1
APLIKASI PANDUAN DASAR PANJAT TEBING BERBASIS ANDROID Aditya Hamzah, Soewarto Hardhienata, Prihastuti Harsani
Email: adityahamzah77@gmail.com
Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA-UNPAK
ABSTRAK
Perkembangan teknologi semakin modern, salah satunya perkembangan telepon pintar atau smartphone yang mempunyai sistem operasi android. Android merupakan salah satu sistem operasi mobile terkenal yang diciptakan oleh perusahaan Google. Panjat tebing (rock climbing) adalah salah satu bagian dari mountenering. Namun karena memiliki kesulitan tersendiri, panjat tebing sekarang sudah dijadikan salah satu cabang olah raga ketangkasan/ extreme. Sebagaimana halnya dengan jenis olahraga lain, panjat tebing merupakan olahraga yang memerlukan keterampilan, kecerdasan, kekuatan jasmani dan rohani.
Mengingat tingginya resiko yang dapat terjadi pada saat melakukan pemanjatan tebing, kondisi fisik dan stamina yang prima juga berbagai ilmu pengetahuan pendukung dan peralatan standar pemanjatan juga menjadi salah satu unsur penting yang harus diperhatikan bagi setiap pemanjat tebing. Aplikasi yang akan dibuat menggunakan flash dan bahasa pemrograman ActionScript 3.0 selain itu aplikasi yang dibuat menggunakan animasi sehingga aplikasi lebih menarik dan pengguna lebih mengerti tentang panduan panjat tebing.
Kata Kunci : Panjat Tebing, Android
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi semakin modern, salah satunya perkembangan telepon pintar atau smartphone yang mempunyai sistem operasi android. Android merupakan salah satu sistem operasi mobile terkenal yang diciptakan oleh perusahaan Google.
Panjat tebing (rock climbing) adalah salah satu bagian dari mountenering. Namun karena memiliki kesulitan tersendiri, panjat tebing sekarang sudah dijadikan salah satu cabang olah raga ketangkasan/ extreme.
Sebagaimana halnya dengan jenis olahraga lain, panjat tebing merupakan
olahraga yang memerlukan keterampilan, kecerdasan, kekuatan jasmani dan rohani.
Mengingat tingginya resiko yang dapat terjadi pada saat melakukan pemanjatan tebing, kondisi fisik dan stamina yang prima juga berbagai ilmu pengetahuan pendukung dan peralatan standar pemanjatan juga menjadi salah satu unsur penting yang harus diperhatikan bagi setiap pemanjat tebing.
Kejadian - kejadian tersebut dapat diminimalisir apabila para pemanjat mempersiapkan diri dengan sebaik - baiknya sebelum melakukan pemanjatan dan mematuhi segala
2 peraturan (adat istiadat) yang berlaku di wilayah setempat. Para pemanjat juga harus mau memahami berbagai ilmu pengetahuan pendukung pemanjat. Pengetahuan pendukung pemanjatan sebenarnya bisa didapat dari berbagai sumber, mulai dari buku panduan memanjat, informasi dari pemanjat lain, internet, dan masih banyak lagi. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan media informasi berbasis mobile, melalui aplikasi ini pengguna dapat memperoleh informasi mengenai panduan panjat tebing.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SDLC (System Development Life Cycle).
Tahap Perencanaan Tahap Analisis
Tahap Perancangan
Tahap Implementasi
Uji Coba Sistem
Sistem Diterima
Tahap Penggunaan
Ya Tidak
Gambar 1. System Development Life Cycle (SDLC)
Metode penelitian metode SDLC terdiri dari enam tahapan :
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kebutuhan sistem dan menentukan sistem yang akan dibuat.
Data yang digunakan untuk
menganalisis masalah diperoleh dari melihat atau membaca makalah – makalah yang ada hubungannya dengan sistem yang akan di buat.
Tahap Analisis Sistem
Tahap analisis sistem dilakukan dengan menganalisis cara kerja sistem yang akan dibangun. Sehingga diketahui alur kerja serta tahapan- tahapan proses sistem dari hasil analisa tersebut. Kemudian melakukan pengolahan dan perancangan konsep sistem sebelum melakukan perancangan sistem secara komputerisasi.
Tahap Perancangan
Pada tahap perancangan ini meliputi perancangan flowchart system sebagai gambaran aplikasi yang bersifat user friendly untuk pengguna.
Berikut gambar perancangan flowchart system yang dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Flowchart sistem
3 Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap pembangunan sistem yang telah dirancang sehingga menjadi sebuah aplikasi yang kemudian dapat digunakan. Pada aplikasi panduan dasar panjat tebing ini dibangun dengan menggunakan software Adobe Flash CS 6. Berikut tampilan software Adobe Flash yang terlihat pada gambar 3.
Gambar 3. Adobe Flash CS 6 Tahap Uji Coba
Tahap uji coba ini dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu:
1. Uji Coba Struktural
Uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah struktur atau alur program yang dibuat sudah sesuai dengan perencanaan.
2. Uji Coba Fungsional
Uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah program yang dibuat sudah berfungsi dengan baik.
3. Uji Coba Validasi
Uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah program yang dibuat sudah bekerja dengan benar.
4. Uji Coba Kompatibilitas
Uji coba kompatibilitas dilakukan untuk menguji apakah aplikasi yang dijalankan kompatibel atau tidak.
Tahap Penggunaan
Tahap penggunaan adalah tahap dimana ketika sistem sudah selesai dibuat kemudian telah lolos tahapan uji coba sistem kemudian sudah dapat di pergunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut merupakan hasil atau tampilan beserta uraian mengenai aplikasi yang dibuat.
Halaman Menu Utama
Halaman menu utama merupakan tampilan awal pada saat aplikasi panjat tebing dibuka. Pada halaman menu utama terdapat delapan button.
Gambar 4. Halaman Menu Utama Halaman Sejarah
Pada halaman Sejarah, pengguna dapat melihat tentang sejarah pemanjatan tebing.
4 Gambar 5. Tampilan Halaman Sejarah Halaman Prosedur Pemanjatan
Pada halaman prosedur pemanjatan, pengguna dapat melihat jenis-jenis prosedur pemanjatan.
Gambar 6. Tampilan Halaman Prosedur Pemanjatan Halaman Penambatan
Pada halaman Penambatan, pengguna dapat melihat jenis-jenis penambatan.
Gambar 7. Tampilan Halaman Penambatan
Halaman Nama Peralatan
Pada halaman Nama peralatan, menampilkan dua macam peralatan, peralatan pribadi dan peralatan kelompok.
Gambar 8. Tampilan Halaman Nama Peralatan
Halaman Video
Halaman video merupakan halaman yang menampilkan video tentang panjat tebing. Disini pengguna bisa memutar video tentang panjat tebing.
5 Gambar 9. Tampilan Halaman Video Halaman Pembuatan Simpul
Halaman pembuatan simpul merupakan halaman yang menampilkan jenis-jenis simpul. Cara pembuatan simpul disimulasikan menggunakan animasi, sehingga lebih menarik dan user lebih mengerti tentang pembuatan simpul.
Gambar 10. Tampilan Halaman Pembuatan Simpul Halaman Simpul Pangkal
Pada halaman simpul pangkal, pengguna dapat melihat cara pembuatan simpul pangkal. Pada saat pengguna meng klik tombol start, simulasi tentang pembuatan simpul
pangkal akan dijelaskan, penjelasan tentang pembuatan simpul pangkal menggunakan animasi, sehingga lebih menarik dan pengguna lebih mengerti tentang pembuatan simpul pangkal.
Pembuatan animasi pada aplikasi menggunakan teknik frame by frame.
Teknik frame by frame adalah membuat sebuah ilusi pergerakan dari sebuah gambar / obyek yang diam ( still image ) frame demi frame nya.
Pada saat simulasi pembuatan simpul pangkal, pengguna bisa menghentikan sementara cara pembuatan simpulnya dengan cara meng klik tombol pause, dan apabila pengguna ingin melanjutkan cara pembuatan simpul, pengguna hanya tinggal meng klik tombol play.
Gambar 11. Tampilan Halaman Simpul Pangkal
Uji Coba
Uji coba Struktural
Uji coba struktural adalah uji coba untuk mengetahui apakah struktur atau alur sistem yang dibuat sudah sesuai dengan yang dirancang.
6 Tabel 1. Uji Coba Struktural
Uji Coba Fungsional
uji coba fungsional dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah berfungsi dengan baik.
Pada tahap ini dilakukan percobaan untuk mengetahui apakah fungsi dari setiap tombol atau menu pada halaman dapat berfungsi dengan baik.
Tabel 2. Uji Coba Fungsional
Uji Coba Validasi
Uji coba validasi dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat dapat bekerja dengan benar, pada percobaan aplikasi ini. Berikut tabel hasil uji coba validasi dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Uji Validasi
Hasil Uji Coba Validasi Kesesuaian dan keakurat hasil suatu tes aplikasi pemanjatan tebing terhadap 10 pemanjat dasar yang belom mengetahui tentang prosedur pemanjatan menunjukan bahwa media tersebut sangat menarik dan dapat dipahami sehingga dapat memberikan pengetahun terhadap pengguna aplikasi.
Uji Kompatibilitas
Uji coba kompatibilitas merupakan uji coba yang dilakukan untuk mengetahui kompatibilitas aplikasi terhadap beberapa perangkat android yang memliki type berbeda.
Tahap distribusi ini bisa dilakukan dengan cara mentransfer file aplikasi pemanjatan.apk yang terdapat di direktori/bin dalam folder aplikasi yang dibuat menggunakan kabel data. Selain menggunakan kabel data, file panduanpemanjatan.apk juga dapat dilakukan dikirim menggunakan bluetooth. File panduanpemanjatan.apk ini bisa langsung di install pada handphone dengan mudah dan bisa langsung digunakan. Berikut hasil uji coba kompabilitas yang dilakukan pada 3 (tiga) handphone yang berbeda.
7 Tabel 4. Uji Kompatibilitas
Hasil dari analisis proses implementasi Aplikasi Panduan Dasar Panjat Tebing Berbasis Android diketiga jenis handphone dengan spesifikasi yang berbeda dapat disimpulkan bahwa spesifikasi handphone yang dapat menampilkan interface secara optimal yaitu : handphone dengan layar 4,5 inchi Handphone dengan OS minimal v4.2.2 (Jelly Bean)dan Handphone dengan ram minimal 1 GB.
SIMPULAN
Aplikasi panduan dasar panjat tebing yang dibuat berbasis android, pembuatan aplikasi menggunakan software Adobe Flash 6 dan Photoshop, menggunakan bahasa pemrograman ActionScript 3.0.
Aplikasi ini bertujuan untuk mempelajari cara memanjat tebing sesuai dengan prosedur pemanjatan, sehingga mengurangi kecelakaan dalam pemanjatan.
Aplikasi ini menggunakan animasi dalam pembuatan simpul – simpul yang biasa digunakan dalam pemanjatan, animasi yang digunakan mengunakan tehknik frame by frame.
Tehknik frame by frame adalah membuat sebuah ilusi pergerakan dari sebuah gambar / obyek yang diam ( still image ) frame demi framenya.
Aplikasi Panduan Dasar Panjat Tebing Berbasis Android ini sudah melewati empat uji coba, yaitu uji coba struktural, uji coba fungsional, uji coba validasi dan uji coba kompatibilitas.
Pada uji kompatibilitas, aplikasi ini dapat menampilkan interface secara optimal pada handphone dengan spesifikasi: handphone dengan layar 4,5 inchi handphone dengan OS minimal v4.2.2 (Jelly Bean) dan handphone dengan ram minimal 1 GB.
Begitu juga dengan penulisan menggunakan model System Development Life Cycle (SDLC).
SARAN
Aplikasi Panduan Dasar Panjat Tebing ini masih bisa dikembangkan dari segi animasi. Animasi aplikasi ini dapat dibuat dalam bentuk 3D dengan gambar yang lebih hidup. Metode yang digunakan masih banyak yang bisa dikembangkan dan di implementasikan dalam media. Oleh karena itu penulis berharap ada pihak yang ingin mengembangkan animasi dan penambahan fasilitas-fasilitas yang belum ada dalam aplikasi ini untuk mempermudah pemanjat dalam melakukan pemanjatannya.
8 DAFTAR PUSTAKA
Hamzah, Aditya. 2010. Tehnik Body Rappel. Makalah. Universitas Pansundan Bandung.
Imam. 2015. Pengertian Adobe Air.
http://insent-maldie.blogspot.com/.25 Maret. 2015
Raden, Annisa Nur Fauziah. 2014.
Perancangan Aplikasi Mobile Berbasis Android Untuk Pendaki Gunung Pemula. Skripsi. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Industri Kreatif – Universitas Telkom Bandung.
Radion, Kristo.2012.Easy Game Programming Using Flash and ActionScript 3.0,
Yogyakarta : ANDI OFFSET Safaat, Nazruddin. 2012. Android :
Pemrograaman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android, Bandung : Informatika
Suheri, Agus. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran.
(http://docs.docstoc.com/orig/4074000/
38614bb9-6105-4880- 912540b077c1087a.pdf
diakses tanggal 02 Agustus 2015)
Wibowo, Ridwan. 2014. Aplikasi Buku Saku Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Berbasis Android.
Skripsi. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
danKomputer AMIKOM Yogyakarta.