• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

 

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Analisis Pembentukan Word Graph Preposisi Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2009 Wulan Anggraeni

(2)

 

ABSTRACT

WULAN ANGGRAENI. The Analysis of Word Graph Formation for Indonesian Preposition Using Knowledge Graph Method. Under supervision of SRI NURDIATI and PRAPTO TRI SUPRIYO.

Knowledge graph is a new method of knowledge representation. It belongs to the category of semantics network. In principle, the composition of a knowledge graph is includes concept and relationships. In knowledge graph we can express the meaning of a word in a word graph. In this paper we present the meaning of an Indonesian preposition in a word graph and build rules of word graph formation. The preposition selected are the following fifty three words: akan, akibat, antara, atas, bagai, bagaikan, bak, bagi, berdasarkan, berkat, buat, dalam, dari, daripada, demi, dengan, di, guna, hingga, karena, ke, kecuali, kepada, laksana, lepas, lewat, melalui, mengenai, mengingat, menjelang, menuju, menurut, oleh, sama, sampai, sebagai, sebagaimana, sebelum, sejak, semenjak, selain, selaku, selama, sepanjang, seperti, sesudah, setelah, laksana, pada, tanpa, tentang, terhadap, and untuk. Word graph implementation based on the meaning of the above prepositions give results of thirty two word graphs. Structural analysis of the resulting word graph yield twenty three rules of word graph formation for Indonesian preposition.

(3)

 

RINGKASAN

WULAN ANGGRAENI. Analisis Pembentukan Word Graph Preposisi Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Metode Knowledge Graph. Dibimbing oleh SRI NURDIATI dan PRAPTO TRI SUPRIYO.

Metode Knowledge Graph adalah metode yang dapat membaca suatu teks dan menampilkan hasilnya dalam bentuk graph. Graph yang ditampilkan merupakan makna dari teks yang dibaca.

Penerapan metode KG telah dipergunakan untuk menganalisis dokumen berbahasa Inggris. Penerapan metode ini sangat bermanfaat karena dalam waktu yang relatif singkat, pembaca dapat mengetahui isi dari dokumen yang dibaca. Penerapan ini tidak dapat langsung diadopsi untuk dokumen bahasa Indonesia, karena struktur bahasa Inggris dan bahasa Indonesia tidak persis sama.

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah meneliti struktur bahasa Indonesia. Struktur yang diteliti akan diimplementasikan ke dalam aturan KG. Penelitian untuk seluruh kelas kata, membutuhkan waktu yang lama, sehingga penelitian ini dibatasi hanya untuk jenis preposisi saja. Struktur preposisi yang diteliti adalah makna yang dinyatakan dan perangkai preposisi.

Alur penelitian yang dilakukan adalah, pertama mengidentifikasi preposisi, kedua membuat word graph berdasarkan makna yang dinyatakan preposisi, dan ketiga membuat aturan pembentukan word graph tersebut.

Proses identifikasi preposisi dilakukan dengan cara memilih preposisi dan menganalisis makna yang dinyatakan preposisi. Banyaknya preposisi yang dipilih adalah lima puluh tiga preposisi. Alasan pemilihan preposisi tersebut karena kelima puluh tiga preposisi sering ditemukan di dalam dokumen bahasa Indonesia. Lima puluh tiga preposisi yang dipilih adalah: akan, akibat, antara, atas, bagai, bagaikan, bak, bagi, berdasarkan, berkat, buat, dalam, dari, daripada, demi, dengan, di, guna, hingga, karena, ke, kecuali, kepada, laksana, lepas, lewat, melalui, mengenai, mengingat, menjelang, menuju, menurut, oleh, sama, sampai, sebagai, sebagaimana, sebelum, sejak, semenjak, selain, selaku, selama, sepanjang, seperti, sesudah, setelah, laksana, pada, tanpa, tentang, terhadap, dan untuk. Preposisi yang telah dipilih akan dianalisis berdasarkan makna yang dinyatakan preposisi lalu dikelompokkan berdasarkan makna yang dinyatakannya. Hasil pengelompokan preposisi adalah empat belas kelompok makna, yaitu:

1. Preposisi menyatakan tempat adalah dari, di, hingga, ke, lewat, melalui, menuju, pada, dan sampai.

2. Preposisi menyatakan waktu adalah antara, di, dalam, hingga, lepas, lewat, menjelang, sampai, selama, sejak, sebelum, semenjak, sepanjang, sesudah, setelah, dan pada.

3. Preposisi sebab tujuan adalah akibat, atas, bagi, berkat, buat, demi, guna, kepada, oleh, pada, terhadap dan untuk.

4. Preposisi menyatakan sumber, asal atau bahan adalah dari.

5. Preposisi menyatakan cara, alat dan pelaku adalah atas, dengan, lewat, melalui dan oleh.

6. Preposisi menyatakan kesertaan adalah dengan, sama, dan tanpa. 7. Preposisi menyatakan acuan adalah berdasarkan, dengan, dan menurut. 8. Preposisi menyatakan kepemilikan adalah dengan.

(4)

 

9. Preposisi menyatakan perbandingan adalah dari dan daripada.

10. Preposisi menyatakan penyamaan adalah bagai, bagaikan, bak, laksana, seperti, dan sebagaimana.

11. Preposisi menyatakan pengecualian adalah kecuali dan selain.

12. Preposisi menyatakan berhubungan dengan adalah akan, tentang, dan mengenai.

13. Preposisi menyatakan bagian adalah atas dan dari. 14. Preposisi menyatakan status adalah sebagai dan selaku.

Makna yang dinyatakan preposisi akan diimplementasikan ke dalam bentuk word graph. Dari hasil pembentukan word graph diperoleh 32 bentuk word graph yang mengimplementasikan makna yang dinyatakan preposisi. Langkah selanjutnya adalah mengelompokkan word graph berdasarkan kesamaan bentuk. Hasil dari pengelompokan ini adalah 22 word graph. Pengelompokan word graph dapat dilakukan karena kemajemukan fungsi relasi, yaitu relasi CAU dapat digunakan untuk menghubungkan dua token yang memiliki makna sebab akibat, pelaku, tujuan, cara, alat, dan menghubungkan antara subjek dan predikat, lalu predikat dan objeknya.

Langkah selanjutnya adalah mengelompokkan preposisi tersebut ke dalam satu kelompok jenis preposisi dengan kriteria sebagai berikut, 1) preposisi yang memiliki bentuk word graph sama dikelompokkan menjadi satu kelompok, 2) preposisi yang memiliki makna yang dinyatakan preposisi majemuk, dipisahkan dari kelompok word graph. Hasil dari proses ini adalah 23 jenis preposisi. Pengelompokan jenis preposisi adalah sebagai berikut, jenis: di; jenis 2: pada; jenis 3: dari; jenis 4: lewat; jenis 5: melalui; jenis 6: hingga dan sampai; jenis 7: atas; jenis 8: dengan; jenis 9: daripada; jenis 10: ke dan menuju; jenis 11: dalam, selama, dan sepanjang; jenis 12: menjelang; jenis 13: sebelum; jenis 14: setelah, sesudah dan lepas; jenis 15: sejak dan semenjak; jenis 16: antara; jenis 17: akibat, berkat, karena, mengingat dan oleh; jenis 18: untuk, bagi, demi, karena, mengingat, dan oleh; jenis 19: tanpa; jenis 20: berdasarkan, menurut, akan, mengenai, dan tentang; jenis 21: sebagai dan selaku; jenis 22: bagai, bagaikan, bak, laksana, seperti, dan sebagaimana; jenis 23: selain dan kecuali.

Berdasarkan pengelompokan preposisi ini dapat disusun suatu aturan pembentukan word graph preposisi. Selain pengelompokan preposisi, hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun aturan adalah perangkai preposisi. Misal preposisi di memiliki dua makna yang dinyatakan, dan secara otomatis memiliki 2 bentuk word graph. Di dalam kalimat harus dapat diidentifikasi kapan akan menghasilkan output word graph yang mengimplementasikan makna tempat atau mengimplementasikan makna waktu. Hal ini dapat diidentifikasi melalui nomina pelengkapnya, misal, apabila di disertai nomina yang menyatakan tempat, maka tampilkan word graph preposisi di yang menyatakan tempat, dan begitu sebaliknya. Preposisi yang memiliki bentuk word graph lebih dari satu mempunyai ciri masing-masing, sesuai dengan perangkai preposisinya.

(5)

 

© Hak Cipta Milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

(6)

 

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH PREPOSISI

BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

KNOWLEDGE GRAPH

WULAN ANGGRAENI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Matematika Terapan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(7)

 

Judul Tesis : Analisis Pembentukan Word Graph Preposisi Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph

Nama : Wulan Anggraeni

NRP : G551070091

Disetujui, Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. Drs. Prapto Tri Supriyo, M.Kom. Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Matematika Terapan

Dr. Ir. Endar H. Nugrahani, M.S. Prof. Dr. Ir. Khairil. A. Notodiputro, M.S.

(8)

 

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah Analisis Pembentukan Word Graph Preposisi Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Ir Sri Nurdiati, M. Sc. dan Drs. Prapto Tri Supriyo, M. Kom. selaku pembimbing, serta Dra Farida Hanum, M. Si. Selaku dosen penguji. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak, Mama, Suami, Adik, dan Kakak, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2009 Wulan Anggraeni

(9)

 

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 4 Nopember 1983 dari ayah Djaman dan Ibu Edja Sutedja. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Tahun 2006 penulis lulus dari Institut Pertanian bogor jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan. Tahun 2007 penulis lulus seleksi sebagai mahasiswa pascasarjana untuk program studi Matematika Terapan.              

(10)

 

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ……… xi

DAFTAR GAMBAR ……… xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xvii

PENDAHULUAN Latar Belakang ……… 1 Tujuan Penelitian ……… 2 Manfaat Penelitian ……….. 2 Ruang Lingkup ……… 2 TINJAUAN PUSTAKA Preposisi ……… 3 Graph………. 9 Knowledge Graph………. 10 METODOLOGI PENELITIAN ………... 19

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembentukan Word Graph Preposisi ……… 21

Aturan Pembentukan Word Graph preposisi ……… 74

SIMPULAN DAN SARAN ………. 102

DAFTAR PUSTAKA ……….. 104

(11)

 

DAFTAR TABEL

Halaman 1 Grafik logika simbolik ……….. 17 2 Penguraian kalimat (3. 7) berdasarkan kelas kata dan fungsi kata………. 48 3 Penguraian kalimat (5. 1) berdasarkan kelas kata dan fungsi kata …….... 53 4 Word graph preposisi berdasarkan makna preposisi ………. 75 5 Pengelompokan word graph preposisi berdasarkan bentuk word graph… 80

(12)

 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Ilustrasi graph G = (V, E) ……….. 9

2 Ilustrasi directed graph D = (V, A) ………..….. 10

3 Representasi graph G1………..….. 10

4 Contoh penggunaan relasi ALI………..….. 12

5 Contoh penggunaan relasi CAU……….. 12

6 Contoh penggunaan relasi EQU yang merepresentasikan harumanis adalah name dari mangga………..…..…..…. 13

7 Contoh penggunaan relasi EQU untuk merepresentasika A = B…… 13

8 Contoh penggunaan relasi SUB yang merepresentasikan ekor merupakan bagian dari kucing………..….. 13

9 Contoh penggunaan relasi SUB yang merepresentasikan Mamalia merupakan kelas hewan kucing………...…..…..……. 14

10 Contoh penggunaan relasi DIS……….. 14

11 Contoh penggunaan relasi PAR untuk frasa ibu saya…………...….. 14

12 Contoh penggunaan relasi ORD……….. 15

13 Contoh penggunaan relasi SKO………..….. 15

14 Contoh penggunaan ontology F……….. 16

15 Contoh penggunaan 4 frame relationship……….….. 16

16 Frame bahasa logika and………..….. 17

17 Frame bahasa logika or……….….. 17

18 Frame bahasa logika if… then………..….. 18

19 Flowchart perancangan aturan pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia………..…..……. 20

20 Word graph preposisi di yang menyatakan makna tempat……...….. 23

(13)

 

21 Word graph yang menyatakan adanya pergerakan dari lokasi awal menuju lokasi tujuan

( )

l0 ( )lt ………..…..……. 25

22 Word graph preposisi ke yang menyatakan makna tujuan……..…... 26

23 Word graph preposisi dari yang menyatakan makna asal………….. 27

24 Graph pergerakan dari lokasi awal menuju lokasi tujuan melewati suatu lintasan……….…..…..……. 28

25 Word graph melalui yang menyatakan lintasan………...….. 29

26 Word graph preposisi hingga yang menyatakan akhir pergerakan...….. 30

27 Flowchart pembentukan word graph preposisi menyatakan tempat……….. 31

28 Word graph preposisi di yang menyatakan keberadaan waktu saat...…….. 33

29 Word graph preposisi dalam yang menyatakan kurun waktu…..….. 34

30 Word graph preposisi menjelang………..….. 37

31 Diagram makna sebelum dan sesudah………..….. 38

32 Word graph preposisi sebelum……….. 38

33 Word graph preposisi setelah.……….….. 39

34 Word graph preposisi sejak...….. 40

35 Word graph preposisi hingga yang menyatakan waktu akhir... 41

36 Diagram makna preposisi antara……… 42

37 Word graph preposisi antara……….. 42

38 Flowchart pembentukan word graph preposisi waktu...….. 45

39 Word graph yang menyatakan hubungan sebab akibat...….. 45

40 Word graph preposisi akibat...… 46

41 Word graph preposisi untuk yang menyatakan makna tujuan...…. 49

(14)

 

43 Word graph preposisi terhadap yang menyatakan makna

sasaran………...….. 51

44 Flowchart pembentukan word graph preposisi menyatakan sebab tujuan………..…..….. 52

45 Word graph preposisi dari yang menyatakan asal bahan...…. 53

46 Word graph preposisi dengan yang menyatakan cara...….... 55

47 Word graph preposisi atas yang menyatakan alat...…. 56

48 Word graph preposisi oleh yang menyatakan pelaku...…... 58

49 Flowchart pembentukan word graph preposisi cara dan agentif...….. 59

50 Word graph preposisi dengan yang menyatakan kesertaan... 60

51 Word graph tanpa... 60

52 Flowchart pembentukan word graph preposisi kesertaan... 61

53 Word graph preposisi berdasarkan dan menurut……… 60

54 Flowchart pembentukan word graph preposisi yang menyatakan makna acuan... 63

55 Word graph preposisi yang menyatakan kepemilikan... 64

56 Preposisi daripada yang menyatakan bahwa token kedua lebih dahulu urutan maknanya... 65

57 Preposisi daripada yang menyatakan bahwa token pertama lebih dahulu urutan maknanya... 65

58 Flowchart pembentukan word graph preposisi yang menyatakan perbandingan... 67

59 Word graph preposisi seperti... 67

60 Word graph preposisi kecuali………. 69

61 Word graph preposisi mengenai………. 70

62 Word graph preposisi atas yang menyatakan unsur bagian………... 71

(15)

 

64 Flowchart pembentukan word graph preposisi yang menyatakan

unsur bagian……… 73

65 Word graph sebagai yang menyatakan status... 74

66 Word graph ke-1... 80

67 Word graph ke-2... 80

68 Word graph ke-3... 80

69 Word graph ke-4... 81

70 Word graph ke-5... 81

71 Word graph ke-6... 81

72 Word graph ke-7... 81

73 Word graph ke-8... 81

74 Word graph ke-9... 82

75 Word graph ke-10... 82

76 Word graph ke-11... 82

77 Word graph ke-12... 82

78 Word graph ke-13... 82

79 Word graph ke-14... 83

80 Word graph ke-15... 83

81 Word graph ke-16... 83

82 Word graph ke-17... 83

83 Word graph ke-18... 83

84 Word graph ke-19... 83

85 Word graph ke-20... 84

86 Word graph ke-21... 84

(16)

 

88 Word graph ke-23... 84

89 Word graph ke-24... 84

90 Word graph ke-25... 84

91 Word graph ke-26... 84

92 Flowchart aturan pembentukan word graph preposisi………... 97

93 Word graph preposisi di yang disertai nomina pelengkap tengah…. 100 94 Word graph preposisi di yang disertai nomina pelengkap kantor…. 101 95 Word graph preposisi dengan yang disertai nomina pelengkap sepatu……….. 101

96 Word graph preposisi atas yang menyatakan makna cara…………. 101

(17)

 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Daftar Pembagian Jenis Preposisi………. 108

2 Contoh Nomina Tempat……… 109

3 Contoh Nomina Waktu……… 111

4 Contoh Nomina Waktu Menyatakan Periode Waktu……… 112

5 Contoh Pronomina……… 112

6 Contoh Nomina yang Menyatakan Asal bahan…………... 113

7 Contoh Nomina Alat………. 113

8 Contoh Adjektiva 1……….. 114

9 Contoh Nomina yang Menyatakan Keadaan………. 114

10 Contoh Kata Perangkai dengan Sehingga Menyatakan Acuan………… 114

11 Contoh Adjektiva 2……….. 114

12 Contoh Adjektiva 3……… 115

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah suatu ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada disiplin ilmu seperti ilmu komputer, biologi, psikologi, ilmu bahasa, matematika, dan teknik. Ilmu ini berhubungan dengan dua ide dasar, pertama menyangkut studi fikir manusia, dan kedua berhubungan dengan merepresentasikan proses tersebut melalui mesin.

AI memiliki tujuan untuk menciptakan komputer yang dapat berfikir, melihat, mendengar, berjalan, berbicara, dan merasakan. Dorongan utama dari artificial intelligence adalah pengembangan fungsi normal komputer yang digabungkan dengan kecerdasan manusia, seperti memberi alasan, menarik kesimpulan, belajar dan memecahkan masalah.

Salah satu bagian utama dari artificial intelligence adalah natural language processing. Tujuan dari natural language processing adalah terjalinnya komunikasi antara manusia dengan komputer. Biasanya, sistem ini mempunyai masukan dan keluaran berupa tulisan. Beberapa kategori aplikasi natural language processing adalah mengubah dari satu bahasa alami ke bahasa alami lainnya, mengubah dari bahasa alami ke bahasa pemrograman, dan membuat ringkasan dari suatu wacana yang diberikan.

Pada saat ini, telah berkembang metode baru dari natural language processing yaitu metode knowledge graph (KG). Metode ini dapat membaca suatu teks dan menampilkan hasilnya dalam bentuk graph. Graph yang ditampilkan merupakan makna dari teks yang dibaca.

Penerapan metode KG, sudah dipergunakan untuk menganalisis teks bahasa Inggris. Struktur bahasa Inggris tidak persis sama dengan bahasa Indonesia, sehingga metode KG tidak dapat langsung dipergunakan untuk menganalisis teks bahasa Indonesia.

Langkah awal untuk dapat menerapkan metode KG adalah meneliti struktur jenis kata dalam bahasa Indonesia, struktur yang sudah diteliti akan direpresentasikan ke dalam aturan-aturan yang ada di dalam metode KG.

(19)

 

Jenis kata dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi beberapa bagian kelas dan jumlah kata di setiap kelas kata adalah banyak, oleh karena itu dilakukan pembatasan penelitian, yaitu hanya meneliti struktur preposisi saja. Struktur preposisi yang diteliti adalah makna yang dinyatakan preposisi. Makna yang dinyatakan inilah yang akan direpresentasikan ke dalam bentuk word graph. Graph dari makna kata disebut word graph (Zhang 2002).

1. 2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia berdasarkan makna yang dinyatakan preposisi.

2. Membuat aturan pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia.

1. 3 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan word graph dan aturan pembentukan word graph preposisi. Aturan yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dipergunakan sebagai rujukan untuk mengembangkan aplikasi KG untuk teks bahasa Indonesia yang berhubungan dengan preposisi bahasa Indonesia.

1. 4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah menganalisis preposisi bahasa Indonesia berdasarkan makna yang dinyatakan preposisi tersebut. Preposisi dan makna yang dinyatakan preposisi diperoleh dari penelitian ahli linguistik seperti Ramlan (1987), Chaer (1990), Lapoliwa (1992), Effendi (1992), dan Sudaryanto (1993).

Makna yang dinyatakan setiap preposisi akan diimplementasikan ke dalam bentuk word graph. Word graph yang memiliki bentuk sama akan dikelompokkan ke dalam satu kelompok jenis preposisi. Word graph yang telah dibentuk akan dianalisis berdasarkan bentuk word graph dan pola perangkaian preposisi, sehingga menghasilkan aturan pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia.  

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan beberapa teori yang akan digunakan dalam penelitian.

2. 1 Preposisi

Istilah preposisi berasal dari kata preposition (bahasa Inggris) yang dalam bahasa Belanda voorzetsel. Di dalam bahasa Indonesia preposisi dinyatakan dalam berbagai istilah, misalnya, kata depan oleh Keraf (1972), Mees (1955), Hadidjaya (1964), dan Alisjahbana (1974); kata perangkai oleh Lubis (1961); partikel oleh Muljana (1960); gatra depan oleh Samsuri (1983) (Effendi 1992).

Menurut definisi tradisional, kata depan atau preposisi adalah kata yang merangkaikan kata atau bagian kalimat. Tempatnya selalu terletak di depan kata (Keraf 1991).

Alwi et al menjelaskan bahwa preposisi menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan konstituen di belakangnya. Pengertian konstituen adalah kalimat atau kelompok kata yang menjadi unsur pembentuk kalimat dipandang sebagai suatu konstruksi. Satuan-satuan pembentuk konstruksi itulah yang disebut konstituen.

Lapoliwa menjelaskan bahwa preposisi biasa digolongkan ke dalam kelas kata partikel karena bentuknya relatif tidak mengalami perubahan dalam pembentukan satuan-satuan bahasa yang lebih besar dari kata. Preposisi pada dasarnya terikat pada nomina yang didahuluinya atau dengan predikat yang mendahuluinya. Pada dasarnya preposisi selalu diikuti oleh kategori nomina dan berfungsi menyatakan hubungan antara nomina yang menjadi objek atau pelengkapnya dengan predikat kalimat.

Preposisi adalah kata atau gabungan yang berfungsi menghubungkan kata atau frasa1 sehingga terbentuk sebuah frasa eksosentrik, yakni frasa yang lazim menduduki fungsi keterangan di dalam kalimatnya (Chaer, 1990).

1

Keraf: Frasa terdiri atas dua kata atau lebih, yang masing-masingnya mempertahankan makna dasar katanya, sementara gabungan itu menghasilkan suatu relasi tertentu, dan tiap kata pembentuknya tidak bisa berfungsi sebagai subjek dan predikat dalam kontruksi itu.

(21)

Definisi preposisi dalam penelitian ini merujuk pada definisi preposisi Alwi et al, yang mendefinisikan bahwa preposisi menjelaskan bahwa preposisi menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan konstituen di belakangnya.

Dalam Bahasa Indonesia, dilihat dari segi bentuknya terdapat dua macam preposisi, yaitu:

1. Preposisi tunggal, yaitu preposisi yang hanya terdiri atas satu kata, bentuknya dapat berupa kata dasar contohnya (akan, berkat, buat, dalam, demi, dengan, hingga, karena, kecuali, sampai, sejak, selama, seperti, tanpa, dan untuk), dan kata berafiks (menuju, mengenai, dan menurut) (Lapoliwa1993).

2. Preposisi gabungan, yang terdiri atas dua preposisi yang berdampingan misalnya (berdasarkan pada, kepada, oleh, dan karena) dan dua preposisi yang berkorelasi (misalnya dari … hingga, dari … sampai) (Lapoliwa 1992).

Kemajemukan preposisi kadangkala ditandai dengan adanya pertindihan kategori dengan kelas kata yang lain. Pertindihan yang terjadi dapat terlihat berdasarkan persamaan bentuk antara preposisi dan adverbia2, konjungsi3, serta verba4 (Effendi, 1993).

2. 1. 1 Makna preposisi

Ditinjau dari aspek makna, preposisi memiliki kemajemukan makna, yang mendasari kemajemukan makna adalah dua hal, yang akibat kehadiran preposisi itu sendiri dan juga akibat kehadiran preposisi bersama satuan lain di dalam kalimat (Effendi 1993). Berikut adalah makna yang dinyatakan preposisi.

1. Makna Tempat

Frasa preposisi tempat biasanya berfungsi sebagai adjunk. Frasa preposisi tempat terdiri atas preposisi dan (frasa) nomina sebagai pelengkapnya. Preposisi di dalam frasa itu berfungsi menghubungkan suatu perbuatan, peristiwa atau

2

Effendi: adverbia adalah kategori yang dapat mendampingi kata sifat, kata yang menunjukkan bilangan atau kualitas, atau preposisi dalam konstruksi sintaksis.

3

KBBI: Ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, dan antarkalimat

4

(22)

5

keadaan dengan suatu tempat (dalam hal ini tempat yang dinyatakan oleh pelengkap preposisi itu).

Makna tempat preposisi tak lain adalah sifat atau keadaan hubungan perbuatan, atau peristiwa, atau keadaan yang dinyatakan oleh preposisi terhadap nomina tempat pelengkapnya. Sifat terhadap tempat itu merupakan kedudukan, tempat merupakan tujuan, tempat merupakan awal, tempat merupakan lintasan, dan tempat merupakan batas akhir. Berikut adalah penjelasannya.

a. Tempat merupakan kedudukan (posisional)

Makna posisional suatu preposisi adalah makna yang menyatakan tempat keberadaan perbuatan, atau peristiwa. Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah, di dan pada (Lapoliwa 1992).

b. Tempat merupakan tujuan

Makna tujuan suatu preposisi adalah makna yang menyatakan tempat yang menjadi tujuan peristiwa atau perbuatan yang dinyatakan oleh verba. Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah ke dan menuju (Lapoliwa 1992).

c. Tempat merupakan asal

Makna asal suatu preposisi adalah makna yang menyatakan tempat asal atau awal suatu peristiwa atau perbuatan yang dinyatakan oleh verba predikat. Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah dari (Lapoliwa 1992).

d. Tempat merupakan lintasan

Preposisi yang menyatakan makna lintasan adalah preposisi lewat dan melalui (Lapoliwa 1992).

e. Tempat merupakan batas akhir

Makna batas akhir dalam preposisi adalah menyatakan batas akhir dari suatu pergerakan (Suenobu 2007). Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah hingga dan sampai.

