KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSPEKTORAT JENDERAL
JAKARTA, JANUARI 2021
LAPORAN KINERJA
INSPEKTORAT INVESTIGASI
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI ……….………. i BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. GAMBARAN UMUM ... 1 B. DASAR HUKUM ... 3C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI ... 3
D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN ... 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA... . 5
A. Rencana Kinerja Tahunan ... 5
B. Perjanjian Kinerja ... 7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT INVESTIGASI ITJEN KEMENDIKBUD ... 9
A. Capaian Kinerja Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud Tahun 2020 ... 9
B. Realisasi Anggaran ... 15
BAB IV PENUTUP ... 20
A. Kesimpulan Kinerja Inspektorat Investigasi Tahun 2020 ... 20
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Inspektorat Investigasi berhasil menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2020 dengan tepat waktu. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah mengamanatkan kepada setiap instansi pemerintah untuk menyusun laporan kinerja setiap tahun.
Laporan ini menyajikan informasi kinerja atas pencapaian sasaran strategis beserta indikator kinerjanya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja Inspektorat Investigasi Tahun 2020.
Inspektorat Investigasi pada tahun 2020 menetapkan satu sasaran kegiatan yaitu Meningkatkan efektifitas pencegahan dan penindakan praktik KKN dan empat indikator kinerja kegiatan yang terlampir dalam perjanjian Kinerja Tahun 2020. Secara umum Inspektorat Investigasi telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Meskipun telah banyak capaian keberhasilan, namun masih banyak permasalahan yang perlu diselesaikan di tahun mendatang. Permasalahan tersebut secara teknis diantaranya untuk jadwal pelaksanaan Program dan kegiatan belum konsisten. Dengan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan permasalahan yang dihadapi tersebut dapat segera terselesaikan.
Melalui laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif tentang kinerja yang dihasilkan Inspektorat II pada Tahun 2020. Semoga laporan kinerja ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi perencanaan program/kegiatan dan anggaran, perumusan kebijakan bidang pendidikan dan kebudayaan serta peningkatan kinerja di tahun mendatang.
Harapan kami laporan ini dapat memberikan gambaran obyektif tentang kegiatan yang telah dilaksanakan Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud dalam Laporan kinerja Inspektorat Investigasi Triwulan IV Tahun 2019 serta memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait khususnya internal Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan sekaligus menjadi sumber informasi yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan lebih lanjut.
Jakarta, Januari 2021 Inspektur Investigasi,
Bernard Purba
IKHTISAR EKSEKUTIF
Untuk mendukung pencapaian sasaran program tahun anggaran 2020 Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 6.108.207.000.00 (Enam milyar seratus delapan juta dua ratus tujuh ribu rupiah), Sampai dengan akhir Desember 2020 secara kumulatif telah terserap sebesar Rp. 5.914.046.428.00 (Lima milyar Sembilan ratus empat belas juta empat puluh enam ribu empat ratus dua puluh delapan rupiah) atau (96.82 %) sehingga sisa anggaran yang masih tersedia sebesar Rp. 194.160.572.00 (Seratus sembilan puluh empat juta serratus enam puluh ribu lima ratus tujuh pulug dua rupiah) atau (3.18 %).
Melalui pengukuran yang dilakukan terhadap 4 (empat) IKK pencapaian
sasaran, diperoleh nilai
pencapaian sasaran dengan indikator “Persentase Satker
yang dibina dalam
pencegahan frud/kecurangan”,
“Presentase penanganan
pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti”, “Persentase
penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi “ dan “Persentase investigasi kasus/pengaduan yang terbukti “ dengan nilai capaian keuangan sebesar
96.82 % sedangkan nilai capaian fisik sebesar 83.50 %.
Terdapat beberapa perubahan jadwal pelaksanaan program dari Januari sampai dengan Desember tahun anggaran 2020, sehubungan dengan adanya wabah Corona Virus Diseases 19 (Covid 19). Hal ini tidak sesuai dari yang telah ditentukan pada awal tahun dan menyebabkan pelaksanaan program selanjutnya tertunda. Akan tetapi pada secara garis besar seluruh rencana kegiatan Inspektorat Investigasi dapat dilaksanakan. Atas hal tersebut Inspektorat Investigasi diharapkan agar terus berupaya melakukan intensifikasi perencanaan dan pelaksanaan program, dengan melakukan
koordinasi secara terus menerus antar Inspektorat dan Bagian, sehingga pelaksanaan program dapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pasal 47-60 bahwa Inspektorat Jenderal termasuk ke dalam klasifikasi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional. Pengawasan intern dimaksud dilakukan dengan metode audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.
Dengan menerapkan SPI secara efektif, maka diharapkan organisasi akan meningkat efektivitasnya yang dalam hal ini adalah terjaminnya pencapaian tujuan utama organisasi. Mengacu kepada PP Nomor 60 Tahun 2008 definisi SPI adalah proses
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberi keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini Inspektorat Jenderal akan melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan SPI Kemendikbud yang menjamin ketercapaian tujuan utama Kemendikbud yaitu menyelenggarakan Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia pasal 31, bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Pendidikan merupakan hak asasi manusia setiap warga negara, untuk itu setiap warga negara berhak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, dan pemerintah wajib menyediakan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu. Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud dibentuk pada tahun 2009 berdasarkan Permendiknas Nomor 65 Tahun 2008. Berdirinya Inspektorat Investigasi
dilatarbelakangi kepedulian Kemendikbud atas terjadinya berbagai
kasus/penyimpangan yang bernuansa korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan Kemendikbud. Disamping itu, pembentukan Inspektorat Investigasi merupakan upaya
INSPEKTORAT INVESTIGASI 2 Kemendikbud dalam mendukung Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pasal 642, Inspektorat Investigasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan audit investigasi terhadap pengaduan masyarakat/pegawai, dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak September 2018 Inspektur Investigasi di pimpin oleh Drs. Bernard Purba, M.Ak beliau sebelumnya menjabat sebagai Ketua Kelompok Auditor di Inspektorat Investigasi. SDM Inspektorat Investigasi terdiri 1 (satu) pejabat struktural, 34 pejabat fungsional dan 8 (delaapan) staf dan mempunyai wilayah kerja seluruh satker maupun bidang.
Laporan akuntabilitas kinerja Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud ini memuat laporan kinerja yang telah dicapai pada tahun anggaran 2020, capaian kinerja yang diukur dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) untuk semua program dan kegiatan yang dilaksanakan, sebagaimana dituangkan di dalam Rencana Strategis (Renstra) Itjen Kemendikbud 2020-2024.
B. Dasar Hukum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud Triwulan IV tahun 2019 disusun berdasarkan :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Permen PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja;
4. Permendikbud Nomor 39 Tahun 2020 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 3
C. TUGAS DAN FUNSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2019 pada Pasal 642 Inspektorat Investigasi mempunyai :
Tugas :
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan audit investigasi terhadap pengaduan masyarakat/pegawai, dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Fungsi :
Pasal 643 Inspektorat Investigasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis audit investigasi;
b. penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran Inspektorat Investigasi; c. pelaksanaan penemuan fakta (Fact Finding) atas pengaduan masyarakat/pegawai,
dugaan korupsi, kolusi, nepotisme, dan penyelewengan lain di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
d. pelaksanaan audit investigasi atas pengaduan masyarakat/pegawai, dugaan korupsi, kolusi, nepotisme, dan penyelewengan lain di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
e. pelaksanaan fasilitasi pengawasan investigasi; f. penyusunan laporan hasil audit investigasi; dan
g. pelaksanaan urusan ketatausahaan Inspektorat Investigasi.
Dalam hal ini Inspektorat Investigasi mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 1.1: Struktur Organisasi Inspektorat Investigasi
PENYUSUN PROGRAM & ANGGARAN KOORDINATOR INSP
INVESTIGASI TR
BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
PENGADMINISTRASI UMUM
PENATA DOKUMEN KEUANGAN
PENGADMINISTRASI HASIL PENGAWASAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR INVESTIGASI
KELOMPOK I KELOMPOK II KELOMPOK III KELOMPOK IV KELOMPOK V (P2O) INSPEKTUR INVESTIGASI
INSPEKTORAT INVESTIGASI 4
D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
1. Pengawasan pada program-program strategis Kemendikbud yang berhubungan dengan hajat orang banyak berbasis WBS, Posko Pengaduan dan Pengaduan Masyarakat berbasis elektronik.
2. Upaya pencegahan melalui perbaikan sistem pengendalian intern satuan kerja di
lingkungan Kemendikbud (Kampanye Membudayakan Anti Fraud, Fasilitasi
Implementasi Anti Fraud, Aplikasi Anti Fraud).
INSPEKTORAT INVESTIGASI 5
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Investigasi ltjen Kemendikbud disusun sebagai pemenuhan kelengkapan kriteria Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sistem tersebut merupakan sistem yang sangat luas cakupannya, terpadu, dan komprehensif dimulai dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dijabarkan ke dalam Rencana Strategis Kemendikbud yang kemudian diformulasikan menjadi Renstra Itjen Kemendikbud.
A. Rencana Kinerja Tahunan
Mengacu pada Renstra Kemendikbud tahun 2020-2024, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan berusaha untuk mencapai Tujuan Strategis dan Sasaran Strategis melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada setiap tahunnya.
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi Inspektorat Investigasi, maka dibuatlah Rencana Kinerja Tahunan Inspektorat Investigasi Tahun 2020. Dimana rencana kinerja tersebut merupakan salah satu dokumen untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat dalam mewujudkan terciptanya pemerintahan yang baik. Selain itu, Rencana Kinerja Tahunan juga sebagai awal proses Penetapan Kinerja yang akan dihasilkan selama satu tahun. Dalam Rencana Kinerja Tahunan ditetapkan Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, Target Kinerja dan anggaran dengan mengacu pada Rencana Strategis yang telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahunan dibuat agar dapat menjadi rujukan dan pedoman pelaksanaan program/kegiatan pada Itjen Kemendikbud.
Untuk Rencana Kinerja Inspektorat Investigasi Tahun 2020, mengacu pada Renstra Kemendikbud 2020-2024. Inspektorat Investigasi akan berusaha untuk mencapai Target Kinerja dan Anggaran yang telah ditetapkan melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada Tahun 2020. Berikut merupakan table Rencana Kinerja Tahunan Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud Tahun 2020 yang terdiri dari 4 (empat) Indikator Kinerja Program.
Berikut adalah Rencana Kinerja Tahunan Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud Tahun 2020.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 6
Tabel 2.2: Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Inspektorat Investigasi Tahun 2020
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target PAGU AWAL
Meningkatkan efektifitas pencegahan dan penindakan praktik
KKN
1. Persentase satker yang dibina dalam pencegahan
Fraud/kecurangan
20%
878,848,000
Pelaksanaan Pencegahan KKN (Kampanye Membudayakan Anti
Fraud)
341,536,000
(Fasilitasi Strategi Anti Fraud) 537,312,000
2. Persentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Pelaksanaan audit investigasi dan penanganan
pengaduan 85%
4,395,989,000
(Audit khusus) 4,054,251,000
(Penanganan Pengaduan) 341,738,000
3. Persentase penyelesaian
rekomendasi hasil audit Investigasi Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan lainnya
72%
455,519,000
( Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut
Hasil Audit Khusus/Investigatif) 393,669,000
(Kompilasi Fasilitasi Konsultasi Tindak
Lanjut Hasil Audit Khusus)
61,850,000
4 Persentasi investigasi
kasus/pengaduan yang terbukti Dukungan operasional pengawasan internal
75%
159,500,000
(Kompilasi lha khusus) 49,700,000
(PKS) 54,900,000
(Gelar Kasus) 54,900,000
INSPEKTORAT INVESTIGASI 7
B. PERJANJIAN KINERJA
Untuk mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel, serta berorientasi pada hasil, Inspektur Investigasi sebagai pejabat penanggungjawab program dan kegiatan, pada Tahun 2020 telah berjanji kinerja dengan Inspektur Jenderal (Irjen). Mengacu pada Renstra Kemendikbud tahun 2020–2024 yang telah ditetapkan, terdapat perubahan target dan indikator kinerja dari yang semula direncanakan dan tertuang pada RKT dengan yang diperjanjikan kinerja. Inspektorat Investigasi akan berusaha untuk mencapai Tujuan Strategis dan Sasaran Strategis melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang tertuang pada Renstra 2020-2024 pada setiap tahunnya, dengan menetapkan Empat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang akan dicapai pada Tahun 2020, yaitu:
1. Persentase Satker yang dibina dalam pencegahan frud/kecurangan. Tahun 2020 memiliki target kinerja 20 % didukung dengan anggaran sebesar Rp. 878.848.000 pada awal Tahun 2020, adanya refocusing pada semester 2 Tahun 2020 membuat anggaran bertambah menjadi Rp. 1.598.200.000, target indikator kinerja tersebut
didukung oleh output/kegiatan Kampanye Membudayakan Anti Fraud dan Fasilitasi
Strategi Anti Fraud.
2. Presentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. Tahun 2020 memiliki target kinerja 85 % didukung dengan anggaran Rp 4,395,989,000 pada awal Tahun 2020, adanya refocusing pada semester 2 Tahun 2020 membuat anggaran berkurang menjadi Rp 2,882,606,000, target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan Audit Khusus dan Penanganan Pengaduan.
3. Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi. Tahun 2020 memiliki target kinerja 72 % didukung dengan anggaran Rp. 455,519,000 pada awal Tahun 2020, adanya refocusing pada semester 2 Tahun 2020 membuat anggaran bertambah menjadi Rp 823.520.000, target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif dan Kompilasi Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus.
4. Persentase investigasi kasus/pengaduan yang terbukti. Tahun 2020 memiliki target kinerja 75 % didukung dengan anggaran Rp 159,500,000 pada awal Tahun 2020, adanya refocusing pada semester 2 Tahun 2020 membuat anggaran bertambah menjadi Rp 495.360.000, target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus, PKS, Gelar Kasus dan Evaluasi Kegiatan.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 8
INSPEKTORAT INVESTIGASI 9
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
INSPEKTORAT INVESTIGASI ITJEN KEMENDIKBUD
A. Capaian Kinerja Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud Tahun 2020
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan yang tertuang dalam format Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Menguatnya mutu audit investigasi yang disertai dengan
tindaklanjut dan pembinaan satuan kerja, nilai capaian dari masing-masing kegiatan
dapat diuraikan sebagai berikut :
Inspektorat Investigasi mempunyai 4 (Empat) IKK sebagai berikut:
a. IKK pertama, Persentase Satker yang dibina dalam pencegahan frud/kecurangan. IKK ini mendukung ketercapaian IKP itjen yang kedua, yaitu Persentase satker yang menerapkan strategi anti Fraud;
b. IKK kedua, Presentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. IKK ini mendukung ketercapaian IKP Itjen yang ketiga, yaitu Persentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti;
c. IKK ketiga, Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi. IKK ini mendukung ketercapaian IKP Itjen yang ketiga, yaitu Persentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti;
d. IKK keempat, Persentase investigasi kasus/pengaduan yang terbukti. IKK ini mendukung ketercapaian IKP Itjen yang ketiga, yaitu Persentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti;
Selama tahun 2020, terdapat perubahan baik dalam pengalokasian anggaran, maupun program kegiatan Inspektorat Investigasi. Perubahan tersebut perlu dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan penambahan jenis kegiatan pengawasan, metode pengawasan serta hal-hal lainnya demi tercapainya sasaran kegiatan Inspektorat Investigasi. Penjelasan tentang penetapan kinerja yang menginformasikan target sasaran kegiatan serta realisasi capaian Indikator Kinerja Kegiatan Inspektorat Investigasi selama Tahun 2020, secara lengkap tertuang dalam tabel berikut ini.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 10
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi Kinerja Anggaran Kinerja Anggaran
Meningkatnya efektifitas pencegahan dan penindakan Praktik
KKN
Persentase satker yang dibina dalam pencegahan
Fraud/kecurangan
20% 1,598,200,000 30% 1,558,106,000 Persentase penanganan
pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
85% 2,638,296,000 80.82% 2,550,585,428 Persentase penyelesaian
rekomendasi hasil audit
Investigasi 72% 823,520,000 76 % 781,730,000 Persentasi investigasi kasus/pengaduan yang terbukti 75% 534,060,000 76.19% 523,610,000
Sampai dengan akhir Tahun 2020 Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja masing-masing kegiatan pada IKK Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud.
1. IKK pertama yaitu Persentase satker yang dibina dalam pencegahan
Fraud/kecurangan. Dalam IKK Pertama ini kegiatan yang dilaksanakan untuk
pemenuhan capaian ini yaitu Kampanye Membudayakan Anti Fraud dan Fasilitasi
Implementasi Strategi Anti Fraud yang dilakukan secara daring, Inspektorat
Investigasi pada Tahun 2020 ini secara berkelanjutan bekerjasama dengan satker baik tingkat Dinas Pendidikan Kab/Kota maupun Pendididikan Tinggi.
a. Kampanye Membudayakan Anti Fraud.
Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan rencana sebanyak 1 (satu) volume kegiatan dengan 12 (dua belas) frek serta mengundang sebanyak 108 satker
INSPEKTORAT INVESTIGASI 11 bidang pendidikan tinggi (Politeknik dan Universitas) yang dilaksanakan periode September s.d Oktober 2020.
b. Fasilitasi Implementasi Strategi Anti Fraud
Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan rencana sebanyak 1 (satu) volume kegiatan dengan 4 (empat) frek serta mengundang sebanyak 36 satker bidang pendidikan tinggi (Politeknik dan Universitas) yang dilaksanakan periode 30 November s.d 4 Desember 2020.
2. IKK kedua yaitu Presentase penanganan pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti. Dalam IKK kedua ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan capaian ini yaitu Audit Khusus dan Penanganan Pengaduan.
a. Audit Khusus
Kegiatan audit khusus dilakukan oleh auditor Inspektorat Investigasi ketika terdapat pengaduan masyaratkat, instruksi langsung dari pimpinan atau pun permohonan khusus dari satker/instansi daerah/masyarakat.
Kegiatan ini pada Tahun 2020 direncanakan sebanyak 70 frek, sampai dengan akhir Desember Tahun 2020 pencapaian untuk kegiatan ini sebesar 57 Frek atau 81.43 %, ketidaktercapaian frek ini dikarenakan dalam rangka pencegahan pandemic Covid-19.
b. Penanganan Pengaduan
Kegiatan ini pada Tahun 2020 dilaksanakan berupa klarifikasi surat pengaduan, Inspeksi Mendadak dan Rapat Dinas (pembahasan pengaduan yang datang dari masyarakat atau permintaan audit dari Unit Utama dll).
Kegiatan ini pada Tahun 2020 terlaksana Inspeksi Mendadak sebanyak 2 Frek, Rapat Dinas sebanyak 4 Kegiatan. Kegiatan ini tidak sesuai dengan perencanaan awal dikarenakan dalam rangka pencegahan pandemic Covid-19 sehingga pengaduan masyarakat setelah telaah yang dilakukan oleh auditor dan Inspektur Investigasi diteruskan pada instansi terkait .
3. IKK ketiga yaitu Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi. Dalam IKK ketiga ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan capaian ini yaitu Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif dan Kompilasi Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 12
a. Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif
Kegiatan Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif hingga Desember 2020 telah dilaksanakan sebanyak 2 Frek, frekuensi 1 tanggal 4 s.d 6 Maret 2020 dan frekuensi 2 tanggal 24 s.d. 26 November 2020 dengan tujuan :
a. Melakukan koreksi atas bukti-bukti hasil audit yang telah ditindaklanjuti,
b. Melakukan kegiatan konsultasi atas penyelesaian tindak lanjut yang harus dilakukan. Konsultasi dilakukan guna:
1) Membahas sampai sejauh mana tindak lanjut telah dilakukan.
2) Mengetahui kendala/hambatan hasil audit yang belum ditindaklanjuti.
3) Memberi penjelasan bagaimana rekomendasi harus ditindaklanjuti, baik itu berupa pemberian sanksi disiplin pegawai, tuntutan ganti rugi, atau pelimpahan kepada aparat penegak hukum.
4) Melakukan koreksi atas penyelesaian tindak lanjut yang dilakukan, jika ditemukan penyimpangan atas tindak lanjut yang dilakukan.
5) Menyusun action plan atau kesepakatan penyelesaian tindak lanjut bagi yang belum.
6) Menetapkan batas waktu penyelesaian sebagai batas waktu pelimpahan ke Aparat Penegak hukum setempat jika tidak diselesaikan. Hal ini terutama terhadap kasus tindak pidana korupsi.
7) Mengadministrasikan penyelesaian tindak lanjut atas hasil audit.
Kegiatan Fasilitasi Konsultansi Tinjut Hasil Audit Khusus telah dilaksanakan sebanyak 2 (dua) frek kegiatan dari 2 (dua) frek yang direncanakan pada : NO. KEGIATAN TEMPAT WAKTU KEGIATAN JUMLAH ORANG TERLIBAT
1 Fasilitasi Konsultansi Tinjut Hasil Audit Khusus 7 Kab/Kota 4 s.d 6 Maret 2020 50 Orang 2 Fasilitasi Konsultansi Tinjut Hasil Audit Khusus 27 satker secara daring 24 s.d. 26 November 2020 50 Orang
100 Orang
b. Kompilasi Fasilitasi Konsultansi Penyelesaian Tinjut Hasil Audit Khusus
Kegiatan Kompilasi Klinik Penyelesaian Tinjut Hasil Audit Khusus telah dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali kegiatan dari 2 (dua) kali kali yang direncanakan pada :
NO. KEGIATAN TEMPAT WAKTU KEGIATAN JUMLAH ORANG TERLIBAT
1 Kompilasi Klinik Penyelesaian Tinjut Hasil Audit Kota Bogor 13 s.d 15 Agustus 2020 45 Orang 2 Kompilasi Klinik Penyelesaian Tinjut Hasil Audit Kota Bogor 10 s.d 12 Desember 2020 45 Orang
INSPEKTORAT INVESTIGASI 13 4. IKK keempat yaitu Persentase investigasi kasus/pengaduan yang terbukti. Dalam IKK ketiga ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan capaian ini yaitu Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus, PKS, Gelar Kasus dan Evaluasi Kegiatan.
a. Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus
Kegiatan Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus/Investigatif hingga Desember 2020 telah dilaksanakan sebanyak 3 kali. Diikuti sebanyak 125 orang dan diselenggarakan Fullday Provinsi DKI Jakarta dan Fullboard Provinsi Jawa Barat.
b. Pelatihan Kantor Sendiri (PKS)
Kegitan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) hingga Desember 2020 telah dilaksanakan sebanyak 6 frekuensi (1 Metode tatap muka 5 dengan metode daring). Kegiatan ini telah diikuti oleh 286 orang peserta. Sedangkan untuk tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah di Ruang Sidang Lantai IV Itjen Kemendikbud.
NO. KEGIATAN TEMPAT WAKTU KEGIATAN JUMLAH ORANG TERLIBAT
1 Pelatihan Kantor Sendiri Rusid Lt 4 Itjen Kemendikbud 9 Januari 40 Orang
2 Pelatihan Kantor Sendiri Daring ZM 11 Mei 40 Orang
3 Pelatihan Kantor Sendiri Daring ZM 13 Mei 40 Orang
4 Pelatihan Kantor Sendiri Daring ZM 15 Mei 40 Orang
5 Pelatihan Kantor Sendiri Daring ZM 18 Mei 40 Orang
6 Pelatihan Kantor Sendiri Daring ZM 20 Mei 40 Orang
240 Orang
c. Gelar Kasus
Kegiatan Gelar Kasus Atas Hasil Audit telah dilaksanakan sebanyak 4 (Empat) kali kegiatan dari 12 (Dua belas) kegiatan ini tidak tercapai karena dalam rangka pencegahan pandemi Covid-19.
