MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY
AMBOINA ASTRONOMY CLUB A. Gerak Semu Benda Langit
Bumi kita berputar seperti gasing. Ketika Bumi berputar pada sumbu putarnya maka hal ini dinamakan dengan gerak rotasi. Untuk menyelesaikan satu putaran (satu kali rotasi), dibutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4.1 detik. Penyebab terjadinya siang dan malam serta pergerakan semu (gerak yang tidak sebenarnya) benda-benda langit ialah adanya gerak rotasi ini.
Gambar 1.
Gerak semu langit ini dikenal sebagai gerak yang kita amati dari Bumi dimana ketika kita mengamati benda-benda langit maka akan terlihat benda-benda langit tersebut terbit di timur dan tenggelam di barat. Karena Bumi berotasi dengan arah yang sebaliknya yaitu dari barat ke timur maka gerak semu ini dapat teramati. Lintasan gerak benda-benda langit yang terbit di timur dan terbenam di barat, dinamakan lintasan harian benda langit. Lintasan harian ini terlihat berbeda jika kita mengamatinya dari lintang berbeda. Jika kita berada tepat di khatulistiwa, kita akan mengamati lintasan harian benda- benda langit tersebut, tegak lurus terhadap horizon.
Jika kita berada di bumi belahan selatan (sebelah selatan khatulistiwa), kita akan mengamati lintasan
harian benda-benda langit tidak lagi tegak lurus terhadap horizon (daerah pandangan kita yang tegak
lurus dengan posisi kita ketika berdiri), tapi condong ke arah utara. Besarnya kemiringan lintasan
harian ini tergantung sejauh mana kita dari khatulistiwa. Semakin ke arah selatan, maka garis lintasan
gerak harian benda-benda langit akan semakin condong ke arah utara. Begitu juga sebaliknya jika kita
bergerak ke arah utara. Semakin ke utara dari khatulistiwa, maka semakin besar kecondongan lintasan
harian benda-benda langit itu ke arah selatan.
Gerak semu langit tidak sama periodenya dengan gerak Matahari di langit (diamati dari Bumi). Gerak semu langit periodenya 23 jam 56 menit 4.1 detik, sedangkan gerak harian Matahari di langit periodenya 24 jam. Terdapat perbedaan sekitar 4 menit. Perbedaan ini menyebabkan penampakan langit sedikit berbeda dilihat pada jam yang sama tiap harinya. Sebagai contoh: misalnya sebuah bintang hari in terbit pukul 18:00 sore. Maka keesokan harinya ia akan terbit pukul 17:56, lusa pukul 17:52, dst. Bintang itu akan terbit 4 menit lebih cepat dari hari sebelumnya. Karena itu, perlahan-lahan penampakan langit akan bergeser dari hari ke hari. Kira-kira enam bulan dari sekarang, bagian langit yang berada di atas kepala kita pada (misalnya) jam 9 malam, akan berada di bawah kaki kita. Dengan kata lain, jika kita mengamati langit dengan waktu pengamatan yang terpisak 6 bulan,kita akan mengamati dua belahan bola langit yang berbeda.
Objek-objek langit seperti Matahari, Bulan, dan planet-planet, memiliki geraknya sendiri diantara bintang-bintang. Matahari bergerak secara perlahan ke arah timur relatif terhadap bintang-bintang.
Karena itu, untuk menyelesaikan satu putaran mulai dari misalnya posisi tepat di atas kepala kita, terbenam, terbit, kembali di atas kepala kita, matahari membutuhkan waktu 24 jam (selang waktu sehari semalam). Bintang-bintang membutuhkan waktu sama denga periode rotasi Bumi, 23j 56m 4.1d.
Bulan membutuhkan waktu sedikit bervariasi, kira-kira 50 menit lebih panjang dari 24 jam. Planet- planet bergerak di langit dengan kecepatan yang lebih besar lagi variasinya, tergantung pada seberapa dekat planet tersebut ke Matahari, dan dimana posisinya (dalam orbitnya) relatif terhadap Bumi.
B. Trigonometri Bola
Dalam meninjau posisi suatu benda langit untuk suatu keperluan seperti misalnya menghitung waktu terbit dan tenggelam suatu benda langit maka kita sangat memerlukan Matematika didalam memecehakannya, terkhususnya Trigonometri Bola. Trigonometri bola membahas hubungan antara sudut-sudut dan sisi sebuah segitiga bola. Sebuah segitiga bola adalah segitiga dipermukaan bola yang sisinya merupakan bagian dari lingkaran besar.
Gamabr 2.
Busur AB adalah bagian dari lingkaran besar ABT. BC adalah bagian dari lingkaran besar BTC. AC
adalah bagian dari lingkaran besar lain yang berpusat di pusat bola P.
Berikut ini adalah beberapa sifat dari segitiga bola yang dapat bermanfaat dalam melakukan analisa:
1. jumlah ketiga sudutnya tidak harus 180
02. jarak sudut (panjang busur) antara sebuah lingkaran besar dan kutubnya adalah 90
03. panjang busur salah satu busur segitiga bola yang menghadap sudut yang berada di kutubnya adalah sama besar dengan sudut tersebut
Pada segitiga bola berlaku rumus-rumus cosinus:
cos a = cos b cos c + sin b sin c cos A cos b = cos a cos c + sin a sin c cos B cos c = cos b cos c + sin b sin a cos C dan rumus sinus:
sin a
sin A = sin b sin B
sin asin A=sin c sin C