• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

100

Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi kondisi awal (prasiklus), (2) Pelaksanaan tindakan (siklus I-II), (3) Hasil penelitian, dan (4) Pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan dilakukan dalam siklus dengan empat tahap dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

4.1.1 Deskripsi Prasiklus

Pengamatan kondisi awal (prasiklus) dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan guru dan siswa serta pengamatan proses pembelajaran berbicara di kelas.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilakukan, maka didapatkan berbagai permasalahan dalam pembelajaran. Adapun hasil wawancara dan observasi dapat dilihat pada penjelasan berikut ini:

4.1.2 Hasil Wawancara

Wawancara dengan guru dan siswa dilakukan pada hari Selasa, 03 Maret 2016. Peneliti sebagai pewawancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.SD (guru kelas 4 SD) dan beberapa siswa kelas 4 SD sebagai narasumber.Wawancara terhadap guru kelas 4 SD dilakukan secara terstruktur yang sebelumnya pedoman wawancara sudah disusun oleh peneliti kemudian hasil wawancara ditulis secara ringkas dalam bentuk tabel.

Setting wawancara bertempat di kelas 4 pada waktu sebelum istirahat pukul 08.45 waktu istirahat pertama berakhir pukul 08.55 WIB. Hal yang peneliti tanyakan pada saat wawancara kepada guru kelas 4 SD berkaitan

(2)

tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara siswa yang pernah diterapkan oleh guru pada waktu sebelumnya.

Hasil wawancara tersebut diindikasikan bahwa terjadi permasalahan dalam pembelajaran berbicara siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan. Menurut guru mengenai metode inovatif tentang pembelajaran berbicara, sehingga berakibat pada rendahnya kemampuan berbicara siswa.

Pendapat tersebut juga didukung oleh hasil wawancarayang terjadi dengan beberapa siswa kelas 4 SD mengenai minat mereka terhadap pelajaran berbicara. Pelaksanaan wawancara kepada siswa dilakukan pada waktu istirahat kedua pukul 10.40-10.50 di ruang kelas 4.

Wawancara terhadap siswa dilakukan secara tidak terstruktur artinya bahwa wawancara yang peneliti lakukan pada saat itu adalah wawancara dilakukan tanpa mempersiapkan pedoman wawancara dan pertanyaan diberikan secara langsung (spontan) sesuai pemahaman peneliti terhadap situasi kelas tersebut.

Siswa yang menjadi narasumber pada saat wawancara adalah Ilham, Allifia dan Ragil. P. Ketiga siswa tersebut menyatakan kurang berminat terhadap pelajaran berbicara. Pada umumnya mereka menyatakan kurang suka pada pembelajaran berbicara di kelas karena merasa takut, malu, kemudian pada saat berdiri di depan kelas mereka cenderung merasa gugup ketika diminta berbicara di depan kelas karena dilihat oleh guru dan juga teman-teman lain yang berada di dalam kelas. Mereka juga menyatakan kurang percaya diri ketika diminta untuk berbicara di depan kelas secara individu.

4.1.3 Pengamatan Prasiklus

Pengamatan awal (prasiklus) proses pembelajaran berbicara di kelas 4 dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2016 pukul 08.55-10.05 WIB. Peneliti bertindak sebagai observer dan guru kelas 4SD (Ibu Sri Astuti, S.Pd. SD) bertindak sebagai guru/pengajar.

(3)

Peneliti mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan guru dan proses pembelajaran keterampilan berbicara yang sedang berlangsung.

Pengamatan dilakukan berpedoman pada lembar observasi penilaian proses belajar siswa yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti. Peneliti mengamati dari posisi tempat duduk kursi bagian tengah paling belakang. Begitu juga untuk pengamatan terhadap RPP yang digunakan guru dan proses pembelajaran dilakukan secara menyeluruh menggunakan lembar pengamatan observasi.

Sebagai gambaran awal hasil pengamatan yaitu kegiatan proses pembelajaran keterampilan berbicara di kelas 4 masih banyak terdapat kekurangan, antara lain: (1) guru menggunakan RPP yang sudah ada (lama) tanpa adanya inovasi RPP sesuai saat ini yakni belum ada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi yang tersusun jelas, (2) siswa kurang tertarik dengan pembelajaran, mereka cenderung tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar, siswa lebih banyak berbicara dengan teman sebangkunya, (3) guru lebih banyak mengajar dengan cara ceramah.

Hal ini menyebabkan siswa terlihat jenuh dan tidak memperhatikan guru pada saat mengikuti pelajaran keterampilan berbicara tersebut, (4) proses pembelajaran keterampilan berbicara kurang efektif dan efisien karena masih bersifat individu pada umumnya.

Padahal dalam kenyataannya penerapan pembelajaran keterampilan berbicara memerlukan waktu yang lama dan sangat ditunjang oleh faktor nonkebahasaan seperti keberanian siswa. Pada umumnya siswa takut jika harus maju dan berbicara sendiri di depan kelas.

Berdasarkan observasi awal mengenai penilaian proses belajar siswa yang diamati oleh peneliti, yaitu: minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan pembelajaran, maka diperoleh data penilaian proses pada kondisi awal (prasiklus). Selain proses juga terdapat hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa pada kondisi awal (prasiklus). Hasil penilaian proses dan hasil

(4)

keterampilan berbicara siswa pada prasiklus secara detail dapat dilihat pada sub bab 4.4 analisis data.

Berdasarkan kondisi awal tersebut, selanjutnya guru dan peneliti melakukan diskusi untuk mencari solusi permasalahan yang terdapat dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara, dari perolehan diskusi yang terjadi antara peneliti dan guru kelas maka didapatlah kesepakatan bhawa peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas bersama guru kelas 4 sebagai kolaborator dengan judul penelitian “Upaya Meningkatkan Poses dan Hasil Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) dan Metode Role Playing Siswa Kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan Tahun Ajaran 2015/2016”.

Penerapan tindakan ini difokuskan pada peningkatan proses dan hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa. Melihat kondisi dan penyebab rendahnya keterampilan berbicara yang bersumber dari siswa yaitu pada rendahnya sikap yang meliputi: minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan. Maka peningkatan proses padapenelitian ini lebih memfokuskan pada keempat aspek tersebut. Sedangkan hasil pembelajaran difokuskan pada peningkatan keterampilan berbicara dan jumlah ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan model SAVI metoderole playing.

4.2 Deskripsi Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2×35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 14 April 2016 pertemuan 1, Sabtu, 16 April 2016 pertemuan 2, dan pada hari Selasa, 19 April 2016 pertemuan ketiga. Tahapan-tahapan pada siklus I sebagai berikut:

4.2.1 Tahap Perencanaan

Peneliti dan guru kelas 4 mendiskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian siklus I ini untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai harapan bahwa target yang akan dicapai adalah meningkatnya

(5)

proses dan hasil pembelajaran sebesar 80% dari jumlah siswa yang sesungguhnya yakni mendapatkan nilai lebih atau batas tuntas KKM yang diharapkan dari hasil pembelajaran keterampilan berbicara. Adapun tahap-tahap perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas 4 semester II tahun ajaran 2016 materi keterampilan berbicara. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang dengan 3 kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2×35 menit, sehingga dalam satu siklus terdapat 6×35 menit.

Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat mencakup penentuan: identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan teknik penilaian.