Kegiatan Gelar Kasus Hasil Audit Khusus Inspektorat Investigasi hingga November 2020 telah dilaksanakan sebanyak 4 Kali dengan total jumlah peserta 150 orang. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Sidang antai IV Itjen Kemendikbud.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 14 Tujuan kegiatan gelar kasus ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas audit, mengingat kualitas audit tidak ditentukan oleh hasil tetapi oleh proses. Disamping itu, guna memperoleh masukan-masukan konstruktif atas pelaksanaan audit yang telah dilakukan dan rekomendasi atas hasil audit tersebut. Sedangkan yang dijadikan materi pada kegiatan gelar kasus ini adalah kasus-kasus yang telah dilakukan audit khusus sebelumnya dengan metode presentasi dan diskusi (tanya jawab) antar auditor di Inspektorat Investigasi.
NO. KEGIATAN TEMPAT WAKTU KEGIATAN JUMLAH ORANG TERLIBAT 1 Gelar Kasus Rusid Lt IV Itjen Kemendikbud 3 Februari 2020 45 Orang 2 Gelar Kasus Rusid Lt IV Itjen Kemendikbud 28 Februari 2020 45 Orang
3 Gelar Kasus Rusid Lt IV Itjen Kemendikbud 16 Maret 2020 45 Orang
4 Gelar Kasus Rusid Lt IV Itjen Kemendikbud 11 Juli 2020 45 Orang
Jumlah 180 0rang
d. Evaluasi dan Penyusunan Program Inspektorat Investigasi
kegiatan Evaluasi dan Penyusunan Program Inspektorat Investigasi bertujuan untuk mempertimbangkan sesuatu kegiatan, hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor pelaksanaan program, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 s.d 19 Desember 2020. Kegiatan Evaluasi dan Penyusunan Program Inspektorat Investigasi telah dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali kegiatan dari 1 (satu) kali kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan pada :
NO. KEGIATAN TEMPAT WAKTU KEGIATAN JUMLAH ORANG TERLIBAT
1 Evaluasi dan Penyusunan Program Inspektorat Investigasi Kota Bandung, Jawa Barat 17 s.d 19 Desember 2020 60 orang
INSPEKTORAT INVESTIGASI 15
B. REALISASI ANGGARAN
Berikut ini dapat dilihat Rencana dan Realisasi daya serap anggaran secara rinci per kegiatan dari Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud tahun anggaran 2020.
Melalui pengukuran yang dilakukan terhadap pencapaian sasaran, diperoleh nilai pencapaian sasaran dengan indikator “Persentase Satker yang dibina dalam pencegahan frud/kecurangan”, “Presentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti”, “Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi “ dan “Persentase investigasi kasus/pengaduan yang terbukti “ dengan nilai capaian keuangan sebesar 96.82 % sedangkan nilai capaian fisik sebesar 83.50 %. Nilai capaian perhitungan ini termasuk Piagam Kinerja Kasubag TU Inspektorat Investigasi. Untuk mendukung pencapaian sasaran program tahun anggaran 2020 Inspektorat
Investigasi Itjen Kemendikbud memperoleh alokasi anggaran sebesar
Rp. 6.108.207.000.00, Sampai dengan akhir Desember 2020 secara kumulatif telah terserap sebesar Rp. 5.914.046.428.00 (96.82 %), sehingga sisa anggaran yang masih tersedia sebesar Rp. 194.160.572.00 (3.18 %). Daya serap anggaran tersebut tergambar pada tabel berikut ini:
Tabel Daya serap anggaran Inspektorat Investigasi Triwulan IV tahun 2019
No. Sumber Dana Alokasi Realisasi Persentase Sisa (3-4) Persentase
1 2 3 4 5 6 7
1 Belanja Pegawai - -
-2 Belanja Modal - -
-3 Belanja Barang Jasa 6.108.207.000 5.914.046.428 96,82% 194.160.572 3,18%
4 Belanja Bansos .
TOTAL 6.108.207.000 5.914.046.428 96,82% 194.160.572 3,18%
Daya Serap Inspektorat Investigasi Itjen Kemdikbud s.d Desember 2020
INSPEKTORAT INVESTIGASI 16
Tabel 3.2: Rencana dan Realisasi anggaran Inspektorat Investigasi tahun 2020
NO KEGIATAN PAGU REALISASI SALDO PENGUATAN AUDIT INVESTIGASI 6.108.207.000 5.914.046.428 194.160.572 I Pelaksanaan Audit Investigasi dan Penanganan Pengaduan 2.882.606.000 2.786.295.428 96.310.572 Audit Khusus 2.414.115.000 2.411.109.028 3.005.972 Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus/Investigatif 244.310.000 235.710.000 8.600.000 II Pelaksanaan Pemantauan dan Pengawasan Lainnya 1.113.270.000 1.069.630.000 43.640.000 Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) 10.750.000 9.500.000 1.250.000 Gelar Kasus 14.600.000 14.000.000 600.000 Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif 591.520.000 556.980.000 34.540.000 Kompilasi Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus 232.000.000 224.750.000 7.250.000 Evaluasi Kegiatan Tahun 2020 264.400.000 264.400.000 0 III Pelaksanaan Pencegahan KKN 1.598.200.000 1.558.106.000 40.094.000 Kampanye Membudayakan Anti Fraud 1.123.430.000 1.105.106.000 18.324.000 Fasilitasi Strategi Anti Fraud 474.770.000 453.000.000 21.770.000 IV Penatausahaan Inspektorat 514.131.000 500.015.000 14.116.000
INSPEKTORAT INVESTIGASI 17 Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan yang tertuang dalam format Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Audit Investigasi, nilai capaian dari masing-masing kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.3: Nilai Capaian Kinerja kegiatan Inspektorat Investigasi tahun 2020
No. Uraian Kegiatan Realisasi
Fisik Keuangan
I Pelaksanaan Audit Investigasi dan Penanganan
Pengaduan 79,73% 96,66% Audit Khusus 79,17% 99,88% Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus/Investigatif 100,00% 96,48% II Pelaksanaan Pemantauan dan Pengawasan Lainnya 87,50% 96,08% Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) 100,00% 88,37% Gelar Kasus 66,67% 95,89% Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit
Khusus/Investigatif 100,00% 94,16% Kompilasi Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil
Audit Khusus 100,00% 96,88% Evaluasi Kegiatan Tahun 2020 100,00% 100,00% III Pelaksanaan Pencegahan KKN 100,00% 97,49%
Kampanye Membudayakan Anti Fraud 100,00% 98,37% Fasilitasi Strategi Anti Fraud 100,00% 95,41% IV Penatausahaan Inspektorat 100,00% 97,25%
INSPEKTORAT INVESTIGASI 18
Tabel 3.4: Analisis Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Investigasi Triwulan IV tahun 2020
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Target Realisasi Kinerja Anggaran Kinerja Anggaran
Meningkatnya efektifitas pencegahan dan penindakan Praktik
KKN
Persentase satker yang dibina dalam pencegahan
Fraud/kecurangan 20% 1,598,200,000 30% 1,558,106,000 Persentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 85% 2,638,296,000 80.82% 2,550,585,428 Persentase penyelesaian
rekomendasi hasil audit
Investigasi 72% 823,520,000 76% 781,730,000
Persentasi investigasi kasus/pengaduan yang terbukti
75% 534,060,000 76.19% 523,610,000
1. IKK pertama yaitu Persentase satker yang dibina dalam pencegahan Fraud/kecurangan. Dalam IKK Pertama ini kegiatan yang dilaksanakan untuk
pemenuhan capaian ini yaitu Kampanye Membudayakan Anti Fraud dan Fasilitasi
Implementasi Strategi Anti Fraud yang dilakukan secara daring, Target pada tahun
2020 pada IKK pertama ini sebesar 20 % dan pencapaiannya sampai dengan Desember 2020 sebesar 30 %, pencapaian ini melebihi target karena pada kegiatan
untuk pencapaian ini satker yang dibina dalam pencegahan Fraud/kecurangan
sebanyak 108 dari target satker 70.
2. IKK kedua yaitu Persentase penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. Dalam IKK kedua ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan capaian ini yaitu Audit Khusus dan Penanganan Pengaduan. Target pada tahun 2020 pada IKK Kedua ini sebesar 85 % dan pencapaiannya sampai dengan Desember 2020 sebesar 80.82 % pencapaian ini belum memenuhi target karena pelaksanaan Audit Khusus dari Target 72 Frek tercapai 57 Frek ketidaktercapaian ini disebabkan adanya pencegahan Pandemi Covid 19 dimana seluruh auditor dan pegawai diwajibkan melakukan WFH pada Triwulan II sampai dengan Triwulan III 2020 sehingga pada periode ini tidak ada penugasan Audit Khusus sesuai jadwal.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 19 Penanganan Pengaduan pada tahun 2020 dilakukan melalui Inspeksi mendadak, Rapat Dinas dan Klarifikasi, Inspeksi mendadak di tahun 2020 telah dilakukan sebanyak 2 penugasan, Rapat Dinas sebanyak 5 kali dilakukan sebelum diberlakukannya WFH dalam rangka pencegahan Covid 19, pengaduan masyarkat yang diterima melalui surat, email, web pengaduan, dan lain lain banyak dilakukan dengan cara telaah surat pengaduan oleh auditor kemudian mengirim surat permintaan klarifikasi dari Satker atau Dinas Pendidikan Kab/Kota.
3. IKK Ketiga yaitu Persentase penyelesaian rekomendasi hasil audit Investigasi. Dalam IKK kedua ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan capaian ini yaitu Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus/Investigatif dan Kompilasi Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus. Target pada IKK Ketiga ini pada tahun 2020 sebesar 72 % pencapaian sampai dengan Desember 2020 sebesar 76 %, pencapaian ini melebihi target karena pada tahun 2020 akumulasi rekomendasi hasil audit khusus sebesar 638 kemudian setelah dilaksanakan kegiatan Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut sebanayak 2 Frek rekomendasi yang telah dilaksanakan oleh Satker dan Dinas Pendidikan Kab/Kota sebesar 487 rekomendasi. 4. IKK Keempat yaitu Persentasi investigasi kasus/pengaduan yang terbukti. Dalam
IKK Keempat ini kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan capaian yaitu Kompilasi Laporan Hasil Audit Khusus, PKS, Gelar Kasus dan Evaluasi Kegiatan. Target pada tahun 2020 sebesar 75 % pencapaian pada tahun 2020 sebesar 76.19 %.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampai dengan akhir Desember Tahun 2020, Inspektorat Investigasi telah menunjukkan kinerja yang baik karena dapat memenuhi:
1. Seluruh Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang telah ditetapkan untuk tahun 2020 dengan tingkat capaian realisasi fisik sebesar 83.50 %, berikut ringkasan pencapaian indikator kinerja dan kinerja keuangan.
2. Capaian IKK dst
B. Kendala, Hambatan, dan Pemecahannya
Adapun kendala yang dihadapi sehingga masih terdapat program kegiatan yang belum dapat terlaksana secara maksimal antara lain:
1. Adanya refocusing anggaran tahun 2020 karena adanya pandemi Covid 19, membuat penjadwalan ulang kegiatan.
2. Adanya perubahan pagu anggaran dan revisi anggaran yang sangat dinamis.
3. Kegiatan Kampanye membudayakan anti Fraud, Fasilitasi Implementasi
Strategi Anti Fraud dan Fasilitasi Konsultasi Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus teknis pelaksanaannya dirubah karena dalam rangka pencegahan pandemi Covid 19.
4. Belum terjadi sinergi pelaksanaan program antar Inspektorat dan Sekretariat di lingkungan Itjen Kemendikbud.
5. Pemanfaatan IT dalam proses audit dan kegiatan Fasilitasi Implementasi Anti Fraud yang belum dikuasai oleh sebagian auditor.
C. Cara Mengatasi
Untuk mengatasi terkait adanya kendala tersebut maka inspektorat investigasi melakukan:
1. Melakukan refocusing anggaran tahun 2020 sesuai arahan Inspektur Jenderal Kemendikbud dan merevisi jadwal kegiatan
2. Memberikan masukan kepada pemangku kepentingan agar kendala-kendala dalam pelaksanaan program dapat diminimalkan yang terkait dengan
INSPEKTORAT INVESTIGASI 21 revisi POK, sebaiknya dilakukan pengkajian ulang dalam penyusunan jadwal kegiatan sehingga tidak terlalu sering melakukan revisi.
3. Merubah kegiatan secara daring dengan mengedepankan penyampaian substansi yang komprehensif kepada peserta.
4. Mengintensifkan koordinasi antara Sekretariat dengan Inspektorat, agar dapat terjalin kerjasama yang baik guna menunjang pelaksanaan kegiatan Inspektorat Jenderal Kemendikbud.
5. Melakukan evaluasi berkala terhadap kemanfaatan hasil pelaksanaan program untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam merumuskan program.
Dari hasil evaluasi kinerja, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan kegiatan yang akan dilakukan Tahun 2021 antara lain :
1. Percepatan respon terhadap pengaduan masyarakat, saber pungli dan permintaan pemeriksaan oleh Institusi/Lembaga.
2. Tindaklanjut hasil pemeriksaan melalui program fasilitasi tindak lanjut hasil audit investigasi yang masih belum dapat terselesaikan akan diupayakan secepatnya. 3. Pengawasan pada program-program strategis Kemendikbud yang berhubungan
dengan harkat orang banyak berbasis E-report dan WBS (Mei-Agust 2019).
4. Upaya pencegahan melalui perbaikan sistem pengendalian intern satuan kerja di
lingkungan Kemendikbud (kontrol Fraud/kontrol risiko) dengan mengundang Unit
Utama di lingkungan Kemendikbud (Akhir Desember 2020).
5. Sinergi pengawasan dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal (Februari-Desember 2021).
6. Implementasi strategi anti Fraud kampanye dan desiminasi (Oktober dan November 2021; aplikasi (web anti Fraud) - Juli 2021).
7. Meningkatkan kapasitas auditor investigasi melalui sertifikasi profesi.
Laporan ini yang merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud. Selanjutnya disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kemendikbud dan pihak-pihak terkait untuk dapat dipergunakan pengambilan kebijakan lebih lanjut.
Dalam pemecahan masalah, upaya yang telah dan akan terus dilakukan oleh Inspektorat Investigasi adalah mengintensifkan sumber daya auditor yang ada serta melakukan koordinasi dengan Inspektorat I s.d IV. Serta mengoptimalkan mekanisme kerja dalam penugasan auditor untuk tidak terjadinya penugasaan ganda.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 22 Demikian Laporan Kinerja Inspektorat Investigasi Itjen Kemendikbud tahun 2020 ini disusun. Harapan kami, laporan ini dapat dijadikan bahan masukan/kajian/telaahan. Khususnya mengenai akuntabilitas kinerja bagi pimpinan Inspektorat Jenderal Kemendikbud dalam mengambil kebijakan di masa mendatang dan terutama dalam perbaikan kinerja Tahun 2020.
INSPEKTORAT INVESTIGASI 23
INSPEKTORAT INVESTIGASI 29