• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model dan Simulasi Katup Tekan Model Plat, Bola dan Setengah Bola pada Pompa Hydram.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model dan Simulasi Katup Tekan Model Plat, Bola dan Setengah Bola pada Pompa Hydram."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

UDAYANA UNIVERSITY PRESS 2015

SEMINAR NASIONAL

DAN TEKNOLOGI

Kuta, 29 - 30 Oktober 2015

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(3)

KATA PENGANTAR ... vii

SAMBUTAN KETUA PANITIA ... ix

SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA ... xi

HUMANIORA

NILAI LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM

Fenty U. Puluhulawa, Nirwan Yunus ...3 KEBIJAKAN LOKAL DAN ETNISITAS MENUJU

INTEGRASI KELOMPOK ETNIS DI KABUPATEN POHUWATO

Wantu Sastro ...8 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI EKONOMI HIJAU DALAM RESTORASI DAN KONSERVASI TERUMBU KARANG DI PEMUTERAN BALI SEBAGAI DAYA TARIK EKOWISATA

I Ketut Surya Diarta, I Gede Setiawan Adi Putra ...13 KEMAMPUAN BAHASA BALI GENERASI MUDA BALI DI UBUD GIANYAR BALI

Ni Luh Nyoman Seri Malini, Luh Putu Laksminy, I Ketut Ngurah Sulibra ...21 INTENSITAS KAPITAL INDUSTRI DAN DINAMISME KEUNGGULAN

KOMPARATIF PRODUK EKSPOR INDONESIA

Ni Putu Wiwin Setyari ...29 MODEL ESTIMASI KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR

INTERNAL UKM DI KABUPATEN BANDUNG

Rivan Sutrisno,Mardha Tri Meilani ...38

KAMUS PRIMITIVA SEMANTIK BALI-INDONESIA-INGGRIS BIDANG ADAT DAN AGAMA Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum, Drs. I Nyoman Udayana, M.Litt., Ph.D,

Dr. Drs. I wayan Suardiana, M.Hum, Drs. I Ketut Ngurah Sulibra, M.Hum.,

Dr. Drs. Frans I Made Brata, M.Hum ...46 MODEL KONFIGURASI MAKNA TEKS CERITA RAKYAT TENTANG PRAKTIK-PRAKTIK BUDAYA RANAH AGAMA DAN ADAT

UNTUK MEMPERKOKOH JATI DIRI MASYARAKAT BALI

Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Erawati, M.Hum, Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum,

(4)

ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

PRODUKSI BIODIESEL DARI BIJI MALAPARI (PONGAMIA PINNATA (L.) PIERRE)

Ni Luh Arpiwi ...1341 PENINGKATAN EFISIENSI TURBIN DENGAN PEMBAHARUAN DESAIN TURBIN BANKI UNTUK MIKRO HIDRO DI DAERAH TROPIS

Lie Jasa, Ardyono Priyadi,Mauridhi Hery Purnomo ...1348

PEMANFAATAN PIKO HIDRO UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN IKAN AIR DERAS DI DUSUN PAGI DESA SENGANAN KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN

I Putu Ardana, Lie Jasa ...1336 MODEL DAN SIMULASI KATUP TEKAN MODEL PLAT, BOLA,

DAN SETENGAH-BOLA PADA POMPA HYDRAM

Made Suarda, Anak Agung Adhi Suryawan, I Nengah Suweden ...1363 PENGUJIAN KARAKTERISTIK PENGERING ANYAMAN ATA DENGAN MENGGUNAKAN VARIAN BAHAN BAKAR BIOMASSA LIMBAH PERTANIAN SEBAGAGAI UPAYA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS.