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas 4 yang biasa digunakan setiap hari. Ketika diskusi berlangsung, tempat duduk atau kursi diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat melakukan diskusi dengan baik.

b) Materi pembelajaran, materi pertemuan I mempelajari tentang cara menyusun naskah drama pendek. Sebagai hasilnya adalah siswa dapat merancang kerangka naskah drama untuk dikembangkan menjadi naskah drama pendek. Sedangkan pada pertemuan ke II mempelajari tentang hal-hal yang harus diperhatikan ketika bermain peran dalam drama dengan produk siswa yakni siswa bermain peran (role playing) berdasarkan naskah drama yang telah dibuat sebelumnya.

c) Mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan pada siklus I adalah peneliti menggunakan alat bantu berupa

(6)

video yang akan diperlihatkan kepada siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Video yang digunakan dapat dilihat pada: https://www.youtube.com/watch?v=mNmQSSuu_Q&spfreload=10 3) Menyiapkan Lembar Observasi RPP, Pelaksanaan Pembelajaran Guru, dan

Penilaian Proses Siswa

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan hal-hal apa saja yang harus diutamakan dalam pengamatan. Lembar observasi RPP dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) peneliti oleh guru kelas 4 SD. RPP merupakan kerangka prosedural yang sangat penting dalan perencanaan pembelajaran sehinggan perlu dibuat peniaian.

Lembar pengamatan penilaian proses siswa lebih diutamakan pada minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan dalam proses pelaksanaan pembelajaran berbicara. Pengamatan siswa ini berfungsi sebagai hasil penilaian nontes proses pembelajaran. Sedangkan lembar observasi yang dibuat untuk guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti dan guru menyusun instrumen penilaian yang berupa penilaian tes dan nontes. Instumen tes dinilai dari hasil tes unjuk kerja (praktik) berbicara siswa dalam bentuk bermain peran (role playing) sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Untuk instrument nontes dinilai berdasarkan hasil observasi penilaian proses siswa yang dilakukan oleh peneliti dengan berdasarkan lembar penilaian proses sikap siswa dalam pembelajaran berbicara yang meliputi: (a) minat, (b) keaktifan, (c) kerjasama, (d) kesungguhan siswa selama pembelajaran berlangsung.

1) Pertemuan Pertama

Perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi persiapan yang dilakukan peneliti bersama guru kelas 4 adalah menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran SAVI dan metode Role

(7)

Playing pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan berbicara materi teks pengumuman.

Setelah menetapkan indikator dan tujuan pembelajaran, oleh karena itu dipersiapkan sarana yang menunjang proses pembelajaran sehingga dapat berjalan baik sesuai harapan. Media yang digunakan pada saat pembelajaran keterampilan berbicara berupa alat bantu video dan powerpoint untuk menjelaskan materi yang akan dipelajari oleh siswa. Sedangkan untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran keterampilan berbicara yaitu menyusun instrumen berupa lembar obsevasi untuk siswa dan guru.

Karena dalam model pembelajaran SAVI dan metode Role Playing

menggunakan kelompok, maka siswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen, baik berdasarkan jenis kelamin dan tingkat kemampuan siswa secara kognitif. Tujuannya adalah agar siswa dengan tingkat kemampuan tinggi dapat membantu siswa lainnya yang tingkat kemampuannya kurang. Sehingga pengorganisasian antar kelompok yang dilakukan oleh guru dapat seimbang. Dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 36 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Oleh karena itu siswa diorganisasi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 9 orang siswa baik laki-laki maupun perempuan secara merata.

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut setelah refleksi dari siklus I pertemuan pertama dilaksanakan. Persiapan yang dilakukan adalah menyusun RPP dengan kelanjutan dari materi pertemuan pertama, yaitu menyajikan materi teks pengumuman. RPP yang disusun tetap menggunakan model pembelajaran SAVI dan metode Role Playing. Untuk pengamatan guru dan siswa, disusun instrumen berupa lembar obsevasi. Selain itu juga disusun alat evaluasi berupa lembar kerja siswa berupa beberapa teks pengumuman, lembar naskah drama.

3) Pertemuan Ketiga

(8)

pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ini akan diadakan tes lisan. Namun sebelum diadakan tes lisan siklus I, terlebih dahulu guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan pada dua pertemuan sebelumnya. Persiapan yang dilakukan adalah menyusun RPP, menyiapkan media berbantuan video, dan menyusun lembar tes lisan berupa naskah drama yang akan diperankan oleh siswa secara berkelompok sesuai kelompok masing-masing. Pemeranan naskah drama yang ditampilkan oleh siswa tersebut akan dilakukan penilaian secara individu.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi ini merupakan deskripsi dari kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran serta deskripsi observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.

Tindakan siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 14 April 2016 pertemuan kedua pada hari Sabtu, 16 April 2016, dan pertemuan ketiga pada hari Selasa 19 April 2016. Pelaksanaan tindakan tersebut dilaksanakan di ruang kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan.

Dalam pelaksanaan tindakan siklus I tersebut, peneliti bertindak sebagai partisipan aktif yang mengamati jalannya pembelajaran keterampilan berbicara di dalam kelas, peneliti juga bertindak sebagai pengamat pembantu dari pengamat inti. Dan ibuDwi Kristiana sebagai pengamat inti, beliau selaku guru agama Kristen di sekolah SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan. Sedangkan ibu Sri Astuti, S.Pd,.SD bertindak sebagai guru/pengajar proses kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model SAVI dan metode role playing.

1) Pertemuan Pertama

Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus 1 adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 4 SD Negeri 1 Sumogawe terjadi pada pukul 08.55-selesai WIB. Mengingat waktu yang

(9)

digunakan untuk pembelajaran keterampilan berbicara cukup lama dan memakan waktu, jadi pada saat mengajar guru menggunakan 1 jam mata pelajaran lain (SBK). Pelajaran bahasa Indonesia ini juga dilaksanakan pada jam kedua.

Pada pertemuan pertama yang diajarkan kepada siswa kelas 4 terlebih dahulu adalah menyampaikan materi mengenai pengumuman yang meliputi: penjelasan materi, penjelasan mengenai drama, cara membuat kerangka drama dari materi yang disajikan, dan mengembangkan kerangka menjadi naskah drama pendek.

Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit. Kegiatan yang guru lakukan yakni membuka pelajaran dengan menyapa siswa (mengucapkan salam) dan mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif

(pencegahan) terhadap penghambat jalannya proses pembelajaran.

Kemudian presensi kehadiran siswa untuk lebih mengenal dan mengetahui jumlah siswa yang masuk maupun yang tidak masuk pada hari itu. Pertemuan pertama, semua siswa masuk sesuai jumlah siswa kelas 4 yaitu 36 siswa. Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa secara singkat dan jelas sehingga anak akan memiliki gambaran arah yang jelas dalam hal yang akan dipelajarinya.

Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu melalui pengamatan siswa dapat menyampaikan isi pengumuman menggunakan seluruh alat indera (melibatkan nilai SAVI pada saat mengikuti pelajaran) yang dimilikinya secara tepat, tujuan pembelajaran yang kedua melalui pengamatan siswa dapat menemukan pokok-pokok pengumuman, tujuan pembelajaran yang ketiga melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan bagian dari pokok-pokok pengumuman dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orang lain dan selanjutnya untuk tujuan pembelajaran keempat adalah melalui kegiatan diskusi dan role playing (bermain peran), siswa dapat memperagakan isi pengumuman dengan ekspresi yang sesuai menggunakan intonasi serta lafal yang tepat dan mudah dipahami orang lain. Setelah itu, guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab sebagai upaya meningkatkan

(10)

motivasi belajar siswa dan menyamankan pandangan siswa terhadap materi pengumuman yang akan didramakan nantinya.

Apersepsi tanya jawab antara guru dan siswa dilakukan seputar materi yang disampaikan oleh guru mengenai “Menyampaikan Isi Pengumuman” yang akan didramakan oleh siswa.

Langkah selanjutnya, guru menanyakan kepada siswa mengenai bermain peran (tahap penyampaian role playing) dengan mengajukan pertanyaan sebagai bentuk timbal balik dalam penerapan metode role playin.

Selanjutnya masuk pada penjelasan mengenai role playing.

Langkah selanjutnya masuk pada kegiatan inti pembelajaran dengan durasi waktu sekitar 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan nyata yakni: eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika awal inti pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa seperti: 1. Coba sebutkan satu contoh drama yang pernah kalian lihat sebelumnya! 2. Seperti apakah peran yang terdapat dalam drama tersebut?

Selanjutnya siswa ditanya tentang pengertian drama agar siswa lebih berpikir tentang drama yang akan dipelajarinya. Oleh sebab itu, untuk menambah pemahaman siswa mengenai sebuah pengumuman maupun drama guru kemudian menampilkan salah satu contoh video drama serta teks pengumuman kepada siswa di depan kelas, kemudian siswa diminta untuk memperhatikan secara cermat mengenai video yang akan diputar (memberikan simulasi SAVI kepada siswa). Video dapat dapat dilihat pada https://www.youtube.com/watch?v=mNmQS-Suu_Q&spfreload=10(dengan judul “Video Pengumuman Multiplikasi- Contoh Video Kreatif).

Dilanjutkan tanya jawab kepada siswa mengenai video tersebut. Selanjutnya untuk menambah pemahaman siswa mengenai sebuah pengumuman, guru menampilkan beberapa contoh teks pengumuman lewat powerpoint. Guru kembali menyampaikan pokok permasalahan mengenai materi pengumuman (pokok-pokok pengumuman yang terdiri dari: (1) tujuan

(11)

pengumuman, (2) isi pengumuman, (3) sasaran pengumuman, (4) media yang digunakan dalam pengumuman, (5) bahasa pengumuman, serta penjelasan mengenai drama (role playing).

Pada kegiatan selanjutnya, guru meminta siswa untuk mencatat pokok-pokok pengumuman dan penjelasannya yang telah dipaparkan di depan kelas sehingga siswa dapat mengetahui dengan jelas mengenai sebuah pengumuman. Setelah mencatat pokok-pokok pengumuman guru meminta siswa untuk melengkapi satu contoh teks pengumuman yang ada di depan kelas (guru menampilkan teks pengumuman “Kebersihan Lingkungan”.

Dilanjutkan tanya jawab mengenai teks pengumuman yang belum lengkap tersebut.

Guru kembali menjelaskan mengenai materi pengumuman agar siswa dapat memahami tentang bagian dari pokok-pokok pengumuman, siswa menyimak penjelasan dari guru tentang materi pengumuman yang berkaitan dengan drama. Kemudian guru menjelaskan dengan memberikan contoh di depan kelas cara merancang kerangka naskah drama, kemudian menyusun naskah drama dengan mengembangkan dari kerangka yang akan dibuat siswa secara jelas.

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan pendalaman materi kerjasama timbal balik dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Dalam kegiatan elaborasi ini, siswa membaca hasil catatan yang telah dicatat berdasarkan teks pengumuman yang dipaparkan oleh guru di depan kelas. Sedangkan siswa yang lain menyimak bacaan dari teman sekelasnya. Selain membacakan hasil catatan masing-masing, kemudian guru membagi jumlah siswa kedalam 4 kelompok yang terdiri dari 9 anak secara acak dari 36 siswa.

Namun, pembagian kelompok juga memperhatikan jumlah dan karakter tokoh naskah drama yang akan dibuat oleh siswa. Guru membagi teks pengumuman yang telah disiapkan sebelumnya sesuai kelompok yang yang telah dipilih. Setiap kelompok memiliki satu contoh teks pengumuman. Adapun teks pengumuman yang akan didramakan oleh masing-masing kelompok, sebagai berikut:

(12)

a) Kelompok 1: Mengejar Beasiswa b) Kelompok 2: Kebersihan Lingkungan c) Kelompok 3: Lomba Mewarnai dan Melukis d) Kelompok 4: Memperingati Hari Kartini

Dengan bimbingan, siswa dibentuk diskusi kelompok dengan posisi duduk saling berhadapan. Kemudian siswa mendiskusikan/merancang kerangka dan menyusun naskah drama berdasarkan materi yang telah diperoleh pada masing-masing kelompok. Melalui diskusi kelompok, siswa mulai menyusun naskah drama pendek. Guru membimbing dan mengarahkan diskusi kelompok siswa.

Setelah naskah drama pendek selesai dibuat, masing-masing kelompok diminta membacakan naskah drama yang dibuat di depan kelas dan sekaligus dibentuk pembagian peran (tokoh drama) sesuai dengan ekspresi yang sesuai menggunakan intonasi, serta lafal yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan yang tepat berdasarkan peran tokoh masing-masing (terkandung nilai model SAVI dan metode role playing). Siswa yang lain menanggapi kelompok yang maju/bermain peran.

Kegiatan inti pada konfirmasi, guru mengulang kembali pembahasan mengenai “Menyampaikan Kembali Isi Pengumuman” yang diperankan oleh siswa. Selanjutnya siswa ditanyai mengenai materi tentang ”Pokok-pokok serta Isi Pengumuman” untuk menggali pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari maupun drama yang sudah diperankan.

Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan dalam menyusun naskah drama yang telah diperankan di depan kelas bersama teman-teman kelompoknya (Tahap evaluasi). Guru memberikan konfirmasi hasil belajar siswa dalam menyusun naskah drama. Siswa dimotivasi agar lebih semangat dan berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 5 menit. Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran dan meluruskan pemahaman siswa yang kurang tepat mengenai materi “Menyampaikan Kembali Isi Pengumuman”.

(13)

Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan memberikan salam penutup.

b. Hasil Observasi

Hasil observasi diperoleh dari penilaian observasi yang dilakukan oleh Ibu Dwi Kristiana selaku guru agama Kristen sekaligus selaku observer.

Observasi difokuskan pada kinerja guru menerapkan model pembelajaran

SAVI dan metode Role Playing dan aktivitas siswa selama penerapan model pembelajaran SAVI dan metode Role Playing. Setiap aspek yang diamati dijabarkan ke dalam indikator-indikator. Lembar obervasi kinerja guru terdiri dari 21 butir pengamatan, sedangkan lembar observasi aktivitas siswa terdiri dari 17 butir pengamatan. Masing-masing butir pengamatan terdiri dari 4 indikator.

Setiap butir pengamatan dinilai berdasarkan skor penilaian “Ya dan Tidak (Y dan T)”. Dimana pada pemberian ya dan tidak jika kinerja atau aktivitas siswa menunjukkan keterangan yang sesuai pada masing-masing aspek atau butir pengamatan. Skor yang diperoleh dihitung sesuai dengan kriteria yang ditunjukkan oleh siswa maupun kinerja guru.

a) Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru

Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 1

No. Indikator Butir

Pengamatan Skor Penilaian Ya Tidak 1. Pra Pembelajaran 3 3 2. Kegiatan Pendahuluan 3 3 3. Kegiatan Inti 12 12 4. Kegiatan Penutup 3 3 Jumlah Skor 21 21

Berdasarkan tabel di atas dari pertemuan pertama hingga akhir (pertemuan ketiga) dapat ditarik analisis bahwa dari indikator kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh guru. Dari jumlah keseluruhan 21 butir pengamatan, terdapat 21 butir pengamatan

(14)

sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan kekurangan/catatan yang diberikan oleh observer yaitu guru tidak memperhatikan dan menegur siswa yang ribut pada saat pembelajaran. Kesan kerja guru masih perlu ditingkatkan.

