• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MANAJEMEN ENERGI BERKELANJUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM MANAJEMEN ENERGI BERKELANJUTAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM MANAJEMEN ENERGI BERKELANJUTAN

titovianto widyantoro

(2)

Permasalahan energi

 Sumber daya energi yang ada saat ini berada di bawah tekanan yang sangat luar biasa

 Akan tetapi dalam rangka mempertahankan pertumbuhan ekonomi maka peningkatan pasokan energi juga sangat dibutuhkan.

 Sementara pasokan energi terbarukan masih membutuhkan waktu untuk dapat menggantikan energi tidak terbarukan

 Perlu mengelola konsumsi energi dengan baik, jika kita ingin melihat masa depan yang lebih bersih dan lebih efisien dalam pemanfaatan energinya.

(3)

PENDAHULUAN

Pedekatan pelaksanaan penghematan energi (umumnya)

 Efisiensi energi dilakukan oleh plant engineer dibantu konsultan atau pemasok peralatan yang kompeten.

 Perhitungan penghematan dan pengukuran kemajuan kegiatan dilakukan oleh Champion

 Keberhasilan sulit dimengerti oleh orang awam

 Replikasi yang lambat

 Tidak menggunakan analisis berdasarkan resiko

 Manfaat (ROI) bisa hilang jika champion pindah atau terjadi relokasi

(4)

ISO 50001

Menyediakan kerangka kerja dan acuan untuk semua jenis dan ukuran organisasi dalam pengelolaan energi

Tujuan adalah untuk memungkinkan organisasi menetapkan sistem dan proses yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja energi, termasuk efisiensi energi, penggunaan dan konsumsinya energinya.

Penerapan mengambil pendekatan yang terstruktur dan sistematis dalam rangka pelaksanaan efisiensi energi, mengembangkan dan menerapkan kebijakan energi, tujuan, sasaran dan rencana aksi yang bertujuan untuk terus meningkatkan kinerja energinya (berkelanjutan).

Dengan mengintegrasikan manajemen energi ke dalam sistem manajemen yang sudah ada maka organisasi akan selalu berada di posisi yang tepat untuk

mengurangi penggunaan energi dan bahkan dapat mencapai suatu penghematan energi yang signifikan.

Kunci utama dalam pelaksanaan sistem manajemen energi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi di mana energi digunakan, di mana energi terbuang

percuma (waste) dan di mana langkah-langkah penghematan energi yang memiliki pengaruh paling besar dalam biaya secara keseluruhan.

Sedangkan keberhasilan pelaksanaan tergantung pada komitmen dari semua tingkatan dan fungsi organisasi terutama sekali adalah dari manajemen puncak.

(5)

Standar Sistem manajemen

energi

ISO 50001

Tanggung Jawab Manajemen

Kebijakan Energi

Perencanaan

Penerapan dan operasi Checking

Review Manajemen

Yes

(6)

ISO 50001 :

Berbasis EMs seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000

Proses PDCA (Plan- Do-Check-Act) untuk perbaikan kinerja yang berkelanjutan

KEBIJAKAN

ENERGI PERENCANAAN (PLAN) - Dasar hukum

- Review energi - Baseline energi

- Indikator kinerja energi

- Opsi, target dan rencana aksi

IMPLEMENTASI DAN OPERASI (DO) - Kompetensi, pelatihan dan kesadaran - Persyaratan dokumentasi

- Dokumen kontrol - Kontrol operasi - Komunikasi - Desain

- Pembelian jsasa energi, produk dan peralatan - Pembelian pasokan energi

CHECKING KINERJA (CHECK) - Pemantauan, pengukuran dan analisis - Evaluasi dasar hukum

- Audit eksternal sistem manajemen energi - Ketidaksesuaian, koreksi, aksi korektif dan preventif

- Record keeping

REVIEW MANAJEMEN (ACT) - Input

- Output

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

-Umum

- Role, tanggung jawab dan otoritas

(7)

Elemen kunci ISO 50001

Kebijakan energi – Pernyataan manajemen puncak tentang komitmen organisasi untuk manjemen energi

Tim manajemen antar divisi – dipimpin oleh representative yang melaporkan secara langsung ke manajemen dan bertanggung

jawab mengawasi implementasi sistem manajemen energi

Proses perencanaan energi – mengkaji pemanfaatan energi dan konsumsinya, identifikasi pemanfaat energi yang signifikan dan menentukan peluang untuk perbaikan.

Base line – dari konsumsi energi pada organisasi

Identifikasi indikator kinerja energi (EnPI) – sesuai kebutuhan organisasi dan mengukur perbaikannya.

(8)

Elemen kunci ISO 50001

Tujuan dan target energi – berkaitan dengan perbaikan kinerja sesuai dengan fungsi, tingkat, proses atau fasilitas dalam

organisasi

Rencana tindak – memenuhi tujuan dan target

Kontrol dan prosedur operasi – untuk karekteristik kunci dari sistem manajemen energi termasuk pemanfaat energi yang signifikan

Pengukuran, pengelolaan dan dokumentasi – dalam rangka perbaikan kinerja energi yang berkelanjutan

Audit internal dan pelaporan perbaikan secara periodik – ditujukan pada manjemen berdasarkan hasil audit.

(9)

Penerapan ISO 50001

 Diterapkan pada semua faktor yang dapat dipantau oleh organisasi dan berdampak pada pemanfaatan energi dan konsumsinya.

 Dirancang dapat digunakan secara independen, akan tetapi dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen yang lain (misalnya ISO 9001 atau ISO 14001)

 Dapat diterapkan pada semua organisasi yang memanfaakan energi

Sertifikasi tidak diperlukan

Tidak menetapkan kriteria kinerja atau hasil tertentu yang berkaitan dengan energi.

(10)

TUJUAN UTAMA PENINGKATAN

KINERJA

PerformanEnergy

ce energy

Use

energy Consumpti

on

energy Intensity energy

Efficiency Others

(11)

PERENCANAAN

Berapa dan dimana energi yang digunakan

Pengguna energi yang signifikan

Siapa yang mempengaruhi

Apakah perlu audit energi

Optimasi sistem

Pilihan energi terbarukan

Legalitas dan persyaratan lain

Mengembangkan baseline dan Indikator Kinerja Energi

Tentukan tujuan dan target

Rencana aksi

Tanggung Jawab Manajemen

Kebijakan Energi

Perencanaan

Penerapan dan operasi Checking

Review Manajemen

Yes

(12)
(13)

CHECKING

 Pemeriksaan operasi

Rekaman operator

Rekaman pemeliharaan

Peralatan

 Pemeriksaan system

Apakah semua orang melakukan hal yang dipersyaratkan ?

Pemeriksaan kinerja

Periksa indikator kinerja energi (IKE)

Periksa kecenderungan dan biaya

Pemeriksaan kemajuan

Periksa kemajuan yang dicapai terhadap rencana

Tanggung Jawab Manajemen

Kebijakan Energi

Perencanaan

Penerapan dan operasi Checking

Review Manajemen

Yes

(14)

MENGUNGKAPKAN PERBAIKAN KINERJA

KINERJA ENERGI Monitoring,

measuring

& analysis Baseline &

EnPI Action Plan

Laporan kinerja pada

manajemen

(15)

INDIKATOR KINERJA

(EnPI)

 Kinerja energi seluruh fasilitas (tren annualized biaya dan konsumsi energi)

 Tingkat proses

Spesifik produk (kWh/ton)

Spesifik proses (SEC)

 Tingkat sistem energi

Udara tekan – kW/m3/det

Sistem uap – kWh/kg/jam

Tungku api – kWh/unit

 Penggunaan metode regresi dengan baseline

 Dapat digunakan untuk indikator kinerja atau perhitungan saving

(16)

PENERAPAN DAN METODE M&V

 M&V Protocol

EVO : IPMVP (2007)

US DOE : SUPERIOR

ENERGY PERFORMANCE M&V PROTOCOL

ASHRAE : GUIDELINE 14

SATS 50010

 Petunjuk praktis bukan manual desain

 Mungkin membutuhkan ahli

 Bukan buku memasak atau prosedur

(17)

ISU M&V DAN PENGHEMATAN ENERGI

DAPAT DIUKUR

 Temperatur

 Aliran

 Kecepatan

 Arus

 Tegangan

 Daya listrik

 kWh

TIDAK DAPAT DIUKUR

 Peningkatan kinerja energi

 Penghematan energi

 Perhitungan penghematan Es = Bpeu – Rpeu ± A

Es = energy saving

Bpeu = baseline pada periode pemanfaatan tertentu

Rpeu = Laporan pemanfaatan energy

A = adjustment (normalisasi)

(18)

INDIKATOR KINERJA

(EnPI)

SIMPLE RATIO

 Intensitas energy (energi/output)

Industri yang padat energi untuk benchmarking

Hati-hati kasus baseload yang besar

Lebih baik untuk melihat output daripada energi

 Efisiensi energy (input/output)

Contoh efisiensi boiler

Beban rendah akan menurunkan efisiensi

Kebocoran pada sistem uap akan menurunkan efisiensi

(19)

INDIKATOR KINERJA

(EnPI)

FAKTOR YANG BERPENGARUH

 PRODUKSI

 JENIS ENERGI

 LAIN-LAIN

(20)

DRIVER YANG

BERPENGARUH

(21)

MODEL LAIN

 Regresi linear Multivariate :

 Y = b + m1X1 + m2X2

 Regresi linear Polynomial

 Y = b + m1X1 + m2(X2)2

 Regresi non linear (sampel dari audit di industry semen)

(22)

PERHITUNGAN PENGHEMATAN (CUSUM Analysis)

 Dibuat oleh E.S. Halaman tahun 1954

Andal dalam mendeteksi pergeseran proses kecil

Sensitif untuk distribusi probabilitas

Provably optimal: mendeteksi proses bergeser lebih cepat dari metode lain.

Sangat kuat, baik di bawah hampir semua definisi optimalitas

Jauh lebih baik dari eksponensial moving average

 Secara matematis yang sangat sederhana

 Mudah dianalisis secara aljabar ataupun grafis

(23)

Superior Energy Performance?

 Program sertifikasi berbasis pasar dari ANSI / ANAB yang

terakreditasi, menyediakan roadmap bagi industri dan komersial untuk mencapai perbaikan berkelanjutan dalam efisiensi energi sekaligus meningkatkan daya saing

 Sertifikasi akan diberikan jika :

Sistem manajemen energi sesuai dengan ISO 50001

Perbaikan kinerja energi (minimal 5% dalam 3 tahun)

(24)

Kriteria kinerja dan tingkat

sertfikasi SEP

(25)

Penutup

 Penerapan manajemen energi melalui standar sistem manajemen energi ISO 50001 akan menghasilkan peningkatan kinerja atau penghematan energi melalui pelaksanaan sistem yang terstruktur dan tersistem dengan baik.

 Untuk mengukur seberapa jauh (secara kuantitatif) peningkatan kinerja atau penghematan energi sebagai bagian penting dalam review energi diperlukan kegiatan audit energi dan measurement

& verification yang menjadi kesepakatan internasional.

 Pada akhirnya keberlanjutan dan manfaat penerapan ISO 50001 yang terukur dengan nyata akan menjadikan perusahaan yang menerapkan ISO 50001 tidak hanya sesuai (compliance) terhadap ISO 50001 akan tetapi menghasilkan peningkatan kinerja dan penghematan energi yang lebih terarah dan secara kuantitatif terukur dan semakin meningkat.

(26)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Kesain terdiri dari tiga di Desa Sukanalu: kesain rumah julun, rumah ukir, dan rumah

9 Saya dikenal buruk dilingkungan saya tinggal 10 Saya merasa tingkah laku saya sedikit bermasalah 11 Saya minder dengan keadaan diri saya yang sekarang 12 Saya tidak

Selain itu, rerata nilai fluks membran yang diperoleh dari bobot nilon sebesar 2.0 g adalah 0.0288 ml/cm 2 menit untuk yang satu lapis, dan untuk membran yang dibuat dengan

Pada variabel media sosial online, pernyataan dimana Live music yang dicantumkan dalam profile Twitter @BD_Alsut sebagai pembeda dari restoran seafood lainnya membuat saya

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada kecenderungan absorbensi naik dan turun, dengan absorbensi tertinggi 78,044 g air/g hidrogel kering sedangkan berat dan panjang batang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada karyawan unit Direktorat IT Solution & Supply kantor telkom Japati Bandung mengenai faktor – faktor stres yang

Sesuai amanat Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang antara lain bertujuan untuk : a) meningkatkan kesadaran, kemampuan

Pengujian ini pun juga mengelompokkan karakteristik perusahaan menjadi perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh, untuk melihat efek perbedaan karakteristik perusahaan,