• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah melingkupi berbagai aspek kegiatan, mulai dari kegiatan individu hingga kegiatan organisasi. Peningkatan penggunaan TIK ini disebabkan keuntungan yang dapat diperoleh dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Di lingkungan organisasi, selain dapat meningkatkan produktivitas pekerjanya implementasi TIK juga dapat memudahkan ataupun memungkinkan individu untuk bekerja secara virtual tanpa harus berada di tempat kerja. Dengan kata lain, penggunaan TIK dapat mengurangi dan bahkan menghilangkan adanya berbagai halangan dalam bekerja maupun berkomunikasi, seperti perbedaan lokasi dan waktu.

Penggunaan TIK tidak selalu memberikan dampak positif. TIK juga dapat menyebabkan pengaruh negatif pada individu dan mengharuskan mereka untuk menyesuaikan (Tarafadar, dkk. 2007). Penggunaan TIK dapat menyebabkan dampak psikologi seperti tekanan (stres). Fenomena ini diketahui sebagai ‘technostress’, yaitu stres yang disebabkan oleh ketidakmampuan individu atau organisasi untuk menyesuaikan atau mengatasi teknologi informasi dan komunikasi yang baru (Brod, 1984).

(2)

2 Perkembangan TIK memberikan pilihan kepada organisasi untuk menggunakan berbagai aplikasi/sistem yang dapat menunjang proses kerja. Selain itu, pemanfaatan media internet melalui e-mail atau telepon pintar dapat digunakan oleh organisasi sebagai alternatif penyampaian atau pemberian tugas. Hal tersebut membuat individu merasa terus terhubung dengan pekerjaan mereka bahkan pada hari dimana mereka seharusnya menikmati hari libur. Lebih lanjut, hal tersebut dapat menciptakan suatu perasaan stres pada pekerja yang juga seringkali menerima berbagai tugas dan tanggung jawab pada waktu yang bersamaan. Hal ini menuntut mereka untuk berkeja lebih cepat dan lebih lama, sehingga jumlah informasi yang mereka peroleh melampaui jumlah informasi yang dapat mereka proses secara efektif (Tarafdar, dkk. 2007).

Implementasi TIK di dalam sebuah perusahaan merupakan sesuatu yang penting dilakukan saat ini. Tujuannya agar perusahaan tidak mengalami ketertinggalan dengan para pesaing. Namun, pengimplementasian TIK yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi justru dapat memengaruhi produktivitas pekerjanya (Tarafdar, dkk. 2007;

Kruse, 2012). Hal ini terjadi karena timbulnya suatu perasaan ketidakmampuan untuk mengatasi atau kesulitan dalam menghadapi kerumitan dari suatu teknologi yang baru.

Perkembangan teknologi juga dapat menjadi suatu ancaman tersendiri bagi para pekerja. Ancaman timbul dari individu lain yang lebih kompeten atau bahkan teknologi itu sendiri yang dapat menggantikan peran dan posisi mereka di dalam suatu perusahaan. Selain itu, ketidakmampuan beradaptasi dengan TIK tersebut dapat berdampak pada kepuasan kerja pekerja (Tarafdar, dkk. 2010; Alleyne, 2012;

Saganuwan, dkk. 2013, 2015; Kahn, dkk. 2013).

(3)

3 Penelitian terkait technostress sendiri telah banyak dilakukan. Meskipun demikian, masih terdapat celah riset yang cukup luas seiring fenomena perkembangan teknologi saat ini yang begitu cepat dan dinamis. Penelitian yang ada saat ini lebih berfokus pada konsekuensi yang dapat ditimbulkan oleh technostress (Tarafdar, dkk.

2007, 2010, 2014; Ragu-Nathan, dkk. 2008; Wang, dkk. 2008; Ayyagari, dkk. 2011;

Alleyna, 2012). Sedangkan, penelitian yang memasukkan variabel kontigensi dalam pengaruh technostress masih terbatas. Oleh karena itu, untuk mengisi celah penelitian tersebut, fokus penelitian ini yaitu untuk menginvestigasi kemungkinan adanya faktor lain yang dapat memoderasi pengaruh dari technostress dalam meningkatkan kepuasan kerja.

