• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI BENTUK. Ragam Bentuk Modul 5. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERSEPSI BENTUK. Ragam Bentuk Modul 5. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

PERSEPSI BENTUK

Ragam Bentuk Modul 5

Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn

Desain dan Seni Kreatif Desain Produk

www.mercubuana.ac.id

(2)

Abstrak

• Bentuk adalah sesuatu yang terlihat.

Berbagai macam pengertian dari

bentuk serta sifat yang dapat

dihasilkan oleh keberadaan suatu

bentuk.

(3)

KOMPETENSI

Mahasiswa mengetahui pengertian

dan berbagai ragam bentuk serta

konsep dasar dari bentuk.

(4)

RAGAM BENTUK

A. Bentuk Dan Unsur Konsep B. Bentuk Berupa Titik

C. Bentuk Berupa Garis D. Sifat – sifat Garis

E. Bentuk Berupa Bidang F. Pertalian Bentuk

G. Hakikat Bentuk

H. Fungsi Bentuk

(5)

A. Bentuk Dan Unsur Konsep

• Bahwa konsep tidak kelihatan. Titik, garis, bidang akan menjadi bentuk jika terlihat. Sebuah titik pada sehelai kertas betapapun kecilnya pasti mempunya raut, ukuran dan warna dan barik jika tampak. Demikian halnya dengan garis atau bidang. Semua itu adalah bentuk dalam arti yang sebenarnya walaupun bentuk yang berupa titik atau garis pada umumnya tetap disebut titik atau garis saja.

(6)

B. Bentuk Berupa Titik

• Sebuah bentuk disebut titik karena ukurannya

kecil. Jadi kesimpulannya adalah yang menjadi

ciri dari bentuk yang berupa titik adalah

ukurannya kecil dan rautnya sederhana. Titik

dapat juga berbaut bujur sangkar, segitiga,

Lonjong, rincu

(7)

Bentuk disebut garis karena pertama bujurnya sempit sekali dan kedua lintangnya sangat menonjol. Ada tiga hal yang juga harus diperhatikan pada bentuk berupa garis adalah:

Pertama Raut keseluruhan atau yang dimaksudkan adalah tampilan umum, yakni lurus, lengkung, bertekuk, atau tarikan tangan bebas (Gb.6a).

Kedua Tubuh karena garis mempunyai lebar, tubuhnya dibatasi oleh dua sisi, raut kedua sisi itu dan pertaliannya menentukan raut tubuh.

Ketiga Ujung, dapat diabaikan jika garis sangat tipis, tapi jika lebar maka raut ujungnya akan tampak jelas, mungkin persegi, bundar, runcing dllnya.

C. Bentukk Berupa Garis

(8)

• Dalam batasan garis dapat disebut juga sesuatu yang panjang dan garis dapat diartikan sebagai suatu pembatas garis struktural : Ruang, Objek, Marka, Warna atau Tone

• Selain itu ada kemungkinan yang lain melihat dan

memperhatikan akan dimensi garis yang akan mendapatkan sifa – sifat : Memanjang, Mengarah dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Dalam suatu batasan yang lain elemen garis digambarkan sebagai sesuatu yang bersifat dinamis dalam batasan: Arah ( orientasi ), Gerak ( energi ), Dan juga efek gerakan garis dapat dicapai dengan sederetan bentuk garis, Garis dapat dibagi menjadi 3 bagian.: Garis Lurus, Garis

Lengkung, Garis patah

(9)

D. Sifar – sifat Garis

Formal : Segala macam garis yang berfungsi memperjelas bentuk suatu benda dan berfungsi sebagai pembatas.

Informal : Garis ini tidak memiliki tekanan yang sama dan sifatnya lebih bersifat emosional dan individual. Garis yang demikian dapat disebut juga dengan ”Goresan” dan banyak dihubungkan dengan kejiwaan seseorang atau dihubungkan dengan kepekaan perasaan yang ditentukan oleh pribadi penciptanya. Karya seni yang banyak dibentuk dari garis informal adalah Huruf Tiongkok dan Lukisan Mandarin.

Imajiner : Garis Ini dapat disebut juga dengan garis

Khayalan saja atau dapat disebut juga abstrak. Karena hanya berupa gambaran garis dalam hal ini garis tidak tampak secara fisik namun secara khayalan terasa adanya garis.

(10)

E. Bentuk Berupa Bidang

Bentuk dan raut bidang dapat kelompokkan menjadi enam kelompok:

Geometri dibuat berdasarkan matematika (Gb.7a).

Organik dibatasi oleh lengkung bebas, yang mengesankan kejelangan dan pertumbuhan (Gb. 7b).

Bersudut dibatasi oleh beberapa garis lurus yang menurut matematika tidak bersitali (Gb.7c).

Tak teratur dibatasi oleh garis lurus dan lengkung yang dari segi matematika tidak bersitali (Gb.7d).

Tarikan tangan kaligraphi atau dibuat dengan tangan bebas (Gb.7e).

Kebetulan ditentukan oleh pengaruh bahan atau proses khusus, atau diperoleh dengan kebetulan (Gb.7f).

Bentuk Positif dan Negatif

Pada umumnya, bentuk dipandang sebagai sesuatu yang menempati

ruang, tapi dapat pula dipandang sebagai ruang kosongyang dikelilingi oleh ruang terisi. Jika bentuk dipandang sebagai pengisi ruang, maka kita sebut bentuk “positif” Jika dipandang sebagai ruang kosong yang dikelilingi

t i i kit b t b t k “ ti ” (Gb 8)

(11)

Bentuk Positif dan Negatif

• Pada umumnya, bentuk dipandang sebagai sesuatu yang menempati ruang, tapi dapat pula dipandang sebagai ruang kosongyang dikelilingi oleh ruang terisi. Jika bentuk dipandang sebagai pengisi ruang, maka kita sebut bentuk “positif” Jika dipandang sebagai ruang kosong yang dikelilingi ruang yang terisi kita sebut bentuk “negative” (Gb.8)

(12)

Sebaran Bentuk dan Warna

• Tanpa mengubah unsur apapun dalam sebuah rancang, sebaran warna dalam rengrengan warna tertentu dapat mempunyai lingkup keragaman yang besar. Empat sebaran warna sbb:

• Bentuk putih pada natar putih (Gb. 9a)

• Bentuk putih pada natar hitam (Gb. 9b)

• Bentuk hitam pada natar putih (Gb.9c)

• Bentuk hitam pada natar hitam (Gb.9d)

• Disamping itu kita bias saja membuat bentyuk yang diberi garis batas putih.

• Jika rancang bertambah rumpil (banyak seluk beluknya) maka sebaran warna itupun bertambah kemungkinannya.

(13)

F.Pertalian Bentuk

Bentuk dapat berhubungan satu sama lain dengan banyak cara. Contoh sederhananya jika sebuah bentuk menindih yang lain, maka hasilnya tidak sesederhana yang kita bayangkan. Berikut kita akan memperoleh delapan pertalian antara bentuk yang berbeda:

Perpisahan kedua bentuk tetap terpisah satu sama lain meskipun dapat berdekatan (Gb.12a).

Persentuhan jika kedua berntuk kita gerakkan dekat-mendekat,mulailah keedua kedua bersentuhan (Gb.12b).

Pertindihan jika kedua bentuk itu digerakkan lebih mendekat, maka bentuk satunya akan menindih yang lain sehingga satu gambar tampak dibawahnya (Gb.12c).

Pelantasan seperti diatas (3), tapi kedua bentuk tampak bening,

pertalian antara yang satu ada dibawah yang lainnya tidak jelas tampak, semenmtara batas keduanya tampak utuh (GB.12d).

(14)

Peleburan seperti diatas (3), tapi kedua bentuk lebur menjadi sebuah bentuk baru yang lebih besar. Kedua bentuk

kehilangan sebagian batasnya jika melebur sesamanya (Gb.12e).

Pengikisan jika bentuk taya menindih bentuki yang tampak, terjadilah pengikisan. Bagian bentuk yang tertindih itu turut lenyap. Pengikisaan dapat dipandang sebagai penindih bentuk positif oleh bentuk negative (Gb.12f).

Pengundungan seperti diatas (4), tapi bagian bentuknya yang tertindih saja tampak. Terjadilah bentuk baru yang lebih kecil sebagai hasil pengundungan (Gb.12g).

Perimpitan jika kedua bentuk itu bergeser lagi, akhirnya yang satu akan menindih seluruh bentuk yang lain. Kedua lingkaran itu lalu berimpit menjadi satu (Gb.12h).

