumen. 3.4. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Pada penelitian ini untuk memperoleh informasi, penulis menetapkan informan, yaitu : a. Informan kunci merupakan informan yang memiliki informasi pokok yang. diperlukan. dalam penelitian,. yaitu. Pendiri. atau. pemilik. SUPERBIGTWIN yang berjumlah 2 orang. b. Informan utama merupakan informan yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, yaitu pelanggan SUPERBIGTWIN. c. Informan tambahan yaitu informan yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti, yaitu karyawan SUPERBIGTWIN.. 29 Universitas Sumatera Utara.

(43) 30. 2. Objek Penelitian Adapun objek penelitian dalam tulisan ini meliputi : a. Pemanfaatan inovasi dalam usaha b. Penerapan kreativitas dalam usaha c. Sikap pelanggan terhadap hasil kreativitas dan inovasi d. Keterlibatan pegawai dan staf dalam proses kreativitas dan inovasi 3.5. Teknik Pengumpulan Data Untuk menunjang kelengkapan pembahasan dalam penuisan proposal ini, penulis memperoleh data yang bersumber dari : 1. Data Primer Metode-metode yang dapat dilakukan untuk memperoleh data primer, antara lain : a. Wawancara Penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur, yaitu dengan menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan sesuai dengan panduan wawancara, dan teknik wawancara tidak terstruktur, yaitu mengajukan beberapa pertanyaan di luar pertanyaan yang telah disediakan untuk menanggapi jawaban-jawaban dari narasumber saat melakukan proses wawancara. Wawancara dilakukan secara langsung secara personal melalui tatap muka dengan informan penelitian. b. Observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.. 30 Universitas Sumatera Utara.

(44) 31. Melalui penelitian ini, peneliti akan mengamati pemilik usaha dalam melakukan peranannya dalam kegiatan usaha dan saat terlibat dalam event khusus. c. Triangulasi Pada penelitian ini peneliti memperoleh kebenaran informasi atau kredibilitas data dengan membandingkan jawaban informan berbeda melalui wawancara terstruktur dan observasi. 2. Data Sekunder Teknik yang dilakukan adalah: a. Studi Kepustakaan Yaitu pengumpulan data melalui buku, makalah, literatur terkait yang relevan dengan masalah yang diteliti b. Dokumentasi Yaitu pengumpulan data berbentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cinderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data jenis ini mempunyai sifat yang utama, tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi dimasa silam. c. Penulusuran Data Online Data diperoleh dengan akses internet untuk mencari sumber data yang berhubungan dengan penelitian yang dilaksanakan. 3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalam penelitian ini adalah menggunakan langkah-langkah, yaitu sebagai berikut:. 31 Universitas Sumatera Utara.

(45) 32. 1.. Pengumpulan Data (Data Collection) Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara dan studi dokumentasi.. 2. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, membuat gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data/infomasi yang tidak relevan. 3. Display Data Penyajian data kualitatif dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk teks naratif. 4.. Penarikan Kesimpulan (Conclution Drawing) Merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.. 32 Universitas Sumatera Utara.

(46) 33. BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1. Deskripsi Lokasi Perusahaan 4.1.1. Sejarah Usaha SUPERBIGTWIN dibentuk pada 18 Desember 2012 oleh saudari kembar Ridha Nuzli Rahmadita dan Ridha Nuzli Rahmadini di Medan. Pada tahun 2011 mereka memiliki ide untuk menjual pizza hasil olahan mereka sendiri dan dinamai dengan Pizza 28, sesuai dengan tanggal lahir mereka yaitu 28 Februari namun tidak begitu sukses. Setelahnya pada 2012, mereka kembali membuka usaha Pizza kembali dengan konsep dan nama yang berbeda. Gambar 4.1. Logo SUPERBIGTWIN. Sumber : SUPERBIGTWIN (2019) SUPERBIGTWIN menciptakan kuliner inovatifnya yaitu Superbigtwin Pizza pada tahun 2012. Pada saat itu inovasi pizza super besar ini tidak langsung booming karena perkembangan sosial media dahulu tidak secepat sekarang, sehingga tren kuliner kala itu tidak mudah berganti. Selain itu saat itu promosi dari mulut ke mulut lebih efektif. Sosial media yang digunakan kala itu adalah Facebook dan Twitter, yang dimanfaatkan untuk menjadi tempat promosi bagi produk inovasi SUPERBIGTWIN. Secara perlahan pun pemilik usaha mampu. 33 Universitas Sumatera Utara.

(47) 34. mengumpulkan pembeli dan mengenalkan kuliner inovatifnya ini hingga mengklaim sebagai Pizza kotak dengan ukuran super besar pertama yang ada di Medan dan Pulau Sumatera. SUPERBIGTWIN mulai mempromosikan ini pada 2014 di Instagram yang menjadi sosial media terbaru yang booming kala itu. Tahun 2014-2015 sendiri adalah tahun dimana perkembangan sosial media semakin gencar dan pertukaran informasi semakin mudah. Hal ini juga yang mengawali tren kuliner yang mudah berganti. Pemanfaatan Instagram ini sendiri memudahkan pemilik usaha menjangkau calon pembeli baru sehingga pelanggannya terus meningkat. Hingga pada tahun 2016, SUPERBIGTWIN mengetahui adanya pesaing yang meniru konsep pizza besar mereka. Uniknya meskipun inovasi ini diciptakan pada 2012, tren pizza kotak super besar ini sendiri booming pada 2017-2019. Pesaing sejenis terus bermunculan, bahkan usaha dengan skala yang lebih besar juga ikut menjual pizza dalam menunya dengan konsep serupa. Meskipun begitu SUPERBIGTWIN tidak kalah saing dan masih bertahan sebagai pelopor pertama pizza besar di Medan. Hal ini sendiri dikarenakan SUPERBIGTWIN yang meskipun berlabel bisnis kuliner online, tetap aktif menargetkan pasarnya pada golongan partai besar yaitu untuk event khusus, tidak hanya menjual untuk perseorangan secara online. Hal ini juga memaksimalkan keuntungan yang didapatkan. 4.1.2. Profil Umum Perusahaan Bisnis kuliner online SUPERBIGTWIN dibentuk pada 18 Desember 2012 . Pendirinya yaitu Ridha Nuzli Rahmadita dan Ridha Nuzli Rahmadini. Produksinya sendiri dilakukan dirumah pemilik usaha yaitu Jl. Amal Perumahan. 34 Universitas Sumatera Utara.

(48) 35. Evergreen No F.18 Medan. SUPERBIGTWIN melakukan promosi pada sosial media. khususnya. Instagram. dengan. nama. akun. @Superbigtwin.. SUPERBIGTWIN memiliki motto usaha yaitu „Karena Pizza Bulat Terlalu Mainstream‟. SUPERBIGTWIN memiliki sub usaha yaitu Joyokromo yang didirikan pada tahun 2018 dan bergerak pada bidang seserahan/hantaran yang berbasis di Medan. dimana. melalui. bisnis. ini. mereka. juga. menawarkan. paket. snack/stall/pondokan untuk event customer. Juga bergabung dengan Grandmoms Party pada tahun 2015 yaitu bisnis yang bergerak di bidang party planner, table decoration dan backdrop. Salah satu pemilik usaha yaitu Ridha Nuzli Rahmadini juga memiliki bisnis minuman yaitu Wildkafija yang dibentuk tahun 2018 yaitu bisnis minuman yang pasarnya fokus untuk partai besar seperti event wedding/birthday. 4.2. Penyajian Data Penulis menyajikan hasil pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan metode wawancara kepada informan kunci, informan utama dan informan tambahan. Informan ditunjuk sebagai sumber data yang mampu memberikan informasi selengkap-lengkapnya serta relevan terhadap tujuan penelitian. Informan kunci dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, yaitu Ibu Ridha Nuzli Rahmadini selaku pemilik usaha dan Ibu Ridha Nuzli Rahmadita. Selain dari data informan kunci, peneliti juga memperoleh data dari informan utama, yaitu Bapak Iqbal Fadlan dan Deasy Widya selaku pelanggan SUPERBIGTWIN. Peneliti juga memperoleh data dari informan tambahan yaitu Ibu Khairani Ratih selaku karyawan SUPERBIGTWIN.. 35 Universitas Sumatera Utara.