Beberapa penelitian telah menguji sejumlah variabel yang berpotensi memoderasi pengaruh negatif technostress. Diantaranya, Ragu-Nathan, dkk. (2008), penelitian tersebut menjelaskan bagaimana potensi mekanisme organisasi yang inovatif, yang terdiri dari literacy facilitation, technical support provision, dan involvement facilitation dalam mengurangi pengaruh negatif technostress. Meskipun hasilnya tidak terdukung, namun penelitian selanjutnya (Ragu-Nathan, dkk. 2010) memberikan bukti bahwa mekanisme organisasi melalui involvenment facilitation dan innovation support, mampu melemahkan pengaruh negatif technostress yang berimplikasi pada kepuasan kerja dan kinerja. Selain itu, Ragu-Nathan, dkk. (2008) mengungkapkan adanya potensi dari perbedaan karakteristik individu dalam mengurangi pengaruh negatif technostress. Oleh karena itu, beberapa penelitian

(4)

4 lainnya mencoba menggunakan faktor internal (ciri/karakteristik individu) sebagai variabel yang diharapkan mampu memoderasi pengaruh negatif technostress.

Sachintami (2015) membuktikan bahwa dari beberapa karakteristik personal yang diuji, hanya agreeableness yang mampu melemahkan pengaruh negatif technostress creators pada kepuasan kerja pengguna akhir komputer. Sedangkan karakteristik personal yang lain; conscientiousness, extraversion, neuroticism, dan opennes to experience, hanya mampu berinteraksi pada beberapa kondisi technostress creators. Selain karakteristik personal, penelitian lainnya yang juga menemukan faktor internal sebagai variabel yang dapat memoderasi pengaruh negatif dari technostress yaitu, self-efficacy (Shu, dkk. 2011; Alleyne, 2012; Tarafdar, dkk. 2014; 2015). Self- efficacy merupakan suatu bentuk kepercayaan diri yang dimiliki oleh individu terkait dengan kemampuan yang dimilikinya (Luthans, dkk. 2007). Mereka menemukan bahwa individu yang percaya atau yakin akan kemampuan yang dimilikinya, cenderung lebih mudah untuk mengatasi berbagai tugas yang diberikan.

Self-efficacy dalam literatur psikologi juga merupakan bagian dari psychological capital atau dikenal dengan psycap. Diperkenalkan pertama kali oleh Luthans, dkk.

(2007), psycap merupakan suatu kondisi perkembangan psikologi positif individu.

Luthans, dkk. menggambarkan psycap sebagai suatu peningkatan motivasi individu yang terdiri dari 4 dimensi, yaitu; efficacy, optimism, hope, dan resilience. Self-efficacy berkaitan dengan kepercayaan diri individu untuk mengambil suatu tugas yang menantang dan memberikan usaha yang dibutuhkan untuk mensukseskan tugas tersebut. Optimism merupakan atribusi positif yang dimiliki oleh individu untuk

(5)

5 mensukseskan tugas-tugas tersebut sekarang atau di masa datang. Hope berkaitan dengan ketekunan atau kegigihan individu dalam mencapai suatu tujuan dan jika diperlukan dapat mengarahkan suatu jalur tujuan agar mencapai kesuksesan. Resilience yaitu ketika individu dihadapkan pada berbagai masalah dan kesulitan bahkan pada kondisi diluar untuk mencapai kesuksesan, individu tersebut mampu bertahan dan bangkit kembali.

Luthans, dkk. (2007) menunjukkan bahwa psycap mampu berkolerasi positif terhadap kepuasan kerja dan kinerja. Pada konteks partisipasi anggaran, Venkatesh dan Blaskovich (2012) menemukan bahwa psycap merupakan variabel yang mampu menjelaskan bagaimana hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja. Badran dan Youssef (2014) menunjukkan pengaruh psycap dalam meningkatkan kepuasan kerja para pekerja di Mesir. Totawar dan Nambuduri (2014) menemukan bahwa pengaruh keadilan organisasi terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi mampu dimediasi oleh variabel psycap.

Dalam konteks technostress, self-efficacy telah terbukti mampu melemahkan pengaruh negatif technostress, dan berimplikasi pada meningkatnya kepuasan kerja dan kinerja pekerja (Shu, dkk. 2011; Alleyne, 2012; Tarafdar, dkk. 2014; 2015).