(15)

G. Hakikat Bentuk

Bentuk dari suatu hasil seni tidak lain adalah gatranya, susunan bagian- bagiannya, demikian pula apabila terdapat dua atau lebih bagian- bagian yang bergabung menjadi satu akan membentuk suatu susunan. Tetapi dalam membicarakan bentuk suatu hasil seni tentu saja yang dimaksud adalah bentuk bentuk yang khas; bentuk yang dalam beberapa hal

mempengaruhi kita.

Sedangkan menurut Herbert Read dalam hubungannya dengan seni lukis, Pengertian bentuk disalin dari bentuk “shape”, sedangkan “form” disalin menjadi ujud. Pengertian wujud tidak menyangkut soal-soal keteraturan, simetris, ataupun segala macam proporsi tertentu yang lain.

(16)

Menurut Plato, Bentuk (Form) dibedakan menjadi dua yaitu bentuk yang Relatif dan Absolut.

• Bentuk yang Relatif adalah perwujudan yang perbandingan maupun keindahannya terkait pada hakikat bentuk-bentuk yang ada di dalam dan merupakan tiruannya.

• Bentuk Absolut adalah suatu bentuk atau suatu abstraksi yang terdiri dari garis-saris lurus dan lengkung, dan bidang-bidang atau bentuk-bentuk tiga-dimensional yang dihasilkan dari

bentuk-bentuk di alam itu dengan perantaraan ‘mesin bubut, penggaris dan siku-siku.

• Keindahan bentuk yang tidak berubah serta absolut ini dipersamakan dengan nada suara murni dan halus, yang memiliki keindahan bukan karena dihubungkan dengan sesuatu yang lain, melainkan semata-mata karena sifat- sifatnya sendiri.

(17)

Plato:

• Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata. Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari objek disebut juga sebagai sosok ( form ). Misalkan saja dalam melukis seorang pelukis membentuk manusia demikian juga pematung. Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara

kebetulan dalam istilahnya disebut : Shape yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.

• Bentuk ada juga yang hadir dialam sebagai perwujudan dari alam itu sendiri ( ciptaan alam ). Ada bentuk yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan manusia

(18)

H. Fungsi Bentuk

• Bentuk dicipta sesuai dengan kebutuhan seniman yang

bersifat praktis seperti membuat kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang diciptakan disesuaikan dengan nilai

kegunaannya ( functional form ).Bentuk diciptakan oleh

seniman sebagai ungkapan ( bentuk ekspresi ), seperti Bentuk tri-matra yaitu bentuk pada karya seni rupa yang memiliki

ukuran panjang, lebar dan tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan (arsitektur).Bentuk diam dan bergerak ( statis

kinestis ) seperti patung, mobil, motor dsb.Bentuk berirama ( rhythm/ritmis ) seperti pada bangunan, patung dsb.Bentuk agung dan abadi ( monumental ) seperti pada bangunan dan patung.

(19)

Daftar Pustaka

Falconer, Kenneth. Fractal Geometry: Mathematical Foundations and Applications. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd., 2003

Mandelbrot, Benoît B. The Fractal Geometry of Nature, W. H.

Freeman and Co, New York, 1982.

Sanyoto, Ebdi, Sadjiman. Dasar-dasar Tata Rupa dan Desain (Nirmana). Arti Bumi Intaran Yogyakarta. 2005

(20)

Terima Kasih

Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn.

Referensi

Dokumen terkait

Jika tingkat pendidikan ibu rendah maka sulit untuk mendapatkan informasi tentang pemenuhan asupan gizi ibu selama kehamilan, asupan gizi yang kurang sangat berpengaruh terhadap

Diantara mereka ada yang mengambil pendapatnya orang yang menyebutkan boleh untuk mencukur jenggot, lalu mereka meninggalkan dalil-dalil yang jelas, yang bisa

Model TAM (Technology Acceptance Model) yang dikembangkan oleh Davis F.D pada tahun 1989 merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian

Pada penelitian data rekam medis pasien di rs bedah mitra sehat dengan metode naive bayes dan clustering didapat bebrapa gejala jenis penyakit tersebut dengan beberapa

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir didapatkan data bahwa pada responden yang tidak mengikuti pendidikan formal, semuanya mengalami bangkitan dalam 1 bulan

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengenalan akan peran penting manajemen strategik dalam manajemen perusahaan dan keterlibatannya untuk menghadapi

• Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi

Dalam homili, Romo Herman menyampaikan bahwa Minggu Palma bisa menjadi simbol pembaruan iman untuk menyambut Yesus sebagai Raja dan Tuhan, serta membangun kembali cinta bakti