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil penilaian aktivitas siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2

Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1

No. Indikator Butir

Pengamatan Skor Penilaian Ya Tidak 1. Pra Pembelajaran 1 1 2. Kegiatan Pendahuluan 2 1 1 3. Kegiatan Inti 12 8 4 4. Kegiatan Penutup 2 2 Jumlah Skor 17 12 5

Berdasarkan tabel di atas mengenai hasil observasi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara pada pertemuan sesuai dengan jumlah keseluruhan butir pengamatan (17 butir) terdapat 12 butir pengamatan yang sudah dilakukan oleh siswa, 5 butir pengamatan belum dilakukan yaitu pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti. Dari hasil pengamatan tersebut, terlihat siswa yang masih tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran sesuai dengan aspek penilaian pada lembar observasi aktivitas siswa.

c) Refleksi dan Tindak Lanjut

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil diskusi antara siswa, peneliti, guru kelas 4 dan observer setelah kegiatan pembelajaran selesai.

Dari data hasil temuan observasi pada pertemuan pertama, hasil kinerja guru sebanyak 4 indikator yang terdiri dari 21 butir pengamatan dimana pada masing-masing butir pengamatan tersebut berkaitan dengan kinerja guru dalam menerapkan model SAVI dan metode Role Playing. Pada aspek/butir pengamatan secara kesuluruhan dalam pembelajaran guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik karena sudah mendapat skor ya.

(15)

Sedangkan hasil temuan observasi aktivitas siswa sebanyak 17 butir pengamatan terdapat 12 butir pengamatan yang sudah dilakukan oleh siswa, 5 butir pengamatan belum dilakukan yaitu pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti dimana pada kegiatan pendahuluan siswa tidak memperhatikan secara seksama ketika guru menjelaskan tujuan pembelajaran (t), sedangkan pada kegiatan inti siswa tidak berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok mendapat skor (t), keseriusan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok mendapat skor (t), butir pengamatan siswa berani mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas mendapat skor (t), dan pada butir pengamatan siswa dapat memerankan hasil diskusi dengan menggunakan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat mendapat skor (t).

Berdasarkan penjelasan maupun temuan hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pertemuan pertama siswa sudah terlihat aktif hanya saja kekurangan/catatan yang diberikan oleh observer yaitu guru tidak memperhatikan dan menegur siswa yang ribut pada saat pembelajaran. Kesan kerja guru masih perlu ditingkatkan.

2) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 16 April 2016 pukul 08.55-10.45. Pelaksanaan pengamatan pada kinerja guru dan aktivitas siswa masih dilakukan oleh observer yang sama pada siklus I pertemuan pertama.

a. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan kedua materi yang disampaikan berkaitan dengan cara bermain peran (role playing) dari naskah drama yang dibuat pada pertemuan 1. Tujuan utama pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan II ini yaitu, melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan pokok-pokok pengumuman dengan bahasa yang benar dan tepat serta mudah di pahami oleh orang lain. Kemudian, melalui kegiatan diskusi dan role playing (bermain peran), siswa dapat memperagakan drama sesuai isi pengumuman dengan ekspresi yang

(16)

sesuai menggunakan intonasi serta lafal yang tepat dan mudah di pahami orang lain.

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit. Kegiatan awal yang guru lakukan tidak berbeda jauh dari pertemuan I karena dimulai pada jam kedua pelajaran yakni membuka pelajaran dengan menyapa siswa/memberikan salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif (pencegahan) terhadap penghambat jalannya proses pembelajaran. Dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa/presensi siswa untuk lebih memahami dan mengetahui jumlah siswa yang masuk maupun yang tidak masuk pada hari itu. Jumlah siswa yang hadir lengkap yaitu berjumlah 36 siswa.

Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa secara singkat dan jelas sehingga anak akan memiliki gambaran yang jelas dalam materi yang akan dipelajarinya. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan pokok-pokok pengumuman dengan bahasa yang benar dan tepat serta mudah di pahami oleh orang lain. Kemudian, melalui kegiatan diskusi dan role playing

(bermain peran), siswa dapat memperagakan drama sesuai isi pengumuman dengan ekspresi yang sesuai menggunakan intonasi serta lafal yang tepat dan mudah di pahami orang lain.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dan menyamakan pandangan tentang materi drama yang akan dipelajari siswa. Apersepsi diberikan dengan tanya jawab antara guru dan siswa terkait role playing (bermain peran).

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan durasi kurang lebih 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan inti pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan, yakni eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika awal ini pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya.

(17)

Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa sebagai umpan balik mengenai pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru sesuai dengan materi yang pernah dipelajarinya.

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi, dengan melakukan proses kerjasama dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Dalam kegiatan elaborasi siswa dibagi pada kelompok semula yang beranggotakan 9 orang. Dalam setiap kelompok tersebut, guru membagikan materi atau lembar kerja kelompok berupa teks pengumuman sesuai kelompok masing-masinguntuk dipelajari.

Kemudian, guru mengkondisikan tempat duduk seperti pelaksanaan diskusi pada pertemuan I dengan posisi duduk saling berhadapan sesuai kelompoknya masing-masing. Dengan bimbingan guru, siswa mendiskusikan teks pengumuman yang diperoleh teks pengumumang tersebut dijadikan dalam bentuk naskah drama. Kemudian, siswa diberikan waktu 10 menit untuk mempersiapkan setting dengan kelompok sebelum memerankan drama (role playing). Kegiatan selanjutnya adalah masing-masing kelompok siswa maju memerankan dari naskah drama yang sudah dibuat pada masing-masing kelompok. Setelah memerankan drama, siswa/kelompok lain diminta memberikan tanggapan kepada setiap kelompok yang maju (dalam memerankan drama).

Selanjutnya kegiatan konfirmasi. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang dihadapi selama memerankan drama. Guru bertanya kepada siswa mengenai hal yang belum dipahami.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 10 menit.Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran dan meluruskan pemahaman siswa yang kurang tepat mengenai materi “Menyampaikan Kembali Isi Pengumuman”.

Siswa diberikan tugas rumah untuk belajar kelompok memainkan drama (role playing) agar semakin terbiasa memerankan drama pada pertemuan selanjutnya dari drama yang akan diperankan sehingga penampilan berikutnya akan lebih baik lagi.

(18)

Hal ini merupakan tindak lanjut yang diberikan guru mengingat penampilan bermain peran siswa masih kurang memuaskan. Guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk giat belajar, menghargai pendapat setiap kelompok diskusi, serta memiliki kerjasama pada saat diskusi. Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan salam.

b. Hasil Observasi

Penilaian hasil observasi kinerja guru dan siswa masih sama dengan uraian pada pertemuan pertama.

a) Hasil Observasi Kinerja Guru

Hasil penilaian observasi kinerja guru siklus I dapat dilihat pada tabel

4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 2

No. Indikator Butir

Pengamatan Skor Penilaian Ya Tidak 1. Pra Pembelajaran 3 2 1 2. Kegiatan Pendahuluan 3 3 3. Kegiatan Inti 12 11 1 4. Kegiatan Penutup 3 3 Jumlah Skor 21 19 2

Berdasarkan tabel di atas pada pertemuan kedua dapat ditarik analisis bahwa dari indikator kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh guru. Dari jumlah keseluruhan 21 butir pengamatan, terdapat 19 butir pengamatan yang terlaksana, 2 butir yang belum terlaksana, dari temuan hasil observasi kinerja guru pada butir pengamatan guru memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran mendapat skor (t), dan pada butir pengamatan guru menjelaskan materi pembelajaran secara runtut mendapat skor (t).

(19)

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil penilaian aktivitas siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2

No. Indikator Butir

Pengamatan Skor Penilaian Ya Tidak 1. Pra Pembelajaran 1 1 2. Kegiatan Pendahuluan 2 2 3. Kegiatan Inti 12 11 1 4. Kegiatan Penutup 2 2 Jumlah Skor 17 16 1

Berdasarkan tabel di atas mengenai hasil observasi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada pertemuan kedua dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pembelajaran keterampilan berbicara terdapat 1 kegiatan yang belum dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Karena pada pertemuan kedua pembelajaran, terdapat 16 butir yang terlaksana, sedangkan 1 butir belum terlaksana, yaitu pada butir pengamatan bekerjasama dengan teman kelompok. Namun, dari kedua pertemuan pembelajaran keterampilan berbicara sudah terjadi peningkatan dari diri siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara tersebut. Karena dalam mengiktuti pembelajaran siswa sudah terlihat antusias.

c) Refleksi dan Tindak Lanjut

Dilihat dari hasil temuan pembelajaran antara kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan model SAVI

dan metode Role Playing, guru dalam menerapkan model SAVI dan metode

Role Playing kepada siswa pada saat pembelajaran terdapat aspek/butir pengamatan yang tidak guru lakukan pada saat mengajar, yaitu guru tidak memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran akan dimulai, serta guru menjelaskan materi pembelajaran secara tidak runtut. Hasil skor yang diperoleh pada observasi kinerja guru mendapat 19 skor.

(20)

kedua ini mengalami peningkatan daripada pertemuan pertama, karena hanya ada 1 aspek/butir pengamatan saja yang tidak siswa lakukan yaitu kerjasama siswa dalam kelompok masih kurang dan perlu ditingkatkan. Mengingat bahwa kerjasama dalam kelompok sangat penting karena hal ini dapat memberikan dampak pada penilaian keterampilan berbicara.

3) Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 April 2016 pukul 08.55-selesai. Pada pertemuan ketiga ini penilaian secara individu akan dilakukan oleh guru. Sehingga pada saat pertemuan ketiga ini siswa lebih diarahkan mengenai model SAVI dan metode

Role Playing, karena hal ini akan membantu siswa untuk melakukan peran/drama dapat berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Pertemuan ketiga materi yang disampaikan berkaitan dengan cara bermain peran (role playing) dari naskah drama pada pertemuan I dan II. Tujuan utama pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan III ini yaitu, melalui kegiatan diskusi dan role playing (bermain peran), siswa dapat memperagakan drama sesuai isi pengumuman dengan ekspresi yang sesuai menggunakan intonasi serta lafal yang tepat dan mudah di pahami orang lain.

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit. Kegiatan awal yang guru lakukan tidak berbedadari pertemuan I dan II karena dimulai pada jam kedua pelajaran yakni membuka pelajaran dengan menyapa siswa/memberikan salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif (pencegahan) terhadap penghambat jalannya proses pembelajaran. Dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa/presensi siswa untuk lebih memahami dan mengetahui jumlah siswa yang masuk maupun yang tidak masuk pada hari itu. Jumlah siswa yang hadir lengkap yaitu berjumlah 36 siswa.

Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa secara singkat dan jelas sehingga anak akan memiliki gambaran yang jelas dalam materi yang akan dipelajarinya. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu melalui kegiatan diskusi dan Role Playing (bermain peran),

(21)

siswa dapat memperagakan drama sesuai isi pengumuman dengan ekspresi yang sesuai menggunakan intonasi serta lafal yang tepat dan mudah di pahami orang lain.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dan menyamakan pandangan tentang materi drama yang akan dipelajari siswa. Apersepsi diberikan dengan tepuk tangan bersama-sama (termasuk bagian dari model SAVI dalam pembelajaran).

Kemudian guru mengadakan tanya jawab setelah tepuk drama tersebut untuk mengetahui tingkat kepekaan siswa.

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan durasi kurang lebih 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan inti pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan, yakni eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika awal ini pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa seperti berikut:

Pada kegiatan eksplorasi: guru menampilkan powerpoint mengenai pembelajaran yang pernah diajarkan sebelumnya, yaitu menampilkan beberapa contoh teks pengumuman lewat powerpoint.

Selanjutnya guru meminta siswa menyebutkan kembali pokok-pokok pengumuman yang telah mereka pelajari pada pertemuan I. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperdalam pemahaman siswa mengenai pelajaran yang pernah diikuti sebelumnya.

Tanya jawab pada kegiatan eksplorasi kembali diberikan guru kepada siswa. Siswa memberikan feedback berupa jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru guna memperdalam kegiatan berpikir, siswa diberikan pertanyaan dengan memancing jawaban siswa terkait cara melakukan role paying dengan memperhatikan keterampilan berbicara yang baik dan benar.

Guru kembali memberikan motivasi berupa meyakinkan pemahaman siswa mengenai karakter/tokoh yang akan diperankan agar pada saat bermain peran siswa dengan mudah menguasai karakter pada tokoh peran masing-masing.

(22)

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan melakukan proses kerjasama dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Dalam kegiatan elaborasi siswa dijelaskan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan saat bermain peran dalam drama, diantaranya faktor-faktor penunjng keefektifan berbicara. Penjelasan dilakukan dengan menggunakan metode demontrasi yaitu memperagakan tentang materi yang disampaikan.

Sebelum siswa mencoba memainkan peran dari tokoh drama yang telah dibagikan oleh guru pada pertemuan kedua, guru menanyakan kejelasan dari materi yang sudah dijelaskan. Kemudian, guru mengkondisikan tempat duduk seperti pelaksanaan diskusi pada pertemuan I dan II dengan posisi duduk saling berhadapan sesuai kelompoknya masing-masing. Siswa diberikan waktu 10 menit untuk mempersiapkan setting dengan kelompoknya sebelum maju bermain peran (role playing). Siswa yang lain menjadi pengamat pada kelompok maju.

Kegiatan selanjutnya adalah masing-masing kelompok siswa maju memerankan dari naskah drama yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan bermain peran ini penilaiannya difokuskan pada keterampilan berbicara. Tugas guru yaitu bertindak sebagai fasilitator dan memberikan penilaian. Dengan lembar penilaian, dilakukan penilaian keterampilan berbicara siswa oleh guru secara individu. Setelah memerankan drama, siswa/kelompok lain diminta memberikan tanggapan kepada setiap kelompok yang maju (memerankan drama).

Kegiatan konfirmasi, guru memberikan reward (penguatan) kepada masing-masing kelompok. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang dihadapi selama memerankan drama. Guru memberikan konfirmasi hasil belajar siswa dalam bermain peran/ drama. Guru memotivasi siswa agar lebih semangat dan berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 10 menit.Siswa bersama guru mengevaluasi hasil pembelajaran sebgai bentuk refleksi yang dilakukan oleh guru. Siswa diberikan tugas rumah untuk belajar kelompok memainkan drama (role playing) agar semakin terbiasa

(23)

memerankan drama pada pertemuan selanjutnya dari drama yang akan diperankan sehingga penampilan berikutnya akan lebih baik lagi.

Hal ini merupakan tindak lanjut yang diberikan guru mengingat penampilan bermain peran siswa masih kurang memuaskan. Guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk giat belajar, menghargai pendapat setiap kelompok diskusi, serta memiliki kerjasama pada saat diskusi. Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan salam.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus I

Proses dan hasil tindakan merupakan hasil analisis data dari hasil tes lisan siklus I. Data dapat dilihat pada sub bab 4.4 analisis data.

4.2.4 Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbicara siklus I baik proses maupun hasil telah menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal (prasiklus).

Keberhasilan pembelajaran berbicara pada siklus I dapat dilihat dari beberapa indikator mengenai kinerja guru maupun siswa dari masing-masing pertemuan. Pada pertemuan pertama untuk kinerja guru terdapat 21 butir pengamatan sudah dilaksanakan oleh guru secara baik meskipun terdapat catatan bahwa guru tidak menegur siswa yang masih ribut pada saat pembelajaran sedang berlangsung, namun antusias siswa terlihat ketika mengikuti pembelajaran. Pada pertemuan kedua terdapat 19 butir pengamatan yang terlaksana, sedangkan 2 butir yang tidak terlaksana tersebut disebabkan karena guru tidak memberikan motivasi kepada siswa serta guru tidak menjelaskan materi pembelajaran secara runtut. Dan pada pertemuan ketiga butir pengamatan terlaksana secara keseluruhan yaitu 21 butir.

Jadi dari keseluruhan skor yang diperoleh dalam kinerja guru ketika menerapkan model SAVI dan metode Role Playing termasuk kedalam kategori baik.

(24)

Berdasarkan temuan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama terdapat 12 butir pengamatan yang sudah dilakukan oleh siswa, 5 butir pengamatan belum dilakukan yaitu pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti. Peningkatan terjadi pada pertemuan kedua terdapat 16 butir yang terlaksana, sedangkan 1 butir belum terlaksana. Jika dibandingkan pada pertemuan sebelumnya, peningkatan terjadi dalam diri siswa yaitu keseriusan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok sudah terlihat serta siswa juga aktif dalam berdiskusi kelompok, hal tersebut dengan dibuktikannya bahwa pada butir pengamatan lembar observasi aktivitas siswa sudah mendapat skor ya (y).

Namun, selain ada keberhasilan juga masih terdapat kekurangan dari tindakan pada siklus I yang menyebabkan hasil pembelajaran keterampilan berbicara kurang maksimal. Setelah berdiskusi dengan guru kelas 4, diperoleh simpulan mengenai hal-hal yang menyebabkan nilai siswa kurang maksimal antara lain:

1) Keberanian siswa belum terlihat maksimal dan siswa masih malu berbicara di depan kelas terlebih pada saat memerankan drama.

2) Sikap siswa dari aspek minat dan kesungguhan perlu ditingkatkan karena masih di bawah 70% sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

3) Dari jumlah keseluruhan siswa (36) kelas 4 tersebut terdapat 24 siswa yang kurang percaya diri, terlihat skor nilai pada aspek ekspresi berbicara masih sangat rendah sehingga kegiatan berbicara atau bermain peran siswa terlihat kaku.

4) Dari jumlah keseluruhan siswa (36) terdapat 13 siswa masih kurang terampil berbicara di depan kelas, masih terlihat diam karena lupa apa yang akan diperankan dan dikatakan.

Berdasarkan kelebihan dan kelemahan pembelajaran dalam proses maupun hasil belajar Bahasa Indonesia pada siklus I, guru dan peneliti akan berusaha memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II, agar pembelajaran tercapai secara optimal. Berdasarkan pengalaman pada siklus I,

(25)

hal-hal perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada Siklus II antara lain dengan cara:

a. Guru lebih mengkondisikan siswa aktif bertanya, mengeluarkan pendapat, menyampaikan tanggapan serta mengarahkan untuk membuat kesimpulan materi.

b. Guru harus berusaha lebih kreatif pada saat presentasi kelas, agar siswa yang tidak mendengarkan menjadi tertarik mendengarkan penjelasan guru.

4.3 Deskripsi Siklus II

Tindakan pada siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 21 April 2016 pertemuan pertama, pada hari Sabtu, 23 April 2016 pertemuan kedua, dan pada hari Selasa, 26 April 2016 pertemuan ketiga.

Bertolak dari hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti bersama guru kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan yang sekaligus bertindak sebagai guru pengajar, berdiskusi mengenai cara yang tepat untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Tahap ini dilakukan pada hari, Sabtu, 23 April 2016 di ruang kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan setelah dilaksanakan siklus I. Proses pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus II ini, rencananya akan dilaksanakan dengan beberapa langkah perbaikan dari tindakan siklus I, yaitu:

1) Guru meningkatkan proses dari aspek minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan di dalam proses pembelajaran dengan menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan motivasi siswa untuk belajar. 2) Memperbaiki naskah drama yang sudah dibuat pada siklus I dengan

melakukan diskusi kelompok kembali. Siswa yang belum aktif berdiskusi, perlu dibangkitkan semangatnya sehingga diskusi yang dilaksanakan bermanfaat untuk menyempurnakan hasil kerjanya.

(26)

3) Guru lebih memotivasi siswa agar berani dan percaya diri tampil berbicara di depan kelas dengan cara penguatan verbal atau pemberian hadiah bagi pemeran drama terbaik.

4) Guru menciptakan setting panggung bermain peran seperti keadaan sebenarnya dengan perlengkapan sederhana seperti meja, kursi serta menyarankan siswa untuk menggunakan perlengkapan yang digunakan

sehingga kegiatan berbicara dalam role playing tampak lebih hidup. 5) Menciptakan situasi belajar yang lebih menyenangkan agar siswa

semakin berminat dalam mengikuti pelajaran sehingga akan lebih meningkatkan keaktifan siswa.

6) Guru selalu memberikan arahan dan perhatian pada siswa agar mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya.

7) Guru menyarankan siswa agar mampu mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas diri disaat lupa berbicara dan tidak menyimpang dari isi drama.

8) Guru lebih memberikan perhatian kepada siswa dengan cara pendekatan individu dan menegur bagi siswa yang tidak fokus pada proses pembelajaran.

Tahapan-tahapan pada siklus II adalah sebagai berikut:

4.3.1 Tahap Perencanaan

Peneliti dan guru kelas 4 mendiskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian siklus II ini untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai harapan bahwa target yang akan dicapai adalah 80% siswa tuntas dari hasil tes unjuk kerja keterampilan berbicara.

Tahap-tahap perencanaan pada siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas 4 semester II tahun 2016 materi keterampilan berbicara. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada

(27)

siklus II dirancang dengan 3 kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2×35 menit, sehingga dalam satu siklus terdapat 6×35 menit. Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat mencakup penetuan: identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan (skenario) pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, teknik penilaian.

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a) Ruang kelas, runag kelas yang digunakan adalah kelas 4 yang biasa

digunakan setiap hari. Ketika diskusi berlangsung, tempat duduk atau kursi diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat melakukan diskusi dengan baik.

b) Materi pembelajaran, materi pertemuan I siklus II mempelajari tentang perbaikan cara menyusun naskah drama yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya, yaitu pertemuan siklus I agar naksah drama akan semakin baik untuk diperankan pada pertemuan berikutnya. Sedangkan materi pada pertemuan II mengulang materi tentang hal-hal yang harus diperhatikan ketika bermain peran dalam drama sehingga siswa dapat bermain peran (role playing) berdasarkan naskah drama yang telah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan aspek yang akan dinilai.

c) Mempersiapkan media pembelajaran, pada saat mengajar guru/peneliti tidak menggunakan media pada siklus II pertemuan I. Guru hanya menampilkan powerpoint kepada siswa terkait materi.

d) Mempersiapkan hadiah yang akan diberikan kepada setiap kelompok siswa yang telah memerankan drama.

3) Menyiapkan Lembar Observasi: RPP, Pelaksanaan Pembelajaran Guru, dan Penilaian Proses Siswa.