Pekerja yang memiliki keyakinan terkait kemampuan teknologi yang dimilikinya, cenderung mampu untuk mengatasi berbagai perubahan ataupun kerumitan dari teknologi yang baru. Namun, belum diketahui bagaimana pengaruh dari ketiga dimensi psycap lainya; hope, resilience, dan optimism, dalam memoderasi pengaruh negatif technostress terhadap kepuasan kerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk

(6)

6 menguji potensi dari masing-masing dimensi psycap dalam melemahkan pengaruh technostress terhadap kepuasan kerja. Terdapat dua alasan yang menjadi motivasi penelitian ini dilakukan, pertama, penelitian yang bertujuan untuk melemahkan pengaruh negatif technostress masih terbatas. Kedua, adanya potensi yang ditawarkan oleh psycap dalam melemahkan pengaruh negatif technostress dan meningkatkan kepuasan kerja. Penelitian ini menduga bahwa ketiga dimensi lainnya memiliki potensi yang sama dengan self efficacy, yang telah terbukti mampu melemahkan pengaruh negatif technostress.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa masing-masing dimensi psycap memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan kerja dan kinerja. Bahkan, konstruk psycap secara keseluruhan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibanding setiap dimensi dari psycap itu sendiri (Luthans, dkk. 2007). Oleh karena itu, penelitian ini juga akan menguji pengaruh psycap secara keseluruhan (simultan) dalam memoderasi pengaruh negatif technostress terhadap kepuasan kerja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka pertanyaan penelitian yang diajukan yaitu, apakah psycap mampu memoderasi hubungan technostress terhadap kepuasan kerja? Secara spesifik, pertanyaan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Apakah technostress memiliki pengaruh negatif terhadap kepuasan kerja?

(7)

7 2. Apakah psycap (self-efficacy, hope, optimism, dan resilience) baik secara parsial maupun simultan mampu memoderasi negatif (melemahkan) pengaruh negatif technostress terhadap kepuasan kerja?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji pengaruh psycap dalam memoderasi hubungan antara technostress dan kepuasan kerja. Secara spesifik, dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Menguji pengaruh negatif technostress terhadap kepuasan kerja.

2. Menguji kemampuan psycap (self-efficacy, hope, optimism, dan resilience) dalam memoderasi negatif (melemahkan) pengaruh negatif technostress terhadap kepuasan kerja.

1.4 Kontribusi penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata baik bagi perkembangan literatur maupun pada prakteknya di lingkungan kerja. Bagi perkembangan literatur, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang bagaimana pengaruh psycap, yang terdiri dari self-efficacy, hope, optimism, dan resilience, baik secara simultan maupun parsial dalam memoderasi hubungan technostress dan kepuasan kerja.

Secara praktik, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi para eksekutif perusahaan untuk mempertimbangkan potensi psycap

(8)

8 dalam melemahkan pengaruh negatif technostress, yang selanjutnya dapat berimplikasi pada peningkatan kepuasan kerja dan bahkan kinerja.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan terkait fenomena yang diangkat dan celah penelitian yang melatarbelakangi timbulnya suatu permasalahan penelitian. Bab ini juga memuat tujuan penelitian, kontribusi yang ditawarkan, serta sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pada bab ini, penulis menjelaskan terkait teori dan literatur sebelumnya yang relevan, serta logika yang mendasari perumusan hipotesis yang dibangun.

BAB III. METODA PENELITIAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan terkait sampel, teknik pengumpulan data, definisi variabel dan pengukurannya, teknik analisis, serta model penelitian yang digunakan.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan hasil analisis terkait deskripsi responden, hasil analisis model pengukuran (pengujian Validitas dan reliabilitas) dan hasil analisis model struktural (pengujian hipotesis).

(9)

9 BAB V. PENUTUP

Pada bab ini, penulis menjelaskan terkait diskusi hasil dan simpulannya, keterbatasan penelitian, serta menyampaikan saran untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan pengendalian internal dan efektivitas pembiayaan mudharabahpada Bank

Kegiatan ini pada Tahun 2020 dilaksanakan berupa klarifikasi surat pengaduan, Inspeksi Mendadak dan Rapat Dinas (pembahasan pengaduan yang datang dari masyarakat atau permintaan

Pembatasan masalah penelitian ini berfokus pada penjelasan atau uraian tentang konsep awal terbentuknya radio SAS FM Surabaya, bagaimana strategi dakwah pada program

C. Untuk mengetahui bagaimana pendapat dosen Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung tentang penggunaan suara Azan dan ayat-ayat suci Al-Quran sebagai nada dering dan alarm

Dapat memberikan suatu masukan, acuan dan pandangan bagi perusahaan yang dalam penelitian ini adalah PT Global Informasi Bermutu (Global TV) tentang penyempurnaan pelaksanaan

Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Kemampuan Individual, Computer Attitude, dan Fasilitas Laboratorium Akuntansi terhadap Minat Mahasiswa Menggunakan Software

Tabel 5.10 Distribusi frekuensi Hubungan Karakteristik Individu Berdasarkan Umur dan Masa Kerja dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap BRSUD

bahwa berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease