• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOI: /pelitamasyarakat.v3i PELITA MASYARAKAT. Available online

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DOI: /pelitamasyarakat.v3i PELITA MASYARAKAT. Available online"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

6

PELITA MASYARAKAT

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/pelitamasyarakat

Sosialisasi Program Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Kepada Masyarakat Di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

Untuk Menunjang Program Pemerintah Daerah

Socialization of the Sequence and Order Section Program to the Community in Lubuk Pakam District Deli Serdang Regency to Support

Local Government Programs

Evi Yunita Kurniaty 1), Indra Muda 2), Bebby Masitho Batubara 2), Bahrum Jamil 2)

& Agung Suharyanto 2)*

1) Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Medan Area, Indonesia

2) Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Medan Area, Indonesia

Diterima: 12 Juli 2021 ; Direview: 12 Juli 2021 ; Disetujui: 09 September 2021

*Corresponding Email: agungsuharyanto@staff.uma.ac.id Abstrak

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan kondisi ketentraman dan ketertiban yang mantap dalam masyarakat akan mendorong terciptanya stabilitas nasional yang akan menjamin kelancaran penyelenggaraan kepemerintahan maupun pelaksanaan pembangunan nasional. Permasalahan yang diangkat dalam pengabdian ini adalah: (1) Bagaimana eksistensi (keberadaan) Seksi Ketentraman dan Ketertiban dalam menunjang program pemerintah daerah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, (2) Upaya-upaya apa saja yang dilakukan Seksi Ketentraman dan Ketertiban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, (3) Hambatan dan kendala apa saja yang dihadapi Seksi Ketentraman dan Ketertiban serta bagaimana cara-cara mengatasinya.Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa tugas pokok dan fungsi Seksi Ketentraman dan Ketertiban memegang peranan penting dalam membantu tugas pokok Camat dan Kepala Daerah (Bupati) dalam menegakkan dan menjalankan program pemerintah daerah di bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat pada tingkat Kecamatan. Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan patroli rutin dari pagi, siang, hingga malam hari secara bergantian. Upaya- upaya yang dilakukan dan hambatan-hambatan yang dihadapi serta cara mengatasinya dibagi dalam beberapa bidang, yaitu: bidang kelembagaan, bidang jaringan kerja, bidang penyuluhan, bidang kegiatan operasi, bidang penindakan, dan diakhiri dengan bidang antisipasi rutin.

Kata Kunci: Pelatihan, Seksi Ketentraman dan Ketertiban.

Abstract

Community service activities are one of the activities that aim to assist the government in realizing a stable condition of peace and order in society that will encourage the creation of national stability which will ensure the smooth running of governance and the implementation of national development. The problems raised in this service are: (1) How is the existence of the Peace and Order Section in supporting local government programs in the Lubuk Pakam District, Deli Serdang Regency, (2) What efforts are made by the Peace and Order Section in carrying out their duties? the main tasks and functions, (3) What are the obstacles and obstacles faced by the Section for Peace and Order and how to overcome them. The results of this service show that the main tasks and functions of the Section for Peace and Order play an important role in assisting the main tasks of the Camat and Regional Heads ( Regent) in enforcing and implementing local government programs in the field of public peace and order at the sub-district level. One of them is to carry out routine patrol activities from morning, afternoon, to evening alternately. The efforts made and the obstacles faced and how to overcome them are divided into several fields, namely: the field of institutions, the field of networking, the field of counseling, the field of operations, the field of action, and ending with the field of routine anticipation.

Keywords: Training, Section of Peace and Order.

How to Cite: Kurniaty, E.Y. Muda, I. Batubara, B.M. Jamil, B. & Suharyanto, A. (2021). Sosialisasi Program Seksi

Ketentraman Dan Ketertiban Kepada Masyarakat Di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Untuk

Menunjang Program Pemerintah Daerah. Pelita Masyarakat: 3 (1): 6-16.