2. Makna Waktu

Frasa preposisi yang menyatakan waktu biasanya terdiri atas preposisi dan pelengkap berupa nomina yang menyatakan waktu. Makna preposisi waktu dapat dibedakan atas frasa preposisi yang menyatakan saat, kurun waktu, waktu relatif dan waktu dalam batas.

(23)

a. Makna saat

Preposisi waktu yang menyatakan saat adalah di dan pada. b. Makna kurun waktu

Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah dalam, selama, sepanjang dan pada (Lapoliwa 1992).

c. Makna waktu relatif

Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sebelum, sesudah, menjelang, setelah, lewat, lepas, sejak dan semenjak (Lapoliwa 1992).

d. Makna waktu dalam batas

Preposisi antara yang diikuti oleh nomina waktu yang menyatakan suatu saat yang terletak di antara dua saat sebagai batas atas atau acuan yang dinyatakan oleh pelengkap (Lapoliwa 1992).

3. Makna Sebab dan Tujuan

Berdasarkan kedekatan makna yang dimiliki, spektrum sebab-tujuan itu dapat dikelompokkan lebih lanjut menjadi tiga kelompok, yaitu sebab, alasan, motif; maksud, tujuan; penerima, sasaran.

a. Makna sebab, alasan dan motif

Preposisi karena, akibat, oleh, mengingat, dan berkat dapat menyatakan sebab material maupun sebab psikologis.

b. Makna maksud dan tujuan

Makna maksud atau tujuan suatu perbuatan atau peristiwa dapat dinyatakan dengan preposisi untuk, demi, buat, dan guna.

c. Makna penerima dan sasaran

Makna penerima dan sasaran dapat dinyatakan oleh preposisi untuk, bagi, buat, kepada dan terhadap (Lapoliwa 1992).

4. Makna Asal

(24)

7

5. Makna Cara dan Agentif

Spektrum makna cara dan agentif terdiri atas beberapa jenis makna yang batasnya samar-samar. Spektrum makna cara dan agentif itu mencakupi makna cara, alat, dan agentif.

a. Cara

Makna cara dapat dinyatakan oleh preposisi dengan. Frasa cara biasanya memberi jawaban terhadap pertanyaan yang mulai dengan bagaimana?.

b. Alat

Preposisi yang menyatakan alat adalah dengan, lewat, dan melalui. c. Agentif

Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah oleh (Lapoliwa 1992).

6. Makna Kesertaan

Makna kesertaan dapat dinyatakan oleh preposisi dengan, dan tanpa (Lapoliwa 1992).

7. Makna Acuan

Frasa preposisi yang menyatakan acuan dalam bahasa Indonesia biasanya terdiri atas preposisi berdasarkan atau menurut dan frasa nomina pelengkap preposisi tersebut. Selain preposisi yang disebutkan, preposisi dengan dapat menyatakan acuan apabila didahului oleh kata sesuai, sejalan, sejajar, senada, sebanding, serupa, bertalian, berhubungan, berlawanan, bertentangan, berkaitan (Lapoliwa 1992).

8. Makna Kepemilikan

Preposisi yang menyatakan kepemilikan adalah dengan. Preposisi dengan yang menyatakan makna pemilikan itu selalu dapat diganti dengan frasa yang mempunyai/ memakai (Lapoliwa 1992).

9. Makna Perbandingan

Makna perbandingan lebih atau kurang biasanya dinyatakan oleh preposisi dari dan daripada (Lapoliwa 1992).

(25)

10. Makna Penyamaan

Preposisi jenis ini mencerminkan adanya sesuatu hal yang disamai dan disamakan yang menyertainya. Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah, bagai, bagaikan, bak, laksana seperti dan sebagaimana (Sudaryanto 1993).

11. Makna Pengecualian

Makna kekecualian dinyatakan oleh preposisi kecuali dan selain (Ramlan 1987).

12. Makna Menyatakan Berhubungan dengan Hal

Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah akan, mengenai, tentang dan terhadap (Ramlan 1987).

13. Makna Unsur/ Bagian

Preposisi atas dan dari termasuk ke dalam jenis preposisi ini. Preposisi atas menyatakan unsur bagian apabila didahului oleh kata terdiri, sedangkan preposisi dari menyatakan unsur apabila disertai oleh kata bagian dan tersusun (Ramlan 1987).

14. Makna Status

Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sebagai dan selaku (Ramlan 1987).

2. 1. 2 Frasa Preposisional

Frasa yang diawali oleh kata depan disebut frasa preposisional. Dalam kalimat, frasa preposisional mempunyai kecenderungan menempati fungsi keterangan, misalnya:

a. Ledakan bom atom pertama diperingati di Hiroshima.

b. John yang masih bujangan ini sekarang tinggal di bangunan tingkat kesembilan di jantung Beverli Hills.

Selain daripada itu frasa preposisional sering menempati tempat sebagai atribut dalam frasa nominal. Misalnya:

(26)

9

d. Beras dari Delanggu sangat lezat.

Dalam frasa preposisional, baik yang menempati fungsi keterangan dalam kalimat, maupun yang menempati fungsi atribut dalam frasa nominal, preposisi itu secara semantik menandai suatu pertalian dengan kata atau frasa lain dalam kalimat atau frasa yang lebih besar (Ramlan 1987)

2. 2 Graph

Graph G adalah pasangan terurut (V, E), dengan V adalah himpunan simpul yang berhingga dan tidak kosong, dan E adalah himpunan sisi yang merupakan pasangan yang tidak terurut simpul p,qV .

Elemen V dinamakan simpul (node), dan elemen E dinamakan sisi (edge), dinotasikan sebagai (i, j), yaitu sisi yang menghubungkan simpul i dengan simpul j, dengan i,jV. (Foulds 1992)

Ilustrasi graph dapat dilihat pada gambar berikut:

1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 v 7 v

Gambar 1 Ilustrasi Graph G=(V,E).

{

v1,v2,v3,v4,v5,v6

}

V = , E=

{

(

v1,v2

)

}

2. 2. 1 Graph Berarah

Suatu graph berarah (directed graph) adalah suatu pasangan terurut (V, A) dengan V himpunan takkosong dan berhingga dan A adalah himpunan pasangan terurut dari elemen-elemen berbeda di V. Elemen dari A biasa disebut sisi berarah (arc) (Foulds 1992).

(27)

Sisi berarah (arc) merupakan sisi yang menghubungkan antara satu simpul dengan simpul lainnya, dilambangkan dengan tanda panah berarah. Ilustrasi directed graph dapat dilihat pada Gambar 2.

1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 v 7 v

Gambar 2 Ilustrasi Directed graph D=( , )V A .

{

v1,v2,v3,v4,v5,v6,v7

}

V =

(

) (

) (

) (

) (

) (

) (

) (

) (

) (

)

{

v1,v2 , v1,v3 , v2,v3 , v2,v4 , v3,v5 , v3,v6 , v4,v5 , v4,v7 , v5,v7 , v6,v7

}

A= 2. 3 Knowledge Graph

Misalkan C suatu himpunan konsep-konsep, dan T suatu himpunan jenis-jenis relasi. Knowledge graph (KG) adalah bagian dari himpunan G = (N, A) yang

memuat fungsi dan ,

N : himpunan node dari G dan A⊆ ×N N adalah himpunan arc dari G : label khusus dari sebuah node (nama sebuah konsep)

: label khusus dari sebuah arc

(nama dari jenis relasi). (Berg 1993).

a

l

Contoh berikut diambil dari Berg (1993):

KG G1=

(

{

c1,c c2, 3

} {

, c c c c1 2, 3 2

}

)

dengan l ca

( )

1 2c = dan r1 l c ca

(

3 2

)

= dimana r2 1, 2, 3

c c c ∈ dan C r r1, 2∈T, G1 dapat digambarkan sebagai berikut: 2 r 2 c • 1 r 1 c c 3

(28)

11

Knowledge Graph merupakan metode baru di dalam bidang natural langguage processing. Metode ini termasuk ke dalam kategori jaringan semantik. Pada prinsipnya metode ini terdiri atas concept (tokens, type dan name) dan relationship (binary dan multivariate relation) (Zhang 2002).

2. 3. 1 Concept

Concept merupakan komponen terpenting dalam pemikiran manusia. Concept mampu menjadi prosedur dalam membentuk suatu pengertian dari khusus ke umum atau bahkan sebaliknya (Zhang & Hoede 2002). Concept dalam KG bisa dinyatakan sebagai token, name, dan type.

Token merupakan concept yang dipahami oleh seseorang menurut cara pandang masing-masing, sehingga token ini bersifat subjektif. Setiap persepsi selalu berhubungan dengan token (Zhang 2002). Berikut adalah Contoh sebuah token, misal seorang menemukan kata “semangka”, orang tersebut dapat menghubungkan hal ini dengan informasi bentuk, rasa, dan warna, demikian juga orang lain akan menghubungkan dengan hal yang berbeda. Sebuah token di dalam teori KG direpresentasikan dengan simbol “ “. Seseorang dalam mengamati sesuatu, pada kenyataannya akan dibandingkan dengan dunia nyata, dengan demikian dalam metode KG segala sesuatu akan dihubungkan dengan token (Berg 1993).

Type adalah concept yang berupa informasi umum dan bersifat objektif, karena merupakan suatu kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Contoh type misalnya buah, binatang dan sebagainya (Zhang 2002).

Name adalah suatu yang bersifat individual (Berg 1993), sebagai contoh harumanis adalah sebuah name yaitu nama dari sebuah mangga.

2. 3. 2 Relationships Knowledge Graph

Relationships di dalam KG adalah ontology. Ontology merupakan gambaran dari beberapa konsep dan relasi antar concept yang bertujuan untuk mendefinisikan ide-ide yang merepresentasikan concept, relasi dan logikanya. Berdasarkan ontology yang dimiliki inilah maka KG dapat memahami bahasa alami (natural language). Hal ini diperlukan agar arti dari suatu kalimat dapat diekspresikan. Ontology word graph sampai saat ini terdiri atas token yang

(29)

dinyatakan dengan node, 9 binari relationships, dan 4 frame relationships. Sembilan binari relationships tersebut adalah:

1. Alikeness : ALI 2. Causality : CAU 3. Equality : EQU 4. Subset : SUB 5. Dispareteness : DIS 6. Ordering : ORD 7. Attribution : PAR

8. Informational Dependency : SKO 9. Ontology F (Focus dari suatu graph)

Berikut adalah penjelasan tentang relationships yang ada pada KG.

1. Relasi Alikeness (ALI)

Relasi ALI digunakan untuk menghubungkan sebuah type dengan token (Zhang 2002). Contoh type adalah binatang. Berikut adalah word graph dari kata binatang.

ALI binatang

Gambar 4 Contoh penggunaan relasi ALI.

2. Relasi Causalitas (CAU)

Relasi CAU antara dua buah token dilambangkan dengan anak panah berlabel CAU. Relasi CAU digunakan untuk menghubungkan dua token yang memiliki hubungan sebab akibat, berikut adalah graph dari hubungan sebab akibat.

CAU

Gambar 5 Contoh penggunaan relasi CAU.

Untuk struktur yang kompleks causal relation digunakan untuk menghubungkan dua token yang memiliki hubungan, pelaku, alasan, maksud, alat dan hasil. CAU dapat digunakan untuk menghubungkan dua concept yang terdiri

(30)

13

atas kata kerja, yaitu untuk menghubungkan subjek dengan predikat atau predikat dengan objek (Zhang 2002).

3. Relasi Equality (EQU)

Relasi EQU digunakan untuk menghubungkan sebuah name dengan token (Berg 1993). Contoh harumanis adalah name dari mangga. Selain itu, relasi EQU dipergunakan untuk menjelaskan concept yang sederajat atau sama, mengekspresikan dua hal yang identik. Logika matematika EQU diformulasikan dengan jika A EQU B, maka A = B. EQU digunakan untuk menghubungkan A dan B. Berikut adalah graph dari penggunaan relasi EQU.

EQU harumanis

ALI mangga

Gambar 6 Contoh penggunaan relasi EQU yang merepresentasikan harumanis adalah name dari mangga.

ALI

A EQU ALI B

Gambar 7 Contoh penggunaan relasi EQU untuk merepresentasikan A = B.

4. Relasi Subset (SUB)

Jika dua token menyatakan word graph, dan token yang satu merupakan bagian dari token yang lain, maka kedua token dihubungkan dengan relasi SUB. Untuk relasi SUB, ada dua perbedaan interpretasi relasi SUB yaitu:

1. Concept a adalah bagian dari concept b. Untuk contoh, ekor SUB kucing. Ekspresi tersebut mempunyai arti bahwa ekor adalah bagian dari kucing, karena molekul ekor merupakan bagian dari molekul kucing.

2. Concept a adalah lebih umum dari concept b, concept b merupakan bagian yang dapat menggambarkan concept a. Contoh, mamalia SUB kucing. Relasi SUB tersebut mengekspresikan bahwa kucing adalah jenis dari mamalia.

ALI

(31)

Gambar 8 Contoh penggunaan relasi SUB yang merepresentasikan ekor merupakan bagian dari kucing.

ALI

mamalia SUB ALI kucing

Gambar 9 Contoh penggunaan relasi SUB yang merepresentasikan Mamalia merupakan kelas hewan kucing.

Gambar 8 memberikan contoh penggunaan relasi SUB untuk menghubungkan kata benda “ekor” dengan kata “kucing”.

Gambar 9 memberikan contoh penggunaan relasi SUB untuk menghubungkan kata benda “mamalia” dengan kata “kucing” (Zhang 2002), namun penggunaan relasi pada SUB pada gambar 9 diganti dengan relasi FPAR.

5. Relasi Disparateness (DIS)

Relasi DIS digunakan untuk menghubungkan antara dua token yang tidak mempunyai satu elemen yang sama satu sama lain. Relasi ini juga dapat digunakan untuk menyatakan kata “berbeda” (Zhang 2002). Contohnya, biru berbeda dengan merah, kalimat tersebut dapat dinyatakan dengan word graph berikut.

ALI

biru DIS ALI merah

Gambar 10 Contoh penggunaan relasi DIS.

Pada Gambar 10, relasi DIS digambar tanpa menggunakan anak panah, hal ini dikarenakan karena relasi DIS bersifat simetri yaitu A DIS B dapat dinyatakan B DIS A.

6. Relasi Attribute (PAR)

Relasi attribute (PAR) digunakan untuk menjelaskan bahwa satu elemen berkaitan dan memiliki sifat elemen lainnya (Zhang 2002). Hal ini dapat dilihat dari contoh “ibu saya”. Saya merupakan attribute dari ibu, maka contoh tersebut dapat dinyatakan oleh word graph sebagai berikut:

(32)

15

ALI PAR ALI saya ibu

Gambar 11 Contoh penggunaan relasi PAR untuk frasa ibu saya.

Relasi PAR juga dipergunakan untuk menghubungkan satuan seperti, waktu, panjang, temperatur, berat, umur, dan lain-lain.

7. Relasi Ordering (ORD)

Relasi ORD menyatakan bahwa dua hal memiliki urutan tertentu, baik urutan waktu atau tempat, tetapi juga bisa digunakan untuk mengungkapkan hubungan “<” yang dikenal dalam matematika A < B (A lebih kecil dari B) (Zhang 2002). Contoh penggunaan relasi ORD, misalnya untuk menyatakan word graph dari “dari siang sampai sore”, yaitu:

Gambar 12 Contoh penggunaan relasi ORD.

8. Relasi Skolem (SKO)

Menurut Berg (1993), relasi SKO dalam teori KG menyatakan informasi bergantung pada dan mampu menggambarkan kuantifikasi. Relasi ini digunakan dalam logika predikat yang memuat existential quantifiers maupun universal quantifiers. Perhatikan pernyataan yang memuat universal quantifiers. Pada pernyataan tersebut pemilihan y bergantung pada x. Word graph dapat dinyatakan sebagai berikut:

) ( , y N x2 y N x∈ ∃ ∈ = ∀

Gambar 13 Contoh penggunaan relasi SKO.

9. Ontology Focus (F)

Ontology F digunakan untuk menunjukkan focus dari suat graph (Hoede dan Nurdiati 2008). Di dalam penelitian ini focus dilambangkan sebuah persegi yang diberi arsir.

y ALI SKO x ALI ORD ALI ALI siang sore

(33)

Berikut adalah contoh penggunaan ontology focus untuk kalimat “banjir melanda kampung”.

melanda ALI

ALI

banjir ALI CAU CAU kampung

landa

ALI

Gambar 14 Contoh penggunaan ontology F.

Gambar 14 di atas menunjukkan bahwa focus dari “Banjir melanda kampung” terletak pada token banjir, dalam penelitian ini focus diberi arsir.

Di sisi lain, empat frame relationships yang dimaksud adalah: 1. Focusing on a situation : FPAR

2. Negation of a situation : NEGPAR 3. Possibility of a situation : POSPAR 4. Necessity of a situation : NECPAR

Jika suatu graph merepresentasikan suatu pernyataan, misal p: hari ini cerah, yang dinyatakan dengan frame. Negasi dari p dinyatakan dengan graph yang sama dan diberi frame dengan relasi negpar, possibility dari p dari dinyatakan dengan graph yang sama dan diberi frame dengan relasi pospar, neccesity dari p dinyatakan dengan graph yang sama dan diberi frame dengan relasi necpar (Zhang 2002). Untuk lebih jelasnya dapat digambar sebagai berikut:

NEG POS NEC

p p p p

(34)

17

Gambar 15 secara berurutan menunjukkan graph dari pernyataan bahwa hari ini cerah, tidak benar hari ini cerah, mungkin hari ini cerah, seharusnya hari ini cerah.

2. 3. 3 Logic Word

Logika simbolik diawali oleh ahli matematika, dan sekarang telah diaplikasikan di beberapa cabang ilmu pengetahuan. Peirce telah merepresentasikan logika simbolik ke dalam grafik. Ide awalnya adalah menyederhanakan logika simbolik ke dalam bentuk and () dan negation (¬ ) (Zhang 2002)

Misalnya p, q dan r merupakan proposisi di dalam logika simbol, maka grafik simbol dari p, q dan r adalah sebagai berikut.

Tabel 1 Grafik logika simbolik

Grafik simbolik Standar logika simbolik

p q r

(

p∧ ∧ q r

)

p q r

¬ ¬

(

p∧ ∧ q r

)

p q r

¬ ¬ ¬ ¬

(

(

p∧ ∧q r

)

)

Ket: p, q, dan r adalah proposisi.

Di dalam logika simbolik, sembarang predikat formula dapat diubah ke dalam bentuk konjungsi Berikut adalah representasi bahasa logika ke dalam bentuk frame, seperti bahasa logika and, or, dan if … then (Zhang 2002).

Be

Gambar 16 Frame bahasa logika and. Neg

(35)

Gambar 17 Frame bahasa logika or.

Be Neg

Neg

(36)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa tahapan yang akan dilakukan di dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

1) Studi literatur awal. 2) Identifikasi preposisi.

3) Pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia.

4) Perancangan aturan pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia. Ketiga tahapan di atas akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Studi literatur awal

Studi literatur awal dilakukan untuk mengumpulkan semua bahan pustaka yang relevan dan sesuai dengan topik yang dibahas, dalam hal ini adalah teori yang mengenai preposisi dan knowledge graph.

2) Identifikasi preposisi

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan identifikasi preposisi adalah 1) Pemilihan preposisi dan 2) Analisis makna.

Tahapan pertama adalah memilih preposisi, dengan cara membuat daftar seluruh preposisi yang ada, lalu memilih preposisi yang lazim dan sering dipergunakan di dalam teks bahasa Indonesia.

Tahapan selanjutnya adalah menganalisis makna preposisi satu per satu. Preposisi tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, sehingga analisis preposisi dilakukan berdasarkan konstituen yang berada di depan dan di belakang preposisi. Oleh karena itu dibutuhkan satu set kalimat yang mengandung frasa preposisi. Contoh kalimat diperoleh dari majalah Tempo, koran Kompas dan kalimat yang berada di dalam penelitian Lapoliwa (1992) serta Suenobu (2007).

3) Pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia

Makna yang dinyatakan preposisi akan diimplementasikan ke dalam bentuk word graph.

4) Perancangan aturan pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia

Word graph yang telah terbentuk akan dikelompokkan berdasarkan pada, pola perangkaian, makna yang dinyatakan preposisi dan bentuk word graph. Pola

(37)

perangkaian preposisi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nomina pelengkap preposisi dan verba yang merangkai preposisi. Preposisi yang memiliki makna majemuk dipisahkan, hal ini bertujuan untuk mempermudah proses perancangan aturan pembentukan word graph. Preposisi yang mempunyai word graph dengan bentuk sama akan dikelompokan menjadi satu jenis preposisi. Dari proses analisis di atas diperoleh suatu aturan pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia.

Uraian singkat perancangan aturan pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia digambarkan dalam bentuk flowchart seperti berikut ini.

Identifikasi preposisi

Pemilihan Preposisi

Menganalisis makna preposisi

Implementasi makna preposisi ke dalam bentuk word graph

Pengelompokan preposisi

Aturan pembentukan preposisi

stop start

Gambar 19 Flowchart perancangan aturan pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia.

(38)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah uraian hasil dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan.

4. 1 Pembentukan Word Graph Preposisi

Prosedur yang dilakukan dalam pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia adalah mengidentifikasi preposisi dan membentuk word graph preposisi. Proses identifikasi preposisi terdiri atas pemilihan preposisi dan analisis makna yang dinyatakan preposisi. Makna yang telah dianalisis akan direpresentasikan ke dalam bentuk word graph.

Banyaknya preposisi yang dipilih adalah lima puluh tiga preposisi yaitu: akan, akibat, antara, atas, bagai, bagaikan, bak, bagi, berdasarkan, berkat, buat, dalam, dari, daripada, demi, dengan, di, guna, hingga, karena, ke, kecuali, kepada, laksana, lepas, lewat, melalui, mengenai, mengingat, menjelang, menuju, menurut, oleh, sama, sampai, sebagai, sebagaimana, sebelum, sejak, semenjak, selain, selaku, selama, sepanjang, seperti, sesudah, setelah, laksana, pada, tanpa, tentang, terhadap, dan untuk. Ke lima puluh tiga preposisi ini dipilih karena menurut Lapoliwa (1992), preposisi ini sering ditemukan dalam teks bahasa Indonesia.

Lima puluh tiga preposisi yang dipilih akan dianalisis berdasarkan makna yang dinyatakan preposisi. Berikut adalah pengelompokan preposisi berdasarkan maknanya:

1. Preposisi menyatakan tempat adalah dari, di, hingga, ke, lewat, melalui, menuju, pada, dan sampai.

2. Preposisi menyatakan waktu adalah antara, di, dalam, hingga, lepas, lewat, menjelang, sampai, selama, sejak, sebelum, semenjak, sepanjang, sesudah, setelah, dan pada.

3. Preposisi sebab-tujuan adalah akibat, atas, berkat, bagi, buat, demi, guna, karena, kepada, mengingat, terhadap, pada, oleh, dan untuk.

(39)

 

5. Preposisi menyatakan cara, alat dan pelaku adalah atas, dengan, lewat, melalui, dan oleh.

6. Preposisi menyatakan kesertaan adalah dengan, sama dan tanpa. 7. Preposisi menyatakan acuan adalah berdasarkan, dengan, dan menurut. 8. Preposisi menyatakan kepemilikan adalah dengan.

9. Preposisi menyatakan perbandingan adalah dari dan daripada.

10. Preposisi menyatakan penyamaan adalah bagai, bagaikan, bak, laksana, seperti dan sebagaimana.

11. Preposisi menyatakan pengecualian adalah kecuali dan selain.

12. Preposisi menyatakan berhubungan dengan adalah akan, tentang, dan mengenai.

13. Preposisi menyatakan bagian adalah atas dan dari. 14. Preposisi menyatakan status adalah sebagai dan selaku.

Berikut adalah analisis pembentukan word graph preposisi bahasa Indonesia berdasarkan makna yang dinyatakan preposisi.

4. 1. 1 Preposisi Menyatakan Tempat

Makna tempat tak lain adalah sifat atau keadaan hubungan perbuatan, peristiwa, atau keadaan yang dinyatakan oleh preposisi terhadap nomina tempat pelengkapnya. Sifat hubungan terhadap tempat itu adalah a) tempat itu merupakan kedudukan (posisional), b) tempat itu merupakan tujuan, c) tempat itu merupakan awal, d) tempat itu merupakan lintasan, e) tempat itu merupakan batas akhir (Lapoliwa 1992).

a) Makna Posisional

Makna posisional suatu preposisi adalah makna yang menyatakan tempat keberadaan atau kedudukan suatu maujud. Dalam hal ini, tempat keberadaan merupakan nomina pelengkap preposisi (Lapoliwa 1992). Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah di dan pada. Preposisi di menyatakan keberadaan maujud yang berupa benda atau nomina tempat, sedangkan preposisi pada digunakan untuk menyatakan keberadaan maujud itu suatu nomina yang berupa orang (Lapoliwa 1992). Berikut penggunaan preposisi di dan pada di dalam kalimat.

(40)

23  

(1. 1) Pak Wali berambut perak ini juga manut saja ketika Bismo Agung, fotografer Tempo, memintanya berbaring di kereta pengangkut sampah (Tempo 22 Desember 2008).

Di dalam kalimat (1. 1) preposisi di dipergunakan untuk menyatakan keberadaan Pak Wali berbaring yaitu di suatu area bagian yang terletak pada kereta api.

(1. 2) Tapi petani di utara miskin. (Tempo 22 Desember 2008)

Penggunaan preposisi di pada kalimat (1. 2) di atas menyatakan keberadaan petani di suatu area yang merupakan bagian dari daerah utara.

Selain disertai oleh nomina tempat preposisi di disertai oleh nama geografi seperti, Jawa, Bali dan lain-lain, seperti di dalam kalimat (1. 3) berikut.

(1. 3) Bertahun-tahun Lapangan Karebosi di Makassar menjadi milik para waria pada malam hari (Tempo 22 Desember 2008).

Di pada kalimat (1. 3) menyatakan bahwa letak Lapangan Karebosi merupakan bagian dari Makassar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa preposisi di dipergunakan untuk menyatakan letak keberadaan suatu maujud merupakan bagian dari benda (lokasi) yang menjadi acuan. Lokasi yang menjadi acuan adalah nomina tempat pelengkapnya, yaitu kata atau frasa yang menyertai preposisi di. Focus dari preposisi di adalah lokasi keberadaan suatu maujud.

Pemetaan makna yang dinyatakan preposisi ke dalam word graph harus dapat mengimplementasikan maknanya. Makna yang dinyatakan preposisi di adalah lokasi suatu maujud terletak pada suatu area bagian tempat acuannya, maka word graph preposisi di terdiri atas lokasi maujud dan lokasi acuan. Lokasi maujud merupakan bagian dari lokasi acuan. Berikut adalah word graph dari preposisi di.

  SUB

ALI ALI

Gambar 20 Word graph preposisi di yang menyatakan makna tempat. Lokasi maujud dan lokasi acuan .

Penjelasan word graph preposisi di pada Gambar 20 adalah sebagai berikut. Relasi ALI dipergunakan untuk menghubungkan type lokasi ke token, sehingga token pertama mengimplementasikan dan lb token kedua

(41)

 

mengimplementasikan Dari uraian di atas diketahui bahwa merupakan bagian dari , maka relasi yang menghubungkan kedua token adalah relasi SUB. Focus dari word graph terletak pada token kedua, karena token ini yang mengimplementasikan keberadaan maujud.

.

a

l lb

a

l

Perbedaan preposisi di dan pada terlihat sangat tipis. Preposisi di lebih menyatakan berada dalam suatu tempat sementara preposisi pada menyatakan berada di atasnya atau didekatnya (Van Wijk, 1985 dalam Suenobu 2007). Berikut adalah penggunaan preposisi pada di dalam kalimat.

(1. 4) Buku yang kau cari ada pada saya (Lapoliwa 1992).

Preposisi pada di dalam kalimat (1. 4) disertai pronomina saya. Pada di dalam kalimat (1. 4) dipergunakan untuk menyatakan letak keberadaan maujud ada pada pronomina.

Pada saat ini penggunaan pada tidak hanya disertai pronomina, namun dapat disertai benda atau nomina tempat (Suenobu 2007). Berikut adalah penggunaan preposisi pada di dalam kalimat yang disertai oleh benda.

(1. 5) Konstruksi lain pada meja bersetumpu pada bidang baja yang menempel langsung di dinding (Tempo 22 Desember 2008).

Penggunaan preposisi pada di dalam kalimat (1. 5) menyatakan letak keberadaan suatu konstruksi berada di suatu area yang merupakan bagian dari meja.

Makna yang dinyatakan oleh preposisi pada, sama dengan preposisi di sehingga word graph dari preposisi pada mengacu pada Gambar 20.

Aturan dari pembentukan word graph preposisi di dan pada, yaitu: preposisi di yang menyatakan tempat keberadaan selalu disertai nomina tempat atau frasa nomina tempat yang berupa, nama benda, nama geografi, nama lokasi, dan nama anggota tubuh. Nama benda seperti kursi, meja, lemari, dan lain-lain. Nama geografi seperti Bogor, Jakarta, Bandung, dan lain-lain. Nama lokasi seperti atas, bawah, depan, dan lain-lain. Untuk lebih lengkapnya daftar nama nomina tempat dapat dilihat pada lampiran 1. Selain nomina pelengkap yang disebutkan di atas, preposisi pada dapat disertai oleh pronomina, contohnya adalah saya, kamu, mereka, dan lain-lain.

b) Makna Tujuan

Makna tujuan suatu preposisi adalah makna yang menyatakan tempat yang menjadi tujuan peristiwa atau perbuatan yang dinyatakan oleh verba. Dalam

(42)

25  

hubungan ini, tempat tujuan itu adalah nomina pelengkap preposisi (Lapoliwa 1992). Preposisi jenis ini mencerminkan adanya peralihan, perpindahan, atau pergerakan yang menyertainya (Sudaryanto 1993). Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah ke dan menuju. Berikut adalah penggunaan preposisi ke di dalam kalimat.

(1. 6) Para wartawan yang berada di sana menyatakan pasukan pengaman menggebuki dan menyeret Zaidi ke luar ruangan (Tempo 22 Desember 2008).

Pada kalimat (1. 6) ke disertai frasa nomina tempat yaitu luar ruangan. Preposisi ke di dalam kalimat (1. 6) menyatakan adanya pergerakan yang berasal dari suatu area menuju luar ruangan. Luar ruangan merupakan tujuan dari pergerakan Zaidi. Focus dari pergerakan ini adalah tujuan pergerakan yaitu luar ruangan.

(1. 7) Sedangkan dua orang jaksa penuntutnya telah dimutasi ke tempat lain (Tempo 15 Desember 2008).

Di dalam kalimat (1. 7) preposisi ke disertai frasa nomina tempat yaitu tempat lain. Preposisi ke di dalam kalimat (1. 7) menyatakan adanya perpindahan dua orang jaksa dari satu tempat ke tempat lain dikarenakan adanya mutasi. Tujuan dari pergerakan ini adalah tempat lain. Focus dari pergerakan ini adalah tempat lain.

Berdasarkan uraian di atas, diperoleh simpulan bahwa preposisi ke menyatakan adanya peralihan dari lokasi asal menuju lokasi tujuan. Pergerakan tersebut dapat direpresentasikan ke dalam bentuk word graph seperti berikut.

Gambar 21 Word graph yang menyatakan adanya pergerakan dari lokasi awal

( )

l0 menuju lokasi tujuan

( )

lt .

  ORD

ALI ALI

Karena adanya pergerakan dari menuju , maka letak lebih dulu dibandingkan letak , ini mengindikasikan bahwa adanya urutan antara kedua token, sehingga relasi antara token adalah ORD dan arc berawal dari token

0 l lt l0 t l 0. l

(43)

 

Preposisi ke menyatakan tujuan dari pergerakan, maka implementasi makna preposisi ke dapat dinyatakan ke dalam bentuk word graph sebagai berikut.

ORD ALI

 

ALI ALI

ke

Gambar 22 Word graph preposisi ke yang menyatakan makna tujuan. lokasi awal

( )

l0 dan lokasi tujuan

( )

lt .

Diketahui makna ke hanya menyatakan tujuan dari suatu pergerakan, oleh karena itu makna yang dinyatakan preposisi ke ditunjukkan oleh frame yang terdiri atas token kedua dan arc yang diberi label ORD.

Selain preposisi ke, preposisi menuju dipergunakan untuk menyatakan arah tujuan, namun terdapat perbedaan sintaksis antara ke dan menuju. Posisi ke di dalam kalimat dapat berfungsi sebagai predikat, tetapi menuju yang berfungsi sebagai predikat bukan preposisi, melainkan kata kerja (Suenobu 2007). Menuju dapat dikategorikan sebagai preposisi apabila dapat menjawab pertanyaan ke mana?. Berikut adalah penggunaan preposisi menuju di dalam kalimat.

(1. 8) Jusuf harus melepas sepatu dan berjalan 50 meter menuju lidah ombak Laut Sulawesi (Tempo 22 Desember 2008).

Menuju di dalam kalimat (1. 8) menyatakan makna tujuan pergerakan lidah ombak Laut Sulawesi. Karena mempunyai makna serupa dengan preposisi ke, Yaitu menyatakan makna tujuan, maka word graph preposisi menuju sama seperti dengan word graph ke.

