71 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu: - SMP Negeri 8 Purwokerto
- Kolam Renang Tirta Kencana Purwokerto - GOR Satria Purwokerto
- Klub Renang Bina Taruna Kabupaten Banyumas
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Desember 2016. Untuk lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian
NO Jadwal Kegiatan
Tahun 2016
September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Judul dan penyusunan Proposal 2 Seminar Proposal 3 Penyempurnaan atau revisi proposal 4 Pengambilan data penelitian 5 Penyusunan Laporan
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode penelitian korelasional. Metode korelasional dalam penelitian ini bertujuan untuk menemukan prediksi antara variabel independent (prediktor) dan dependent (kriterium). Sugiyanto (1994:57) menyatakan “melalui studi korelasional dapat diketahui apakah satu variabel berasosiasi dengan variabel yang lain. Hubungan antara variabel ditentukan dengan menggunakan koefisien korelasi yang dihitung dengan teknik analisis statistik”. Pada penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai besarnya prediksi antara kekuatan otot tungkai, volume oksigen maksimal, panjang tungkai dan rentang lengan pada hasil belajar renang 50 meter gaya crawl. Pada penelitian ini, variabel-variabelnya adalah:
Variabel bebas atau independent terdiri dari: a. Kekuatan Otot Tungkai : X1
b. Volume Oksigen Maksimal : X2
c. Panjang Tungkai : X3
d. Rentang Lengan : X4
Variabel terikat atau dependent yaitu:
Hasil belajar renang 50 meter gaya crawl: Y
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Arikunto (2006:130) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Sedangkan Sugiyono (2008:117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra peserta ekstrakurikuler
renang SMP Negeri 8 Purwokerto dan peserta putra klub renang Bina Taruna Kabupaten Banyumas, yang berjumlah 72 perenang.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti. Sebagai sampel sebaiknya memiliki ciri-ciri yang sama dengan populasi sehingga dapat menggambarkan keadaan populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2008:118). Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive random sampling yaitu menentukan anggota sampel berdasarkan persyaratan tertentu yang ditentukan sebelumnya, kemudian mengambil sample secara random atau acak. Persyaratan dalam penelitian ini adalah putra berusia 10-15 tahun (usia SMP) yang telah mengikuti pelatihan lebih dari 1 tahun. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 47 atlet.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Tujuan definisi operasional variabel dalam penelitian adalah untuk menjelaskan masing-masing variabel dalam penelitian ini, agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Maka perlu dijelaskan definisi variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
1. Kekuatan Otot Tungkai
Adalah kemampuan otot-otot tungkai untuk menahan beban sewaktu bekerja. Tes menggunakan leg extention dalam satuan kg dan skala data rasio.
2. Volume Oksigen Maksimal
Adalah daya tangkap aerobik maksimal menggambarkan jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi per satuan waktu oleh seseorang selama latihan atau tes, dengan latihan yang makin lama makin berat sampai kelelahan, ukurannya disebut VO2max. Dapat diukur dengan
berbagai cara salah satunya dengan menggunakan Bleep Test (MFT) yaitu tes yang bertujuan untuk mengukur kapasitas VO2max seseorang dalam
3. Panjang Tungkai
Panjang tungkai adalah jarak antara alas kaki sampai dengan trochanter mayor seseorang. Mengukur panjang tungkai menggunakan anthropometer dalam satuan centimeter.
4. Rentang Lengan
Adalah rentangan lengan mulai dari ujung jari tangan kanan sampai ujung jari tangan kiri yang diukur dengan menggunakan anthropometer dalam satuan centimeter.
5. Hasil Belajar Olahraga Renang
Adalah hasil proses yang menimbulkan atau merubah perilaku seseorang melalui latihan renang dan pengalaman, perilaku fisik (pertumbuhan) dan perubahan karena kematangan dalam melakukan gerakan renang. Setelah seseorang menerima perlakuan akan diketahui seberapa besar peningkatan yang diperoleh.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes dan pengukuran. Jenis tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes kekuatan otot tungkai
Pengumpulan data kekutan otot tungkai dilakukan dengan leg extention Tes Kekuatan Otot Tungkai
a) Tujuan
Untuk mengukur kemampuan otot tungkai dengan leg extention b) Perlengkapan
1) Leg extention 2) Ruangan 3) Blangko c) Prosedur
1) Testi duduk ditempat leg extention, tangan memegang handel, punggung bersandar pada bantalan, posisi kaki berada dibelakang penyangga.
2) Kemudian kaki didorong keatas sampai lurus 3) Mencatat hasilnya di blangko.
d) Pencatatan Hasil Tes
Dicatat jumlah angkatan yang dilakukan testi. 2. Tes volume oksigen maksimal
Lari bolak-balik (Shuttle Run) atau lari multitahap (multystage fitness test) digunakan untuk menilai kesegaran aerobik.
a) Tujuan untuk mengetahui tingkat volume oksigen maksimal seseorang. b) Perlengkapan
1) Pita cadence untuk lari bolak-balik. 2) Lintasan lari.
3) Mesin pemutar kaset (tape recorder).
4) Tempat (space) out door atau di dalam gedung mempunyai ukuran jarakyang bermarka 20 meter pada permukaan yang datar, rata dan tidak licin.
5) Stopwatch
6) Kerucut pembatas atau patok 4. 7) Formulir.
c) Prosedur
1) Pelaksanaan tes apabila dilaksanakan di luar gedung (out door), sebaiknya saat selama tes berlangsung tidak boleh lebih dari jam 11.00 WIB, karena faktor panas matahari akan berpengaruh pada hasil tes. 2) Instruksikan kepada testi untuk lari ke arah ujung/akhir yang
berlawanan dan sentuhkan satu kaki di belakang garis batas pada saat terdengar bunyi “tuut”. Apabila testi telah sampai sebelum bunyi “tuut”, testi harus bertumpu pada titik putar, menanti tanda bunyi kemudian lari ke arah garis yang berlawanan agar supaya dapat mencapai tepat pada saat tanda berikutnya berbunyi.
3) Testi harus dapat mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukan dan tidak terlambat. Tekankan kepada testi agar berputar dan lari kembali,
bukannya lari membuat belokan melengkung, karena akan memakan lebih banyak waktu.
4) Tiap testi terus berlari selama mungkin sehingga testi tidak dapat lagi mengejar tanda bunyi “tuut” dari pita rekaman. Kriteria untuk menghentikan testi adalah apabila testi tertingggal tanda bunyi “tuut” dua kali lebih dari dua langkah di belakang garis ujung.
d) Penilaian
Catatlah level dan shuttle terakhir yang dapat dilakukan atau diselesaikan testi (dua kali tidak dapat menyelesaikan garis akhir lintasan saat bunyi “tuut”), kemudian konsultasikan dengan tabel VO2Maks.
Sumber :
Puskesjasrek. 2000. Pedoman dan Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga Bagi Pelatih Olahragawan Pelajar. Jakarta: Depdiknas.
3. Pengukuran panjang tungkai
Menurut Johnson dan Nelson (1986:191) pengukuran panjang tungkai dilakukan dengan mengukur panjang tungkai dari tulang ekor terakhir sampai menyentuh lantai.
Pengukuran Panjang Tungkai a) Tujuan
Mengukur panjang tungkai yang diukur dari tulang ekor terakhir sampai dengan menyentuh lantai.
b) Perlengkapan 1) Pita pengukur 2) Penggaris
3) Blangko dan alat tulis c) Prosedur
1) Testi berdiri tegak dengan punggung. tumit. pantat dan bahu menempel pada dinding, kedua kaki rapat.
2) Diukur jarak antara tulang ekor terakhir sampai menyentuh lantai dengan menggunakan pita pengukur.
d) Pencatatan hasil tes
Catat panjang tungkai hingga 0,1 cm terdekat. 4. Pengukuran rentang lengan
Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur rentang lengan sampel yaitu dengan cara rentangan tangan secara lurus kemudian diukur mulai dari ujung tangan kanan hingga ujung tangan kiri.
Pengukuran Rentang Tangan Lengan a) Tujuan
Untuk mengetahui berapa besar rentang tangan testi b) Perlengkapan
1) Meteran
2) Belangko dan Alat tulis c) Prosdur
1) Testi berdiri dan merntangkan tangan secara lurus setinggi bahu 2) Tester mengukur dari ujung tangan kanan hingga ujung tangan kiri d) Catatan Hasil Tes
Dicatat hasil rentang lengan di blangko 5. Tes hasil renang 50 meter gaya crawl
Pelaksanaan Tes Renang Gaya Crawl 50 Meter Tes Prestasi Renang Gaya Crawl 50 Meter
a) Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan renang gaya crawl 50 meter. Perlengkapan
1) Kolam renang 2) Stopwatch
3) Blangko dan alat tulis b) Prosedur
Testi berenang gaya craw/sejauh 50 meter. c) Pencatatan hasil tes
F. Teknik Analisis Data
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dalam penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian adalah menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi ganda. Untuk mencari keterkaitan (ada tidaknya prediksi) antara variabel prediktor dengan variabel kriterium yang dilakukan dengan analisis korelasi product moment. Muhidin dan Abdurrahman (2009:105) mengemukanan tujuan dilakukan analisis korelasi antara lain: (1) untuk mencari bukti terdapat tidaknya prediksi (korelasi) antar variabel, (2) bila sudah terdapat prediksi, untuk melihat tingkat keeratan prediksi antar variabel, (3) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah prediksi tersebut berarti signifikan atau tidak. Kemudian untuk mencari kebenaran tentang variabel prediktor dapat meramakan atau memprediksi nilai variabel kriterium maka dilakukan analisis regresi ganda. Riduwan (2012:269) menyatakan bahwa kegunaan uji regresi ganda adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) minimal dua atau lebih. Kemudian Somantri dan Muhiddin (2006:243), analisis regresi ganda digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui secara sempurna, atau untuk menemukan bagaimana variasi dari beberapa variabel independent (X1), (X3),
(X3), dan (Xn) yang mempengaruhi variabel dependent dalam suatu fenomena
yang kompleks. Adapun langkah-langkah analisis data sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum data dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan beberapa uji prasyarat statistik yaitu:
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors (Muhidin dan Abdurahman, 2009:73). Adapun prosedur pengujian normalitas adalah sebagai berikut:
Pengamatan x1, x2, x3, ..., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, z3, ...,
zn dengan menggunakan rumus:
Zi =
Xi– X
S Keterangan:
Xi = Nilai yang dimiliki tiap sampel
X = Rata-rata
S = Simpangan Baku
1) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z ≤ zi),
2) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, z3, ..., zn yang lebih kecil atau sama
dengan zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S (zi).
Maka S(Zi) = Banyaknya z1, z2, z3, ..., zn yang ≤ zi N
3) Hitung selisih F(zi) – S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya (nilai
terbesar). b) Uji Linieritas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Untuk uji linieritas regresi dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS yaitu dengan fungsi “compare mean” dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
F = Nilai Linieritas
= Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok = Rata-rata Jumlah Kuadrat Kesalahan
G. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan mencari koefisien korelasi masing prediktor, persamaan regresi Y atas masing-masing variabel prediktor, persamaan regresi Y atas semua variabel prediktor secara bersama-sama dan koefisien korelasi ganda. Adapun penghitungan dalam pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Mencari hubungan antara satu variabel X dengan variabel Y dengan rumus product moment.
Keterangan:
∑x : Jumlah skor X yang dicapai ∑y : Jumlah skor Y yang dicapai N : Jumlah Sampel
: Nilai product moment antara variabel X dengan Y
2. Mencari koefisien determinasi
Untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap Y yaitu dengan cara mengalikan kuadrat koefisien korelasi dengan 100%.
3. Uji signifikansi koefisien korelasi
Kriteria pengujian: ditolak, jika pada taraf signifikan .
4. Mencari regresi sederhana antara variabel X dengan variabel Y
Keterangan:
: Variabel respon yang diperoleh dari persamaan regresi atau subjek variabel terikat yang diproyeksikan.
a : Konstanta regresi untuk kenaikan nilai X = 0.
b : Koefisiensi arah regresi yang menentukan bagaimana arah regresi terletak.
X : Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diproyeksikan.
5. Mencari persamaan regresi ganda
Mencari nilai korelasi gandanya menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
b1, b2, ....,bi : Koefisien regresi masing-masing variabel
∑Xi : Jumlah data Xi
∑Y : Jumlah data Y
∑Y2
: Jumlah data Y2 ∑XiY : Jumlah data XiY
: Korelasi ganda
6. Mencari koefisien determinasi
Untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap Y yaitu dengan cara mengalikan kuadrat koefisien korelasi dengan 100%.
7. Uji signifikansi korelasi ganda
Keterangan:
F : Uji signifikansi koefisien korelasi ganda R : Koefisien korelasi ganda
k : Jumlah variabel bebas n : Jumlah sampel