(2)

7 PENDAHULUAN

Keberadaan Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lubuk Pakam memegang peranan yang sangat penting karena Seksi Trantib melaksanakan tugas pokok membantu Camat dan Kepala Daerah (Bupati) dalam melaksanakan tugas pemerintahan di bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat serta penegakan peraturan daerah dalam menunjang program pemerintah daerah. (Tarigan dkk, 2020;

Suharyanto dkk, 2019).

Secara kedudukannya, keberadaan, tugas pokok dan fungsi Seksi Ketentraman dan Ketertiban berada dan sejajar dengan Satuan Polisi Pamong Praja yang berada dan berkedudukan di Tingkat II (Kantor Bupati), sedangkan Seksi Ketentraman dan Ketentraman berada dan berkedudukan di Kantor Kecamatan. Tentang tugas pokok dan fungsi masing-masing tidak jauh berbeda, sehingga setiap operasi yang dilaksanakan selalu saling bekerjasama satu sama lain. (Kurniaty, 2020; Zega dkk, 2018).

Penetapan kebijakan jabatan Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban di Kecamatan Lubuk Pakam didasarkan pada pertimbangan :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pasal 4 ayat (1) tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Pasal 22 ayat (1) tentang Organisasi Perangkat Daerah.

3. Perubahan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang yang penetapannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

4. Serta mengingat pada Undang-Undang dan peraturan lain yang terkait.

Lebih tegas lagi, pembentukan Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

di Kecamatan Lubuk Pakam ditetapkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang

Nomor 5 Tahun 2007 (Pasal 153) tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah yang merupakan jawaban dari persetujuan bersama antara Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang dengan Bupati Deli Serdang yang

memutuskan selanjutnya menetapkan pengesahan perubahan atas Peraturan Daerah

Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

(3)

Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang. (Siregar, 2016; Kasiatik & Irwan, 2013).

Adapun tugas pokok Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lubuk Pakam adalah :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

e. Membuat program kerja di bidang Ketentraman dan Ketertiban.

f. Melakukan pembinaan terhadap perlindungan masyarakat.

g. Mengambil langkah-langkah kebijakan yang dianggap perlu demi terciptanya ketentraman dan ketertiban masyarakat.

h. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, Pemilihan Anggota Badan Perwakilan Desa (BPD).

i. Melakukan pengawasan dan pemantauan dalam pelaksanaan kegiatan pembebasan tanah.

j. Membantu Camat dalam pengawasan dan pemantauan terhadap pengurusan maupun pelaksanaan setiap izin yang dikeluarkan, agar sesuai dengan Peraturan Daerah atau ketentuan yang berlaku.

k. Melakukan kegiatan pemantauan terhadap pengembangan potensi dan kualitas Sumber Daya Alam.

l. Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan.

m. Memproses rekomendasi terhadap penerbitan izin sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

n. Melakukan pembinaan terhadap organisasi kepemudaan.

o. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

p. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang

telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

(4)

9

q. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

r. Memimpin setiap pelaksanaan penertiban yang melanggar Perda.

s. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Dalam mengahadapi berbagai situasi dalam menjalankan tugasnya, Seksi Ketentraman dan Ketertiban harus dapat mengambil sikap yang tepat dan bijaksana. Hal itu sesuai dengan paradigma baru yaitu menjadi aparat yang ramah, bersahabat, berpri- kemanusiaan, dapat menciptakan suasana batin dan nuansa kesejukan bagi masyarakat, namun tetap tegas dalam bertindak demi tegaknya peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika masyarakat Kecamatan Lubuk Pakam seiring dengan tuntutan era globalisasi dan otonomi daerah, setiap anggota Trantib dituntut untuk semakin meningkatkan kinerjanya (Suharyanto, 2014;

Sitepu & Syafruddin, 2014).

Namun yang lebih penting lagi tentunya setiap anggota Trantib harus mengupayakan penempatan fungsi pembinaan kepada masyarakat dibandingkan dengan penegakan hukum. Hal ini penting sebagai usaha preventif agar masyarakat sadar hukum dan paham akan pentingnya ketentraman dan ketertiban umum. Mengingat ada kecenderungan ketika penegakan hukum lebih ditonjolkan, potensial terjadi konflik.

Oleh karena itu, untuk dapat menghasilkan sosok aparat Seksi Ketentraman dan

Ketertiban yang profesional, khususnya dalam rangka mewujudkan perannya dalam

pembinaan dan penegakan hukum, maka beberapa upaya dapat dilakukan, seperti

memantapkan wawasan, keterampilan, dan performance sumber daya manusia atau

personel Trantib menuju sosok profesionalisme dalam pelaksanaan tugas. Salah satunya

dengan cara mengubah sistem rekrutmen dan pendidikan personil Trantib. Kemudian

setiap personil Trantib harus dibekali kemampuan dan keterampilan taktis dan teknis

kepamongprajaan yang memadai, tujuannya supaya gerak langkah anggota Trantib

dalam melaksanakan perannya semaksimal mungkin terhindar dari tindakan-tindakan

yang menyimpang. Di samping itu guna memantapkan pedoman, arah dan

kewenangannya yang jelas dan sinergis dengan unsur terkait, sehingga terjalin

mekanisme operasional yang efektif dalam mewujudkan situasi yang kondusif di wilayah

Kecamatan Lubuk Pakam. (Simamora & Rudi, 2016; Haluana & Walid, 2016).

(5)

Di samping itu, Seksi Ketentraman dan Ketertiban sebagai unit pelaksana teknis perlindungan masyarakat harus tampil sebagai pamong masyarakat yang mampu menggalang dan dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan dan memelihara ketentraman dan ketertiban sehingga dapat menciptakan iklim yang lebih kondusif di daerah. Apabila keamanan, ketentraman dan ketertiban dapat terwujud dengan baik sesuai harapan, masyarakat dapat beraktifitas dengan baik dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari demi meningkatkan kesejahteraannya. Untuk itu penampilan Seksi Ketentraman dan Ketertiban dalam pembinaan ketentraman dan ketertiban harus berbeda dengan aparat Kepolisian (Polri), karena kinerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban akan bertumpu pada kegiatan yang lebih bersifat penyuluhan dan pengurusan bukan berupa kegiatan yang mengarah pada pemberian sanksi atau pidana kepada masyarakat.

ANALISIS SITUASIONAL

Setiap pelaksanaan percepatan pembangunan di suatu daerah selalu terkait erat dengan pemberian rasa aman, tentram dan tertib kepada masyarakat yang wajib dilakukan oleh setiap pemerintah daerah kabupaten/kota. Masalah ketentraman dan ketertiban merupakan aspek regulasi dan legalitas dari berbagai bidang kegiatan masyarakat yang ditetapkan oleh pejabat negara melalui prosedur tertentu. Masalah ketentraman dan ketertiban menyangkut dua sisi kepentingan, yaitu kepentingan pemerintah daerah untuk melakukan regulasi terhadap kegiatan tertentu yang dilakukan agar sesuai dengan perencanaan, kondisi dan kebutuhan pemerintah daerah, di sisi yang lain adalah kepentingan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh kepastian hukum dalam melakukan usaha dan kegiatan yang mempunyai efek di bidang jaminan keamanan, bidang sosial, ekonomi, politik dan sebagainya.

Sehubungan dengan adanya kondisi ketentraman dan ketertiban, maka perlu diadakan pembinaan terhadap ketentraman dan ketertiban di daerah secara terencana dan terpadu. Dalam penanggulangan ancaman gangguan ketentraman dan ketertiban diterapkan suatu sistem pembinaan ketentraman dan ketertiban menurut pola-pola tertentu, baik melalui usaha-usaha masyarakat maupun pemerintah melalui pendekatan prosperity and security (kemakmuran dan keamanan).

Berdasarkan data tingkat kriminalitas dari Polres Deli Serdang tahun 2013, bahwa

di Kabupaten Deli Serdang terdapat 4 (empat) kecamatan yang dianggap rawan terjadi

(6)

11

gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban terutama pada masa Pilkada.

Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Lubuk Pakam, Kecamatan Batang Kuis, serta Kecamatan Galang. Keempat kecamatan tersebut menjadi prioritas utama penanganan tindak kriminalitas disebabkan jumlah penduduknya yang heterogen sehingga dianggap lebih berpotensi terjadinya konflik yang sering bersinggungan dengan masalah keamanan dan ketertiban umum.

Kecamatan Lubuk Pakam sebagai pusat pemerintahan sekaligus ibukota dari Kabupaten Deli Serdang dengan tidak kurang dari 7 (tujuh) kelompok etnis/suku yang tersebar pada 7 kelurahan dan 6 desa serta 105 dusun, serta merupakan salah satu pusat proyek pengembangan Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang), sudah barang tentu menjadi pekerjaan rumah yang menjadi prioritas utama pemerintah daerah untuk segera berkoordinasi bahu membahu menekan gangguan keamanan guna memuluskan jalannya program pemerintah daerah di wilayah Kabupaten Deli Serdang khususnya wilayah Kecamatan Lubuk Pakam.

Pemerintah daerah membutuhkan peran ganda, yaitu bagaimana agar pelaksanaan pembangunan daerah dapat berjalan lancar serta kebutuhan rasa aman dan tentram kepada masyarakat tidak terabaikan. Untuk pencapaian target tersebut maka diperlukan pengawasan yang berkesinambungan terutama dalam menunjang program pemerintah daerah, untuk itulah Seksi Ketentraman dan Ketertiban di masing-masing kecamatan di Kabupaten Deli Serdang harus selalu disiagakan.

Permasalahan yang muncul dalam pelayanan masyarakat menjadi krusial ketika prosedur pemberian pelayanan tersebut tidak dibakukan secara komprehensif dan tidak ditetapkan dalam suatu standar pelayanan yang baik. Pelayanan terhadap pemberian rasa aman, tentram dan tertib akan tidak memberikan kepuasan kepada masyarakat apabila dalam pelaksanaannya tidak terkoordinasi dan berjalan sendiri-sendiri dalam sektornya masing-masing.

METODE PELAKSANAAN

Sehubungan dengan permasalahan ketentraman dan ketertiban serta eksistensi

seksi keamanan dan ketertiban diatas, solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan

eksistensi seksi ketentraman dan ketertiban adalah dengan melakukan pembinaan

(7)

dalam bentuk pelatihan kepada para personel atau pegawai seksi ketentraman dan ketertiban.

Eksistensi biasanya dijadikan sebagai acuan pembuktian diri bahwa kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan seseorang dapat berguna dan mendapat nilai yang baik di mata orang lain. Contoh dalam lingkup perkantoran misalnya, eksistensi seorang pegawai yang rajin akan selalu diingat oleh atasan dan lebih terlihat menonjol dibandingkan dengan pegawai yang jarang hadir. Selain itu, eksistensi juga dianggap sebagai sebuah istilah yang bisa diapresiasi kepada seseorang yang sudah banyak memberi pengaruh positif kepada orang lain.

Dari kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan eksistensi Seksi Ketentraman dan Ketertiban dalam tugas, peran, dan fungsinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.

HASIL KEGIATAN

Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara mandiri oleh dosen Fisipol- UMA ini dilakukan di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan pengabdian yang dilakukan, tim melihat bahwa eksistensi Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang dalam menjalankan peran, fungsi, dan tugasnya masih kurang.

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lubuk Pakam melakukan berbagai upaya antara lain :

1. Bidang kelembagaan. Penanganan pelanggaran ketentraman dan ketertiban di wilayah kelurahan/ desa ditangani oleh Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kelurahan/Desa serta bekerjasama dengan Lurah / Kepala Desa setempat di bawah komando Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan.

