PEMERINTAH KABUPATEN BLORA KECAMATAN BANJAREJO
DESA GEDONGSARI
Alamat : Desa Gedongsari, Kec. Banjarejo, Kab. Blora - 58253
KEPALA DESA GEDONGSARI
KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA
PERATURAN DESA NOMOR : 04 TAHUN 2014
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA) TAHUN 2014 - 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA GEDONGSARI
Menimbang a. Bahwa dalam rangka RPJM-Desa perlu dibuat peraturan Desa yang merupakan landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan perencanaan pembangunan Desa;
b. Bahwa untuk menetapkan RPJM-Desa sebagaimana dimaksud huruf a, diperlukan adanya Peraturan Desa;
c. Bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut diperlukan keputusan Kepala Desa.
d. Bahwa dalam menjalankan kebijakan tertentu, diperlukan rekomendasi dan petunjuk teknis.
Mengingat 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa.
DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DAN KEPALA DESA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes ) Tahun 2014 - 2019.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan Pemerintahan Desa adalah Pemerintah Desa Gedongsari dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Gedongsari.
2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
3. Peraturan Desa adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa.
4. Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari peraturan Desa dan kebijaksanaan Kepala Desa yang menyangkut Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 ( Tahun ) tahunan yang memuat arah kebijakan Pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, program, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas ke wilayahan, disertai dengan rencana kerja.
6. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi Desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas Pembangunan Desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
7. Lembaga Pernberdayaan Masyarakat/Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang selanjutnya disebut LPMD/LKMD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan.
masyarakat
8. Kader Pernberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disebut KPM adalah anggota masyarakat Desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif
9. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter Desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi Desa.
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM-DESA
Pasal 2
1. Rencana RPJM-Desa dapat diajukan oleh Pemerintahan Desa;
2. Dalam menyusun rancangan. RPJM-Desa, Pemerintahan Desa harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang diwadahi oleh LPMD / LKMD;
3. Rancangan RPJM-Desa yang berasal dari Pemerintahan Desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada pemangku kepentingan yaitu: LPMD/LKMD, Lembaga Kemasyarakatan, PKK, KPM Tokoh Masyarakat, tokoh Agama, dan sebagainya;
4. Setelah menerima rancangan RPJM-Desa, Pemerintahan Desa melaksanakan Musrenbang Desa untuk mendengarkan penjelasan Kepala Desa tentang perencanaan pembangunan Desa
5. Jika rancangan RPJM-Desa berasal dari Pemerintahan Desa, maka Pemerintahan Desa mengundang LPMD/LKMD, lembaga-lembaga kemasyarakatan, tokoh Agama, tokoh masyarakat dan lain-lain untuk melakukan Musrenbang-Desa membawa RPJM-Desa 6. Setelah dilakukan Musrenbang-Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan (5), maka
Pernerintahan Desa menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri oleh BPD dan Pemerintah Desa serta LPM/LKMD dan Lembaga Kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan. BPD atas rancangan RPJM-Desa menjadi RPJM-Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa;
7. Setelah mendapat persertujuan Pemerintahan Desa sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (6), maka Kepala Desa menetapkan RPJM-Desa, serta memerintahkan Sekretaris Desa atau Kepala Urusan yang ditunjuk untuk mengundangkan dalam Lembaran Desa.
BAB III
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN RPJM-DESA
2. Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang-Desa dalam perencanaan pembangunan Desa berdasarkan musyawarah dan mufakat
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJM-Desa ini akan diatur oleh keputusan Kepala Desa.
Pasal 5
1. Peraturan Desa tentang RPJM-Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan.
2. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkan dalam lembaran Desa.
Ditetapkan di : Gedongsari Pada tanggal : 30 April 2014
KEPALA DESA GEDONGSARI
Hj. SRI LASTUTI
Gedongsari, 30 April2014 Diundangkan di Desa Gedongsari
Pada tanggal : 30 April 2014 Plt.Sekretaris Desa Gedongsari
ARIF ZAINUDIN
DAFTAR ISI
Hal
Lembar Pengesahan 1
PERDES 3
SK Kepala Desa 5
Daftar isi 7
Kata Pengantar 9
BAB I PENDAHULUAN 10
1.1 Latar Belakang 10
1.2 Dasar Hukum 10
1.3 Pengertian 11
BAB II : PROFIL DESA 12
2.1 Kondisi Desa 12
2.1.1. Sejarah Desa 13
2.1.2. Sejarah Pemerintah Desa 13
2.1.3. Sejarah Pembangunan Desa 13
2.1.4. Demografi 14
2.1.5. Keadaan Sosial 16
2.1.6. Keadaan Ekonomi 18
2.2 Kondisi Pemerintahan Desa 18
2.2.1. Pembagian wilayah Desa 18
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa 19
Pemerintahan Umum 20
BAB III : POTENSI DAN MASALAH 21
3.1 Potensi 21
3.2 Masalah 21
BAB IV : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA 24
4.1. Visi dan Misi 24
4.1.1. Visi 24
4.1.2. Misi 24
4.2. Kebijakan Pembangunan 24
BAB V : PENUTUP 30
LAMPIRAN : 31
1. MASUKAN
Peta Sosial Desa 31
Daftar Masalah Dan Potensi Dari Potret Desa 32
Kalender Musim 34
Daftar Masalah Dan Potensi Dari Kalender Musim 35 Daftar Masalah Dan Potensi Dari Bagan Kelembagaan 37
Formulir Pengelompokan Masalah 38
2. PROSES 43
Penentuan Peringkat Masalah 43
Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah 51
Penentuan Peringkat Tindakan 62
3 . H A S I L 68
Perencanaan Pembangunan Desa Yang Dibiayai Swadaya Masyarakat 68
Perencanaan Pembangunan Desa Tahun 2014 78
Agenda Panduan Kegiatan Antara Swadaya Dan Dana Yang Sudah
Ada Tugas Pembantuan 80
R e nc a na P e mba ng u na n Ja ng k a Me ne ng a h D e s a Gedongsari
RPJMDes tahun 2014 – 2019 82
Peringkat Usulan Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa
Berdasarkan RPJMDes Tahun 2011 s/d 2015 89
Rencana Kerja Pembangunan Desa (Rkpdes) Tahunan Lingkungan /
Dusun/ RT/ RW Tahun 2015 96
Rencana Kerja Pembangunan Desa (Rkpdes) Tahunan Lingkungan /
Dusun / RT / RW Tahun 2016 98
Rencana Kerja Pembangunan Desa (Rkpdes) Tahunan Lingkungan /
Dusun /RT/ RWTahun 2017 100
Rencana Kerja Pembangunan Desa (Rkpdes) Tahunan Lingkungan /
Dusun/ RT / RW Tahun 2018 102
Rencana Kerja Pembangunan Desa (Rkpdes) Tahunan Lingkungan /
Dusun/ RT / RW Tahun 2019 104
T i m P e n y u s u n r e nc a na Pe mba ng u na n Ja ng k a
Me ne ng a h D e sa ( R P J M - D e s ) 106
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah Swt setelah melalui proses penggalian gagasan sampai musyawarah dalam rangka Menggagas Masa Depan Desa, penyusun yang terdiri dari sebagian anggota BPD dan Perangkat Desa Gedongsari berhasil menyusun Dokumen RPJMDes.
RPJMDes adalah bagian dari program perencanaan seluruh warga masyarakat Desa Gedongsari yang menginginkan perubahan yang lebih balk di segala bidang. Masa Depan akan terlihat jika dimulai dengan perencanaan yang matang dan disertai kerja keras dan usaha untuk mewujudkannya.
Dokumen ini mungkin masih kurang sempurna karena keterbatasan informasi dari dokumen terdahulu yang kurang lengkap, meskipun demikian dokumen ini sudah cukup mewakili aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen RPJMDes ini.
Harapan kami semoga Dokumen ini bisa menjadi tolok ukur Pembangunan di Desa Gedongsari Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan semoga seluruh Rencana Pembangunan bisa terealisasi dan kemajuan pesat bisa terlihat di Desa Gedongsari Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.
Wassalamu’ alaikum Wr.Wb
Gedongsari, 30 April 2014 Tim Penyusun
PEMERINTAH DESA GEDONGSARI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG :
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam Sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai kesatuan masyarakat hukum, Desa perlu untuk selalu memikirkan bagaimana kondisi Desanya dimasa yang akan datang, sehingga Desa tersebut bertambah maju. Untuk mewujudkan harapan tersebut, berdasarkan sumberdaya yang dimiliki Desa saat ini maka Desa perlu menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) atau langkah langkah yang perlu dilakukan selama 5 (lima) tahun.
Sebagai bagian dari kesatuan wilayah Kabupaten, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) merupakan salah satu Dokumen pembangunan yang menjadi sasaran dari Pembangunan Kabupaten.
1.2. DASAR HUKUM :
Penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Desa Gedongsari didasarkan pada beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47. TambahanLembaran Negara Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4309);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421):
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah:
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa.
9. Perda No.
1.3. Pengertian
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat (APBDesa) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.
2. Desa, atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormatidalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.
4. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.
5. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut (Musrenbang Desa) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di desa 1(satu) tahunan.
6. Pembangunan desa adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata. baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan keputusan, maupun indeks pembangunan manusia.
7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
8. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
9. Perencanaan Pembangunan Desa dimaksud adalah suatu proses penyusunan tahapan- tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di desa guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam rangka meningkatkan
10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa selanjutnya disingkat (RPJMDesa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum, dan program, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan Rencana kerja.
11. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dariRPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta perkiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa.
12. Peraturan Desa (yang selanjutnya disingkat Perdes) adalah peraturan perundang- undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.
BAB II
PROFIL DESA GEDONGSARI 2.1.1. Sejarah Desa
Berdirinya Desa Gedongsari di latar belakangi cerita pada saat musim kemarau tiba, biasanya atas kemurahan Allah SWT turunlah hujan yang biasa disebut oleh mereka adalah udan kiriman pangan, biasanya terjadi pada bulan september pada saat itulah para warga petani mengolah dan membajak tanah yang berada disekeliing Desa tersebut sampai tiada satupun rumput yang bisa tumbuh.
Pada saat musim panca roba atau musim labuhan datang, anehnya warga tidak segera menggarap ataupun menanam padi namun menunggu hujan, setelah hujan reda pada saat itu saat yang paling tepat para petani semua pergi berhamburan ketanah sekeliling Desa yang sudah dibajak guna mencari sumber air dan ini betul terjadi, mereka mendapatkan sebuah gedong atau tempat yang mempunyai sumber air yang melimpah sehingga dapat di gunakan para petani untuk bercocok tanam yang menghasilkan sari atau sumber pangan yang melimpah.
Berdasarkan cerita diatas, mereka memberi nama Desa Menjadi Desa Gedongsari, yang berasal dari kata gedong yang artinya tempat dan sari yang artinya sumber pangan yang melimpah.
Demikian sekilas cerita yang kami dapatkan dari para tokoh tokoh masyarakah yang memang bisa dipercaya, yang memang didapatkan dari para leluhur terdahulu yang berada di Desa Gedongsari
2.1.2. Sejarah Pemerintah Desa
Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Desa
NAMA-NAMA DEMANG/LURAH/KEPALA DESA
SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA GEDONGSARI
No Periode Nama Kepala Desa Keterangan
1 Tidak diketahui H.Abdullah Sebelum Tahun 1945
2 Tidak diketahui H.Supingi -
3 1958 s/d 1965 Warso Dimejo -
4 1965 s/d 1989 H.Idris -
5 1990 s/d 1998 Khamid -
6 1998 s/d 2007 Suparno -
7 2007 s/d 2013 Sutarso -
8 2013 s/d Sekarang Hj. Sri Lastuti
2.1.3 Sejarah Pembangunan Desa
Tabel 2. Sejarah Pembangunan Desa
No Tahun Kegiatan Pembangunan Keterangan
1 1933 Pembangunan Masjid Al-Irsyad Dk. Badong Swadaya
2 1959 Pembangunan Jembatan Dk.Badong DPDK
3 1964 Pembangunan Masjid Ar-Rohman Dk.Kenduruan Swadaya 4 1970 Pembangunan Jembatan Poros Dk. Badong Swadaya 5 1973 Pembangunan Sekolah Dasar Inpres Dk. Kenduruan PDK 6 1975 Pembangunan rehab jembatan Dk. Badong Swadaya
7 1977 Pembangunan Balai Desa Dk. Badong Swadaya
8 1977 Pembangunan Kantor Desa Dk. Badong Swadaya
9 1989 Pembangunan Jembatan Dk. Kenduruan Ban Des
10 1996 Pembangunan Talud Jalan Dk. Badong PDMDKE
11 1997 Pembangunan Aspal Jalan Desa Badong- Kenduruan DPDK 12 1998 Pembangunan rehab jembatan Kenduruan Swadaya
13 1998 Pembangunan Balai Desa Dk. Badong DPDK
14 1999 Pembangunan Masjid Ar-Rohman Dk. Kenduruan Swadaya
15 1999 Pembangunan Pagar Makam Dk. Badong DPDK
20 2004 Pembangunan Makadam Dk. Badong DPDK
21 2003 Pembangunan Jembatan Dk. Badong DPDK
22 2004 Pembangunan Embung Dk. kenduruan KID
23 2004 Pembangunan Makadam Dk. kenduruan DPDK
24 2005 Pembangunan Aspal Jalan Desa Gedongsari KID
25 2005 Pembangunan Makadam Dk. Badong DPDK
26 2006 Pembangunan Makadam Dk. Kenduruan ADD
27 2007 Pembangunan Talud Jalan Dk. Badong ADD
28 2008 Pembangunan Talud Jalan Dk. Badong ADD
29 2008 Pembangunan Pagar Makam Dk. Badong APBD KAB.
30 2009 Pembangunan Makadam Dk. Kenduruan P2SE
31 2009 Pembangunan rehab jembatan Dk. Kenduruan KID
32 2009 Pembangunan Makadam Dk. Kenduruan KID
33 2009 Pembangunan Talud Dk. Badong ADD
34 2010 Pembangunan Talud Dk. Badong ADD
34 2010 Pembangunan TK Pertiwi I Dk. Badong PNPM
35 2010 Pembangunan Masjid Al-Irsyad Swadaya
36 2011 Pembangunan Balai Desa Gedongsari ADD
37 2011 Pembangunan Talud Jalan Dk. Badong PNPM
38 2011 Pengaspalan Jalan Dk. Kenduruan KID
39 2012 Pengaspalan Jalan Dk. Badong APBD. KAB
40 2012 Pembangunan makadam jalan Dk. Kenduruan I APBD. KAB 41 2012 Pembangunan Jembatan Bentel Dk. kenduruan TMMD 42 2012 Pembangunan Pagar dan Pavingisasi Balai Desa ADD 43 2013 Pembangunan makadam jalan Dk. Kenduruan II APBD. KAB 44 2013 Pembangunan Rabat Beton Dk. Badong I APBD. KAB
45 2013 Pembangunan Rabat Beton Dk. Badong II ADD
46 2013 Pembangunan Jembatan Dk. Kenduruan APBD. KAB 47 2013 Pembangunan Makadam dan Talud Jalan kenduruan PPIP
Keterangan : DPD/K, Swadaya, PDM-DKE, PPK, GERDUTASKIN, APBD KAB, APBD PROP, APBN, JASMAS, ADD, P2SE PPIP, P3DT,PNPM MD, PNPM PPK, BANPROV dll
Demografi
Tabel 3. Kondisi Geografis
No Uraian Keterangan
1 Luas wilayah : 214,320 Ha
2
Jumlah Dusun : 2 ( Dua ) 1) Dukuh : Badong 2) Dukuh : Kenduruan
3
Batas wilayah :
a. Utara : Desa Kamolan b. Selatan : Desa Klopoduwur c. Barat : Desa Sumberagung d. Timur : Desa Jepangrejo
4
Klimatologi :
a. Suhu : 27 – 35 °C b. Curah Hujan : 2010/3000 mm c. Kelembaban udara :
d. Kecepatan angin :
5
Luas lahan pertanian
a. Sawah teririgasi : -- Ha b. Sawah tadah hujan : 131,650 Ha c. Hutan yang ditanami rakyat : -- Ha
6
Luas lahan pemukiman : 57,650 Ha Dukuh Badong : 37,600 Ha Dukuh Kenduruan : 20,050 Ha
7 Kawasan rawan bencana :
a. Banjir : 10 Ha
Tabel 4. Prasarana dan Sarana Desa
No Jenis Prasarana dan Sarana Desa Jumlah Keterangan
1 Kantor Desa 1 Ada
2 Gedung SLTA - -
3 Gedung MTs 1 Ada
4 Gedung SD 1 Ada
5 Gedung MI 1 Ada
6 Gedung TK 2 Ada
7 Masjid 2 Ada
12 Poskamling 6 Ada
13 Jembatan 5 Ada
14 Gedung TPQ / Madin 3 Ada
15 Gedung PAUD 1 Ada
Keterangan : Belum jadi, Perlu tambahan ruang, Perlu perbaikan, Baru pondasi, dll
Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Gedung SLTA tidak diperlukan di Desa Gedongsari karena jumlah siswa yang hanya sedikit sudah terakomodasi dalam SLTA terdekat.
2. Pasar Desa ada, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat biasanya mereka datang ke pasar tradisional yang ada.
3. Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Desa Gedongsari belum lengkap mengingat jumlah penduduk 3262 jiwa.
2.1.4 KEADAAN SOSIAL
Tabel 5. Kondisi Sosial Budaya Desa
No. Uraian Jumlah Keterangan
1 Kependudukan
A. JumlahPenduduk (Jiwa) 3.604
B. Jumlah KK 1.010
C. Jumlah laki-laki 1.820
D. Jumlahperempuan 1.784
E. Jumlah Usia 0 – 14 tahun 948
b. 15 – 64 tahun 1.136
c. Diatas 65 tahun 188
2 KesejahteraanSosial 1.010
A. Jumlah KK Prasejahtera 225 B. Jumlah KK Sejahtera 217
C. Jumlah KK Kaya 15
D. Jumlah KK Sedang 200
E. Jumlah KK Miskin 353
3 Tingkat Pendidikan 3.604
A. Tidak Sekolah 669
B. Tidaktamat SD 269
C. SD 1.236
D. SLTP 739
E. SLTA 532
F. Diploma/Sarjana 159
4 Mata Pencaharian 1.010
A. BuruhTani 339
B. Petani 150
C. Peternak -
D. Pedagang 254
E. TukangKayu 25
F. TukangBatu 57
G. Penjahit 10
H. PNS 112
I. Pensiunan 42
J. TNI/Polri 5
K. PerangkatDesa 13
L. Pengrajin 5
M.Industrikecil 4
N. BuruhIndustri 21
O. Lain-lain -
5 Agama 3.655
A. Islam 3.665
B. Kristen 6
C. Protestan
D. Katolik -
E. Hindu -
F. Budha -
G. Lainnya 33
Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Kependudukan.
Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan lansia.
Perbandingan usia anak-anak, produktif, dan lansia adalah sebagai berikut: 24%
: 68% : 8 %. Dari 3662 jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama / seimbang.
2. Kesejahteraan
Jumlah KK Sedang mendominasi yaitu 25 % dari total KK, KK pra sejahtera 27%, KK sejahtera 13 % KK Kaya 2 %. dan KK Miskin 33%. Dengan banyaknya KK prasejahtera inilah maka Desa Gedongsari termasuk dalam Desa Tertinggal.
3. Tingkat Pendidikan
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru terjadi beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi peringkat Pertama.
4. Mata Pencaharian
Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. hal ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan
2.1.5 Keadaan Ekonomi
Tabel 4. Tabel Sumber Penerimaan Desa Gedongsari
No Sumber
Penerimaan Desa
Tahun
2011 2012 2013
1 Pajak - - -
2 Pendapatan Asli Desa 60.000.000 57.000.000 37.500.000
4 ADD 60.643.000 63.486.000 63.486.000
Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Tanah Kas Desa disewakan kepada Masyarakat untuk ditanami Tanaman pangan, harga sewa tiap tahun meningkat untuk menyesuaikan terhadap perkembarigan ekonomi.
2. ADD adalah Dana pembangunan Desa yang bersumber dari pemerintah, besaran Dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.
3. ADD atau Alokasi Dana Desa adalah Dana APBD Kabupaten besaran Dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
Kondisi Pemerintahan Desa Gedongsari yang berada di jantung Desa memudahkan warga untuk mengurus keperluan administrasi, dan untuk akses kecamatan juga tidak jauh .
2.2.1. Pembagian Wilayah Desa
Desa Gedongsari terbagi menjadi empat wilayah
Tabel 1 : Pembagian Wilayah
No Wilayah/Dukuh Jumlah
Penduduk Jumlah RT / RW
1 Dukuh Badong 2374 RT. 01–09/RW01,RT01-04/RW02 2 Dukuh Kenduruan 880 RT. 05–09/RW.02
2.2.2. Sruktur Organisasi Pemerintah Desa
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA GEDONGSARI KECAMATAN BANJAREJO
KABUPATEN BLORA
Kepala Desa Gedongsari Hj. SRI LASTUTI
Kamituo Badong ABDUL LATIF
Kamituo Kenduruan SUNARDI Sekretaris Desa
---
Kaur Pemerintahan MUKLIS
Kaur Umum ARIF ZAINUDIN
Kaur Kesos FATKHURROZI
Kebayan Badong Modin Badong Kebayan Kenduruan Modin Kenduruan
BPD Desa Gedongsari
Tabel 7. Pemerintahan Umum
No Uraian Keberadaan
Keterangan
Ada Tidak
1 Pelayanan kependudukan Ada - Kantor Desa
2 Pemakaman Ada - Tiga Tempat
3 Perijinan - Tidak -
4 Pasar tradisional Ada - -
5 Ketentraman dan tibum Ada - -
Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pelayanan kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja kadang kala ada juga penduduk yang datang pada sore atau malam hari, hal ini bisa dimaklumi karena mayoritas penduduk adalah petani atau buruh tani sehingga kesibukan bekerja seharian.
Pemahaman mengenai jam kerja kantor masih kurang.
2. Ada 3 ( tiga ) lokasi pemakaman di Desa Gedongsari Tidak ada tim khusus yang menangani hal ini. Prosesi pemakaman dipimpin oleh Modin setempat dan dilaksanakan secara gotong royong oleh warga.
3. Perijinan diantaranya adalah ijin keramaian dan ijin tinggal.
4. Ijin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang bisa mendatangkan massa dalam jumlah banyak. Misalnya hiburan rakyat, ketoprak dan orkes. Ijin ini selain ke pemerintah Desa juga diteruskan ke MUSPIKA.
5. Ijin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat.
6. Pasar tradisional tidak ada, warga biasa datang ke pasar tradisional yang ada di Kecamatan Banjarejo
7. Satuan linmas memiliki anggota sebanyak 16 personel aktif dan siap sewaktu-waktu jika ada kegiatan yang bersifat lokal atau skala kecil. Untuk pengamanan skala sedang dan besar linmas dibantu dari POLSEK dan KORAMIL.
BAB III
POTENSI DAN MASALAH
3.1. Potensi
Analisis potensi dilakukan dengan mempertimbangkan kontribusi dan manfaat dari potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, lahan Sawah tadah hujan : 131,650 Ha, program - program, lembaga, kelompok - kelompok, namun potensi yang menjadi asset di Desa Gedongsari adalah kerja sama, koordinasi, kepedulian dan aparat Pemerintahan, LPM, PKK,dan warga untuk bersama - sama menanggulangi masalah yang di hadapi warga masyarakat.
3.2. Masalah
Permasalahan yang terjadi di Desa Gedongsari dapat dikelompokan ke dalam 3 (tiga) kategori yaitu sebagai berikut:
1. Masalah di Bidang Lingkungan
Masih banyak terdapat sarana dan prasarana Iingkungan yang dibutuhkan masyarakat seperti: Penanggulangan banijir saat musim hujan, sarana transportasi jalan rusak dan permasalahan lainnya adalah sarana air bersih yang belum mencukupi untuk kebutuhan masyarakat yang berada Desa Gedongsari di Kondisi sarana penbuangan air kotor, saluran drainase yang pada umumnya tersumbat dan rusak. Serta saran rumah ibadah warga yang memerlukan perhatianYang sangat erat hubungannya masalah kesehatan lingkungan yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pennasalahan yang dirasakan warga masyarakat Desa Gedongsari,
2. Masalah di Bidang Sosial a. Bidang Kesehatan
Masih terdapat balita yang bergizi buruk, tingkat kesehatan ibu hamil yang rendah serta warga yang mengidap penyakit menular seperti : Penyakit muntaber, penyakit gatal -
Masih tingginya angka anak yang putus sekolah, tingginya angka pengangguran dan rendahnya sumber daya manusia.
Dari kedua permasalah diatas maka dapat di identifikasi sebagai akibat:
1. Tingginya biaya pendidikan
2. Jarak sekolah dan tempat pemukiman warga jauh terutama baik masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan kejenjang SLTA.
3. Terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang program Pemerintah dibidang kesehatan.
4. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan pendidikan.
5. Kondisi sosial kultur dan ekonomi masyarakat yang tidak mampu mendorong pentingnya masalah kesehatan dan pendidikan bagi anak.
c. Bidang Agama
Masyarakat Desa Gedongsari 99,8 % menganut agama Islam, namun masih banyak warga yang tidak sepenuhnya melaksanakan kewajiban sebagai umat Islam, dari permasalahan di atas maka masalah dapat diidentifikasi adalah:
1. Rendahnya pemahaman warga mengenai ajaran Islam
2. Rendahnya kesadaran warga dalam menjalankan perintah agama.
3. Minimnya sarana tempat belajar Agama 4. Rendahnya gaji guru ngaji
d. Bidang Hubungan Kemasyarakatan
Pola hubungan warga masyarakat Desa Gedongsari terjalin dengan baik. Baik masyarakat ke pemerintah Desa maupun sesama masyarakat dalam keseharian warga masyarakat selain dari aktivitas masing-masing, ketika masyarakat punya masalah maka masyarakat lain akan membantu memecahkan masalah tersebut sehingga pola komunikasi, silaturrahmi tetap terjaga dan terjalin.
3. Masalah di Bidang Ekonomi
Warga masyarakat Desa Gedongsari masih banyak menganggur dan berpendapatan rendah dan banyaknya buruh tani, Sebagian warga masyarakat tidak mampu meningkatkan
pendapatan karena kekurangan modal usaha, serta masih banyak warga dalam
usia produktif yang tidak memiliki pekerjaan menetap serta peralatan usaha nelayan dan petani masih terbatas (manual) dikarenakan:
1. Lemahnya sektor permodalan pertanian
2. Tidak mempunyai keterampilan modern 3. Terbatasnya informasi lapangan kerja
4. Tidak adanya pelatihan pertanian dan pengertian tentang pupuk organik 5. Keterbatasan wawasan manajemen usaha dan keuangan, sehingga
kelompokkelompok yang terbentuk di masyarakat tidak mampu berkembang.
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1 Visi dan Misi 4.1.1. Visi
”MEMAJUKAN DAN MEMBANGUN DESA GEDONGSARI MENUJU DESA YANG ADIL, MAKMUR DAN SEJAHTERA ”
4.1.2. Misi
1 Meningkatkan pelayanan Masyarakat
2. Mewujudkan pembangunan Desa secara adil dan merata
3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pendidikan dan gotong royong
4.1. Kebijakan Pembangunan 4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Secara administratif Desa Gedongsari terbagi dalam 2 ( Dua ) Dukuh dan pemukiman penduduk terbagi dalam 2 ( Dua) wilayah RW 1 di dukuh Badong dan Wilayah RW 2 di sebagian Dukuh Badong dan Dukuh Kenduruan, Gedongsari.
Pelaksanaan Pembangunan antara wilayah RW 1 dan wilayah RW 2 harus seimbang agar tidak terjadi kecemburuan yang mengakibatkan ketidak harmonisan dalam masyarakat. Demi tercapainya azas "adil dan merata" tersebut Pembangunan dilaksanakan bertahap dan bergantian antara wilayah RW 1 dan wilayah RW 2 meskipun dalam pelaksanaan Pembangunan harus melibatkan warga masing-masing wilayah agar tercipta rasa saling memiliki meskipun pembangunan tersebut berlokasi di wilayah Dusun lain.
Selain azas "adil dan merata" kami juga lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat darurat atau membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditunda.
Arah Pengelolahan Pendapatan Desa
- Pendapatan Desa bersumber Tanah Kas desa dan Dana dari Pemerintah.
- Pajak dipungut oleh Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa sesuai dengan wilayah rayonnya masing - masing kemudian dikumpulkan dan disetorkan oleh Sekretaris Desa ke BKK, ada kalanya petugas dari Kabupaten datang sendiri sekaligus untuk mengevaluasi
- Pendapatan dari tanah Kas Desa dan dari Pemerintah dikelola oleh bendahara Desa.
Arah Pengelolahan Belanja Desa
a. Penghasilan Tetap Kades dan Perangkat Desa b. Tunjangan BPD dan Honor RT dan RW.
c. Pengadaan Barang dan jasa
d. Pengadaan ATK, inventaris Kantor Desa dll.
e. Biaya Operasional Pemerintah Desa f. Biaya seragam Kades dan Perangkat Desa g. Meliputi biaya rapat dan perjalanan Dinas h. Pembangunan sarana dan prasarana, dll
Semuanya diatur dalam APBDes
4.1.2. Potensi dan Masalah
4.2.2.1. Potensi dan Masalah Bidang Pertanian Potensi :
Lahan
Tenaga
Kelompok Tani Gapoktan
Buruh Tani Masalah :
Kurangnya modal untuk pertanian
Pengolahan lahan masih tradisional
Rendahnya SDM yang di miliki petani
lahan pertanian yang tadah hujan
Lahan
Tenaga Pengajar
Tenaga
Pengurus lengkap
Yayasan Masalah :
MADIN kekurangan ruang belajar
Gedung PAUD yang Masih Numpang
Pelatihan Wira usaha bagi pemuda
Sarana kelas guna Pendukung Pendidikan yang masih minim
Tidak adanya perpustakaan Umum
Tidak ada Pelatihan perbengkelan dan pengolahan pupuk organik 4.2.2.3. Potensi dan Masalah Bidang Sosial Budaya
Potensi:
Alat kesenian Hadroh dan Barong
Lahan / Tempat
Tenaga
Karang Taruna Masalah :
Kurangnya anggaran untuk biaya pengadaan kelengkapan alat Hadroh dan Barong
Tidak adanya batas Desa di sudut pinggir Dukuhan
Kurangnya menghormati warisan budaya kuno
Kurangnya perhatian Pemerintah Desa akan adanya alat seni yang miliki 4.2.2.4. Potensi dan Masalah Bidang Agama
Potensi :
Lahan
Tenaga
Bambu
Guru ngaji
Pengurus Lengkap
Jama’ah umat Islam Masalah :
Rendahnya minat anak untuk mengaji
Banyaknya hiburan yang kurang mendidik anak
Rendahnya Perhatian Orang Tua Pada Anak anak
Kurangnya Fasilitas dan Sarana Pendidikan MADIN
Perpustakaan Madrasah MADIN Belum ada
Rendahnya gaji guru
Perhatian Pemerintah kurang dalam hal kesejahteraan guru MADIN 4.2.2.5. Potensi bidang Kesehatan
Potensi :
Lahan
Bindes
Posyandu
Kader Posyandu
PKK Masalah :
Sering timbul penyakit diare, Muntaber pada anak,panas saat musim penghujan
Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sekitar
SDM masyarakat Desa yang masih rendah akan hidup bersih dan sehat
Rendahnya Sosialisasi Hidup Sehat
Polindes dan Fasilitas umum kesehatan belum ada
Bindes tidak sering dirumah atau kantor 4.2.2.6. Potensi dan Masalah Bidang Ekonomi Potensi :
Lahan
Tenaga
Kalompok Tani Gapoktan
SPP ( Simpan Pinjam Kelompok Perempuan )
Buruh Tani
Kurang Modal untuk mengembangkan usaha perdagangan 4.1.3. Program Pembangunan Desa
4.2.3.1. Sarana dan Prasarana 1. Pembangunan Pasar Desa
2. Pengerasan Badan dan Bahu Jalan untuk Jalan Desa 3. Rehab Kantor Desa dan Balai Desa
4. Peningkatan jalan Rabat beton dan gorong-gorong
5. Pembangunan Talud di lingkungan di lokasi per RT yang sangat membutuhkan 6. Peningkatan Jalan dan Pavingisasi di lokasi Masjid Al-Irsyad
7. Saluran air / Drainase
8. Pembangunan jembatan arah Kenduruan Selatan 9. Pembangunan gedung baru untuk PAUD
9. Pembangunan sayap jembatan poros
10. Melanjutkan pembangunan penambahan ruang dan pagar MADIN 4.2.3.2. Ekonomi
1. Pengadaan Sarana pelatihan home industry 2. Saluran Air Pertanian
3. Mengembangkan BUMDES dan UPK
4. Dimudahkannya Pinjaman lunak untuk petani 5. Pelatihan home industry
4.2.3.3. Sosial Budaya
1. Pembuatan Gapuro batas Desa 2. Penerangan jalan Desa
3. Pembuatan Pagar Makam di Dukuh Badong 4. Keranda Jenazah dan tempatnya
4.2.3.4. Pendidikan
1. Lanjutan pembangunan gedung dan pagar MADIN
2. Pembangunan gedung Perpustakaan Desa dan perlengkapan isinya 3. Pembangunan Gedung PAUD baru
4. Pelatihan Wira usaha bagi pemuda dan pinjaman lunak 5. Pelatihan Perbengkelan
6. Pelatihan Peternakan 7. Pelatihan Pertanian
8. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik 9. Pembuatan pagar Madin
10. Sarana TK / APE Balita 4.2.3.5. Kesehatan
1. Pengadaan air bersih ( pipanisasi dan pembuatan sumur ) 2. Pengembangan Pembangunandan Sarana Polindes
3. Perlengkapan prasarana Posyandu
4. Perbaikan saluran pembuangan Air di drainase dan gorong gorong 4.2.3.6. Agama
1. Pembangunan Masjid Al-Irsyad 2. Pembangunan / Rehab Mushola 3. Pagar dan pavingisasi Masjid
4. Pembangunan dan sarana Gedung TPQ/Madin 5. Perpustakaan Untuk TPQ
6. Melengkapi alat Seni Hadroh 4.1.4. Strategi Pencapaian
Program Desa Gedongsari diawali dari Musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada di Desa Gedongsari dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sekitar sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai wakil dari masyarakat BPD berperan aktif membantu pemerintah Desa Gedongsari dalam menyusun program Pembangunan. Pemerintah Desa Gedongsari beserta BPD merumuskan program Pembangunan Desa, dalam hal ini menyusun Pembangunan apa yang sifatnya membutuhkan dan sangat mendesak harus dilakukan dengan segera kerjakan dan diselesaikan dalam arti menyusun skala prioritas.
PENUTUP
Semua program yang kami cantumkan hanya kebutuhan utama yang bisa menyusun lihat pada saat ini, tidak menutup kemungkinan ada program tambahan yang sifatnya darurat dan tidak bisa ditunda, sebagai contoh adalah bencana Alam Banjir yang terjadi pada awal tahun 2000 ini mengakibatkan kerusakan beberapa rumah Penduduk mau tidak mau harus segera diperbaiki karena menyangkut kebutuhan pokok penduduk, karena tidak tercantum dalam rencana program maka swadaya masyarakat sangat diperlukan berupa tenaga gotong royong maupun material yang bisa diambil dari lokal Desa Gedongsari.
Karena program ini hanya untuk 5 tahun maka untuk menjembatani kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada masa Jabatan Kepala Desa Gedongsari, penyusun menyiapkan program yang sifatnya hanya sekunder dan tidak membutuhkan biaya dalam jumlah besar karena masa akuisisi biasanya tidak lama. Program tersebut meliputi rehabilitasi sarana dan prasarana yang ada selain itu menyusun juga akan melakukan evaluasi program apa saja yang belum terealisasi sehingga bisa diteruskan untuk RPJM-Des tahun-tahun selanjutnya sehingga program pembangunan tersebut bisa terus berkesinambungan meskipun yang menduduki jabatan Kepala Desa Gedongsari yang silih berganti.
Demikian program - program yang kami rencanakan. Semoga Allah SWT memberikan Ridho, sehingga semua program bisa terealisasi sesuai yang penyusunan dan perencanakan, Amiin .
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Masukan
Potret/Peta Desa/Peta Sosial Desa
DAFTAR MASALAH DAN POTENSI DARI POTRET DESA
No Masalah Potensi
1
a. Jalan Desa sering kali terjadi kerusakan di saat musim hujan b. Jalan Desa dan Lingkungan
c. Saluran rusak, sering terjadi banjir saat musim hujan d. Drainase Rusak
e. Banyak jalan tanjakan dan turunan sehingga mudah jalan rusak terkikis air
f.
g.
Tenaga Swadaya
2
a. Pembangunan gedung baru dan pembangunan lanjutan ruang gedung untuk MADIN
b. Pembangunan gedung PAUD .
Lahan Yayasan
Tenaga Pengajar Pengurus Lengkap
3
a. Pembangunan Pasar Desa yang layak dan tidak mengganggu lalulintas
b. Rendahnya SDM dan daya permodalan dalam pengelolaan pertanian dan Usaha
Lahan SPP
Kader Desa Pengurus lengkap
4 Jalur arah Badong kidul kali tidak ada jembatan penghubung yang memadai
Tenaga
Lembaga Desa Swadaya 5 Modal Usaha Rendah
Suku Bunga Pinjaman Tinggi
SPP
Adanya kelompok
6 a. Peralatan Pertanian Masih Rendah b. Peternakan Masih Konvensional
Lahan Tenaga Pekerja
Kelompok Tani Gapoktan
7 Banyak angkatan kerja pengangguran karena rendahnya pengalaman kerja Pengangguran terdidik dikarenakan tidak adanya modal
Karangtaruna Pekerja Lahan
Tenaga Terdidik
8 Kekeringan Musim Kemarau Sumber mata air
Sumur Warga
9 Minimnya sarana pendidikan Dasar ( MI ) Agama
Guru Tenaga
Pengurus lengkap Yayasan ada 10 Sarana tempat Ibadah sempit, minim dan banyak kekurangan
Lahan
Pengurus lengkap umat
11 Sarana Dan Prasaran olahraga Minim dan kurang memadai
Karang Taruna Lahan
Pengurus lengkap
12 Kenyamanan warga terganggu ( kemalingan) Kurang Optimalisasi Linmas
PemDes LKMD
Karang Taruna Tenaga
Linmas
KALENDER MUSIM
Masalah//Kegiatan/Keadaan PANCAROBA KEMARAU MUSIM HUJAN
Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop. Des. Jan. Peb.
Bercocok tanam V V V V V V V
Kerja bakti membersihkan
saluran air V V
Timbul penyakit yang
disebabkan oleh nyamuk V V V V V V
DAFTAR MASALAH DAN POTENSI DARI KALENDER MUSIM
No Masalah Potensi
1 Pada musim kemarau lahan pertanian banyak yang kurang tergarap, dikarenakan tidak adanya aliran irigrasi dan sumber mata air untuk pertanian yang memadai
- Lahan - Tenaga - Pekerja 2 Pada musim penghujan masyarakat Desa Gedongsari kurang menyadarai pentingnya jaga lingkungan, sehingga
sering terjadi banjir dan mudah terserang Demam, batuk, deare, terutama anak anak
- Bidan Desa - Polindes - Posyandu
3 Jalan Desa dan lingkungan banyak yang rusak pada musim hujan - Tenaga
- Swadaya 4 Pada musim kemarau di Dukuh Kenduruan bagian selatan kekuranga air bersih
- Sungai
- Mata air di luar Desa - Swadaya
5 Drainase buruk karena belum ada saluran air sehingga pada musim penghujan banyak timbul penyakit - TPT
- Saluran Air
B A G A N K E L E M B A G A A N D E S A G E D O N G S A R I
Klomp.Tani BPD
Simpan Pinjam
RT
PKK/
Masyarakat Desa Gedongsari
Puskesmas
LKMD Karang
Taruna
Pemdes Desa Gedongsari
KUD
DAFTAR MASALAH DAN POTENSI DARI BAGAN KELEMBAGAAN
No Lembaga Masalah Potensi
1
Pemerintah Desa dan BPD
Pelaksanaan Dinas di Kantor Desa kurang maksimal, warga lebih senang datang langsung ke rumah Kades atau Sekdes
- Perangkat lengkap
- Sarana dan Prasarana tersedia namun belum memadai
2 Lembaga LKMD
Kurangnya koordinasi
Lokasi rumah Tokohnya yang berjauhan
- Pengurus lengkap
- Sarana Prasaran tersedia - Tenaga
3 UPK
Belum terpenuhinya kebutuhan peminjam dari masyarakat Desa secara keseluruhan
- Modal usaha ada - Pengurus lengkap
4
Kelompok Tani ( Gapoktan )
Kegiatan kelompok tani kurang terorganisir dengan baik Belum punya sarana dan prasarana
- Pengurus lengkap
- Pengurus kurang potensial
5 Karang Taruna
Pemuda kurang bisa berorganisasi Pendidikan dan ketrampilan rendah Lokasi yang berjahuan
Tidak adanya koordinasi
- Pemuda - Tenaga
- Pengurus lengkap
FORMULIR PENGELOMPOKAN MASALAH
No Masalah Potensi
1 Jalan desa poros Badong- Kenduruan sepanjang 1.800 M yang rusak menghambat transportasi Masyarakat. Tenaga Lahan 2 Bahu jalan yang amblas karena tidak adanya talud jalan di RT 08 RW O2 sepanjang 1.000 M Tenaga
Lahan
3 Pagar balai desa yang rusak dan berlubang Tenaga
Lahan 4 Aliran air yang tidak lancar di bahu jalan RT 05 RW 02 sepanjang 1.200 M Tenaga
Lahan 5 Warga wilayah RT 03, RT 04, RT 05 dan RT 06 RW 02 yang kesulitan mendapatkan air bersih terutama di musim
Kemarau.
Tenaga
Lahan/ Sumber air
6 Kurangnya Permodalan Pinjaman untuk Kelompok Perempuan Modal usaha ada
Pengurus lengkap 7 Gapura masuk Desa yang rusak dan sudah tidak nyaman di pandang di RT 01 RW 01 Tenaga
Lahan 8 Bahu jalan dan jembatan amblas karena tidak adanya Drainase di RT 08, RT 09 RW O2 sepanjang 1.200 m Tenaga
Lahan 9 Gorong- gorong yang sempit dan rusak di RT. 03 RW 01 sering menyebabkan banjir terutama di musim penghujan Tenaga
Lahan
10 Kurangnya pengetahuan Ibu2 dalam industri rumah tangga sehingga sulit untuk mengembangkan usaha kecil Tenaga Kerja Kader Desa 11 Saluran irigasi yang rusak sepanjang 500 m, membuat hasil pertanian kurang maksimal Tanaga
Lahan 12 Pasar tumpah dan semrawutnya pedagang yang menyebabkan macetnya lalulintas di jalan raya Tenaga
Lahan 13 Banyaknya anak yang belajar dari Dk. Badong kidul ke Dk. Badong yang menyebrangi sungai membahayakan
keselamatan jiwa.
Tenaga Lahan Bambu 14 Jalan sekitar masjid yang rusak dan becek terutama pada musim penghujan Tenaga
Lahan 15
Kurangnya pengetahuan di bidang industri rumah tangga yang menyebabkan para ibu rumah tangga tidak ada penghasilan
Tenaga kerja Kader Desa 16 Gapura arah masjid yang rusak dan sudah tidak layak sangat menganggu keindahan jalan di RT 03 RW 01 Tenaga
Lahan 17 Pintu masuk jalan desa yang terlihat panas dan tidak adanya tanda masuk desa di RT 05 dan RT 06 RW 01
mengurangi keindahan Jalan.
Tenaga Lahan 18 Aspal jalan yang rusak dan mengelupas di RT 08 dan RT 09 RW 02 Dukuh Kenduruan sepanjang 900 m Tenaga
Lahan
19 Jalan Dukuh Badong RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 09 RW 01 rusak sepanjang 1.250 M, perlu adanya Tenaga
21 Jalan kearah Persawahan Sendang Brumbung sepanjang 900 M, yang rusak dan menganggu kelancaran aktivitas petani
Tenaga Lahan 22 Bangunan Balai desa yang mulai retak dan kontruksi yang tidak kuat menghambat jalannya kegiatan desa, Tenaga
Lahan 23 Jembatan yang rusak dan papan jembatan yang patah di RT 04 RW 02 membahayakan pengguna jalan Tenaga
Bambu 24 Jalan poros Badong - Kenduruan yang gelap di malam hari membahayakan pengguna jalan Tenaga 25 Jalan yang becek dan amblas di lorong ke arah selatan sepanjang 300 m di RT 01 RW 02 Tenaga Lahan 26 Jalan yang sering rusak akibat dari bahu jalan yang amblas di RT 06, RT 07 RW 02 sepanjang 600 M. Tenaga
Lahan
27 Jalan yang rusak dan tidak rata di RT 05 RW 02 sepanjang 450 m Tenaga
Lahan
28 Kurangnya pengetahuan Ibu2 dalam industri rumah tangga sehingga sulit untuk mengembangkan usaha kecil Tenaga Kerja Kader Desa
29 Saluran air atau drainase yang rusak dan dangkal di Dukuh badong sepanjang 1.100 M menyebabkan air meluap ke lingkungan penduduk.
Tenaga Lahan
30 Jalan yang rusak di RT 02 RW 01 menganggu kelancaran Transportasi masyarakat. Tenaga Lahan
31 Jalan yang sering rusak akibat dari bahu jalan yang amblas di RT 05, RT 06, RT 07 RW 01 sepanjang 800 M. Tenaga Lahan
32 Petani kekurangan alat pertanian modern dan pupuk terutama pada musim tanam tiba. Pengurus lengkap
33 Tidak adanya drainase/ irigasi di areal persawahan menuju arah sendang brumbung membuat hasil panen petani kurang maksimal
Tenaga Lahan
34 Banyaknya rumah warga yang tidak layak huni di RT 08 dan RT 09 RW 02 Tenaga
Lahan
35 Minimnya prasarana peralatan Posyandu Pengurus Lengkap
Kader Desa
36 Poskamling yang rusak dan sudah tidak layak Tenaga
Lahan
37 Kurangnya pengetahuan Ibu2 dalam industri rumah tangga sehingga sulit untuk mengembangkan usaha kecil Tenaga Kerja Kader Desa 38 Aliran air yang tidak lancar mengakibatkan banjir di sepanjang jalan RT 04 Rw 01 sepanjang 500 m Tenaga
Lahan 39 Jalan yang sempit dan rusak di RT 05 RW 02 ke arah Kenduruan selatan sepanjang 250 m Tenaga
Lahan 40 Gapura masuk Desa di kenduruan yang rusak dan sudah tidak nyaman di pandang di RT 07 RW 02 Lahan
Tenaga
41 Lapangan sepak bola dukuh badong yang kurang rata dan Peralatan olah raga kurang Pengurus Lengkap Karang taruna Lahan
42 Tidak adanya sarana prasarana kesehatan membuat masyarakat susah mendapatkan layanan kesehatan Bidan desa lahan
45 Kurangnya pengetahuan Ibu2 dalam industri rumah tangga sehingga sulit untuk mengembangkan usaha kecil Tenaga Kerja Kader Desa 46 Jalan yang rusak akibat dari bahu jalan yang amblas di RT 01, RT 02, RT 03, RT 04 RW 02 sepanjang 1.000 M. Lahan
Tenaga 47 Pintu masuk makam dukuh Badong yang rusak dan bangunan yang ketinggalan mode, perlu adanya pembuatan
Gapura pintu Makam
Lahan Tenaga 48 Kurangnya sarana dan prasarana belajar dan membaca membuat para pelajar malas belajar dan membaca Lahan
Tenaga
49 Gedung PAUD yang sempit mengurangi minat belajar anak Lahan
Pengurus lengkap 50 Lapangan sepak bola dukuh Kenduruan yang kurang rata dan peralatan olah raga kurang Pengurus Lengkap
Karang taruna 51 Pengairan di sawah tadah hujan yang sering kekurangan air di kenduruan bagian selatan perlu adanya pembangunan
Embung.
Lahan Tenaga
52 Jalan yang rusak di RT 07 RW 02 arah ke barat sepanjang 300 m Lahan
Tenaga 53 Kurangnya pengetahuan Ibu2 dalam industri rumah tangga sehingga sulit untuk mengembangkan usaha kecil Tenaga Kerja
Kader Desa 54 Pintu masuk desa sebelah selatan dukuh kenduruan yang kosong belum ada gapura Lahan
Tenaga
55 Jalan lorong kenduruan selatan arah makam yang rusak dan amblas Lahan
Tenaga 56 Tidak adanya pagar di makam dukuh kenduruan mengurangi keindahan makam. Lahan
Tenaga
2. PROSES
PENENTUAN PERINGKAT MASALAH
No Masalah
Dirasakan oleh orang banyak
Sangat Parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Sering terjadi
Tersedia potensi untuk
memecahkan masala
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1
Jalan desa poros Badong- Kenduruan sepanjang 1.800 M yang rusak menghambat transportasi Masyarakat.
5 5 5 4 3 22 1
2 Bahu jalan yang amblas karena tidak adanya
talud jalan di RT 08 RW O2 sepanjang 1.000 M 5 5 4 5 3 22 2
3 Pagar balai desa yang rusak dan berlubang 5 5 4 5 3 22 3
4 Aliran air yang tidak lancar di bahu jalan RT 05
RW 02 sepanjang 1.200 M 5 4 5 4 3 21 4
5
Warga wilayah RT 03, RT 04, RT 05 dan RT 06
RW 02 yang kesulitan mendapatkan air bersih 5 4 4 4 4 21 5
7 Gapura masuk Desa yang rusak dan sudah tidak
nyaman di pandang di RT 01 RW 01 5 5 4 4 3 21 7
8
Bahu jalan dan jembatan amblas karena tidak adanya Drainase di RT 08, RT 09 RW O2 sepanjang 1.200 m
5 4 4 4 3 20 8
9
Gorong- gorong yang sempit dan rusak di RT.
03 RW 01 sering menyebabkan banjir terutama di musim penghujan
5 4 4 4 3 20 9
10
Kurangnya pengetahuan Ibu2 dalam industri rumah tangga sehingga sulit untuk mengembangkan usaha kecil
5 4 4 4 3 20 10
11 Saluran irigasi yang rusak sepanjang 500 m,
membuat hasil pertanian kurang maksimal 5 4 4 4 3 20 11
12 Pasar tumpah dan semrawutnya pedagang yang
menyebabkan macetnya lalulintas di jalan raya 5 4 2 4 4 19 12
13
Banyaknya anak yang belajar dari Dk. Badong kidul ke Dk. Badong yang menyebrangi sungai membahayakan keselamatan jiwa.
5 4 4 3 3 19 13
14 Jalan sekitar masjid yang rusak dan becek
terutama pada musim penghujan 5 4 4 3 3 19 14
15
Kurangnya pengetahuan di bidang industri rumah tangga yang menyebabkan para ibu rumah tangga tidak ada penghasilan
5 4 4 3 3 19 15
16
Gapura arah masjid yang rusak dan sudah tidak layak sangat menganggu keindahan jalan di RT 03 RW 01
5 4 5 3 2 19 16
17
Pintu masuk jalan desa yang terlihat panas dan tidak adanya tanda masuk desa di RT 05 dan RT 06 RW 01 mengurangi keindahan Jalan.
5 4 5 3 2 19 17
18
Aspal jalan yang rusak dan mengelupas di RT 08 dan RT 09 RW 02 Dukuh Kenduruan sepanjang 900 m
5 4 4 3 3 19 18
19
Jalan Dukuh Badong RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 09 RW 01 rusak sepanjang 1.250 M, perlu adanya pengaspalan.
5 4 4 3 3 19 19
21
Jalan kearah Persawahan Sendang Brumbung sepanjang 900 M, yang rusak dan menganggu kelancaran aktivitas petani
5 4 4 3 2 18 21
22
Bangunan Balai desa yang mulai retak dan kontruksi yang tidak kuat menghambat jalannya kegiatan desa,
5 4 4 3 2 18 22
23
Jembatan yang rusak dan papan jembatan yang patah di RT 04 RW 02 membahayakan pengguna jalan
5 4 4 3 2 18 23
24 Jalan poros Badong - Kenduruan yang gelap di
malam hari membahayakan pengguna jalan 5 4 4 3 2 18 24
25 Jalan yang becek dan amblas di lorong ke arah
selatan sepanjang 300 m di RT 01 RW 02 5 3 4 3 2 17 25
26 Jalan yang sering rusak akibat dari bahu jalan yang amblas di RT 06, RT 07 RW 02 sepanjang 600 M.
5 3 4 3 2 17 26
27 Jalan yang rusak dan tidak rata di RT 05 RW 02
sepanjang 450 m 5 3 4 3 2 17 27
28 Kurangnya pengetahuan Ibu2 dalam industri rumah tangga sehingga sulit untuk mengembangkan usaha kecil
4 3 4 3 2 16 28
29
Saluran air atau drainase yang rusak dan dangkal di Dukuh badong sepanjang 1.100 M menyebabkan air meluap ke lingkungan penduduk.
5 3 3 3 1 15 29
30 Jalan yang rusak di RT 02 RW 01 menganggu
kelancaran Transportasi masyarakat. 5 3 3 3 1 15 30
31
Jalan yang sering rusak akibat dari bahu jalan yang amblas di RT 05, RT 06, RT 07 RW 01 sepanjang 800 M.
4 3 4 2 2 15 31
32 Petani kekurangan alat pertanian modern dan pupuk terutama pada musim tanam tiba.
5 3 3 2 1 14 32
33
Tidak adanya drainase/ irigasi di areal persawahan menuju arah sendang brumbung membuat hasil panen petani kurang maksimal
5 3 3 2 1 14 33
34 Banyaknya rumah warga yang tidak layak huni
di RT 08 dan RT 09 RW 02 4 3 2 3 2 14 34
35 Minimnya prasarana peralatan Posyandu 4 3 2 3 2 14 35
37
Kurangnya pengetahuan Ibu2 dalam industri rumah tangga sehingga sulit untuk mengembangkan usaha kecil
3 3 2 3 2 13 37
38
Aliran air yang tidak lancar mengakibatkan banjir di sepanjang jalan RT 04 Rw 01 sepanjang 500 m
4 3 2 3 1 13 38
39 Jalan yang sempit dan rusak di RT 05 RW 02 ke
arah Kenduruan selatan sepanjang 250 m 4 3 2 3 1 13 39
40
Gapura masuk Desa di kenduruan yang rusak dan sudah tidak nyaman di pandang di RT 07 RW 02
4 3 2 3 1 13 40
41 Lapangan sepak bola dukuh badong yang
kurang rata dan Peralatan olah raga kurang 4 3 2 2 2 12 41
42
Tidak adanya sarana prasarana kesehatan membuat masyarakat susah mendapatkan layanan kesehatan
4 3 2 2 2 13 42
43 Kurangnya Permodalan Simpan Pinjam untuk
Petani 4 3 2 2 2 13 43
44
Aliran air yang tidak lancar mengakibatkan banjir di sepanjang jalan RT 08 dan RT 09 Rw 01 sepanjang 600 m
4 2 2 2 2 12 44
45
Kurangnya pengetahuan Ibu2 dalam industri rumah tangga sehingga sulit untuk mengembangkan usaha kecil
4 2 2 2 2 12 45
46
Jalan yang rusak akibat dari bahu jalan yang amblas di RT 01, RT 02, RT 03, RT 04 RW 02 sepanjang 1.000 M.
4 2 2 2 2 12 46
47
Pintu masuk makam dukuh Badong yang rusak dan bangunan yang ketinggalan mode, perlu adanya pembuatan Gapura pintu Makam
4 2 2 2 2 12 47
48
Kurangnya sarana dan prasarana belajar dan membaca membuat para pelajar malas belajar dan membaca
4 2 2 2 2 12 48
49 Gedung PAUD yang sempit mengurangi minat
belajar anak 4 2 2 2 2 12 49
50 Lapangan sepak bola dukuh Kenduruan yang
kurang rata dan peralatan olah raga kurang 4 3 2 2 2 12 50
51
Pengairan di sawah tadah hujan yang sering
kekurangan air di kenduruan bagian selatan 3 3 2 2 2 11 51
53
Kurangnya pengetahuan Ibu2 dalam industri rumah tangga sehingga sulit untuk mengembangkan usaha kecil
3 2 2 2 2 11 53
54 Pintu masuk desa sebelah selatan dukuh
kenduruan yang kosong belum ada gapura 3 2 2 2 2 11 54
55 Jalan lorong kenduruan selatan arah makam
yang rusak dan amblas 2 2 2 2 2 10 55
56 Tidak adanya pagar di makam dukuh kenduruan
mengurangi keindahan makam. 2 2 2 2 2 10 56
PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
No Masalah - Penyebab Potensi Alternatif Tindakan
Pemecahan Masalah
Tindakan yang Layak
1
Jalan desa poros Badong- Kenduruan sepanjang 1.800 M yang rusak menghambat transportasi Masyarakat.
- Tonase Kendaraan yang berlebihan saat lewat - Rusaknya bahu jalan - Saluran air kurang lancar
- Tenaga - Kerja Bakti
- Peningkatan jalan - Peningkatan jalan
2
Bahu jalan yang amblas karena tidak adanya talud jalan di RT 08 RW O2 sepanjang 1.000 M
- Rusaknya bahu jalan - Saluran air kurang lancar
- Tenaga - Lahan
- Kerja Bakti normalisasi Saluran air
- Pembuatan talud -Pembuatan talud
3 Pagar balai desa yang rusak dan berlubang
- Bangunan sudah tua
- Mengurangi Keindahan Kantor
- Tenaga
- Lahan - Rehab Pagar Balai desa - Rehab Pagar Balai desa
- Kerja Bakti normalisasi
5
Warga wilayah RT 03, RT 04, RT 05 dan RT 06 RW 02 yang kesulitan mendapatkan air bersih terutama di musim Kemarau.
- Pada musim kemarau masih warga kesulitan air
- Minimnya sumber mata air
- Lahan - Tenaga
- Pipanisasi
- Pembuatan sumur - Pembangunan Pamsimas
6 Kurangnya Permodalan Pinjaman untuk Kelompok Perempuan
- Modal usaha ada - Pengurus lengkap
- Pengurus lengkap
-Warga banyak berminat pinjam
- Kuwota Pinjaman di tingkatkan
- Kuwota Pinjaman di tingkatkan
7
Gapura masuk Desa yang rusak dan sudah tidak nyaman di pandang di RT 01 RW 01
- Tidak ada batas Desa - Kurangnya petunjuk arah
Desa
- Tenaga - Lahan
- Pembuatan Gapuro masuk Desa
- Pembuatan Gapuro masuk Desa
8
Bahu jalan dan jembatan amblas karena tidak adanya Drainase di RT 08, RT 09 RW O2 sepanjang 1.200 m
- Terkikis air - Bahu jalan rusak - Saluran air kurang lacar - kurangnya kesadaran
masyarkat
- Tenaga - Bambu
-Kerja bakti normalisasi saluran air
- Pembuatan talud dan Peningkatan jalan
- Pembuatan talud dan Peningkatan jalan
9
Gorong- gorong yang sempit dan rusak di RT. 03 RW 01 sering menyebabkan banjir terutama di musim penghujan
- Rusaknya bahu jalan - Saluran air kurang lancar
- Tenaga - Lahan
- Kerja Bakti normalisasi Saluran air
- Pembuatan Drainase -Pembuatan Drainase