I.N. Suarnadwipa, I.W.B. Adnyana ...1371 PENERAPAN MOTEDE KONDENSASI PAKSA TIPECROSSFLOW

PADA PROSES PRODUKSI BAHAN BAKAR ALTERNATIF ARAK TERHADAP KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI

IGK Sukadana, IGN. Putu Tenaya, IKG. Wirawan ...1378 EVALUASI POTENSI SUMBER DAYA BIOMASSA DI BALI

Made Sucipta, dan I Wayan Dana ...1391 CONTROLLING HARMFUL GAS HYDROGEN SULFIDE (H2S) BY DESULRUIZER

IN SEWAGE TREATMENT PLANT (STP).

CASE STUDY: PATRA JASA BALI RESORT &VILLAS INDONESIA

Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Wayan Surata, I Dewa Gde Putra Swastika ...1396 PENYEDIAAN AIR BERSIH BANJAR CEBLONG DESA MENYALI

DENGAN MENERAPKAN KINCIR AIR PENGGERAK POMPA AIR

M. Sucipta, I N. Suarnadwipa, dan I W. Dana ...1400 ARAK SEBAGAI PEREAKSI RAMAH LINGKUNGAN

DALAM PEMBUATAN ENERGI BIODIESEL

I Wayan Bandem Adnyana, Ni Made Suaniti ...1405 PENGARUH SUBSTITUSI UNSUR GD PADA STRUKTUR KRISTAL

SUPERKONDUKTOR SISTEM BISMUTH FASE 2223 : BI2SR2(GD1-XCA1+X)CU3.05OZ

(5)

MODEL DAN SIMULASI KATUP TEKAN MODEL PLAT, BOLA, DAN SETENGAH-BOLA PADA POMPA HYDRAM

Made Suarda1), Anak Agung Adhi Suryawan1), I Nengah Suweden2)

1Jurusan Teknik Mesin,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Badung

80361, Telp/Fax : (0361)703321

Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung 80361 Telp/Fax : (0361)703321, E-mail: suarda@yahoo.com

Abstrak

Bagian yang bergerak pada pompa hidram adalah katup limbah dan katup tekan, bagian tersebut mempengaruhi peforma pompa hidram. Adanya perangkat lunak CFD salah satunya Fluent, aliran didalam pompa hidram bisa diperlihatkan dengan mensimulasikan. Simulasi diatur dengan mengkondisikan pada saat katup limbah tertutup dan katup tekan pada posisi terbuka. Bentuk katup tekan yang digunakan adalah bentuk plat, bola dan setengah bola. Simulasi dilakukan dengan memvariasikan kecepatan aliran air pada pipa penggerak sesuai dengan pengujian sebelumnya yaitu 0,6 m/s, 1,0 m/s, 1,4 m/s, 1,8 m/s, 2,2 m/s dan 2,6 m/s, dan tinggi bukaan katup tekan 0,2 cm, 0,6 cm, 1,0 cm, 1,4 cm, dan 1,8 cm. Semakin besar kecepatan aliran air pada pipa penggerak maka kecepatan

!"# $% "#%& ' %&"& %&($)* $+ #%' $%,(-(& + $% !"# $%& ' %, +.&%+(, $%/(0 ,"$%1(/ #%2.) 3%45(6%/"($%'# )%, +.&

tekan model bola lebih kecil dari pada katup tekan model plat, sehingga membutuhkan gaya yang lebih kecil untuk membuka dan menutup katup tersebut. Sesuai dengan katup pada pompa hidram yang membutuhkan proses membuka dan menutupnya katup harus cepat sehingga dapat memberikan unjuk kerja yang lebih baik. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa panjang langkah katup tekan yang paling optimal adalah pada rasio bukaan-diameter katup tekan 0.16.

Kata kunci:&50& %*"'# 07%89:7%, +.&%+(, $7%/"0.! /"7%,5(6%/"($%+(, $ $7%,5(6%/"($%'# )7%& $2 $)%! $), *%, +.&

Abstract

The moving parts of a hydraulic ram pump are waste and delivery valves, which affect the hydraulic ram pump

&(#;5#0 $-(/3% < +(#% =%5>% "$% *?'# .!"-% # 0% &.0&% - $% 1(% @"/. !"A('% ./"$)% % 89:% /5;+> #(7% ;5#% "$/+ $+% 9!.($+3

Simulation is set to state when thewaste valve is closed and the delivery valve in opening position. The delivery

@ !@(%05'(!/% #(%&! +(7%/&*(#"- !7% $'%*(0"/&*(#"- !%/* &(3%B"0.! +"5$/%- ##"('%5.+%1?%@ #?"$)%+*(%=%5>%# +(%5;%> +(#

in the drive pipe according to previous testing which is 0.6 m/s, 1.0 m/s, 1.4 m/s, 1.8 m/s, 2.2 m/s and 2.6 m/s, and

+*(%'(!"@(#?%@ !@(%/+#5,(%5;%C3D%-07%C3E%-07%F3C%-07%F3G%-07% $'%F3H%-03%I*(%)#( +(#%@(!5-"+?%5;%> +(#%=%5>%"$%+*(%'#"@( &"&(%- ./('%+*(%@(!5-"+?%5;%> +(#%=%5>%"$%+*(%'(!"@(#?%&"&(% $'%5$%+*(%'(!"@(#?%@ !@(%05'(!/% #(%)#( +(#% /%>(!!3%:# ) -5(;6%-"($+%5;%+*(%/&*(#"- !%@ !@(%/* &('%%"/%/0 !!(#%+* $%+*(%&! +(%05'(!/7%+*./%#(J."#"$)%!(//%;5#-(%+5%5&($% $'%-!5/(

the valve. In accordance with the valve on the hydraulic ram which requires a process to open and close the valve should be fast so it can provide better performance. The simulation results also show that the optimal stroke length is at stroke-diameter ratio of 0,16.

Keywords: !"#$%&'()#$*)+%*+,)"-&'.-#!).$&.-,)/'*%&$0'12,)345,)"#$6)(1-78)('-20,)+#-//%#-)(1-78)('-20,

valve stroke length

1. PENDAHULUAN

Pompa hydram adalah suatu alat untuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi secara kontinyu dengan menggunakan energi potensial air sebagai energi penggerak. Walaupun sejak tahun 1774 pompa hydram telah ditemukan dan telah banyak dipergunakan untuk memompa air di daerah-daerah terpencil, namun dalam pemanfaatannya mengalami kendala yaitu sering rusaknya pada bagian katupnya. Pada umumnya katup tekan yang digunakan adalah model plat.

(6)

menghasilkan efisiensi volumetris terbaik, kemudian diikuti katup tekan model membran, model setengah-bola, dan model plat yang memberikan efisiensi paling rendah. Selanjutnya model katup tekan tersebut telah diimplementasikan pada pompa hydram yang dibuat untuk memompa air untuk pelayanan masyarakat di desa Kesimpar kecamatan Abang kabupaten Karangasem, desa Belantih dan desa Catur kecamatan Kintamani kabupaten Bangli provinsi Bali.

Pompa hydram tersebut telah dapat beroperasi dengan baik, namun dengan melalui beberapa penyetelan dan penyesuaian yang cukup lama saat diuji coba kerjanya. Hal ini disebabkan karena dalam pembuatan desainnya belum diketahui dan belum ada referensi untuk menentukan dimensi-dimensi katup tekan tersebut, seperti diameter dan massa katup. Untuk dapat menentukan dimensi katup tersebut harus diketahui gaya-gaya yang bekerja pada katup tersebut dan phenomena aliran yang terjadi. Sedangkan untuk dapat menentukan gaya-gaya yang bekerja pada katup terutama gaya seretnya maka harus diketahui koefisien seret (drag) dan angkat (lift) dari masing-masing model katup tersebut.

Untuk mengetahui phenomena aliran dan karakteristik aliran yang terjadi di dalam pompa hydram, terutama pada bagian katupnya tidak dapat dilihat dan sulit untuk diukur karena prosesnya berlangsung sangat cepat. Oleh sebab itu digunakan metode dinamika fluida komputasi (Computational Fluid Dynamics, CFD), kemudian dengan menggunakan software CFD maka phenomena aliran yang terjadi di dalam pompa hydram dapat diprediksi.

2. POMPA HYDRAM

Pompa hydram adalah pompa yang bekerja secara otomatis tanpa menggunakan energi listrik yaitu dengan memanfaatkan energi dari aliran air untuk mengangkat air dari sumber ke tempat penampungan air [Jenning, 1996]. Energi aliran air yang dimaksud adalah energi potensial dari ketinggian tertentu yang dikonversikan menjadi energi kinetik yang berupa kecepatan air kemudian dikuatkan dengan terjadinya efek palu air atauwater hammer.

Pompa hydram pertama kali dibuat oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama John Whitehurst pada tahun 1771 [Taye, 1998]. Di Bali, masyarakat desa di daerah pegunungan telah mengenal dan mempergunakan pompa hydram dengan desain yang sangat sederhana dengan mempergunakan aksesories perpipaan sepertitee danelbow pipa galvanis. Model katup tekan dan limbah yang dipergunakan adalah model plat. Seperti pada umumnya mereka mengeluhkan cepat rusaknya karet pada katup pompa, dan untuk memperbaikinya mereka harus menggunakan kunci pipa yang besar sesuai ukuran pompanya.

Komponen – komponen utama pompa hydram [Tessema, 2000] adalah seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Komponen pompa hydram

(7)

(a) (b) (c) (d) Gambar 2. Implementasi pompa hydram: (a) di desa Munduk Temu – Tabanan, (b) di desa Kesimpar – Karangasem, (c) di desa Belantih – Bangli, (d) di desa Catur – Bangli

Dari hasil pengujian variasi bentuk katup tekan pompa hydram, katup tekan model bola memberikan unjuk kerja pompa yang paling baik, dan sebaliknya katup tekan model plat, model yang umumnya digunakan oeh masyarakat, mempunyai unjuk kerja paling rendah, seperti pada Gambar 3.

!"#!$%&'%()$#!*+,*-!*%).%/,)*/,%#)$#!-!,%"0+)1%2!345%3)2!*%50"5!%67+$!"

(Sumber: Suarda dan Sukadana, 2013)

3. GAYA HAMBAT (DRAG) DAN GAYA ANGKAT (LIFT)

Jika suatu benda padat terendam dalam suatu fluida dan terdapat gerak relatif antara keduanya maka akan ada gaya yang bekerja terhadap benda tersebut, Gambar 4. Komponen gaya yang bekerja dengan arah parallel terhadap gerakan disebut drag force(gaya seret), FD. Sedangkan komponen yang tegak lurus terhadap arah gerakan disebutlift force(gaya angkat),FL. Gaya angkat terjadi akibat tekanan yang terdistribusi dipermukaan benda padat sehingga perbedaan tekanan antara dua sisi benda padat

menimbulkan efek ‘lift’. Sedangkan gaya seret dihasilkan oleh efek penghalang benda terhadap aliran.

Gambar 4. Gaya angkat dan gaya hambat (Sumber: White, 1986)

(8)

2 2

1 d. . v. s

d C A v

F = r (1)

DimanaFd adalah gaya seret pada katup (N),Cd koefisien seret pada katup,vs kecepatan aliran air didalam pipa penggerak (m/dt),Av luas penampang katup (m2), danρ massa jenis fluida (kg/m3).