2. Bidang Jaringan Kerja. Dalam rangka peningkatan kinerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lubuk Pakam selalu berkoordinasi dengan Kasatpol PP Kabupaten Deli Serdang, Dandim, Koramil dan Polres dalam penegakan setiap operasi dan kegiatan, sehingga setiap operasi yang dilaksanakan selalu melibatkan Tim Terpadu demi keberhasilan upaya yang dilakukan.

3. Bidang penyuluhan. Memberikan penyuluhan dan bimbingan terhadap masyarakat tentang pentingnya mematuhi peraturan daerah.

4. Bidang kegiatan operasi

(8)

13

a. Kegiatan operasi (patroli) wilayah yang dilakukan setiap hari pada waktu pagi, sore dan malam.

b. Kegiatan operasi Pekat (Penyakit Masyarakat).

c. Kegiatan operasi Penertiban HO (Hinder Ordonansie) atau Izin Gangguan.

d. Kegiatan penertiban IMB (Izin Mendirikan Bangunan).

e. Kegiatan penertiban reklame dan spanduk.

f. Kegiatan penertiban PKL (Pedagang Kaki Lima).

g. Kegiatan penertiban pengamen, pengemis, gelandangan, dan tuna wisma.

h. Kegiatan operasi Kasih Sayang (penertiban kepada anak sekolah yang keluar pada waktu Kegiatan Belajar Mengajar).

i. Kegiatan operasi pemberantasan miras dan narkoba.

j. dan kegiatan lain yang dianggap mengganggu ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kecamatan Lubuk Pakam.

5. Bidang penindakan. Pada bidang ini adalah penindakan yang dilakukan terhadap pelaku pelanggar peraturan daerah diberi tindakan atau hukuman sesuai dengan kapasitas pelanggaran yang dilakukan.

6. Bidang antisipasi rutin. Pada bidang antisipasi ini maksudnya adalah dengan cara mendirikan Posko Penjagaan seperti di pasar atau pusat perbelanjaan tradisional, biasanya dilakukan pada setiap selesai operasi gabungan yang dilakukan pada kegiatan operasi penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL).

PEMBAHASAN

Di dalam melaksanakan setiap kegiatan walaupun telah direncanakan dengan baik dan terarah, selalu saja terdapat kendala atau hambatan. Demikian juga yang dialami oleh personil Seksi Ketentraman dan Ketertiban dalam menegakkan peraturan daerah terutama di bidang Ketentraman dan Ketertiban.

Seksi Trantib dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sering mengalami kendala atau hambatan, antara lain :

1. Bidang kelembagaan. Meskipun di wilayah Kelurahan dan Desa telah dibentuk Seksi

Ketentraman dan Ketertiban, namun masyarakat di daerah (terutama yang jauh dari

pusat kota) cenderung tidak taat pada petugas Trantib kelurahan/ desa sehingga

(9)

melanggar peraturan yang berlaku, sehingga Seksi Trantib Kecamatan harus turun ke kelurahan/ Desa untuk membantu.

2. Bidang Jaringan Kerja. Kurang terjalinnya jaringan kerja yang baik, koordinasi antar lembaga meskipun sudah dilaksanakan masih saja terdapat kekurangan, misalnya dalam hal penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL), penindakan terhadap pelanggar peraturan daerah ini masih bersifat tebang pilih karena alasan keluarga, sahabat, ataupun saudara, belum lagi ditambah dengan adanya unsur pelindung (backing) dari aparat penegak hukum maupun dari adanya anggota dewan yang berdiri di belakang sehingga berakibat pada lambatnya penyelesaian masalah. Dalam mengatasi masalah ini, Kepala Seksi Trantib mengambil langkah tegas dengan cara mengoptimalkan Tim Terpadu semaksimal mungkin.

3. Bidang penyuluhan. Berbagai tuntutan dari masyarakat terhadap percepatan pelayanan dari personil, namun karena kemampuan dan keterbatasan personil sehingga kegiatan kurang maksimal. Dalam hal ini Seksi Trantib mengatasinya dengan cara memaksimalkan kinerja seksi Trantib di Kelurahan/Desa, kepala desa, dan kepala dusun di masing-masing daerah.

4. Bidang kegiatan operasi. Setiap usaha penertiban maupun kegiatan operasi terutama kegiatan operasi besar yang dilakukan selalu berhadapan dengan masalah, hambatan dan kendala. Dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang telah mengantisipasinya dengan cara membentuk suatu tim yang bernama Tim Terpadu. Tim Terpadu ini terdiri dari beberapa satuan keamanan, instansi, dan lembaga-lembaga lainnya yang turut menopang setiap kegiatan operasi besar yang dilakukan sehingga dapat berjalan aman dan terkendali sesuai tujuan yang diharapkan.

5. Bidang penindakan. Bidang penindakan adalah penindakan terhadap pelanggar peraturan daerah. Penindakan pada pelanggar ini terbagi pada :

a. Penindakan ringan. Bagi pelanggar ringan ini hanya diberikan teguran, penyitaan

terhadap barang atau peralatan yang digunakan pelanggar, pemanggilan ke

Kantor Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lubuk Pakam atau Kantor

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten untuk diberikan bimbingan dan arahan

serta pengisian formulir pernyataan untuk tidak melakukan pelanggaran

peraturan daerah lagi.

(10)

15

b. Penindakan berat. Bagi pelanggar berat ini dikenakan sangsi berupa hukuman sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Jika sudah menjurus kepada pelanggaran berat yang berakibat pada terganggunya sistem kamtibmas dan menghambat roda pemerintahan daerah, maka masalah ini diserahkan kepada pihak yang berwajib yaitu Polres Deli Serdang serta pihak Kejaksaan untuk ditindak lanjuti.

6. Bidang antisipasi rutin. Antisipasi dengan cara mendirikan Posko Penjagaan, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi agar setelah operasi besar terhadap Pedagang Kaki Lima yang dilaksanakan, pedagang tidak kembali lagi ke tempat yang dilarang untuk berjualan. Penjagaan di Posko ini melibatkan berbagai satuan dan instansi serta aparat desa dan kelurahan yang dilakukan secara bergiliran setiap harinya selama waktu yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang berdasarkan Surat Perintah yang dikeluarkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang kepada Kecamatan, selanjutnya Camat mengeluarkan Surat Perintah Tugas kepada Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lubuk Pakam.

SIMPULAN

Persoalan ketentraman dan ketertiban masih menjadi masalah yang harus diatasi pemerintah Kabupaten Deli Serdang khususnya Kecamatan Lubuk Pakam. Eksistensi dari Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang dalam menjalankan peran dan fungsinya masih perlu ditingkatkan. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lubuk Pakam memiliki kendala-kendala yang harus dihadapi dalam menjalankan peran dan fungsinya. Koordinasi Seksi Ketentraman dan Ketertiban dengan SKPD terkait belum berjalan maksimal.

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap kinerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban. Pemerintah melakukan pembinaan dan pelatihan kepada Seksi Ketentraman dan Ketertiban untuk meningkatkan kompetensi dari seksi tersebut. Meningkatkan kordinasi Seksi Ketentraman dan Ketertiban dengan SKPD lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Halua’na, K dan Walid M.S., (2016). Eksistensi Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Dalam Menunjang Program Pemerintah Daerah, JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political UMA), 4 (1): 11-23.

Kasiatik dan Irwan N., (2013). Peranan Kelompok Informasi Masyarakat dalam Mewujudkan Desa Mandiri di Deli Serdang, JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political UMA), 3 (2): 104-116.

Kurniaty, E. (2020). Kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam Masyarakat Ekonomi Asean. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(1), 227-234. doi:https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.280

Poerwadarminta W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta.

Simamora, R.K., dan Rudi S.S., (2016). Peran Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Pariwisata Alam dan Budaya di Kabupaten Tapanuli Utara, JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political UMA), 4 (1): 79-96.

Siregar, N.S.S., (2016). Tingkat Kesadaran Masyarakat Nelayan terhadap Pendidikan Anak, JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political UMA), 4 (1): 1-10.

Sitepu, A.P. dan Syafruddin R., (2014). Persepsi Perokok Aktif Terhadap Label Pictorial Health Warning pada Masyarakat Desa Rumah Kabanjahe, JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political UMA), 1 (1): 125-133.

Suharyanto, A. Harianja, R.S.H.K. Ndraha, P.W. Saragih, I.S.K. Sipayung, K.F. Harahap, N. & Nababan, R. D.

(2019). Indigenous Knowledge Masyarakat Etnis Karo Terhadap Pengelolaan Tumbuhan Hutan Di Desa Lingga, Kabupaten Karo. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS). 1 (3):

162-169

Suharyanto, A., (2014). Partisipasi Politik Masyarakat Tionghoa dalam Pemilihan Kepala Daerah, JPPUMA:

Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political UMA), 2 (2):

166-175

Syafiie, (2002), Inu Kencana, Sistem Pemerintahan Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta,

Tarigan, A., Isnaini, I., Tuahman, T., & Nasution, I. (2020). Perlindungan Hukum terhadap Masyarakat Muslim Kota Medan tentang Produk Makanan Halal (Studi Proses Sertifikasi Halal Oleh Majelis Ulama Indonesia Kota Medan). Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 2(3), 619-632. doi:https://doi.org/10.34007/jehss.v2i3.135

Tutik, T.T, (2006)Pokok-pokok Hukum Tata Negara, Jakarta: Prestasi Pustaka.

Zega, M.A. Muda, I. Batubara, B.M. & Suharyanto, A. (2018). Pengaruh Program Rumah Pintar Pemilu Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Medan, PERSPEKTIF, 7 (2): 60-65.

Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang Pasal 153

Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang

Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Pasal 22

Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945 tentang Pemerintahan Daerah.

Poerwadarminta W.J.S. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Pasal 13 ayat (1) huruf c (tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah).

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 14 tentang Pemerintahan Daerah.

UUD 1945 Bab XA

UUD 1945 Bab XII dalam Pertahanan Negara dan Keamanan Negara.

UUD 1945 pada alinea IV

Referensi

Dokumen terkait

•• Melakukan kegiatan dalam suasana steril Melakukan kegiatan dalam suasana steril untuk sediaan yang sudah steril dan.. untuk sediaan yang sudah steril

 Jika diasumsikan bahwa Pembentukan Modal Kotor (Gross Capital Formation) mempunyai hubungan yang positif terhadap Produk Domestik Bruto negara- negara di dunia

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada pemilihan sampel berupa Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang ada di Kota Kupang. Penelitian

F-POS Bengkel didesign dengan sistem keamanan yang optimal untuk menjamin aplikasi diakses user yang berwenang sehingga meminimalkan terjaidnya unauthorized

Meskipun saat ini kantor pelayanan administrasi desa telah dilengkapi dengan perangkat komputer dan infrastruktur jaringan komputer yang telah ada, akan tetapi belum digunakan

Selain itu, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Komang Sri Yuli Windari Natih dkk (2014) dengan judul Penerapan Konseling Rasional Emotif dengan Teknik Role

Melaksanakan pengelolaan unsur- unsur SPBE secara efisien, efektif, dan berkesinambungan Manajemen Risiko Manajemen Keamanan Informasi Manajemen Data Manajemen Aset

Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja cukup besar dan memberi peluang bagi UKM untuk berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang lebih cenderung menggunakan