(49) 36. Tabel 4.2. Identitas Informan Kunci Informan Kunci No.. Nama. Umur. Jabatan. 1. Ridha Nuzli Rahmadita. 25 tahun. Pemilik Usaha. 2. Ridha Nuzli Rahmadini. 25 tahun. Pemilik Usaha. Sumber : Hasil Olah Data Penulis (2019) Tabel 4.3. Identitas Informan Utama Informan Utama No. Nama. Umur. Keterangan. 1. Iqbal Fadlan. 25 tahun. Pelanggan SUPERBIGTWIN. 2. Deasy Widya. 25 tahun. Pelanggan SUPERBIGTWIN. Sumber : Hasil Olah Data Penulis (2019) Tabel 4.4. Identitas Informan Tambahan Informan Tambahan No. Nama. Umur. Jabatan. 1. 22 tahun. Karyawan SUPERBIGTWIN. Khairani Ratih. Sumber : Hasil Olah Data Penulis (2019) Peneliti melakukan observasi langsung ke rumah pemilik usaha untuk melihat kegiatan usaha yang berlangsung, selain itu penulis juga melakukan wawancara dan observasi dengan informan kunci, informan utama dan informan tambahan di Istana Koki Jl. Cik Ditiro Medan ketika SUPERBIGTWIN terlibat dalam event pernikahan.. 36 Universitas Sumatera Utara.

(50) 37. 4.2.1. Kegiatan Usaha SUPERBIGTWIN Banyak hal yang mendorong seseorang untuk memulai bisnis. Untuk mengetahui alasan pemilik usaha me milih. bisnis. kuliner. online,. penulis. melakukan wawancara dengan Ibu Dini selaku salah satu pemilik usaha SUPERBIGTWIN. Ibu Dini sendiri memilih untuk membuka bisnis kuliner online dengan saudarinya, Ibu Dita dengan tujuan untuk mendapatkan lebih banyak uang tanpa harus menjadi pegawai setelah resign dari pekerjaan sebelumnya. Lalu keduanya diajari Ibu mereka yang dulunya seorang pengusaha kue lebaran untuk membuat pizza. Sedangkan untuk pemilihan produk, SUPERBIGTWIN memilih pizza berkonsep inovatif untuk dijual dibandingkan dengan pizza konvensional. Menurut informan Ibu Dini kesukaannya terhadap pizza membuatnya menyadari adanya kekurangan dalam porsi pizza biasa, yaitu porsi dalam 1 loyang pizza biasa tidak dapat memuaskan banyak orang. Masalah ini pula yang menginspirasi kedua pemilik usaha untuk mencari solusi agar 1 loyang pizza dapat memuaskan banyak orang , yaitu dengan membuat pizza berukuran super besar. Superbigtwin Pizza sendiri tersedia dengan varian Superman, Supertown, Original, Premium, Chicken Rawr, Three Taste, Fantastic Four, Supreme Buddha, Tuna Kingdom dan lainnya lalu ada Retro Burger, produk utama lainnya. Sedangkan produk sampingannya yaitu donat, sus, brownies avocado dan menu lainnya. Selain mendapatkan solusi yang kreatif, hal lain yang membuat pemilik usaha memilih pizza dengan konsep inovatif yaitu pengalaman gagal ketika menjual pizza bulat biasa. Usaha pizza bulat yang dijalankan oleh kedua pemilik usaha tidak begitu maju. Pelanggan membandingkan pizza yang dijual dengan. 37 Universitas Sumatera Utara.

(51) 38. pizza bulat lainnya, terutama harga pizza yang di jual tidak begitu berbeda dengan harga pizza lainnya yang sudah lebih dulu ada di pasar. Sedangkan dengan adanya produk Superbigtwin Pizza yang berukuran super besar ini, sekalipun harganya mahal tetapi pizza ini menawarkan porsi yang sangat banyak, sehingga pelanggan akan tetap merasa untung. 4.2.2. Kerja Sama Pemilik Usaha Selama menjalankan bisnis berdua, sebagai pemilik usaha Ibu Dita dan Dini selalu berdiskusi sebelum memutuskan sesuatu, seperti dalam hal peluncuran produk. Sebelum meluncurkan produknya, kedua pemilik usaha mengambil keputusan bersama. Ketika meluncurkan produk, kedua pemilik usaha juga mengalami konflik dan perbedaan pendapat. Meskipun begitu menurut Ibu Dita cara untuk mengatasi perbedaan pendapat diantara kedua pemilik usaha yaitu dengan saling memberi tahu alasan juga solusi masing masing. Seperti saat penjualan produk sampingan brownies avocado yang dinilai Ibu Dini menguntungkan karena merupakan produk best seller namun tidak demikian dengan Ibu Dita yang menganggap brownies avocado sudah banyak dijual dipasaran dan produk juga mudah basi. Dalam hal ini, Ibu Dita menawarkan solusi untuk menjual produk sampingan yang lain. Jadi sebelum menerapkannya dalam usaha, biasa mereka mencoba salah satu pendapat. 4.2.3. Keterlibatan Konsumen dalam Proses Kreativitas SUPERBIGTWIN banyak menerima kritik pada awal membuka usaha, kritik ini mengarah pada produk utama yaitu Superbigtwin Pizza. Meskipun begitu pemilik usaha tidak lantas mempercayai kritik yang masuk. Menurut Ibu Dini kritik hanya untuk membuat mereka down saja, karena pelanggan yang. 38 Universitas Sumatera Utara.

(52) 39. memberi kritik tetap memesan pizza berulang kali. SUPERBIGTWIN sendiri hanya menerima kritik pada 1 tahun pertama saja, setelah itu meskipun masih menerima kritik tetapi kritik yang masuk dihiraukan. Untuk Retro Burger sendiri beberapa pelanggan agak ragu mengenai keamanan dan kualitas pewarna makanan. Tapi sampai saat ini kedua produk utama ini lancar penjualannya. Meskipun pelanggan memiliki keterlibatan dalam hal kritik dan saran, dalam proses penciptaannya pelanggan tidak terlibat langsung dalam pemilihan produk yang akan dijual. Pembuatan produk utama SUPERBIGTWIN hanya berdasarkan pemikiran dan kreativitas kedua pemilik usaha. Dasar penjualan produk dalam SUPERBIGTWIN yaitu bagaimana agar kuliner yang sedang tren dapat dijual dan dimodifikasi sehingga menjadi produk berbeda. Lalu sebelum dipasarkan, produk ini akan dicoba dahulu apakah rasanya layak jual. Hal ini juga dinyatakan oleh kedua pelanggan SUPERBIGTWIN yaitu Bapak Iqbal dan Ibu Deasy. Keduanya mengaku pendapat mereka tidak terlibat dalam penciptaan kuliner kreatif yang dijual. Untuk menarik pelanggan, SUPERBIGTWIN menggunakan sosial media terutama Instagram pribadi kedua pemilik usaha juga melalui Instagram SUPERBIGTWIN sendiri. dalam mempromosikan bisnisnya. Meskipun bagi. pemilik usaha promosi yang terbaik adalah promosi mulut ke mulut. Pelanggan SUPERBIGTWIN mengungkapkan penggunaan sosial media untuk promosi yang dilakukan SUPERBIGTWIN belum maksimal. Menurut Bapak Iqbal akan lebih baik untuk membuat promosi lewat media sosial seperti paid promote. Sedangkan pelanggan Ibu Deasy menyarankan agar promosi lebih gencar di Instagram dan sosial media lain.. 39 Universitas Sumatera Utara.

(53) 40. 4.2.4. Pemanfaatan Kreativitas dan Inovasi Dari hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan kreativitas dan inovasi yang diterapkan oleh SUPERBIGTWIN yaitu terfokus pada produk yang dijual. Inovasi yang diterapkan yaitu dalam aspek desain produk, manfaat produk, ukuran, varian, kemasan dan penyajian dari produk utama. Kreativitas yang diterapkan SUPERBIGTWIN terletak pada aspek budaya organisasi dan persaingan. 1. Pemanfaatan Inovasi oleh SUPERBIGTWIN a. Pemanfaatan Inovasi pada Desain Produk Menurut informan Ibu Dini desain produk utama Superbigtwin Pizza terinspirasi dari salah satu channel di tv yang menayangkan kuliner pizza bulat super besar yang dijual di luar negeri. Sedangkan produk utama lain yaitu Retro Burger terinspirasi dari „Krabby Patty‟ pada kartun Spongebob yaitu burger yang memiliki bermacam-macam warna. Varian warna hitam sendiri pada Retro Burger terinspirasi dari tren black burger yang sempat booming hingga varian warna bertambah karena request warna dari konsumen. Bedanya adalah produk Superbigtwin Pizza menggunakan bentuk kotak dalam desain pizza nya dan menggunakan bahan dan teknik pembuatan yang berbeda dalam adonan pizzanya. Menurut Ibu Dini, Superbigtwin Pizza tetap lezat untuk dikonsumsi meski sudah dalam keadaan dingin dan pizza tidak akan keras. Superbigtwin Pizza memiliki tekstur lebih lembut seperti roti. Selain itu Superbigtwin Pizza adalah pizza berbentuk kotak dengan ukuran super besar yang pertama ada di Kota Medan dan pertama di Pulau Sumatera.. 40 Universitas Sumatera Utara.

(54) 41. b. Pemanfaatan Inovasi Pada Manfaat Produk Informan Ibu Dini memiliki konsep berbeda dalam manfaat produknya yaitu Superbigtwin Pizza dan Retro Burger. Menurutnya produknya tidak hanya bermakna sebagai makanan saja tetapi pizza super besar sebagai pengganti kue ulang tahun. Agar menjadi berbeda, SUPERBIGTWIN dapat menyertakan tulisan tertentu dengan menggunakan roti keras yang bertuliskan pesan menggunakan saus dan mayonaise yang diletakkan pada bagian tengah Superbigtwin Pizza. Jadi, pemilik usaha ingin mengajak pelanggan untuk menggantikan kue tar yang biasa untuk merayakan ulang tahun dengan pizza super besar. Selain lebih ekonomis, juga lebih menguntungkan karena porsi pizza lebih banyak. Disamping itu, penulis juga mendapatkan tambahan data ketika mengobservasi di lapangan. Inovasi manfaat produk ini juga diterapkan saat pemilik usaha mendapatkan orderan untuk event besar seperti pernikahan dimana Superbigtwin Pizza dan Retro Burger menjadi salah satu menu di pondokan/stall. Porsi kedua produk utama yang besar membuat manfaat produk ini sangat cocok menjadi menu untuk golongan partai besar meskipun dapat juga untuk dikonsumsi sendiri. c. Pemanfaatan Inovasi Pada Ukuran Produk Produk utama Superbigtwin Pizza memiliki ukuran yang super besar dibandingkan pizza pada umumnya. Menurut informan Ibu Dini, Superbigtwin Pizza tersedia dalam ukuran medium dan large yaitu dengan ukuran medium 30 cm x 60 cm, dengan harga mulai dari Rp. 155.000 dan ukuran large 40 cm x 62 cm dengan harga mulai dari Rp. 200.000. Sedangkan Retro Burger dijual per. 41 Universitas Sumatera Utara.

(55) 42. 24pcs dengan harga Rp. 125.000. Selain itu ukuran juga dapat disesuaikan dengan request konsumen, d. Pemanfaatan Inovasi Pada Varian Produk Inovasi yang paling banyak dilakukan oleh SUPERBIGTWIN yaitu menciptakan varian rasa, bentuk hingga topping untuk Superbigtwin Pizza. Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada Instagram @Superbigtwin, menemukan bahwa Superbigtwin Pizza tidak hanya memiliki bentuk kotak saja, tetapi juga segitiga. Varian produk ini bernama „Devil Triangle‟ yaitu pizza dengan bentuk segitiga berukuran super besar, varian ini sendiri diluncurkan pada tahun 2017. Selain itu dari hasil observasi, peneliti juga menemukan adanya inovasi topping pada produk Superbigtwin Pizza yaitu pada varian „Tropical Garden‟ yang dirilis awal 2018. Varian pizza kotak berukuran super besar ini memiliki 2 macam pilihan saus yaitu vla atau coklat dengan topping 7 macam buah-buahan segar. Menggunakan buah-buahan untuk menjadi topping pada pizza sendiri adalah hal yang tergolong baru dalam dunia kuliner pizza. Sedangkan untuk Inovasi pada varian rasa, SUPERBIGTWIN sendiri memiliki konsep mempunyai banyak rasa dalam 1 loyang pizza. Meski begitu, tidak semua inovasi dalam varian rasa dapat menarik minat pembeli.. Bagi. SUPERBIGTWIN hal yang menjadi hambatan yaitu penjualan yang sedikit. Sebelumnya, SUPERBIGTWIN pernah membuat kreasi baru pizza dengan 12 rasa dalam 1 loyang bernama Supercrowd. Dalam prosesnya pizza ini memiliki banyak ide juga menghabiskan uang dan waktu karena memikirkan mengenai 12 rasa yang ada dalam pizza ini. Namun setelah dipasarkan, ternyata kreasi ini tidak disambut baik dengan pasar, bahkan hanya terjual 1 unit saja. Jadi varian ini pun. 42 Universitas Sumatera Utara.

(56) 43. ditiadakan dan pemilik usaha menghabiskan waktu yang lama lagi untuk memikirkan ide yang baru. Selain. kegagalan. dalam. berinovasi,. hambatan. yang. dialami. SUPERBIGTWIN dalam menjual produknya, seperti manajemen waktu dimana produksi membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk pengerjaan pizza sendiri bisa menghabiskan waktu 3-4 jam dan 4-5 jam untuk burger, belum termasuk orderan dessert. Hal ini membuat SUPERBIGTWIN harus membatasi orderan perhari nya agar tidak kewalahan ketika orderan sedang membludak. Pelanggan juga disarankan agar melakukan pemesanan 2 hari sebelumnya agar tidak didahului oleh pelanggan lain dan agar bahan-bahan dapat disiapkan. Hal ini juga dikeluhkan oleh karyawan SUPERBIGTWIN yaitu Ibu Khairani. Menurutnya hal yang menghambat adalah lokasi usaha yang agak jauh dari rumah dan jam kerja tidak menentu sedangkan banyak pesanan yang harus diselesaikan. e. Pemanfaatan Inovasi dalam Kemasan Produk Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan, SUPERBIGTWIN memiliki aspek inovasi dalam kemasannya. Untuk mengemas produk pizza dan burger yang berukuran sangat besar ini, SUPERBIGTWIN menggunakan gabus berbentuk kotak besar yang cukup tebal dan dibalut dengan aluminium foil sebagai alas untuk meletakkan produk. Lalu keseluruhan alas dan produk itu dibalut lagi dengan plastik wrapping tipis. Penggunaan aluminium foil sendiri bermanfaat untuk mempertahankan temperatur makanan karena tahan terhadap panas, penggunaan bahan ini dapat menjaga cita rasa makanan.. 43 Universitas Sumatera Utara.

(57) 44. f. Pemanfaatan Inovasi Pada Penyajian Produk Berdasarkan hasil observasi peneliti baik dilapangan maupun observasi tidak langsung di sosial media SUPERBIGTWIN bahwa SUPERBIGTWIN selalu meletakkan roti kering tipis yang bertuliskan pesan menggunakan saus pada bagian tengah produknya, tidak hanya pada Superbigtwin Pizza saja tetapi Retro Burger juga memiliki konsep yang sama pada penyajiannya. Khusus untuk Retro Burger sendiri roti kering tipis untuk menulis pesan juga memiliki warna beragam sesuai dengan yang disepakati oleh pelanggan dengan pemilik usaha. Penyajian Retro Burger sendiri juga dapat direquest oleh pelanggan, seperti menyajikan dengan membuat burger membentuk angka, huruf dan simbol sesuai dengan yang disepakati pelanggan dengan pemilik usaha. Namun, penyajian yang paling sering dilakukan pada hampir seluruh produk utamanya yaitu menata pizza/burger dengan bentuk persegi panjang. 2. Pemanfaatan Kreativitas oleh SUPERBIGTWIN a. Meningkatkan Kreativitas melalui Lingkungan Kerja Kondusif Menurut Ibu Dita, cara untuk membuat lingkungan kreatif yaitu dengan memperkerjakan karyawan yang kebanyakan mahasiswa dari jurusan tata boga dan juga merupakan junior Ibu Dini. Pemilik usaha mengajak karyawan yang bekerja untuk semata mata datang bukan karena uang saja tapi karena ilmu juga. Jadi pemilik usaha juga mengajari dan sharing pendapat mengenai menu kuliner dengan karyawan sehingga karyawan dapat mengembangkan kompetensi diri mereka. Pernyataan ini juga diperkuat oleh pernyataan informan Ibu Khairani, selaku karyawan. Menurutnya, pemilik usaha memberikan pengarahan sesuai. 44 Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Metode ABC-VED digunakan karena pihak intalasi belum memperhatikan dan mengelompakaan obat berdasarkan tingkap penyerapan dana serta tingkat pemberian obat terhadap

Dalam sesi ini akan dikaji mengenai output dari program Python yang telah dibuat di atas. Beberapa output dari kode program yang digunakan adalah sebagai berikut, yaitu

HARDWARE INSTALLATION SUPERVISOR SUPERVISOR SAFETY PROGRAM ACCOUNT REPRESENTATIVE COMPUTER MAINTENANCE SUPERVISOR COMPUTER OPERATIONS SHIFT SUPERVISOR LEAD

Karena dalam bahasa C elemen sebuah array dimulai dengan 0 maka proses inisialisasi nilai depan dan belakang bukan 0 tetapi -1 sehingga ketika ada proses penambahan elemen

Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian adalah dosen yang mengajar pada Prodi Pendidikan Fisika pada semester Genap tahun akademik 2012/2013 Fakultas

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SAMPANG, 07

Kepuasan kerja karyawan pabrik kelapa sawit selanjutnya diukur dengan empat indikator, yaitu : kepuasan atas pekerjaan, kepuasan atas penghargaan yang sesuai, kepuasan atas

disosialisasikan ke dalam disiplin keilmuan Islam lainnya seperti ilmu kalam, fikih, dan lainnya, bahwa dengan metode apa saja, kapan saja, di mana saja, oleh siapapun