Jia suatu fluida mengalir di sekeliling sebuah benda akan terjadi suatu gaya yang cenderung menyeret benda tersebut searah dengan aliran tersebut. Ada dua jenis gaya seret yang terjadi yaitu skin friction drag dan form drag.Skin friction drag (Cd.f) diakibatkan oleh gaya geser viskositas fluida yang terjadi antara permukaan basah benda dan lapisan batas fluida. Sedangkanform drag ataupressure drag (Cd.p)

disebabkan oleh perubahan tekanan saja yang tergantung pada luas frontal benda. Persamaan koefisien drag pada suatu penghalang (White, 1986) :

d.f

Koefisien dragCd tergantung bentuk benda padat dan merupakan fungsi bilangan Reynolds aliran.

Streamline body bertujuan untuk mengurangi terjadinya adverse pressure gradient atau menghindari terjadinya separasi aliran, sehinggapressure drag menjadi lebih kecil.

Sedangkan bilangan tak berdimensi yang berkaitan dengan gaya angkat disebutlift coefficient (CL).

v

Koefisien lift untuk bidang aerofoil dua dimensi dengan permukaan horizontal dapat dihitung dari koefisien distribusi tekanan dengan integrasi. Koefisien tekanan adalah sebuah parameter untuk mempelajari aliran fluidaincompressible seperti air, dan juga aliran kecepatan rendah fluidacompressible

seperti udara. Koefisien tekanan (Cp) dapat dinyatakan dengan persamaan:

2

Dimanap adalah tekanan pada titik dimana koefisien tekanan akan dievaluasi, sedangkanps adalah tekanan aliran bebas. Jika koefisien sama dengan satu menunjukkan tekanan stagnasi, sedangkan jika sama dengan minus satu menunjukkan signifikan dalam desain karena ini mengindikasikan lokasi sempurna untuk lokasi energi total tempat suplai signal tekanan. Didalam bidang aliran fluida disekeliling benda akan ada titik yang mempunyai koefisien tekanan positif sampai dengan satu. Koefisien tekanan akan lebih dari satu terjadi jika teknik aliran jet atau penceratan digunakan.

4. COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

Dinamika fluida adalah cabang dari ilmu mekanika fluida yang mempelajari tentang pergerakan fluida. Dinamika fluida dipelajari melalui tiga cara yaitu dinamika fluida eksperimental, dinamika fluida secara teori, dan dinamika fluida secara numerik (CFD).Computational Fluid Dynamics atau bisa disebut CFD merupakan suatu software yang dapat mensimulasikan aliran fluida, perpindahan panas, benda-benda bergerak, aliran multifasa, reaksi kimia, interaksi fluida dengan struktur dan sistem akustik. Pada dasarnya persamaan-persamaan pada interaksi fluida dibangun dan dianalisis berdasarkan persamaan-persamaan diferensial parsial

yang merepresentasikan hukum-hukum konservasi massa, momentum, dan energy [Versteeg, 1995]. CFD merupakan pendekatan dari persoalan yang asalnya kontinum (memiliki jumlah sel tak terhingga) menjadi model yang diskrit (jumlah sel terhingga) sehingga sebagai hasil akan didapat data-data, gambar-gambar visual atau kurva-kurva yang menunjukkan prediksi dari performansi keandalan sistem yang didisain.

Pada umumnya terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan simulasi CFD, yaitu:

(9)

4.1 Gambit

GAMBIT merupakan singkatan dariGeometry And Mesh Building Intelligent Toolkit. GAMBIT diproduksi oleh Fluent Inc. Salah satu produsen perangkat lunak analisis komputasi fluida dinamik (computational fluid dynamics). Software GAMBIT merupakan salah satu preprocessor yang didisain untuk membantu membuat model dan melakukan diskritisasi (meshing) pada model untuk analisis CFD.

4.2 Fluent

Fluent adalah salah satu jenis program CFD yang menggunakan metode volume hingga. Fluent menyediakan fleksibilitasmeshyang lengkap, sehingga dapat menyelesaikan kasus aliran fluida dengan

mesh (grid) yang tidak terstruktur sekalipun dengan cara yang relatif mudah. Adapun secara keseluruhan proses simulasi menggunakan CFD Fluent adalah (1) membuat geometri danmesh pada model, (2) memilih solver yang tepat untuk model tersebut (2D atau 3D), (3) mengimpormesh model (grid), (4) melakukan pemeriksaan padamesh model, (5) memilih formulasisolver, (6) memilih persamaan dasar yang akan dipakai dalam analisa, (7) menentukan sifat material yang akan dipakai, (8) menentukan kondisi batas, (9) mengatur parameter kontrol solusi, (10) initialize the flow field, (11) melakukan perhitungan/iterasi, (12) menyimpan hasil iterasi, (13) jika diperlukan, memperhalus grid kemudian melakukan iterasi ulang.

5. METODA

Studi ini telah dilakukan pada model pompa hydram dengan katup tekan konvensional yang berbentuk plat yang umum digunakan seperti pada Gambar 5(a), katup tekan model bola seperti pada Gmbar 5(b), dan katup tekan model setengah-bola seperti pada Gambar 5(c). Langkah pertama adalah membuatgeometry danmesh model pompa hydram di dalamGambit, seperti pada Gambar 6.

(a) (b( c)

Gambar 5. Geometri model pompa hydram dengan katup tekan model: (a) plat, (b) bola, (c) setengah-bola

(a) (b) (c)

Gambar 6.Mesh model pompa hydram dengan katup tekan model: (a) plat, (b) bola, (c) setengah-bola

(10)

water-liquid (H2O) dengandensity 998.2 kg/m3 dan viscosity 0.001003 kg/m-sec. Karena aliran air dalam

siklus pompa hydram terjadi secara periodik maka akan ada peningkatan kecepatan aliran dari nol hingga maksimum, sehingga dipilih model aliranviscous flow model yaituturbulence model k-epsilon. Namun karena dalam proses pemompaan tidak terjadi perubahan fase fluida maka dipilih Standard k-epsilon turbulence models.

Komponen utama yang berpengaruh pada unjuk kerja pompa hydram adalah katup limbah dan katup tekan. Namun dalam penelitian ini hanya difokuskan pada pengaruh bentuk dan panjang langkah (bukaan) katup tekan. Ada tiga bentuk katup tekan yang dibuat modelnya, yaitu plat, bola, dan setengah-bola. Ketiga bentuk katup tersebut mempunyai diameter yang sama yaitu 6.2 cm. Kemudian ketiga variasi model tersebut disimulasikan pada variasi kecepatan input aliran pada pipa penggerak 0.6, 1.0, 1.4, 1.8, 2.2 and 2.6 m/s, serta pada variasi panjak langkah katup 0.2, 0.6, 1.0, 1.4 and 1.8 cm.

6. HASIL DAN PEMBAHASAN

Simulasi telah dilakukan dengan input aliran air air dari pipa penggerak melalui badan pompa, katup tekan, tabung tekan, dan kemdian aliran keluar melalui pipa pengantar. Hasil simulasi ditampilkan dalam besaran tidak berdimensi seperti koefisien tekanan, koefisiendrag dan koefisienlift.

!"#!$%&'%()*+%,-*.%/*0!.!.%1!2!%0!/31%/*0!.

Pengaruh perbedaan bentuk katup tekan terhadap koefisien tekanan dapat dilihat pada Gambar 7 pada berbagai panjang langkah (bukaan) katup tekan. Katup tekan bentuk bola mempunyai koefisien tekanan tertinggi untuk rasio bukaan-diameter katup kurang dari 0.16. Pada rasio 0.16 ini koefisien tekanan katup model bola sama dengan satu, yang menunjukkan lokasi titik stagnasi, dengan tekanan stagnasi sebesar 546 N/m2. Sedangkan pada katup tekan model plat nilai koefisien tekanan cenderung minus, dan

nilainya lebih kecil dari minus satu untuk rasio bukaan-diameter katup kurang dari 0.16. Ini menunjukkan tekanan pada bagian bawah katup model plat lebih kecil dari tekanan aliran bebaasnya. Selanjutnya, katup bola dan setengah bola memiliki koefisien tekanan cenderung positif yang berarti katup model ini lebih mudah terbuka atau menutup dibandingkan model plat dalam operasi pompa hydram. Hal yang menarik pada katup tekan model bola adalah pada rasio bukaan-diameter katup lebih besar dari 0.226 koefisien tekanannya lebih negatif, ini akan cenderung menghasilkan gaya tekan kebawah dibandingkan dengan gaya angkat (lift).

(11)

Gambar 8 menunjukkan koefisien drag yang terjadi pada katup tekan. Katup tekan model plat mempunyai koefisien drag yang lebih tinggi dibandingkan dengan model bola dan setengah bola. Katup tekan model bola dan setengah bola mempunyai koefisien drag hampir sama, namun pada bukaan katup yang makin tinggi, katup tekan model setengah bola cendrung memiliki koefisien drag yang lebih tinggi dibandingkan model bola. Dalam aliran yang sangat turbulen (fully roughness) koefisien drag tidak lagi tergantung pada bilangan Reyold tetapi tergantung pada kuadrat kecepatan aliran, sesuai dengan Pers.(1). Hal ini sesuai dengan teori dalam Mekanika Fluida, dimana bentuk bola memiliki luasan bidang basah yang lebih besar. Oleh sebab itu katup tekan bentuk bola membutuhkan gaya aliran air yang lebih kecil untuk membuka katup tersebut dalam operasi pompa hydram.

!"#!$%5'%()*+%,-*.drag katup tekan pada varisi kecepatan aliran pada pipa pengantar

Simulasi juga dilakukan pada variasi kecepatan aliran air masuk pompa hydram melalui ipa pengantar. Gambar 9 menunjukkan peningkatan koefisien drag akibat peningkatan kecepatan aliran airnya yang mengakibatkan gaya drag yang lebih besar menyeret katup tekan. Hasil simulasi yang serupa jga terjadi bahwa perbedaan gaya drag yang besar terjadi pada bukaan katup yang lebih kecil, karena pada bukaan katup yang kecil kecepatan aliran melewati katup lebih besar.

!"#!$%67'%()*+%,-*.lift pada katup tekan.

Serupa dengan koefisien drag, hasil simulasi menghasilkan koefisien lift yang sama, seperti pada Gambar 10. Hal ini terjadi karena titik penentuan koefisien drag dan lift dilakukan pada titik tengah dan bagian bawah katup tekan.

(12)

dengan dan/atu lebih besar dari 0.16, pengaruh bentuk katup mengakibatkan perbedaan koefissien tekanan, drag dan lift yang relatif kecil atau tidak signifikan.

7. KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil simulasi menunjukkan bahwa bentuk katup tekan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapa phenomena aliran, terutama pada saat katup mulai terbuka. Direkomendasikan untuk semua bentuk katup diset pada panjang langkah katup pada rasio bukaan-diameter katup 0.16. Disamping itu katup tekan model bola membutuhkan gaya aliran yang lebih kecil untuk membuka dan menutup, sehingga akan dapat memberikan unjuk kerja pompa hydram yang lebih baik. Namun penyetelan panjang langkah katup model bola tersebut tidak pada rasio bukaan-diameter yang lebih besar 0.226. Hasil simulasi ini belum dijustifikasi, untuk itu penelitian lebih lanjut disarankan melakukan pengujian di laboratorium untuk membandingkan hasil simulasi dan eksperimen.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih kepada disampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana. Paper ini disajikan sebagai pertanggungjawaban Penelitian Fundamental tahun anggaran 2015 sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian Nomor: 125/UN14.2/PNL.01.03.00/2015, Tanggal 3 Maret 2015.

DAFTAR PUSTAKA

Chi, M., & Diemer, P. (2002).Hydraulic Ram Handbook, Bremen Overseas Research and Development Association, Bremen.

Fluent Inc. (2003).Introductory FLUENT Notes, http://www.fluentusers.com

Jennings, G.D. (1996). Hydraulic Ram Pumps, North Carolina Cooperative Extension Service, North Carolina.

Sayma, A. (2009).Computational Fluid Dynamics, 1st ed., http://www.bookboon.com.

Suarda, M. (2015). Force Analysis on a Spherical Shaped Delivery Valve of Hydram Pump, Applied Mechanics and Materials, vol. 776, pp. 377-383, Trans Tech Publications, Switzerland.

Suarda M., Suarnadwipa N., 2013, Perancangan dan Pengujian Katup Membran pada Tekan Pompa Hydram, Jurnal ilmiah Teknik Mesin MECHANICAL, Vol. 4 No. 1, Bandar Lampung, Maret 2013, ISSN : 2087-1880, Hal. 8 - 15.

Suarda, M., Sukadana, I G.K. (2013).Design and Performance Assessment of Plate, Membrane, Spherical, and Semi-Spherical Delivery Valve of Hydram Pump (Perancangan dan Pengujian Unjuk Kerja Katup Tekan Pompa Hydram Model Plate, Membran, Bola, dan Setengah-Bola), Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM-XII), Bandar Lampung 22-23 October 2013, pp. 387-394.

Taye, T. (1998).Hydraulic Ram Pump, Journal of the ESME, Vol. II, July 1998, Addis Ababa, Ethiopia. Tessema, A.A. (2000).Hydraulic Ram Pump System: Design and Application, ESME 5th Conference on

Manufacturing and Process Industry, September 2000, Addis Ababa, Ethiopia.

Versteeg, H.K. (1995).An Introduction to Computational Fluid Dynamic,Longman Scientific & Technical, England.

White, F.M., & Wilarjo, L. (1986).Mekanika Zalir (Fluid Mechanics), Penerbit Erlangga, Jakarta. Young, B. (1997).Design of Homologous Ram Pump, Journal of Fluids Engineering, Transaction of the

Gambar

Gambar 1. Komponen pompa hydramSejak tahun 2010, sebuah rancangan pompa hydram yang lebih permanen telah dibuat dengan
Gambar 4. Gaya angkat dan gaya hambat(Sumber: White, 1986)
Gambar 10. Hal ini terjadi karena titik penentuan koefisien drag dan lift dilakukan pada titik tengah danSerupa dengan koefisien drag, hasil simulasi menghasilkan koefisien lift yang sama, seperti padabagian bawah katup tekan.Hampir semua hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin besar perbedaan phenomena aliran air

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Rahayu (2009) yang menyatakan bahwa penurunan kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa

Skop perbincangan di dalam bab ini adalah berdasarkan kepada objektif kajian iaitu persepsi guru pelatih terhadap aspek bimbingan yang diberikan oleh guru dan pensyarah

Alat-alat tersebut dapat melakukan usaha dengan memberikan gaya yang diperoleh dari energi kimia yaitu pembakaran bahan bakar yang dapat memberikan energi pada mesin.. Sebuah

Penyelenggaraan perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan sebagai referensi dasar untuk mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun 2025, harus

❑ Fungsi dasar sistem komputer adalah Fungsi Operasi Pengolahan Data, Penyimpanan Data, Fungsi Operasi Pemindahan Data, Fungsi Operasi Kontrol... Jelaskan perbedaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tahun 2009-2011 terdapat 7 perusahaan diprediksi bangkrut pada model Springate sedangkan model Zmijewski tidak

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah mengetahui profil daya tarik wisata alam di Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusuko, Kabupaten Malang, mengetahui peran

Puskesmas Adan-adan Kabupaten Kediri perlu melakukan rekrutmen petugas rekam medis agar beban kerja petugas rekam medis tidak melebihi kapasitas dan dapat