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan hal-hal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan. Lembar observasi

(28)

RPP dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru oleh peneliti dan juga observe yaitu ibu Dwi Kristiana selaku guru agama Kristen di sekolah SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan. RPP merupakan kerangka prosedural yang sangat penting dalam perencanaan pembelajaran sehinga perlu dibuat penilaian. Lembar pengamatan penilaian proses siswa lebih diutamakan pada minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan dalam proses pelaksanaan pembelajaran berbicara. Pengamatan siswa ini berfungsi sebagai hasil penilaian nontes proses pembelajaran. Sedangkan lembar observasi yang dibuat untuk guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti dan guru menyusun instrument penelitian yang berupa penilaian tes dan nontes. Instrument tes dinilai dari hasil tes unjuk kerja (praktik) berbicara siswa dalam bentuk bermain peran (role playing) sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai. Rubrik penilaian tes unjuk kerja keterampilan berbicara siswa dapat dilihat pada lampiran 5 RPP siklus II pertemuan I. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa yang dilakukan oleh peneliti dengan berdasarkan lembar penilaian proses pembelajaran berbicara yang meliputi: (a) minat, (b) keaktifan, (c) kerjasama, (d) kesungguhan siswa selama mengikuti pembelajaran berbicara di kelas.

1) Pertemuan Pertama

Perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi persiapan yang dilakukan peneliti bersama adalah menyusun dan merevisi RPP menggunakan model pembelajaran SAVI dan metode Role Playing pada materi teks pengumuman pokok bahasan bermain peran. Setelah menetapkan indikator dan tujuan pembelajaran, oleh karena itu dipersiapkan sarana yang menunjang proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Media yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus II adalah media berbantuan video. Untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu menyusun instrumen berupa lembar

(29)

observasi untuk siswa dan guru. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru maka perlu menyusun alat evaluasi berupa lembar kerja siswa.

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari refleksi pertemuan pertama yang telah dilaksanakan. Persiapan yang dilakukan adalah menyusun RPP dengan pokok bahasan materi selanjutnya yaitu tentang bermain peran. RPP yang disusun tetap menggunakan model pembelajaran

SAVI dan metode Role Playing. Karena materi yang akan diajarkan tentang bermain peran, maka guru lebih fokus menjelaskan materi pada faktor-faktor penunjang dalam keefektifan berbicara seperti: lafal, intonasi, kelancaran, ekspresi berbicara serta pemahaman isi. Kemudian disusun instrumen berupa lembar obsevasi untuk siswa dan guru. Selain itu juga disusun alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, lembar tes lisan (naskah drama), yang telah disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa.

3) Pertemuan Ketiga

Pada perencanaan pertemuan ketiga ini merupakan penyempurnaan dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua.Pada pertemuan ini diadakan tes formatif. Namun sebelum diadakan tes lisan siklus I, terlebih dahulu guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan pada dua pertemuan sebelumnya. Persiapan yang dilakukan adalah menyusun RPP, dan menyiapkan naskah drama yang akan diberikan kepada masing-masing siswa, penilaian pada siklus II akan dilakukan pada pertemuan ketiga secara individu berdasarkan hasil pengamatan.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Tindakan siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 April 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 26 April 2016, pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis 28 April 2016. Pelaksanaan tindakan tersebut dilaksanakan di ruang kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan.

(30)

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21April 2016 pukul 08.55-10.45 WIB.

a. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan pertama siklus II yang diajarkan kepada siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 terlebih dahulu adalah mengulang kembali mengenai materi drama dan memperbaiki penyusunan naskah drama.

Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit. Kegiatan yang guru lakukan yakni membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif

(pencegahan). Kemudian presensi kehadiran siswa untuk mengetahui jumlah kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan I yaitu 35 siswa, salah satu siswa tidak hadir dikarenakan sakit. Guru juga mengajak siswa berpartisipasi aktif selama pembelajaran berlangsung. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa secara singkat dan jelas.

Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua yaitu,(1) melalui pengamatan, siswa dapat menyampaikan isi pengumuman menggunakan seluruh alat indera (SAVI) yang di milikinya secara tepat, (2) melalui kegiatan role playing (bermain peran), siswa dapat memperagakan isi pengumuman menggunakan ekspresi, intonasi serta lafal yang tepat dan mudah di pahami orang lain. Setelah itu, guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab antar guru dan siswa.

Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab terkait materi yang pernah dipelajari pada siklus I.

Kemudian guru menjelaskan pengertian bermain peran (role playing) kepada siswa untuk memperdalam pemahaman siswa mengenai bermain peran/drama yang akan diperankan pada masing-masing kelompok. Sehingga pada saat memerankan drama, siswa tidak terlihat kaku dan malu-malu ketika berbicara di depan kelas.

(31)

Langkah selanjutnya, masuk pada kegiatan inti pembelajaran dengan durasi kurang lebih 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan yakni, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika, awal inti pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. Adapun kegiatan yang dilakukan antara guru dan siswa pada kegiatan inti terutama pada eksplorasi adalah sebagai berikut:

Guru menanyakan kepada siswa mengenai drama yang pernah dilakukan pada pertemuan sebelumnya.

a) Sudah tahukah kalian mengenai kelebihan dan kekurangan (kesalahan) dari drama yang pernah kalian perankan di depan kelas?

b) Apa yang kalian rasakan saat memerankan drama di depan kelas pada minggu lalu?

Hal ini dilakukan guru agar siswa dapat berpikir dan menggali pemahaman yang mereka miliki dalam melakukan kegiatan bermain peran (role playing) pada pertemuan sebelumnya. Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi, dalam kegiatan elaborasi siswa menyimak penjelasan dari guru mengenai materi yang berkaitan kekurangan dan kelebihan dari drama yang pernah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Setelah menjelaskan mengenai kekurangan dan kelebihan dari drama, guru kembali menampilkan teks pengumuman yang pernah diperlihatkan kepada siswa pada pertemuan I dan II siklus I yaitu “Kebersihan Lingkungan”. Setelah menampilkan powerpoint guru meminta salah satu siswa maju di depan kelas untuk membacakan satu contoh naskah drama yang telah dipersiapkan oleh guru pada waktu sebelumnya. Guru menjelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan terkait pembacaan naskah drama yang dibacakan oleh siswa.

Selanjutnya guru membentuk diskusi kelompok seperti pada kelompok semula yang beranggotakan 9 orang, namun 1 kelompok terdiri dari 8 orang dengan posisi duduk saling berhadapan seperti kelompok pada siklus I. Siswa dibagikan teks pengumuman yang telah disiapkan oleh guru sesuai kelompok

(32)

masing-masing seperti pada siklus I dengan masing-masing kelompok mendapat 1 tema, yaitu:

a) Kelompok 1: Mengejar Beasiswa b) Kelompok 2: Kebersihan Lingkungan c) Kelompok 3: Lomba Mewarnai dan Melukis d) Kelompok 4: Memperingati Hari Kartini

Guru meminta masing-masing kelompok untuk

merancang/mendiskusikan teks pengumuman yang diperoleh pada masing-masing kelompok dalam bentuk naskah drama. Melalui diskusi kelompok, siswa mulai membuat naskah drama pendek. Guru membimbing diskusi kelompok, kemudian siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Selanjutnya kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi siswa dalam kelompok.

Selanjutnya guru bertanya mengenai hal yang belum dipahami siswa dalam bermain peran. Guru memotivasi siswa agar lebih semangat dan berpartisipasi aktif pada pertemuan berikutnya. Kegiatan akhir menghabiskan waktu kurang lebih 5 menit. Siswa bersama guru mengevaluasi hasil pembelajaran (refleksi). Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan salam penutup.

b. Hasil Observasi

Penilaian hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa selama siklus II seperti yang diuraikan pada siklus I.

a) Hasil Observasi Kinerja Guru

Tabel 4.5

Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 1

No. Indikator Butir

Pengamatan Skor Penilaian Ya Tidak 1. Pra Pembelajaran 3 3 2. Kegiatan Pendahuluan 3 3 3. Kegiatan Inti 12 12 4. Kegiatan Penutup 3 3 Jumlah Skor 21 21

(33)

Berdasarkan tabel di atas pertemuan pertama siklus I dapat ditarik analisis bahwa dari jumlah keseluruhan 21 butir pengamatan, terdapat 21 butir pengamatan sudah dilaksanakan oleh guru secara baik. Terjadi peningkatan secara siginifikan terhadap pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada saat mengajar.

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 4.6

Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1

No. Indikator Butir

Pengamatan Skor Penilaian Ya Tidak 1. Pra Pembelajaran 1 1 2. Kegiatan Pendahuluan 2 2 3. Kegiatan Inti 12 12 4. Kegiatan Penutup 2 2 Jumlah Skor 17 17

Hasil observasi kegiatan siswa pada pertemuan pertama dapat ditarik kesimpulan bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran yang dijabarkan dalam 17 butir pengamatan, terdapat semua butir-butir pengamatan tersebut sudah terlaksana dengan baik sesuai harapan guru. Hal tersebut membuktikan adanya peningkatan pada diri siswa ketika mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara di kelas. Siswa terlihat aktif dan bersungguh-sungguh dalam pembelajaran..

c) Refleksi dan Tindak Lanjut

Berdasarkan indicator kinerja guru pada lembar observasi guru terjadi peningkatan pada setiap aspek/butir pengamatan. Guru sudah sudah menjelaskan materi pelajaran secara runtut. Selain itu dalam mengkondisikan dan memotivasi siswa sudah dilakukan guru secara maksimal.

Berdasarkan indikator aktivitas siswa pada lembar observasi juga sudah terlihat peningkatan pada diri siswa ketika mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kerjasama dalam

(34)

kelompok. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar, interaksi guru dengan siswa sangat baik.

1) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 April 2016 pukul 08.55-selesai.

a. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit. Kegiatan yang guru lakukan sama seperti pembelajaran pada sebelumnya, yakni membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif (pencegahan). Kemudian presensi kehadiran siswa untuk mengetahui jumlah kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan 2 yaitu 35 siswa, salah satu siswa tidak hadir dikarenakan sakit. Guru juga mengajak siswa berpartisipasi aktif selama pembelajaran berlangsung. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa secara singkat dan jelas.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab sebelum masuk ke kegiatan inti. Langkah selanjutnya, masuk pada kegiatan inti pembelajaran dengan durasi kurang lebih 55 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan yakni, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika, awal inti pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. Adapun kegiatan yang dilakukan antara guru dan siswa pada kegiatan inti terutama pada eksplorasi adalah guru menjelaskan mengenai bermain peran (role playing) salam sebuah drama kepada siswa dengan tujuan agar pada saat memerankan drama, siswa dapat memerankan drama sesuai karakter/tokoh yang ada pada drama tersebut.

Hal ini dilakukan guru agar siswa dapat berpikir dan menggali pemahaman yang mereka miliki dalam melakukan kegiatan bermain peran (role playing) pada pertemuan sebelumnya. Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi, dalam kegiatan elaborasi siswa dibentuk sebuah diskusi kelompok seperti pada kelompok semula yang beranggotakan 9 orang, namun 1

(35)

kelompok terdiri dari 8 orang. Dengan bimbingan guru, siswa dikondisikan posisi duduk saling berhadapan seperti kelompok pada siklus I. Kemudian, siswa dibagikan teks pengumuman yang telah disiapkan oleh guru sesuai kelompok masing-masing seperti pada siklus I dengan masing-masing kelompok mendapat 1 tema, yaitu:

a) Kelompok 1: Mengejar Beasiswa b) Kelompok 2: Kebersihan Lingkungan c) Kelompok 3: Lomba Mewarnai dan Melukis d) Kelompok 4: Memperingati Hari Kartini

Guru meminta masing-masing kelompok untuk memperbiki naskah drama yang sudah dibuat pada pertemuan pertama berdasarkan masing-masing tema yang sudah diperoleh pada setiap kelompok. Melalui diskusi kelompok, siswa mulai memperbaiki naskah drama pendek. Guru membimbing diskusi kelompok, kemudian siswa diminta untuk mempersiapkan setting sekaligus pembagian peran sesuai karakter/tokoh pada masing-masing kelompok. Kegiatan selanjutnya, siswa diminta untuk memperagakan dari perbaikan naskah drama yang dimiliki dengan lafal, intonasi, kelancaran, pemahaman isi maupun ekspresi yang sesuai di depan kelas (terkandung nilai model SAVI dan metode Role Playing). Pada saat kelompok maju mempresentasikan/memperagakan naskah drama, siswa/kelompok lain menjadi pengamat sekaligus menanggapi setiap kelompok yang maju.

Selanjutnya kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan kesulitan yang dialami pada saat memerankan drama. Guru memotivasi siswa agar lebih semangat dan berpartisipasi aktif pada pertemuan berikutnya. Kegiatan akhir menghabiskan waktu kurang lebih 5 menit. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran (refleksi). Siswa diberikan tugas rumah (berupa naskah drama yang telah dipersiapkan sebelumnya) untuk dipelajari pada pertemuan ketiga dari drama yang akan diperankan (tindak lanjut). Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan salam penutup.

(36)

b. Hasil Observasi

Penilaian hasil observasi kinerja guru dan aktivitas selama siklus II seperti yang diuraikan pada siklus I.

a) Hasil Observasi Kinerja Guru

Tabel 4.7

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 2

No. Indikator Butir

Pengamatan Skor Penilaian Ya Tidak 1. Pra Pembelajaran 3 3 2. Kegiatan Pendahuluan 3 3 3. Kegiatan Inti 12 10 2 4. Kegiatan Penutup 3 3 Jumlah Skor 21 19 2

Berdasarkan tabel di atas pertemuan kedua siklus II dapat ditarik analisis bahwa dari jumlah keseluruhan 21 butir pengamatan, terdapat 20 butir pengamatan sudah dilaksanakan oleh guru secara baik. Namun pada kegiatan inti, yaitu pada butir pengamatan guru mengaitkan materi pembelajaran dengan realitas kehidupan mndapat skor (t), dan guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami.hal ini menunjukkan kinerja guru pada pertemuan kedua mengalami penurunan dari pertemuan pertama, hal ini disebabkan karena guru terlalu cepat/laju ketika menyampaikan pembelajaran.

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 4.8

Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2

No. Indikator Butir

Pengamatan Skor Penilaian Ya Tidak 1. Pra Pembelajaran 1 1 2. Kegiatan Pendahuluan 2 2 3. Kegiatan Inti 12 12 4. Kegiatan Penutup 2 2 Jumlah Skor 17 17

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus I  Pertemuan 1
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Keterampilan  Berbicara Bahasa Indonesia Prasiklus
Grafik 4.1 Persentase Proses Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia  Prasiklus
Tabel 4.12 Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Keterampilan  Berbicara Bahasa Indonesia Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Guru sosiologi tidak menerapkan 1 komponen yang tidak dieterapkan yaitu memotivasi siswa.Dari semua komponen keterampilan menutup pelajaran yang terdiri dari 3 komponen

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil topik penelitian yang berjudul “Analisis Persediaan Beras dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) (Studi

data dari suatu record atau disuatu dokumen yang ada disamping data. Arus yang berasala dari simpanan data kesuatu proses menunjukkan. bahwa suatu proses

Menurut Klandermans, dengan mengutip pendapat Oberschall, Gamson, Marx dan Wood, McCarhty dan Zald, dan Sow, menyatakan bahwa teori mobilisasi sumber daya menekankan

perintah Crosstabs digunakan untuk memperoleh jumlah pada nilai-nilai lebih dari satu variabel. • Pada Crosstabs, setiap nilai pada variabel

H1: Corporate Action, indikator independensi kepemilikan publik, jumlah susunan struktur GCG, kualitas laporan keuangan auditan, rasio return atas aset perusahaan

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa