• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG LUKA PERINEUM DI PUSKESMAS SRANDAKAN BANTUL TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG LUKA PERINEUM DI PUSKESMAS SRANDAKAN BANTUL TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG LUKA PERINEUM DI PUSKESMAS SRANDAKAN

BANTUL TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mancapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani Yogyakarta

TITI PANGESTUTI 1311255

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2015

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Wasyukurilah puji syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Luka Perineum Di Puskesmas Srandakan Bantul ”. insya’allah bisa diselesaikan pada waktunya.

Usulan penelitian ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini peneliti dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardjo,dr., M.,Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan A.

Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan A. Yani Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun proposal ini.

3. Elvika Fit Ari Shanty S.ST.,M.Kes selaku pembimbing peneliti yang telah mencurahkan segenap waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan, mengarahkan dan memberi masukan kepada penulis dengan baik.

4. Seluruh dosen dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan A. Yani Yogyakarta.

5. Bapak dan ibuku serta saudaraku yang telah memberikan dukungan dan doanya kepada penulis baik moral maupun materil untuk menyelesaikan proposal ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan A. Yani Yogyakarta.

7. Semua pihak yang memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,sebagaimana imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya.

Akhirya besar harapan peneliti semoga usulan penelitian ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, oktober 2015

Titi pangestuti

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi DAFTAR ISI

JUDUL...

LEMBAR PERSETUJUAN...

LEMBAR PENGESAHAN...…

PERNYATAAN...

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

DAFTAR GAMBAR……….

DAFTAR TABEL...

DAFTAR LAMPIRAN………..

INTISARI...

ABSTRACT ………...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan Penelitian...

D. Manfaat...

E. Keaslian Penelitian...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori...

1. Pengetahuan………...

2. Masa Nifas...

3. Luka Perineum………...

B. Kerangka Teori………..……….

C. Kerangka Konsep………..…..

D. Pertanyaan Penelitian ……….

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rencan Penelitian…...

B. Lokasi dan Waktu Penelian...

C. Populasi dan Sampel Penelitian...

D. Variabel Penelitian...

E. Definisi Operasional...

F. Alat dan Metode Pengumpulan data...

G. Validitas dan Reliabilitas...

H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data...

I. Etika penelitian……….………

i ii iii iv v vi viii ix x xi xii

1 4 4 5 5

8 8 12 12 22 22 23

25 25 25 25 26 27 28 30 31

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

J. Jalannya Penelitian .….……….……... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian………. 45

B. Pembahasan .……… 49

C. Keterbatasan peneliti……….. ………. 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………... 56

B. Saran ………... 57

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori ……… 23 Gambar 2.2. Kerangka Konsep………. 23

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional………

Tabel 3.2 Kisi-kisi pertanyaan……….

33 35

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Responden Lampiran 2. Persetujuan Responden Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Lampiran 4. Jawaban Kuesioner Lampiran 5. Jadwal Penyusunan KTI Lampiran 6. Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 7 Surat Izin Validitas

Lampiran 8 Surat Izin penelitian Lampiran 9 Hasil Tabulasi Penelitian

Lampiran 10 Konsultasi Dosen Pembimbing

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG LUKA PERINEUM DI PUSKESMAS SRANDAKAN

BANTUL TAHUN 2015 Titi Pangestuti 1 Elvika Fit Ari Shanti 2

INTISARI

Latar Belakang : masa nifas adalah masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan, diantaranya disebabkan karena masa nifas, contohnya terjadinya robekan pada jalan lahir saat persalinan. Perawatan perineum yang tidak benar dapat menyebabkan infeksi pada perineum. Kurangnya perawatan salah satunya disebabkan karena pengetahuan i bu ni fas tentang cara merawat luka perineum (Suwiyoga, 2009). Dari studi pendahuluan didapatkan 6 ibu tidak tahu sama sekali tentang luka perineum tetapi mengerti dan melakukan perawatan luka perineum, 2 ibu tahu dan melakukan perawatan dengan baik sedangkan 1 ibu sama sekali tidak tahu dan sangat kurang baik dalam melakukan perawan luka perineum.

Tujun : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Luka Perineum di Puskesmas Srandakan Bantul.

Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuatitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan metode accindental sampling berjumlah 30 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner dan analisa data menggunakan analisa univariat.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum di puskesmas Srandakan pada kategori cukup 46,7 %, Pengertian masuk pada kategori kurang (53,3), penyebab luka perinium masuk pada kategori kurang (40,0%), perawatan luka perineum masuk pada kategori kurang (46,7%),penyembuhan luka perineum masuk pada kategori kurang (56,7%).

Kesimpulan : Mayoritas tingkat pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul memiliki tingkat pengetahuan kurang.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, luka perinium _______________________________

1. Mahasiswa Stikes A .Yani Yogyakarta

2. Dosen Kebidanan Stikes A .Yani Yogyakarta

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

ILLUSTRATION OF THE LEVEL OF KNOWLEDGE OF PORTURITION MOTHER ABOUT PERINEUM WOUND IN PUSKESMAS SRANDAKAN BANTUL 2015

Titi Pangestuti 1 Elvika Fit Ari Shanti 2 ABSTRAC

Background : the wrong treatment on perineum wound could caused an infection to perineum. One of the cause of the lack on treatment is the lack on the knowledge of parturition mother about how to treat perineum wound. One of the intervention can be done is by giving an education about treatment on perineum. The result of the prior study that had been done on September 3, 2015 with a correspondent of 6 mother is resulting data that there are 2 of the correspondent know about haw to do a treatment on perineum 1 very well, meanwhile there is 1 a correspondent who is have no idea at all about treatment on perineum wound.

Purpose : the purpose of this research is to found the illustration of the level of the knowledge of parturition mother on perineum wound in puskesmas Srandakan Bantul.

Research Method : this research use the descriptive quantitative method. This research use cross sectional approachment sample taking use accidental sampling method with 30 a correspondent the tool used to collect the data is trough questioner and analysis using unvaried analysis.

Result : the level knowledge of parturition mother about perineum wound in Puskesmas Srandakan Bantul include in the category of enough knowledge 46.7%, the understanding is in the category of lack (53,3)the knowledge of the cause of perineum is in the category lack (40,0%), the knowledge of the treatment on perineum wound is also in the category lack (56,7%).

Conclusion : the majority of the of knowledge of partition mother about perineum wound in Puskesmas Srandakan Bantul are lack.

Key word : level of knowledge, perineum wound _______________________________

1.

Mahasiswa Stikes A .Yani Yogyakarta

2.

Dosen Kebidanan Stikes A .Yani Yogyakarta

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu (Kemenkes RI, 2013). Data Dinas Kesehatan Yogyakarta menyebutkan bahwa, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kematian ibu tahun 2013 sebesar 46 kasus atau 101/100.000 kelahiran hidup. Hal ini masih belum sesuai dengan target MDGs yang sebesar 102/100.000 kelahiran hidup (Dinkes DIY, 2014). Kasus kematian ibu yang berjumlah 46 kasus tersebut, terdiri dari 7 kasus di Kabupaten Kulon Progo, 9 kasus di Kabupaten Sleman dan 8 kasus di Kabupaten Gunung Kidul dan 9 kasus di Kota Madya Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bantul merupakan kabupaten dengan angka kemaitian ibu tertinggi (Dinkes DIY, 2014).

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menyebutkan bahwa, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kematian ibu tahun 2013 sebesar 96,83/100.000, jumlah kasus kematian ibu mencapai 13 kasus. Puskesamas Srandakan merupakan salah satu Puskesmas dengan angka kematian ibu tertinggi

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

ke dua setelah Puskesmas Sanden. Jumlah angka kematian ibu di Puskesmas Sanden pada tahun 2014 adalah 3 kasus (Dinkes Kab Bantul, 2014).

Mayoritas ibu nifas yang melahirkan pervagina mengalami beberapa derajat nyeri perineum setelah melahirkan, baik wanita yang yang perineumnya tidak cidera maupun cidera akibat dilakukan tindakan episiotomi. Episiotomi adalah insisi perineum untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan lahir sehingga memudahkan kelahiran anak (Oxorn, 2008). Perlukaan karena persalinan merupakan tempat masuknya kuman pathogen ke dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi masa nifas (Saleha, 2009). Fase penyembuhan akan tergantung pada beberapa faktor termasuk ukuran dan tempat luka, kondisi fisiologis umum pasien dan cara perawatan luka perineum yang tepat.

Laserasi atau episiotomi yang terinfeksi akan tampak kemerahan dan bengkak (Wheeler, 2009).

Masa nifas adalah masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan, diantaranya disebabkan karena masa nifas, contohnya terjadinya robekan pada jalan lahir saat persalinan. Perawatan perineum yang tidak benar dapat menyebabkan infeksi pada perineum.

Kurangnya perawatan salah satunya disebabkan karena pengetahuan i bu ni fas tentang cara merawat luka perineum. Perawatan perineum yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi perineum yang terkena lokhea dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum. Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

pada saluran kandung kencing ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kencing maupun infeksi pada jalan lahir. Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian ibu post partum mengingat kondisi ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2009). Hal ini disebabkan karena kurangnya perawatan. Kurangnya perawatan salah satunya disebabkan karena kurangnya pengetahuan i bu ni fas tentang cara merawat luka perineum. Salah satu intervensi yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan tentang perawatan perineum (Sari, 2011)

Notoatmodjo (2010) menyatakan, pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) karena perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, sehingga apabila pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum rendah kemungkinan terjadinya infeksi akan lebih besar karena kesalahan dalam perawataan luka perineum.

Hasil studi pendahuluan yang peneliti laksankan tanggal 3 September 2015. Pada studi pendahuluan tersebut peneliti melakukan wawancara terhadap 9 ibu nifas, isi wawancara berkaitan dengan bagaimana gambaran pengetahuan ibu nifas tentang pengertian luka perineum, penanganan luka perineum, perawatan luka perineum dan penyembuhan luka perineum yang ada di Puskesmas Srandakan Bantul. Hasil wawancara menunjukkan bahwa 6 ibu tidak tahu sama sekali tentang luka perineum tetapi mengerti dan melakukan perawatan luka perineum sesuai dengan anjuran bidan/dokter Puskesmas Srandakan, 2 ibu tahu

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

dan melakukan perawatan dengan baik sedangkan 1 ibu sama sekali tidak tahu dan sangat kurang baik dalam melakukan perawan luka perineum. Pada studi pendahuluan tersebut peneliti juga memperoleh informasi dari bidan Puskesmas Srandakan, bahwa pernah terjadi 3 ibu nifas yang mengalami infeksi pada luka perineumnya, hal ini disebabkan karena kurangnya perawatan pada luka perineum. Laporan tersebut terjadi pada kurun waktu antara bulan Juni sampai dengan Agustus 2015.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang

“gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul.?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Luka Perineum di Puskesmas Srandakan Bantul.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui tingkat pengetahuan ibu nifas yang meliputi pengertian luka perineum, penyebab luka perineum, perawatan luka perineum dan penyembuhan luka perineum.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana dan kepustakaan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kebidanan tentang pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi tenaga kesehatan/petugas kesehatan puskesmas/bidan

dapat memberikan masukan kepada tenaga kesehatan yang berada di puskesmas srandakan bantul tentang perawatan, penanganan dan penyembuhan luka perineum sehingga dapat lebih optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

b. Bagi Perpustakaan Stikes A.Yani Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan sarana pembelajaran dan pengetahuan, khususnya bagi mahasiswa program studi DIII Kebidanan.

c. Bagi Responden

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi responden tentang perawatan dan hal hal yang berkaitan dengan luka perineum

d. Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan di masyarakat khususnya untuk mengenai pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum.

E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Nama, Tahun dan

Judul

Metode Hasil Persamaan dan

Perbedaan 1 Rahayu (2006)

dengan judul

“Pengetahuan Ibu Nifas tentang Infeksi Luka Jahitan Perineum di UPTD RSD Kota

Surakarta”.

Desain penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional

Dengan jumlah sampel 46 responden, instrument penelitian menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian ini didapatkan

pengetahuan ibu nifas tentang infeksi luka jahitan perineum di UPTD RSD Kota Surakarta secara keseluruhan yaitu 22 responden (73,4%) kategori cukup, 1 responden (3,3 %) kategori baik, 7 responden (23,3 %) kategori cukup dan pengetahuan ibu nifas tentang infeksi luka jahitan perineum tentang pengertian infeksi sebanyak 20 responden 66%, penyebab infeksi masuk pada kategori cukup sebanyak 17 responden 50% dan perawatan luka infeksi masuk pada kategori kurang sebesar 4 responden (5,8%).

Persamaan:

Variabel Penelitian, Tema Penelitian Perbedaan:

Desain penelitian, Jumlah sampel, Tempat dan waktu penelitian

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

2 Quiftiyah Mariyatul (2006). Hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan kecepatan

penyembuhan luka perineum di BPS Kasih Ibu Jatirogo Kabupaten Tuban.

Desain penelitian ini menggunakan metode korelasi menggunakan pendekatan cross sectional

Hasil penelitian didapatkan terdapat Hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan kecepatan

penyembuhan luka perineum di BPS Kasih Ibu Jatirogo Kabupaten Tuban.

Persamaan:

Variabel Penelitian, Tema Penelitian Perbedaan:

Desain penelitian, Jumlah sampel, Tempat dan waktu penelitian

3. Ririn yuliana, (2006) Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum di rumah sakit bersalin Fitri Candra Wonogiri

Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuatitatif. Sampel yang digunakan adalah total sampling sebanyak 30

responden

Hasil penelitian didapatkan hasil yaitu pengertian luka perineum masuk pada kategori cukup yaitu sebesar 54,5%, dan masuk pada kategori kurang yaitu penyebab luka perineum sebesar 24,1 , perawatan luka perinium 16,1 %

Persamaan:

Variabel Penelitian, Tema Penelitian Perbedaan:

Jumlah sampel, Tempat dan waktu penelitian

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 November sampai 23 desember 2015 di Puskesmas srandakan bantul yang berada di JLn raya srandakan, srandakan, kec bantul. terdiri dari dua desa yaitu desa Poncosari dan desa Trimurti, jumlah petugas di puskesmas srandakan sebanyak 37 orang. Puskesmas srandakan termasuk dalam (PONED) yaitu pelayanan obstetric neonatal emergency dasar

Pelayanan yang ada di Puskesmas Srandakan Bantul meliputi pelayanan KIA, Poli gigi, poli umum, laboratorium, dan ruang laktasi.

Petugas di pelayanan KIA berjumlah 4 orang yang terdiri dari bagian pendaftaran, penimbangan dan pemberian imunisasi. Pelayanan KIA yang meliputi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita. Puskesmas srandakan bantul.

Penelitian ini dilaksanakan di bagian pelayanan KIA pada hari Senin tanggal 28 November pukul 07.00-12.00 WIB dan tanggal 30 desember pukul 08.00–12.00 WIB. Kuesioner di bagikan kepada ibu yang akan mengimunisasikan bayinya sambil menunggu nama bayinya di panggil oleh petugas untuk imunisasi. Bagi ibu yang tidak memahami pernyataan

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

kuesioner maka peneliti akan menjeaskan pertanyaan yang ibu belum pahami. Saat pengisian nama hanya diberikan inisal.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, anak ke, usia anak dan pernah/tidak. Karakteristik berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, anak ke, usia anak dan pernah/tidak mendapat penyuluhan dapat dilihat pada table 4.1. dibawah ini

Tabel 4.1 Distrpasiensi Frekuensi Karakteristik Responden No. Karakteristik Responden F %

Umur

1. 20 - 35 Tahun 23 76.7

2. < 20 Tahun atau > 35 Tahun

7 23.3

Pendidikan N %

1. SD 5 16.7

2. SMP 13 43.3

3. SMA 11 36.7

4. Perguruan Tinggi 1 3.3

Pekerjaan N %

1. Ibu Rumah Tangga (IRT) 16 53.3

2. Buruh 6 20.0

3. Swasta 7 23.3

4. PNS 1 3.3

Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 20 - 35 tahun, yaitu sebanyak 23 responden (76,7%), dengan pendidikan terakhir sampai tingkat SMP sebanyak 13 responden (43,3%), dengan status pekerjaan ibu rumah tangga/IRT sebanyak 16 responden (53,3%).

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

3. Hasil

a. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Luka Perineum

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Luka Perineum

No Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Luka Perineum N %

Baik 7 23.3

Cukup 14 46.7

Kurang 9 30.0

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer diolah (2015)

Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa, sebagian besar responden merupakan ibu nifas dengan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum kategori cukup, yaitu sebanyak 14 responden (46,7%).

b. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pengertian Luka Perineum

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pengertian Luka Perineum

No Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Pengertian Luka Perineum N %

Baik 3 10.0

Cukup 11 36.7

Kurang 16 53.3

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer diolah (2015)

Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa, sebagian besar responden merupakan ibu nifas dengan tingkat pengetahuan ibu nifas

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

tentang pengertian luka perineum kategori kurang, yaitu sebanyak 16 responden (53,3).

c. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Penyebab Luka Perineum

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Penyebab Luka Perineum

No Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Penyebab Luka Perineum N %

Baik 7 23.3

Cukup 11 36.7

Kurang 12 40.0

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer diolah (2015)

Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa, sebagian besar responden merupakan ibu nifas dengan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang penyebab luka perineum kategori kurang, yaitu sebanyak 12 responden (40,0%).

d. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum

No Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Perawatan Luka Perineum N %

Baik 10 33.3

Cukup 6 20.0

Kurang 14 46.7

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer diolah (2015)

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa, sebagian besar responden merupakan ibu nifas dengan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum kategori kurang, yaitu sebanyak 14 responden (46,7%).

e. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Penyembuhan Luka Perineum

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Penyembuhan Luka Perineum

No Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Luka Perineum N %

Baik 5 16.7

Cukup 8 26.7

Kurang 17 56.7

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer diolah (2015)

Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa, sebagian besar responden merupakan ibu nifas dengan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang penyembuhan luka perineum kategori kurang, yaitu sebanyak 17 responden (56,7%).

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

4. Analisis Tabulasi Silang

Analisis Tabulasi Silang Karakteristik Responden dan Tingkat Pengetahuan Ibu nifas tentang luka perineum

Kategori Pengetahuan Ibu nifas tentang luka perineum Total

Baik Cukup Kurang

F % F % F % F %

Usia 20 – 35

Tahun

5 16,6% 12 40% 6 20% 23 76,66%

<20 >35 Tahun

2 6,66% 2 6,66% 3 10% 7 23,26%

Total 7 23,26% 14 46,66% 9 30% 30 100%

Pendidikan

SD 1 3,33% 2 6,66% 2 6,66% 5 16,66%

SMP 1 3,33% 6 20% 6 20% 13 43,3 %

SMA 4 13,3% 6 20% 1 3,33% 11 36,6%

PT 1 3,33% 0 0,0% 0 0,0% 1 3,33%

Total 7 23,26% 14 46,66% 9 30% 30 100%

Pekerjaan Swasta

IRT Buruh

PNS

2 3 1 1

6,66%

10%

3,33%

3,33%

2 10

2 0

6,66%

33,33%

6,66%

0,0%

3 3 3 0

10%

10%

10%

0,0%

7 16

6 1

23,26%

53,33%

20%

3,33%

Total 7 23,26% 14 46,66% 9 30% 30 100%

Sumber : data primer 2015

B. Pembahasan

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang pengertian luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Srandakan Bantul di ketahui bahwa secara mayoritas didapatkan hasil yaitu kurang sebanyak 13 responden (43,3%). Dari karakteristik responden sebagian besar pendidikan akhirnya SMP. Faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010) bahwa tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami dari pengetahuan yang diperoleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pada pengetahuan begitu juga sebaliknya. Pendidikan formal responden yang sebagian besar SMP akan kurang mendapatkan akses informasi yang datang dari luar.

Responden menjawab paling sedikit benar sebanyak 11 jawaban benar yaitu di butir ke 4 yaitu dengan pertayaan “Luka antara vagina dan anus adalah luka yang terjadi hanya pada dinding rahim saja”, hal ini dikarenakan responden tidak begitu mengetahuinya bahwa luka itu terjadi karena robekan di perinium. Secara keseluruhan responden yang berpengetahuan kurang hal ini dikarenakan karakteristik responden yang tidak mendapatkan akses informasi tentang pengertian tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ririn yuliana (2006), yang berjudul tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum di rumah sakit bersalin tentang pengertian luka perineum yang sebagian besar termasuk dalam kategori kurang. Hal ini karena pendidikan seseorang mempengaruhi, informasi dan pengalaman yang di peroleh.

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang penyebab luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Srandakan Bantul, diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang penyebab luka perineum yaitu baik sebanyak 7 responden (23,26%), cukup sebanyak 11 responden (36,6%), sedangkan kurang sebanyak 12 reponden atau (40%).

Pengetahuan ibu yang mayoritas kurang dipengaruhi oleh karakteristik responden yang memiliki umur 20-35 tahun sebanyak 23 responden (76,7%). Dilihat dari faktor umur hal ini sesuai dengan pendapat Sulityowati (2011) yang menyatakan bahwa usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin muda usia akan semakin susah berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh akan sulit diperoleh.

Responden menjawab paling sedikit benar sebanyak 14 jawaban benar yaitu di butir ke 6 yaitu dengan pertanyaan “Salah satu penyebab luka antara vagina dan anus saat persalinan adalah ibu tidak mampu berhenti mengejan”, hal ini dikarenakan responden tidak semua mengetahuinya bahwa masih ada penyebab lain yang mengakibatkan terjadinya luka antara vagina dan anus tersebut seperti ukuran bayi yang terlalu besar dan lain-lain.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ririn yuliana (2006), yang berjudul tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum di rumah sakit bersalin pengertian luka perineum masuk

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

pada kategori kurang yaitu sebesar 54,5%, faktor yang mempengaruhi dalam hal ini yaitu usia, karena sebagian besar responden memiliki usia dibawah 35 tahun dimana masih memiliki keterbatasan dalam hal pengalaman untuk mendapatkan informasi.

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang perawatan luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Srandakan Bantul, diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum yang termasuk dalam kategori usia secara keselurah yaitu baik sebanyak 10 responden (33,33%), cukup sebanyak 6 responden (20%), dan kurang sebanyak 14 responden (46,66%).

Responden dengan pengetahuan yang kurang tidak hanya karena selain tidak mendapatkan pengetahuan dalam pendidikan formal namun responden juga tidak mendapatkan pengetahuan itu dari pergaulan dan pengalaman. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan (Cherin, 2009). Semakin banyak pengalaman seseorang maka pengetahuannya juga akan bertambah. Belajar dari pengalaman merupakan suatu proses yang dapat mengubah sikap dan tingkah laku seseorang (Cherin, 2009). Responden yang berpengetahuan kurang dikarenakan kurangnya pengalaman baik yang diperoleh, maupun pengalaman yang ditularkan oleh orang lain.

Responden menjawab paling sedikit benar sebanyak 16 jawaban benar yaitu di butir ke 12 yaitu dengan pertanyaan “Setiap sebelum

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

membersihkan alat kelamin terlebih dahulu cuci tangan”, hal ini dikarenakan responden memahami bahwa meskipun tidak mencuci tangan pun selama ini mereka tidak merasakan gejala sakit apa pun.

Padahal di dunia medis seharusnya mencuci tangan sangat penting karena bakteri kecil pun mudah berkembang di dalam situasi tertentu bila tidak di bersihkan terlebih dahulu.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Quiftiyah Mariyatul (2006) yang berjudul Hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan kecepatan penyembuhan luka perineum di BPS Kasih Ibu Jatirogo Kabupaten Tuban yang diperoleh hasil dalam penelitian yaitu termasuk dalam kategori kurang. Faktor penyebab hal ini yaitu responden tidak terlalu mendapatkan informasi di lingkungan mereka.

4. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang penyembuhan luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Srandakan Bantul, diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang penyembuhan luka perineum. secara keselurahan yaitu baik sebanyak 5 responden (16,6%), cukup sebanyak 8 responden (23,26%), dan kurang sebanyak 17 responden (56,66%).

Dari karakteristik responden pekerjaan ibu sebagian besar tidak bekerja (IRT) sebanyak 8 responden (23,26%.). Ibu yang tidak bekerja kurang bersosialisasi dengan orang lain sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk mendapatkan informasi dari teman atau orang lain

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

disekitarnya karena ibu hanya dirumah. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010) yang menyatakan bahwa pekerjaan seseorang mempengaruhi pengetahuan orang tersebut. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang dapat saling bertukar informasi antara pihak yang satu dengan pihak lainnya sedangkan ibu yang tdak bekerja akan sulit bertukar informasi dengan pihak lainnya.

Responden menjawab paling sedikit benar sebanyak 16 jawaban benar yaitu di butir ke 23 yaitu dengan pertanyaan “Penyembuhan adalah proses, cara, perbuatan menyembuhkan, dan pemulihan”, hal ini dikarenakan responden hanya mengetahui beberapa tahapan saja dalam melakukan proses pemulihan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2006) dengan judul pengetahuan ibu nifas tentang infeksi luka jahitan perineum di UPTD RSD Kota Surakarta. Dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan tentang penyembuhan luka perineum secara keseluruhan yaitu 22 responden (73,4%) kategori kurang. Faktor penyebab dalam hal ini yaitu pekerjaan yang sebagian besar ibu bekerja sebagai buruh karena ibu yang bekerja akan sulit memperoleh atau mengalami kesulitan dalam perkembangan dan kemajuan dalam mendapatkan informasi dari berbagai teman atau orang lain.

5. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

Sebagian besar responden merupakan ibu nifas dengan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum kategori cukup, yaitu sebanyak 14 responden (46,7%).

Pengetahuan ibu tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum termasuk dalam mayoritas berpengetahuan cukup, tetapi masih banyak responden lain yang berpengetahuan kurang. Pengetahuan tentang luka perineum perlu diketahui oleh responden dengan cara peningkatan penyuluhan kesehatan khususnya tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan sehingga responden akan lebih mudah bersosialisasi tentang kesehatan dan saling berbagi informasi dan tentang kesehatan.

Selain itu terdapat sebagian responden yang menunjukan bahwa memiliki kategori baik dikarenakan pengetahuan yang mereka peroleh sangat erat hubungannya dengan pengalaman dan informasi yang diperoleh meskipun mayoritas mereka merupakan lulusan SMP. Responden yang mempunyai pengetahuan baik yaitu responden yang lebih mempunyai banyak waktu untuk mendapatkan informasi tentang luka perineum.

C. Keterbatasan penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah.

1. Pada saat responden mengisi kuisoner seringkali responden tidak meneliti kembali karena keterbatasan waktunya sehingga dalam menjawab pertanyaan kurang optimal yang disebabkan kurangnya konsentrasi.

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

2. Pada saat penelitian sebagian responden mengalami kesulitan dalam pengisian kuisioner sehingga data yang di dapat kurang akurat.

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 14 responden atau 46,7%.

2. Tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang pengertian luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul besar adalah kurang yaitu 16 responden atau 53,3%

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang penyebab luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul besar adalah kurang yaitu 12 responden atau 40,0%

4. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul sebagian besar adalah kurang yaitu 14 responden atau 46,7%.

5. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang penyembuhan luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul sebagian besar adalah kurang yaitu 17 responden atau 56,7 %.

B. Saran

1. Bagi tenaga kesehatan terutama Bidan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas Srandakan Bantul untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat meliputi perawatan, penanganan dan penyembuhan luka perineum.

2. Bagi Perpustakaan STIKES A.Yani Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan sarana pembelajaran dan pengetahuan, khususnya bagi mahasiswa program studi

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

D III Kebidanan yang berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang luka perineum di Puskesmas Srandakan Bantul.

3. Bagi Mahasiswa STIKES A.YANI Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat di gunakan mahasiswa sebagai tambahan informasi apabila di butuhkan dalam pencarian referensi yang berkaitan dengan gambaran pengetahuan ibu nifas tentang luka perineum.

(34)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Surasmi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Rineka Cipta. Jakarta.

Ambarwati, Eny Retna. Wulandari, Diah. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas.

Yogyakarta: Mitra Cendikia Press

Cherin. (2009). Hubungan Pengalaman dengan Pengetahuan http://www.wordpress.com, diperoleh tanggal 7 Agustus 2015

Dinkes Kab Bantul. (2014). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul 2013. Bantul Dinkes DIY. (2014). Profil Kesehatan DIY 2013. Jakarta

Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisis Data.

Jakarta: Salemba

Kemenkes RI. (2013). Profil Kesehatan RI 2013. Jakarta

Khasanah, (2008). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama Kurniawati dan Mirzanie. (2009). Obstetri dan Ginekologi, Yogyakarta ; TOSCA

Entreprice.

Manuaba. (2012). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Mochtar. (2012). Sinopsis Obstetri,Obstetri Fisiologis, Obstetri Patologis Edisi 3.Jakarta: EGC

Nada. (2012). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, Yogjakarta ; Ar - Ruzz Media.

Notoatmodjo, S. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Jakarta.

____________. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nurhayati, (2012). Konsep kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2012). Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medica

Oxorn. (2008). Ilmu Kebidanan. Fisiologi dan Patologi Persalinan. Yayasan Essentia Medica: Jakarta

(35)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). (2008). Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: JNPK

Prasetyo. (2010). Ilmu Perilaku dan Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Rahayu. (2006). Pengetahuan Ibu Nifas tentang Infeksi Luka Jahitan Perineum di UPTD RSD Kota Surakarta. Stikes Kusuma Husada. Solo.

Ririn. (2006). Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum di RS Bersalin Fitri Candra Wonogiri. Stikes Aisyiyah. Yogyakarta.

Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti. (2010). Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan).Jakarta: Trans Info Media.

Syaifuddin. (2010). Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka

Saleha. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika Sari. (2011). Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum) Jakarta : Trans

Info Media

Siswosudarmo dkk. (2008). Obstetri Fisiologi.Yogyakarta : Pustaka Cendekia Sjamsuhidayat, dkk. (2008). Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, Jakarta : EGC Sugiyono. (2010). Statistik untuk Penelitian. CV Alfa Beta. Bandung.

Suwiyoga. (2009). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Yogyakarta : Kata Hati Suherni, dkk. (2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya

Wheeler. (2009). Buku Saku Asuhan Pranatal dan Pascapartum. Jakarta : Kedokteran EGC

Wiknjosastro . (2010). Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Quiftiyatul. (2006). Hubungan antara Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum dengan Kecepatan Penyembuhan Luka Perineum di BPS Kasih Ibu Jatirogo Kab. Tuban. Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Tesis berjudul Analisis Leverage Determinant pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang ditulis dan diajukan oleh Budiwanto Cipto /

1.Penyelia bertindak pantas dan sesuai terhadap respons pelajar 2.Prosedur perkhidmatan dan sistem temujanji yang efisyen 3.Penyelia menunjukkan kepakaran dan

Anak-anak yang disadari memiliki potensi perlu dikembangkan, perlu memiliki keluarga yang penuh rangsangan, pengarahan, dorongan, dan imbalan-imbalan untuk kemampuan

Selain itu dalam memutuskan suatu perkara teori pembuktian dan putusan hakim juga diperlukan agar anak tidak merasa dirugikan ataupun diuntungkan dari putusan

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna ( exhaustive extraction ) yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Tahap perkolasi

46.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 | didukung oleh Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan melalui 1 Kegiatan yaitu terbangunnya

Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan sebuah penelitian tentang analisis kadar emisi gas CO dari kendaraan bermotor melalui penyerap karbon Aktif dari

Pesta Rondang Bintang merupakan pesta kebudayaan masyarakat Simalungun yang dulu disebut Pesta Pariama (pesta muda- mudi) yang dilakukan pada saat Rondang Bintang