Aturan dari analisis pembentukan word graph preposisi ke dan menuju adalah, ke dan menuju akan mempunyai bentuk word graph pada Gambar 22, apabila disertai nomina tempat atau frasa nomina tempat. Contoh nomina tempat berada pada lampiran 1.

c) Makna Asal

Makna awal suatu frasa preposisi adalah makna yang menyatakan tempat asal atau tempat awal suatu peristiwa atau perbuatan yang dinyatakan oleh verba predikat. Dalam hubungan ini, tempat asal itu adalah nomina pelengkap preposisi

(44)

27  

seperti nama geografi, nama benda, nomina tempat (Lapoliwa 1992). Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah dari. Berikut adalah penggunaan preposisi dari di dalam kalimat.

(1. 7) Guyonan mereka klop benar dengan Toriq dan Wahyu Muryadi, Redaktur Eksekutif Tempo, yang juga berasal dari Jawa Timur (Tempo 28 Desember 2008).

Preposisi dari di dalam kalimat (1. 7) menyatakan asal Toriq dan Wahyu Muryadi yaitu Jawa Timur.

(1. 8) Asia Tri 2008 di Yogyakarta menghadirkan para maestro butoh dari Jepang berumur 70-an tahun (Tempo 22 Desember 2008).

Preposisi dari di dalam kalimat (1. 8) menyatakan asal maestro butoh yaitu Jepang.

Preposisi dari dipergunakan untuk menyatakan asal pergerakan, maka word graph preposisi dari mempunyai bentuk seperti di bawah ini.

  ORD

ALI ALI ALI

dari

Gambar 23 Word graph preposisi dari yang menyatakan makna asal. lokasi awal

( )

l0 dan lokasi tujuan

( )

lt

Word graph preposisi dari merujuk Gambar 21, namun karena makna yang dinyatakan preposisi dari adalah asal pergerakan maka word graph preposisi dari ditunjukkan oleh frame. Frame tersebut terdiri atas token pertama yang mengimplementasikan asal lokasi dan arc yang diberi label ORD. Maksud dari frame tersebut adalah lokasi awal dari suatu pergerakan. Focus preposisi dari adalah awal pergerakan, sehingga focus word graph dari terletak pada token pertama. Lokasi awal pada Gambar 23 adalah nomina pelengkap preposisi dari.

Berdasarkan uraian di atas diperoleh aturan pembentukan word graph dari, yaitu dari akan mempunyai bentuk word graph seperti Gambar 23, apabila disertai nomina tempat atau frasa nomina tempat. Contoh nomina tempat berada pada lampiran 1.

(45)

 

d) Makna Lintasan

Makna lintasan suatu frasa preposisi adalah menyatakan gerakan dari satu sisi ke sisi lainnya dengan perantara (Suenobu 2007). Menurut Lapoliwa (1992) serta Effendi dan Aritonang (1992), preposisi yang bermakna lintasan cenderung mengacu pada jalan yang dilalui. Preposisi yang menyatakan makna lintasan adalah lewat dan melalui. Berikut adalah penggunaan preposisi melalui dalam kalimat.

(1. 9) Gas dari berbagai lapangan seperti Karawang, Subang, dan Indramayu akan dialirkan melalui pipa itu ke pembangkit listrik tenaga uap Muara Karang, Jakarta (Tempo 2004 dalam Suenobu 2007).

Preposisi melalui dalam kalimat (1. 9) menyatakan bahwa gas yang berasal dari Karawang, Subang, dan Indramayu melewati pipa menuju Muara Karang. Preposisi melalui pada kalimat (1. 9) menggambarkan bahwa ada 2 (dua) proses pergerakan yaitu dari sumber ke pipa, lalu dari pipa menuju Muara Karang.

(1. 10) Ladia Galaska versi Pemda Aceh mendorong arus barang dan manusia ke Sumatera Utara melalui Medan dan pelabuhan laut Belawan (Tempo 2004 dalam Suenobu 2007).

Preposisi melalui pada kalimat (1. 10) di atas mendeskripsikan bahwa ada dua proses pergerakan yang digambarkan oleh melalui yaitu pergerakan arus manusia dari Sumatera Utara ke Medan, lalu dari Medan menuju pelabuhan laut Belawan.

Preposisi melalui menyatakan lintasan yang digunakan ketika bergerak dari lokasi awal menuju lokasi tujuan. Pergerakan dari lokasi awal menuju lokasi tujuan melewati suatu lintasan dapat direpresentasikan ke dalam bentuk graph sebagai berikut.

Gambar 24 Graph pergerakan dari lokasi awal menuju lokasi tujuan melewati suatu lintasan. Lokasi awal

( )

l0 , lintasan

( )

ls dan lokasi tujuan

( )

lt .

ALI   ORD ALI   ORD ALI

Graph pada Gambar 24 terdiri atas tiga token, token pertama merepresentasikan lokasi asal, token kedua merepresentasikan lintasan, dan token ketiga merepresentasikan lokasi tujuan. Relasi ORD dipergunakan untuk menyatakan

(46)

29  

adanya urutan pergerakan dari token pertama menuju token kedua, dan token kedua menuju token ketiga. Karena preposisi melalui menyatakan makna lintasan, maka word graphnya adalah sebagai berikut.

ALI melalui

ORD

Gambar 25 Word graph melalui yang menyatakan lintasan. Lokasi awal , lintasan

(

( )

l0

)

s

l dan lokasi tujuan

( )

lt .

Berdasarkan uraian di atas makna preposisi melalui hanya ditunjukkan oleh frame pada Gambar 25. Focus dari melalui adalah lintasan yang dipergunakan dari lokasi awal menuju lokasi tujuan, sehingga focus word graph terletak di token kedua.

Preposisi lewat dapat beralternasi dengan preposisi melalui, oleh karena itu word graph dari preposisi lewat sama seperti word graph melalui.

Preposisi lewat dan melalui akan menyatakan makna lintasan apabila disertai nomina tempat. Aturan yang diperoleh dari analisis pembentukan word graph adalah preposisi lewat dan melalui akan mempunyai bentuk word graph seperti Gambar 25 apabila disertai nomina tempat.

e) Makna Batas Akhir

Makna batas akhir dalam preposisi adalah menyatakan batas akhir dari suatu pergerakan (Suenobu 2007). Preposisi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah hingga dan sampai. Berikut penggunaan preposisi hingga dan sampai di dalam kalimat.

(1. 11) Dwidjo Utomo Maksum, wartawan Tempo di Kediri yang wilayah liputannya hingga Blitar (Tempo 22 Desember 2008).

Hingga di dalam kalimat (1. 11) menyatakan batas akhir liputan yaitu Blitar.

(1. 12) Ia mengutamakan pembangunan jalan desa dan jalan tani yang menjangkau hingga ke pelosok (Tempo 22 Desember 2008).

 

ALI ALI

  ORD

Gambar

Ilustrasi graph dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2  Ilustrasi Directed graph  D = ( , ) V A .
Gambar 14  Contoh penggunaan ontology F.
Gambar 15 secara berurutan menunjukkan graph dari pernyataan bahwa hari ini  cerah,  tidak benar hari ini cerah,  mungkin hari ini cerah,  seharusnya hari ini  cerah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku-perilaku aktif yang berlebihan (hiperaktif) disebabkan oleh kurangnya stimulasi mental yang didapat D di rumah dan hendaya retardasi mental, hal lainnya

Setelah selesai pengaplikasian irigasi selanjutnya menghitung seberapa banyak air yang ditampung pada kaleng penampung menghitung seberapa banyak air yang terintersepsi

Dapat ditunjukkan bahwa SLMII berupa suatu sistem persamaan linear max-plus interval dan analisa input-output SLMII terkait masalah input paling lambat dapat dibahas

Pengujian ini terdiri atas 3 bagian yaitu pengujian demodulator TCM 3105 CCITT V.23, demodulator TCM 3105 Bell 202 dan demodulator ADF 7021. Untuk demodulator

Dalam penyelidikan tersebut, kesan-kesan pengunaan polimer yang berlainan jenis dalam medium pengawetan air serta udara diuji dengan parameter kejuruteraan seperti

Kedua, pembebasan mencakup emansipasi kaum miskin, kaum marjinal, mereka yang terinjak-injak dari “segala sesuatu yang membatasi kemampuan mereka untuk mengembangkan diri

bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a dan b di atas, serta dalam rangka memberikan kepastian hukum atas pelayanan pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan

Untuk memberikan kemudahan dalam memahami variabel dalam penelitian ini, maka dapat diukur melalui indikator-indikator atas dasar respon masyarakat pengguna Jamkesmas